PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Pemikiran ekonomi Islam berlandaskan al-Quran dan al-Sunnah, serta pemikiran dan pengalaman pemikir Islam. Di antara ramai pemikir ekonomi Islam silam, Ibn Khaldun adalah seorang ulama yang sangat berpengaruh.
Rumusan Masalah
Penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberikan penjelasan rinci mengenai pemikiran Ibnu Khaldun mengenai teori produksi dan teori distribusi. Penelitian terkait “Konsep produksi dan distribusi dari sudut pandang Ibnu Khaldun” belum pernah diteliti oleh orang lain. Penelitian yang dilakukan oleh Dimas Dwi Setiawan dengan judul “Pemikiran Perdagangan Bebas Ibnu Khaldun dalam Kitab Muqaddimah”.
Sementara ini, ada satu perbedaan yang akan peneliti lakukan, yakni lebih fokus pada pemikiran Ibnu Khaldun mengenai produksi dan distribusi. Sedangkan konsep produksi dan distribusi dari sudut pandang Ibnu Khaldun menjadi prioritas dalam penelitian penulis. 54Muhammad Abdul Enan, Biografi Ibnu Khaldun: Kehidupan dan Karyanya, (New Delhi: Buku Bhavan, 1979) trans.
Enan, Muhammad Abdul, Biografi Ibnu Khaldun: Kehidupan dan Karyanya, (New Delhi: Buku Bhavan, 1979) trans.
Tujuan Masalah
Kegunaan Penelitian
Kemudian menyalurkan manfaatnya bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya ilmu ekonomi syariah, khususnya ekonomi syariah, serta sebagai bahan bacaan perpustakaan di perguruan tinggi. Bagi para pembaca, hasil penelitian ini semoga dapat memberikan informasi dan masukan yang berguna sekaligus memberikan kontribusi bagi ilmu pengetahuan.
Definisi Istilah/Pengertian Judul
Produksi adalah suatu proses yang dilakukan oleh manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang dapat dimanfaatkan oleh pembeli. 7 Kegiatan produksi dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan kegunaan atau untuk menciptakan hasil baru yang akan diperoleh dalam pengelolaan barang atau jasa. Seorang sejarawan bernama Ibnu Khaldun juga merupakan bapak sosiologi Islam yang berbakat menghafal Al-Qur'an sejak usia dini.
Tinjauan Penelitian Relevan
Dalam analisis maqasid asy-syariah yang diciptakan Ibnu Khaldun, pemikiran tentang perdagangan dan pasar saling berkaitan dan saling berhubungan. Adapun perbedaannya, peneliti diatas membahas pemikiran Ibnu Khaldun tentang perdagangan, pasar, pajak, dan lain sebagainya.
Landasan Teori
Seiring berjalannya waktu, muncul pula sistem ekonomi Islam dengan solusi-solusi Islam terhadap permasalahan ekonomi yang bersumber dari Al-Quran, As-Sunnah, ijma' dan qiyas. 21Muhammad Turmudi, 'Produksi dalam Perspektif Ekonomi Islam', Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Institut Agama Islam Negeri Kendari: Islamadina, XVIII. Prinsip ekonomi konvensional hanya dibedakan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam prinsip ekonomi Islam.
26Eva Pujianti, “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Dalam Perspektif Ekonomi Islam (Studi Pada Usahatani Kopi Di Muara Jaya II Kecamatan Kebun Tebu Lampung Barat)”, Skripsi : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung k) Pembayaran atas waktu dan gaji yang sesuai; .. l) proses dan jenis produksi yang dilarang dalam Islam.27. 35Indah Fitriani Munawaaroh Situmeang “Konsep Distribusi Pendapatan Ekonomi Islam Menurut Perspektif Muhammad Abdul Mannan”, Skripsi: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan, (2018). 36Anita Rahmawaty 'Distribusi Ekonomi Islam: Upaya Pemerataan Kesejahteraan Melalui Keadilan Distributif', Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kudus : Jurnal Ekuilibrium, 1.
Distribusi dalam keadilan merupakan suatu keadaan yang tidak memihak pada satu kelompok tertentu dalam perekonomian, sehingga menciptakan keadilan merupakan suatu kewajiban yang tidak dapat dihindari dalam perekonomian Islam.
Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan yang mengumpulkan literatur-literatur yang berkaitan dengan pokok bahasan teoritis yang akan kita bahas. Data primer adalah data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti untuk menjawab masalah atau tujuan penelitian.51 Subyek yang menjadi sumber data penelitian ini menggunakan buku-buku karya Ibnu Khaldun yang berkaitan dengan produksi dan distribusi, seperti Muqaddimah. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari buku, jurnal, tesis dan disertasi yang berkaitan dengan pokok bahasan yang akan diteliti.
Untuk itu penulis akan mereview buku atau referensi, jurnal dan skripsi yang berkaitan dengan judul penelitian ini. Penulis menggunakan beberapa metode dalam penelitian ini untuk memudahkan pengambilan keputusan mengenai data yang akan dianalisis dari berbagai buku yang telah dibaca.
LATAR BELAKANG GENEALOGIS PEMIKIRAN IBNU KHALDUN
Riwayat Hidup
Nama ayah Ibnu Khaldun adalah Abu Abdullah Muhammad yang berkecimpung dalam dunia politik dan kemudian mengundurkan diri dari dunia politik untuk menekuni ilmu pengetahuan dan tasawuf. Kakeknya Khalid bin Usman memperkenalkan Ibnu Khaldun dari garis kesembilan karena kakeknya adalah orang pertama yang memasuki Andalusia bersama para penakluk Arab. Ibnu Tafrakin tunduk kepada penguasa Konstantinopel, Ibnu Khaldun, karena mendapat tekanan. Dia akhirnya mendaftar dan bekerja dengan Sultan Abu Inan di Telemcen.
Riwayat hidup Ibnu Khaldun menggambarkan perjalanannya dan kendala-kendala yang dihadapinya dari berbagai pengalaman dalam berbagai kondisi politik dan pemerintahan. Ibnu Khaldun adalah orang yang berambisi mendapatkan jabatan karena akan mengambil langkah baru dengan menggulingkan penguasa atau meninggalkannya.
Guru-guru dan Murid-murid Ibnu Khaldun
Selama ini Ibnu Khaldun berhasil memperoleh dan menyelesaikan studinya hingga memperoleh beberapa ijazah keilmuan. Oleh karena itu, otobiografi ini memuat hampir seluruh peristiwa yang dialami Ibnu Khaldun semasa hidupnya. Selain itu al-Tarif juga dilengkapi dengan peristiwa, dokumen, surat-surat yang telah disusun oleh Ibnu Khaldun.73.
Berikut uraian pemikiran ekonomi Ibnu Khaldun dalam sejarah ekonomi yang dapat dibandingkan dengan pemikiran tokoh-tokoh modern. 77Choirul Huda, 'Pemikiran Ekonomi Bapak Ilmu Ekonomi: Ibnu Khaldun', IAIN Wali Songo Semarang: Jurnal Conomica, IV.1, (2013).
KONSEP PRODUKSI MENURUT IBNU KHALDUN
Teori Produksi menurut Ibnu Khaldun
Tanpa tenaga manusia, produk tidak dapat diproduksi.82 Selain itu, hasil produksi barang juga menghasilkan upah, termasuk keuntungan yang diperoleh. Pekerjaan seseorang tidak cukup untuk (makanan) dan tidak memberinya makanan sebanyak yang dibutuhkannya untuk hidup. Dengan bekerja sama maka kebutuhan banyak orang dapat terpenuhi. puas berkali-kali lipat dibandingkan pekerja). nomor).83 Dari sini, Ibnu Haldun berpendapat bahwa organisasi sosial dalam produksi berbentuk kerja spesialis.
Dalam pembagian kerja internasional, hal ini tidak didasarkan pada sumber daya alam suatu negara, namun pada keterampilan penduduknya. Dalam hal jumlah kekayaan dan aktivitas bisnis, kota bervariasi sesuai dengan besarnya peradaban (populasi). dihasilkan secara surplus dan dapat diekspor sehingga meningkatkan kesejahteraan kota.
Implementasi pemikiran Ibnu Khaldun tentang Produksi dalam
86Indra Hidayatullah, 'Pemikiran Ibnu Khaldun Tentang Mekanisme Pasar dan Penentuan Harga', Dosen Institut Agama Islam Syarifuddin Lumajang: Untung. Konsep pembagian kerja yang dikemukakan Ibnu Khaldun juga berimplikasi pada peningkatan hasil produksi yang diterapkan dalam sistem ekonomi kapitalis. Berikutnya, konsep pembagian kerja menurut Ibnu Khaldun berimplikasi pada peningkatan hasil produksi yang diterapkan dalam sistem ekonomi kapitalis.
Hidayatullah, Indra, 'Pemikiran Ibnu Khaldun tentang Mekanisme Pasar dan Penetapan Harga', Institut Agama Islam Syarifuddin Lumajang, 01. Hidayatullah, Indra, 'Pemikiran Ibnu Khaldun tentang Mekanisme Pasar dan Penetapan Harga', Institut Agama Islam Syarifuddin Lumajang: Jurnal Laba.
KONSEP DISTRIBUSI MENURUT IBNU KHALDUN
Distribusi menurut Ibnu khaldun
Ibnu Khaldun secara singkat namun jelas mengamati, menjelaskan dan menganalisa bagaimana pendapatan di suatu tempat bisa berbeda dengan tempat lain, bahkan untuk pekerjaan yang sama. Ibnu Khaldun berpendapat bahwa harga produk terdiri dari unsur-unsur yaitu upah, keuntungan dan pajak. Upah merupakan unsur terpenting dalam harga suatu produk karena nilai suatu produk ditentukan oleh banyaknya tenaga kerja yang dikandungnya.
Ibnu Khaldun mendefinisikan ada dua fungsi utama perdagangan, yaitu gambaran waktu dan tempat suatu produk. Oleh karena itu, Ibnu Khaldun membagi pendapatan nasional menjadi tiga kategori: upah, keuntungan, pajak, yang masing-masing kategori mempunyai tingkatannya masing-masing.
Implementasi Pemikiran Ibnu Khaldun tentang Distribusi dalam
Hartono, Dwi, “Konsep perpajakan menurut Ibnu Khaldun dan pentingnya dalam sistem perpajakan di Indonesia” Skripsi Sarjana; Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam: IAIN Ponorogo, 2019. Huda, Choirul, 'Pemikiran Ekonomi Bapak Ilmu Ekonomi: Ibnu Khaldun', IAIN Wali Songo Semarang: Jurnal Conomica, IV.1, (2013). Huda, Nurul, “Epistemologi Pemikiran Ekonomi Ibnu Khaldun” Universitas Muhammadiyah Surakarta: Pceeding Konferensi Internasional Epistemologi Islam, ISBN.
Setiawan, Arif, “Pemikiran Ekonomi Islam Ibnu Khaldun tentang Konsep Perdagangan dan Pasar,” Skripsi Sarjana; Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam: Universitas Islam Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2019. Ulum, Bahrul dan Mufarrohah, 'Sumbangan Ibnu Khaldun Dalam Perkembangan Ekonomi Islam', IAI Al-Qolam Gondanglegi Malang: Jurnal Ekonomi Islam, 1.
PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan penjelasan konsep produksi dan distribusi dari sudut pandang Ibnu Khaldun, penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut. Dengan demikian, Ibnu Khaldun terlebih dahulu mengemukakan teorinya kemudian memberikan bukti-bukti nyata berdasarkan kajian empiris. Adapun implementasinya dalam pembangunan ekonomi modern, pemikiran Ibnu Khaldun tentang tenaga kerja pada umumnya masih diterapkan karena indikator atau objek pemikiran dari tokoh-tokoh yang dibicarakan masih ada.
Adapun penerapannya dalam pembangunan ekonomi modern, menurut Ibnu Khaldun, masih menggunakan sistem pengupahan yang berlaku saat ini dengan mengatakan bahwa upah atau gaji ditentukan oleh permintaan dan penawaran suatu pekerjaan. Pajak menurut Ibnu Khaldun juga selaras dengan pajak yang digunakan di Indonesia, salah satunya adalah kharaj (pajak bumi pertanian) yang berlaku saat ini yaitu PBB (Pajak Bumi dan Bangunan), kemudian digunakan dengan nama lain yaitu pajak bea cukai dan pertambahan nilai. pajak (PPN), meskipun ia tidak terlalu menyukai penambahan pajak atas barang, namun Ibnu Khaldun sudah mempunyai penghasilan dari pajak tersebut.
Saran
Selain itu pajak menurut Ibnu Khaldun juga sesuai dengan pajak yang berlaku di Indonesia, salah satunya adalah kharaj (pajak atas tanah pertanian) yang berlaku saat ini yaitu PBB (Pajak Bumi dan Bangunan), kemudian usyr dengan nama lain yaitu . bea masuk, dan pajak pertambahan nilai (PPN) walaupun ia tidak terlalu menyukai penambahan pajak atas barang dagangan, namun Ibnu Khaldun sudah mempunyai penghasilan dari pajak tersebut. khususnya para ahli untuk dapat membahas lebih jauh permasalahan produksi dan distribusi. Andiansyah, Farma, “Konsep pembagian kerja dalam Muqaddimah Ibnu Khaldun dan relevansinya dengan konsep pembagian kerja modern”, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta: Ekonomi Bisnis. Lestari, Enny Puji, “Relevansi Pemikiran Ibnu Khaldun di Zaman Kekinian”, STAIN Jurai Siwo Metro: Jurnal Haukum dan Ekonomi Syariah Lubis, Riyani Fitri, 'Wawasan Ayat Al-Qur'an dan Hadits tentang Produksi', .
Setiawan, Dimas Dwi, "Ibn Khalduns frihandelstanker i Muqaddimah-bogen" Bachelorafhandling: Sharia Economics Study Program, Yogyakarta, (2018). Surur, Miftahus, 'Imam Al Ghazali og Ibnu Khalduns produktionsteori fra Maqasid Al-Syari'ah Perspective', Ibrahimy University, Situbondo: Journal of Islamic Economics and Law.