PENDAHULUAN
Latar Belakang
Salah satu faktor yang mempengaruhi kepuasan pegawai pada lembaga radio dan televisi publik TVRI Sumut Medan adalah kompetensi. Permasalahannya adalah faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan di Institut Publik TVRI Sumatera Utara Medan.
Identifikasi Masalah
Oleh karena itu diperlukan suatu penelitian yang tujuannya adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan, dan berdasarkan uraian latar belakang permasalahan tersebut di atas, maka dapat diajukan suatu penelitian dengan judul “Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan”. mempengaruhi kepuasan kerja karyawan di RTV Institute”. TVRI Sumatera utara Medan".
Batasan Masalah
Tujuan Penelitian
Kompetensi, stres kerja, gaya manajemen dan budaya organisasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja pegawai Lembaga Penyiaran Publik TVRI Sumatera Utara Medan. Secara parsial budaya organisasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja pegawai Lembaga Penyiaran Publik TVRI Sumatera Utara Medan.
KAJIAN PUSTAKA
Landasan Teori
- Kepuasan Kerja
- Pengertian Kepuasan Kerja
- Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan
- Teori Kepuasan Kerja
- Indikator Kepuasan Kerja
- Kompetensi
- Pengertian Kompetensi
- Faktor-faktor yang Mempengaruhi
- Kategori Kompetensi
- Indikator Kompetensi
- Stres Kerja
- Pengertian Stres Kerja
- Faktor-faktor yang Mempengaruhi Stres
- Dampak Stres Kerja
- Indikator Stres Kerja
- Gaya Kepemimpinan
- Pengertian Gaya Kepemimpinan
- Faktor-faktor yang Mempengaruhi Gaya
- Macam-macam Gaya Kepemimpinan
- Indikator Gaya Kepemimpinan
- Budaya Organisasi
- Pengertian Budaya Organisasi
- Faktor-faktor yang Mempengaruhi Budaya
- Pengaruh Stres Kerja terhadap Kepuasan Kerja
- Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kepuasan
- Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kepuasan
- Pengaruh Kompetensi, Stres Kerja, Gaya Kepemimpin-
Selain itu faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja adalah (1) insentif; (2) kompetensi; dan (3) fasilitas (Siska & Hendri, 2018). Alberto dan Praptini dalam (Dhania, 2010) menunjukkan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja adalah stres kerja. Selain itu, indikator kepuasan kerja adalah (1) isi pekerjaan, kinerja penugasan kerja aktual, dan kendali atas pekerjaan; (2) pengawasan; (3) organisasi dan manajemen; (4) peluang promosi; (5) gaji dan tunjangan keuangan lainnya seperti insentif; (6) rekan kerja; (7) kondisi kerja (Sedarmayanti, 2017).
Artinya budaya organisasi yang diterapkan ternyata memiliki peran yang sangat penting dalam kepuasan karyawan dalam bekerja.
Hipotesis
Ho : β ≠, artinya kompetensi berpengaruh terhadap kepuasan kerja pegawai di Lembaga Penyiaran Publik TVRI Sumatera Utara Medan. Ho ditolak yang artinya kompetensi berpengaruh terhadap kepuasan kerja pegawai Lembaga Penyiaran Publik TVRI Sumut Medan. Ho : β ≠, yang artinya stres kerja berpengaruh terhadap kepuasan kerja pegawai Lembaga Penyiaran Publik TVRI Sumatera Utara Medan.
Ho ditolak yang artinya stres kerja berpengaruh terhadap kepuasan kerja pegawai Lembaga Penyiaran Publik TVRI Sumatera Utara Medan. Ho : β = 0 yang artinya gaya kepemimpinan tidak berpengaruh terhadap kepuasan kerja pegawai lembaga penyiaran publik TVRI Sumatera Utara Medan. Ho diterima yang berarti bahwa gaya kepemimpinan tidak berpengaruh terhadap kepuasan kerja pegawai di instansi pemerintah TVRI Sumut Medan.
Ho ditolak yang artinya gaya manajemen berpengaruh terhadap kepuasan kerja pegawai Lembaga Penyiaran Publik TVRI Sumatera Utara Medan. Ho : β = 0, artinya budaya organisasi tidak berpengaruh terhadap kepuasan kerja pegawai di Lembaga Penyiaran Publik TVRI Sumatera Utara Medan. Ho ditolak yang artinya budaya organisasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja pegawai Lembaga Penyiaran Publik TVRI Sumatera Utara Medan.
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Penelitian asosiatif merupakan asumsi ada atau tidaknya hubungan yang signifikan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2016).
Defenisi Operasional Variabel
Kompetensi adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk melakukan pekerjaan yang dimiliki oleh seseorang untuk melakukan pekerjaan yang diberikan kepadanya. Stres kerja adalah keadaan ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir seseorang yang berpotensi berada dalam keadaan buruk. Stres yang tidak tertangani dengan baik biasanya mengakibatkan ketidakmampuan seseorang untuk berinteraksi secara positif dengan lingkungannya, baik di dalam maupun di luar lingkungan kerja.
Gaya kepemimpinan adalah cara, pola tingkah laku, perkataan dan perbuatan seorang pemimpin dalam menghadapi bawahannya. Budaya organisasi merupakan perekat sosial yang mengikat para anggota organisasi secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk melakukan pekerjaan. Budaya organisasi dapat berfungsi sebagai sarana komunikasi antara atasan dan bawahan atau sebaliknya, serta antar anggota organisasi.
Tempat dan Waktu Penelitian
Populasi dan Sampel
Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik pengambilan sampel acak (simple random sampling) yaitu desain sampel yang mengambil sejumlah sampel (n) dari populasi (N) Lohr dan Thompson dalam (Juliandi et al., 2015). Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan rumus solvabilitas di atas, dapat disimpulkan bahwa jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 62 orang yang diambil dari SDM, program, akuntansi, berita, teknik, penyiaran dan PBPNS di Lembaga Penyiaran Publik TRVI Utara. . Sumatera, Medan. Dari tabel di atas dengan menggunakan rumus dapat diketahui bahwa sampel pada bagian HR sebanyak 7 orang, bagian program 12 orang, bagian akuntansi 4 orang, bagian news 13 orang, bagian engineering 8 orang. , 12 orang di bagian penyiaran dan 12 orang di PBPNS seksi 6 orang.
Teknik Pengumpulan Data
- Studi Dokumentasi
- Kuesioner (Angket)
Uji validitas digunakan untuk menguji apakah pertanyaan-pertanyaan dalam suatu kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang ingin diukur oleh kuesioner tersebut. Rumus yang digunakan dalam uji validitas yaitu rumus korelasi product moment adalah sebagai berikut. Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa nilai probabilitas seluruh item pernyataan lebih besar dari rtabel = 0,254.
Uji reliabilitas merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menguji sejauh mana pengukuran menghasilkan hasil yang relatif stabil apabila dilakukan pengukuran berulang kali (Gijoh, 2013). r : Reliabilitas instrumen k : Jumlah item pernyataan. Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa nilai koefisien dengan interpretasi reliabilitas lebih besar dari 0,60, sehingga semua instrumen variabel penelitian ini bersifat re-leafable atau actionable.
Teknik Analisis Data
- Regresi Linier Berganda
- Uji Signifikan Secara Parsial (Uji T)
- Uji Signifikan Secara Simultan (Uji F)
- Koefisien Determinasi
Ho : β = 0, artinya kompetensi tidak berpengaruh terhadap kepuasan pegawai dalam bekerja di lembaga penyiaran publik TVRI Sumatera Utara Medan. Ho diterima yang artinya kompetensi tidak berpengaruh terhadap kepuasan pegawai pada lembaga penyiaran publik TVRI Sumut Medan. Ho : β = 0 yang artinya stres kerja tidak berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan Lembaga Penyiaran Publik TVRI Sumatera Utara Medan.
Ho diterima yang artinya stres kerja tidak berpengaruh terhadap kepuasan kerja pegawai Lembaga Penyiaran Publik TVRI Sumatera Utara Medan. Ho ditolak yang artinya kompetensi, stres kerja, gaya manajemen dan budaya organisasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja pegawai Lembaga Penyiaran Publik TVRI Sumatera Utara Medan. Secara parsial kompetensi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai Lembaga Penyiaran Publik TVRI Sumatera Utara Medan.
Secara parsial stres kerja berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan Lembaga Penyiaran Publik TVRI Sumatera Utara Medan. Secara parsial gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai Lembaga Penyiaran Publik TVRI Sumatera Utara Medan. Sedangkan kemampuan, stres kerja, gaya kepemimpinan dan budaya organisasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja pegawai Lembaga Penyiaran Publik TVRI Sumatera Utara Medan.
HASIL PENELITIAN
Deskripsi Hasil Pengumpulan Data
- Identitas Responden
- Karakteristik Responden
Pada pernyataan mampu mengerjakan pekerjaan yang dipercayakan kepada saya, sebanyak 31 orang (50,0%) menjawab sangat setuju, 27 orang (43,5%) menjawab setuju, dan 4 orang (65,5%) menjawab mampu. tidak setuju. . Dalam pernyataan saya berusaha meminimalisir kesalahan dalam bekerja, sebanyak 42 orang (67,7%) menjawab sangat setuju, 16 orang (25,8%) menjawab setuju, dan 4 orang (65,5%) menjawab tidak setuju . Pada pernyataan terlalu banyak pekerjaan membuat saya mudah tersinggung, sebanyak 12 orang (19,4%) menjawab sangat setuju, 23 orang (7,13%) menjawab setuju, 20 orang (35,5%) menjawab tidak setuju. 6 orang (9,7%) menjawab tidak setuju dan 1 orang (1,6%) menjawab sangat tidak setuju.
Pada penjelasan tuntutan kerja berat yang menyebabkan tekanan darah saya naik, sebanyak 5 orang (8,1%) menjawab sangat setuju, 25 orang (40,3%) menjawab setuju, 23 orang (37,1%) menjawab tidak setuju, 7 orang (11,3%) menjawab tidak setuju dan 3 orang (3,2%) menjawab sangat tidak setuju. Pada pernyataan kerja yang membuat pola makan saya tidak teratur, tidak kurang dari 2 orang (3,2%) menjawab sangat setuju, 40 orang (64,5%) menjawab setuju, 12 orang (19,4%) menjawab tidak setuju, 6 orang (9,7%) menjawab tidak setuju dan 2 orang (3,2%) menjawab sangat tidak setuju. Dalam pernyataan saya, 12 orang (19,4%) menjawab sangat setuju, 44 orang (71,0%) menjawab setuju, dan 6 orang (9,7%) menjawab setuju tidak setuju.
Pada pernyataan saya merasa senang karena terbuka peluang untuk dipromosikan sebanyak 6 orang (9,7%) menjawab sangat setuju, 33 orang (53,2%) menjawab setuju, 21 orang (33,9%) menjawab tidak setuju dan 2 orang (3,2%) ) %) menjawab tidak setuju. Pada pernyataan rekan kerja memberikan bantuan langsung untuk menyelesaikan pekerjaan saya, sebanyak 7 orang (11,3%) menjawab sangat setuju, 40 orang (64,5%) menjawab setuju, 14 orang (22,6%) menjawab tidak setuju dan 1 orang (1,6%) menjawab tidak setuju. Pada pernyataan Saya senang karena setiap pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik sebanyak 13 orang (21,0%) menjawab sangat setuju, 43 orang (69,4%) menjawab setuju dan 6 orang (9,7%) menjawab tidak melakukan setuju
Analisis Data
- Uji Asumsi Klasik
- Pengujian Hipotesis
- Analisis Regresi Liniear Berganda
- Uji Signifikan Secara Parsial (Uji T)
- Uji Signifikan Secara Simultan (Uji F)
- Uji Determinasi
Dalam hal ini tscore = 3,456 > ttabel = 2,002 yang artinya kompetensi berpengaruh terhadap kepuasan kerja pegawai pada Lembaga Penyiaran Publik di TVRI Sumatera Utara Medan. Ho : β ≠, artinya gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan pada Lembaga Penyiaran Publik TVRI Sumatera Utara Medan e) Jika tscore < ttabel maka. Dalam hal ini tscore = 2,961 > ttabel = 2,002 yang artinya stres kerja berpengaruh terhadap kepuasan kerja pada lembaga penyiaran publik di TVRI Sumut Medan.
Selain itu juga terlihat bahwa nilai probabilitas t yaitu sig adalah 0,004, sedangkan sebelumnya taraf signifikansi α ditetapkan sebesar 0,05, maka nilai sig adalah 0,004 < 0,05 maka H0 ditolak yang berarti bahwa ada pengaruh yang signifikan antara gaya kepemimpinan terhadap kepuasan kerja pegawai di lembaga penyiaran TVRI Negeri Sumatera Utara Medan. Ho : β ≠, artinya budaya organisasi berpengaruh terhadap kepuasan pegawai di Lembaga Penyiaran Publik TVRI Sumut Medan g) Jika thitung < ttabel maka. Ho diterima yang artinya budaya organisasi tidak berpengaruh terhadap kepuasan pegawai pada lembaga penyiaran publik TVRI Sumut Medan. h) Jika thitung > ttabel maka.
Dalam hal ini thitung = 2,989 < ttabel = 2,002 yang artinya budaya organisasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja pegawai pada lembaga penyiaran publik di TVRI Sumatera Utara Medan. Ho : β = 0 yang artinya kompetensi, stres kerja, gaya manajemen dan budaya organisasi tidak berpengaruh terhadap kepuasan kerja pegawai TVRI Sumatera Utara Medan. Dalam hal ini fhitung = 9,318 > ftabel = 3,16 yang berarti bahwa kompetensi, stres kerja, gaya kepemimpinan dan budaya organisasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja pegawai Institut Publik TVRI Sumatera Utara Medan.
Pembahasan
- Pengaruh Kompetensi terhadap Kepuasan Kerja
- Pengaruh Stres Kerja terhadap Kepuasan Kerja
- Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kepuasan
- Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kepuasan
- Pengaruh Kompetensi, Stres Kerja, Gaya Kepemimpin-
Penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan (Siska & Hendri, 2018) yang menunjukkan bahwa kompetensi berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan. Selain itu, penelitian yang dilakukan (Andriani, 2014) juga menunjukkan bahwa kompetensi berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan. Penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan (Saripuddin, 2017) menunjukkan bahwa budaya organisasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja.
Selain itu berdasarkan penelitian yang dilakukan (Andriani, 2014) juga menunjukkan bahwa budaya organisasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja. Dalam penelitian ini kompetensi, stres kerja, gaya kepemimpinan dan budaya organisasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja pegawai Lembaga Penyiaran Publik TVRI Sumatera Utara Medan. Selain itu, berdasarkan penelitian yang dilakukan (Caryono, 2010) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara budaya organisasi dan stres kerja terhadap kepuasan kerja.
Pengaruh Budaya Organisasi dan Kompetensi Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Pada Bank Tabungan Pemerintah Kota Bandung. Pengaruh Kompetensi dan Komitmen Organisasi terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Dosen (Studi Pada Yayasan Pendidikan Bund Persada Pekanbaru). Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja dan kinerja pegawai (studi pada pegawai di PDAM Kota Malang).
Pengaruh gaya kepemimpinan dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan dengan kepuasan kerja sebagai variabel intervening. Pengaruh Disiplin Kerja, Kompetensi dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Dinas Perkebunan Sumatera Utara.