• Tidak ada hasil yang ditemukan

skripsi - IAIN Repository - IAIN Metro

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "skripsi - IAIN Repository - IAIN Metro"

Copied!
92
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Pertanyaan Penelitian

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut: Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya jual beli gharar di kalangan pedagang ikan asin di pasar Gayabaru 1 Kecamatan Seputih Surabaya Kabupaten Lampung Tengah. Sebagai bahan pertimbangan penting bagi para pelaku bisnis khususnya yang melakukan jual beli ikan asin agar tidak mengutamakan faktor keuntungan semata, tetapi juga memperhatikan rambu-rambu keuangan syariah yang dianjurkan.

Penelitian Relevan

Ia merupakan penjual dan pembeli tetap ikan asin di Pasar Gayabaru 1, Kecamatan Seputih, Surabaya, Kabupaten Lampung Tengah. Salah satu barang yang diperdagangkan di Pasar Gayabaru 1 Kecamatan Seputih Surabaya Kabupaten Lampung Tengah adalah ikan asin. 95 Wawancara Ibu Dewi sebagai penjual ikan asin di Pasar Gayabaru 1, Kecamatan Seputih, Surabaya, Kabupaten Lampung Tengah, 10 Desember 2017.

Pedagang ikan asin di Pasar Pasar Gayabaru 1, Kecamatan Seputih, Surabaya, Kabupaten Lampung Tengah diharapkan berjalan.

LANDASAN TEORI

Pengertian Jual beli

Secara istilah, jual beli disebut al-ba'i, yang bermaksud menjual, menggantikan dan menukar sesuatu dengan sesuatu yang lain. Jual beli ialah pertukaran hartanah dengan hartanah dalam bentuk pemindahan hak milik dan pemilikan. Menurut ulama Hanafiyah, jual beli ialah pertukaran harta (benda) dengan harta berdasarkan kaedah tertentu (yang dibenarkan).

Menurut Imam Nawawi, dalam al-majmu yang dimaksudkan dengan jual beli ialah pertukaran harta dengan harta untuk dimiliki.

Landasan Hukum Jual Beli

Rasulullah tidak segera menjawabnya sehingga Jibril turun kepadanya dan menyampaikan ayat ini: Tidak ada dosa mencari pahala (kemakmuran dari perniagaan) dari Tuhanmu. Kemudian Rasulullah memanggil orang yang bertanya itu dan berkata kepadanya: 'Kamu adalah orang yang mengerjakan haji.''21. Berdasarkan ayat-ayat al-Quran yang dikemukakan di atas, dapatlah difahami bahawa jual beli adalah suatu pekerjaan yang halal dan mulia. Jika pelakunya jujur, maka kedudukannya di akhirat sama seperti para nabi, syuhada dan para sadikin.22 Hadis yang menjadi dasar jual beli adalah hadis riwayat HR.

Jual beli yang berjaya ialah sebarang jual beli tanpa dusta dan khianat, sedangkan dusta adalah menyamar dalam barang yang dijual, dan menyamar menyembunyikan aib barang dari mata pembeli.

Rukun dan Syarat dalam Jual Beli

Rukun jual beli ada tiga, iaitu akad (penerimaan), orang yang membuat akad (penjual dan pembeli), dan ma'kud alaih (objek akad). Rukun kedua dalam jual beli ialah aqid atau orang yang membuat akad iaitu penjual dan pembeli31. Atas sebab ini, pembelian dan penjualan yang dibuat oleh kanak-kanak kecil yang belum berakal dan tidak siuman adalah tidak sah di sisi undang-undang.

Berdasarkan huraian di atas, dapat dijelaskan bahawa prinsip dan syarat jual beli ialah akad (jab kabul), orang yang membuat akad (penjual dan pembeli) dan maqud alayh (objek akad).

Bentuk-Bentuk Jual Beli

Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa bentuk-bentuk jual beli adalah jual beli yang sah, jual beli batil, jual beli cepat, jual beli sehubungan dengan suatu keadaan, penjual kepada pembeli, jual beli barang ghaib yang tidak diketahui kapan. terjadilah jual beli. .

Jual Beli yang Dilarang

101 Onderhoud met Mev Dewi as 'n soutvishandelaar by Gayabaru Mark 1, Seputih Distrik, Surabaya, Central Lampung Regency, 10 Desember 2017. 104 Onderhoud met Mev Dewi, as 'n soutvishandelaar, by Gayabaru Mark 1, Seputih Distrik , Surabaya, Central Lampung Regency, op 10 Desember 2017. 106 Onderhoud met Mev Dewi as 'n soutvishandelaar by Gayabaru 1 Market, Seputih Distrik, Surabaya, Central Lampung Regency op 10 Desember 2017.

108 Wawancara dengan Ny. Dewi sebagai pedagang ikan asin di Pasar Gayabaru 1, Kecamatan Seputih, Surabaya, Kabupaten Lampung Tengah, 10 Desember 2017.

Jual Beli Gharar dalam Islam

  • Pengertian Jual Beli Gharar
  • Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Jual Beli Gharar
  • Prinsip-Prinsip Jual Beli Dalam Ekonomi Islam

METODE PENELITIAN

Sumber Data

Oleh karena itu, peneliti harus dapat memahami sumber data mana yang harus digunakan dalam penelitian. Sumber data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya, baik melalui wawancara, observasi maupun laporan berupa dokumen tidak resmi yang kemudian diolah oleh peneliti77. Berdasarkan hal tersebut maka sumber data primer dalam penelitian ini adalah tiga pedagang dan tiga pembeli ikan asin di Pasar Gayabaru 1 Kecamatan Seputih Surabaya Kabupaten Lampung Tengah.

Pedagang dan pembeli ikan asin dipilih berdasarkan jumlah pembelian (penjual dan pembeli ikan asin terbanyak). Sumber data sekunder adalah sumber data yang diperoleh dari sumber yang sudah ada, termasuk dokumen resmi. Sumber data sekunder adalah jenis data yang diperoleh dalam bentuk siap pakai, dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain, biasanya dalam bentuk publikasi.

Teknik Pengumpulan Data

Komunikasi berlangsung dalam bentuk tanya jawab dalam hubungan tatap muka, sehingga gerak dan ekspresi responden merupakan pola media yang melengkapi kata-kata secara verbal. Peneliti menyiapkan rangkuman hal-hal yang akan ditanyakan tentang penyebab jual beli gharar oleh pedagang ikan asin di Pasar Gayabaru 1 Kecamatan Seputih Surabaya Kabupaten Lampung Tengah. Pertanyaan tersebut akan ditanyakan kepada pedagang ikan asin (Bpk Rahmat, Bpk Dairi dan Ibu Dewi) dan pembeli ikan asin (Bpk Isah, Bpk Ani dan Ibu Sumiati).

Observasi adalah teknik pengumpulan data dimana peneliti melakukan pengamatan langsung terhadap gejala yang diteliti. Observasi bertujuan untuk mengamati hal-hal yang berkaitan dengan penelitian yaitu faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya jual beli gharar oleh pedagang ikan asin di Pasar Gayabaru 1 Kecamatan Seputih Surabaya Kabupaten Lampung Tengah.

Teknik Analisis Data

93 Wawancara dengan Pak Rahmat sebagai penjual ikan asin di Pasar Gayabaru 1 Kecamatan Seputih Surabaya Kabupaten Lampung Tengah, 9 Desember 2017. Ibu Ani mengatakan pernah membeli ikan asin di Pasar Gayabaru 1 Kecamatan Seputih Surabaya Pusat Kabupaten Lampung , sejak 2011. 94 Wawancara dengan Bpk. Dairi sebagai penjual ikan asin di Pasar Gayabaru 1, Kecamatan Seputih, Surabaya, Kabupaten Lampung Tengah pada tanggal 9 Desember 2017.

96 Wawancara Ibu Isah selaku pembeli ikan asin di Pasar Gayabaru 1 Kecamatan Seputih Surabaya Kabupaten Lampung Tengah, 10 Desember 2017 Ibu Sumiati mengatakan membeli ikan asin di Pasar Gayabaru 1 Kecamatan Seputih Surabaya Pusat Kabupaten Lampung setiap hari. 99 Wawancara dengan Pak Rahmat sebagai pedagang ikan asin di Pasar Gayabaru 1, Kecamatan Seputih, Surabaya, Kabupaten Lampung Tengah, 9 Desember 2017.

100 Wawancara dengan Bpk. Dairi sebagai pedagang ikan asin di Pasar Gayabaru 1, Kecamatan Seputih, Surabaya, Kabupaten Lampung Tengah, 9 Desember 2017. 102 Wawancara Bpk. Rahmat, sebagai pedagang ikan asin, di Pasar 1 Gayabaru, Kecamatan Seputih, Surabaya, Kabupaten Lampung Tengah, pada tanggal 9 Desember 2017. 103 Wawancara Ibu Isah sebagai pembeli ikan asin di Pasar Gayabaru 1, Kecamatan Seputih, Surabaya, Lampung Tengah Kabupaten , 10 Desember 2017.

105 Wawancara dengan Pak Dairi sebagai pedagang ikan asin di Pasar Gayabaru 1 Kecamatan Seputih Surabaya Kabupaten Lampung Tengah pada tanggal 9 Desember 2017. 109 Wawancara dengan Ibu Isah sebagai pembeli ikan asin di Pasar Gayabaru 1 Kecamatan Seputih Surabaya , Kabupaten Lampung Tengah, pada tanggal 10 Desember 2017.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Sejarah Pasar Gayabaru 1 Kecamatan Seputih

Setiap hari pasar ini selalu disibukkan dengan aktivitas jual beli yang dilakukan oleh masyarakat di daerah tersebut. Pendirian Pasar Gayabaru 1 diawali dengan kegiatan perdagangan masyarakat di atas tanah desa yang saat ini menjadi tempat pasar. Pada awalnya kegiatan perdagangan hanya dilakukan pada pagi hari, komoditi yang diperdagangkan terbatas pada kebutuhan pokok.

Jumlah pedagang dan pembeli yang melakukan kegiatan jual beli di tempat-tempat tersebut lambat laun semakin meningkat, dan barang yang diperjualbelikan juga semakin beragam. Melihat hal tersebut, pada tahun 1992, pemerintah melalui Kecamatan Seputih di Surabaya mengambil kebijakan yang mengubah lokasi tersebut menjadi pasar tradisional yang diberi nama Pasar Gayabaru 1.89. Pemerintah telah berkali-kali merenovasi Pasar Gayabaru 1 sehingga bangunan Pasar Gayabaru 1 yang ada saat ini cukup baik.

Namun, karena perbaikan sudah lama dilakukan, beberapa objek seperti bangunan mulai rusak. Hal ini juga dikarenakan kondisi pasar yang semakin banyak diisi oleh para pedagang sebagai akibat dari bertambahnya jumlah penduduk yang aktif dalam bidang perdagangan, membuat kawasan pasar ini tidak lagi mampu menampung para pedagang. Oleh karena itu, pemerintah membuat kebijakan pengembangan dan penataan Pasar Gayabaru 1 dengan harapan terciptanya peningkatan pelayanan kepada masyarakat dan terciptanya bangunan yang asri, tertata dan nyaman.

Struktur Organisasi Pasar Gayabaru 1 Kecamatan

Melakukan pendataan potensi warung dan warung dalam lingkup pasar b. Implementasi rencana untuk mengumpulkan pengembalian dana dalam kerangka pasar c. Melaksanakan pengumpulan pengembalian dana dalam kerangka pasar.

Faktor-Faktor yang Menyebabkan Terjadinya Jual Beli

Pedagang yang menjual ikan asin di Pasar Gayabaru 1, Kecamatan Seputih, Surabaya, Kabupaten Lampung Tengah rata-rata sudah berjualan lebih dari sepuluh tahun. Ia adalah pelanggan tetap penjual ikan asin di Pasar Gayabaru 1. Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa pedagang ikan asin yang berada di Pasar Gayabaru 1 Kecamatan Seputih Kota Surabaya Kabupaten Lampung Tengah rata-rata berprofesi sebagai pedagang ikan asin sejak lama.

97 Wawancara Ibu Ani selaku pembeli ikan asin di Pasar Gayabaru 1 Kecamatan Seputih Surabaya Kabupaten Lampung Tengah, 11 Desember 2017. 98 Wawancara Ibu Ani Sumiati yang membeli ikan asin di Pasar Gayabaru 1 Kecamatan Seputih Surabaya Kabupaten Lampung Tengah pada tanggal 11 Desember 2017. Dari uraian tersebut dapat diketahui bahwa pedagang ikan asin di Pasar Gayabaru 1 Kecamatan Seputih , Surabaya, Kabupaten Lampung Tengah, membayar barangnya tepat waktu kepada pemasok.

Berdasarkan uraian tersebut terlihat bahwa penipuan penjualan ikan asin sisik di Pasar Gayabaru 1 Kecamatan Seputih Kota Surabaya Kabupaten Lampung Tengah jarang terjadi. Berdasarkan uraian tersebut terlihat masih adanya kecurangan penjualan ikan asin dari segi kualitas di Pasar Gayabaru 1 Kecamatan Seputih Surabaya Kabupaten Lampung Tengah. Soal harga, menurut Ibu Dewi, penipuan seperti ini paling sering dilakukan pedagang ikan asin di Pasar Gayabaru 1.

107 Wawancara Ibu Sumiati selaku pembeli ikan asin di Pasar Gayabaru 1 Kecamatan Seputih Surabaya Kabupaten Lampung Tengah, 11 Desember 2017. Berdasarkan hasil wawancara diatas peneliti melakukan dengan pedagang ikan asin di Pasar Gayabaru 1, Kecamatan Seputih. Menurut peneliti, praktik jual beli ikan asin di pasar Gayabaru menunjukkan ketidakjelasan atau gharar secara kualitas dan kuantitas.

Sehingga dalam praktek jual beli ikan asin di Pasar Gayabaru 1 Kecamatan Seputih Surabaya Kabupaten Lampung Tengah mengandung unsur ketidakpastian atau gharar dari segi kualitas dan kuantitas dalam jual beli.

PENUTUP

Saran

Penjual diharapkan jujur ​​atau terbuka dalam menjelaskan kelemahan atau kelebihan barang yang dijual, menjamin kualitas produk, mematuhi kesepakatan yang telah ditetapkan, dan bersikap ramah kepada calon pembeli atau pembeli. Karim dan Oni Sahroni, Riba, Gahrar dan Prinsip Ekonomi Syariah: Fiqh dan Analisis Ekonomi, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2015. Mardani, Fiqh Ekonomi Syariah, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012 Muhammad Djakfar, Etika Bisnis dalam Perspektif Islam, Malang : UIN Malang.

Rafik Issa Beekum, Islamic Business Ethics, Yogyakarta: Student Library, 2004 R.Subekti, Various Tenth Printing Agreements, Bandung: Citra Aditya, 2011 Rachmat Syafei, Fiqh Muamalah, Bandung: Faithful Library, 2001. Sugiono, Quantitative Research Methods, qualitative Research Methods. R&D, Bandung: Alfabeta, 2012 Suharsimi Arikunto, Research Procedures A Practice Approach, Jakarta: Raja.

Referensi

Dokumen terkait

a) Jual beli gharar, ialah jual beli yang belum jelas, suatu hal yang sifatnya samar-samar ataupun spekulasi haram untuk diperdagangkan, sebab bisa membuat salah