• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI TAHUN 2020 M/1441 H - Repository IAIN Bengkulu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "SKRIPSI TAHUN 2020 M/1441 H - Repository IAIN Bengkulu"

Copied!
90
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Batasan Masalah

Tujuan Penelitian

Kegunaan Penelitian

Bagi sekolah luar biasa, penelitian ini dapat menjadi model pengembangan kreativitas yang dapat digunakan untuk lebih meningkatkan kreativitas. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan yang berguna dan dapat dijadikan sebagai titik awal.

Penelitian Terdahulu

Efektivitas Kelompok Belajar Bintang Harapan dalam Mengubah Perilaku Anak Disabilitas Mental (Studi Kasus Forum Komunikasi Keluarga Anak Disabilitas di Kota Bengkulu) Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan metode pengembangan kreativitas dan anak tunagrahita di SLB Negeri Pembina Yogyakarta.

Sistematika Penulisan

KAJIAN TEORI

Ciri-ciri Anak Kreatif dan Faktor Pendukung pengambat

Pengertian Anak Tunagrahita dan Klasifikasinya

Dalam mengklasifikasikan anak tunagrahita, pendidik memperhatikan evaluasi program pendidikan yang diberikan kepada anak. Singkatnya, anak tunagrahita yang mampu mengenyam pendidikan berarti anak tunagrahita yang dapat terdidik minimal dalam bidang akademik, sosial, dan pekerjaan. Anak Tunagrahita Layak Dididik (Imbeciles) adalah anak tunagrahita yang kecerdasannya sangat rendah sehingga tidak mungkin mengikuti program yang bermanfaat bagi anak tunagrahita yang mampu mengenyam pendidikan.

Oleh karena itu, anak tunagrahita sudah mampu melatih beberapa keterampilan yang perlu diperkuat, yaitu (1) belajar mengurus diri sendiri, misalnya makan, berpakaian, tidur atau mandi, (2) belajar menata rumah. lingkungan atau sekitar, (3) mengajarkan penggunaan hemat di rumah, di bengkel (senapan kerja sblter), atau. Menurut Krik dan Johnson, anak tunagrahita mampu menjaga (idiot) adalah anak tunagrahita yang mempunyai kecerdasan sangat rendah sehingga tidak mampu mengurus diri sendiri atau bersosialisasi. Dengan kata lain, anak tunagrahita yang mampu dirawat adalah anak tunagrahita yang memerlukan perawatan sepenuh hati sepanjang hidupnya karena tidak mampu melanjutkan hidup tanpa orang lain (ketergantungan total).

Pandangan Islam Terhadap Anak Berkebutuhan Khusus

Dalam penelitian ini topik yang dimaksud adalah pengembangan kreativitas anak tunagrahita di SLBN 3 Kota Bengkulu. Data direkam dari wawancara dengan informan yaitu data terkait cara pengembangan kreativitas anak tunagrahita. Selain itu wawancara juga bertujuan untuk melengkapi data terkait metode, materi dan faktor pendukung serta faktor penghambat pengembangan kreativitas dan sarana prasarana pendukung Pengembangan Kreativitas Anak Penyandang Disabilitas Mental di SLBN 3 Kota Bengkulu.

Peneliti mereduksi data yang telah diamati di lapangan dari bidang yang berhubungan langsung dengan topik penelitian yaitu pengembangan kreativitas anak tunagrahita di SLBN 3 Kota Bengkulu. Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perkembangan kreativitas anak tunagrahita di SLBN 3 Kota Bengkulu, serta faktor pendukung dan penghambat berkembangnya kreativitas anak tunagrahita di SLBN 3 Kota Bengkulu. Kota Bengkulu. . Faktor internal pendukung berkembangnya kreativitas anak tunagrahita di SLBN 3 Kota Bengkulu dan kemauan anak tunagrahita dalam mengembangkan kreativitas.

Etiologi Anak Tunagrahita dan Dampak ketunagrahitaan

Emosi, Penyesuain Sosial, Dan Kepribadian Anak Tungrahita

METODE PENELITIAN

  • Waktu Dan Lokasi Penelitian
  • Informan penelitian
  • Sumber Data
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data
  • Teknik Keabsahan Data

Telah dilakukan penelitian dengan guru pembimbing kelas terhadap perkembangan anak Tuanrahita dan anak Tuagrahita yang mendapat pengembangan kreativitas di SLBN 3 Kota Bengkulu. Mengembangkan kreativitas tersebut juga memerlukan materi yang dikembangkan dengan guru pembimbing, guru kelas dan perwakilan kurikulum sekolah, seperti yang diungkapkan oleh Ibu Hanifah Rahma. Dukungan orang tua dalam memberikan motivasi, meluangkan waktu untuk membimbing pengembangan kreativitas dan pengawasan orang tua.

Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan dokumentasi selanjutnya penulis akan melakukan analisis terhadap hasil penelitian ketika menganalisis hasil penelitian penulis dengan berbagai informan tentang “Pengembangan Kreativitas Anak Penyandang Disabilitas Intelektual Di SLBN 3 Kota Bengkulu ". Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan informan yaitu pengembangan kreativitas anak tunagrahita melalui metode pengembangan kreativitas anak tunagrahita dengan menggunakan Metode Demonstrasi dan Metode Drill. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan informan dapat disimpulkan bahwa pengembangan kreativitas pada anak tunagrahita melalui Metode Demonstrasi yaitu menyampaikan dengan mendemonstrasikan, mempraktekkan, memberikan contoh kepada anak yang lebih besar dan membantu dalam pengembangannya. proses berulang-ulang sampai anak dapat memahaminya.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Visi dan Misi SLBN 3 Kota Bengkulu

Dalam mencapai tujuan perlu adanya rencana dan tindakan nyata untuk mewujudkannya, secara umum dapat dikatakan visi dan misi, begitu pula SLBN 3 Kota Bengkulu tentunya juga mempunyai visi dan misi sebagai perencana. dan tindakan nyata untuk mencapai tujuan. Mewujudkan kemandirian anak berkebutuhan khusus yang berbudi luhur, berakhlak mulia, dan berlandaskan nilai budaya dan agama. Memberikan bimbingan konseling kepada anak berkebutuhan khusus, orang tua dan masyarakat agar dapat hidup harmonis dalam masyarakat.

Menyelenggarakan pelatihan dan pengembangan keterampilan bagi anak berkebutuhan khusus agar mampu hidup mandiri di masyarakat luas.

Sarana dan Prasarana SLBN 3 Kota Bengkulu

Data Siswa SLBN 3 Kota Bengkulu

Kreativitas guru pembimbing dan guru kelas dapat disimpulkan bahwa pengembangan kreativitas pada anak tunagrahita melalui metode demonstrasi berulang-ulang dengan tahap persiapan, guru pembimbing merumuskan tujuan menyiapkan peralatan yang digunakan, kemudian tahap pelaksanaan sebelum demonstrasi, anak diberi tugas menuliskan hal-hal yang lebih penting dari pelaksanaan demonstrasi, lalu bagaimana cara menyampaikannya dengan mendemonstrasikan, berlatih, menjadi contoh kepada anak yang lebih besar dan membantu dalam prosesnya. Faktor pendukung khususnya dalam pengembangan kreativitas ini adalah fasilitas yang disediakan oleh lembaga sekolah sudah cukup dan memadai dari tahun-tahun sebelumnya. Demonstrasi juga memerlukan persiapan yang matang hingga menyiapkan alat dan bahan yang tepat sesuai dengan kebutuhan pengembangan kreativitas.

Dukungan orang tua dalam memberikan motivasi, meluangkan waktu mendampingi dalam pengembangan kreativitas dan pengawasan orang tua. C). Mengembangkan kreativitas anak tunagrahita di SLBN 3 Kota Bengkulu, dengan menggunakan metode Demonstrasi yaitu cara mentransfer dengan cara mendemonstrasikan, mempraktekkan atau memberikan contoh kepada anak Tuagrahita dan berulang-ulang dalam proses perkembangannya membantu hingga anak dapat memahami, dan penggunaan metode Drill yaitu dengan cara berlatih atau melatih secara berulang-ulang terhadap materi yang diajarkan atau diberikan untuk mempunyai ketangkasan atau ketrampilan dari apa yang diajarkan. Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengembangan kreativitas anak tunagrahita, peneliti memberikan beberapa saran yang dapat dijadikan bahan pertimbangan dan masukan bagi pihak-pihak terkait.

Tabel 4.3  Profil informan
Tabel 4.3 Profil informan

Data Pegawai SLBN 3 Kota Bengkulu

Profil Informan

Dalam pengembangan kreativitas anak tunagrahita, seluruh guru pembimbing, wali kelas dan perwakilan kurikulum sekolah menggunakan metode demonstrasi, yaitu metode penyajian materi dengan cara mendemonstrasikan dan mendemonstrasikan kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau objek yang ditugaskan. . , baik nyata atau hanya tiruan. Dalam pengembangan kreativitas metode yang diberikan ini, semua guru terlebih dahulu menggunakan metode demonstrasi dengan memberi contoh, berlatih terlebih dahulu dan membantu anak berulang kali, karena anak Tuanrahita sulit menerima materi ketika guru menjelaskan bahwa anak melakukannya. kurang paham maka dari itu guru pembimbing menggunakan metode demonstrasi sebelum memberikan materi kepada guru pembimbing. Cara mengembangkan kreativitas yang saya dapatkan adalah ketika guru pembimbing masuk ke dalam kelas menjelaskan, misalnya membuat sarung tangan, memberikan soal-soal yang sudah dipelajari sebelumnya, memperkenalkan alat-alat yang akan digunakan, misalnya jarum untuk apa dan bagaimana. mengikuti apa yang dikatakan oleh guru pembimbing kepadaku".

Selain itu wawancara informan kunci yaitu anak Tuagrahita mengatakan bahwa dalam pengembangan kreativitas dibantu oleh guru pembimbing kreativitas, cara yang mereka gunakan dalam mengembangkan kreativitas adalah dengan mengikuti apa saja yang diarahkan oleh guru pembimbing atau guru kelas. , seperti mempersiapkan alat-alat yang digunakan dan menjelaskan apa yang ingin dilakukan, dan jika saya kurang jelas, beri saya kesempatan untuk bertanya dan membantu secara kreatif. Faktor penghambat berkembangnya kreatifitas anak tunagrahita tergantung dari IQ-nya, jika IQ-nya rendah tidak bisa membaca jika diberi materi, cara kita memberikan pertanyaan secara lisan kita bertanya dan menjawab langsung karena IQ-nya rendah. tidak bisa dipaksa untuk belajar jika kita mau. terpaksa stres". Guru juga hendaknya berusaha memahami bagaimana cara memberikan motivasi yang baik, benar dan terarah agar motivasi yang diberikan kepada anak berkebutuhan khusus dapat diterima dengan baik, karena motivasi belajar berpengaruh terhadap prestasi dalam pengembangan kreativitas anak.

Struktur SLBN 3 Kota Bengkulu

Pengembangan Kreativitas Anak Tunagrahita

  • Metode Pengembangan Kreativitas
  • Materi Pengembangan Kreativitas
  • Fakror Pendukung dan Penghambat

Pada metode demonstrasi berulang-ulang dengan tahap persiapan, guru pembimbing merumuskan tujuan dari penyiapan peralatan yang digunakan, kemudian pada tahap pertunjukan sebelum demonstrasi, anak bertekad untuk menuliskan hal-hal yang lebih penting dari pertunjukan tersebut. demonstrasi. Saya suka belajar kreatifitas kuliner seperti membuat es timun, mie martabak dan lain sebagainya dibandingkan dengan kreativitas yang lain, jadi apapun yang disuruh guru pembimbing, setelah guru pembimbing masuk ke dalam kelas, menyiapkan peralatan yang akan digunakan dan menjelaskan. apa yang harus saya lakukan, dan jika saya kurang jelas, ibu saya memberikan kesempatan kepada saya untuk bertanya dan membantu menggarap kreativitas ini” 55. Berdasarkan hasil wawancara dengan informan utama yaitu perwakilan kurikulum, guru yang memantau kreativitas, dan guru kelas, terlihat bahwa guru pembimbing dan guru kelas membantu dalam mengembangkan materi anak.

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan pendamping yaitu anak tunagrahita, materi yang dapat diberikan oleh guru pembimbing adalah mereka diajarkan untuk menerima bahan ajar kreativitas kuliner, cara membuat donat, telur martabak dan menjahit, cara membuat sarung tangan. , gantungan kunci, menjahit sarung dan kerajinan tangan untuk anak, cara membuat rak sepatu, rak buku, boneka cara membuat pukulan dan suara yang bagus, melukis cara menggambar dan membuat pola dan pewarnaan yang menarik dll. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan informan kunci yaitu guru pembimbing dan guru kelas, faktor yang mempengaruhi adalah. Faktor internal, beberapa keterbatasan anak yang mengalami kesulitan daya ingat dan belum memahami apa yang diarahkan oleh guru pembimbing kreativitas.

Pembahasan Hasil Penelitian

Faktor penghambat berkembangnya kreativitas anak tunagrahita adalah karena banyak pengembangan kreativitas terjadi di SLBN 3. Mungkin dari segi perkembangan ada beberapa alat atau aspek pengajaran yang kurang, kami sebagai guru berusaha memberikan kompensasi semaksimal mungkin, dan kami sebagai guru sebagai pendidik agar anak dapat mengembangkan apa yang diinginkan anak.” 78. Nakau Air Sebakul Kelurahan Surabaya Kecamatan Sungai Serut Kota Bengkulu, dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dan metode analisis data, dalam analisis data peneliti melakukan proses reduksi data yaitu proses pengumpulan data di lapangan. Pada tahap ini peneliti menganalisis data dengan cara menggabungkan dan menghomogenkan segala bentuk data yang dikumpulkan di lapangan yang berkaitan dengan tema penelitian yaitu tentang pengembangan kreativitas anak tunagrahita di SLBN 3 Kota Bengkulu. Selanjutnya dapat disimpulkan bahwa pemberian materi ini diberikan sesuai dengan Kompetensi Dasar sekolah, kemudian materi tersebut diberikan kepada guru pendamping dan dikembangkan untuk anak berkebutuhan khusus, sehingga guru pendamping sebagai upaya untuk Dengan menggunakan materi ini untuk berkembang, anak tunagrahita dapat dijangkau dengan memberikan contoh.

Faktor internal maksudnya faktor pendukungnya berasal dari dalam diri anak tunagrahita itu sendiri. Materi penjahitan dengan cara menjahit, pembuatan sarung tangan, gantungan kunci, bahan yang digunakan kain flanel, materi kreatifitas boneka menabuh dan menyeimbangkan irama bunyi yang baik, materi ini diberikan sesuai dengan kompetensi Sekolah Dasar, selanjutnya materi diberikan kepada guru pendamping dan dikembangkan untuk anak berkebutuhan khusus khususnya anak tunagrahita, sehingga guru pendamping perlu berupaya. Desepti Azizza, 2018, Membimbing upaya pengembangan keterampilan sosial pada anak tunagrahita di SLB Negeri 01 Manna Bengkulu Selatan, Skripsi Iain Bengkulu.

PENUTUP

Saran

Sekolah di SLBN 3 Kota Bengkulu hendaknya memberikan peningkatan sumber daya manusia dalam pembangunan, ada pihak pemerintah yang dapat menambah guru honorer untuk potensi pengembangan sesuai potensi kreativitas yang dikembangkan di sekolah. Guru hendaknya mengembangkan nilai-nilai positif di sekolah seperti kejujuran, toleransi, tanggung jawab dan disiplin. Agar para orang tua dapat meningkatkan perhatian, memberikan bimbingan dan motivasi serta membantu putra-putrinya dalam belajar, tidak hanya di sekolah saja.

Andriani Rini, 2016, Efektivitas Kelompok Kajian Bintang Harapan Dalam Mengubah Perilaku Anak Tunagrahita (Studi Kasus Diforum Komunikasi Keluarga Anak Disabilitas FHHADK Kota Bengkulu, Skripsi Iain Bengkulu.

Gambar

Tabel 4.3  Profil informan

Referensi

Dokumen terkait

Karena, butuh waktu perlahan- lahan dalam memberikan pemahaman kepada para nasabah, kami cukup kesulitan untuk merubah menset dari para nasabah dan masyarakat yang masih kental dengan

Sebagai misal, dalam kondisi bencana alam, distribusi zakat semestinya tidak hanya dalam bentuk cash transfer namun juga bisa dalam bentuk cash for work.17 Berkenaan dengan program

ketentuannya apa yang harus di penuhi serta berapa waktu yang dibutuhkan hingga barang sampai ketangan pemenang.12 Perbedaan skripsi penulis dengan penelitian yang dilakuan oleh Siska

Dasar Hukum Dan Pertimbangan Hakim Menolak Gugatan Nafkah Lampau Anak Dalam Putusan Nomor: 0207/ Pdt.G/ 2018/ PA.Bn Dalam Putusan Nomor: 0207/ Pdt.G/ 2018/ PA.Bn yang diputuskan oleh

3 Good coporate governance adalah suatu tata kelola usaha industri perbankan yang sehat yang berlandaskan kepada lima prinsip dasar pengelolaan perbankan, yaitu transparansi

Hasil wawancara penulis pada tanggal 16 November 2019 dengan ibu Harnani: “Saya lebih memilih menunda membeli sesuatu keinginan saya jika itu belum terlalu penting apalagi saya harus

Penelitian yang dilakukan Putri Yanindha Sari, dkk, pada tahun 2018 dalam jurnal nasional dengan judul “Pengaruh Kinerja Keuangan Dan Corporate Social Responsibility CSR Terhadap Nilai

Tabel 1.2 Daftar Mahasiswa Semester 7 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam No Program Studi Jumlah Mahasiswa 1 Ekonomi Syariah 178 2 Perbankan Syariah 184 3 Manajemen Haji dan