• Tidak ada hasil yang ditemukan

Skripsi Perbankan Syariah di IAIN Jember

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Skripsi Perbankan Syariah di IAIN Jember"

Copied!
108
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan Inflasi, Nisbah Bagi Hasil dan Dana Pihak Ketiga BUS dan UUS di Indonesia Tahun 2014–2016. Rasio bagi hasil seharusnya menghasilkan keuntungan yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat bunga pada bank konvensional. Selain itu, nisbah bagi hasil mempunyai keunggulan lain yaitu lebih stabil terhadap fluktuasi makroekonomi.

Menurut Karim6, semakin tinggi nisbah bagi hasil maka semakin besar keinginan masyarakat untuk menabung di bank syariah. Jadi dapat diasumsikan bahwa semakin tinggi bagian penyertaan keuntungan maka semakin tinggi pula dana yang terkumpul. Dan nisbah bagi hasil merupakan upaya perbankan syariah untuk menarik minat nasabah menabung dan meningkatkan simpanan.

Rumusan Masalah

Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “PENGARUH INFLASI DAN RASIO BAGIAN LABA TERHADAP DANA PARTAI (Studi Pada BUS dan UUS di Indonesia Periode 2014-2016). Apakah inflasi dan nisbah bagi hasil (NBH) secara simultan mempengaruhi dana pihak ketiga (DPK) pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah di Indonesia?

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Isi penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam melakukan penelitian serupa selanjutnya, serta dapat menjadi acuan penelitian mengenai inflasi dan nisbah bagi hasil. Serta mampu menerapkan teori-teori terkait inflasi dan nisbah bagi hasil serta membandingkannya dengan kondisi yang ada. Bagi masyarakat, penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam menyimpan uang atau kekayaannya di Perbankan Syariah.

Serta menambah pengetahuan pembaca mengenai permasalahan-permasalahan yang dihadapi masyarakat Indonesia di Bank Indonesia pada umumnya dan perbankan syariah pada khususnya.

Ruang Lingkup Penelitian

  • Variabel Penelitian

Dana pihak ketiga adalah dana yang dihimpun dari masyarakat, baik dalam pengertian masyarakat perseorangan, perusahaan, pemerintah, rumah tangga, koperasi, yayasan dan lain-lain, baik dalam rupiah maupun valuta asing.9 Penghimpunan dana dari masyarakat oleh bank syariah didasarkan pada tentang prinsip Wadiah dan Mudharabah untuk produk giro, tabungan dan deposito. 10. Secara umum inflasi berarti kenaikan tingkat harga umum suatu barang/barang dan jasa dalam suatu periode waktu tertentu.11 Data operasional yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari data yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia periode 2014-2016. Bagi hasil adalah prinsip bagi hasil (profit) yang digunakan dalam persekutuan kerja dimana bagian bagi hasil ditentukan atas penyertaan.

Sedangkan rasio adalah persentase yang disepakati kedua belah pihak dalam menentukan bagi hasil sub kegiatan tersebut.12 Data operasional yang digunakan adalah data yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan berdasarkan perhitungan bulanan selama tahun 2014–2016. Ha : β2≠ 0 : Rasio bagi hasil diduga berpengaruh terhadap dana pihak ketiga pada perbankan syariah di Indonesia periode 2014–2016. Ha :β1:β2≠ 0 : Diduga inflasi dan nisbah bagi hasil secara bersama-sama mempengaruhi dana perbankan syariah di Indonesia periode 2014–2016.

Metode Penelitian

  • Pendekatan dan Jenis Penelitian
  • Populasi dan Sampel
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Analisis data
  • Sistematika Pembahasan

Model regresi yang baik adalah model regresi yang menghasilkan estimasi linier yang tidak bias (Best Linear Unbias Estimator/BLÅ). Hal ini tidak dilarang, namun model regresi memerlukan normalitas pada residualnya, bukan pada setiap variabel penelitian. Untuk mengetahui apakah model regresi mengalami normalitas atau tidak, dapat dideteksi dengan melihat sebaran data (titik) pada sumbu diagonal grafik.

17 Singgih Santoso dan Tjiptono Fandy, Riset Pemasaran dan Aplikasi dengan Spss, (Jakarta: .. b) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti garis diagonal atau jika plot histogram tidak menunjukkan pola sebaran normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Uji heteroskedastik bertujuan untuk menguji apakah model regresi mempunyai varians residual yang tidak sama antara observasi yang satu dengan observasi yang lain. Tujuan dari autokorelasi adalah untuk mengetahui apakah dalam model regresi linier terdapat korelasi antara kesalahan disruptif pada periode (t) dengan kesalahan pada periode t-i (sebelumnya).

KAJIAN KEPUSTAKAAN

Peneltian Terdahulu

Kajian Teori

  • Bank Syariah
  • Dana Pihak Ketiga (DPK)
  • Inflasi

Berikut perbedaan sistem bunga dan sistem bagi hasil yang diterapkan pada sistem perbankan syariah: 28. Pada produk giro, Bank Syariah menerapkan prinsip wadiah yad dhamanah, yaitu nasabah berperan sebagai penyimpan yang memberi Bank Syariah hak untuk memberikan atau menggunakan uang atau barang yang dititipkan kepadanya, sedangkan Bank Syariah bertindak sebagai pihak yang dititipkan. pihak yang berhak mengelola dana titipan, tanpa kewajiban membagi keuntungan dari pengelolaan dana tersebut.36. Dalam hal ini Bank Syariah berperan sebagai mudharib (pengelola dana), sedangkan nasabah berperan sebagai shahibul mal (pemilik dana).

Bank syariah menerapkan akad mudharabah untuk simpanan, dimana seperti halnya tabungan, nasabah (penyimpan) bertindak sebagai shahibul kali dan bank sebagai mudharib. Jika mekanisme ekonomi konvensional menggunakan instrumen bunga, maka mekanisme ekonomi syariah menggunakan instrumen bagi hasil. Bagi hasil adalah pembagian hasil usaha yang dilakukan oleh pihak-pihak yang mengadakan perjanjian yaitu nasabah dan bank syariah.

Nisbah adalah persentase yang disepakati kedua belah pihak dalam menentukan bagi hasil usaha koperasi.47. Bagi hasil dengan menggunakan bagi hasil dihitung dari pendapatan kotor sebelum dikurangi biaya. Bagi hasil dengan menggunakan bagi hasil dihitung berdasarkan persentase dikalikan dengan laba usaha sebelum pajak.48. Perhitungan bagi hasil tabungan didasarkan pada rata-rata harian yang dihitung pada setiap akhir bulan dan pada pembukuan pada awal bulan berikutnya.

Rumus perhitungan keuntungan tabungan adalah sebagai berikut:49. hari bagi hasil x saldo rata-rata harian x tingkat bagi hasil pada hari kalender yang bersangkutan. hal-hal yang berkaitan dengan nisbah bagi hasil, yaitu: 50. Sejalan dengan pergerakan nisbah bagi hasil (NBH), simpanan pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah akan mempengaruhi pola simpanan yang muncul. Artinya, kesepakatan nisbah bagi hasil yang diterima kedua belah pihak mempunyai pengaruh yang besar terhadap keinginan masyarakat untuk lebih menambah tabungannya.

Karena semakin tinggi nisbah bagi hasil maka semakin tinggi pula simpanan yang terkumpul.52 Hal ini tentunya juga akan meningkatkan sumber daya pihak ketiga pada bank syariah.

PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

Gambaran Obyektif Penelitian

  • Sejarah Perkembangan Bank Syariah
  • Perkembangan Bank Syariah di Indonesia

Penyajian Data

  • Dana Pihak Ketiga
  • Inflasi
  • Nisbah Bagi Hasil

Dana pihak ketiga adalah dana yang dititipkan masyarakat kepada bank berdasarkan perjanjian penyimpanan dana dalam bentuk giro, tabungan, deposito, sertifikat deposito atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu dengan menggunakan prinsip syariah. Karena pentingnya dana, setiap perusahaan berusaha keras untuk mencari sumber dana yang tersedia, termasuk lembaga keuangan seperti bank.60. Penghimpunan dana masyarakat oleh bank syariah didasarkan pada prinsip wadiah dan mudharabah untuk produknya.

Dari Tabel 3.1 di atas terlihat bahwa perkembangan DPK pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah di Indonesia terus meningkat pada setiap periodenya. Hingga tahun 2016, dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun dari Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah mencapai Rp. Peningkatan DPK ini merupakan dampak langsung dari berkembangnya jaringan kantor dan jangkauan layanan perbankan syariah, selain itu juga didorong oleh kinerja sektor riil yang terus membaik sehingga kepercayaan masyarakat cukup tinggi terhadap menyimpan dananya di bank syariah.

Dari tabel diatas terlihat bahwa inflasi terus mengalami fluktuasi, dimana terkadang inflasi berada pada titik terendah kemudian pada periode berikutnya berada pada titik tertinggi. Dari data di atas diketahui bahwa inflasi tertinggi terjadi pada bulan Desember 2014 dengan tingkat inflasi sebesar 8,36%, kemudian kembali melemah pada bulan Desember 2015 dengan tingkat inflasi sebesar 3,35%. Dampak kenaikan inflasi menyebabkan daya beli masyarakat menurun karena nilai riil mata uang mengalami penurunan.

Dan kenaikan inflasi dapat menyebabkan menurunnya minat masyarakat untuk menyimpan atau menginvestasikan uangnya di bank. Dengan demikian, hasil usaha kedua belah pihak akan dibagi sesuai dengan bagian masing-masing pihak yang mengadakan perjanjian. Pembagian hasil usaha perbankan syariah ditentukan berdasarkan nisbah, persentase yang disepakati kedua belah pihak.

Dari data di atas terlihat bahwa nisbah bagi hasil terendah terjadi pada bulan Oktober 2016 dengan angka 1,65%.

Analisis dan Pengujian Hipotesis

  • Uji Normalitas
  • Uji Multikolinieritas
  • Uji Heteroskedastis
  • Uji Autokorelasi
  • Uji Hipotesis

Ha: β1≠ 0 artinya terdapat dampak inflasi individual terhadap dana pihak ketiga BUS dan UUS di Indonesia. Jadi hal ini menunjukkan bahwa inflasi tidak berpengaruh terhadap dana BUS dan UUS pihak ketiga di Indonesia. H0 : β2= 0 artinya tidak terdapat pengaruh secara individual terhadap nisbah bagi hasil pada dana BUS dan UUS pihak ketiga di Indonesia.

Ha : β2≠ 0 artinya terdapat pengaruh nisbah bagi hasil dana pihak ketiga BUS dan UUS di Indonesia secara individual. Sehingga menunjukkan bahwa nisbah bagi hasil berpengaruh terhadap dana pihak ketiga BUS dan UUS di Indonesia. Karena nilai thitung > ttabel (-8,653 > 2,028), maka dapat disimpulkan bahwa nisbah bagi hasil secara individual berpengaruh terhadap dana pihak ketiga BUS dan UUS di Indonesia.

H0 : β1 : β2 = 0 yang berarti secara simultan tidak terdapat pengaruh terhadap inflasi dan nisbah bagi hasil pada dana pihak ketiga BUS dan UUS di Indonesia. Jadi hal ini menunjukkan bahwa baik variabel inflasi maupun nisbah bagi hasil mempunyai pengaruh terhadap dana pihak ketiga BUS dan UUS di Indonesia. Dari hasil penelitian terlihat bahwa nisbah bagi hasil berpengaruh terhadap dana pihak ketiga pada BUS dan UUS di Indonesia.

Pengaruh Bersamaan Inflasi dan Rasio Bagi Hasil Terhadap Dana Pihak Ketiga BUS dan UUS di Indonesia. Pengujian Sekaligus Variabel Inflasi dan Nisbah Bagi Hasil Dana Pihak Ketiga BUS dan UUS. Berdasarkan pengujian secara simultan inflasi dan nisbah bagi hasil berpengaruh terhadap dana pihak ketiga dengan nilai Fhitung > Ftabel (104,240 > 3,284).

Dan nisbah bagi hasil dana pihak ketiga (studi BUS dan UUS periode Indonesia).

Tabel 3.5 Model Summary b
Tabel 3.5 Model Summary b

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan pengujian secara parsial variabel inflasi tidak berpengaruh terhadap Dana Pihak Ketiga, dengan nilai thitung < ttabel (- 0,686 < 2,028). Berdasarkan pengujian secara parsial variabel nisbah bagi hasil berpengaruh terhadap Dana Pihak Ketiga, dengan nilai thitung > ttabel (- 8,653 > 2,028).

Saran

  • Penelitian Terdahulu
  • Perbedaan Bank Syariah Dan Bank Konvensional
  • Perbedaan Sistem Bunga dan Sistem Bagi Hasil
  • Komposisi Dana Pihak Ketiga Pada BUS Dan UUS Di Indonesia Periode
  • Laju Inflasi
  • Perkembangan Nisbah Bagi Hasil BUS Dan UUS periode 2014-2016
  • Uji Multikolinieritas
  • Uji Autokorelasi
  • Uji t
  • Uji f
  • Uji Koefisien Determinasi

“Pengaruh Suku Bunga Bank dan Nisbah Bagi Hasil Terhadap Deposito Mudharabah di BRI Syariah.” STIESIA. Analisis Pengaruh Inflasi, Produk Domestik Bruto dan Jumlah Uang Beredar Terhadap Return On Asset Bank Syariah. Pengaruh Faktor Makroekonomi Terhadap Penggalangan Dana Pada Bank Umum Di Indonesia.”Ekonomi Manajemen Akuntansi.

Analisis Dampak Inflasi, Nilai Tukar dan BI Rate Terhadap Tabungan Mudharabah Pada Perbankan Syariah. UIN Raden Fatah. Apakah nisbah bagi hasil berpengaruh terhadap dana pihak ketiga pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah di Indonesia? Apakah inflasi dan nisbah bagi hasil berpengaruh secara simultan terhadap dana pihak ketiga pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah di Indonesia?

Program Studi/Jurusan: Perbankan Syariah/Ekonomi Islam Fakultas: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institusi: IAIN Jember. Saya menyatakan bahwa karya ilmiah yang berjudul “DAMPAK INFLASI DAN RASIO LABA USAHA TERHADAP DANA PIHAK KETIGA (Studi Pada BUS dan UUS di Indonesia Periode) ini benar-benar merupakan hasil karya saya, kecuali kutipan yang mencantumkan sumbernya.

Gambar

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Tabel 3.4 Coefficients a
Tabel 3.5 Model Summary b
Tabel 3.6 Coefficients a
+3

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis faktor menunjukkan bahwa faktor yang terkait dengan Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS) adalah faktor dominan atau

21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah ditentukan bahwa Bank Umum Syariah (BUS), Unit Usaha Syariah (UUS), dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS)

21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah ditentukan bahwa Bank Umum Syariah (BUS), Unit Usaha Syariah (UUS), dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS)

Sedangkan hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa nilai Fhitung sebesar -1,719 dengan nilai Ftabel df=k ; n-k-12;3 yaitu nilai Fhitung < Ftabel -1,719 < 19,16 dapat disimpulkan H0

Hal tersebut seperti dikemukakan oleh “Ibu Fifin Miftahurrohmah” menyatakan bahwa perilaku dalam memilih deposito mudharabah di BMT UGT Sidogiri Capem Jenggawah dipengaruhi oleh adanya

Secara Umum Kartu Tani adalah merupakan alat untuk membantu petani dalam menjalankan kegiatannya, seperti untuk mendapatkan fasilitas Kredit Usaha Rakyat KUR, penyediaan pupuk, hingga

Sedangkan hasil pengujian secara simultan bersama-sama dapat dilihat bahwa variabel bebas yang meliputi produk X1, nisbah X2 dan kualitas layanan X3 secara simultan atau bersama-sama

Berdasarkan hasil dari pengujian signifikansi secara simultan Uji F pada tabel 4.6, diketahui nilai Fhitung berjumlah 30,563 lebih besar dari pada Ftabel yaitu sebesar 2,589 dengan