RANCANG BANGUN APLIKASI BERBASIS WEB ANTRIAN LOGISTIK: INBOUND, OUTBOUND, DAN RETURN DENGAN
MENGGUNAKAN AUTHENTIKASI QR CODE PADA PERUSAHAAN DISTRIBUSI BUAH DI INDONESIA
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program Sarjana Satu (S1)
ARBY ADI GUNTORO 19200568
RANGGA WARDHANA PRASETYO 19200729
Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Informatika Universitas Bina Sarana Informatika
Jakarta 2025
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN SKRIPSI
LEMBAR PEDOMAN PENGGUNAAN HAK CIPTA
LEMBAR KONSULTASI SKRIPSI
LEMBAR PERSEMBAHAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas terselesaikannya Praktik Kerja Lapangan dan Skripsi dengan judul "Rancang Bangun Aplikasi Berbasis Web Antrian Logistik:
Inbound, Outbound dan Return dengan Menggunakan Authentikasi QR Code Pada Perusahaan Distribusi Buah di Indonesia" yang merupakan salah satu syarat kelulusan perkuliahan Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Informatika Universitas Bina Sarana Informatika.
Selama melaksanakan Praktik Kerja Lapangan dan dalam menyelesaikan Skripsi ini, penulis telah banyak menerima bimbingan, pengarahan, petunjuk dan saran, serta dukungan yang membantu hingga akhir dari penulisan laporan ini. Untuk itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Rektor Universitas Bina Sarana Informatika.
2. Dekan Fakultas Teknik dan Informatika Universitas Bina Sarana Informatika.
3. Ketua Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Informatika Universitas Bina Sarana Informatika.
4. Ibu Jefina Tri Kumalasari M.Kom selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan petunjuk dan pengarahan dalam penyelesaian laporan ini.
5. Bapak Joko Purwanto, SE. Ak., M.Akt., MMSI., MCTS. selaku Kepala Departemen IT PT Sewu Segar Nusantara (Sunpride).
Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak pendukung, meskipun dalam skripsi ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun tetap penulisharapkan.
ABSTRAKSI
ABSTRACT
DAFTAR ISI
DAFTAR SIMBOL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
SIMBOL NAMA
Atribut
Penghubung
Entitas
Relasi
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Transportasi dan distribusi merupakan tantangan terbesar bagi industri produk segar di Indonesia. Ketepatan waktu pengiriman serta kesegaran kondisi produk saat sampai ke pelanggan menjadi tuntutan yang harus dipenuhi oleh setiap perusahaan distribusi buah segar (Asfie et al., 2020). Untuk menjawab tantangan ini, pelaku industri semakin didorong untuk memanfaatkan teknologi logistik modern guna integrasi data real-time yang memungkinkan pengambilan keputusan lebih cepat dan akurat. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga membantu menjaga kualitas produk hingga ke tangan konsumen.
Perusahaan distribusi buah yang berpusat di kawasan industri Jatake, Tangerang ini memiliki berbagai proses logistik yang kompleks, salah satunya adalah proses logistiknya yaitu inbound, outbound dan return. Proses inbound mengacu pada supply atau pasokan sedangkan outbound mengacu pada permintaan atau pendistribusian barang (Adam Haekal Fikri, Nadiya Lifa Ningrum, Yosi Mulyana Pratiwi, 2022). Proses return adalah proses pengembalian produk dari konsumen kembali ke perusahaan baik karena cacat ataupun tidak memenuhi standar kualitas dan spesifikasi yang ditetapkan oleh pihak penerima (Triana & Nurmalina, 2024).
Proses – proses tersebut sangat krusial karena merupakan bagian dari rantai logistic yang memastikan produk-produk segar yang didistribusikan sampai ke tangan konsumen dalam kondisi optimal.
Namun, dalam menjalankan proses-proses tersebut, perusahaan masih menghadapi sejumlah tantangan, terutama dalam hal manajemen antrean para driver.
Saat ini, proses antrean masih dilakukan secara manual, yang dapat menimbulkan berbagai permasalahan, seperti keterlambatan proses, ketidakpastian waktu tunggu bagi driver, ketidaktepatan pencatatan waktu, ketidakefisienan dalam penghitungan waktu untuk setiap proses, serta kesulitan dalam memantau dan mengelola antrean secara efisien.
Oleh karena itu, untuk meningkatkan efisiensi dan kinerja operasional, perusahaan tersebut mendigitalisasi proses tersebut dengan melakukkan pengembangan sistem informasi berbasis web yang mampu mengelola antrean driver inbound, outbound dan return berbasis web dengan nama QApp yang dapat memudahkan proses antrean, meningkatkan akurasi informasi, serta memungkinkan manajemen yang lebih efisien dan real-time.
1.2. Analisa Masalah dan Solusi
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, terdapat beberapa permasalahan utama yang mendasari perlunya perancangan sistem informasi antrean logistik, yaitu:
1. Proses logistik sering mengalami keterlambatan karena tidak adanya sistem antrean yang terstruktur, sehingga menimbulkan penumpukan kendaraan dan lambatnya proses bongkar muat barang.
2. Tanpa sistem antrean yang jelas, para driver tidak memiliki kepastian mengenai kapan mereka akan dilayani. Hal ini menyebabkan waktu tunggu menjadi tidak terukur dan menurunkan efisiensi kerja.
3. Sistem manual menyulitkan pencatatan waktu secara akurat, serta menyulitkan manajemen dalam memantau antrean secara real-time. Akibatnya, proses analisis kinerja logistik juga menjadi tidak optimal.
Diharapkan implementasi QApp ini dapat memberikan dampak positif terhadap peningkatan kinerja operasional logistik. Sistem ini dirancang untuk memudahkan proses antrean driver, meningkatkan akurasi informasi, serta memungkinkan manajemen dilakukan secara lebih efisien dan real-time.
1.1. Tujuan dan Manfaat Perangkat Lunak
Tujuan dari dibangunnya sistem informasi antrean logistik ini adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan efisiensi dan kinerja operasional dalam proses logistik inbound, outbound, dan return.
2. Mengurangi keterlambatan serta mempercepat proses pelayanan logistik bagi driver.
3. Memastikan pencatatan waktu masuk dan keluar driver dilakukan secara otomatis dan akurat.
4. Memudahkan pemantauan serta rekapitulasi data logistik secara real-time oleh pihak manajemen.
5. Menyediakan sistem antrean yang terstruktur dan dapat dipantau secara real-time.
Adapun manfaat untuk penulis dari dibangunnya sistem informasi antrean logistik ini adalah sebagai berikut:
1. Sebagai syarat kelulusan perkuliahan Sarjana Satu Teknik dan Informatika Program Studi Sistem Informasi Universitas Bina Sarana Informatika.
2. Sebagai portofolio project.
Serta berikut juga manfaat untuk objek dari dibangunnya sistem informasi antrean logistik ini:
1. Memberikan fasilitas system yang terstruktur untuk proses logistik: inbound, outbound dan return.
2. Meningkatkan efisiensi operasional logistik dengan meminimalisir waktu tunggu dan penumpukan kendaraan dalam proses bongkar muat barang.
3. Menyediakan data logistik yang akurat dan terpusat sehingga memudahkan analisis kinerja dan pengambilan keputusan oleh pihak manajemen.
4. Mengurangi potensi kesalahan pencatatan manual yang selama ini menjadi kendala dalam proses antrean driver.
5. Memudahkan monitoring aktivitas logistik secara real-time melalui dashboard yang informatif dan mudah diakses.
Tidak lupa skripsi ini juga memiliki manfaat untuk para pembaca, adalah sebagai berikut:
1. Memberikan wawasan mengenai bagaimana teknologi informasi dapat diterapkan untuk meningkatkan efisiensi proses logistik, khususnya dalam manajemen antrean.
2. Menjadi referensi bagi mahasiswa atau peneliti yang ingin mengembangkan sistem serupa pada sektor distribusi atau industri lainnya.
3. Memberikan gambaran teknis dan praktis dalam merancang serta mengimplementasikan sistem informasi berbasis web untuk kebutuhan logistik.
4. Menambah pengetahuan pembaca tentang tantangan nyata dalam proses distribusi produk segar dan bagaimana solusi digital dapat menjawab tantangan tersebut.
5. Memotivasi pembaca untuk mengembangkan inovasi digital lainnya dalam mendukung transformasi industri logistik di Indonesia.
1.2. Batasan Perangkat Lunak
Dalam pengembangan sistem informasi antrean ini, ruang lingkup perangkat lunak dibatasi pada tiga proses utama dalam aktivitas logistik perusahaan, yaitu unloading inbound, loading outbound, dan proses return. Sistem ini dirancang khusus untuk mendukung kegiatan operasional di area gudang, mulai dari pencatatan antrean kedatangan kendaraan pengangkut barang, proses pembongkaran dan pemuatan, hingga penanganan barang yang dikembalikan. Fokus sistem adalah pada pengelolaan antrean secara digital yang mencakup pendaftaran kendaraan oleh driver menggunakan QR Code, pendataan waktu secara otomatis, serta pemantauan status antrean secara real-time oleh petugas gudang, pemegang, driver dan pihak terkait lainnya.
Meskipun sistem ini dapat diakses melalui antarmuka web, implementasinya hanya difokuskan untuk penggunaan internal oleh perusahaan yang telah terdaftar.
Batasan lain mencakup tidak disertakannya fitur analitik lanjutan, mengingat pengembangan sistem dilakukan sebagai solusi menyelesaikan permasalahan antrean yang ada.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Sistem
Pada bagian ini akan dijelaskan berbagai konsep dasar yang berkaitan dengan pengembangan sistem informasi berbasis web. Pembahasan mencakup pengertian sistem dan komponen-komponennya yang menjadi dasar dalam membangun perangkat lunak, serta pemahaman mengenai program dan internet sebagai infrastruktur utama dalam pengembangan aplikasi modern. Selain itu, bagian ini juga mengulas teknologi web seperti website, aplikasi berbasis web, web browser, dan web server yang menjadi fondasi dari sistem informasi yang dibangun.
Untuk mendukung pengembangan antarmuka dan fungsionalitas aplikasi, akan dibahas pula bahasa pemrograman dan teknologi web seperti HTML, CSS, PHP, JavaScript, Bootstrap, Laravel, Ajax, jQuery, dan SweetAlert. Pengelolaan data yang menjadi inti dari aplikasi dibahas melalui konsep database dan MySQL. Terakhir, model pengembangan perangkat lunak yang digunakan dalam proyek ini, yaitu Scrum, juga akan dijelaskan sebagai pendekatan metodologis dalam pengembangan sistem.
2.1.1. Pengertian Sistem
Berikut pengertian sistem menurut (Maydianto & Ridho, 2021), sistem adalah jaringan proses kerja yang saling terkait dan berkumpul guna untuk mencapai sebuah tujuan serta melakukan suatu kegiatan. Menurut (Nistrina & Rahmania, 2021) sistem adalah suatu rangkaian yang terdiri dari dua atau lebih komponen yang saling berhubungan dan saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan dimana sistem biasanya terbagi dalam sub sistem yang lebih kecil yang mendukung sistem yang lebih besar. Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat–sifat tertentu.
Sebuah perusahaan juga merupakan suatu sistem. Komponen atau unsur-unsur didalamnya seperti pemasaran, penjualan, penelitian, pembukuan, dan personalia yang mana semua bekerja salam untuk mencapai keuntungan baik bagi para pekerjanya maupun bagi pemilik perusahaan. (Gani et al., 2021).
2.1.2. Pengertian Program
Sugiyono (2005:21) Program adalah rangkaian instruksi-instruksi pada bahasa komputer yang disusun dengan sistematis dan logis (Kurniawan, 2022)
2.1.3. Pengertian Internet
Internet adalah suatu jaringan komunikasi global yang menghubungkan milyaran jaringan komputer secara terbuka dengan menggunakan sistem standar global transmission control protocol/ internet protocol suite (TCP/ IP). Ada juga yang menjelaskan bahwa definisi internet adalah International Network, dimana semua tipe dan jenis komputer di seluruh dunia dapat terhubung dengan memakai tipe komunikasi seperti telepon, satelit, dan lainnya (Prawiro, 2023).
2.1.4. Pengertian Website
Pengertian website menurut Sebok, Vermat, dan tim (2018 : 70) adalah kumpulan halaman yang saling terhubung yang di dalamnya terdapat beberapa item seperti dokumen dan gambar yang tersimpan di dalam web server. Web app adalah sebuah aplikasi yang berada dalam web server yang bisa user akses melalui browser.
Web app biasanya menampilkan data user dan informasi dari server. (Abigail, 2021) 2.1.5. Pengertian Aplikasi Berbasis Web
Aplikasi berbasis web adalah sebuah aplikasi yang dapat diakses menggunakan web browser atau penjelajah web melalui jaringan internet atau intranet. Meskipun hingga saat ini ternyata lebih banyak, lebih luas, dan lebih komersil dalam pemakaiannya. (Hatmoko, 2020).
2.1.6. Pengertian Web Browser
Web Browser adalah sebuah Software Aplikasi yang digunukan untuk menerima, menampilkan, dan menerjemahkan informasi dari world wide web (wikipedia). Dan salah satu informasi itu dibuat dalam format HTML. Kode HTML yang kita buat akan diterjemahkan oleh web browser agar tampil seperti yang dirancang. Pada dasarnya seluruh web browser dapat menampilkan kode HTML sama
baiknya, namun jika sudah berbicara mengenai desain halaman, tiap-tiap browser memiliki beberapa perbedaan. (Suryana, 2021).
2.1.7. Pengertian Web Server
Web server adalah software yang memberikan layanan data yang mempunyai fungsi untuk menerima permintaan HTTP (HyperText Transfer Protocol) atau HTTPS yang dikirim oleh klien melalui web browser dan mengirimkan kembali hasilnya dalam bentuk halaman web yang umumnya berbentuk dokumen HTML (HyperText Markup Language). Web server berguna sebagai tempat aplikasi web dan sebagai penerima request dari client. (Ihsan et al., 2023).
2.1.8. Pengertian QR Code
QR Code memiliki dua operasi utama yang membentuk dasar fungsionalitasnya, yakni menghasilkan kode QR (Generate) dan membaca kode QR (Scan). Operasi generate memungkinkan pengguna untuk membuat QR Code dengan memasukkan informasi yang diinginkan, seperti teks atau URL. Proses ini menghasilkan gambar QR Code yang dapat didistribusikan dan dibagikan kepada pengguna lain. Sementara itu, operasiscan memungkinkan perangkat untuk membaca atau menguraikan informasi yang terkandung dalam QR Code dengan menggunakan kamera atau pemindai khusus.
Kombinasi dari kedua operasi ini menciptakan ekosistem yang dinamis, di mana QR Code dapat digunakan sebagai alat yang efisien untuk pertukaran informasi, pembayaran digital, atau akses ke konten tertentu dengan cepat dan mudah. Dengan demikian, kemampuan untuk menghasilkan dan membaca QR Code menjadi landasan dari berbagai aplikasi teknologi modern. (Hamdani et al., 2024).
2.1.9. Pengertian HTML
Hypertext Markup Language (HTML) adalah bahasa yang digunakan untuk menulis halaman web. HTML merupakan pengembangan dari standar pemformatan dokumen teks yaitu Standard Generalized Markup Language (SGML). HTML pada dasarnya merupakan dokumen ASCII atau teks biasa, yang dirancang untuk tidak tergantung pada suatu sistem operasi tertentu. HTML dibuat oleh Tim Berners-Lee ketika masih bekerja untuk CERN dan dipopulerkan pertama kali oleh browser
Mosaic. Selama awal tahun 1990 HTML mengalami perkembangan yang sangat pesat.
Setiap pengembangan HTML pasti akan menambahkan kemampuan dan fasilitas yang lebih baik dari versi sebelumnya. (Suryana, 2021).
2.1.10. Pengertian CSS
CSS adalah seperangkat alat untuk membuat dan memodifikasi jenis huruf, peringatan, warna, bentuk, dan elemen terkait gaya lainnya yang tidak dapat dilakukan menggunakan elemen HTML. Bisa dikatakan bahwa CSS adalah kepanjangan dari HTML untuk pemformatan dokumen web. CSS apa pun memudahkan Anda membuat dan memelihara situs web karena CSS mengintegrasikan presentasi dan kode web yang baru dibuat. (Arisantoso et al., 2023).
2.1.11. Pengertian PHP
PHP adalah bahasa scripting yang digabungkan dengan HTML dan dijalankan di sisi server. Semua sintak yang kita berikan akan dijalankan sepenuhnya di server, sedangkan yang dikirimkan ke browser hanyalah hasilnya. File php harus disimpan di dokumen root apache, yaitu di direktori htdocs di directory xampp. (Arisantoso et al., 2023).
2.1.12. Pengertian JavaScript
JavaScript (JS) adalah bahasa pemrograman tingkat tinggi yang pertama kali dibuat untuk membuat website lebih "hidup".
JavaScript, bersama dengan HTML dan CSS, adalah bahasa pemrograman yang paling umum digunakan untuk membuat aplikasi berbasis web. Bahasa ini dapat membuat website lebih logis -- membuatnya lebih interaktif. (Arisantoso et al., 2023).
2.1.13. Pengertian Bootstrap
Bootstrap adalah kerangka kerja (framework) front-end open-source yang digunakan untuk membangun tampilan situs web dan aplikasi web responsif (responsive web design) yang dapat diakses melalui perangkat apapun, seperti desktop, tablet, atau smartphone. Bootstrap dikembangkan oleh Twitter dan dirilis pada tahun 2011 sebagai alat internal untuk mengembangkan proyek mereka sendiri, kemudian dilepaskan sebagai proyek open-source. Bootstrap (Febriyani et al., 2023).
2.1.14. Pengertian Codeigniter
CodeIgniter adalah sebuah framework yang dibuat menggunakan bahasa pemrograman PHP yang bertujuan untuk memudahkan para programmer web untuk membuat atau mengembangkan aplikasi berbasis web. CodeIgniter memiliki eksekusi tercepat dibandingkan dengan framework lainnya. (Ridwan et al., 2022).
2.1.15. Pengertian Ajax
AJAX merupakan sebuah teknologi yang dapat digunakan untuk membuat aplikasi-aplikasi yang dapat diterapkan pada web 2.0. Teknologi AJAX mampu berkomunikasi dengan serverterus menerus untuk requestinformasi terbaru dan menampilkan di browser client tanpa harus melakukan proses reload/refresh (Mau et al., 2023).
2.1.16. Pengertian JQuery
JQuery adalah library atau Kumpulan kode javascript siap pakai. Keunggulan menggunakan jquery di bandingkan dengan javascript standar, yaitu menyederhanakan kode javascript dengan cara memanggil fungsi-fungsi yang disediakan oleh jquery. (Dedyanto et al., 2020).
2.1.17. Pengertian Sweetalert
Sweet Alert merupakan salah satu framework dari library JavaScript pihak ketiga yang berfungsi untuk membuat notifikasi pada suatu aplikasi. Dalam penggunaan Sweet Alert banyak macammacam jenis notifikasi yang bias kita gunakan. Seperti alert biasa, alert konfirmasi, alert error dan lain-lain (Haitsam et al., 2021).
2.1.18. Pengertian Database
Database adalah pengelolaan informasi atau data. Untuk mengelola informasi atau data, perlu dipahami karakteristik dasarnya. Data adalah representasi simbolis dari fakta dengan makna. Fakta tanpa makna tidak ada artinya dan fakta dengan makna yang salah dapat menyebabkan masalah. Oleh karena itu, fokus pengelolaan data harus pada makna yang terkait dengan data (Akbar & Haryanti, 2023).
2.1.19. Pengertian MySql
MySQL adalah sistem manajemen database SQL yang bersifat Open Source dan paling popular saat ini. Sistem Database MySQL mendukung beberapa fitur berupa multithreaded, multi-user, dan SQL data base management system (DBMS). Database ISSN : 2442-5826 e-Proceeding of Applied Science : Vol.7, No.5 Oktober 2021 | Page 1249 ini dibuat untuk keperluan sistem database yang cepat, handal, dan mudah digunakan (Haitsam et al., 2021).
2.1.20. Pengertian Model Pengembangan Perangkat Lunak SCRUM
Scrum adalah salah satu kerangka kerja dalam metode agile yang banyak digunakan dalam pengembangan perangkat lunak dan manajemen proyek. Diciptakan oleh KenSchwaber dan Jeff Sutherland. Scrum menawarkan pendekatan iteratif dan inkremental yang berfokus pada kolaborasi tim, adaptabilitas, serta pengiriman nilai secara cepat dan berkelanjutan. Scrum sangat populer karena kesederhanaannya, namun memiliki kekuatan dalam menangani proyek-proyek kompleks dengan memberikan fleksibilitas dan responsivitas terhadap perubahan yang dinamis.
(Anggara Hasibuan et al., 2025).
2.2. Teori Pendukung
Dalam proses perancangan dan pengembangan sistem informasi atau aplikasi berbasis web, terdapat beberapa teori dan alat bantu yang digunakan untuk memodelkan sistem secara konseptual maupun teknis. Teori-teori ini membantu dalam mendeskripsikan kebutuhan sistem, menggambarkan relasi antar entitas, serta merancang proses bisnis dan interaksi antar komponen dalam sistem. Dua teori utama yang umum digunakan dalam proses analisis dan desain sistem adalah Entity Relationship Diagram (ERD) dan Unified Modelling Language (UML).
2.2.1. Entity Relationship Diagram
Entity Relationship Diagram (ERD) adalah suatu diagram yang digunakan untuk merancang suatu basis data, dipergunakan untuk memperlihatkan hubungan atau relasi antar entitas atau objek yang terlihat beserta atributnya. Dengan kata lain, ERD menjadi suatu model untuk menjelaskan hubungan antardata dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai hubungan antarrelasi. Dalam rekayasa perangkat lunak, sebuah Entity-Relationship Model (ERM) merupakan abstrak dan konseptual representasi data. Entity-Relationship adalah salah satu metode pemodelan basis data yang digunakan untuk menghasilkan skema konseptual untuk jenis/model data semantik sistem. Dimana sistem seringkali memiliki basis data relasional, dan ketentuannya bersifat top-down. Diagram untuk menggambarkan model Entitiy-Relationship ini disebut Entitiy-Relationship diagram, ER diagram, atau ERD (Akbar & Haryanti, 2023).
Komponen utama dalam ERD meliputi entitas, atribut, dan relasi. Entitas adalah objek nyata yang memiliki keberadaan fisik atau logis dalam sistem, seperti Pengguna, Produk, atau Transaksi. Atribut adalah karakteristik atau informasi yang dimiliki oleh suatu entitas, misalnya nama, alamat, atau tanggal transaksi. Sementara relasi adalah hubungan antara dua atau lebih entitas, seperti hubungan antara Pelanggan dan
Pesanan. Selain itu, ERD juga mengidentifikasi primary key sebagai penanda unik tiap entitas dan foreign key sebagai penghubung antar entitas.
Dalam pengembangan ERD, dikenal pula konsep Logical Record Structure (LRS), yaitu struktur logis yang merepresentasikan bagaimana data dikelompokkan dan diakses dalam basis data. LRS membantu dalam menyusun struktur tabel dan relasi secara efisien agar mendukung integritas dan konsistensi data dalam sistem.
Untuk menggambarkan elemen-elemen tersebut dalam ERD, digunakan berbagai simbol standar, seperti yang dijelaskan berikut ini:
2.2.2. Unified Modelling Language
Analisis dan pemodelan desain suatu pengembangan perangkat lunak penting untuk memastikan kualitas proses dan produk (Maylawati et al., 2018; Sommerville, 2011; Suryn, 2014).
Tren saat ini dalam pemodelan analisis dan desain adalah berorientasi objek. Berbeda dengan pemodelan terstruktur, pemodelan berorientasi objek menempatkan objek sebagai sudut pandang utama (Ince, 1992; Maylawati et al., 2018; Sommerville, 2011). Analisis dan perancangan pemodelan untuk sistem pakar ini dilakukan dengan menggunakan pola UML. Sejumlah penelitian telah membuktikan bahwa UML adalah bahasa pemodelan populer yang memiliki visualisasi sistem dan kinerja dokumentasi yang baik.
Pemodelan UML bahkan dapat menghasilkan kode-kode pemrograman yang siap diimplementasikan (Cao et al., 2005;
Fitsilis et al., 2014; Kundu et al., 2013). UML memiliki fungsi untuk membantu pendeskripsian dan desai system perangkat lunak, khususnya system yang dibangun menggunakan pemrograman berorientasi objek. UML diciptakan dari penggabungan banyak bahasa pemodelan grafis berorientasi objek yang berkembang pesat pada akhir tahun 1980-an dan awal tahun 1990-an(Kasman, 2017).
Penggunaan UML tidak terbatas untuk metodologi tertentu, walaupun pada kenyataannya UML ini paling banyak digunakan
pada metodologi berorientasi objek(Julianto & Setiawan, 2019).
(Nistrina & Sahidah, 2022).
Beberapa diagram penting dalam UML yang umum digunakan antara lain:
1. Activity Diagram
Penggambaran berbagai alur aktifitas data yang sedang dirancang dilakukan di activity diagram, yang akan menggambarkan proses berjalan,dan memahami proses sistem secara menyeluruh (Nistrina & Sahidah, 2022).
2. Use Case Diagram
Use Case Diagram merupakan diagram yang harus dibuat pertamakali saat pemodelan perangkat lunak ber orientasi objek dilakukan. Menurut Mamed Rofendy Manulu, 2015 dalam jurnal (Heriyanto, 2018). Diagram use case merupakan sebuah pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara suatu atau lebih actor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Secara kasar, use case digunakan untuk mengetahui pada fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi tersebut. (Dirgantara & Suryadarma, 2020).
3. Class Diagram
Class diagram mampu memberikan penjelasan implementasi-implementasi indepeden dari suatu jenis program yang digunakan kemudian dilewatkan diantara berbagai komponennya (Nistrina & Sahidah, 2022).
4. Sequence Diagram
Sequence diagram menjelaskan dan memodelkan use case, berfungsi memodelkan sebuah logika dari sebuah method operasi, fungsi ataupun prosedur. (Nistrina & Sahidah, 2022).
BAB III
3.1. Metode Pengembangan Perangkat Lunak
Dalam pengembangan aplikasi QApp, digunakan pendekatan metodologi pengembangan perangkat lunak yang terstruktur dan teruji. Metode yang dipilih harus mampu mengakomodasi kompleksitas proyek, mengoptimalkan penggunaan sumber daya, serta meminimalkan risiko dalam pengembangan sistem informasi yang berkualitas. Metode pengembangan yang digunakan dalam pembuatan aplikasi QApp yaitu:
3.1.1. Metode Scrum
Metode Scrum dipilih sebagai pendekatan utama dalam pengembangan sistem ini. Scrum adalah kerangka kerja pengembangan perangkat lunak iteratif dan inkremental yang menekankan pada kerja tim kolaboratif, transparansi, dan adaptasi terhadap perubahan. Dengan Scrum, proyek dibagi menjadi iterasi yang disebut sprint, yang biasanya berlangsung selama dua hingga empat minggu.
Setiap sprint menghasilkan deliverable yang siap untuk diperiksa dan dievaluasi.
Keuntungan utama penggunaan metode scrum dalam pengembangan perangkat lunak diantaranya proses keterlibatan aktif dari pemangku kepentingan termasuk manajemen dan pengguna akhir, yang memastikan kebutuhan dan harapan mereka terpenuhi. Selain itu dari segi fleksibilitas dan adaptasi, tim dapat dengan cepat menyesuaikan rencana proyek dan prioritas berdasarkan umpan balik dari pengguna dan perubahan kebutuhan. Dari segi evaluasi, metode ini memungkinkan pengiriman perangkat lunak dalam bentuk yang berfungsi secara bertahap, sehingga 43 memungkinkan pemangku kepentingan untuk melihat hasil tangibel lebih awal dalam proses pengembangan.
3.1.2. Pengembangan Berbasis Prototipe
Selain menggunakan metode Scrum, pengembangan sistem informasi antrean driver unloading inbound juga akan didukung oleh pengembangan berbasis prototipe. Prototipe akan dibangun secara bertahap selama iterasi Scrum,
memungkinkan pengguna dan tim pengembang untuk memahami dan menguji fungsionalitas sistem sejak dini. Prototipe ini akan menjadi dasar untuk diskusi dan umpan balik yang berkelanjutan, sehingga memastikan bahwa solusi yang dihasilkan memenuhi kebutuhan bisnis dan pengguna dengan baik.
Melalui kombinasi metode Scrum dan pengembangan berbasis prototipe, diharapkan pengembangan sistem informasi antrean driver unloading inbound ini dapat dilaksanakan secara efisien, sesuai dengan kebutuhan perusahaan, dan menghasilkan solusi yang berkualitas tinggi.
3.2. Tahap Pengembangan Perangkat Lunak
Tahap pengembangan perangkat lunak untuk web ini melibatkan beberapa langkah khusus yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan proyek, seperti: Analisis kebutuhan, perancangan, implementasi, pengujian, pengiriman serta pelatihan dan dukungan.
3.2.1. Analisa
Analisis merupakan tahapan penting dalam pengembangan sistem informasi antrean driver unloading inbound. Tahap ini bertujuan untuk memahami secara mendalam kebutuhan bisnis, tujuan, serta kendala yang ada dalam proses unloading. 43 Pada proses perancangan sistem, digunakan dua jenis analisis yaitu analisa system berjalan dan analisa kebutuhan sistem yang mencakup hardware dan software.
1. Analisa Sistem Berjalan
Analisa sistem berjalan perlu dilakukan secara menyeluruh dan terperinci guna memperoleh pemahaman yang mendalam terhadap setiap aspeknya.
Visualisasi dan dokumentasi hasil analisis menggunakan UML, termasuk diagram Use Case dan Activity, dipilih karena dianggap sebagai cara yang efektif untuk merepresentasikan keseluruhan fungsi sistem dengan cara yang jelas dan dapat dimengerti oleh pengguna. Pada sistem informasi antrean driver unloading inbound ini terdapat beberapa user pemangku kepentingan yang berbeda. Dimulai dari security, driver, petugas inbound dan Administrator.
2. Analisa Kebutuhan Sistem
Dalam merumuskan kebutuhan sistem, perlu dilakukan analisis terhadap kebutuhan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang diperlukan untuk mendukung pengembangan aplikasi QApp. Kebutuhan perangkat keras mencakup infrastruktur computer dan perangkat penyimpanan data yang diperlukan untuk menjalankan sistem dengan lancar dan efisien. Sedangkan kebutuhan perangkat lunak meliputi aplikasi sistem yang akan dibangun, platform pengembangan yang akan digunakan, serta perangkat lunak pendukung seperti sistem basis data dan aplikasi analisis data. Dengan menganalisis kebutuhan perangkat keras dan perangkat lunak secara menyeluruh, akan memastikan bahwa sistem yang dikembangkan dapat berfungsi dengan baik sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
A. Kebutuhan Perangkat Keras
Perangkat keras yang diperlukan untuk menjalankan sistem dengan lancar dan memenuhi kebutuhan yang dibutuhkan. Adapun perangkat keras yang diperlukan untuk pengembangan aplikasi QApp adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1. Kebutuhan Hardware
Kebutuhan Keterangan
Laptop Dell Latitude E6420
RAM 20 GB
Memory Internal 500 GB
Processor Intel Core I5 Gen 3
Web Cam External Logitech HD Webcam C270HD 720p/30fps External speaker External speaker
B. Kebutuhan Software
Untuk memastikan kelancaran operasi aplikasi QApp, diperlukan spesifikasi perangkat lunak yang sesuai. Hal ini mencakup persyaratan perangkat lunak yang harus terpenuhi agar aplikasi dapat beroperasi secara optimal. Berikut adalah spesifikasi perangkat lunak yang dibutuhkan untuk aplikasi berbasis web ini:
Tabel 2.2. Kebutuhan Software
Perangkat Lunak Versi
Visual Studio Code 1.101.2
Laragon 6.0
Google Chrome 138.0
Command Prompt 10.0.19045.3930
3.2.2. Implementasi 1. Visual Studio Code
Visual Studio Code adalah editor kode sumber yang dikembangkan oleh Microsoft. Ini adalah alat yang sangat populer digunakan oleh para pengembang perangkat lunak untuk menulis dan mengedit kode dalam berbagai bahasa pemrograman. Visual Studio Code menyediakan fitur-fitur yang kuat seperti highlighting sintaks, auto-completion, debugging, dan integrasi dengan berbagai ekstensi yang memperluas fungsionalitas editor.
2. Xampp
XAMPP adalah paket perangkat lunak yang digunakan untuk membuat lingkungan pengembangan web lokal. Ini mencakup komponen-komponen seperti server web Apache, database MySQL, dan bahasa pemrograman PHP. XAMPP memungkinkan pengembang untuk mengembangkan dan menguji aplikasi web secara lokal sebelum diterapkan ke server produksi.
3. Google Chrome
Google Chrome adalah salah satu browser web yang paling populer digunakan oleh pengguna internet di seluruh dunia. Selain digunakan untuk menjelajah web, Google Chrome juga menyediakan berbagai alat pengembangan (developer tools) yang berguna untuk memeriksa dan menguji aplikasi web, melakukan debugging, serta memantau kinerja situs web.
4. Command Prompt
Command Prompt adalah antarmuka baris perintah yang tersedia pada sistem operasi Windows. Ini adalah alat yang sering digunakan oleh pengembang untuk menjalankan perintah-perintah sistem operasi, mengelola file dan direktori, serta 43 menjalankan skrip dan perintah pengembangan lainnya. Command Prompt sering digunakan dalam pengembangan perangkat lunak untuk menjalankan skrip build, mengelola versi kontrol, dan melakukan tugas-tugas administratif lainnya.
3.2.3. Debugging and Testing
Pada tahap debugging dan pengujian, dilakukan identifikasi dan perbaikan kesalahan (bugs) dalam kode program serta pengujian fungsionalitas aplikasi untuk memastikan bahwa sistem berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Proses debugging melibatkan penggunaan berbagai alat dan teknik untuk melacak dan memperbaiki kesalahan dalam kode, seperti penggunaan debugger dan log file. Selain itu, pengujian dilakukan dengan menggunakan berbagai metode seperti pengujian unit, integrasi, dan sistem, serta uji beban untuk memastikan kinerja dan keandalan aplikasi.
Hasil dari proses debugging dan pengujian akan membantu memastikan bahwa aplikasi siap untuk diimplementasikan dan digunakan oleh pengguna akhir.
3.2.4. Maintenance
Pada tahap pemeliharaan (maintenance), fokus utama adalah memastikan bahwa aplikasi tetap beroperasi dengan baik dan memenuhi kebutuhan
pengguna seiring waktu. Ini melibatkan pemantauan kinerja aplikasi, pemecahan masalah untuk menangani bug atau masalah yang muncul, dan penerapan pembaruan atau perbaikan sesuai kebutuhan. Selain itu, pemeliharaan juga mencakup peningkatan fungsionalitas aplikasi dengan menambahkan fitur baru, meningkatkan keamanan, dan memperbaiki atau mengoptimalkan performa aplikasi. Dengan menjaga aplikasi tetap terawat dan diperbarui secara berkala, perusahaan dapat memastikan bahwa aplikasi dapat terus memberikan nilai tambah kepada pengguna dan memenuhi kebutuhan bisnis yang terus berubah.
BAB IV PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Dengan terbentuknya aplikasi QApp, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam proses unloading barang. Aplikasi ini memberikan kemudahan bagi para driver untuk mengetahui informasi antrean, serta memungkinkan manajemen gudang untuk memantau dan mengelola proses unloading dengan lebih efisien. Dengan demikian, aplikasi ini dapat mengoptimalkan operasional unloading barang, memberikan data waktu yang akurat, mengurangi penundaan serta memonitoring antrean driver.
4.2. Saran
Keberlangsungan bisnis industri di era digital harus selaras dengan penggunaan teknologi guna mengoptimalkan proses maupun sub sub prosesnya sehingga setiap prosesnya maupun sub-sub prosesnya agar lebih efisien. Hal ini dapat dilakukkan dengan mendigitalisasi sistem yang sebelumnya manual, menjadi sistem digital.