• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI - Repository IAIN Bengkulu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "SKRIPSI - Repository IAIN Bengkulu"

Copied!
84
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Identifikasi Masalah

Masih terdapat guru yang belum optimal menerapkan metode pengembangan kecerdasan spiritual dalam proses pembelajaran.

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Memberikan pemahaman kepada peserta didik untuk membangun kecerdasan spiritual dan moral yang baik agar menjadi keturunan bangsa yang cerdas secara kognitif dan emosional. Memberikan pengetahuan dan apresiasi terhadap strategi guru PAUD dalam mengembangkan kecerdasan spiritual anak usia dini. Menyumbangkan gagasan tentang strategi guru PAUD dalam mengembangkan kecerdasan spiritual pada anak usia dini.

Serta menjadi masukan untuk meningkatkan kualitas kecerdasan spiritual anak usia dini, agar sekolah tidak hanya fokus pada peningkatan kognitif anak saja, namun juga meningkatkan aspek spiritual dan sikap yang akan menjadi ciri khas siswa.

LANDASAN TEORI

Pengertian strategi

Pengertian strategi pembelajaran

Dengan demikian, strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu rencana yang memuat serangkaian kegiatan yang dirancang untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Pertama, strategi pembelajaran merupakan suatu rencana tindakan (rangkaian kegiatan) yang mencakup penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber/kekuatan dalam pembelajaran. Hal senada juga dikemukakan oleh Hasnida bahwa strategi pembelajaran adalah langkah-langkah dan tata cara yang dilakukan dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan 14.

Dengan demikian, strategi pembelajaran berarti cara dan keterampilan menggunakan seluruh sumber belajar dalam upaya belajar siswa. Dengan demikian, strategi pembelajaran dikembangkan dengan kaidah-kaidah tertentu, sehingga membentuk suatu bidang ilmu tersendiri. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran yang dimaksud adalah strategi pengorganisasian, penyediaan dan pengelolaan berbagai sumber belajar yang dapat menunjang terciptanya pembelajaran yang menyenangkan dan efektif.

Indikator strategi pembelajaran

Memilih dan menentukan prosedur, metode dan teknik belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam melaksanakan kegiatan mengajarnya. Menetapkan norma dan batasan keberhasilan atau kriteria dan standar keberhasilan agar guru dapat menggunakannya sebagai pedoman dalam mengevaluasi hasil kegiatan belajar mengajar, yang selanjutnya dapat dijadikan umpan balik untuk memperbaiki sistem pembelajaran yang bersangkutan secara keseluruhan.

Guru/Pendidik

  • Pengertian guru/pendidik
  • Kedudukan guru/pendidik
  • Peran dan tugas guru/pendidik
  • Kompetensi guru/pendidik

Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan perilaku dan kepribadian siswa sesuai yang diharapkan. Pendidik di sini adalah mereka yang mengajar siswa yang mengambil mata pelajaran tertentu di sekolah. Pekerjaan ini tidak dapat dilakukan oleh orang yang tidak mempunyai keahlian untuk melakukan kegiatan atau bekerja sebagai guru.

Profesi guru memerlukan persyaratan khusus, terutama sebagai guru profesional yang harus menguasai seluk-beluk pendidikan dan pengajaran dengan berbagai keterampilan lain yang harus dibina dan dikembangkan selama masa pendidikan atau magang tertentu. Pendidik adalah bapak spiritual peserta didik, yang memberi makan jiwa dengan ilmu dan menumbuhkan akhlak yang mulia. Peran guru adalah menciptakan serangkaian perilaku yang saling berhubungan yang dilakukan dalam situasi tertentu dan berkaitan dengan jalannya perubahan perilaku dan perkembangan peserta didik, itulah tujuannya.22 Guru merupakan suatu jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus. sebagai seorang guru.

Untuk menjadi seorang guru memerlukan syarat-syarat yang khusus terutama sebagai seorang guru profesional yang harus menguasai selok-belok pendidikan dan pengajaran dengan pelbagai ilmu lain yang perlu dibina dan dikembangkan dalam sesuatu tempoh pendidikan atau pendidikan praperkhidmatan. Menurut al-Ghazali, tugas utama seorang pendidik ialah memurnikan, menyucikan, menyucikan dan mendekatkan hati manusia kepada (taqarrub) Allah swt. Ini kerana tujuan utama pendidikan Islam adalah untuk berusaha mendekatkan diri kepada-Nya.

Jika seorang pendidik tidak dapat membiasakan diri dalam beribadah kepada anak didiknya, maka ia akan mengalami kegagalan dan tugasnya, meskipun anak didiknya mempunyai prestasi akademik yang luar biasa.

Kecerdasan Spiritual

  • Pengertian kecerdasan spiritual
  • Karakteristik kecerdasan spiritual
  • Pengembangan kecerdasan spiritual anak
  • Indikator pengembangan kecerdasan spiritual anak usia dini 26

Secara teknis, kecerdasan spiritual yang erat kaitannya dengan persoalan makna dan nilai, pertama kali digagas dan ditemukan oleh Danah Zohar dan Ian Marshall. Kecerdasan spiritual seseorang diartikan sebagai kemampuan seseorang yang mempunyai kemampuan transenden dan kesadaran yang tinggi. Dengan mengembangkan kecerdasan spiritual anak, diharapkan anak kita akan menjadi orang yang jujur, adil, penyayang/pengasih, cinta damai, sederhana, berpandangan jauh ke depan, mandiri, atau sifat-sifat baik lainnya seperti sifat-sifat Tuhan.

Mengembangkan kecerdasan spiritual anak usia dini melalui metode cerita islami di TK Aba Carikan Muntilan. 32Jalaluddin Rakhmat, SQ For Kids: Mengembangkan Kecerdasan Spiritual Anak Sejak Dini, (Bandung: Mizan Pustaka, 2007), hal. 68. . rumusan masalahnya adalah: a) Bagaimana cara mengembangkan kecerdasan spiritual anak melalui metode cerita islami di Kelas A TK Aisiyah Bustanul Athfal Temukan Muntilan?. Kecerdasan spiritual anak kelas A TK ABA Vind Muntilan dapat dikembangkan dengan metode bercerita Islami.

Penerapan metode bercerita Islami untuk mengembangkan kecerdasan spiritual anak di TK ABA Temukan Muntilan yang tergolong pada Persiapan, Materi dan Penyampaian, Alat Peraga dan Evaluasi semuanya baik. 33Hidayatul Aini, Pengembangan kecerdasan spiritual pada anak usia dini melalui metode cerita Islami di TK Aba Carikan Muntilan, pada Program Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Fakultas Tarbiyah dan Pendidikan Guru, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2018. . sebelum kegiatan utama, yaitu pada saat kegiatan awal. Persamaan penelitian di atas dengan penelitian ini adalah bahwa penelitian di atas dan penelitian ini sama-sama mengkaji tentang perkembangan kecerdasan spiritual pada anak usia dini.

Sedangkan hasil penelitiannya yaitu bahwa pengembangan kecerdasan spiritual melalui BCM pada siswa RA Diponegoro 70 Margasana dimulai sejak anak masuk hingga mendekati kelulusan. 34 Amelia Prahastiwi, Mengembangkan kecerdasan spiritual melalui metode bermain, cerita dan bernyanyi (BCM) di RA Diponegoro 70 Margasana Kecamatan Jatilawang Kabupaten Banyumas pada Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Institut Guru Islam 2016. . dalam kehidupan sehari-hari, dengan diambilnya nilai-nilai spiritual agar siswa dapat mengetahui tentang ajaran Islam, iman dan ihsan dalam kehidupan sehari-hari. Pengembangan kecerdasan spiritual pada RA Diponegoro 70 Margasana didukung oleh kegiatan ubudiyah yaitu amalan sholat dan pembacaan Al-Qur'an.

Faktor pendukung pelaksanaan pengembangan kecerdasan spiritual melalui BCM di RA Diponegoro 70 Margasana yaitu: 1) Lingkungan RA Diponegoro berada dalam lingkungan keagamaan sehingga mendukung pelaksanaan pengembangan kecerdasan spiritual;

Kerangka Berpikir

METODE PENELITIAN

  • Setting Penelitian
  • Informan Penelitian
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Keabsahan Data
  • Teknik Analisis Data

Penelitian ini dilakukan di PAUD Al-Hasanah Kota Bengkulu karena sekolah ini mengembangkan kecerdasan spiritual. Peneliti bertanya kepada guru kelas B Dahleni, S.Pd PAUD Al-Hasanah Kota Bengkulu. Berikut hasil wawancara dengan informan. Peneliti bertanya kepada guru kelas B Dahleni, S.Pd PAUD IT AL-Hasanah Kota Bengkulu dan hasil wawancara sebagai berikut.

Pernyataan guru tingkat B tersebut sesuai dengan pernyataan kepala sekolah PAUD IT AL-Hasanah Kota Bengkulu Syamsidar, S.P beserta hasil wawancaranya. Hambatan pengembangan kecerdasan spiritual pada anak usia dini di PAUD Al-Hasanah Kota Bengkulu pada masa pandemi. Fokus penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi guru dalam mengembangkan kecerdasan spiritual anak usia dini di PAUD Al-Hasanah Kota Bengkulu pada masa pandemi dan kendala yang dihadapi.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Lokasi Penelitian

Pernyataan guru Kelas B Syamsidar, S.Pd PAUD Al-Hasanah Kota Bengkulu diatas sesuai dengan apa yang disampaikan oleh guru Tingkat Kelas A PAUD Al-Hasanah Kota Bengkulu, beserta hasil wawancara. Pernyataan wali kelas Bengku Esi Sumarsi, S.Pd, IT AL-Hasanah, beserta hasil wawancara.

Hasil Penelitian

Interpretasi Hasil Penelitian

  • Strategi Guru Dalam Mengembangkan Kecerdasan Spiritual
  • Hambatan dalam Mengembangkan Kecerdasan Spiritual

Strategi Guru dalam Mengembangkan Kecerdasan Spiritual Anak Usia Dini di PAUD Al-Hasanah Kota Bengkulu Saat Pandemi Dini di PAUD Al-Hasanah Kota Bengkulu Saat Pandemi. Menurut Danah Zohar, kecerdasan spiritual adalah kecerdasan yang berasal dari dalam tubuh manusia yang dihubungkan dengan kebijaksanaan di luar ego, atau jiwa sadar. Para ahli dan penulis kecerdasan spiritual telah menawarkan banyak langkah untuk meningkatkan kecerdasan spiritual.

Jaluddin Rahmat mengemukakan bagaimana cara mengembangkan dan meningkatkan kecerdasan spiritual anak, walaupun bentuknya sangat praktis namun setidaknya dapat memberikan wawasan. 73 Fatrica Syafri, Metode pengembangan kecerdasan spiritual pada anak usia dini, Jurnal Institut Agama Islam Negeri Bengkulu, h. Peran guru adalah meningkatkan kecerdasan spiritual anak, yaitu membantu anak merumuskan “misi” hidupnya.75 Hal ini sesuai dengan pernyataan guru PAUD Al-Hasanah bahwa cara guru itu mengakar. pada anak misi mulia itu seperti senang berbuat baik kepada orang lain dan senang membantu.

Peran guru dalam meningkatkan kecerdasan spiritual anak yaitu, membacakan kitab suci bersama-sama dan menjelaskan maknanya dalam kehidupan sehari-hari, menceritakan kisah-kisah hebat tokoh spiritual, mendiskusikan berbagai persoalan dari sudut pandang spiritual, dan melibatkan anak dalam kegiatan ritual keagamaan. Peran guru adalah meningkatkan kecerdasan spiritual anak, yaitu membawa anak ke tempat-tempat yang masyarakatnya menderita, dan melibatkan mereka dalam kegiatan sosial.77 Hal ini sejalan dengan pernyataan guru PAUD Al-Hasanah yang biasa kami kunjungi. orang sakit ketika kita mengunjungi orang sakit. dan kami juga mengajarkan kepada anak-anak tentang doa, dimana mereka menjenguk orang sakit, membawakan makanan kesukaannya, dan kami juga memberitahukan kepada anak-anak bahwa semua makhluk hidup akan mengalami hal yang sama yaitu kematian. Peran guru dalam mendidik anak untuk mencapai tujuannya. Peran guru dalam meningkatkan kecerdasan spiritual anak yaitu guru dalam mendidik anak untuk mencapai tujuannya.

Strategi guru dalam mengembangkan kecerdasan spiritual anak usia dini di PAUD Al-Hasanah Kota Bengkulu pada masa pandemi, yaitu guru hendaknya menjadi teladan yang baik bagi anak usia dini dengan terlebih dahulu memberikan contoh perilaku yang baik untuk ditiru anak, mengajarkan anak untuk menikmatinya, hingga bersikap baik dan suka membantu orang lain, mengajak dan membimbing anak agar rajin membaca kitab suci dan mengamalkan ajaran agamanya, serta memotivasi anak untuk mencapai cita-citanya. Kendala pengembangan kecerdasan spiritual pada anak usia dini di PAUD Al-Hasanah Kota Bengkulu pada masa pandemi yaitu karakter dan perilaku setiap siswa berbeda-beda sehingga memerlukan perlakuan (behavior) yang berbeda pula, begitu pula dengan perkembangan teknologi saat ini, seperti seperti kecanduan bermain game dan gadget (ponsel) yang berdampak buruk terhadap perkembangan kecerdasan spiritual pada anak usia dini. Hasil penelitian ini hendaknya dijadikan sebagai data masukan dan bahan refleksi dalam perumusan kebijakan pengembangan kecerdasan spiritual pada peserta didik.

Hasil penelitian ini hendaknya dijadikan acuan untuk penelitian selanjutnya mengenai permasalahan yang berkaitan dengan strategi guru dalam mengembangkan kecerdasan spiritual anak.

Gambar

Gambar 2.1  Kerangka Berpikir

Referensi

Dokumen terkait

Melalui kegiatan ini diharapkan: 1 dapat memecahkan masalah guru PAUD dalam mengembangkan media pembelajaran video yang kreatif untuk anak usia dini; dan 2 guru PAUD memiliki