• Tidak ada hasil yang ditemukan

Skripsi Ade Rukmana PDF.pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Skripsi Ade Rukmana PDF.pdf"

Copied!
119
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Cedera olahraga yang tidak ditangani dengan baik dapat menimbulkan rasa sakit yang dapat menurunkan performa atlet (Irawan, 2017). Cedera olahraga yang tidak ditangani dengan cepat dan tepat dapat mengakibatkan gangguan atau keterbatasan fisik, baik dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari maupun dalam melakukan aktivitas olahraga yang bersangkutan (Irawan, 2011).

Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan diatas maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui “Hubungan pengetahuan RICE (Rest, Ice, Impression, Elevation) dengan penerapan pengobatan cedera engkel pada pemain sepak bola di Kecamatan Kutatawaluya”, sehingga dapat dilakukan upaya untuk meningkatkannya. keterampilan praktisi olahraga dalam memberikan pertolongan pertama pada cedera olahraga.

Tujuan Penelitian

  • Tujuan Umum
  • Tujuan Khusus

Manfaat

Penelitian ini dapat membantu praktisi olahraga dalam penanganan cedera dengan metode RICE (Rest, Ice, Compression, Elevation). Apabila peneliti selanjutnya tertarik untuk melakukan penelitian dengan variabel yang sama yaitu pengetahuan tentang RICE (Rest, Ice, Compression, Elevation) dan manajemen cedera pergelangan kaki, maka penelitian ini dapat berkontribusi sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya.

Relevansi Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

Konsep Cedera Olahraga

  • Pengertian Cedera Olahraga
  • Jenis – jenis Cedera Olahraga
  • Penyebab Terjadinya Cedera Olahraga
  • Tanda – tanda Reaksi Radang Setempat Akibat Cedera Olahraga

Panas: panas, bila mengalami cedera olahraga, bagian tubuh yang cedera akan terasa panas jika disentuh. Rubor : berwarna merah, bila mengalami cedera olahraga maka area tubuh yang cedera akan tampak kemerahan.

Cedera Pergelangan Kaki

  • Pengertian
  • Gejala Sprain
  • Klasifikasi Sprain
  • Penyebab dan Faktor Risiko Sprain
  • Penanganan Cedera

Dolor : nyeri atau perih, tentunya anda akan merasakan nyeri atau perih pada bagian tubuh anda yang mengalami cedera olahraga. Tumor: Pembengkakan, beberapa saat setelah cedera olahraga, biasanya terjadi pembengkakan di area cedera. Cara mengompres es : masukkan es ke dalam kantong es atau bungkus es dengan handuk kecil, lalu tempelkan es pada bagian yang luka selama 2-3 menit hingga nyeri hilang (bengkak dirasa berkurang/membaik) selang waktu adalah 20-30 menit.

30. atau tidak terasa, luka semakin membengkak, penderita merasakan nyeri, warna kulit pucat kebiruan, dan mati rasa pada area luka. Kompres panas sebaiknya tidak digunakan karena akan menyebabkan peningkatan aliran darah ke area luka sehingga menyebabkan pembengkakan semakin parah. f) Alkohol. Merendam area luka dengan alkohol dan meminum minuman beralkohol akan memperparah area luka dan menyebabkan pembengkakan semakin parah. g) Berlari.

Pemijatan tidak dianjurkan pada luka yang baru terjadi, karena jika dilakukan pemijatan akan merusak jaringan yang sudah rusak dan memperparah kerusakannya, sehingga penyembuhan pada bagian yang rusak tersebut tidak akan maksimal. Bagian yang cedera dipersiapkan untuk kuat melawan tekanan dan tarikan yang terdapat pada olahraga yang dilakukan penderitanya. G : Gerakkan bagian tubuh yang luka sedikit demi sedikit sampai sakitnya hampir sembuh.

Gambar 2. 1 RICE (Kemenkes, 2019)  a)  Rest (Diistirahatkan)
Gambar 2. 1 RICE (Kemenkes, 2019) a) Rest (Diistirahatkan)

Konsep Pengetahuan

  • Faktor – faktor Yang mempengaruhi Pengetahuan

Pengenalan diartikan sebagai mengingat materi yang telah dipelajari sebelumnya, yang terlibat dalam tingkat pengetahuan ini adalah mengingat sesuatu yang spesifik dari seluruh materi yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima, oleh karena itu pengenalan merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Pemahaman diartikan sebagai kemampuan menjelaskan dengan benar objek-objek yang dikenal dan mampu menafsirkan materi dengan benar. Penerapan diartikan sebagai kemampuan menggunakan materi yang telah dipelajari dalam situasi atau kondisi sebenarnya.

Penerapan di sini dapat diartikan sebagai penerapan atau penggunaan hukum, rumusan, metode, asas, dan sebagainya dalam konteks atau situasi lain. Analisis adalah kemampuan menguraikan suatu materi atau suatu objek menjadi komponen-komponen, namun tetap dalam satu struktur organisasi, dan masih berkaitan satu sama lain. Sintesis adalah kemampuan untuk menempatkan atau menghubungkan bagian-bagian menjadi satu kesatuan yang baru.

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan mengambil keputusan atau menilai suatu materi atau benda. Perkembangan teknologi akan menyediakan berbagai media massa yang mampu mempengaruhi perilaku masyarakat terhadap inovasi baru. Status ekonomi seseorang juga akan menentukan tersedianya fasilitas yang dibutuhkan untuk melakukan aktivitas tertentu, sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan seseorang.

Kerangka Teori

Kerangka Konsep

Hipotesis

METODE PENELITIAN

  • Jenis Dan Rancangan Penelitian
  • Populasi Dan Sampel
    • Populasi Penelitian
    • Teknik Sampling
  • Ruang Lingkup Penelitian
    • Lokasi Penelitian
    • Waktu Penelitian
  • Variabel Penelitian
    • Varibel Independen
    • Variabel Dependen
  • Definisi Operasional
    • Pengetahuan RICE (Rest, Ice, Compression, Elevation)
    • Penerapan Penanganan Cedera Ankle
  • Jenis Data
    • Data Primer
    • Data Sekunder
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Instrumen Penelitian
    • Skala Pengetahuan RICE
    • Skala Penerapan Penanganan Cedera Ankle
    • Pengolahan Data
  • Analisis Data
    • Analisis Univariat
    • Analisis Bivariat
  • Etika Penelitian
    • Informed Consent
    • Confidentiatly (kerahasiaan)
    • Anomity (tanpa nama)
    • Justice (menghormati keadilan dan insklusivitas)

Tujuan penelitian ini mencakup pengetahuan metode RICE (Rest, Ice, Compression, Elevation) dalam penerapan pengobatan cedera engkel pada pemain sepak bola di Kecamatan Kutaluya. Analisis univariat pada penelitian ini adalah untuk mengetahui sebaran pengetahuan tentang RICE (rest, ice, compression, elevasi) dan sebaran penerapan pengobatan cedera pergelangan kaki. Analisis bivariat pada penelitian ini digunakan untuk melihat hubungan pengetahuan RICE (Rest, Ice, Compression, Elevation) dengan Penerapan Manajemen Cedera Pergelangan Kaki pada Pemain Sepak Bola di Kecamatan Kutawaluya.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji Chi Square untuk melihat hubungan pengetahuan RICE (Rest, Ice, Compression, Elevation) dengan pelaksanaan pengobatan cedera pergelangan kaki pada pemain sepak bola di Kecamatan Kutatawaluya. Hubungan pengetahuan RICE (Rest, Ice, Compression, Elevation) dengan penerapan pengobatan cedera pergelangan kaki pada pemain sepak bola. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa “ada hubungan antara pengetahuan RICE (Rest, Ice, Compression, Elevation) dengan penggunaan pengobatan cedera engkel pada pemain sepak bola di Kecamatan Kutawaluya”.

“Hubungan Pengetahuan RICE (Rest, Ice, Compression, Elevation) dengan Penerapan Pengobatan Cedera Pergelangan Kaki pada Pemain Sepak Bola di Kecamatan Kutaluya”, penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Terdapat hubungan antara RICE (Rest, Ice, Compression) , Elevasi ) Pengetahuan Dan Implementasi Penatalaksanaan Cedera Pergelangan Kaki Pada Pemain Sepak Bola Di Kecamatan Kutaluya. Judul : Hubungan Pengetahuan RICE (istirahat, es, kompresi, elevasi) dengan penerapan manajemen cedera engkel pada pemain sepak bola di kabupaten Kutaluya”.

Tabel 3. 1  Waktu Penelitian
Tabel 3. 1 Waktu Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Lokasi Penelitian

  • Letak Geografis Kecamatan Kutawaluya

Kecamatan Kutaluya Kabupaten Karawang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Karawang Nomor: 9 Tahun 2011 tentang Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Kecamatan dan Desa. Kecamatan Kutatawaluya mempunyai 12 desa dan mempunyai luas wilayah 48,67 km2 dengan jarak dari Pusat Pemerintahan Kabupaten sejauh 27 km (Pemerintah Kabupaten Karawang, 2017).

Interpretasi Hasil Penelitian

Namun sudah ada responden yang mengetahui metode RICE dalam penanganan luka dan dikategorikan baik. Berdasarkan tabel 4.2 diatas terlihat bahwa 96 responden (100%) di Kabupaten Kutatawaluya menyatakan pelaksanaan penatalaksanaan cedera pergelangan kaki sudah baik dengan 72 responden (75,0%) dan 24 responden (25,0%) menyatakan pelaksanaan penatalaksanaan cedera pergelangan kaki. manajemen cederanya baik. manajemen cederanya bagus, tidak bagus. Perawatan cedera yang tepat pada cedera akut akan mempercepat proses penyembuhan dan menghindari komplikasi yang lebih serius.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan peneliti di kabupaten Kutatawaluya, hasil pelaksanaan pengobatan cedera pergelangan kaki berada pada kategori sesuai, hal ini dibuktikan dengan pernyataan yang dihasilkan oleh 96 responden (100%). Berdasarkan analisis penelitian yang dilakukan terhadap pemain sepak bola di kabupaten Kutatawaluya, penerapan manajemen cedera engkel yang dilakukan pemain sepak bola berada pada kategori sesuai. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti di wilayah kabupaten kutawaluya terdapat hubungan antara pengetahuan RICE (istirahat, es, kompresi, elevasi) dengan penggunaan pengobatan cedera pergelangan kaki yang dibuktikan dengan hasil uji statistik, yaitu p-value sebesar 0,000.

Berdasarkan hasil penelitian diatas diketahui terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan RICE dengan pelaksanaan manajemen cedera pergelangan kaki di Kecamatan Kutaluya. Berdasarkan analisis peneliti terhadap hasil tersebut, terdapat kecenderungan bahwa jika pengetahuan pemain sepak bola terhadap metode RICE (Rest, Ice, Compression, Elevation) dalam penerapan manajemen cedera engkel cukup maka manajemen cedera pemain sepak bola juga akan meningkat. tidak cukup. akan bermanfaat dalam penerapan manajemen cedera pergelangan kaki. Pengetahuan tentang RICE (Rest, Ice, Compression, Elevation) sangat penting bagi pemain sepak bola ketika memberikan pertolongan pertama pada cedera engkel.

Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini sejalan dengan (Sports et al., 2020) bahwa tingkat pemahaman manajemen cedera akut dengan metode R.I.C.E (Rest, Ice, Compression, Elevation) pada pemain sepak bola Yanitra Fc Sidoarjo usia 16-23 tahun tergolong “BAIK” . Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross-sectional sehingga arah penelitian hanya dapat dipelajari satu kali saja, tanpa dilakukan observasi lebih lanjut terhadap penerapan pengobatan cedera pergelangan kaki dengan metode RICE (Rest, Ice, Compression, Elevation). Sebaran tingkat pengetahuan RICE (Istirahat, es, kompresi, elevasi) pada pemain sepak bola di kabupaten Kutaluya, angka tertinggi berada pada kategori tingkat pengetahuan cukup tentang RICE.

Distribusi penggunaan pengobatan cedera engkel pada pemain sepak bola di kabupaten Kutaluya, angka tertinggi pada kategori penerapan manajemen cedera engkel yang baik. Peneliti menyarankan agar para pemain sepak bola lebih meningkatkan pengetahuannya mengenai RICE (Rest, Ice, Compression, Elevation) untuk penanganan awal ketika terjadi cedera engkel dan cara penanganan cedera engkel agar tidak terjadi cedera engkel lebih lanjut. Kajian mengenai pengetahuan RICE (rest, ice, compression, elevasi) dan penerapannya dalam penanganan cedera pergelangan kaki ini menarik untuk diteliti karena erat kaitannya dengan bidang keperawatan medik bedah dan keperawatan gawat darurat.

Pengetahuan guru penjaskes tentang penatalaksanaan cedera olahraga metode Protect Rest Ice Compression Elevation (PRISER) di SMA/MA Negeri di Kabupaten Kulon Progo Tahun 2017. Setelah mendapat penjelasan dari peneliti, dengan ini saya menyatakan bersedia untuk berpartisipasi. sebagai responden dalam penelitian yang berjudul “Hubungan Pengetahuan BERAS (Rest, Ice, Compression, Elevation) Dengan Penerapan Manajemen Cedera Pergelangan Kaki Pada Pemain Sepak Bola Di Kabupaten Kutaluya”. Tim PSR United Kutaluya, Gardu E-Sport FC, HYDRA FC , Putra Sindangmulya, PERCIB FC dan Kurawa FC serta seluruh pemain sepak bola di Kabupaten Kutaluya yang membantu terlaksananya penelitian ini.

PENUTUP

Simpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka diperolehlah hasil penelitian yang dilakukan sehubungan dengan.

Saran

Peneliti menyarankan kepada pengurus klub sepak bola untuk selalu memberikan pertolongan pertama terhadap potensi cedera agar dapat segera menerima pertolongan pertama jika terjadi cedera saat pertandingan. Saat Anda akan menonton pertandingan sepak bola, Anda disarankan untuk melakukan pemanasan terlebih dahulu untuk meregangkan otot. Penelitian ini tidak hanya dapat menggunakan metode cross-sectional saja, namun juga dapat menggunakan metode quasi eksperimen dengan melakukan pre dan post test pada pemain sepak bola.

Disarankan bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian dengan skala yang lebih luas dan spesifik, langsung dengan orang-orang yang sebelumnya pernah mengalami cedera pergelangan kaki, dan menyelidiki faktor-faktor lain diantara variabel yang diteliti. Ketua Program Studi (S1) Ilmu Keperawatan dan pendidikan vokasi keperawatan pada Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kedokteran Indonesia. Dinda Nur Fajri Hidayati Bunga, S.Kep., Ns., M.Kep) NIDN. Ketua program studi keperawatan (S1) dan profesi keperawatan. Dinda Nur Fajri Hidayati Bunga, S.Kep., Ns., M.Kep) NIDN.

PROGRAM STUDI PROFESIONAL NER - PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN (S1) PROGRAM STUDI PROFESIONAL ISTRI TUNANGAN - PROGRAM STUDI ANGKA (S1). 1 Apakah Anda langsung mengistirahatkan atau mengistirahatkan bagian yang cedera saat mengalami cedera? Skripsi ini kupersembahkan untuk penerang hidupku yang selalu ada dalam suka dan duka, yang selalu memanjatkan doa dalam setiap keletihannya untuk putri tercinta yaitu kedua orang tuaku, Bapak Rahman Martamin dan Ibu Rusmini yang telah rela. dan bersedia menyekolahkan saya hingga detik ini, hingga saya mendapat gelar master pada tahun 2021.

Terima kasih kepada seluruh guru saya yang telah membimbing dan mengajarkan semua ilmu keperawatan. Tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada Rahmat Hidayat, Rizal Hidayat, Lucky Dwi Setiawan, Fadel Muhammad Abdie, Durahman, Aulia Ramadhan Putra, Yoga Pratama, Gery Tryantoro, tim CARITA SQUAD, rekan-rekan dari S1 Keperawatan Kelas A, B dan C STIKes Medistra Indonesia yang selalu memberikan motivasi.

Gambar

Tabel 1.  1  Relevansi Penelitian
Gambar 2. 1 RICE (Kemenkes, 2019)  a)  Rest (Diistirahatkan)
Gambar 2. 2 Rest (Jeff, 2018)
Gambar 2. 3 Ice (Jeff, 2018)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Marni Br Karo, S.Tr.Keb, SKM., M.Kes 0323077402 Untuk melakukan Penelitian Ilmiah dengan judul ”Hubungan Karakteristik ibu dengan cara perawatan Tali Pusat Pada Bayi Baru Lahir di PMB