PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Banyak peristiwa pinjam meminjam yang terjadi pada saat awal peminjam meminjam uang ke bank.Pada saat pemberian pinjaman, peminjam memberikan agunan berupa sertifikat rumah. Seiring berjalannya kontrak, peminjam menjadi lalai dalam membayar dan peminjam berulang kali gagal bayar. Jadi bank mendatangi peminjam dan bertanya mengapa peminjam tidak memenuhi kewajibannya.
Pertanyaan Penelitian
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Penelitian Relevan
Penelitian Sri Wulandari dari STAIN Metro berjudul “Akad Hawalah Menurut Kompendium Hukum Ekonomi Syariah (Studi Kasus di BMT Al-Hasanah Cabang Batanghari Lampung Timur)”. Kesimpulan dari penelitian ini adalah implementasi akad hawala menurut kumpulan Hukum Dagang Syariah di BMT Al-. 14Sri Wulandari, “Akad Hawalah Ditinjau dari Kompendium Hukum Dagang Syariah (Studi Kasus di BMT Al-Hasanah Cabang Batanghari, Lampung Timur)”, (Metro: STAIN Metro, 2015).
LANDASAN TEORI
Pengalihan Hutang dalam Islam (Hawalah)
- Pengertian Pengalihan Hutang (Hawalah)
- Dasar Hukum Hawalah
- Rukun dan Syarat Hawalah
- Berakhirnya Akad Hawalah
Rukun hawalah menurut Mazhab Imam Hanafi ialah, ijab dari sisi muhil, kabul dari sisi muhal, dan muhal.. alaihi dengan bentuk kata tertentu. Semasa menerima muhal dan muhal "alaihi" semua orang berkata: "Saya menerimanya" atau "Saya bersetuju", atau perkataan yang serupa. 24. Syarat-syarat hawalah ini adalah berkaitan dengan Muhil, Muhal, Muhal„Alaih dan Muhal Bih (hutang pindahan).
Jaminan
- Pengertian Jaminan
- Dasar Hukum Jaminan
- Hak Jaminan
Aisyah r.a., sebenarnya Nabi a.s. pernah membeli makanan daripada seorang Yahudi dengan hutang dengan kadar tertentu, dia menggunakan pakaian perangnya sebagai jaminan hutang." 51. Jika cagaran dikawal oleh pemberi pinjaman, maka perjanjian gadaian itu mengikat kedua-dua pihak. Oleh itu , hutang itu terikat dengan cagaran supaya apabila hutang boleh dibayar, cagaran itu dijual dan hutang itu dibayar daripada hasil jualan cagaran.
Pada hakekatnya seorang rahin atau murtahin tidak boleh mengeksploitasi barang gadai (marhun) kecuali mendapat izin dari pihak yang bersangkutan. Menanggapi permasalahan tersebut, berikut beberapa pendapat ulama fikih mengenai penggunaan barang gadai baik dalam rahin maupun murtahin. Jumhur fuqaha, kecuali ulama Hanabilah, berpendapat bahwa pemegang jaminan (murtahin) tidak boleh menggunakan jaminan tersebut karena tidak sepenuhnya dimiliki, tetapi hanya sebagai jaminan untuk klaim.
Sebagian ulama hanfiayah berpendapat bahwa murtahin boleh menggunakan agunan dengan izin rahin, sedangkan ulama malikiyah dan syafiiyah berpendapat bahwa meskipun ada izin dari pemiliknya, murtahin tidak boleh menggunakan agunan tersebut. Rahin, kesenangannya adalah sebuah keterpaksaan karena takut tidak mendapatkan pinjaman itu. Oleh karena itu, Undang-undang Hipotek menempatkan kreditur yang bersangkutan pada posisi yang lebih baik daripada kreditur lainnya.57 Sebagian dari hak-hak tersebut timbul dari undang-undang dan sebagian lagi harus disepakati terlebih dahulu. Yang dimaksud dengan keistimewaan adalah hak yang diberikan oleh undang-undang kepada seorang kreditur atas kreditur lainnya.
Dalam perjanjian jaminan sebagaimana diatur undang-undang, kita juga menemukan fitur-fitur yang memberikan jaminan.
METODE PENELITIAN
- Jenis dan Sifat Penelitian
- Sumber Data
- Teknik Pengumpulan Data
- Teknik Analisa Data
74 Antro Muburi selaku pimpinan cabang pembantu BNI Syariah KCP Tulang Bawang, wawancara 25 Oktober 2018. dimana departemen ini membuka kantor cabang pembantu diantaranya yang berlokasi di Unit 2 Tulang Bawang, kecamatan Banjar Agung. Berbeda dengan produk BNI Syariah, kcp tulang bawang di atas, penulis memiliki permasalahan yaitu produk pembiayaan BNI Multiguna iB Hasanah. Implementasi penjaminan pengalihan utang di BNI Syariah KCP Perspektif Hukum Ekonomi Syariah Tulang Bawang Perspektif Hukum Ekonomi Syariah Tulang Bawang.
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan Bapak. Antro Muburi selaku Pemimpin Cabang Pembantu BNI Syariah KCP Tulang Bawang. Penyelesaian kredit macet di BNI Syariah KCP Tulang Bawang yaitu dengan memberikan surat teguran yang dilakukan sampai dengan tiga kali apabila sudah sampai tiga kali tidak ada itikad baik dari nasabah untuk menyelesaikan penimbunan, maka nasabah garansi akan digunakan untuk mengatasi kemacetan. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti dapat menyimpulkan bahwa akad pengalihan utang di BNI Syariah KCP Tulang Bawang telah terpenuhi sesuai dengan rukun dan syaratnya.
Mengenai pelaksanaan pengalihan utang dengan jaminan di BNI Syariah KCP Tulang Bawang sudah terpenuhi, hal ini terlihat saat pemeriksaan. Syarat menurut Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah dan Fatwa DSN MUI, sesuai ketentuan Pasal 363 dimana para pihak memahami isi perjanjian dan dalam Pasal 364 Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah dan Fatwa DSN MUI harus dilakukan dengan persetujuan muhil , muhal dan muhal'alaih , terkait pelaksanaan pengalihan utang dengan jaminan di BNI Syariah KCP Tulang Bawang telah terpenuhi, hal ini dapat dilihat dari penulis telah melakukan wawancara dengan para pihak, setelah itu pihak bank memberikan surat teguran kepada nasabah lama (muhil) yang kemudian datang ke bank (muhal) bahwa dia tidak dapat lagi melanjutkan perjanjian dengan bank (muhal), yang kemudian muhil mengumumkan bahwa ada teman yang ingin melanjutkan el. Pengamanan di BNI Syariah secara fikih dan Pasal 396 KHES telah terpenuhi sedangkan pelaksanaan pengalihan utang dengan jaminan di BNI Syariah KCP Tulang Bawang telah sesuai atau sah menurut Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah, Fatwa DSN MUI, dan Fiqih telah terpenuhi pilar dan syaratnya.
Agar BNI Syariah KCP Tulang Bawang lebih tegas dan tegas lagi dalam memberikan syarat dan ketentuan terutama survey pihak-pihak yang akan memulai pembiayaan dalam akad, agar pembiayaan bermasalah tidak terulang kembali.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum BNI Syariah KCP Tulang Bawang
- Sejarah BNI Syariah KCP Tulang Bawang
- Visi dan Misi BNI Syariah
- Struktur Organisasi BNI Syariah
- Produk-Produk BNI Syariah KCP Tulang Bawang
BNI Deposit iB Hasanah merupakan investasi berjangka yang dikelola berdasarkan prinsip syariah yang ditujukan bagi nasabah individu maupun korporasi, dengan menggunakan akad mudharabah. BNI Baitullah iB Hasanah adalah tabungan dengan akad mudharabah atau wadiah yang digunakan sebagai saffrana untuk mendapatkan kepastian porsi haji (Reguler/Khusus) melalui ibadah umrah sesuai keinginan penabung untuk merencanakan dengan gratis atau sistem setoran bulanan dalam mata uang rupiah dan usd. BNI Prima iB Hasanah merupakan tabungan dengan akad mudharabah yang menawarkan berbagai kemudahan dan kemudahan untuk segmen nasabah individu berpenghasilan tinggi dalam mata uang rupiah dan bagi hasil yang lebih kompetitif.
BNI Tunas iB Hasanah merupakan tabungan dengan akad wadiah yang diperuntukkan bagi anak dan pelajar di bawah usia 17 tahun. BNI iB Hasanah merupakan tabungan dengan akad mudharabah atau wadiah yang menawarkan berbagai fasilitas dan kemudahan dalam mata uang rupiah. BNI Tabunganku iB Hasanah merupakan produk simpanan Bank Indonesia yang dikelola berdasarkan prinsip syariah dengan akad wadiah dalam mata uang rupiah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menabung.
BNI Oto iB Hasanah merupakan fasilitas pembiayaan murabahah konsumer yang diberikan kepada masyarakat untuk pembelian kendaraan bermotor yang dibiayai dengan pembiayaan ini. BNI Emas iB Hasanah (Kepemilikan Emas BNI Syariah) adalah fasilitas pembiayaan yang diberikan untuk pembelian emas batangan dalam bentuk batangan yang dicicil pokoknya setiap bulan melalui akad murabahah (jual beli). BNI CCF iB Hasanah adalah pembiayaan yang dijamin dengan uang tunai yang dijamin dengan simpanan berupa deposito, giro dan tabungan yang diterbitkan oleh BNI Syariah.
Implementasi Jaminan Transfer Utang di BNI Syariah KCP Tulang Bawang Perspektif Hukum Ekonomi Syariah.
Pelaksanaan Perpindahan Hutang Dengan Jaminan di BNI
Apa yang akan terjadi jika pelanggan yang akan menyelesaikan kontrak, bank akan memeriksa terlebih dahulu solvabilitas yang akan dilakukan pelanggan, dengan kunjungan langsung dan verifikasi harian dari bisnis yang dilakukan pelanggan. kebutuhan bisnis yang dilakukan oleh pelanggan. Jika terjadi sesuatu di luar perjanjian, bank akan melakukan taksaki (nilai jual cepat) dimana bank akan menjual harga yang dijamin dengan harga murah. Setelah pihak bank melakukan pengecekan dan calon nasabah memenuhi 5 syarat yang telah ditetapkan pihak bank, maka pihak bank menyetujui pinjaman tersebut.
Selanjutnya, bank akan mengadakan lelang penjaminan yang akan dilakukan oleh bank apabila nasabah gagal melunasi utangnya pada bulan keempat tanpa persetujuan nasabah. Karena pada prinsipnya, jaminan yang diberikan nasabah kepada bank secara otomatis menjadi milik bank sampai utangnya lunas. Nasabah baru menerima pengalihan utang dengan jaminan dengan syarat-syarat yang disepakati di luar bank yang dilakukan oleh nasabah baru dan lama dengan melanjutkan sisa cicilan dengan bank Apa syarat dan ketentuan yang diberikan bank kepada nasabah baru, dia mengatakan bahwa syarat-syarat penerimaan jual beli adalah.
Setelah terjadi kesepakatan dimana nasabah lama akan menginformasikan kepada pihak bank bahwa ada nasabah yang ingin melanjutkan perjanjian, pihak bank akan datang dan mengecek kelayakan nasabah baru untuk menentukan apakah nasabah baru layak melanjutkan akad , setelah kelayakan klien diverifikasi dan klien memenuhi persyaratan, pembiayaan diberikan dan bank membuat perjanjian dalam bentuk perjanjian pengalihan utang yang dijaminkan yang akan berlangsung pada tanggal dan waktu yang telah ditentukan. Pihak bank (muhal) juga harus benar-benar mengkomunikasikan rincian perjanjian agar tidak terjadi kesalahpahaman. Namun sebelum akad dilakukan, pihak bank (muhal) akan terlebih dahulu memeriksa apakah calon nasabah dapat menerima pengalihan utang tersebut, meskipun hal tersebut sesuai dengan fikih menurut Sayyid Sabiq yaitu batal demi hukum bagi siapapun. yang tidak dapat membayar utangnya.
Pihak bank (muhal) harus benar-benar menyampaikan rincian akad tersebut agar tidak timbul kesalahpahaman.
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan pengolahan data dan analisis data yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa membawa hutang dengan agunan pada dasarnya diperbolehkan, karena jika muhili tidak dapat melunasi hutangnya, maka solusi untuk mengatasi masalah ini adalah pengalihan hutang kepada seseorang. lain yang sebelumnya terjadi kesepakatan antara kedua belah pihak. Akan tetapi menurut keterangan istri muhal 'alayh, dia tidak mengetahui bahwa pada saat pelaksanaan pengalihan hutang tersebut, pihak muhil telah memberikan kuasa, yang dia ketahui tidak hadir pada saat dilakukannya akad. kontrak.
Saran
Destri Budi Nugraheni, “Analisis Dewan Syariah Nasional Terhadap Wakalah, Hawala dan Kafalah Dalam Kegiatan Jasa Perusahaan Pembiayaan Syariah”, Media Hukum no. Masjchoen Sofwan, Sri Soedewi Hukum Penjaminan di Indonesia Hakikat Hukum Penjaminan dan Asuransi Perorangan, (Yogyakarta: Liberty Offset, 2001). Penyelesaian Gadai Akhiri Jual Beli Menurut Studi Kasus Hukum Islam di Desa Indraloka 1 Kecamatan Way Kenanga Kabupaten Tulang Bawang Barat.
STAIN Metro met de titel "Akad Hawalah Volgens Compilation of Sharia Economic Law Case Study at BMT Al-Hasanah Batanghari Branch, East Lampung", 2015.