• Tidak ada hasil yang ditemukan

(1)i SKRIPSI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN DILINGKUNGAN SOSIAL PADA REMAJA TUNA DAKSA DI SLB NEGERI 1 MATARAM OLEH : M

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "(1)i SKRIPSI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN DILINGKUNGAN SOSIAL PADA REMAJA TUNA DAKSA DI SLB NEGERI 1 MATARAM OLEH : M"

Copied!
79
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Bagaimana metode demonstrasi yang digunakan dalam meningkatkan kemandirian di lingkungan sosial pemuda difabel di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 1 Mataram. Bagaimana hasil penggunaan metode demonstrasi dalam meningkatkan rasa percaya diri di lingkungan sosial remaja difabel di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 1 Mataram?

Tujuan dan Manfaat

Ruang Lingkup dan Setting Penelitian

Perbedaan penelitian di atas dengan penelitian yang akan diteliti adalah peneliti di atas fokus pada pengembangan kemandirian anak tunagrahita sedangkan penelitian yang akan dilakukan berfokus pada bagaimana penerapan metode demonstrasi dalam meningkatkan kemandirian pada anak. lingkungan sosial. bagi pemuda difabel di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 1 Mataram. Mengenai metode demonstrasi dalam meningkatkan kemandirian dalam lingkungan sosial bagi pemuda difabel di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 1 Mataram, peneliti pada bab ini akan membahasnya. Hasil penerapan metode demonstrasi dalam meningkatkan kemandirian dalam lingkungan sosial pada remaja penyandang disabilitas fisik di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 1 Mataram.

Hasil penggunaan Metode Demonstrasi di lingkungan sosial anak disabilitas mobilitas di SLB Negeri 1 Mataram yang dilakukan oleh guru kelas untuk siswa difabel berdasarkan percakapan dengan orang tua siswa adalah sebagai berikut . Analisis penggunaan metode demonstrasi dalam meningkatkan kemandirian dalam lingkungan sosial pada remaja tunadaksa di SLB Negeri 1 Mataram. Berdasarkan hasil analisis data, peneliti menyimpulkan bahwa penerapan metode demonstrasi sangat berpengaruh terhadap kemandirian remaja disabilitas yang lebih besar di lingkungan sosial.

Analisis hasil penerapan metode demonstrasi untuk meningkatkan kemandirian dalam lingkungan sosial remaja penyandang disabilitas fisik di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 1 Mataram. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa penerapan metode demonstrasi untuk meningkatkan kemandirian sosial remaja difabel di SLBN 1 Mataram sudah menunjukkan hasil yang baik. Diketahui bahwa penerapan metode demonstrasi pada pemuda difabel dalam rangka meningkatkan kemandirian dalam lingkungan sosial guru muda difabel harus melakukan beberapa langkah seperti melakukan kesiapan, pelaksanaan dan tindak lanjut setelah penerapan metode demonstrasi.

Berdasarkan hasil analisis pada bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa penerapan metode demonstrasi untuk meningkatkan kemandirian di lingkungan sosial remaja difabel menunjukkan hasil yang baik.

Telaah Pustaka

Kerangka Teori

  • Metode Demonstrasi
  • Kemandirian
  • Lingkungan Sosial
  • Remaja Tuna Daksa

Menurut Syaiful Bahri Djamarah, metode demonstrasi adalah metode penyajian materi dengan memperagakan atau memperlihatkan kepada siswa proses atau keadaan suatu objek tertentu yang akan dipelajari. Sedangkan menurut Abuddin Nata, metode demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan memperagakan atau memperlihatkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau objek tertentu yang sedang dipelajari, baik yang sebenarnya maupun yang ditiru. Dari pengertian metode demonstrasi di atas, dapat disimpulkan bahwa metode demonstrasi adalah metode dimana siswa mendemonstrasikan materi yang diajarkan oleh guru.

Keberhasilan penggunaan metode demonstrasi ini sangat bergantung pada kemampuan guru dalam menguasai materi dan kemampuan guru dalam mendemonstrasikan atau mengamati materi secara memadai dan benar. menunjukkan bagaimana melakukan sesuatu atau proses dari sesuatu yang sedang terjadi. Setiap kegiatan yang dilakukan pasti memiliki tujuan, demikian juga dengan metode demonstrasi yang berkaitan dengan pendidikan atau pengajaran. Tujuan metode demonstrasi dalam proses belajar mengajar adalah untuk memperjelas makna suatu konsep dan menunjukkan cara melakukan sesuatu atau proses terjadinya sesuatu.

Menggunakan metode demonstrasi meningkatkan perhatian siswa saat mereka berpartisipasi dalam apa yang dijelaskan guru. Nana Sudjana menjelaskan, metode demonstrasi umumnya dilakukan pada tahap persiapan, pelaksanaan dan tindak lanjut. 20Herlina, Meningkatkan Kemandirian Melalui Metode Demonstrasi pada Anak Usia 5-6 Tahun di TK ABA 010 Cabang Kuok, Distrik Kamper, Jurnal EDUCHIL, Vol.

Menurut penjelasan di atas, lingkungan sosial sekolah mencakup semua interaksi dan kondisi di dalam lembaga pendidikan yang penting dan dapat mempengaruhi individu.

Metode penelitian

  • Jenis dan pendekatan Penelitian
  • Subjek Penelitian
  • Jenis dan Sumber Data
  • Tekhnik Pengumpulan Data
  • Metode Analisis Data
  • Tehnik Validitas Data

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa di SLBN 1 Mataram semua guru menggunakan metode demonstrasi dalam proses pemberian pembelajaran, termasuk guru difabel juga menggunakan metode ini. Berdasarkan hasil wawancara di atas mengenai aspek-aspek langkah-langkah pelaksanaan metode demonstrasi dapat disimpulkan bahwa guru harus terlebih dahulu mempersiapkan materi dan media yang akan diberikan, melihat kondisi anak dan melihat kesiapan anak, sehingga guru menengahi, dapat diterima oleh anak paling banyak. Seperti yang disinggung Nana Sudjana, metode demonstrasi umumnya dilakukan pada tahap persiapan, pelaksanaan dan tindak lanjut.

Berdasarkan hasil analisis data, peneliti menyimpulkan bahwa guru kelas sedang mempersiapkan metode demonstrasi yang akan diterapkan oleh remaja difabel untuk lebih meningkatkan kemandirian remaja difabel di lingkungan sosial. Tindak lanjut yang dimaksud, setelah pembelajaran melalui metode demonstrasi selesai dilakukan oleh guru dengan mengecek sejauh mana pemahaman anak difabel terhadap hasil demonstrasi tersebut. Herlina, Meningkatkan kemandirian melalui metode demonstrasi pada anak usia 5-6 tahun di TK ABA 010 Cabang Kuok, Distrik Kamper, Jurnal EDUCHIL, Vol.

Menurut Bapak/Ibu bagaimana kelebihan metode demonstrasi yang akan digunakan di sekolah ini. Ketika metode demonstrasi sudah dilaksanakan, apakah ada tindak lanjut berupa penilaian oleh guru atau pihak sekolah.

Sistematika Pembahasan

PAPAPARAN DATA DAN TEMUAN

  • Latar Belakang Dan Sejarah Singkat Berdirinya
  • Struktur Organisasi
  • Visi Dan Misi
  • Keadaan Peserta Didik
  • Keadaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
  • Data Informan
  • Penerapan Metode Demonstrasi Dalam Meningkatakan
  • Hasil Dari Penerapan Metode Demonstrasi Dalam Meningkatakan

Kemandirian dalam lingkungan sosial bagi pemuda penyandang disabilitas fisik di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 1 Mataram. Ya, anak saya biasanya sangat bersemangat ketika memulai hal baru, misalnya berjalan, berbicara, dll, karena sebelum masuk ke SLB ini, anak saya menggunakan kursi roda, sekarang sudah banyak perubahan, seperti dalam hal makan, membawa sendok sendiri, ngerjain PR dll. Namun, anak saya masih dibimbing, dikendalikan dan dibimbing karena tangannya masih kaku untuk melakukan apapun. Begitu juga dalam hal mengurus dirinya seperti mandi, dia tetap dimandikan karena tangan anak saya masih kaku untuk melakukan itu. Kalau saya pribadi biasanya mengajarkan apa yang didapat anak saya di sekolah, saya juga menerapkannya di rumah agar anak bisa serius dan terbiasa melakukan setiap kegiatan secara mandiri. Untuk bersosialisasi, saya memberikan kebebasan kepada anak saya untuk berinteraksi dengan semua orang, tetapi misalnya karena saya tidak bisa melakukan sesuatu sendirian di lingkungan sosial saya sendiri, maka anak saya selalu membiarkan saya berada di lingkungan rumah saya.

Iya anakku kalau saya kasih tugas dia bisa ngerjainnya dengan baik, tapi agak telat, jadi lama, tapi dia mau ngerjain semua. Ya, dek anak saya sangat ingin memulai hal-hal baru. Bimbingan yang saya berikan kepada anak saya seperti terapi atau melakukan sesuatu yang berulang setiap hari, seperti ketika bangun tidur saya menyuruhnya untuk merapikan tempat tidurnya, menyapu kamarnya setiap pagi dan mandi bekas, misalnya. sebagai kain atau handuk untuk mengeringkan di luar. Ini dilakukan setiap hari. Ya kalo ngurus diri sendiri, suka mandi atau bersih-bersih, trus nyapu, ngelap, lipat baju, jemur baju, dll tapi sedikit atau sedang dan juga apa yang bisa dia lakukan. Hal ini ia lakukan, misalnya saat ia menyapa dirinya sendiri di lingkungan sosial tanpa menyadari bahwa ia melakukannya sendirian. Ya, anak saya bisa melakukannya, misalnya seperti menyapu anak saya, dia bisa melakukannya.Juga saya sebagai orang tua perlu mengetahui tugas apa yang saya berikan kepada anak saya, sesuai dengan kondisi tangannya yang masih kaku , dia hanya bisa melakukan apa yang dia ingin saya katakan. Ia sangat antusias memulai hal-hal baru, terutama dirinya yang cacat fisik namun memiliki semangat yang besar terhadap hal-hal baru. Pedoman yang saya berikan kepada anak saya setiap hari seperti memakai baju sendiri, mandi, jadi saya berikan anak saya untuk mandiri. Untuk bersosialisasi, saya mengizinkannya bermain dengan teman-temannya di lingkungan sosial di sekitar saya, jadi ketika anak saya diizinkan bermain dengan teman-temannya, dia jarang berada di rumah.

Biasanya ketika ingin melakukan sesuatu, anak saya akan berinisiatif sendiri tanpa disuruh, seperti membersihkan rumah, menyapu dan sebagainya. Untuk perawatan diri sendiri, anak saya bisa mengurus dirinya sendiri seperti mandi sehabis mandi, rutin ganti baju, melakukan hal ini. Yang anak saya tidak bisa gosok gigi karena tangannya masih kaku. , suka main bola, main game bareng temen.52.

PEMBAHASAN

Metode demonstrasi pada penelitian ini dapat membantu meningkatkan kemandirian remaja dalam lingkungan sosial, hal ini sesuai dengan jurnal investigasi yang dilakukan pada tahun 2016 oleh Helina dengan judul Meningkatkan kemandirian melalui metode demonstrasi pada anak usia 5-6 tahun di TK Aba 010 Cabang Kecamatan Kuok Keluaran Kampar berdasarkan penelitian ini menyatakan adanya peningkatan kemandirian pada anak dengan skor 593 atau 74,1 setelah diterapkan metode demonstrasi. Dari ketiga pemuda difabel tersebut, dua diantaranya sudah mandiri, bekerja mandiri, bekerja serius, bekerja teratur, kreatif, bergaul dan bertanggung jawab. Namun peneliti juga menemukan satu anak muda penyandang disabilitas yang belum mandiri dalam bekerja keras, bekerja sendiri, bersosialisasi, bertanggung jawab atau menjaga kontak sosial.

Hikmah Nurhasanah, Pembinaan Kemandirian Anak Tunadaksa Melalui Ekstrakurikuler Olahraga Adaptif di SLB Negeri 1 Bantul Yogyakarta (Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Agama Fakultas Dakwah dan Komunikasi Uin Sunan Kalijaga, 2017). I Kade Oka Supribawa dan Moh Ischak, “Pengaruh Karakteristik Lingkungan Sosial Perkotaan Terhadap Konsep Pembangunan Kelenteng Adhitiya Jaya Rawamangun Jakarta,” t.t. Rizki Amalia, Implementasi Bimbingan Karier Islami Dalam Mengembangkan Kemandirian Siswa Tunagrahita Di SLB-Pri Buaran Kota Pekalongan, (Jurusan Bimbingan Agama Fakultas Ushuluddin, Adab Dab Dakwah, IAIN Pekalongan.

Siti Aisyah dan Amrazi Zakso, “Analisis Faktor Lingkungan Sosial Alasan Anak Tidak Melanjutkan Sekolah ke SMP di Desa Setalik” t.t. Udi Nur Astuti, Upaya peningkatan kemandirian anak tunarungu di SLB B Vihara Wiyata Dharma 1. MENINGKATKAN KEMANDIRIAN DI LINGKUNGAN SOSIAL REMAJA DENGAN KEWAJIBAN DI SLB NEGERI 1 MATARAM Pedoman wawancara dengan orang tua siswa.

Apakah tingkatan metode demonstrasi yang digunakan untuk anak normal dan difabel sama? Jika ada perbedaan, di mana letak perbedaannya?

Gambar

Tabel 2.1 Jumlah Perserta Didik SLB Negeri 1 Mataram   Tabel 2.2 Keadaan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan   Tabel 2.3 Data Informan

Referensi

Dokumen terkait

Recently, one of the authors of this article (MK) established a transgenic Japanese medaka strain bearing the construct of the choriogenin H (Chg-H) promoter, which is