Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis hubungan infeksi cacing tular tanah dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada siswa MI NO.02/E7 Maliki Air Kecamatan Hamparan Rawang Kota Sungai Penuh. Perlunya peningkatan kesadaran masyarakat mengenai hubungan antara penyakit kecacingan yang ditularkan melalui tanah dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis hubungan infeksi cacing tular tanah dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada Siswa MI NO.02/E7 Maliki Air Kecamatan Hamparan Rawang Kota Sungai Penuh.
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Hubungan Infeksi Cacing Menular Tanah Dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Pada Siswa MI NO.02/E7 Maliki Air Kecamatan Hamparan Rawang Kota Sungai Penuh”.PHBS untuk siswa SD MI NO.02/E7 Maliki Air Kecamatan Hamparan Rawang Kota Sungai Penuh secara berkelompok.
Latar Belakang
Menurut data Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (DikJend PP&PL) Kementerian Kesehatan RI pada tahun 2012, prevalensi cacingan di Indonesia mencapai 28,12. Namun angka tersebut tidak mencerminkan keadaan sebenarnya, karena di banyak daerah angka kejadian cacingan lebih dari 50%. Survei dari rumah ke rumah merupakan cara paling efektif untuk mengetahui permasalahan kesehatan nyata yang dihadapi masyarakat.
Ada orang yang sadar akan gangguan kesehatan yang dialaminya, bahkan ada pula yang tidak sadar kalau dirinya mempunyai gangguan kesehatan. Hidup sehat merupakan hal yang harus diwaspadai oleh setiap orang, mengingat manfaat kesehatan yang sangat penting bagi setiap orang, dimulai dari konsentrasi dalam bekerja dan beraktivitas sehari-hari, tentunya memerlukan kesehatan baik kesehatan diri sendiri maupun kesehatan anak dan keluarga. mencapai keharmonisan.
Perumusan Masalah
Tujuan Penelitian .1 Tujuan Umum .1 Tujuan Umum
Tujuan Khusus
Pengetahuan tentang infeksi Cacing Tumor Tanah pada siswa MI NO.02/E7 Maliki Air Kecamatan Hamparan Rawang Kota Sungai Penuh berdasarkan ground play. Pengetahuan tentang infeksi Helminthes tular tanah pada siswa MI NO.02/E7 Maliki Air Kecamatan Hamparan Rawang Kota Sungai Penuh berdasarkan kebiasaan mencuci tangan setelah bermain tanah. Pengetahuan tentang infeksi Helminthes tular tanah pada siswa MI NO.02/E7 Maliki Air Kecamatan Hamparan Rawang Kota Sungai Penuh berdasarkan cuci tangan sebelum makan.
Pengetahuan tentang infeksi cacing menular tanah pada siswa MI NO.02/E7 Maliki Air Kecamatan Hamparan Rawang Kota Sungai Penuh berdasarkan cuci tangan dengan air mengalir. Pengetahuan tentang infeksi cacing menular tanah pada siswa MI NO.02/E7 Maliki Air Kecamatan Hamparan Rawang Kota Sungai Penuh berdasarkan kebiasaan mencuci tangan setelah buang air besar.
Bagi Institusi
Bagi Masyarakat
Defenisi Kecacingan
Nematoda usus biasanya matang di usus kecil, tempat sebagian besar cacing dewasa menempel dengan kait mulut atau piring pemotong. Setelah dewasa, hidup di rongga usus halus, cacing betina dapat bertelur hingga satu hari, terdiri dari telur yang telah dibuahi dan tidak dibuahi (Maulida, 2016). Dalam lingkungan yang sesuai, telur yang telah dibuahi berkembang menjadi bentuk infeksius dalam waktu sekitar 3 minggu.
Ascaris lumbricoides mempunyai 4 jenis telur yang terdapat pada fesesnya, yaitu telur fertil (telur yang telah dibuahi), infertil (telur yang belum dibuahi), hiasan (telur yang telah dibuahi namun telah kehilangan lapisan albuminnya), dan telur infektif. (telur yang mengandung larva) (Prianto dkk, 2013). Cacing dewasa hidup di usus halus, seekor cacing betina dapat menghasilkan telur sebanyak 240.000 butir per hari yang akan keluar melalui feses. Telur yang telah dibuahi mengandung embrio dan menjadi infektif setelah 18 hari hingga beberapa minggu berada di dalam tanah.
Cara penularannya adalah telur yang mengandung embrio tertelan oleh manusia, larva yang aktif akan keluar dari usus halus dan masuk ke usus besar dan menjadi dewasa dan menetap. Kelainan patologis yang disebabkan oleh cacing dewasa terjadi terutama karena kerusakan mekanis pada mukosa usus dan respon alergi. Cacing dewasa terutama ditemukan di sekum, tetapi juga dapat berkoloni di usus besar.
Cacing dewasa hidup di usus halus manusia, cacing menempel pada mukosa usus dengan mulut yang berkembang baik. Cacing betina panjangnya sekitar 1 cm, cacing jantan sekitar 0,8 cm, cacing dewasa berbentuk seperti huruf S atau C dan terdapat sepasang gigi di mulutnya. Dari laring, larva juga tertelan dan masuk ke usus halus dan menjadi cacing dewasa.
Faktor yang Mempengaruhi Infeksi STH
Cacing tambang bertelur di usus halus, yang kemudian dikeluarkan di alam bersama feses dan akan menyebar kemana-mana (Gracia, 2014). Faktor karakteristik meliputi umur, jenis kelamin dan imunitas, sedangkan faktor lingkungan fisik meliputi tekstur tanah, kelembaban tanah, tanah pertanian/perkebunan, kondisi sanitasi di sekolah dan sanitasi di rumah (Sumanto, 2016). Faktor-faktor yang juga dapat menyebabkan tingginya kejadian kecacingan adalah sanitasi yang tidak memadai, higiene perorangan yang buruk, rendahnya tingkat pendidikan dan kondisi sosial ekonomi, pengetahuan, sikap dan perilaku hidup sehat yang belum dibudayakan, serta kondisi geografis yang belum terbudaya. belum ditetapkan adalah. cocok untuk budidaya cacing (Marliana & W, 2012).
Faktor Infeksi Kecacingan
Defenisi PHBS
Tujuan Perilaku Hidup Bersih Sehat
Tujuan PHBS adalah untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan kemauan masyarakat untuk hidup sehat, serta meningkatkan peran aktif masyarakat termasuk pihak swasta dan dunia usaha dalam upaya mewujudkan taraf hidup yang optimal (Dinkes, 2015) . Untuk mewujudkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada semua tingkatan, perlu dilakukan pengelolaan pengelolaan program PHBS melalui tahapan review, perencanaan, mobilisasi pelaksanaan sampai dengan monitoring dan evaluasi. PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat untuk hidup bersih dan sehat serta masyarakat termasuk swasta dan dunia usaha untuk berpartisipasi aktif dalam mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.
Indikator PHBS di Tatanan Sekolah
PHBS di Tatanan Tempat Umum a. Menggunakan jamban sehat
Jenis dan Desain Penelitian
Waktu dan Tempat Penelitian
Sampel
Kriteria Inklusi dan Eksklusi
Variabel Penelitian .1 Variabel Bebas
Variabel Terikat
Defenisi Operasional Tabel Defenisi Operaional
Alat dan BahanPenelitian .1 Alat
Bahan
Pengumpulan, Pengolahan dan Analisa Data .1 Pengumpulan Data
Pengolahan Data
Analisa Data
Prosedur Data
Teknik Pengambilan Sampel
Persiapan Pembuatan Reagen Eosin 2%
Cara Kerja
Kerangka Operasional
Karakteristik Umum Subyek Penelitian
Berdasarkan tabel 4.1 di atas diperoleh hasil pewarnaan dengan pewarna Eosin 2%, dari total 32 sampel, terdapat 8 orang positif Earth Transmitted Helminthes. Selain itu, 3 orang positif telur Ascaris lumbricoides, 2 orang positif telur Trichuris trichura, dan 3 orang positif telur Ancylostoma duodenale. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan untuk menentukan morfologi metode langsung menggunakan pewarnaan dengan Eosin 2%.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, morfologi telur cacing berdasarkan pewarnaan eosin 2% terlihat pada Gambar 4.1 pada Gambar (a) Telur cacing Ascaris lumbriocoides, telur cacing berbentuk lonjong, mengandung embrio, lapisan telur tebal dan melengkung, sedangkan lapisan dalam relatif halus, berwarna oranye. lebih jelas (b) Telur Trichuris trichiura berbentuk lonjong dan (c) Telur Ancylostoma duodenale berbentuk lonjong berdinding tipis, dilapisi hialin, tidak berwarna sehingga dapat membedakan feses dan telur cacing dengan pembesaran 10x. Berdasarkan tabel 4.2 diatas diperoleh hasil 13 angket individu terhadap 32 siswa SD MI NO.02/E7 Maliki Air Kecamatan Hamparan Rawang Kota Sungai Penuh, lebih banyak siswa yang menjawab pertanyaan tersebut dengan Ya, total hasilnya adalah 212 dan siswa yang mereka jawab Tidak. Dari pertanyaan-pertanyaan tersebut diperoleh hasil dari keseluruhan 204. Untuk mengetahui hubungan infeksi cacing yang ditularkan melalui tanah dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di MI NO.
02/E7 Maliki Air, Kecamatan Hamparan Rawang, Kota Sungai Penuh, dilakukan perhitungan statistik dan diperoleh hasil p value = 0,220 (Ascaris lumbricoides dan Ancylostoma duodenale) dan p value = 0,325 (Trichuris trichura) yang berarti HO diterima dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara infeksi cacing yang ditularkan melalui tanah dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada Siswa MI NO.02/E7 Maliki Air Kecamatan Hamparan Rawang Kota SungaiPenuh.
Pembahasan
Biasakan mencuci tangan setiap pulang dari bepergian, setelah bermain, memegang barang kotor, menjenguk orang sakit di rumah sakit, serta sebelum dan sesudah makan, bersihkan tangan, sebaiknya jangan mengeringkan tangan dengan air yang tidak bersih. -bahan steril. kain. Pasalnya, kain yang tidak steril karena sudah dipakai banyak orang mengandung kuman berbahaya yang tentunya bisa menimbulkan penyakit. Parasit ini paling banyak ditemukan pada tanah dengan kelembaban tinggi dan suhu 25oC – 30oC sehingga sangat baik untuk mendukung perkembangan telur Ascaris lumbricoides (Susanto dkk, 2017).
Trichuris trichiura bersifat kosmopolitan, jenis ini banyak ditemukan di daerah panas dan lembab, seperti di Indonesia suhu dan kelembaban lingkungan mempunyai iklim tropis sangat cocok untuk berkembangnya cacing Trichuris trichiura, cacing Trichuris trichiura memerlukan tanah yang sudah matang. . telurnya jadi cacing ini dikelompokkan dalam STH.
Kesimpulan
Tidak ada hubungan antara infeksi cacing yang ditularkan melalui tanah dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), berdasarkan aktivitas bermain di lapangan. Tidak ada hubungan antara infeksi cacing yang ditularkan melalui tanah dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), berdasarkan kebiasaan mencuci tangan setelah bermain tanah. Tidak ada hubungan antara infeksi cacing yang ditularkan melalui tanah dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) berdasarkan kebiasaan mencuci tangan sebelum makan.
Tidak ada hubungan antara infeksi cacing yang ditularkan melalui tanah dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) berdasarkan kebiasaan mencuci tangan dengan air mengalir. Tidak ada hubungan antara infeksi cacing yang ditularkan melalui tanah dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) berdasarkan kebiasaan mencuci tangan setelah buang air besar. Tidak ada hubungan antara infeksi cacing yang ditularkan melalui tanah dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) berdasarkan kebiasaan memotong kuku dua kali seminggu.
Tidak ada hubungan antara infeksi cacing yang ditularkan melalui tanah dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) berdasarkan kebiasaan menggigit kuku. Tidak ada hubungan antara infeksi cacing yang ditularkan melalui tanah dengan perilaku hidup bersih dan higienis (PHBS) berdasarkan kebiasaan menghisap jari. Tidak ada hubungan antara infeksi cacing yang ditularkan melalui tanah dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) berdasarkan kebiasaan bermain sungai 15.
Tidak ada hubungan antara infeksi cacing yang ditularkan melalui tanah dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) berdasarkan kebiasaan buang air besar di sungai. Tidak ada hubungan antara infeksi cacing yang ditularkan melalui tanah dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), berdasarkan pengetahuan tentang kecacingan.
Saran
Perbedaan kualitas telur cacing gelang (Ascaris lumbricoides, Linnaeus 1758) menggunakan pewarnaan eosin dan pewarnaan Giemsa. Hubungan Infeksi Cacing Usus STH dengan Kebiasaan Bermain Tanah di SDN 09 Pagi Paseban 2011, Skripsi, FKUI, Jakarta. Hasil dari program pengendalian kecacingan yang ditularkan melalui tanah di sekolah dasar Indonesia di Jakarta Timur.
Pengaruh infeksi cacing usus melalui tanah terhadap pertumbuhan fisik anak sekolah dasar. 201 I) Pencegahan dan pengendalian schistosomiasis dan helminthiasis yang ditularkan melalui tanah. www.who.int/entity/wormcontrol/documentsj oint_statements/en/ppc_uniceffinalreport). Hubungan Infeksi Cacing Menular Tanah Dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada Siswa MI NO.02/E7 Maliki Air Kecamatan Hamparan.