• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknik Analisis Data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

H. Teknik Analisis Data

Analisis data menurut Patten merupakan sebuah proses dalam mengatur data, mengorganisasikannya kedalam suatu pola, kategori, dan satuan dasar. Data yang terkumpul berupa catatan lapangan dan komentar peneliti, gambar, foto,

dokumen berupa laporan biografi maupun artikel. Dalam hal ini, analisis data berarti mengatur data, memberi kode dan mengkategorikannya.31

Menurut Bogdan dan Biklen analisis data merupakan proses pencarian dan pengaturan secara sistematik hasil wawancara, catatan-catatan, dan bahan-bahan yang dikumpulkan untuk meningkatkan pemahaman terhadap semua yang dikumpulkan dan memungkinkan menyajikan apa yang ditemukan pada saat dilapangan.32 Analisis data pada peneltian kualitatif dapat dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama dilapangan dan setelah selesai penelitian dilapangan. Menurut Miles dan Hibermen teknik analisis data pada penelitian kualitatif meliputi:

1. Data Reduction (Reduksi Data)

Reduksi data merupakan proses melakukan pemilihan, memfokuskan, merangkum data yang tidak diperlukan sehingga memudahkan dalam melakukan pengumpulan data.

2. Data Display (Penyajian Data)

Setelah melakukan reduksi data, maka selanjutnya yaitu penyajian seluruh data dilapangan yang berupa hasil wawancara dan dokumentasi berdasarkan teori yang telah dipaparkan sebelumnya pada penelitian. Penyajian data pada penelitian kualitatif dapat dilakukan dalam bentuk uraian secara singkat, bagan, diagram, hubungan sebab akibat dan sejenisnya.

3. Conclusion Drawing (Kesimpulan)

Langkah akhir dalam teknik analisis data yaitu melakukan penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan dapat berubah apabila tidak dapat ditemukan bukti- bukti yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal tersebut dapat didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten pada saat penelitian kembali

31 Moh. Kasiram, Metodologi Penelitian Kualitatif-Kuantitatif, (Malang:UIN-MALIKI PRESS, 2010), Hlm 351.

32 Elvinaro Ardianto, Metodologi Penelitian Untuk Public Relations Kuantitaif dan Kualitatif, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2011), Hlm 210

33

kelapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan tersebut merupakan kesimpulan yang kuat atau dapat dipercaya.33

33 Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2016) Hlm 247

34 BAB IV

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Sejarah Desa Tanjung Sawit

Desa Tanjung Sawit merupakan daerah eks penempatan transmigrasi pada tahun 1992/1993 yang berada dibawah Unit Permukiman Transmigrasi (UPT) VIII Sei Garo dan pada awalnya bernama desa Sitio. Sebelum dilakukan pemekaran pada saat itu desa Tanjung Sawit berada pada wilayah kecamatan Siak Hulu.

Pada pelaksanaan pemerintahan yang cukup baik dan lancar, meskipun pada waktu tersebut sarana dan prasana belum memadai dan beberapa waktu kemudian dikumpulkan para tokoh-tokoh masyarakat UPT VIII Sei Garo untuk melakukan musyawarah terkait penetapan nama desa serta nama jalan disetiap jalur yang akhirnya di beri nama desa Tanjung Sawit kecamatam Siak Hulu dan diberi nama jalan Flamboyan (Jalan Flamboyan 1 sampai Jalan Flamboyan 12).

Perubahan-perubahan yang terjadi pada Desa Tanjung Sawit yang dahulu merupakan daerah ekstrans, karena kegigihan kepala UPT pada saat itu Lukmanul Hakim yang juga di dukung oleh masyarakat sangat terlihat dengan pada tahun 1995 sebagai UPT termuda di wilayah Sei Garo desa Tanjung Sawit sudah mampu untuk mendirikan pasar meskipun dengan kondisi seadanya.

Pada tahun 1995 ketika masa pembinaan transmigrasi akan berakhir, untuk persiapan menjadi Desa Definitif maka dibentuklah Pejabat Sementara (PJS) Kepala Desa yang juga di damping oleh Ka. Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) dan pada tahun 1997 terbitlah SK Desa Definitif Desa Tanjung Sawit dan dibentuklah kepanitian pelaksanaan Pilkades untuk pertama kalinya dengan terpilihnya Karwan Heruwanto dengan masa jabatan 8 tahun. Semasa jabatannya terjadi pemekaran dusun yang dahulu hanya ada 2 Dusun, setelah pemekaran menjadi 3 dusun yaitu Dusun I Manunggal Jaya, Dusun II Mekar Jaya, Dusun III Mukti Jaya dan pada tahun 2009 menjadi IV Dusun yaitu Dusun IV Maju Jaya

35

Gambar 4.1 Kantor Desa Tanjung Sawit Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar

Sejak awal berdiri hingga saat ini Desa Tanjung Sawit telah dipimpin oleh beberapa kepala desa dimulai dari Pejabat Sementara (PJS), Penjabat Kepala Desa (PJ) hingga Kepala Desa Defenitif, diantaranya sebagai berikut: 34

Tabel 4.1 Nama dan Masa Jabatan Kepala Desa Tanjung Sawit

Nama Masa Jabatan

Karwan Herwanto 1995-1998

Djumadi 1999-2004

Ir Yanuardi 2004-2012

Subiyanto 2012-2016

Rakhmat, S.Sos Oktober-Desember 2016

Akmal Januari-Februari 2017

Subiyanto Maret 2017-Maret 2018

H. Daniel Eriyazid, S.H April-Juni 2018 Two Bagus Parito Pohan, S.E 2018-2024 Sumber: Desa Tanjung Sawit, Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar 1. Kondisi Geografis Desa Tanjung Sawit

Desa Tanjung Sawit merupakan salah satu desa yang berada pada Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar yang memiliki bentuk wilayah datar dengan suhu harian dengan rata-rata 25ºC - 33ºC dan cerah hujan 1900 mm-2400 mm/tahun serta memiliki jenis tanah hitam sebagian Popsolid Merah Kuning (PMK). Berikut ini merupakan penjabaran luas pada masing-masing wilayah yang terdapat di desa Tanjung Sawit, diantaranya sebagai berikut:

34 Wawancara Sekretaris Desa Tanjung Sawit Bapak Yusuf Abidin, S.Sos , Tanggal 02 Maret 2022 pukul 11:26

a. Luas Permukiman : 120 Ha/M2 b. Luas Pekarangan : 120 Ha/M2 c. Luas Perkebunan Perorangan : 960 Ha/M2 d. Luas Kebun Desa : 8 Ha/M2 e. Luas Lapangan Olahraga : 2 Ha/M2 f. Perkantoran Pemerintahan : 2 Ha/M2

g. Luas Kuburan : 1.5 Ha/M2

h. Luas Tempat Pembuangan Sampah : 0.5 Ha/M2 i. Luas Bangunan Sekolah : 3 Ha/M2

j. Luas Pertokoan : 6.4 Ha/M2

k. Luas Fasilitas Pasar : 3.1 Ha/M2

l. Luas Pasar : 6.72 Ha/M2

m. Luas Usaha Perikanan : 1.5 Ha/M2

Selanjutnya Desa Tanjung Sawit memiliki batasan-batasan wilayah diantaranya sebagai berikut:

a. Sebelah Utara : Jl. Negara Kec. Tapung b. Sebelah Selatan : Petapahan Kec.Tapung c. Sebelah Timur : Indrapuri Kec.Tapung d. Sebelah Barat : Petapahan Kec.Tapung 2. Kondisi Demografis Desa Tanjung Sawit

Hingga saat ini tercatat bahwa jumlah keseluruhan penduduk di Desa Tanjung Sawit berjumlah 4895 jiwa, 1245 KK (Kartu Keluarga), 22 RT (Rukun Tetangga), serta 9 RW (Rukun Warga) dan kondisi demografis di Desa Tanjung Sawit dapat dilihat berdasarkan beberapa penjelasan dibawah ini, diantaranya:

a. Kondisi Demografis Berdasarkan Populasi Perwilayah

Desa Tanjung Sawit memiliki IV dusun diantaranya Dusun I Manunggal Jaya yang memiliki 5 RT dengan total jumlah penduduk sebanyak 1135 jiwa , Dusun II Mekar Jaya yang memiliki 5 RT dengan total jumlah penduduk 1170 jiwa, Dusun III Mukti Jayayang memiliki 5 RT dengan total jumlah penduduk 1198 dan Dusun IV Maju Jaya memiliki 7 RT dengan total jumlah

37

penduduk 1392 jiwa dan pada setiap dusun nya memiliki pembagian populasi perwilayah berdasarkan jumlah KK dan Jenis Kelamin diantaranya:

Tabel 4.2 Populasi Perwilayah di Desa Tanjung Sawit Nama Dusun Jumlah

RT

Jumlah KK

Jumlah Jiwa

Jumlah Pria

Jumlah Wanita Dusun I -

Manunggal Jaya

5 239 1135 588 547

Dusun II - Mekar Jaya

5 280 1170 592 578

Dusun III - Mukti Jaya

5 305 1198 604 594

Dusun IV – Maju Jaya

7 421 1392 712 680

Sumber: Desa Tanjung Sawit, Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar

Berdasarkan hasil pemaparan data diatas mengenai populasi penduduk menunjukkan bahwa jumlah jiwa terbanyak terdapat pada Dusun IV Maju Jaya dengan 1392 jiwa dengan rincian jumlah pria sebanyak 712 jiwa dan jumlah wanita sebanyak 680 jiwa, memiliki jumlah RT sebanyak 7 serta jumlah KK 421 jiwa.

b. Kondisi Demografis Berdasarkan Pendidikan

Berikut ini merupakan pemaparan mengenai jenjang pendidikan yang ditempuh oleh penduduk di Desa Tanjung Sawit. diantaranya:

Tabel 4.3 Jenjang Pendidikan Penduduk Desa Tanjung Sawit

Jenjang Pendidikan Jumlah

Diploma II/III/IV 165

Strata 1 (S1) 111

Pascasarjana 11

SD/Sederajat 986

SLTA/Sederajat 1270

SLTP/Sederajat 1041

Tidak Tamat Sekolah 489

Tidak/Belum Sekolah 819

Sumber: Desa Tanjung Sawit, Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar

Berdasarkan pemaparan data diatas mengenai jenjang pendidikan penduduk Desa Tanjung Sawit menunjukkan bahwa sebagian penduduk

menempuh jenjang pendidikan SLTA/Sederajat dengan jumlah 1270 jiwa dan masih terdapat banyak penduduk yang tidak menyelesaikan pendidikan/ tidak tamat sekolah dengan jumlah 489 jiwa.

c. Kondisi Demografis Berdasarkan Pekerjaan

Berikut ini merupakan pemaparan mengenai pekerjaan atau mata pencaharian penduduk di Desa Tanjung Sawit. diantaranya:

Tabel 4.4 Jenis Pekerjaan Penduduk Desa Tanjung Sawit

Jenis Pekerjaan Jumlah

Buruh 310

Guru 45

Karyawan BUMN 18

Karyawan Swasta 87

Pedagang 303

Pensiunan 9

Perangkat Desa 19

Petani 775

Peternak 15

PNS 23

Polisi 6

Sopir 20

Tenaga Kesehatan 12

TNI 5

Wartawan 4

Dll 3244

Sumber: Desa Tanjung Sawit, Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar

Berdasarkan pemaparan data diatas mengenai pekerjaan atau mata pencaharian penduduk desa Tanjung Sawit, maka dapat disimpulkan bahwa penduduk di Desa Tanjung Sawit mayoritas memiliki mata pencaharian sebagai seorang petani berjumlah 775 jiwa. Hal ini di dasari karena keadaan geografis desa Tanjung Sawit.

3. Visi dan Misi Desa Tanjung Sawit Visi

Mewujudkan Desa Tanjung Sawit sebagai desa yang maju, mandiri dan sejahtera di Kabupaten Kampar pada tahun 2024 dengan tata kelola pemerintahan dan

39

lembaga kemasyarakatan desa yang baik, transparan, akuntabel, partisipatif serta mewujudkan sumber daya manusia aparatur desa dan lembaga kemasyarakat desa yang berkualitas”

Misi

a. Meningkatkan kinerja pemerintah desa, maksudnya adalah meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang mampu menguasai IPTEK dengan memiliki nilai-nilai moral religious dan kultural, managemen pembangunan infrastruktur yang maju dan mamp diakses secara merata tanpa ada tertinggal di dasari ketaqwaan yang luhur.

b. Mewujudkan nilai-nilai kebudayaan masyarakat, maksudnya dengan budaya mampu bertahan terhadap kemajuan dan ikut berkontribusi dan memberi rasa aman.

c. Mewujudkan peningkatan kehidupan sosial bermasyarakat, maksudnya dengan kehidupan masyarakat desa Tanjung Sawit yang sangat majemuk semakin mampu menciptakan kebersamaan.

d. Mewujudkan stabilitas ekonomi masyarakat, maksudnya mengondisikan pendapatan yang mendasar dengan didukung usaha sesuai profesi dan kemampuan.

e. Mewujudkan suasana kehidupan masyarakat dan menyelenggarakan pemerintahan yang demokratis, maksudnya dengan menjadikan suasana kemasyarakatan dan penyelenggaraan pemerintahan yang dinamis sesuai dengan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam pancasila dan konstitusi Negara dalam koridor NKRI dan meningkatkan kesadaran nasionalisme.

4. Struktur Pemerintahan Desa Tanjung Sawit

Desa Tanjung Sawit memiliki kerangka struktur pemerintahan yang dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 4.2 Struktur Pemerintahan Desa Tanjung Sawit

Sumber: Desa Tanjung Sawit, Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar

SEKRETARIS DESA YUSUF ABIDIN, S.Sos

KEPALA DUSUN III MAY MAYANTIKA, S.K.M KASI

KESEJAHTERAAN &

PELAYANAN SUKANDAR KASI

PEMERINTAHAN ETI PRASASTI, S.E

KEPALA DUSUN II SUPRIYONO

KEPALA DUSUN IV MUHAMMAD FADHILLAH, S.K.M

KAUR KEUANGAN

SRI NURYANI, S.Tr.Keb

STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA TANJUNG SAWIT KEC. TAPUNG KAB. KAMPAR

KEPALA DESA

TWO BAGUS PARITO POHAN, S.E

KEPALA DUSUN I ANTRI KUATNO, S.P

KAUR UMUM &

PERENCANAAN SUMARDI

41

B. Gambaran Umum Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Roti Mekar Sari 99

Usaha Mikro Kecil Menengah Roti Mekar Sari 99 berdiri pada tahun 1999 yang merupakan usaha milik keluarga dengan pemilik bernama ibu Supatmiati, namun usaha ini sempat mengalami beberapa faktor yang menyebabkan terhenti untuk sementara proses produksi pada usaha ini. Salah satu faktor terhenti untuk sementara usaha ini yaitu timbulnya banyak pesaing, kemudian pada tahun 2008 hingga saat ini usaha ini mulai bangkit kembali.

Nama Roti Mekar Sari 99 sendiri diambil dari tahun berdiri yaitu tahun 1999 dan dari jumlah keluarga pemilik usaha yang berjumlah 9 orang. Usaha Mikro Kecil Menengah Roti Mekar Sari 99 beralamat di Jalan Flamboyan VIII yang merupakan salah satu jalan yang ada di Desa Tanjung Sawit Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar. Tujuan awal terbentuknya usaha ini selain untuk meningkatkan taraf ekonomi pemilik juga bertujuan untuk membantu para sanak saudara dan para tetangga sekitar yang tidak memiliki pekerjaan agar dapat mengurangi angka pengangguran serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Dan tujuan lain pemilik menciptakan UMKM Roti Mekar Sari 99 yaitu agar dapat menjadi gambaran bahwa untuk mencapai kesuksesan harus dapat melalui proses dan perjuangan yang panjang dan tidak mudah.

Modal awal untuk membentuk Usaha Mikro Kecil Menengah Roti Mekar Sari 99 ini yaitu Rp.95.000.000 dengan rincian Rp. 15.000.000 untuk biaya bahan baku dan Rp.85.000.000 dijadikan untuk pembiayaan alat operasional dan perawatan nya. Bahan baku utama pembuatan roti ini yaitu tepung terigu, telur, mentega dll. Setiap harinya usaha Roti Mekar Sari 99 ini mampu memproduksi ± 5000 pcs dengan harga jual Rp. 1000/pcs untuk harga jual roti gepeng dan untuk bolu telur Rp. 5000/bungkus dengan isi 5 pcs. Produk yang dihasilkan dari UMKM Roti Mekar sari 99 berupa roti gepeng dengan varian rasa coklat dan kacang hijau serta bolu telur dengan rasa original.

Gambar 4.3 Produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Roti Mekar Sari 99

Sumber: Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Roti Mekar Sari 99

Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Roti Mekar Sari 99 saat ini memiliki karyawan berjumlah 12 orang dengan memiliki bagian masing-masing diantaranya bagian pengemasan, pengolahan dan pemasaran dan dapat dilakukan penambahan jumlah karyawan jika memang dibutuhkan. Untuk sistem pemasaran Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Roti Mekar Sari 99 melakukan penjualan atau penitipan ke warung-warung yang ada disekitar maupun diluar tempat usaha tersebut, penitipan ini dilakukan selama seminggu dan kemudian apabila masih ada roti yang tidak habis atau bersisa dilakukan penarikan produk kembali untuk di ganti dengan produk yang baru. Produk yang tidak habis atau bersisa tersebut kemudian dijual belikan kepada masyarakat sebagai pakan atau umpan untuk memancing ikan dengan nilai jual Rp.20.000/kg.

Pendapatan yang diperoleh setiap bulan nya oleh pemilik dari Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Roti Mekar Sari 99 ini yaitu kurang lebih sekitar Rp.120.000.000-Rp.150.000.000, dan untuk pendapatan para karyawan kurang lebih sekitar Rp.1.200.000-Rp.1.500.000 dengan bagian pekerjaan yang dilakukan dan pendapatan tersebut belum termasuk biaya makan siang, lembur, serta banyak nya jumlah produksi/penjualan produk ini.

43

Berikut ini merupakan struktur organisasi pada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Roti Mekar Sari 99, diantaranya:

Gambar 4.4 Struktur Organisasi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Roti Mekar Sari 99

D

Sumber: Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Roti Mekar Sari 99

OWNER

SUPATMIATI

KARYAWAN

PENGEMASAN

1) Dian 2) Hotma 3) Sur 4) Uswah 5) Ayu

PEMASARAN

1) Romdi 2) Naryo

PENGOLAHAN

1) Aldi 2) Rafi 3) Ihsan 4) Dika 5) Amir

63 BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan serta analisa dalam penelitian ini maka penulis dapat menyimpulkan bahwa kesetaraan gender dalam peningkatan ekonomi karyawan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Roti Mekar Sari 99 ini belum berjalan dengan optimal. Untuk dapat terwujudnya kesetaraan gender harus meliputi 4 indikator diantaranya pemberian akses, partisipasi, kontrol dan manfaat. Namun, justru masih ditemui bahwa akses yang diberikan belum berjalan dengan baik karena karyawan perempuan masih belum merasakan kesempatan bekerja yang sama dengan karyawan laki-laki. Mereka masih dibedakan pembagian pekerjaannya berdasarkan berat dan ringan suatu pekerjaan sehingga berpengaruh terhadap upah yang diterima karyawan perempuan dan mengakibatkan karyawan perempuan sulit untuk mempelajari hal baru terutama pada bidang pekerjaan yang lainnya pada UMKM tersebut. Sedangkan pada indikator partisipasi karyawan perempuan sudah diberikan kesempatan yang sama dengan karyawan laki-laki, pemilik memberikan kesempatan kepada setiap karyawan dalam proses pengambilan keputusan yang disampaikan kepada pemilik UMKM seperti saran dan kritik yang membangun guna menjadi evaluasi bagi pemilik UMKM agar dapat mempertahankan UMKM tersebut dengan kualitas yang semakin baik pula dan pemilik UMKM merasa memiliki kewajiban dalam memberikan motivasi bekerja agar lebih semangat dalam bekerja sehingga tujuan utama mereka dalam melakukan perubahan perekonomian keluarga dapat terlaksana dengan baik. Kemudian pada indikator kontrol, pemilik telah memberikan evaluasi dalam bekerja guna memperbaiki kualitas pekerjaan setiap karyawan dan pemilik memberikan evaluasi tersebut secara adil kepada karyawan laki-laki dan perempuan dengan melakukan pengawasan dan pengecekan terhadap setiap pekerjaan yang dilakukan oleh setiap bagian pekerjaan dan untuk meningkatkan efektivitas bekerja karyawan, pemilik mampu menciptakan suasana

64

bekerja yang aman dan nyaman seperti diberikan fasilitas dalam bekerja yaitu tempat istirahat yang dapat digunakan secara bergantian oleh para karyawan pada saat waktu beristirahat serta pemilik mampu menjalin komunikasi dengan baik diantara pemilik UMKM dan karyawannya. Serta dalam indikator manfaat, keberadaan UMKM ini sudah memberikan manfaat karyawan laki-laki maupun perempuan dengan skill yang mereka terima dan dapatkan pada saat bekerja di UMKM Roti Mekar Sari 99 mereka dapat memperbaiki kehidupan perekonomian mereka dengan mampu mencukupi kebutuhan sandang papan dan pangan mereka dalam sehari- hari.

B. Saran

Melalui penelitian ini, penulis memberikaan beberapa saran yang sehubungan dengan:

1. Pemilik UMKM harus lebih memperhatikan kembali kesetaraan gender pada karyawan secara lebih baik dengan memberikan kesempatan bekerja yang sama antara karyawan laki-laki dan perempuan agar mereka semakin termotivasi dan memiliki keterampilan yang lainnya.

2. Karyawan agar lebih berperan aktif dan semakin termotivasi untuk selalui memperbaiki kualitas pekerjaannya sehingga keberadaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Roti Mekar Sari 99 ini dapat terus membantu untuk memperbaiki dan melakukan perubahan kehidupan serta perekonomian mereka.

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Ardianto, Elvinaro. 2011,Metodologi Penelitian Untuk Public Relations Kuantitaif dan Kualitatif. Bandung: Simbiosa Rekatama Media

Burhan Bungin, 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi dan Kebijakan Pubilk Serta Ilmu Ilmu Sosial Lainnya, Jakarta: Kencana.

Fakih, Mansour. 2006. Analisis Gender Dan Transformasi Sosial. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar

Fakih,Mansour.2013.Analisis Gender Dan Transformasi Sosial. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar

J. W.,Santrock. 2003. Life Span Development: Perkembangan Masa Hidup.

Jakarta: Erlangga.

J.Moleong, Lexy. 2017. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Kasiram, Moh. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif-Kuantitatif. Malang: UIN- Maliki Press

Noor, Juliansyah. 2011. Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah. Jakarta: Kencana

Nyoman Sumaryandi. 2010, Sosiologi Pemerintahan. Bogor: Ghalia Indonesia Oos M Anwas. 2014. Pemberdayaan Masyarakat Di Era Global. Bandung:

Alfabeta.

S, Mugniesyah. 2007. Gender, Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan dalam Ekologi Manusia. Bogor: Institut Pertanian Bogor

Siti Irene Astuti Dwiningrum, 2010. Desentralisais Dan Partispasi Masyarakat Dalam Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Subandi M.M, 2016. Ekonomi Pembangunan , Bandung : Alfabeta

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta

Sumardi, Mulyanto. 1985. Sumber Pendapatan Kebutuhan Pokok dan Perilaku Menyimpang. Jakarta : C.V Rajawali

Sumardi, Mulyanto.2004. Kemiskinan dan Kebutuhan Pokok, Jakarta : Rajawali Tambunan ,Tulus T.H, 2009. UMKM di Indonesia. Bogor: Ghalia Indonesia Tanjung MA. 2017. Koperasi Dan Umkm Sebagai Fondasi Perekonomian

Indonesia. Jakarta: Erlangga

Wrihatnolo RR, Dwijowijoto RN. 2007. Manajemen Pemberdayaan, Sebuah Pengantar dan Panduan Untuk Pemberdayaan Masyarakat. Jakarta: PT.

Elex Media Komputindo

Yuliad. 2001. Ekonomi Islam Sebuah Pengantar, Yogyakarta: Lembaga pengkajian dan Pengamalan Islam (LPPI) Cetakan 1

Zubaedi.2013. Pengembangan Masyarakat: wacana & Praktik. Jakarta: Kencana Jurnal:

Halim, Abdul. 2020. Pengaruh Pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Mamuju. Jurnal Ilmiah Ekonomi Pembangunan

Medriyansah. 2017. Peran Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Menurut Perspektif Ekonomi Islam. jurnal ekonomi

Putra AH. 2016. Peran UMKM dalam Pembangunan dan Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten Blora. Jurnal Analisa Sosiologi

Putri SA, Wariarto. 2017 Pengaruh Pelatihan dan Kalimat Motivasi Terhadap Produktifitas Kerja Karyawan UMKM. Jurnal Optima volume 1

W.Chin And P.Tood. 1995 On The Use, Usefulness, And Ease Of Use Of Structural Equation Modeling Is MIS Research: Note Of Caution. Journal Of Management Informations Systems Quarterly. Vol 9 No 5

Zubeir, Rusdi. 2012.Gender Dalam Perspektif Islam, Jurnal An Nisa‟a. Vol. 7, No. 2

Skripsi:

Suciati, Mamin.2014. Pemberdayaan masyarakat melalui sekolah perempuan, (Skripsi: UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta)

Wahyuni R, Sri.2013. ”Strategi Pemberdayaan Usaha Kecil Menengah Dinas Koperasi ,Umkm, Perindustrian, dan Perdagangan Kabupaten Sidrap”

(Skripsi: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanudin Makassar)

Website:

https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/pemberdayaan, diakses pada 01 maret 2021 pukul 20.09 wib

Instruksi Presiden no 9 tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender Dalam Pembangunan Nasional Presiden Republik Indonesia\

Intruksi Presiden No. 6 Tahun 2009 Tentang Dukungan Pengembangan Ekonomi Kreatif

Kementerian Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Tahun 2010 Tentang Pembangunan Manusia Berbasis Gender

Kementerian Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Tahun 2010 Tentang Pembangunan Manusia Berbasis Gender

Keputusan Presiden RI. No. 99 Tahun 1998 tentang Bidang/Jenis Usaha Yang Dicadangkan Untuk Usaha Kecil Dan Bidang/Jenis Usaha Yang Terbuka Untuk Usaha Menengah Atau Usaha Besar Dengan Syarat Kemitraan Puspitawati Puspitawati, H. Pengenalan konsep gender, kesetaraan dan keadilan

gender. Disampaikan pada Rapat Koordinasi Kesetaraan Gender se Wilayah 1,Bogor. 2012

UU No 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

LAMPIRAN 1 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

LAMPIRAN

KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN

Judul Variabel Indikator Sub Indikator Item Uraian Teknik Pengumpulan

Data

Kesetaraan Gender Dalam Peningkatan Ekonomi Karyawan Usaha Mikro Kecil Menengah

(UMKM) Roti Mekar Sari 99 Di

Kesetaraan Gender

dalam Peningkatan

Ekonomi Karyawan

Akses

1. Pembagian Pekerjaan

1. Pembagian pekerjaan antara laki-laki dan perempuan

2. Pembagian pekerjaan berdasarkan berat dan ringan suatu pekerjaan 3. Karyawan perempuan

tidak mempunyai kesempatan untuk

Observasi, Wawancara

dan dokumentasi

Sawit Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar

bagian pekerjaan lainnya

2. Upah 1. Upah yang diberikan berbeda antara karyawan laki-laki dan perempuan 2. Pemberian upah

berdasarkan berat dan ringan pekerjaan yang dilakukan

3. Mendapatkan bonus tambahan apabila dapat mencapai target penjualan

Partisipasi

1. Pengambilan Keputusan

1. Memberikan kesempatan kepada karyawan untuk memberikan saran dan kritik yang membangun

Observasi, Wawancara dan

dokumentasi

Dokumen terkait