• Tidak ada hasil yang ditemukan

skripsi - IAIN Repository

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "skripsi - IAIN Repository"

Copied!
217
0
0

Teks penuh

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe snowball Throwing dapat meningkatkan aktivitas, hasil belajar siswa dan proses pembelajaran IPS siswa kelas IV SD Negeri 6 Metro Timur. Mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 20,7% Hasil belajar siswa meningkat setelah diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe snowball Throwing.

Latar Belakang Masalah

Sekolah Dasar tanggal 3 Oktober 2016 di SD Negeri 6 Metro Timur pada siswa IV. kelas untuk tahun pelajaran 2016/2017 diketahui bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS masih rendah, hal ini terlihat dari rata-rata nilai ulangan harian siswa menurut kriteria kesempurnaan minimal (KKM), yaitu ≥70. Sehubungan dengan permasalahan tersebut pemilihan model pembelajaran snowball throw dapat mengatasi masalah rendahnya hasil belajar dengan meningkatkan aktivitas belajar siswa menggunakan metode snowball throw.

Identifikasi Masalah

Model pembelajaran Snowball Throwing Type diyakini mampu mengatasi permasalahan yang muncul, oleh karena itu peneliti mengambil judul penelitian yaitu “Pemanfaatan Model Pembelajaran Kooperatif Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS Kelas IV SD Negeri 6 Metro Timur tahun pelajaran.

Batasan Masalah

Model pembelajaran tipe snowball throw dinilai mampu mengatasi permasalahan yang terjadi, oleh karena itu peneliti mengambil judul dalam penelitian yaitu “Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throws untuk meningkatkan aktivitas siswa dan hasil belajar IPS. Mata Pelajaran IV SD Negeri 6 Metro Timur Tahun Pelajaran 2016/2017".

Rumusan Masalah

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Temukan peningkatan proses pembelajaran IPS kelas IV dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throw tahun pelajaran 2016/2017. Bagi sekolah, sebagai sumber inspirasi bagi sekolah dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran IPS khususnya di SD Negeri 6 Metro Timur.

Penelitian Relevan

4Saafatul Arif, Penggunaan Model Cooperative Snowball Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Fiqh. MI Matholi'ul Falah Candra Kencana Tulang Bawang Barat, 2013, [Skripsi], STAIN Jurai Siwo Metro. 6Shahr Banu, Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Snowball Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa III. Kelas Pembelajaran Kewarganegaraan dengan Tema Lingkungan Hidup di Sdn Kaliwates 02 Jember, 2015, [Skripsi], Universitas Jember.

Konsep Teori Variabel Terikat 1. Aktivitas Belajar

Hasil Belajar

Oleh karena itu peneliti menggunakan model pembelajaran cooperative snowball untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Tolok ukur yang peneliti gunakan sebagai indikator hasil belajar siswa adalah daya ingat, pemahaman, dan penerapan.

Model Pembelajaran Cooperative Type Snowball Throwing

Berdasarkan pemaparan model pembelajaran kooperatif tipe snowball Throwing di atas, maka yang dimaksud dengan model pembelajaran Snowball Throwing adalah suatu teknik diskusi yang membentuk kelompok yang diwakili oleh ketua kelompok untuk mendapatkan tugas dari guru, kemudian setiap siswa membuat soal-soal yang dibuat sedemikian rupa. sebagai bola (kertas) kemudian dilempar ke siswa, satu lagi setiap siswa menjawab pertanyaan dari bola yang didapat. Model pembelajaran kooperatif tipe snowball Throwing dapat mengatasi permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran karena model pembelajaran Snowball Throwing memiliki beberapa kelebihan seperti yang telah dijelaskan di atas.

Hipotesis Tindakan

Definisi Operasional Variabel

Variabel terikat adalah variabel yang nilainya bergantung pada variabel lain, biasanya dilambangkan dengan Y.58 Variabel terikat dalam penelitian ini adalah aktivitas dan hasil belajar. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar pretest yang dicapai sebelum tindakan dilakukan dan hasil belajar posttest yang dicapai siswa setelah diberikan tindakan, dengan indikator sebagai berikut.

Setting Penelitian

Subjek Penelitian

Prosedur Penelitian

Guru meminta siswa membuat kertas berbentuk seperti bola salju dan dilempar dari satu siswa ke siswa lainnya. h) Setiap siswa yang mendapat lemparan bola salju harus menjawab pertanyaan yang ada di kertas dan mencantumkan namanya. i) Guru meminta siswa secara sukarela membacakan soal yang ada di tangan mereka (untuk menciptakan budaya bertanya, usahakan siswa memotivasi untuk mengangkat tangan bagi yang sudah siap membaca tanpa menunjuk langsung). j) Guru memberikan apresiasi (pujian) pada setiap jawaban/tanggapan siswa agar termotivasi dan tidak takut salah. k) Guru meminta salah satu siswa untuk mengumpulkan semua kertas. Observasi merupakan upaya mendokumentasikan segala sesuatu yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan dalam proses pembelajaran. Jika target yang diinginkan tercapai maka siklus tindakan dapat dihentikan, namun jika tidak maka siklus tindakan dilanjutkan ke siklus II dengan melakukan koreksi tindakan.

Oleh karena itu, hasil observasi dijadikan sebagai bahan refleksi, dan hasil refleksi pada siklus I akan dijadikan acuan untuk perbaikan pembelajaran pada siklus II.

Teknik Pengumpulan Data

Instrumen Penelitian

Dokumentasi adalah “metode yang digunakan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, termasuk buku-buku yang relevan, peraturan, laporan kegiatan, foto, dokumenter, data penelitian yang relevan”. 62. 63 Anas Sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2010), p.2) Kisi lembar observasi aktivitas siswa Tabel 7. Dalam penelitian ini digunakan tes untuk memperoleh data hasil belajar siswa Tes ini digunakan item/instrumen untuk mengukur hasil belajar siswa yang disusun dengan mengacu pada indikator dan kompetensi dasar yang digunakan.

Dokumentasi digunakan peneliti untuk mendapatkan data tentang standar kompetensi, kompetensi dasar dan silabus yang digunakan dalam pembelajaran, jumlah guru dan pegawai, jumlah siswa, sejarah berdirinya, denah lokasi, dan data sarana dan prasarana sekolah.

Tabel kisi-kisi lembar observasi aktivitas siswa dalam proses pembelajaran IPS pada siswa kelas IV SD Negeri 6 Metro Timur dengan diterapkan model pembelajarn cooperative type snowball
Tabel kisi-kisi lembar observasi aktivitas siswa dalam proses pembelajaran IPS pada siswa kelas IV SD Negeri 6 Metro Timur dengan diterapkan model pembelajarn cooperative type snowball

Teknik Analitis Data

Gain ternormalisasi tinggi atau rendah (N-Gain) dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 3) Jika g < 0,3, maka N-Gain sudah terjadi pada kategori rendah69.

Indikator Keberhasilan

Hasil Penelitian

Deskripsi Lokasi Penelitian

Visi dan Misi SD Negeri Metro 6 Timur 1) Visi Sekolah.. a) Menjadikan SD Negeri Metro 6 Timur sebagai sekolah yang unggul, mampu dan menghasilkan siswa yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. b) Berakhlak mulia berwawasan lingkungan a) Meningkatkan profesionalisme guru dan staf. Jumlah siswa SD Negeri 6 Metro Timur dari Kelas I sampai Kelas IV sebanyak 145 siswa, dengan rincian sebagai berikut.

Deskripsi Data Hasil Penelitian

LAPANGAN UPACARA

Tahap Kegiatan atau Pelaksanaan

Ini terjadi karena penjelasan ketua kelompok. belum dipahami oleh siswa, sehingga masih banyak siswa yang bingung dan bertanya kepada guru sehingga guru kembali menjelaskan kepada siswa apa yang harus dikerjakan sampai semua siswa mengerti tugasnya. Pada pertemuan pertama pada siklus pertama ini siswa masih sangat bingung bagaimana cara melempar bola soal, kepada siapa melemparnya dan kemana melempar bola tersebut, akhirnya guru memberikan instruksi kepada kelompok satu dan dua untuk berdiri berpegangan. bola soal dan saling berhadapan antara kelompok satu dan kelompok satu Setelah dua, ketika guru sudah siap, guru memberi aba-aba kepada siswa untuk saling melempar bola soal. Setelah selesai, kelompok tiga dan empat menyimpan soal. bola dan saling berhadapan dengan aba-aba langsung dari guru siswa. melempar bola soal dan seterusnya sampai semua siswa mendapat bola soal dari siswa lain. Pada kegiatan akhir ini setiap siswa harus mengetahui jawaban dari pertanyaan yang diterimanya, guru bersama siswa menarik kesimpulan dan memperkuat materi yang telah dibahas.

Walaupun masih ada beberapa siswa yang masih bingung mau menulis apa, proses ini tidak berlangsung lama.

Observasi

Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran dengan Model Pembelajaran Cooperatif Tipe Snowball Throwing Siklus I Aspek yang diamati Score Meeting Score. Kegiatan ketiga melibatkan siswa berpartisipasi aktif dalam pembelajaran dengan mencatat dan mengajukan pertanyaan, persentasenya pada pertemuan pertama sebesar 50% dan pada pertemuan kedua sebesar 62% sehingga mendapatkan rata-rata 56%. Kegiatan keempat melibatkan siswa mendengarkan jawaban temannya, persentase pada pertemuan pertama adalah 58% dan pertemuan kedua adalah 77%, sehingga rata-rata yang dicapai adalah 67,5%.

Kegiatan kelima yaitu siswa bermain game sesuai model pembelajaran, persentase pada pertemuan pertama 62% dan pada pertemuan kedua 75%, sehingga rata-rata yang dimenangkan adalah 68,5%.

Hasil Belajar Siklus I

RTT : Nilai rata-rata hasil belajar siswa T : Jumlah siswa yang mencapai KKM BT : Banyaknya siswa yang tidak mencapai KKM. Dari tabel 15 dan grafik 3 terlihat bahwa setelah pembelajaran selama 1 siklus dengan 2 pertemuan, siswa yang menyelesaikan kegiatan pretest mencapai 45,83% dan pada kegiatan posttest mencapai 70,83% dengan rata-rata peningkatan N-Gain. 0,42 dalam kategori sedang.

Refleksi

Karena belum selesai maka diadakan siklus II. b) Terdapat kegiatan yang dilakukan oleh beberapa siswa yang sering mengganggu temannya saat proses pembelajaran berlangsung dan mengobrol sehingga suasana kelas menjadi kurang kondusif. Sebaiknya guru lebih memberikan pengawasan dan perhatian kepada siswa yang sering mengganggu temannya dan mengobrol saat pembelajaran sedang berlangsung. Berdasarkan refleksi terhadap pelaksanaan siklus I dilakukan perencanaan yang lebih baik untuk pelaksanaan siklus II, tentunya dengan harapan pelaksanaan siklus II merupakan indikasi keberhasilan.

Pada siklus II tahapan proses pembelajaran masih sama yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.

Tahap perencanaan

Tahap kegiatan dan pelaksanaan

Melihat antusias siswa yang sangat baik dalam menanggapi persepsi yang diberikan, maka guru lebih banyak memberikan kesempatan kepada siswa yang sebelumnya tidak percaya diri atau jarang mengangkat tangan untuk menjawab pertanyaan. Siswa menjadi lebih siap ketika harus menjawab pertanyaan dan hanya sedikit siswa yang gugup ketika guru memanggil namanya untuk menjawab pertanyaan, hal ini menjadi kelemahan pada pertemuan pertama siklus II. karena siswa sering diganggu oleh siswa yang sering membuat kegaduhan di dalam kelas. Pada pertemuan kedua siklus II banyak siswa yang lebih percaya diri dan berani mengangkat tangan untuk menjawab pertanyaan yang diberikan guru.

Respon siswa sangat baik, banyak siswa yang mengacungkan tangan untuk bertanya, tetapi karena ingin menjawab banyak. siswa yang mengangkat tangan dengan lantang sehingga guru memilih mereka untuk menjawab soal juga sangat baik, meskipun ada beberapa siswa yang memberikan jawaban yang hampir sama dengan jawaban temannya.

Hasil Belajar Siklus II

Kegiatan keempat adalah siswa mendengarkan jawaban yang diberikan temannya, persentase pada pertemuan pertama 79% dan pada pertemuan kedua 75% sehingga rata-rata tercapai 77%. Kegiatan kelima siswa bermain game sesuai model pembelajaran persentase pada pertemuan pertama 83% dan pada pertemuan kedua 96% sehingga rata-rata tercapai 89,5%. Berdasarkan data di atas terlihat bahwa rata-rata seluruh aspek yang diamati dari setiap pertemuan mengalami peningkatan.

Persentase rata-rata keseluruhan aktivitas siswa pada siklus I adalah 82,8% dengan kriteria sangat baik.

Refleksi II

Pembahasan

  • Analisis Data Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran dengan Model Pembelajaran Cooperative Type Snowball Throwing Siklus I Dan II
  • Analisis Data Aktivitas Siswa Siklus I dan II
  • Analisis Data Hasil Belajar Siswa Siklus I dan II

Setelah model pembelajaran snowball throw kooperatif tipe kooperatif diterapkan, siswa mulai menyukai mata pelajaran IPS. Data Rata-rata Aktivitas Belajar Siswa pada Siklus I dan Siklus II No aspek yang diamati Siklus I Peningkatan Siklus II 1 Siswa membaca materi. Hal ini ditunjukkan pada siklus I dan II untuk indikator bertanya dan memberi pendapat meningkat sebesar 27%.

Hal ini juga ditunjukkan pada siklus I dan II untuk indikator siswa bermain game sesuai model pembelajaran meningkat sebesar 21% yaitu pada siklus I yaitu 68,5% dan pada siklus II yaitu 89,5%.

Kesimpulan

Saran

  • Standar Kompetensi
  • Kompetensi Dasar
  • Indikator
  • Tujuan Pembelajaran
  • Materi Ajar
  • Langkah – Langkah Kegiatan Pembelajaran
  • Sumber dan Media Belajar
  • Penilaian

Penggunaan Model Pembelajaran Pailkem dalam Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Kelas VIII Pendidikan Agama Islam (PAI) SMP N 1 Punggur. Penerapan model pembelajaran kooperatif snowball-throwing untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didik kelas III Pkn Pembelajaran Tema Lingkungan di Sdn Kaliwates 02 Jember. Mahasiswa dapat membandingkan jenis-jenis teknologi produksi masa lalu dan masa kini yang digunakan oleh masyarakat.

Memfasilitasi siswa dengan media yang telah disiapkan.  Mengolah.. l) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok. m) Guru menjelaskan prosedur pembelajaran model pembelajaran kooperatif tipe lempar bola. Guru meminta siswa secara sukarela membacakan soal ke tangan mereka (untuk menciptakan budaya bertanya, usahakan siswa memotivasi untuk mengangkat tangan bagi yang siap membaca tanpa menunjuk langsung). i) Guru menilai (memuji) jawaban/tanggapan setiap siswa agar termotivasi dan tidak takut melakukan kesalahan. Perbedaan alat teknologi produksi dulu dan sekarang adalah pada jaman dulu teknologi yang digunakan masih sangat sederhana dan tenaga yang dibutuhkan sangat besar serta hasil yang terbatas seperti seperti petani yang menggunakan traktor untuk membajak.

Nama Guru : Devi Setianingsih

Gain Ket

  • Metode Pembelajaran Snowball throwing
  • Materi Ajar Masalah sosial

Pelajari tentang sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di kabupaten/kota dan provinsi. Siswa dapat menyebutkan penyebab terjadinya masalah sosial V. Metode pembelajaran Melempar bola salju Melempar bola salju. Berdoa, hadir, mengisi daftar hadir kelas. Pelajari tentang sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di kabupaten/kota dan provinsi.

Siswa mampu menjelaskan manfaat kegiatan sosial di daerahnya 2. Siswa mampu menjelaskan akibat bencana alam dan.

Nama Guru : Devi Setianingsih

Gambar

Tabel kisi-kisi lembar observasi aktivitas siswa dalam proses pembelajaran IPS pada siswa kelas IV SD Negeri 6 Metro Timur dengan diterapkan model pembelajarn cooperative type snowball
Tabel Observasi Mengajar Guru Kelas IV SD Negeri 6 Metro Timur Tahun Pelajaran 2016/2017
Tabel Observasi Mengajar Guru Kelas IV SD Negeri 6 Metro Timur Tahun Pelajaran 2016/2017

Referensi

Dokumen terkait

Penggunaan model discovery learning ini diharapkan dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar sehingga dalam proses belajar mengajar itu

Berdasarkan hasil penelitian menunjukan model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam IPS dengan meningkatkan keterlibatan dan