• Tidak ada hasil yang ditemukan

”. Skripsi, Jurusan Syari’ah dan Ekonomi Islam, Program Studi Mu’amalah, STAIN Ponorogo, 2015.

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "”. Skripsi, Jurusan Syari’ah dan Ekonomi Islam, Program Studi Mu’amalah, STAIN Ponorogo, 2015. "

Copied!
62
0
0

Teks penuh

Dalam jual beli harus mufakat, mencari yang halal dengan cara yang halal juga. Agar suatu transaksi jual-beli menjadi sah, jual beli harus memenuhi syarat-syarat mengenai objeknya. Namun jika melihat realita di Desa Gajah, Kecamatan Sambit, Kabupaten Ponorogo, banyak masyarakat yang melakukan jual beli sampah dengan sistem pembayaran yang berakhir pada masa panen.

Pada prakteknya jual beli yang dilakukan oleh masyarakat di Desa Gajah Kecamatan Sambit Kabupaten Ponorogo dilakukan dengan cara sebagai berikut: pembeli membayar pupuk dengan menggunakan hasil. Bagaimana Kajian Hukum Islam Akad Jual Beli Pupuk di Desa Gajah Kecamatan Sambit Kabupaten Ponorogo. Bagaimana Tinjauan Hukum Islam tentang mekanisme pembayaran jual beli pupuk di Desa Gajah Kecamatan Sambit.

Untuk mengetahui mekanisme pembayaran jual beli sampah di Desa Gajah Kecamatan Sambit Kabupaten Ponorogo.

Telaah pustaka

Editing, yaitu pemeriksaan kembali terhadap semua data yang diterima, terutama dalam hal kelengkapan, kejelasan makna dan keseragaman masing-masing dalam suatu kumpulan data. Menemukan hasil penelitian yaitu melakukan analisis lebih lanjut terhadap hasil organisasi penelitian dengan menggunakan prinsip dan argumentasi yang tepat, sehingga diperoleh suatu kesimpulan sebagai solusi dari rumusan yang ada. Dalam kajian pustaka ini, penulis mengetahui bahwa jual beli sampah sebenarnya sudah ada dalam bentuk buku atau karya jujur ​​lainnya dalam bentuk skripsi.

Salah satu makalah yang membahas tentang jual beli pupuk adalah tesis Fetty Fiqihana yang berjudul “Tinjauan Hukum Islam tentang Pengolahan dan Jual Beli Pupuk Organik di Pondok Pesantren Al-Mawwadah Putri Koper Jetis Ponorogo”. : Bagaimana tinjauan hukum Islam tentang pengolahan pupuk organik kotoran sapi di Pondok Pesantren Al-Mawwadah Putri? Dari hasil dokumen ini dapat disimpulkan adanya pengolahan dan jual beli pupuk di Pondok Pesantren Al-Mawwadah Putri Al-Mawwadah di Koper Jetis Ponorogo, pengolahan kotoran sapi menjadi pupuk organik di Al -Mawwadah Putri Pesantren sah menurut syariat Islam, karena tidak ada dalil yang melarangnya. Selain itu, pengolahan pupuk organik sangat bermanfaat untuk pemupukan tanah, mengurangi pengangguran dan meningkatkan tingkat kesejahteraan.

Transaksi jual beli pupuk organik yang dilakukan oleh Pesantren Al-Mawwadah Putri diperbolehkan menurut hukum Islam.

Sistematika pembahasan

PENDAHULUAN

JUAL BELI DALAM ISLAM

PRAKTEK JUAL BELI PUPUK DI DESA GAJAH KECAMATN SAMBIT KABUPATEN PONOROGO

ANALISA HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI PUPUK DENGAN SISTEM PEMBAYARAN DIAKHIR

PENUTUP

Jual Beli dalam Islam 1. Pengertian Jual Beli

  • Dasar Hukum Jual Beli
  • Rukun dan Syarat Jual Beli
  • Macam dan Bentuk Jual Beli

Islam menetapkan dasar hukum jual beli menurut syari'at Islam, yang tertuang dalam Al-Qur'an sebagai berikut: Artinya jual beli yang jujur, tanpa disertai dengan penipuan sehingga mendapat berkah dari Allah. Tidak dikatakan jual beli itu sah sampai ijab dan qabul dilakukan karena ijab qabul menunjukkan kerelaan (kesenangan).

Sedangkan menurut jumhur ulama rukun jual beli ada 4 (empat) yaitu : 36.. 4) Barang yang diperjualbelikan (Ma'kud alâih) 37. Pertukaran barang dengan barang, dalam Fiqh Muamalah disebut juga jual beli mukajadhes atau biasa disebut tukar tambah. Dalam pertukaran barang dengan barang ('ajn untuk 'ajn) jual beli muqayedah (barter), jika jenisnya berbeda (misalnya upah dibayar untuk pekerjaan dengan jumlah beras tertentu) maka tidak ada masalah yang diperbolehkan.

Menukarkan uang dengan uang yang dalam Fiqh Muamalah biasa disebut jual beli sharf.40. Uang tersebut dibayar di muka dan barangnya mengikuti waktu yang telah disepakati yang disebut jual beli dalam Fiqh Muamalah Salam. Barang diterima di muka dan uang mengikuti, yang dalam Fiqh Muamalah disebut jual beli mati (jual beli tanpa uang tunai).

Barang dan uang bukan uang, yang dalam Fiqh Muamalah disebut jual beli dain bi dain, yaitu jual beli hutang dengan hutang. Jual beli musawamah adalah jual beli barang dengan harga yang disepakati kedua belah pihak, karena penjual cenderung merahasiakan harga aslinya. Jual beli amanah adalah jual beli dimana penjual menyebutkan harga pokok dan keuntungan.

Jual beli murabahah (jual beli yang menguntungkan) adalah jual beli barang dengan harga dasar ditambah keuntungan sejumlah tertentu yang disepakati dalam aqad. Jual beli Tauliyah adalah jual beli dimana penjual menyebutkan harga dasar dan menjualnya dengan harga dasar tersebut. Menurut jumhur ulama, jual beli terbagi menjadi dua, yaitu jual beli sah dan jual beli batal.

Jual beli muhadera, yaitu jual beli buah-buahan yang tidak layak makan atau panen.

Jual Beli Yang Di Perbolehkan Dalam Islam

  • Ditinjau dari segi barangnya. Ditinjau dari segi objek atau barangnya jual beli dapat dibedakan menjadi
  • Ditinjau dari harganya. Dapat dibedakan menjadi beberapa macam, seperti
  • Ditinjau dari segi hukumnya. Hukum jual beli dapat dilihat dari beberapa aspek sehingga menjadi
  • Ditinjau dari segi pelaksanaan pembayarannya. Aspek ini ini dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu
  • Ditinjau dari segi pelakunya. Pelaku jual beli dapat dibedakan menjadi dua

Jual beli al-salam, yaitu jual beli sesuatu yang substansinya tidak dapat dilihat, tetapi sifat dan bentuknya sudah ditentukan, dan tanggung jawabnya ada pada penjual. Jual beli musawamah yaitu jual beli dimana harga telah disepakati oleh kedua belah pihak dan pembeli telah melihat barang yang dibelinya agar tidak menimbulkan fitnah diantara keduanya. Jual beli murabahah yaitu menjual barang dengan harga yang lebih dari harga semula (mengambil untung).

Jual beli al-wadhi'ah, yaitu menjual barang dengan harga yang lebih rendah dari harga yang diambil. Jual beli muajjal adalah jual beli komoditi, dimana pembayaran harganya dilakukan pada waktu tertentu atau waktu yang akan datang. Penetapan harga jual beli yang dilakukan berdasarkan waktu harus berbeda dengan jual beli yang dilakukan secara tunai.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa perbedaan jenis jual beli dapat dilihat dari segi yang berbeda yaitu dari segi pelaksanaannya dibedakan menjadi jual beli yang dilarang dan jual beli yang diperbolehkan. Dari segi barang terbagi menjadi; jual beli mata uang yang beredar di pasar, jual beli komoditi dengan uang mutlak dan jual beli salam (pesanan).

Jual beli yang Dilarang dalam Islam

Ulama fiqh bersepakat bahawa jual beli anak kecil (belum mumayyiz) adalah tidak sah kecuali dalam perkara yang ringan atau remeh. Menurut ulama Syafi'iyah, jual beli anak mumayyiz yang belum baligh adalah tidak sah kerana tidak ada ahliyah. Menurut ulama Malikiyyah, Hanafiyya dan Hanabila, jual beli oleh anak kecil dikira halal jika walinya mengizinkannya.

Jual beli oleh orang buta dikategorikan sebagai sahih menurut jumhur sekiranya barang yang dibeli itu memperoleh harta (dijelaskan hartanya). Menurut ulama Syafi’iyah, jual beli yang dilakukan oleh orang buta adalah tidak sah kerana tidak dapat membezakan perkara yang buruk dan yang baik. Menurut ulama Hanafiyah, hukum jual beli manusia adalah dipaksa, seperti jual beli fudhul (jual beli tanpa izin pemiliknya), yang ditangguhkan (mauquf).

Jual beli orang bodoh yang suka membazirkan hartanya hendaklah ditangguhkan menurut Maliki, Hanafiyah dan pendapat yang paling sahih di kalangan Hanabi. Adapun bagi ulama Syafi'iyah, jual beli itu batal kerana tidak ada ahlinya dan ucapannya dianggap tidak dapat dipertahankan. Begitu juga jual beli orang muflis digantung berdasarkan ketentuan hukum, menurut ulama Malikiyah dan Hanafiyah, sedangkan menurut ulama Syafi’iyah dan Hanabilah, jual beli itu tidak sah.

Jual beli al-mu'atah dianggap haram menurut ulama Hanafiyah, tetapi sebahagian ulama Syafi'iyah membenarkannya, seperti Imam Nawawi. Ulama fiqh bersepakat bahawa jual beli barang yang tidak ada adalah tidak sah kerana tidak memenuhi syarat pembentukan akad. Jumhur ulama sepakat bahawa jual beli barang yang tidak ada atau dikhuatiri tidak ada adalah tidak sah. b.

Menurut ulama Hanafiyah, jual beli itu sangat maksiat, sedangkan menurut jumhur ulama tidak sah kerana akan menimbulkan konflik sesama manusia. Jual beli barang yang bukan pada tempat akad (ghaib) tidak dapat dilihat Menurut ulama Hanafiyah, jual beli seperti ini dibolehkan tanpa menyebutkan hartanya, tetapi pembeli berhak khiyar apabila melihatnya.

Gambaran Umum Desa Gajah Kecamatan Sambit Kabupaten Ponorogo 1. Keadaan Geografis

Jumlah 1.453 Orang 1.830 Orang

  • Praktek Akad Jual Beli Pupuk di Desa Gajah Kecamatan Sambit Kabupaten Ponorogo
  • Praktek Mekanisme pembayaran Pada Jual Beli Pupuk di Desa Gajah Kecamatan Sambit Kabupaten Ponorogo
  • Analisa Terhadap Akad Jual Beli Pupuk di Desa Gajah Kecamatan Sambit Kabupaten Ponorogo
  • Analisa Terhadap Mekanisme Pembayaran Pupuk di Desa Gajah Kecamatan Sambit Kabupaten Ponorogo
  • Kesimpulan
  • Saran

Seperti masyarakat di daerah lain, masyarakat desa Gajah biasanya melakukan jual beli untuk memenuhi kebutuhannya. Jual beli pupuk di desa ini berbeda dengan jual beli pada umumnya, karena jual beli pupuk di desa ini menggunakan sistem pembayaran menggunakan tanaman. Dari hasil wawancara dengan Ibu Suryati sebagai pembeli, ia melakukan transaksi jual beli dengan seorang penjual bernama Ibu Karmilah.

Praktek mekanisme pembayaran jual beli pupuk di Desa Gajah Kecamatan Sambit Kabupaten Ponorogo Kecamatan Sambit Kabupaten Ponorogo. Dalam penentuan harga jual beli pupuk di Desa Gajah Kecamatan Sambit Kabupaten Ponorogo tidak selalu sama karena beda tempat dan orang beda harga sehingga masyarakat cenderung bingung dalam memilih penjual pupuk. Dari hasil wawancara dengan penjual pupuk bernama Ny. Silas, perubahan harga dalam transaksi jual beli pupuk biasanya dilakukan oleh penjual pupuk yang berlokasi di Desa Gajah, Kecamatan Sambit, Kabupaten Ponorogo.

Saat jual beli pupuk di Desa Gajah Kecamatan Sambit, pembeli membawa pupuk langsung dari rumah penjual dan akan membayarnya setelah panen. Analisis Kontrak Jual Beli Pupuk di Desa Gajah Kecamatan Sambit Kabupaten Ponorogo Kabupaten Sambit Ponorogo. Seperti yang penulis kemukakan pada bab sebelumnya, praktek jual beli pupuk dengan sistem pembayaran akhirnya muncul di Desa Gajah Kecamatan Sambit Provinsi Ponorogo dalam suatu akad atau kesepakatan antara penjual dan pembeli.

Sebagaimana lazimnya jual beli pupuk di Desa Gajah, Kecamatan Sambit, Kabupaten Ponorogo, hasil panen digunakan untuk pembayaran berupa jagung yang harus menunggu selama 4 (empat) bulan. Masyarakat yang berusia sekitar 30 (tiga puluh) tahun ke atas biasanya bergerak dalam bidang jual beli pupuk. Dari uraian di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa dalam jual beli pupuk harus ada kontrak.

Dari uraian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa akad yang dilakukan dalam jual beli pupuk di Desa Gajah Kecamatan Sambit Kabupaten Ponorogo adalah sah menurut syariat Islam karena memenuhi syarat dan rukun jual beli. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa jual beli yang dilakukan di Desa Gajah adalah sah menurut hukum Islam karena di awal dibuat kesepakatan untuk penangguhan jangka waktu pembayaran pupuk dan disepakati kedua belah pihak sepakat. . . Saat jual beli pupuk dilakukan di Desa Gajah maka pupuk akan ditukar atau dibayar dengan jagung.

Praktek jual beli pupuk di Desa Gajah Kecamatan Sambit Kabupaten Ponorogo sudah memenuhi rukun dan syarat jual beli dalam syariat Islam, karena sudah ada izin qabul, penjual dan pembeli sudah mummayiz, dan bendanya suci. .

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini memperoleh kesimpulan bahwa praktik yang dilakukan petani di Dusun Krajan B Desa Gambirono merupakan transaksi jual beli.1) faktor yang menyebabkan praktik jual beli