1
PENGARUH PEMAHAMAN INVESTASI, MODAL MINIMAL INVESTASI, MOTIVASI, DAN PERSEPSI RISIKO TERHADAP KEPUTUSAN
MAHASISWA DALAM BERINVESTASI DI PASAR MODAL SYARIAH
Proposal
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Perbankan Syariah
Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Alauddin Makassar
Oleh FITRI RAMDANI
NIM:90500119048
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UIN ALAUDDIN MAKASSAR TAHUN 2023
1111111
1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan berkat, rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Pemahaman Investasi, Modal Minimal Investasi, Motivasi, dan Persepsi Risiko terhadap Keputusan Mahasiswa dalam Berinvestasi di Pasar Modal Syariah”.
Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan atas junjungan kita Nabi Muhammad SAW, keluarga dan sahabat-sahabatnya, yang telah membimbing kita semua menuju arah kebenaran dan kebahagiaan. Skripsi ini disusun dalam rangka untuk melengkapi salah satu syarat guna menyelesaikan program studi Strata 1 Jurusan Perbankan Syariah pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.
Selama penulisan skripsi ini penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam proses penyelesaian skripsi ini penulis banyak mengalami kesulitaan dan hambatan.
Akan tetapi berkat bimbingan, dorongan dan semangat dari berbagai pihak, pada akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Dalam kesempatan dengan segala kerendahan hati saya haturkan ucapan terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Drs. Hamdan Juhannis M.A, Ph.D selaku rektor UIN Alauddin Makassar dan para wakil Rektor serta seluruh staf dan jajarannya.
1111111
2. Bapak Prof. Dr. H. Abustani Ilyas, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam UIN Alauddin Makassar dan para wakil Dekan serta seluruh staf dan jajarannya.
3. Ibu Ismawati, SE.,M.Si selaku Ketua Jurusan Perbankan Syariah.
4. Bapak Dr. Sudirman S.E., M.Si selaku Sekretaris Jurusan Perbankan Syariah sekaligus sebagai Pembimbing I, dan juga Bapak Miftha Farid S.E., M.M selaku Pembimbing II, terimakasih karena telah tulus dan ikhlas meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya dalam memberikan bimbingan, pengarahan dan nasehat kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
5. Ibu Dr. Sitti Fatimah S.E., M.M selaku Penguji II.
6. Bapak Asyraf Mustamin S.Pd., M.E selaku Penguji II 7. Seluruh staf Akademik, tata usaha, jurusan, dan
perpustakaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
Penyusun mengucapkan terima kasih atas bantuannya dalam pelayanan akademik dan administrasi.
8. Seluruh tenaga pengajar dan pendidik khususnya di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Alauddin Makassar yang telah memberikan ilmu dengan ikhlas kepada penyusun selama proses perkuliahan, dan praktikum.
9. Seluruh tenaga kerja di Galeri Investasi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Alauddin Makasaar yang telah memberi izin dan membantu penulis untuk melakukan penelitian ini.
i
10. Untuk kedua orang tua saya Alm Muh. Ridwan H.K dan Syamsiah Rusram. Terimakasih atas setiap Doa baik yang dipanjatkan untuk setiap langkah saya demi mendapatkan Gelar Sarjanah ini, tanpa Doa dan dukungan dari kalian saya tidak bisa menjadi anak Perempuan yang seperti sekarang ini.
11. Untuk kedua saudara saya Risna Aprianti dan Rizki Ameliah. Terimakasih atas Doa, dukungan materi serta pendengar yang baik di setiap problem dalam penyelesaian tugas akhir ini.
12. Untuk teman-teman seperjuangan dari Perbankan Syariah angkatan 2019 dan teman-teman seperjuangan di organisasi kemahasiswaan dalam hal ini Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang telah memberi dukungan dan menjadi pendengar yang baik serta memberi solusi atas setiap kendala dalam penyelesaian skripsi ini.
13. Untuk teman-teman seperjuangan dari Santuyisme dalam hal ini (Fatimah, Mifta, Ekki, Hikmah, Eva, Fani, Tanti, Aqsal, Fauzi, Rauf, Holis) Terimakasih karena selalu ada menjadi pendengar yang baik dan membantu serta mensupport saya dalam menyelesaikan skripsi ini sampai akhir.
14. Untuk teman-teman kocak saya yang selalu membantu kesusahan penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini (Ema, Dian, Ainun) Terimakasih atas support serta kebersamaan yang akan selalu terkenang bagi penulis.
15. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah ikut membantu dalam menyelesaikan skripsi ini
16. Terakhir, diri saya sendiri Fitri Ramdani atas segala kerja keras dan semangatnya sehingga tidak pernah menyerah dalam mengerjakan tugas akhir skripsi ini.
Walaupun semangat itu seringkala mengalami naik turun, akan tetapi karena adanya kemauan dan usaha maka skripsi ini bisa dikerjakan dan diakhiri sebagaimana mestinya. Semoga saya tetap selalu rendah hati, karena ini baru awal dari semuanya. Masih banyak tahap yang harus saya lewati untuk menjadi lebih baik kedepannya, semoga dengan langkah awal yang baik ini langkah kedepan saya dipermudah Aamiin ya Rabbal’alamin.
Akhirnya atas segala kerendahan hati, Semua kebaikan yang telah dilakukan dari setiap pihak sangat berarti bagi penulis. Semoga setiap kebaikan tersebut akan dibalas oleh Allah SWT, dan semoga skripsi ini dapat memberikan sumbangan pengetahuan dan menjadi satu karya yang bermanfaat. Aamiin ya rabbal‟alamin.
Gowa, 2023 Penulis
Fitri Ramdani
Nim: 90500119048
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...iv
ABSTRAK...viii
A. Latar Belakang... 1
B. Rumusan Masalah... 10
C. Tujuan Penelitian... 10
D. Manfaat Penelitian... 11
BAB II...13
LANDASAN TEORI...13
B. Pengertian Investasi... 15
C. Keputusan Investasi... 18
D. Pemahaman Investasi...25
E. Modal Minimal Investasi...28
G. Persepsi Risiko...36
H. Penelitian Terdahulu...39
I. Kerangka Berpikir...41
J. Hipotesis...41
BAB III... 42
METODOLOGI PENELITIAN...42
A. Jenis Dan lokasi Penelitian...42
B. Populasi dan Sempel... 42
C. Data dan Sumber Data... 44
D. Teknik Pengumpulan Data...44
E. Variabel Penelitian...45
F. Definisi Operasional Variabel...46
BAB IV... 54
ANALISIS DAN PEMBAHASAN...54
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian...54
1. Sejarah Galeri Investasi Syariah... 54
2. Visi dan Misi...55
B. Deskripsi Data...56
1. Uji Analisis Deskriptif Berdasarkan Profil Responden...56
a. Karakteristik berdasarkan jenis kelamin...56
b. Karakteristik berdasarkan Program Studi...57
c. Karakteristik berdasarkan Angkatan...57
1. Pengujian Kualitas Data...67
a. Penilaian Outer Model atau Measurement Model...67
1. Uji Hipotesis... 76
F. Pembahasan Hasil Penelitian...82
1. Pengaruh Pemahaman Investasi Terhadap Keputusan Investasi...82
2. Pengaruh Modal Minimal Terhadap Keputusan Investasi...83
3. Pengaruh Motivasi Terhadap Keputusan Investasi...84
4. Pengaruh Persepsi Risiko Terhadap Keputusan Investasi...85
5. Pengaruh Pemahaman Investasi, Modal Minimal, Motivasi, dan Persepsi Risiko Terhadap Keputusan Investasi...85
6. Variabel yang paling berpengaruh terhadap Keputusan Invesatasi...86
BAB V...88
PENUTUP...88
A. Kesimpulan...88
B. Saran...90
ABSTRAK
NIM :90500119048
Jurusan :Perbankan Syariah
Judul Skripsi :Pemahaman Investasi, Modal Minimal
Investasi, Motivasi, dan Persepsi Risiko
terhadap Keputusan Mahasiswa dalam
Berinvestasi di Pasar Modal Syariah
Skripsi ini berjudul “
Pemahaman Investasi, Modal Minimal Investasi, Motivasi, dan Persepsi Risiko terhadap Keputusan Mahasiswa dalam Berinvestasi di Pasar Modal Syariah
” yang disusun oleh Fitri Ramdani, NIM 90500119048, Jurusan S1 Perbankan Syariah Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.Penelitian ini dilatarbelakangi oleh ketertarikan penulis terkait investasi di pasar modal syariah khususnya pada mahasiswa fakultas ekonomi dan bisnis islam universitas islam negeri alauddin makassar yang belum ada penelitian terkait sebelumnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keputusan mahasiswa fakultas ekonomi dan bisnis islam universitas islam negeri alauddin makassar dalam berinvestasi di pasar modal syariah . Adapun beberapa faktornya yaitu, Pemahaman investasi, Modal minimal investasi, Motivasi, dan Persepsi risiko serta mengetahui faktor manakah yang paling mempengaruhi mahasiswa fakultas ekonomi dan bisnis islam universitas islam negeri alauddin makassar dalam berinvestasi di pasar modal syariah.
Penelitian ini bersifat penelitian kuantitatif dengan menggunakan data primer dan sekunder. Variabel independent dalam penelitian ini adalah pemahaman investasi, modal minimal investasi, motivasi, dan persepsi risiko sedangkan untuk variabel dependen dalam penelitian ini adalah keputusan mahasiswa.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemahaman investasi tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan mahasiswa dalam berinvestasi di pasar modal syariah, modal minimal investasi tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan mahasiswa dalam berinvestasi di pasar modal syariah , motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan mahasiswa dalam berinvestasi di pasar modal syariah, persepsi risiko berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan mahasiswa dalam berinvestasi di pasar modal syariah.
Kata Kunci : Investasi, Pemahaman, Modal Minimal, Motivasi, Persepsi Risiko Keputusan Mahasiswa
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Pada era saat ini kegiatan investasi sudah mulai banyak diminati dan dipraktikan di kalangan masyarakat, termasuk mahasiswa. Hal ini terbukti dengan adanya beberapa investasi seperti saham, obligasi, property, dan logam mulia.
Namun, Sebagian orang menganggap bahwa berinvestasi sulit dan memerlukan modal yang besar. Tetapi , pandangan ini berubah ketika seseorang memiliki pemahaman tentang investasi, seseorang tersebut akan bersungguh-sungguh memulai investasi walau dengan modal yang seadanya atau dengan modal yang seminimal mungkin. Selain itu, seseorang akan melakukan tindakan – tindakan yang dapat mencapai keinginannya untuk berinvestasi seperti mengikuti kegiatan seminar dan pelatihan investasi, menerima dengan baik penawaran untuk berinvestasi dan melakukan investasi sendiri walaupun dengan modal yang minimal. Hal ini pula didukung dengan kemudahan penggunaan Teknologi di era digitalisasi seperti saat ini.
Perkembangan Ekonomi dan Teknologi Komunikasi yang sangat pesat memberikan begitu banyak kemudahan dalam dunia bisnis. Hal ini terlihat dari banyaknya perusahaan-perusahaan yang berdiri dan berkembang dengan memanfaatkan fasilitas teknologi. Ditambah sekarang kita sudah memasuki era Revolusi 4.0 membuat semuanya serba digitalisasi. Selain itu, perkembangan bisnis ini juga berdampak pada meningkatnya daya saing antar perusahaan sehingga setiap perusahaan dituntut untuk selalu mengembangkan strateginya. Salah satu bentuk
1111111
strategi untuk mendukung kinerja adalah partisipasi di pasar modal (Jayengsari and Ramadhan 2021).
Pasar modal merupakan tempat dimana kita bisa melakukan perdagangan berbagai instrumen keuangan jangka panjang seperti saham, obligasi (surat utang), reksa dana, dan derivatif. Pasar modal memberikan alternatif bagi para investor untuk berinvestasi baik jangka pendek maupun jangka panjang, yang pada dasarnya akan menyebabkan para investor tertarik untuk menginvestasikan dananya. Saham merupakan salah satu komoditas keuangan yang diperdagangkan dipasar modal yang paling popular dan banyak diminati. Sebelum mengenal akan adanya investasi banyak orang yang menyisihkan uangnya dalam bentuk tabungan, akan tetapi dengan perkembangan zaman dan kecanggihan teknologi orang-orang sekarang lebih memilih untuk menyisihkan uangnya dengan cara membeli saham, obligasi atau logam mulia yang menurut mereka akan memberikan keuntungan yang menjanjikan untuk masa depan. Beberapa hal diduga dapat mempengaruhi keputusan seseorang untuk berinvestasi dipasar modal yaitu, pemahaman seseorang akan cara berinvestasi dipasar modal, modal untuk berinvestasi tidaklah besar dengan modal yang minimal dapat melakukan investasi, motivasi untuk menunjukan eksistensi diri mereka, dan risiko-risiko yang akan diperoleh saat berinvestasi.
Pasar modal, menurut Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, didefinisikan sebagai "kegiatan yang berkaitan dengan penawaran umum efek dan perdagangan efek, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek". Pasar modal memainkan peran penting dalam pembangunan ekonomi suatu negara,
sebagai cara bagi perusahaan untuk memperoleh modal dari komunitas investasi.
Dana yang diperoleh melalui pasar modal dapat digunakan untuk memulai usaha, membayar utang, meningkatkan modal usaha, dan sebagainya, dll (Mckinley 2019) . Allah SWT Berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 261, yakni:
ةٍ لَ بُ نْۢ بُ لِّ بُ فِ لَ فِ الَ لَ لَ لَ لَ لَ نْۢلَ ةٍ لَ لَ فِ لَ لَ لَ فِ لّٰ ل فِ فِ لَ فِ !بُللَ"لَ#لَ $لَ"%بُ&فِ 'بُ (لَ')فِللَ بُ لَ#لَ
مٌ فِ +لَ مٌ فِ ,لَ بُ لّٰ ل,لَ- ۗ/بُااۤ1لَ'لَ (لَ لفِ 2بُ3فِ4لّٰ'بُ بُ لّٰ ل,لَ - ۗةٍ لَ لَ بُ 5لَا#لِّ
Terjemahnya:
Perumpamaan orang-orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah adalah seperti (orang-orang yang menabur) sebutir biji (benih) yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipat gandakan (pahala) bagi siapa yang Dia kehendaki. Allah Maha luas lagi Maha Mengetahui.
Al-Mishbah menjelaskan bahwa Perumpamaan pahala orang-orang mukmin yang menginfakkan harta mereka di jalan Allah ialah seperti sebuah biji yang ditanam oleh seorang petani di tanah yang subur kemudian tumbuh menjadi tujuh bulir. Dalam tiap-tiap bulirnya terdapat seratus biji. Dan Allah melipatgandakan pahala tersebut bagi para hamba yang kehendaki-Nya, sehingga Allah memberi mereka pahala yang tak terhingga. Dan Allah Maha luas kemurahan dan pemberian- Nya, lagi Maha Mengetahui siapa yang berhak dilipatgandakan pahalanya (M.
Quraish Shihab, 2002).
Berdasarkan tafsir diatas bahwasanya sangat beruntungnya orang yang mau menafkahkan hartanya di jalan Allah, secara implisit memberi informasi untuk orang yang mau berinvestasi di jalan Allah akan mendapatkan keuntungan yang berlipat ganda. Orang yang kaya secara finansial kemudian menginfakkan hartanya untuk kepentingan masyarakat yang kurang mampu melalui usaha produktif, maka sesungguhnya ia telah menolong orang miskin untuk tujuan produktif.
Banyak dari kalangan masyarakat terutama pebisnis maupun mahasiswa
lebih berminat berinvestasi di pasar modal. Namun masih banyak kendala yang harus dihadapi dalam investasi ini terutama bagi para investor pemula jika mereka tidak memahami dengan benar tatacara berinvestasi atau resiko apa yang akan dihadapi bagi investor. Memunculkan minat mahasiswa untuk berinvestasi dipasar modal sebenarnya tidaklah sulit hal ini bisa dilakukan dengan cara mendekatkan dan memberi pengetahuan tentang pasar modal dikalangan akademisi, meningkatkan pengetahuan tentang investasi, dan memberi pengarahan atau praktik untuk berinvestasi secara nyata.
Tujuan investor menginvestasikan modalnya adalah untuk memperoleh keuntungan (return) yang maksimal dengan risiko tertentu. Dengan adanya pasar modal maka investor dapat melakukan diversifikasi investasi dengan membentuk portofolio sesuai dengan keuntungan (return) yang diharapkan dan risiko yang bersedia ditanggung. Pada dasarnya investasi yang efisien adalah investasi yang memberikan tingkat keuntungan maksimal dengan mempertimbangkan risiko yang telah ditetapkan sebelumnya.
Dalam investasi tidaklah cukup hanya memperhitungkan tingkat keuntungan (return), tetapi risiko dari investasi juga harus diperhitungkan. Karena return dan risiko mempunyai hubungan yang positif, maka semakin besar risiko yang harus ditanggung, semakin besar pula return yang didapat. Investasi yang dipilih oleh investor adalah alternatif investasi yang diharapkan dapat memberikan tingkat keuntungan yang tinggi. Namun tidak semua tingkat keuntungan yang diperoleh investor sesuai dengan yang diharapkan sebelumnya. Tingkat keuntungan yang diperoleh dari setiap jenis instrument investasi berbeda-beda.
Berinvestasi melibatkan harapan bahwa nilai uang akan meningkat seiring berjalannya waktu, sehingga menginvestasikan uang Investor memilih untuk berinvestasi sebagai pilihan yang diharapkan dapat menghasilkan keuntungan yang tinggi. Namun, tidak semua keuntungan yang diperoleh oleh investor sesuai dengan harapannya sebelumnya. Tingkat keuntungan yang diperoleh dari masing-masing jenis instrumen investasi beragam, maka dari itumereka yang memiliki kelebihan uang akan mempertimbangkan untuk menginvestasikan uang itu dari pada menyimpannya. Terdapat beberapa faktor yang menjadi pertimbangan masyarakat untuk berinvestasi, yaitu kepercayaan, pengetahuan, profitabilitas (keuntungan), persepsi harga, risiko, motivasi, modal minimum, teknologi dan informasi (Wahyuni, Yusuf, and Fusfita 2023).
Selain ingin memperoleh keuntungan dalam berinvestasi, perlu juga untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan mahasiswa dalam berinvestasi yang dimana terdapat pemahaman invetasi, modal minimal, motivasi, dan risiko dalam berinvestasi di pasar modal syariah. Pemahaman Investasi merupakan pengetahuan mengenai cara mengalokasikan sebagian dana atau sumber daya yang dimiliki untuk memperoleh keuntungan di masa depan, Pengetahuan ini dapat diperoleh melalui pembelajaran dari berbagai literatur yang tersedia dan telah disimpan dalam ingatan manusia (Darmawan, Kurnia, and Rejeki 2019). Adapun jenis-jenis dari investasi ialah investasi kekayaan rill, investasi pada aset nampak atau nyata misalnya tanah, gedung, bangunan. Sedangkan investasi kekayaan pribadi yang nampak, investasi pada benda pribadi misalnya emas, berlian, barang antik (Jayengsari and Ramadhan 2021). Lalu investasi keuangan, investasi surat
berharga seperti deposito, saham, obligasi dan investasi komoditas, investasi pada komoditas barang seperti kopi, kelapa sawit. Dengan demikian, alasan mengapa pemahaman investasi berpengaruh terhadap keputusan investasi ialah dengan memiliki cukup pemahaman berinvestasi maka dapat mempengaruhi keputusan berinvestasi seseorang di pasar modal.
Pada umumnya, dalam berinvestasi pasti memerlukan modal. Sebagian besar modal yang dimiliki seseorang seperti pengusaha dan orang-orang mapan lainnya bukanlah menjadi suatu kendala. Namun dalam hal ini, modal yang dimaksudkan adalah jumlah keuangan yang dimiliki oleh seorang mahasiswa yang sedang menjalani studi pendidikan, di mana tingkat ekonomi mahasiswa yang sedang kuliah ini pastilah berbeda-beda. Terlebih adanya mahasiswa yang berasal dari keluarga kurang mampu, mahasiswa yang sudah lama hidup mandiri dengan merantau yang harus menanggung hidupnya sendiri, dan pertimbangan lainnya.
Oleh karena itu, modal minimal juga mempengaruhi keputusan seseorang dalam berinvestasi khususnya bagi mahasiswa yang sedang belajar.
Selain itu, kurangnya pemahaman seseorang juga mempengaruhi motivasi seseorang karena motivasi bisa terjadi dari dalam diri dan lingkungan sosial.
Motivasi yang tumbuh dari dalam diri seseorang dikarenakan adanya kemauan diri untuk menggali informasi tentang investasi dan pasar modal sehingga seseorang akan berpikir untuk masa depannya. Sedangkan motivasi yang tumbuh dari luar yaitu dorongan-dorongan berupa ilmu atau informasi yang diberikan oleh motivator-motivator yang berpengalaman terkait investasi dan pasar modal sehingga pikiran seseorang menjadi terbuka dan berpikir untuk masa depannya.
Oleh karena itu, motivasi merupakan faktor investasi yang memberikan pengaruh besar terhadap keputusan seseorang dalam berinvestasi di pasar modal.
Setelah mengetahui berbagai hal yang mempengaruhi keputusan mahasiswa dalam berinvestasi, selain dari pada itu perlu juga kiranya mengetahui risiko-risiko yang akan terjadi ketika ingin berinvestasi di pasar modal syariah. Persepsi risiko merupakan perkiraan yang subjektif dari individu untuk mendapatkan konsekuensi kerugian dalam menerima suatu hasil yang diinginkannya. Dalam kegiatan berinvestasi seseorang akan selalu dihadapkan dengan risiko. Risiko yang dihadapi diantaranya yaitu risiko sistematis dan risiko tidak sistematis.
Investasi yang dilakukan pada dasarnya dikarenakan adanya keputusan yang mendorong seseorang untuk mempertimbangkan masa depan mereka. Faktor inner urge merupakan salah satu penyebab timbulnya keputusan seseorang dikarenakan adanya rangsangan yang datang dari lingkungan atau ruang lingkup yang sesuai dengan keinginan atau kebutuhan seseorang yang akan mudah menimbulkan suatu keputusan. Keputusan sangat besar pengaruhnya terhadap aktivitas yang dilakukan khususnya bagi seseorang yang sedang melakukan aktivitas pembelajaran terkait investasi atau sedang menempuh pendidikan di Fakultas Ekonomi yang erat kaitannya dengan investasi, sehingga dari pembelajaran yang dilakukan dapat menambah pengetahuan seseorang mengenai investasi. Berdasarkan pengetahuan yang diperoleh dari aktivitas pembelajaran, maka akan membantu terangsangnya keputusan seseorang untuk melakukan investasi.
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar adalah salah satu Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri yang telah mempunyai Galeri Investasi Syariah (GIS) di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), galeri ini menjadi sarana bagi mahasiswa dalam penguasaan ilmu pengetahuan serta praktek tentang pasar modal, sekaligus sebagai tempat membuka akun saham yang di inisiasi oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam hal ini Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan minat, diantaranya memasukkan materi pasar modal dalam mata kuliah dengan memperhatikan kualitas materi pengetahuan, dan memberikan praktek nyata dalam pelatihan pasar modal. Masuknya materi pasar modal dalam mata kuliah bertujuan untuk memberikan gambaran tentang pasar modal dan praktinya agar mahasiswa paham tentang investasi. Dampak dari pelatihan yang diharapkan adalah meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang investasi.
Berdasarkan wawancara dengan beberapa mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam yang sudah mendapatkan mata kuliah dan juga edukasi tentang pasar modal, 20 dari 25 mahasiswa mengatakan walaupun mereka sudah mendapatkan mata kuliah dan edukasi dari kampus, akan tetapi mereka belum memahami secara utuh tentang berinvestasi di galeri investasi syariah, 10 dari 25 orang menjawab bahwa mereka belum berminat berinvestasi karena belum siap untuk menghadapi risiko yang akan terjadi seperti ketidakpastian keuntungan (return). 10 dari 25 Mahasiswa mengatakan tidak memiliki minat untuk berinvestasi di galeri investasi syariah karena tidak ada dukungan dari orang tua dan juga teman. Beberapa orang lainnya tertarik untuk melakukan investasi di galeri
investasi syariah karena edukasinya mudah didapatkan baik dari kampus maupun dari sosial media, investasi di galeri investasi syariah khususnya pada saham lebih menjanjikan, prosesnya mudah dan terjangkau untuk mahasiswa, risiko investasinya bisa di minimalisir dan adanya motivasi dari dosen untuk berinvestasi di galeri investasi syariah. Sementara menurut mahasiswa yang kurang berminat lebih dikarenakan kurangnya pemahaman tentang investasi, takut menghadapi risiko investasi yang akan terjadi, adanya larangan dari orang tua, ketidakpastian keuntungan (return) serta takut jika membutuhkan modal yang besar sebagai modal awal dalam berinvestasi.
Dari hasil wawancara diatas menimbulkan beberapa faktor yang mempengaruhi keputusan mahasiswa dalam berinvestasi di pasar modal syariah, khususnya pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Alauddin Makassar yang masih sangat perlu dibimbing untuk mengenal investasi lebih dini sehingga mereka tidak konsumtif dan mulai menyiapkan diri untuk kemapanan financial nantinya. Walaupun keputusan investasi mahasiswa cukup tinggi pada saat di awal pembelajaran, namun tidak sedikit dari mahasiswa yang mengurungkan niatnya ketika teori yang dipelajari dibangku kuliah dipraktikan di dunia nyata.
Seperti halnya berdasarkan data yang diperoleh dari Galeri Investasi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Alauddin Makassar Tahun 2022 tercatat sebanyak 379 nasabah yang memutuskan berinvestasi di pasar modal syariah dengan jumlah transaksi sebanyak Rp. 32.266.000. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian yang mendalam untuk mengetahui Apakah pemahaman investasi syariah, modal minimal, motivasi, dan persepsi risiko berpengaruh terhadap keputusan mahasiswa
dalam berinvestasi di pasar modal syariah. Maka penulis tertarik melakukan penelitian yang berjudul ‘’Pengaruh Pemahaman Investasi, Modal Minimal Investasi, Motivasi, dan Persepsi Risiko terhadap Keputusan Mahasiswa dalam Berinvestasi di Pasar Modal Syariah’’.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka masalah penelitian ini dapat pula dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah pemahaman investasi mempengaruhi keputusan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Alauddin dalam berinvestasi di pasar modal syariah ?
2. Apakah modal minimal investasi mempengaruhi keputusan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Alauddin dalam berinvestasi di pasar modal syariah?
3. Apakah motivasi mempengaruhi keputusan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Alauddin dalam berinvestasi di pasar modal syariah?
4. Apakah persepsi risiko mempengaruhi keputusan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Alauddin dalam berinvestasi di pasar modal syariah?
5. Apakah pemahaman investasi (X1), modal minimal investasi (X2), motivasi (X3), persepsi risiko (X4) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan mahasiswa dalam berinvestasi di pasar modal syariah (Y)?
C. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apakah pemahaman investasi mempengaruhi keputusan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Alauddin dalam berinvestasi di pasar modal syariah
2. Untuk mengetahui apakah modal minimal investasi mempengaruhi keputusan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Alauddin dalam berinvestasi di pasar modal syariah
3. Untuk mengetahui apakah motivasi mempengaruhi keputusan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Alauddin dalam berinvestasi di pasar modal syariah
4. Untuk mengetahui apakah persepsi risiko mempengaruhi keputusan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Alauddin dalam berinvestasi di pasar modal syariah
5. Untuk mengetahui apakah pemahaman investasi (X1), modal minimal investasi (X2), motivasi (X3), persepsi risiko (X4) mempengaruhi keputusan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar dalam berinvestasi di pasar modal syariah (Y).
D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis
Bahwa hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat memberi wawasan baru bagi dunia pendidikan dan menambah ilmu pengetahuan dalam bidang ekonomi islam, khususnya tentang pengaruh pemahaman investasi, modal
minimal investasi, motivasi, dan persepsi risiko terhadap keputusan mahasiswa dalam berinvestasi di pasar modal syariah, dimana secara teori jika pemahaman investasi, modal minimal investasi, motivasi, dan persepsi risiko tinggi maka keputusan berinvestasi juga tinggi.
2. Secara Praktis a. Pasar Modal
Hasil penelitian ini di harapkan dapat digunakan sebagai alat bantu pertimbangan bagi pihak pasar modal terkait banyaknya faktor yang mempengaruhi nasabah dalam mengambil keputusan dalam berinvestasi di pasar modal
b. Masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai informasi masyarakat tentang pasar modal terutama tentang berinvestasi di pasar modal syariah
c. Bagi Penulis
Sebagai saran pembelajaran dari ilmu yang diperoleh selama perkuliahan
A. Theory of Planned Behavior
Teori perilaku terencana (TPB atau Theory of Planned Behaviour) merupakan teori yang dikembangkan oleh Ajzen (1991). Teori ini dikembangkan dari teori milik Ajzen (1980) sebelumnya yakni Theory of Reasoned Action (TRA). Pada TRA, Ajzen menjelaskan bahwa tingkah laku seseorang dipengaruhi oleh niat orang tersebut untuk menentukan apakah dia akan melakukan niatnya atau tidak.
Dimana niat tersebut dipengaruhi oleh norma subjektif dan sikap. Sedangkan pada Teori perilaku terencana (TPB) dijelaskan bahwa niat seseorang dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu sikap individu, norma subjektif, dan pengendalian atau persepsi kontrol perilaku (Nisa and Zulaika 2019).
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, di dalam TPB terdapat tiga faktor yang bisa mempengaruhi niat seseorang. Pertama, sikap (attitude) adalah keyakinan terhadap hasil yang didapatkan dari perbuatan/perilaku tertentu dan penilaian positif atau negatif dari perilaku tertentu. Kedua, norma subjektif yakni persepsi individu mengenai orang lain atau lingkungan disekitarnya apakah akan setuju atau menolak perilaku tertentu. Ketiga, kontrol perilaku yakni keyakinan seseorang untuk mengendalikan tingkah laku tertentu dan perkiraan tentang kesulitan dan kemudahan menunjukkan tingkah laku tersebut. Ketiga faktor tersebut bisa memprediksi niat seseorang, dimana niat diartikan sebagai motivasi seseorang untuk melakukan perilaku tertentu.
Ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi minat atau keputusan 13
seseorang untuk berinvestasi diantaranya usia, motivasi, ataupun pemahaman untuk berinvestasi di pasar modal. Sehingga bisa dijelaskan jika seseorang memiliki minat untuk investasi maka dia cenderung melakukan suatu tindakan agar minat atau keinginan untuk berinvestasi tersebut bisa terwujud. Tindakan tersebut diantaranya dengan mengikuti sosialisasi atau seminar yang membahas investasi, menerima tawaran berinvestasi dan memilih berinvestasi.
Penilaian seorang investor bisa muncul karena adanya kesadaran untuk bertindak. Sudut pandang dan penilaian investor terhadap suatu investasi dapat menjadi lebih kuat terutama saat membuat pertimbangan agar memperoleh stabilitas finansial sesuai yang diharapkannya. Disisi lain faktor-faktor seperti saran dari pihak keluarga, lingkungan sekitar dan pembawaan gen dapat mempengaruhi pembentukan pola perilaku investor tersebut (Haidir 2019).
Penelitian oleh Nisa dan Zulaika (2019) menunjukkan bahwa motivasi dan modal minimal investasi berpengaruh terhadap minat mahasiswa untuk berinvestasi di pasar modal, namun pemahaman investasi tidak berpengaruh terhadap minat mahasiswa untuk berinvestasi. Disisi lain penelitian oleh Suriana, Jeandry, dan Fitria menunjukkan pengetahuan berpengaruh terhadap minat mahasiswa untuk berinvestasi. Mastura, Nuringwahyu, dan Zunaida (2019) melalui penelitian mereka menunjukkan bahwa pengetahuan investasi dan motivasi berpengaruh terhadap minat mahasiswa berinvestasi.
Selain itu faktor lain seperti teknologi juga bisa mempengaruhi keputusan m ahasiswa dalam berinvestasi. Ketepatan informasi dan kecepatan proses transaksi di ruang lingkup pasar modal atau bursa sangat diperlukan. Dengan berkembangnya
ilmu pengetahuan terutama di bidang teknologi dan internet, kini transaksi di pasar modal banyak diminati oleh investor dengan keberadaan fasilitas online trading yang disediakan oleh perusahaan sekuritas. Fasilitas online trading tersebut tentunya mempermudah para investor untuk melakukan transaksi terkait investasi t anpa batasan waktu ataupun lokasi. Melalui adanya teknologi yang telah berkembang pesat seperti sekarang, dapat mempermudah investor dalam mengakses beragam informasi terkait laporan keuangan, saham yang sedang tren, d an menganalisis resiko dan keuntungan saham perusahaan.
Dalam penelitian oleh Mastura (2020), menunjukkan teknologi berpengaruh positif terhadap minat investasi. Sedangkan dalam penelitian oleh Niswatul Amalia, dkk (2020), menunjukkan bahwa teknologi berpengaruh terhadap minat investasi tetapi dengan hubungan yang berbeda. Penelitian oleh Amalia dkk (2020) menunjukkan teknologi berpengaruh negatif terhadap minat investasi. Hal tersebut dikarenakan meskipun investor tidak terlalu paham dengan teknologi yang digunakan dalam investasi, mereka dapat memanfaatkan mediator lain seperti jasa fasilitator perdangan atau bisa juga reksadana. Melalui jasa tersebut para investor ti dak perlu melakukan sendiri analisa ataupun transaksi yang berkaitan dengan investasi (Rukmiati Rumadan 2020).
B.Pengertian Investasi
Secara etimologi kata investasi berasal dari bahasa latin “investire” yang mengandung arti memakai, dalam bahasa Inggris sering disebut dengan
“investment” yang artinya menanam. sedangkan dalam bahasa Belanda kata investasi sepadan dengan kata íinvestering” yang bermakna penanaman modal.
Dan dalam bahasa Arab sering disebut dengan istilah “istsasmar” atau membuahkan. Sedangkan secara terminologi investasi adalah suatu kegiatan penanaman modal atau aset selama periode tertentu dengan tujuan untuk meraih keuntungan di masa mendatang.
Investasi dapat diartikan sebagai komitmen untuk mengorbankan konsumsi sekarang (sacrifice current consumption) dengan tujuan memperbesar konsumsi di masa yang akan datang. Menurut Eduardus Tandelilin, investasi adalah komitmen untuk menanamkan sejumlah dana pada saat ini dengan tujuan memperoleh return di masa mendatang. Jadi dapat disimpulkan bahwa investasi merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan tujuan untuk memperoleh sejumlah return di masa yang akan datang. Ada dua paradigma mengenai investasi masyarakat yaitu: investasi dianggap sebagai sebuah keinginan, dan investasi dianggap sebagai sebuah kebutuhan.
Investasi umumnya ada dua jenis yaitu investasi pada financial asset dan investasi pada real asset, investasi pada financial asset adalah investasi yang dilakukan dipasar modal seperti sertifikat deposito, surat berharga pasar uang, saham, obligasi dan warrant. Investasi ini banyak diminati karena dengan modal tidak terlalu besar dapat memperoleh keuntungan. Sedangkan investasi pada real asset adalah seperti pembelian aset-aset produktif yaitu pendirian pabrik, pembukaan lahan tambang, pembukaan lahan perkebunan, dan lainnya (P. Dewi 2020).
Investasi dalam Islam merupakan kegiatan muamalah yang sangat dianjurkan, karena dengan berinvestasi harta yang dimiliki menjadi lebih produktif
dan dapat mendatangkan manfaat di masa depan. Islam mengajarkan kepada pemilik harta untuk mengembangkan hartanya dan melarang adanya penimbunan harta.
Dalam konteks investasi syariah terdapat skema-skema sebelum menentukan jenis investasi. Adapun skema tersebut adalah sebagai berikut:
1. Skema bagi hasil dan resiko dalam bentuk musyakarah dan mudharabah 2. Skema jual beli atau muarabahah
3. Skema sewa atau ijarah
4. Skema sewa dan jual beli atau muarabah wal ijarah
Dari empat skema tersebut, maka terdapat empat jenis investasi syariah, diantaranya sebagai berikut:
1. Investasi keuangan. Misalnya, bank syariah, asuransi syariah dan sebagainya.
2. Investasi Asset Property. Dengan menggunakan skema jual beli dan sewa (muarabah wal ijarah)
3. Investasi logam mulia. Dengan menggunakan skema jual beli (muarabahah)
4. Investasi dalam bentuk usaha. Akan tetapi, usaha yang dijalankan harus sesuai dengan prinsip ajaran Islam.
Pada dasarnya Islam merupakan agama yang menganjurkan agar bisa bermanfaat untuk orang lain. Dalam salah satu hadist Nabi Muhammad SAW bahkan disebutkan; Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat untuk orang lain. Dengan melakukan investasi produktifitas uang akan berjalan, dengan
berjalannya produktifitas uang, maka umat akan terbantu antara satu dengan yang lainnya. Sebagaimana yang difirmankan oleh Allah SWT; agar harta itu jangan berada pada orang-orang kaya saja diantara kamu.
Investasi merupakan salah satu cara untuk membantu sesama. Secara implisit Allah telah menjelaskan bahwa siapapun yang menafkahkan hartanya untuk membantu orang lain, maka Allah akan membalas secara lebih dari harta yang ia berikan. Sebagaimana firman Allah sebagai berikut; Siapapun yang berbuat kebaikan, meskipun sekecil dzarrah sekalipun, niscaya Allah akan membalasnya.
Berinvestasi berarti menyesihkan sebagian harta dengan tujuan mendapatkan keuntungan di kemudian hari. Prinsip ini sudah Allah isyaratkan dalam kisah Nabi Yusuf tentang menyisihkan makanan untuk meraih kenikmatan di masa yang akan datang.
C. Keputusan Investasi
Keputusan investasi merupakan suatu kebijakan yang dilakukan seorang investor dalam memilih atau menetapkan dimana dana investasinya akan diinvestasikan. Haming dan Basalamah dalam bukunya yang berjudul studi kelayakan investasi proyek dan bisnis menyatakan bahwa Investasi selalu berhadapan dengan risiko ketidakpastian karena pengeluaran dilakukan pada saat sekarang tetapi manfaatnya akan diterima dalam waktu yang akan datang. Masa yang akan datang berhadapan dengan berbagai faktor perubahan seperti perubahan tingkat inflasi, tingkat bunga, nilai tukar rupiah, dan kondisi-kondisi negara seperti kondisi politik, ekonomi, sosial dan keamanan.
keputusan juga seringkali disamakan dengan proses berpikir, mengatur, dan memecahkan masalah. Dalam setting organisasional, keputusan seringkali didefinisikan sebagai proses memilih diantara berbagai alternatif tindakan yang mempengaruhi masa depan.
Halim dalam bukunya yang berjudul analisis investasi menyatakan bahwa investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang. Haming dan Basalamah menyatakan bahwa investasi secara umum diartikan sebagai keputusan mengeluarkan dana pada saat sekarang ini untuk membeli aktiva riil (tanah, rumah, mobil, dan sebagainya) atau aktiva keuangan (saham obligasi, reksadana, wesel dan sebagainya) dengan tujuan untuk mendapatkan penghasilan yang lebih besar di masa akan datang. Anjani dalam bukunya yang berjudul analisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keputusan investasi pada perusahaan food and beverages di bursa efek indonesia menyatakan bahwa keputusan investasi adalah suatu kebijakan atau keputusan yang diambil untuk menanamkan modal pada satu atau lebih aset untuk mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang.
Keputusan investasi bertujuan untuk memperoleh tingkat keuntungan yang tinggi dengan tingkat risiko tertentu. Bila dalam berinvestasi suatu perusahaan mampu menghasilkan keuntungan dengan menggunakan sumber daya perusahaan secara efisien, maka perusahaan akan memperoleh kepercayaan dari calon investor untuk membeli sahamnya. Semakin tinggi keuntungan perusahaan, semakin tinggi nilai perusahaan yang berarti semakin besar kemakmuran yang diterima oleh pemilik perusahaan. Penelitian mengenai pengambilan keputusan investasi telah
banyak dilakukan. Pada dasarnya penelitian tersebut bertujuan untuk menentukan keputusan mana yang dinilai baik dan tepat dalam mengambil investasi yang dapat meningkatkan kesejahteraan perusahaan (N. P. S. Dewi, Kepramareni, and Yuliastuti 2020).
Menurut Eduardus Tandelilin dalam bukunya yang berjudul portfolio dan investasi hal mendasar proses keputusan investasi yaitu pemahaman hubungan antara return dan risiko suatu investasi. Melakukan kegiatan investasi pastinya seorang investor akan memilih instrument investasi yang memiliki prospek yang baik. Bentuk dan macam serta komposisi dari suatu investasi akan mempengaruhi dan menunjang tingkat keuntungan yang diharapkan di masa yang akan datang.
Investor mempunyai dua sikap dalam mengambil keputusan investasi yaitu rasional dan irasional. Sikap rasional adalah sikap seseorang yang berpikir berdasarkan akal sehat dan berdasarkan analisa informasi yang diperoleh, sedangkan sikap irasional adalah sikap berpikir seseorang yang tidak didasari akal sehat dan berdasarkan prediksi masa depan. Allah SWT berfirman dalam Q.S An-Nisa ayat 9, yakni:
6دً'6فِ لَ ا9دً":لَ "لبُ"%بُلَل,لَ لَ لّٰ ل "%بُلَ لَ لَ مْۖ!فِ لَ +لَ "بُ ا<لَ ا&دً3لّٰ=فِ دً 'لَ>لِّ?بُ !فِ&فِ <لَ (#فِ "بُ @لَAلَ "للَ (لَ')فِللَ BلَCلَل,لَ
Terjemahnya:
Hendaklah merasa takut orang-orang yang seandainya (mati) meninggalkan setelah mereka, keturunan yang lemah (yang) mereka khawatir terhadapnya. Maka, bertakwalah kepada Allah dan berbicaralah dengan tutur kata yang benar (dalam hal menjaga hak-hak keturunannya).
Al-Mishbah menjelaskan bahwa (Dan hendaklah bersikap waspada) maksudnya terhadap nasib anak-anak yatim (orang-orang yang seandainya meninggalkan) artinya hampir meninggalkan (di belakang mereka) sepeninggal
mereka (keturunan yang lemah) maksudnya anak-anak yang masih kecil-kecil (mereka khawatir terhadap nasib mereka) akan terlantar (maka hendaklah mereka bertakwa kepada Allah) mengenai urusan anak-anak yatim itu dan hendaklah mereka lakukan terhadap anak-anak yatim itu apa yang mereka ingini dilakukan orang terhadap anak-anak mereka sepeninggal mereka nanti (dan hendaklah mereka ucapkan) kepada orang yang hendak meninggal (perkataan yang benar) misalnya menyuruhnya bersedekah kurang dari sepertiga dan memberikan selebihnya untuk para ahli waris hingga tidak membiarkan mereka dalam keadaan sengsara dan menderita (M. Quraish Shihab, 2002).
Berdasarkan tafsir diatas bahwasanya ayat ini dengan tegas memerintahkan kepada manusia untuk tidak meninggalkan keturunan dalam keadaan lemah, baik lemah moril maupun materil. Secara tersirat ayat ini memerintahkan kepada umat untuk meningkatkan kehidupan ekonomi melalui investasi jangka Panjang, seperti halnya memutuskan untuk berinvestasi di pasar modal syariah dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan di masa yang akan datang dan untuk mencukupi kehidupan keturanannya sampai ia layak berusaha sendiri/mandiri.
Berdasarkan definisi-definisi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa keputusan investasi adalah suatu kebijakan atau keputusan yang diambil oleh seseorang untuk menetapkan dan menanamkan modalnya pada suatu aset tertentu a tau perusahaan untuk mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang.
Keputusan investasi didasarkan oleh return dan resiko. Seseorang yang memutuskan untuk berinvestasi selalu berhubungan dengan pilihan dalam mengambil resiko untuk mendapatkan return, semakin tinggi tingkat return yang ak
an didapat maka semakin tinggi pula resiko yang akan dihadapi.
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan investasi:
Menurut Eduardus ada beberapa hal yang mendasari seseorang dalam mengambil keputusan investasi. Pertama adalah return yang merupakan alasan utama yang membuat seseorang berinvestasi. Kedua risk atau risiko, semakin besar return yang diharapkan dari sebuah jenis investasi maka akan semakin tinggi pula risikonya. Ketiga adalah hubungan antara return dan risiko. Hubungan tingkat risiko dan tingkat return diharapkan linier atau searah. Terdapat beberapa pula faktor yang mempengaruhi investor di pasar modal baik faktor internal perusahaan berupa informasi, risiko dan tingkat pengembalian, kebijakan korporasi, maupun faktor eksternal berupa kondisi pasar dunia, serta isu atau rumor. Adapun penjelasan setiap faktor adalah sebagai berikut:
a. Informasi
Informasi memiliki pengaruh yang signifikan untuk membentuk persepsi seorang investor dalam membuat keputusan. Keterbatasan informasi membuat suatu keputusan menjadi sulit dan mempengaruhi keputusan investor untuk memilih saham emiten yang ditawarkan.
Informasi produk dapat diterima investor dalam berbagai bentuk laporan keuangan dalam periode tiga bulan sekali, analisis fundamental dan teknikal saham emiten, maupun rekomendasi dari analis saham.
b. Risiko dan Tingkat Pengembalian
Risiko merupakan peluang terjadinya kegagalan mendapatkan hasil sesuai dengan perkiraan dalam sebuah investasi. Risiko memiliki hubungan
yang erat dengan tingkat pengembalian. Kedua hal ini tidak dapat dipisahkan sehingga mempengaruhi gaya investasi seorang trader. Secara garis besar terdapat dua strategi yang biasa dilakukan investor dalam beli dan jual saham yang terkait dengan hal ini yaitu strategi investasi saham dan trading saham. Strategi investasi saham cenderung memiliki resiko yang rendah karena strategi ini bisa meredam risiko fluktuasi harga dengan cara berinvetasi pada suatu saham dalam jangka panjang. Strategi trading saham yaitu membeli dan menjual saham dalam jangka pendek dan berfokus pada keuntungan yang didapat dari selisih harga beli dan jual, strategi ini memiliki risiko yang lebih tinggi dibandingkan strategi investasi saham karena memanfaatkan fluktuasi harga saham. Hubungan risiko dengan keuntungan menyebabkan risiko dan tingkat pengembalian menjadi factor y ang dipertimbangkan investor dalam berinvestasi.
c. Kebijakan Korporasi
Kebijakan korporasi merupakan suatu inisiatif yang diambil oleh perusahaan yang dapat berdampak terhadap kepemilikan saham investor atau harga saham itu sendiri. Beberapa aksi korporasi yang biasa dilakukan oleh emiten yaitu buyback dan right issue. Buyback adalah kebijakan untuk membeli Kembali saham yang beredar di public yang dilakukan oleh emiten untuk menambah kepemilikan sahamnya dan mengurangi jumlah saham yang beredar di publik. Sedangkan right issue merupakan kebijakan untuk menambah jumlah saham yang beredar di public dengan tujuan untuk mendapat dana tambahan bagi emiten.
d. Kondisi Pasar Dunia
Investor yang berinvestasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) tidak hanya berasal dari domestik saja, investor asing juga turut serta dalam perdagangan saham di BEI. Masuknya investor asing ini turut mempengaruhi strategi investasi investor domestik dengan mengikuti kegiatan investor asing dalam membeli atau menjual suatu saham. Hal ini berakibat ketika asing melepas sahamnya investor domestic ikut-ikutan sehingga dapat menyebabkan indeks turun semakin tajam.
Investor asing menanamkan modalnya pada bursa seluruh dunia sehingga antara bursa-bursa di dunia mempunyai keterkaitan secara global. Kejadian dan dinamika harga saham antara satu bursa dengan bursa yang lain saling memiliki pengaruh terutama dengan bursa dari negara-negara berdekatan misalnya crash yang terjadi di bursa Singapura akan berdampak pada bursa bursa Taiwan, Hongkong, Jepang maupun Indonesia.
e. Rumor atau Isu
Pasar saham sangat sensitif terhadap rumor atau isu yang beredar di publik. Rumor atau isu dapat membuat harga saham dapat berpengaruh pada naik dan turunnya suatu saham.
Ryan Filbert dalam bukunya menyatakan bahwa tidak sedikit masyarakat Indonesia lebih memilih investasi dalam bentuk real asset karena return yang diperoleh lebih besar dari pada investasi dalam bentuk fi nancial asset karena risiko yang dihadapi juga tinggi.
Adapun Indikator keputusan investasi menurut Ernando (2019)
yaitu:
1) Merasa aman ketika menginvestasikan uang di pasar modal,
2) Mencari dan memperbaharui informasi tentang saham yang diinginkan, 3) Memperbaharui pengetahuan tentang analisis saham.
D. Pemahaman Investasi
Edukasi investasi merupakan persepsi tentang pengetahuan atau ilmu yang telah diberikan, baik kepada mahasiswa melalui universitas atau dari pihak eksternal mengenai investasi di pasar modal (Hermanto 2017). Pemahaman terkait investasi sangat dibutuhkan seseorang untuk melakukan investasi. Pemahaman investasi adalah pengetahuan terkait dasar-dasar investasi seperti jenis investasi, keuntungan yang diperoleh dari investasi, serta risiko yang akan diterima ketika melakukan investasi sehingga dapat digunakan sebagai pengambilan keputusan berinvestasi.
Pemahaman dasar mengenai investasi merupakan hal sangat penting untuk diketahui oleh calon investor. Pemahaman investasi merupakan pemahaman yang harus dimiliki seseorang dalam berinvestasi dimulai dari pengetahuan dasar penilaian investasi, ukuran variabel yang digunakan untuk pengetahuan yaitu pemahaman mengenai kondisi berinvestasi, tingkat risikonya dan tingkat Pengetahuan yang cukup mengenai investasi bertujuan agar calon investor terhindar dari praktik-praktik investasi yang tidak rasional, penipuan, budaya ikut- ikutan, dan risiko kerugian saat berinvestasi di pasar modal, seperti pada instrumen investasi saham. Pengetahuan yang memadai akan cara berinvestasi yang benar dan tepat sangat diperlukan agar dapat menghindari terjadinya kerugian saat
berinvestasi di pasar modal. Isticharoh dkk, (2020).
Pemahaman investasi memberikan berbagai informasi tentang penggunaan sebagian sumber daya yang ada untuk mendapatkan profit di jangka panjang. Data didapatkan melalui suatu pendidikan dan edukasi dari beberapa bacaan atau literatur yang mampu di cerna oleh otak manusia.
Dalam berinvestasi dibutuhkan pengetahuan yang luas terkait investasi, pengalaman serta naluri bisnis untuk menganalisa saham-saham mana yang akan dibeli, mana yang akan dijual, dan mana yang tetap dimiliki sehingga terhindar dari kerugian yang akan terjadi saat berinvestasi di pasar modal. Jika investor melek finansial atau memiliki pengetahuan yang cukup terkait investasi, maka dia dapat melakukan penilaian yang lebih baik mengenai risiko investasinya berdasarkan petunjuk yang diterima, serta memiliki kemampuan untuk memprosesnya dengan cara yang lebih baik. Allah SWT berfirman dalam Q.S Lukman ayat 34, yakni:
Dمٌنْۢ&لَ E>فِ6Aلَ ا#لَ,لَ ۗ6دًFلَ GبُHفِIAلَ ?لَا#لَ Dمٌ&لَ E>فِ6Aلَ ا#لَ,لَ Jفِ ۗالَ >الَ9 ىفِ ا#لَ بُلَ 3'لَ,لَ Lلَثَۚ Nلَل OبُPلِّلَ'بُ,لَ فِثَۚ+لَاHلَل بُ +فِ Qهٗ6لَ +فِ لَلّٰ ل $لَفِ
مٌ فِ +لَ لَ لّٰ ل $لَفِ Sبُ ۗ"بُ Aلَ Tةٍ>لَ Eلِّالَفِ
@مٌ فِ <لَ
Terjemahnya:
Sesungguhnya Allah memiliki pengetahuan tentang hari Kiamat, menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan dia kerjakan besok. (Begitu pula), tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha teliti. Manusia tidak dapat mengetahui dengan pasti apa yang akan dikerjakannya besok atau yang akan diperolehnya, namun mereka diwajibkan berusaha.
Jalalain menjelaskan bahwa sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari kiamat) yakni kapan kiamat itu akan terjadi (dan Dialah yang menurunkan) dapat dibaca wa yunzilu dan wa yunazzilu (hujan) dalam waktu-waktu yang Dia ketahui (dan mengetahui apa yang ada di dalam rahim)
apakah laki-laki atau perempuan, tidak ada seorang pun yang mengetahui salah satu dari tiga perkara itu melainkan hanya Allah. (Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui dengan pasti apa yang akan diusahakannya besok) apakah kebaikan ataukah keburukan, tetapi Allah mengetahuinya. (Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati) hanya Allah sajalah yang mengetahui hal ini. (Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui) segala sesuatu (lagi Maha Mengenal) pada yang tersembunyi sebagaimana mengenal-Nya pada yang tampak. Imam Bukhari telah meriwayatkan sebuah hadis melalui sahabat Ibnu Umar r.a.
bahwasanya kunci-kunci kegaiban itu ada lima perkara, antara lain sesungguhnya Allah hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari kiamat, dan seterusnya (M. Quraish Shihab, 2000).
Berdasarkan tafsir diatas bahwasanya Allah secara tegas menyatakan bahwa tiada seorangpun di dunia ini yang bisa mengetahui apa yang akan diperbuat atau diusahakan serta peristiwa apa yang akan terjadi besok. Karena ketidaktahuan tersebut maka manusia diperintahkan berusaha, salah satunya dengan cara mencari ilmu pengetahuan atau informasi untuk memahamkan diri terkait investasi itu sendiri sebagai bekal menghadapi hari esok yang tidak pasti tersebut, dengan adanya ilmu pengetahuan itu maka secara tidak langsung kita akan mengetahui apa sebenarnya investasi itu khususnya dalam pasar modal syariah dan bagaimana kita dapat menggunakannya. Sedangkan hasilnya akan seperti apa ditentukan hanya oleh Allah yang mengetahui sukses-tidaknya suatu investasi. Yang penting dan dinilai oleh Allah niat atau amal nyata serta dengan tujuan hanya mengharap ridha Allah semata.
Penelitian sebelumnya oleh Wibowo dan Purwohandoko menyatakan, semakin tinggi pemahaman individu atas investasi, maka semakin tinggi pula tingkat ketertarikan akan melakukan investasi. Penelitian yang dilakukan oleh (Lubis, 2019) pada mahasiswa Universitas Negeri Medan menyatakan bahwa pengetahuan investasi berpengaruh positif terhadap minat berinvestasi di pasar modal (Wibowo and Purwohandoko 2019).
Adapaun indikator pengetahuan investasi diuraikan berikut ini:
1. Mengetahui tujuan investasi.
2. Mengetahui tentang risiko investasi.
3. Mengetahui tentang tingkat imbal hasil
4. Mengetahui tentang adanya risiko dan keuntungan yang didapatkan 5. Mengetahui tentang alat investasi dalam pasar efek dan edukasi dasar mengenai investasi dalam pasar modal.
E. Modal Minimal Investasi
Pengertian modal usaha menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) online adalah uang yang dipakai sebagai pokok (induk) untuk berdagang, melepas uang, dan sebagainya; harta benda (uang, barang, dan sebagainya) yang dapat dipergunakan untuk menghasilkan sesuatu yang menambah kekayaan, sedangkan Menurut Keputusan Presiden RI No. 99 Tahun 1998 bahwa modal yaitu Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas dan perlu di lindungi untuk mencegah dari persaingan yang tidak sehat.
Modal minimal yaitu modal awal yang disetorkan saat melakukan investasi atau uang yang dikeluarkan di awal untuk membuka rekening perdana di pasar
modal. Penanaman modal pada suatu perusahaan diharapkan dapat memperoleh keuntungan di masa depan. Secara teori dalam pengaruhnya terhadap keputusan berinvestasi modal minimal menjadi daya tarik tersendiri karena dengan adanya hal tersebut semua lapisan masyarakat dapat membentuk keyakinan bahwa investasi tidak hanya dapat dilakukan dengan mengandalkan modal yang besar. Selaras dengan theory of planned behavior, dimana dalam teori ini disebutkan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan seseorang dalam berinvestasi adalah perceived behavioral control. Perceived behavioral control didasarkan atas keyakinan individu terhadap ada atau tidaknya aspek pendukung atau penghalang seseorang untuk membentuk sebuah perilaku. Modal investasi minimal yang ditentukan semakin rendah maka hal tersebut dapat membuka peluang bagi kalangan yang tidak memiliki cukup dana untuk ikut berinvestasi (Prasini and Herawati 2022).
Pihak Bursa Efek Indonesia memutuskan pengurangan jumlah saham dalam satu lot, yang tadinya satu lot sebanyak 500 lembar saham berubah menjadi 100 lembar saham berdasarkan Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia nomor Kep00071/BEI/11- 2013, jumlah satu satuan perdagangan (lot) ditetapkan sebesar 100 saham. Artinya, seseorang yang ingin membeli saham suatu perusahaan dengan harga Rp 1.000 per saham, harus memiliki dana minimal Rp 100.000. Batas minimal pembelian saham adalah satu lot.
Penurunan besaran satu lot bertujuan untuk mendapatkan liquidity market yang lebih baik dan meningkatkan jumlah investor pasar modal, sehingga orang dengan modal sedikit pun dapat menjadi investor di pasar modal. Hal tersebut
sangat memungkinkan mahasiswa untuk dapat berinvestasi di pasar modal. Allah SWT berfirman dalam surah An-Nisa ayat 5, yakni:
!بُللَ "لبُ":بُ,لَ Uبُ"Hبُ ,لَ ا!لَ فِ Uبُ":بُVبُ>,لَ ادً لّٰ :فِ Iبُللَ بُ لّٰ ل لَ 3لَWلَ فِ للَ بُIبُللَ"لَ#لَ /لَااۤ!لَ&لَHبُل "AبُXAبُ ا9لَ,لَ
ادً ,@بُ3#لَ ا9دً":لَ
Terjemahnya:
Janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum sempurna akalnya harta (mereka yang ada dalam kekuasaanmu) yang Allah jadikan sebagai pokok kehidupanmu. Berilah mereka belanja dan pakaian dari (hasil harta) itu dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang baik.
Jalalain menjelaskan bahwa (Dan janganlah kamu serahkan) hai para wali (kepada orang-orang yang bebal) artinya orang-orang yang boros dari kalangan laki-laki, wanita dan anak-anak (harta kamu) maksudnya harta mereka yang berada dalam tanganmu (yang dijadikan Allah sebagai penunjang hidupmu) qiyaaman mashdar dari qaama; artinya penopang hidup dan pembela kepentinganmu karena akan mereka habiskan bukan pada tempatnya. Menurut suatu qiraat dibaca qayyima jamak dari qiimah; artinya alat untuk menilai harga benda-benda (hanya berilah mereka belanja dari padanya) maksudnya beri makanlah mereka dari padanya (dan pakaian dan ucapkanlah kepada mereka kata-kata yang baik) misalnya janjikan jika mereka telah dewasa, maka harta mereka itu akan diberikan semuanya kepada mereka (Tafsir Web QS. An-Nisa Ayat 5).
Berdasarkan tafsir diatas bahwasanya menyerahkan harta kepada orang yang belum mampu untuk mengurusnya makan akan menjadi sia-sia, dari dasar itulah pasar modal syari’ah sudah terbukti mampu untuk mengelola dana dari investor yang telah menyerahkan sebagian hartanya untuk dikembangkan. Oleh karena itu, penanaman modal sebagai bentuk setoran awal saat melakukan investasi untuk membuka rekening perdana di pasar modal syariah tersebut sangat
diperbolehkan agar harta yang diinvestasikan akan lebih terurus dengan baik. Hal tersebut juga menjadi daya tarik masyarakat khususnya di kalangan mahasiswa karena kita dapat membentuk keyakinan bahwa dalam berinvestasi di pasar modal syariah tentu tidak menggunakan modal yang besar sebagai modal awal.
Adapun indikator modal minimal investasi, yaitu sebagai berikut:
1) Penetapan modal awal.
2) Modal minimal investasi yang terjangkau.
3) Pembelian minimal saham.
4) Menambah dan mengurangi modal.
F. Motivasi
Motivasi berasal dari bahasa Latin movore, yang berarti gerak atau dorongan untuk bergerak, Motivasi dalam Bahasa Inggris berasal dari kata motive yang berarti daya gerak atau alasan. Motivasi berasal dari kata motif dalam bahasa Indonesia yang berarti berusaha mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.
Motif dapat dikatakan sebagai kekuatan pendorong dari dalam diri subyek untuk melakukan aktivitas tertentu demi mencapai tujuan. Motif menjadi pangkal kata motivasi yang dapat diartikan sebagai daya penggerak yang sudah menjadi aktif.
Dalam arti yang lebih luas, motivasi didefinisikan sebagai pengaruh dari energi dan arahan terhadap perilaku yang meliputi: kebutuhan, minat, sikap, nilai, aspirasi, dan perangsang. Menurut Gage dan Berliner sebagaimana yang tertulis dalam buku psikologi pendidikan karya Nyanyu Khodijah, kebutuhan dan dorongan untuk memuaskan kebutuhan tersebut merupakan sumber utama motivasi. Sebagai kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu, motivasi
dianggap sebagai energy vital atau daya pendorong hidup yang merangsang seseorang untuk melakukan aktivitas (Munir 2022). Menurut mayoritas definisi motivasi yang telah dipaparkan, bisa ditarik kesimpulan bahwa motivasi mengandung tiga komponen pokok yaitu:
1) Menggerakkan, yakni menimbulkan kekuatan pada individu, memimpin seseorang untuk bertindak dengan cara tertentu
2) Mengarahkan atau menyalurkan tingkah laku.
3) Menopang tingkah laku manusia
Motivasi investasi adalah keadaan dalam diri seseorang yang mendorong keinginannya untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu dalam berinvestasi Investor termotivasi untuk berinvestasi dalam pemenuhan kebutuhan diri seperti kesuksesan dan return, membantu perkembangan perekonomian dalam afiliasi dengan emiten atau perusahaan terbuka, untuk kebutuhan kekuasaan terkait dengan menjaga terpenuhinya kebutuhan diri dan keturunan, serta mengembangkan kekuasaan berinvestasi dalam rangka menjaga kestabilan perekonomian dengan menjadi mayoritas pemegang saham (Hermawati, Rizal, & Mudhofar, 2018).
Motivasi juga merupakan suatu kondisi pada individu secara pribadi yang mampu menciptakan kemauan seseorang dalam melaksanakan berbagai aktivitas atau kegiatan tertentu untuk dalam meraih sasaran tertentu. Motivasi yang ada pada diri individu ini akan mengarahkan pada suatu perilaku seseorang untuk mencapai sasaran kepuasan yang diinginkan (Darmawan et al., 2019). Motivasi dapat dikatakan sebagai langkah awal untuk memberi dorongan yang akan menunjukkan seseorang untuk meraih tujuan yang diinginkan dan sangat berpengaruh secara
langsung kepada faktor psikologis pada seseorang (Taufiqoh et al., 2019).
Keputusan masyarakat dalam berinvestasi di pada pasar modal pada akhirnya akan memotivasi seseorang untuk bisa dan berani berinvestasi. Hal ini terbukti bahwa apabila individu memiliki ketertarikan untuk berinvestasi, maka pastinya individu atau masyarakat bisa melaksanakan kegaiatan-kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat atau seseorang untuk berinvestasi misalnya keikutsertaan dalam mengikuti pelatihan, kegiatan workshop dan tentang investasi.
Motivasi merupakan suatu proses pemberian dorongan yang akan menentukan arah, tujuan seseorang pada kegiatan meraih tujuan serta pengaruhnya pada psikologi seseorang (Saputra, 2018).
Dari pengertian diatas dapat dilihat bahwa bagaimana caranya memberikan dorongan kepada individu agar mau bertindak (bekerja) sesuai dengan apa yang diharapkan. Dalam hal ini bagaimana caranya memberi dorongan kepada masyarakat khususnya mahasiswa agar mau menunjukkan minatnya terhadap investasi yang terdapat di pasar modal. Jadi motivasi adalah suatu perangsang atau pendorong yang terdapat pada diri seseorang untuk meningkatkan semangat dan keghairahan kerja dan kedisipilinan sehingga mereka mau. Allah SWT Berfirman dalam surah Al-Hasbr ayat 7, yakni:
اآ#لَ,لَ ۗIبُ #فِ /فِااۤلَفِ Fالَ9 (لَ لَ -نْۢدً للَ,Zبُ$لَ"Iبُ'لَ ا9لَ لَ فِلِۙ فِ Hلَل (فِ ,لَ (فِ IفِHلّٰلَ ل,لَ ىلّٰ لّٰ لَل,لَ ىلّٰ @%بُل ى)فِلفِ,لَ Oفِ"بُ @لَ لفِ,لَ فِ لّٰ فِ لَ ى@لّٰ%بُل فِ Uلَ (#فِ هٖ لفِ"بُ >لَ ىلّٰ +لَ بُ لّٰ ل /لَااۤلَ لَ اآ#لَ
^فِبِۘا%لَ3فِل 6بُ'6فِ`لَ لَ لّٰ ل $لَفِ- ۗلَ لّٰ ل "%بُAلَ,لَ ثَۚ"!بُلَ الَ بُ +لَ Iبُى!لّٰلَ ا#لَ,لَ Qبُ,)بُCبُلَ Oبُ"بُ @لَل بُIبُىAلّٰلّٰ
Terjemahnya:
Apa saja (harta yang diperoleh tanpa peperangan) yang dianugerahkan Allah kepada Rasul-Nya dari penduduk beberapa negeri adalah untuk Allah, Rasul, kerabat (Rasul), anak yatim, orang miskin, dan orang yang dalam perjalanan.
(Demikian) agar harta itu tidak hanya beredar di antara orang-orang kaya saja di
antara kamu. Apa yang diberikan Rasul kepadamu terimalah. Apa yang dilarangnya bagimu tinggalkanlah. Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah sangat keras hukuman-Nya.
Ibnu Katsir menjelaskan bahwa Dan apa saja harta rampasan (fai) yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya (dari harta benda) mereka, maka untuk mendapatkan itu kamu tidak mengerahkan seekor kuda pun dan (tidak pula) seekor unta pun, tetapi Allah yang memberikan kekuasaan kepada Rasul-Nya terhadap siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha kuasa atas segala sesuatu. Apa saja harta rampasan (fai) yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya yang berasal dari penduduk kota-kota, maka adalah untuk Allah, Rasul, kerabat Rasul, anak-anak yatim, orang-orang miskin, dan orang-orang yang dalam perjalanan, supaya harta itu jangan hanya beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu (M.
Quraish Shihab, 2000).
Berdasarkan tafsir diatas bahwasanya harta benda hendaknya jangan hanya dimiliki dan dikuasai oleh sekelompok manusia, tetapi harus diedarkan sehingga bisa dinikmati oleh masyarakat luas. Maka dari itu motivasi investasi dalam Al- Quran bertujuan untuk mendorong umat islam agar sadar financial dan mempersiapkan generasi yang kuat, khususnya kuat dalam hal materi atau harta melalui kegiatan investasi.
Adapun jenis motivasi menurut Winkel yang membagi motivasi menjadi dua jenis seperti yang tertulis dalam buku yang ditulis oleh Nyanyu Khodijah, yaitu:
1) Motivasi intrinsik, ialah motivasi yang timbul dari diri orang yang bersangkutan tanpa adanya rangsangan atau bantuan dari orang lain.
Seseorang yang termotivasi secara intrinsik akan melakukan pekerjaan
karena merasa menyelesaikan pekerjaan itu menyenangkan dan bisa memenuhi kebutuhannya, tidak tergantung pada imbalan eksplisit atau tekanan eksternal lainnya. Motivasi intrinsik dapat berupa kepribadian, sikap, pengalaman, pendidikan, penghargaan dan cita-cita. Misalnya, seseorang bekerja karena menyukai pekerjaan tersebut.
2) Motivasi ekstrinsik, yaitu motivasi yang timbul karena rangsangan atau bantuan dari orang lain. Motivasi ekstrinsik disebabkan oleh keinginan untuk menerima ganjaran atau menghindari hukuman. Misalnya, seseorang bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, setiap kebutuhan manusia dapat menjadi motivasi utama bagi manusia untuk terjun dalam suatu pekerjaan.
Adapun indikator motivasi berdasarkan konsep Hati & Harefa (2019), dan Hermawati, Rizal, & Mudhofar (2018), yaitu sebagai berikut:
1) Investasi berarti memiliki perusahaan.
2) Investasi berarti membantu perusahaan berkembang.
3) Berinvestasi jika teman berinvestasi.
4) Berinvestasi jika kebutuhan substansial terpenuhi.
G.Persepsi Risiko
Pada dasarnya jika membahas tentang investasi tentu akan berkaitan dengan risiko. Jika dihadapkan dalam suatu risiko yang sama. Akan terdapat kemungkinan perbedaan penilaian risiko tersebut dari tiap-tiap individu. Hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor dimana salah satunya dipengaruhi oleh persepsi dari individu. Hasil dari persepsi mahasiswa (investor) terkait risiko akan menentukan investor berada