Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran keluarga dalam menghidupi rumah tangga pasangan tunagrahita di Desa Raman Aji Kecamatan Raman Utara. Kepala Desa dan seluruh warga Desa Raman Aji Kecamatan Raman Utara yang telah memberikan sarana dan prasarana serta memberikan informasi yang bermanfaat bagi peneliti untuk penyelesaian skripsi ini. 9 Wawancara dengan Pak PS sebagai istri Bu NR di desa Raman Aji, 29 Desember 2018.
10 Wawancara dengan Bpk. SY sebagai suami dari Ny. SR di desa Raman Aji, 29 Desember 2018. Maka dalam hal ini peneliti akan mengkaji peran keluarga dalam pengasuhan pasangan tunagrahita di desa Raman Aji kecamatan Raman Utara. Data utama yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dengan pasangan suami istri tunagrahita di desa Raman Aji kecamatan Raman Utara yang berjumlah 2 pasangan suami istri beserta orang tuanya.
Dokumen adalah catatan peristiwa masa lalu yang ditulis atau dicetak dalam bentuk catatan, surat, catatan harian dan dokumen.8 Metode ini dilakukan dengan mengumpulkan data terkait peran keluarga dalam memelihara rumah tangga pasangan tunagrahita di Raman Aja. Desa, Kecamatan Raman Utara. Kemudian pada tahun 1957 di desa Raman Aji kecamatan Raman Utara diadakan pemilihan kepala desa yang saat itu berjumlah sebelas orang. Pada tahun 1968, Desa Raman Aji, Kecamatan Raman Utara, setelah masa jabatan kepala desa selama lima tahun berakhir, diadakan pemilihan kepala desa yang diikuti oleh dua orang calon.
Yang mendapat suara terbanyak memenuhi pilihan adalah Kodrat Sucipto, yang kemudian memimpin Desa Raman Aji, Kecamatan Raman Utara, hanya selama satu tahun. Pada tahun 1968 Desa Raman Aji Kecamatan Raman Utara dipimpin oleh Bruder Abdullah Sahri hingga tahun 1972.3. Karena meninggal tahun itu, untuk mengatasi kekosongan seorang pemimpin, di Desa Raman Aji Kecamatan Raman Utara dipimpin oleh saudara M.
Berdasarkan data diatas, luas wilayah Desa Raman Aji Kecamatan Raman Utara adalah 654,75 Ha. Mata pencaharian masyarakat Desa Raman Aji Kecamatan Raman Utara meliputi pegawai, pegawai negeri sipil (PNS), wiraswasta, petani dan sebagainya. Peran keluarga dalam menghidupi rumah tangga pasangan tunagrahita di Desa Raman Aji Kecamatan Raman Utara.
Peran keluarga dalam menghidupi rumah tangga pasangan tunagrahita di Desa Raman Aji Kecamatan Raman Utara. Dalam hal ini terjadi perkawinan antara suami dan istri penyandang disabilitas tunagrahita di Desa Raman Aji Kecamatan Raman Utara. Berdasarkan temuan penelitian di Desa Raman Aji Kecamatan Raman Utara mengenai peran keluarga dalam memelihara rumah tangga pasangan tunagrahita dapat disimpulkan bahwa dalam membentuk keluarga yang sakinah, mawaddah dan rahmah harus ada kerjasama yang baik antara suami istri dan peran keluarga sangat kuat peranannya (di sini orang tua) dalam mewujudkannya.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Pertanyaan Penelitian
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Penelitian Relevan
LANDASAN TEORI
Peran Keluarga
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan oleh peneliti di atas, maka terdapat pertanyaan pokok yang akan dijadikan pertanyaan penelitian sebagai berikut: Bagaimana peran keluarga dalam memelihara rumah tangga pasangan tunagrahita (Studi Kasus di Desa Raman Aji Kecamatan Raman Utara) Daerah ). Untuk mengetahui peran keluarga dalam menopang rumah tangga pasangan tunagrahita (Studi Kasus di Desa Raman Aji Kecamatan Raman Utara). Pengetahuan yang luas di bidang hukum keluarga, khususnya mengenai peran keluarga dalam memelihara rumah tangga pasangan tunagrahita.
Penelitian yang dilakukan oleh Imam Mucklis dengan judul “Peran Keluarga dalam Perkawinan Dini (Studi Kasus Desa Krambilsawit Kecamatan Saptosari Kabupaten Gunung Kidul Daerah Istimewa Yogyakarta) Perbedaan penelitian yang akan dilakukan adalah fokus pembahasan tentang peran keluarga dalam memelihara rumah tangga pasangan tunagrahita, sedangkan dalam penelitian ini membahas tentang peran keluarga dalam pernikahan dini. dan pola asuh mereka, sedangkan peneliti akan mengkaji peran keluarga dalam memelihara rumah tangga pasangan tunagrahita.
Bedanya dengan penelitian yang akan dilakukan peneliti lebih menitik beratkan untuk mengkaji peran keluarga dalam pemeliharaan rumah tangga pasangan tunagrahita. Sedangkan dalam penelitian ini peran keluarga dalam pembentukan jiwa religius anak dalam perspektif pendidikan Islam. Namun nampaknya terdapat perbedaan mendasar dalam penelitian ini, oleh karena itu peneliti akan lebih memfokuskan pada masalah peran keluarga dalam pemeliharaan rumah tangga pasangan tunagrahita.
Teori Sosiologi
Mereka berusaha lebih untuk membantu kita melihat masyarakat manusia dengan cara tertentu, sehingga apa yang kita peroleh dari membaca karya-karya mereka bukan hanya lebih banyak informasi tentang kehidupan sosial, tetapi sesuatu yang jauh lebih penting, yaitu pemahaman yang lebih baik tentang sifat sosial. hubungan. hubungan sosial manusia. Dari berbagai teori sosiologi, ada empat teori yang paling populer, yaitu teori queer, teori ras kritis dan rasisme, teori jaringan aktor, dan teori praktik. Jika "hubungan sosial" adalah objek utama dalam sosiologi, maka itu hanya berbicara tentang hubungan normal; atau lebih tepatnya, hubungan manusia yang normal.
Namun kemudian teori ini mencoba memberikan kontribusi pada teori sosiologi secara umum yang salah satunya mengusung konsep pluralisme misalnya. Mungkin maksudnya, melalui pelajaran dari hubungan yang sumbang ini, adalah untuk menyumbangkan pengetahuan tentang bagaimana ada hubungan. Teori ini lahir sebagai akibat pengaruh pengetahuan arkeologi dan silsilah kekuasaan pada akhir 1980-an hingga 1990-an.
Menurut Ritzer, kritik terhadap teori queer adalah tidak dibentuk sebagai politik inklusi dan menolak beberapa ciri identitas seperti ras, kelas atau peran seks dalam aksi politik. Di sisi lain, ada beberapa ahli yang mencoba membuat teori ini lebih sensitif secara sosial. Adam Isaiah Green mengatakan bahwa ada dua ketegangan terhadap teori queer, yaitu dekonstruksionisme radikal dan subversi radikal.10 2.
Sementara itu, “rasisme” adalah suatu paham yang menyatakan adanya hubungan langsung antara nilai, perilaku, dan sikap kelompok tertentu, menurut garis keturunan dan ciri fisiknya. Teori ini dapat membantu kita memahami bagaimana gagasan, nilai atau norma masyarakat manusia tertanam dalam suatu objek budaya. Apa yang disebut teori praktik Ritzer berasal dari gagasan Bourdieu, Foucault, Giddens, Garfinkel, Latour dan Butler; terkait dengan post-strukturalisme, teori penataan, etnometodologi, teori aktor-jaringan dan teori performativitas.
Namun, teori ini berfokus pada praktik dalam kehidupan sehari-hari, yaitu bagaimana kita mengelola diri kita sendiri, menjelaskan sesuatu, mengelola objek, dan bagaimana memahami dunia. Teori praktik memang belum menjadi teori utama hingga saat ini, namun menurut Ritzer, peluang teori ini untuk berkembang lebih jauh cukup terbuka.
Pengertian Tunagrahita
Perkembangan usia mental mereka hingga usia 7 tahun, mereka dapat diajarkan untuk menjaga diri, melindungi diri dari bahaya. Retardasi mental berat dan sangat berat (Retardasi mental berat/sangat berat); Disebut juga idiot Untuk retardasi mental berat, rentang IQ-nya adalah 32-20 menurut skala Binet dan IQ 39-25 menurut skala Weschler. Sedangkan retardasi mental sangat berat memiliki IQ di bawah 19 menurut Binet dan di bawah 24 menurut skala Weschler.
Anak dengan retardasi mental berat memerlukan pendampingan perawatan penuh dalam hal berpakaian, mandi, makan, dan sebagainya. Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat dipahami bahwa tunagrahita adalah seseorang yang memiliki kecerdasan di bawah rata-rata yang dalam beberapa referensi disebut juga dengan tunagrahita, daya ingat buruk, mental di bawah normal, tunagrahita. Hal ini merujuk pada seseorang yang memiliki kecerdasan mental di bawah normal dalam kondisi untuk mengembangkan kecerdasannya yang mengalami hambatan sehingga tidak mencapai tahap perkembangan secara optimal.
METODE PENELITIAN
Jenis dan Sifat Penelitian
Sumber Data
Sumber data sekunder yang digunakan para ulama antara lain kitab fiqih Munakahat karangan Siti Zulaikha, Tafsir Ayat Ahkam “Tafsir Tematik Ayat Hukum” karangan Kadar M. Selain itu juga terdapat pustaka-pustaka keilmuan lain yang berkaitan dengan upaya suami istri tunagrahita. pasangan dalam mewujudkan keluarga sakinah mawaddah warahmah. (Studi kasus di Desa Raman Aji Kecamatan Raman Utara).
Teknik Pengumpulan Data
Seringkali wawancara dilakukan antara dua orang, tetapi bisa juga dilakukan oleh dua orang atau lebih dalam waktu yang bersamaan. Teknik wawancara ini dimaksudkan untuk mendapatkan data yang akurat dari sumber data primer yang dibutuhkan untuk penelitian Wawancara akan dilakukan dengan informan yaitu Bapak PS dan Ibu NR dengan Bapak SY dan Ibu SR untuk mendapatkan informasi tentang upaya pasangan suami istri tunagrahita di mewujudkan keluarga sakinah mawaddah. warahmah di Desa Raman Aji Kecamatan Raman Utara peneliti mewawancarai peran keluarga dalam menjaga rumah tangga pasangan tunagrahita di Desa Raman Aji Kecamatan Raman Utara. Dokumentasi ini digunakan untuk memperkuat data yang terkumpul sebagai bukti nyata untuk mendapatkan data yang dibutuhkan secara maksimal berupa foto wawancara.
Teknik Analisis Data
Desa Raman Aji Kecamatan Raman Utara dibuka pada tahun 1955 oleh NV Sukadana membuka lahan berupa hutan gurun yang didiami, ditempati dan dihuni oleh berbagai jenis hewan liar. Pada tanggal 4 Desember 1955, desa Raman Aji kecamatan Raman Utara didatangi dengan perpindahan dari Rayon Solo, Kediri dan Banyumas dengan ± 355 kepala keluarga dengan jumlah ± 1.675 jiwa. Dengan sejumlah calon tersebut di atas, yang memperoleh suara terbanyak dan terpilih secara mufakat adalah Saudara Karto Migno dari Kapolsek Banyumas I memimpin Desa Raman Aji Kecamatan Raman Utara hingga tahun 1963.
Pada bulan Desember 1971, Desa Raman Aji Kecamatan Raman Utara mengadakan pemilihan kepala desa, dan yang memperoleh suara terbanyak dan terpilih adalah Saudara Sapari dari purnawirawan Tentara Nasional Indonesia, dimana beliau menjabat sebagai kepala desa hingga tahun 1978. penduduk di kecamatan Raman Utara desa Raman Aji secara keseluruhan berjumlah ± 5.691 jiwa dengan etnis penduduk yang terdiri dari 1.743 jiwa Jawa dan 16 jiwa Sunda. Mayoritas penduduk di Desa Raman Aji Kecamatan Raman Utara beragama Islam yaitu ± 5.640 jiwa, ± 15 Kristen Protestan, ± 6 Kristen Katolik, ± 6 Hindu dan Budha sebanyak-banyaknya.
Dalam meningkatkan sektor pertanian Desa Raman Aji Kecamatan Raman Utara telah mengikuti sistem pertanian modern yaitu sistem pengairan yang stabil, pemilihan bibit unggul dan pupuk, serta pembinaan dari pemerintah kepada petani. Gambaran Umum Desa Raman Aji Kecamatan Raman Utara 1. Sejarah Singkat Desa Raman Aji Kecamatan Raman Utara 2. Kondisi Penduduk Desa Raman Aji Kecamatan Raman Utara 3. Susunan Pemerintahan Desa Raman Aji Kecamatan Raman. Peta Situs Desa Raman Aji Kecamatan Raman Utara B. Peran keluarga dalam memelihara rumah tangga pasangan.
Retardasi Mental di Desa Raman Aji Kecamatan Raman Utara C. PERAN KELUARGA DALAM MENJAGA RUMAH TANGGA PASANGAN TUNAGRAHITA.
