PENDAHULUAN
Latar Belakang
Batasan Dan Rumusan Masalah
Tiujuan Dan Kegunaan Penelitian
Kerangka Konseptual
Metode Penelitian
Rancangan Sitematika Pembahasan
TINJAUAN PUSTAKA
Penulis mengkaji bagaimana implikasi kemitraan bilateral kedua negara mempengaruhi kehadiran perdagangan bebas IA-CEPA untuk memperkuat dan memperluas ruang perdagangan, investasi dan kerjasama ekonomi antara Australia dan Indonesia. Perjanjian IA-CEPA ini merupakan peluang untuk membuat perubahan langkah dalam hubungan antara Indonesia dan Australia karena kedua negara akan memasuki fase kerja sama dan hubungan baik yang belum pernah ada sebelumnya. Terlihat perbedaan penulis melalui jurnal di atas mengkaji implikasi Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) bagi perdagangan luar negeri Indonesia. Andriani, 2017) Sementara itu, penulis kini lebih fokus pada bagaimana dinamika yang terjadi dalam penandatanganan IA-CEPA.
Mengenai kerjasama IA-CEPA sendiri, ada beberapa mahasiswa (i) yang telah menulis skripsi dengan topik IA-CEPA, salah satunya adalah mahasiswa Universitas Parahyangan. Namun, tesis Mar dapat membantu penulis menemukan kendala dalam negosiasi kerjasama IA-CEPA yang dapat menghambat kepentingan Indonesia sendiri. Untuk memastikan manfaat IA-CEPA dapat dinikmati secara maksimal oleh para pelaku usaha, kedua negara akan menjalin program kerjasama ekonomi untuk meningkatkan kapasitas dan daya saing Indonesia, khususnya di bidang pangan, hortikultura, industri kreatif, pariwisata dan kesehatan.
Setelah penandatanganan IA-CEPA, proses selanjutnya adalah legal clearance untuk memastikan kepatuhan hukum dan penerjemahan (Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia). Setelah kedua proses tersebut selesai, tahap selanjutnya adalah proses domestik (ratifikasi) di kedua negara, setelah itu perjanjian IA-CEPA secara resmi dapat diberlakukan.
GAMBARAN UMUM
- Putaran Perundingan IA-CEPA
- Perundingan IA-CEPA Pertama Tahun 2010
- Perundingan IA-CEPA Kedua Tahun 2013
- Perundingan IA-CEPA Putaran Ke 3-12
- Perundingan IA-CEPA Putaran Keempat Tahun 2016
- Perundingan IA-CEPA Putaran Kelima Tahun 2016
- PUTARAN 6 SAMPAI DENAN PUTARAN 12
Pada November 2010, di Jakarta, kepala negara Indonesia dan Australia bertemu dan menyepakati kerja sama IA-CEPA. Bagi Indonesia, IA-CEPA merupakan salah satu harapan Indonesia untuk meningkatkan kinerja perdagangan nasionalnya (Kementerian Perdagangan RI, 2016). Pada Negosiasi Kerjasama IA CEPA keenam, delegasi Indonesia dipimpin langsung oleh ketua Tim Perunding CEPA IA Deddy Saleh, sedangkan delegasi Australia dipimpin oleh Trudy Witbreuk.
Topik utama IA-CEPA yang dibahas adalah perdagangan barang (termasuk aturan asal, prosedur kepabeanan dan fasilitasi perdagangan, hambatan teknis perdagangan, sanitasi dan kesehatan), perdagangan jasa (termasuk jasa keuangan, pergerakan orang, jasa keuangan, telekomunikasi ). ), investasi, perdagangan elektronik, persaingan bisnis,. Pertemuan ini bertujuan untuk memberikan perkembangan terkini IA-CEPA dan mendapatkan masukan dari dunia usaha di kedua negara. Kerjasama bersifat multilateral yaitu ASEAN atau AANZFTA, atau bilateral seperti Indonesia dan Australia membentuk IA-CEPA.
Perundingan kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Australia yang disebut IA-CEPA terhenti karena konflik politik yang terjadi antara tahun 2013 dan 2016. Kemudian pada tahun 2016 Australia mengunjungi Indonesia dengan agenda mengundang Indonesia untuk mengaktifkan kembali perundingan IA-CEPA kerjasama CEPA . Jadi, setelah Australia berkunjung dan mengundang Indonesia untuk mengaktifkan kembali IA-CEPA, pilihan Indonesia adalah mengaktifkan kembali negosiasi kerjasama IA-CEPA atau tidak.
Kerjasama IA-CEPA merupakan kerjasama ekonomi yang terjalin antara Indonesia dan Australia pada tahun 2005. Pemerintah Indonesia dapat memilih untuk setuju mengaktifkan negosiasi kerjasama IA-CEPA atau tetap menunda aktivasi negosiasi kerjasama. Sebagai bentuk kesepakatan kerjasama, IA-CEPA akan melakukan negosiasi untuk disepakati antara Australia dan Indonesia.
Hal ini membuktikan bentuk transparansi kepada publik oleh kedua negara dalam pelaksanaan perjanjian IA-CEPA. Dalam sambutan keduanya, Mendag menekankan bahwa IA-CEPA memiliki semangat saling menguntungkan bagi kedua negara. Terjadi penyadapan di Istana Negara yang kembali membuat tegang hubungan kedua negara, mengakibatkan perundingan IA-CEPA beberapa kali terhenti.
PEMBAHASAN
Dinamika Hubungan Pemerintah Indonesia Dan Australia
Terungkapnya kasus penyadapan terhadap Presiden SBY, Ibu Negara dan sejumlah menteri intelijen Australia membuat hubungan Indonesia dan Australia tegang dan menyebabkan perundingan IA-CEPA tertunda. 41 Presiden SBY, Ibu Negara, dan sejumlah menteri intelijen Australia memperkeruh hubungan antara Indonesia dan Australia dan menyebabkan perundingan IA-CEPA tertunda. IA-CEPA dapat menjadi alat yang tepat untuk memperkuat kerja sama ekonomi karena sifatnya yang komprehensif.
Dilihat dari pro dan kontra dari setiap opsi, Indonesia akan lebih diuntungkan jika mengaktifkan kembali perundingan IA-CEPA karena banyak peluang ekonomi yang dapat dimanfaatkan Indonesia dalam kerjasama IA-CEPA. Di sini, Indonesia harus berhati-hati dengan pengaturan impor masuk karena kembali pada tujuan utama yang menjadi kepentingan nasional Indonesia dalam kerjasama IA-CEPA, yaitu kemakmuran ekonomi dengan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan neraca perdagangan Indonesia. Isu ini mengurangi kepercayaan pemerintah Indonesia kepada pemerintah Australia sehingga Indonesia memutuskan untuk menonaktifkan perundingan kerjasama IA-CEPA yang berlangsung dua kali saat itu.
50 Tahun 2016 dimana Australia mengunjungi Indonesia untuk meningkatkan hubungan keduanya dan mengundang Indonesia untuk melanjutkan perundingan kerjasama IA-CEPA yang sempat terhenti selama tiga tahun. Kerja sama IA-CEPA yang merupakan kerja sama ekonomi menitikberatkan pada kegiatan yang dapat meningkatkan volume perekonomian, termasuk kegiatan ekspor-impor yang akan dilakukan oleh Indonesia dan Australia. IA-CEPA merupakan perjanjian perdagangan bilateral ke-5 yang ditandatangani Indonesia dalam tiga tahun terakhir, setelah CEPA Indonesia-Chili (Desember 2017), Preferensi Unilateral Indonesia-Palestina (Desember 2017), Review Perjanjian Perdagangan Preferensial Indonesia-Pakistan (Januari ) 2018), dan Indonesia-EFTA CEPA (Desember 2018).
Putaran pertama perundingan IA-CEPA diadakan pada 26-27 September 2012 di Jakarta, Indonesia dan berakhir pada 26-27 Maret 2013. Selain itu, pada putaran kedua negosiasi IA-CEPA, kedua negara sepakat untuk secara terbuka menerbitkan dokumen prinsip yang memandu tujuan dan pengaturan negosiasi. Kedua negara juga telah membahas akses pasar dalam perdagangan barang dan jasa serta pembahasan lebih mendalam mengenai keseluruhan draft teks IA-CEPA.
Isu utama IA-CEPA yang dibahas adalah perdagangan barang (termasuk aturan asal, prosedur kepabeanan dan fasilitasi perdagangan, hambatan perdagangan teknis, hambatan sanitasi dan fitosanitari), perdagangan jasa (termasuk jasa keuangan, pergerakan orang, jasa keuangan, telekomunikasi) ), ketentuan tentang penanaman modal, bisnis elektronik, persaingan usaha dan kerangka kelembagaan. Pertemuan ini bertujuan untuk mempresentasikan perkembangan terkini di bidang IA-CEPA dan mendapatkan masukan dari sektor bisnis kedua negara. Kesepakatan kerjasama ekonomi yang terjalin pada tahun 2005 antara Indonesia dan Australia, yang disebut IA-CEPA, terhenti pada tahun 2013 karena dinamika politik, yaitu pemerintah Australia menyadap pemerintah Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono.
Bonded But Not Embedded: Trust In Australia-Indonesia Relations. Snyder, R. Strategi Indonesia untuk mencapai kesepakatan IA-CEPA.
Kepentingan Nasional Indonesia dan Australia Dalam Penandatangan
Dua Belas Putaran IA-CEPA
Dalam negosiasi tersebut, ketua negosiator kembali mengingatkan prioritas IA-CEPA dengan merealisasikan program kerja yang akan segera dilaksanakan. Dalam negosiasi ini, IA-BPG mengadakan konsultasi dengan industri Australia dan Indonesia serta DFAT (Departemen Luar Negeri dan Perdagangan) untuk meminta saran dari individu dan pelaku ekonomi yang tertarik untuk memberikan masukan pada IA-CEPA putaran berikutnya untuk berkembang. informasi dan pertimbangan yang efektif untuk ditentukan oleh pihak yang berkepentingan. Pada perundingan putaran keempat, IA-CEPA berfokus pada isu-isu perdagangan barang, perdagangan jasa (termasuk jasa keuangan dan telekomunikasi), investasi, perdagangan elektronik, kebijakan persaingan, serta ketentuan dan kerangka kelembagaan.
Putaran 1 ketujuh diadakan di Jakarta, 24 Mei 2017 - Indonesia 1 dan Australia merundingkan kembali Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia 1 (IA-CEPA). Tujuannya adalah untuk mendapatkan masukan yang konstruktif dan1 memahami1 peluang yang muncul dari perjanjian IA-CEPA di masa depan dan mengantisipasi tantangan1 yang akan Anda hadapi. Pada putaran kesembilan, 1 delegasi Indonesia dan 1 delegasi Australia menyelesaikan perundingan Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA)1 yang berlangsung pada 2-6 Oktober 2017 di Jakarta.
Masuknya putaran ke-10 perundingan Indonesia-Australia Comprehensive Partnership Agreement (IA-CEPA) berakhir dengan hasil yang signifikan. Perundingan Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) putaran ke-11 digelar di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, 4-. Hasil perundingan putaran ke-11 membahas akses pasar barang, jasa dan investasi serta kerja sama ekonomi dan naskah perjanjian.
Dinamika hubungan bilateral1 antara Indonesia dan Australia dalam penandatanganan kerjasama IA-CEPA",1 saran peneliti adalah pemerintah Indonesia harus dapat menyeimbangkan1 antara mengimpor produk dari Australia dengan produk lokal di Indonesia, dan pemerintah harus juga melindungi petani lokal menghadapi produk impor dari Australia yang akan membanjiri pasar Indonesia. Peneliti merekomendasikan penelitian lebih lanjut terkait hasil kerjasama IA-CEPA dan sejauh mana kepentingan nasional dalam kesejahteraan ekonomi dapat dipenuhi oleh kerjasama IA-CEPA , setelah kerjasama ini diratifikasi dan dilaksanakan oleh kedua belah pihak.
KESIMULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Pada tahun 2016, Perdana Menteri baru Australia, Malcolm Turnbull, melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia untuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo. Mengeksekusi sembilan (9) pengedar narkoba asal Australia atau dikenal dengan 1 Duo Bali Nine. Kejadian ini menjadi salah satu penyebab meningkatnya ketegangan hubungan antara Australia dan Indonesia, sekaligus berdampak.
66 terhadap hubungan perdagangan yang terjalin antara kedua negara pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Saran
DFAT,D.(2019,Maret24).AboutiaCepaHttps://Dfat.Gov.Au/Trade/Agreements/N otyetinforce/Iacepa/Pages/Indonesia-Australia-Comprehensive-Economic Partnership-Agreement.Aspx. IACEPA.Dipetikoktober28,2019,Darikantor.Co.Id:Https://Nasional.Kontn .Co.Id/News/Indonesia-Australia-Masih-Buntu-Bahasia Cepat.