PENDAHULUAN
Latar Belakang
Backlog penyerapan anggaran pada akhir tahun juga dialami oleh satuan kerja di bidang pembayaran KPPN Bandung I. Selain perencanaan anggaran, menurut Kuswoyo (dalam Malahayati et al., 2015), penyerapan anggaran juga dipengaruhi oleh pelaksanaan anggaran.
Rumusan Masalah
Maksud dan Tujuan Penelitian
- Maksud Penelitian
 - Tujuan Penelitian
 
Kegunaan Penelitian
- Kegunaan Teoritis
 - Kegunaan Praktis
 
Lokasi dan Waktu Penelitian
Tinjauan Pustaka
- Anggaran Sektor Publik
 - Belanja Pemerintah Pusat
 - Perencanaan Anggaran
 - Pelaksanaan Anggaran
 - Penyerapan Anggaran
 - Penelitian Terdahulu
 
Tidak adanya biaya administrasi pembelian pada saat penyusunan anggaran dapat menyebabkan terhambatnya pelaksanaan kegiatan sehingga dapat mengganggu realisasi penyerapan anggaran. Hasil penelitian Miliasih (dalam Malahayati dkk, 2015) menunjukkan bahwa permasalahan yang muncul di satuan kerja terkait penyerapan anggaran bersumber dari kebijakan teknis. Menurut Kuncoro (2013:74), tingkat penyerapan anggaran merupakan ukuran yang menunjukkan sejauh mana tujuan rencana telah dicapai oleh lembaga.
Sedangkan menurut Noviwijaya dan Rohman (2013) penyerapan anggaran satuan kerja adalah proporsi anggaran satuan kerja yang dicairkan atau direalisasikan dalam satu tahun anggaran. Misalnya anggaran sebesar 100 juta sampai akhir tahun anggaran terealisasi sebesar 91 juta, berarti tingkat penyerapan anggarannya sebesar 91%. Penyerapan anggaran yang tinggi tanpa outcome atau output yang optimal akan menunjukkan kinerja yang buruk.
Meski rendahnya serapan anggaran bukan satu-satunya indikator keberhasilan kinerja keuangan pemerintah, namun pemerintah tetap harus memperhatikan hal tersebut. Pengaruh kenaikan anggaran pada survei periode IV pada instansi pemerintah (kajian pada lembaga pendidikan dan pelatihan keuangan). Sedangkan faktor pengadaan barang dan jasa serta faktor sumber daya manusia tidak berpengaruh signifikan terhadap survei anggaran.
Pengaruh perencanaan anggaran, kualitas sumber daya manusia dan pelaksanaan anggaran terhadap penyerapan anggaran pada organisasi perangkat daerah di provinsi Banten. Menunjukkan bahwa perencanaan anggaran dan pelaksanaan anggaran baik secara simultan maupun parsial berpengaruh terhadap penyerapan anggaran satuan kerja di bidang pembayaran KPPN Bandung I dan KPPN Bandung II.
Kerangka Pemikiran
- Pengaruh Perencanaan Anggaran Terhadap Penyerapan Anggaran 36
 
Kendala yang sering muncul adalah permasalahan yang timbul pada internal satuan kerja, pada proses pembelian barang dan jasa, serta pada proses mekanisme pembayaran atau penarikan dana anggaran. Bahkan dalam pelaksanaan anggaran, satuan kerja lebih mengutamakan integritas administratif dibandingkan kecepatan dan keteraturan penarikan dana. Hal ini menunjukkan bahwa persyaratan administrasi tidak bisa berjalan beriringan dengan proses pencairan anggaran sehingga terjadi backlog pencairan anggaran akhir tahun (Kuswoyo v Malahayati dkk, 2012).
Hasil penelitian Herriyanto (injauhari, 2017) menunjukkan bahwa proses pengadaan barang dan jasa yang efektif dan efisien akan memudahkan proses pencatatan anggaran dan berdampak pada mekanisme pembayaran atau pencairan anggaran. Anggaran sebagai alat perencanaan menunjukkan target yang ingin dicapai pemerintah, sedangkan sebagai alat pengendalian menunjukkan alokasi sumber pendanaan publik yang disetujui untuk dibelanjakan (Putri, dkk. 2017). Buruknya kualitas survei anggaran akan berdampak pada perekonomian nasional secara keseluruhan, sehingga efektivitas alokasi belanja yang ditujukan untuk pembangunan nasional tidak akan tepat sasaran.
Survei anggaran rendah menunjukkan adanya permasalahan serius pada lingkup pengguna anggaran atau kekuasaan pengguna anggaran yang selalu terjadi setiap tahunnya, baik di pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Oleh karena itu, pelaksanaan anggaran, yaitu pelaksanaan perencanaan anggaran yang telah disusun sebelumnya, merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan baik atau buruknya penyerapan anggaran.
Hipotesis Penelitian
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
Objek Penelitian
Memiliki beban kerja yang besar dengan jumlah satuan kerja yang lebih banyak yaitu 172 satuan kerja dari 29 kementerian/lembaga antara lain Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat dan Kota Cimahi.
Metode Penelitian
- Metode yang Digunakan
 - Operasionalisasi Variabel Penelitian
 - Populasi dan Teknik Penentuan Sampel
 - Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data
 - Teknik Analisis Data
 - Uji Instrumen Penelitian
 - Pengujian Hipotesis
 
Analisis deskriptif digunakan untuk memperoleh gambaran mengenai kondisi perencanaan anggaran dan pelaksanaan anggaran terkait penyerapan anggaran. Dari hasil penelitian tersebut, peneliti memperoleh data kuesioner perencanaan anggaran dan pelaksanaan anggaran terhadap penyerapan anggaran satuan kerja di bidang pembayaran Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Bandung I. Analisis regresi berganda digunakan untuk menentukan ukuran. tentang pengaruh perencanaan anggaran dan pelaksanaan anggaran terhadap penyerapan anggaran.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perencanaan anggaran dan pelaksanaan anggaran secara simultan berpengaruh positif signifikan terhadap penyerapan anggaran. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perencanaan anggaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap penyerapan anggaran pada satuan kerja di wilayah pembayaran KPPN Bandung I. Jadi jika perencanaan anggaran bagian keuangan pada satuan kerja di wilayah pembayaran KPPN Bandung I meningkat dengan baik, maka yang dihasilkan adalah penyerapan anggaran juga baik.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa pelaksanaan anggaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap penyerapan anggaran pada satuan kerja di wilayah pembayaran KPPN Bandung I. Apabila pelaksanaan bagian keuangan anggaran pada satuan kerja di wilayah pembayaran KPPN Bandung I. meningkat dengan baik, maka penyerapan anggaran akan meningkat. hasilnya akan bagus. Perencanaan anggaran berpengaruh positif signifikan terhadap penyerapan anggaran pada satuan kerja di bidang pembayaran KPPN Bandung I.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Pengujian Instrumen Penelitian
- Karakteristik Data Responden
 - Gambaran Variabel Penelitian
 - Uji Validitas
 - Uji Reliabilitas
 
Berdasarkan Tabel 4.3 dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden berpendidikan terakhir Jenjang 1 (Sarjana) sebanyak 27 responden atau 43%, sedangkan sisanya berpendidikan SMA/sederajat sebanyak 21 responden atau 33%, Diploma (D3). ) sebanyak 9 responden atau 14%, serta Strata 2 (Master) sebanyak 6 responden atau 10%. 64 Pada tabel 4.8 diatas diketahui hasil aktual yang diperoleh dari seluruh pernyataan yang membentuk variabel perencanaan anggaran adalah sebesar 2,508 dan hasil ideal sebesar 3,150 dengan nilai persentase yang diperoleh sebesar 80%. Pada tabel 4.10 diatas diketahui hasil aktual yang diperoleh dari seluruh pernyataan yang membentuk variabel penyerapan anggaran adalah sebesar 1,566 dan hasil ideal sebesar 1,890 dengan nilai persentase yang diperoleh sebesar 83%.
Hasil perhitungan uji validitas pada Tabel 4.11 menunjukkan bahwa variabel perencanaan anggaran (X1) yang berisi 10 pernyataan kuesioner dinyatakan valid karena mempunyai nilai r > 0,248 dan dapat digunakan pada pengujian selanjutnya yaitu reliabilitas tes. Hasil perhitungan uji validitas pada Tabel 4.12 menunjukkan bahwa variabel perencanaan anggaran (X2) yang berisi dua belas pernyataan kuesioner dinyatakan valid karena mempunyai nilai r > 0,248 dan dapat digunakan pada pengujian selanjutnya yaitu reliabilitas tes. Hasil perhitungan uji validitas pada Tabel 4.13 menunjukkan bahwa variabel penyerapan anggaran (Y) yang mempunyai enam pernyataan kuesioner dinyatakan valid karena mempunyai nilai r > 0,248 dan dapat digunakan pada pengujian selanjutnya yaitu reliabilitas tes.
Hasil uji reliabilitas pada Tabel 4.14 menunjukkan bahwa instrumen variabel perencanaan anggaran (X1) mempunyai Cronbach’s Alpha sebesar 0,723 atau lebih besar dari 0,70. Hasil uji reliabilitas pada Tabel 4.15 menunjukkan bahwa instrumen variabel perencanaan anggaran (X2) mempunyai Cronbach’s Alpha sebesar 0,708 atau lebih besar dari 0,70. Hasil uji reliabilitas pada Tabel 4.16 menunjukkan bahwa instrumen variabel perencanaan anggaran (Y) mempunyai Cronbach’s Alpha sebesar 0,733 atau lebih besar dari 0,70.
Hasil Penelitian
- Method of Successive Interval
 - Analisis Regresi Berganda
 - Analisis Koefisien Determinasi
 - Pengujian Hipotesis
 
Nilai konstanta (a) sebesar 6,019 menunjukkan bahwa penyerapan anggaran akan meningkat sebesar 6,019 jika tidak ada peningkatan nilai pada variabel perencanaan anggaran dan pelaksanaan anggaran. Koefisien regresi berganda sebesar 0,301 dan 0,193 menunjukkan bahwa setiap kenaikan satu satuan perencanaan anggaran dan kenaikan satu satuan pelaksanaan anggaran maka variabel penyerapan anggaran akan mengalami kenaikan sebesar 0,301 dan 0,193 dengan asumsi variabel independen lain dari model regresi terkoreksi. Dengan demikian nilai koefisien determinasi sebesar 39,3% menunjukkan bahwa perencanaan anggaran dan pelaksanaan anggaran secara simultan (bersama-sama) mempengaruhi 39,3% penggunaan anggaran, dan sisanya sebesar 60,7% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak kami pertimbangkan dalam penelitian ini. memperhatikan. .
Pembahasan
- Perencanaan Anggaran pada Satuan Kerja di Wilayah Pembayaran
 - Pelaksanaan Anggaran pada Satuan Kerja di Wilayah Pembayaran
 - Penyerapan Anggaran pada Satuan Kerja di Wilayah Pembayaran
 - Pengaruh Perencanaan Anggaran Terhadap Penyerapan Anggaran
 - Pengaruh Pelaksanaan Anggaran Terhadap Penyerapan Anggaran
 
Hasil penelitian yang dilakukan pada satuan kerja di bidang pembayaran KPPN Bandung dapat saya katakan bahwa perencanaan anggaran secara keseluruhan berada pada kategori baik. Artinya meskipun pelaksanaan anggaran masuk kategori baik, namun masih menunjukkan kelemahan pada pelaksanaan anggaran satker di wilayah pembayaran KPPN Bandung I. Hasil penelitian yang dilakukan pada satker di wilayah pembayaran KPPN Bandung I dapat dikatakan secara umum penyerapan anggaran berada pada kategori sangat baik.
Artinya meskipun penyerapan anggaran berada pada kategori sangat baik, namun masih menunjukkan kelemahan dalam pelaksanaan anggaran satuan kerja di wilayah pembayaran KPPN Bandung I. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Zarinah (2016) yang menunjukkan bahwa perencanaan anggaran berpengaruh positif terhadap penyerapan anggaran. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Malahayati (2015) yang menunjukkan bahwa implementasi anggaran berpengaruh positif terhadap penyerapan anggaran.
Eksekusi anggaran berpengaruh positif signifikan terhadap pemanfaatan anggaran pada satuan kerja di wilayah pembayaran KPPN Bandung I. Perencanaan anggaran dan pelaksanaan anggaran secara simultan berpengaruh positif signifikan terhadap pemanfaatan anggaran pada satuan kerja di wilayah pembayaran KPPN Bandung I. Berdasarkan Terhadap hasil penelitian ini, peneliti mencoba memberikan beberapa saran, antara lain sebagai berikut :. 2012), Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keterlambatan Penarikan Anggaran Belanja pada Satuan Kerja Kementerian/Lembaga di Wilayah Jakarta. 2013), Dampak Keberagaman Gender dan Usia Pegawai Perbendaharaan Negara Terhadap Penyerapan Anggaran Satker (Studi Empiris Volume Pembayaran Satker KPPN Semarang I).
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Pelaksanaan anggaran berpengaruh positif signifikan terhadap penyerapan anggaran pada satuan kerja di wilayah pembayaran KPPN Bandung I. Perencanaan anggaran dan pelaksanaan anggaran secara simultan berpengaruh positif signifikan terhadap penyerapan anggaran pada satuan kerja di wilayah pembayaran KPPN Bandung I.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pengaruh perencanaan anggaran dan pelaksanaan anggaran, peneliti dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut: Pelaksanaan anggaran berpengaruh positif signifikan terhadap penyerapan anggaran pada satuan kerja di wilayah pembayaran KPPN Bandung I. Perencanaan anggaran dan penganggaran pelaksanaan sekaligus berpengaruh positif signifikan terhadap penyerapan anggaran pada satuan kerja di wilayah pembayaran KPPN Bandung I. Penelitian selanjutnya dapat memberikan kontribusi atau memperbaiki pengukuran atau indikator dalam penelitiannya. 2019), Pengaruh perencanaan anggaran, kualitas sumber daya manusia dan pelaksanaan anggaran terhadap penyerapan anggaran pada organisasi perangkat daerah di provinsi Banten.
2017), Faktor-faktor yang mempengaruhi penyerapan anggaran satuan kerja perangkat daerah pemerintah kota Medan, dengan monitoring dan evaluasi sebagai variabel moderasi. Disertasi, Disertasi, Universitas Indonesia, Jakarta. https://bppk.kemenkeu.go.id/content/article/balai-diklat-keuangan-malang-article-principr-pengadaan-barangjasa, diunduh 12 Desember 2019. https://djpbn.kemenkeu.go.id/ kppn /bandung1/id/data-publikasi/berita-. https://junaidichaniago.wordpress.com/, diunduh 8 Februari 2020. anggaran-oleh-pemerintah-masih-dasar-terjadi-sebuah-tahun, diunduh 15 November 2019. https://www.dosenpendidikan.co.id /politik -fiscal/, diunduh pada 28 November 2019 Jauhari, N. 2017), Pengaruh Perencanaan Anggaran dan Implementasi Anggaran. Sehubungan dengan penyertaan anggaran pada satuan kerja bidang pembayaran KPPN Bandung I dan KPPN Bandung II. 2013), Analisis penyerapan anggaran pasca penerapan aplikasi SIPP pada Satker Pelaksana Jalan Nasional Will. 2015), Pengaruh kapasitas pegawai, perencanaan anggaran dan pelaksanaan anggaran terhadap penyerapan anggaran satuan kerja perangkat daerah (SKPD) pada pemerintahan kota Banda Aceh.
2017), Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Peningkatan Penyerapan Anggaran Triwulan IV Instansi Pemerintah (Studi Pada Badan Diklat Keuangan). 2018), Pengaruh perencanaan anggaran, kualitas personel dan komitmen organisasi terhadap penyerapan anggaran (penelitian SKPD di lingkungan pemerintah daerah provinsi Bali). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi Undiksha Pengaruh Perencanaan Anggaran, Kualitas Sumber Daya Manusia Dan Pelaksanaan Anggaran Terhadap Penyerapan Anggaran Pada Organisasi Perangkat Daerah Di Provinsi Banten.