• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI - UNISMA Repository - Universitas Islam Malang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "SKRIPSI - UNISMA Repository - Universitas Islam Malang"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

PERAN KOMUNIKASI GURU DENGAN SISWA DALAM PEMBENTUKAN SIKAP SPIRITUAL SISWA DI SMP ISLAM

MUQORROBIN SINGOSARI

SKRIPSI

OLEH:

AMALIA FITRI FEBRIANTI NPM. 21701011020

UNIVERSITAS ISLAM MALANG FAKULTAS AGAMA ISLAM

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

2022

(2)

PERAN KOMUNIKASI GURU DENGAN SISWA DALAM PEMBENTUKAN SIKAP SPIRITUAL SISWA DI SMP ISLAM MUQORROBIN SINGOSARI

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Islam Malang Untuk Memenuhi Salah Satu Prasyaratan Dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pada Program

Studi Pendidikan Agama Islam

Oleh:

Amalia Fitri Febrianti NPM. 21701011020

UNIVERSITAS ISLAM MALANG FAKULTAS AGAMA ISLAM

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

2022

(3)
(4)

ABSTRAK

Febrianti, Amalia Fitri. 2021. Peran Komunikasi Guru dengan Siswa dalam Pembentukan Sikap Spiritual Siswa di SMP Islam Muqorrobin Singosari. Skripsi, Program Studi Pendidikan Agama Islam. Fakultas Agama Islam. Universitas Islam Malang. Pembimbing 1: Dr.

Rosichin Mansur, S.Fil, M.Pd. Pembimbing 2: Atika Zuhrotus Sufiyana, M.Pd.I

Kata Kunci: Peran, Komunikasi, Sikap Spiritual

SMP Islam Muqorrobin Singosari mempunyai masalah yakni terletak pada rendahnya tentang sikap siswa kepada sesama teman, kepada guru maupun lingkungan sekitar. Nilai nilai agama dan kesopanan sangat minim sekali, hingga tidak mencerminkan seorang siswa siswi yang sedang sekolah di lembaga yang notabennya berbasis pesantren. Kegiatan keagamaan sudah di laksanakan juga, akan tetapi maslah yang timbul dari siswa siswi terus menerus bermunculan.

Sekolah SMP Islam Muqorrobin memiliki tujuan yani mencetak lulusan yang berakhlakul karimah seiring dengan tujuan semula ingin lulusannya masuk pesantren dengan mempunyai bekal yang cukup. Maka dari itu penelitian ini dilakukan guna memperoleh informasi mengenai bagaimana upaya guru dalam pembentukan sikap spirital siswa melalui peran komunikasi agar sesuai dengan tujuan utama dari perbaikan nilai sikap spiritual yang baik.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan prosedur pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, metode wawancara, dan metode dokumentasi. Maka dari itu penelitian ini diharapkan mampu mengungkapkan berbagai informasi yang terjadi di lapangan yang didukung dengan data-data yang telah diperoleh dengan cara pengumpulan data, analisi data, dan pengecekan keabsahan data.

Dalam penerapan komuniksi guru terhadap siswa untuk mmebetuk sikap spiritual tidak hanya terletak pada pembelajaran di dalam kelas saja akan tetapi juga terletak di luar jam pelajaran, karena sikap spiritual siswa terpantau selama siswa berada di lingkungan sekolah. Tentunya dengan menggunakan beberapa cara guru berkomunikasi dengan siswa tentunya siswa tidak akan jenuh dan hanya sedikit hasilnya untuk tidak efektif, karena guru sudah memilih sedemikian rupa dari awal pembelajaran dimulai hingga akhir pembelajaran. Tentunya tidak selalu berjalan dengan mulsus, pastinya ada saja faktor pendukung dan penghambatnya. Akan tetapi guru sudah memiliki panduan untuk mengatasinya dengan cara tetap menjalin komunikasi dengan orang tua untuk seanntiasa bekerja sama dengan guru untuk meantau aak selama siswa berada di rumah, selalu memberi arahan kepada siswa menganai hal yang baik dan buruk dan memberi motivasi kepada siswa agar senantiasa tetap saemangat belajar agar ilmu yang didapat siswa bisa bermanfaat di masyarakat.

(5)

ABSTRACT

Febrianti, Amalia Fitri. 2021. The Role of Teacher-Student Communication in Formation of Students' Spiritual Attitudes at Muqorrobin Singosari Islamic Junior High School. Thesis, Islamic Religious Education Study Program. Faculty of Islamic Religion. University Of islam.

Advisor 1: Dr. Rosichin Mansur, S.Fil, M.Pd. Advisor 2: Atika Zuhrotus Sufiyana, M.Pd.I

Keywords: Role, Communication, Spiritual Attitude

Muqorrobin Singosari Islamic Junior High School has a problem that lies in the low attitude of students towards fellow friends, teachers and the surrounding environment. The values of religion and politeness are very minimal, so they do not reflect a student who is studying in an institution that in fact is based on a pesantren. Religious activities have also been carried out, but problems that arise from students continue to emerge.

Muqorrobin Islamic Junior High School has a goal, namely to produce graduates who have good morals along with the original goal of wanting graduates to enter Islamic boarding schools with sufficient provisions.

Therefore, this research was conducted in order to obtain information about how the teacher's efforts in forming students' spiritual attitudes through the role of communication are in accordance with the main goal of improving the value of good spiritual attitudes.

This research is a qualitative research, with data collection procedures carried out using the method of observation, interview method, and method of documentation. Therefore, this research is expected to be able to reveal various information that occurs in the field which is supported by data that has been obtained by means of data collection, data analysis, and checking the validity of the data.

In the application of teacher communication to students to form spiritual attitudes, it does not only lie in learning in the classroom but also outside class hours, because students' spiritual attitudes are monitored as long as students are in the school environment. Of course, by using several ways the teacher communicates with students, of course, students will not be bored and only a few results will be ineffective, because the teacher has chosen in such a way from the beginning of learning to the end of learning. Of course, it doesn't always run smoothly, of course there are supporting and inhibiting factors.

However, the teacher already has a guide to overcome this by keeping in touch with parents to always work with the teacher to support students while students are at home, always giving directions to students about good and bad things and motivating students to always stay active. eager to learn so that the knowledge gained by students can be useful in society.

(6)
(7)

BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian

Kualitas pendidikan belakangan ini sangat menjadi sorotan khalayak ramai karena berbagai masalah yang tidak ada habisnya. Karena kualitas pendidikan berperan sangat penting untuk menjadi perwujudan dari penyelenggara pendidikan. Tiap lembaga pendidikan diharapkan mampu melakukan proses pendidikan secara teratur sesuai dengan standar-standar tentang pendidikan sehingga dapat mewujudkan kualitas pendidikan yang sangat memuaskan nantinya. Paling tidak ada dua macam untuk membuktikan bahwa kualitas dari perwujudan suatu lembaga pendidikan bermutu atau tidak, yang pertama pendidikan telah mencapai standar kualitas yang di tetapkan dan yang kedua apakah hasil dari perwujudan pendidikan sudah sesuai dengan harapan masyarakat maupun pasar kerja. Jika dilihat dari kualitas apa tidak, mutu pendidikan di Indonesia pada saat ini masih jauh dari kata sempuna, karena masih jauh dari tujuan yang sesuai dengan pendidikan nasional. Aktifitas dalam beragama tidak hanya dilakukan dengan bentuk ibadah akan tetapi juga ketika melakukan kegiatan lain. Tidak hanya kegiatan yang nampak dari luarnya saja atau terlihat dari dhohirnya saja, tetapi kegiatan yang yang tidak tampak dari seseorang atau dari dalam hati seseorang. Oleh karenanya tujuan pendidikan Islam sangat berkaitan dengan nilai-nilai keagamaan yang berkesinambungan dengan kebahagiaan kehidupan di akhirat yang bertujuan untuk menjadi pribadi yang lebih bagus nantinya, yang mampu melaksanakan syariat islam melalui proses pendidikan spiritual yang menuju kepada Allah SWT. Juga mampu memaknai hidup

(8)

dengan menempatkan prilaku yang baik dalam lingkungan masyarat maupun lingkungan sekolah.

Penting bagi manusia untuk menggali tujuan pendidikan Islam yang tentunya sesuai dengan ajaran-ajaran agama islam, pada hakikatnya tujuan pendidikan Islam adalah untuk mengembangkan kemampuan dalam beragama. Sehingga dituntut mampu menyiapkan sumber daya manusia yang beriman, bertaqwa dan berilmu agar mereka mampu mengolah, mengembangkan dan menyesuaikan kedalam hal beragama dimanapun berada sepanjang zaman. Pada ranah sikap pada Kurikulum 2013 terbagi atas dua aspek, yang pertama aspek sikap sosial dan yang kedua aspek sikap spiritual. Semua guru mata pelajaran tentunya, akan tetapi terkhusus pada guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam harus mampu mengimplikasikan kedua macam aspek tersebut dalam diri peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar yang telah dirancang. Oleh karena itu strategi harus di rancang oleh guru mata pelajaran agar poin-poin yang ada pada rumusan kompetensi dasar bisa terwujudkan dalam diri peserta didik. Maka dari itu sangatlah penting bagi seorang guru untuk mampu merancang strategi yang tepat demi keberhasilan pendidikan yang tidak hanya sebatas transfer of knowledge. Akan tetapi juga mampu menyentuh ranah sikap dan psikomotor peserta didik. Hal inilah yang diterapkan oleh guru Pendidikan Agama Islam di SMP Islam Muqorrobin Singosari.

SMP Islam Muqorrobin merupakan salah satu lembaga pendidikan swasta yang berlokasi di Jl Lowokjati, Dusun Pakel, Baturetno, Kecamatan Singosari. Sekolah ini memiliki jumlah siswa yang masih tidak terlalu

(9)

banyak, karena pendirian sekolah juga masih baru beberapa tahun kebelakang, juga letak geografis sekolah yang ada di lingkungan pedesaan yang sulit juga untuk dilewati kendaraan umum. Kondsi siswa di sekolah SMP Islam Muqorrobin ini masih sangat kurang dalam segi sikap spiritual.

Sesuai dengan komponen sikap spiritual kondsi siswa di sana sangat jauh dari kata sempurna.

Problematika yang terjadi di SMP Islam Muqorrobin Singosari ini terletak pada rendahnya tentang sikap siswa kepada sesama teman, kepada guru maupun lingkungan sekitar berdasarkan wawancara penulis kepada waikil kepala sekolah menuturkan “disini itu ya mbak siswanya masih kurang sopan santun, padahal disini tujuaannya dalah menunjang lulusan yang ingin lanjut kepesantren, akan tetapi siswa siswinya kurang bisa di ajak kerja sama”. Nilai nilai agama dan kesopanan sangat minim sekali, hingga tidak mencerminkan seorang siswa siswi yang sedang sekolah di lembaga yang notabennya berbasis pesantren. Kegiatan keagamaan sudah di laksanakan juga, akan tetapi maslah yang timbul dari siswa siswi terus menerus bermunculan. Sehubungan dengan pembelajaran di sini sekolah juga sudah menggunakan Kurikulum 2013 sudah dilaksanakan mulai dari kelas VII sampai dengan kelas IX. Tentunya sebuah sekolah jika sudah menerapkan K13 kualitasnya tidak akan diragukan lagi, akan tetapi meski sudah menerapkan K13 disekolah ini masih minim akan penerapan kompoen sikap spiritual dari ke empat komponen intinya. Dibuktikan dari minimnya sopan santun dari beberapa murid kepada guru maupun kepada orang yang lebih tua.

(10)

Didalam proses pembelajaran di SMP Islam Muqorrobin terdapat kegiatan-kegiatan keagamaan dan kegiatan-kegiatan lainnya untuk menunjang sikap siswa, diantaranya pembiasaaan berdoa dan pembacaan asmaul husna sebelum kegiatan belajar di mulai, yang menjadi penangung jawab dari kegiatan tersebut adalah guru dari masing-masing kelas yang bertugas pada jam pelajaranyang pertama, kegiatan ini dilakukan setiap pagi hari kecuali pada hari kamis dan jumat yakni pada hari kamis di mulai dengan awal seperti hari-hari biasanya aka tetapi ditambahi dengan pembacaan tahlil, kemudian di hari jumat juga sama, bedanya di pembacaan rotibul haddad.

Tujuan dari pelaksanaan tahlil dan pembacaan rotibul hadda agar siswa terbiasa dengan kegiatan kegiatan agama yang nantinya akan berguna di masa yang akan datang, atau di lingkungan masyarakat. Pada hari senin para siswa dijadwalkan untuk sholat dhuha boleh berjamaah maupun tidak, dan jga biasanya imam dari sholat dhiuha ini guru dari SMP Islam Muqorrobin Singosari dan juga terkadang siswanya sendir yang menjadi imam, kegiatan ini dilakukan pada jam pelajaran ke 3 dan 4 pukul 09.45. dan pada istirahat kedua pada jam 12.10 siwa di anjurkan untuk sholat berjamaah bersama-sama dengan guru dan semua staf SMP Islam Muqorrobin Singosari. Setelah melakukan kegiatan sholat dhuhur berjamaah siswa kembali masuk kelas untuk melanjutkan pembelajaran hingga pukul 14.00. dilanjutkan dengan kegiatan ektrakulikuler masing-masing.

Akan tetapi pada saat pandemi covid-19 suasana belajar mengajar di semua jenjang pendidikan termasuk di SMP Islam Muqorrobin tentunya sangat berbeda drastis tidak seperti sediakala, pengawasan guru, perhatian

(11)

guru menjadi sangat berkurang sekali. Situasi pandemi mengahuruskan siswa untuk belajar dari rumah masing-masing dengan cara daring (dalam jaringan) sesuai dengan anjuran pemerintah pendidikan. Pembelajaran selama pandemi covid-19 membuat minat para siswa kurang dalam pembelajaran karena siswa tidak berjumpa dan bertatap muka dengan para guru dan teman-temannya.

Guru tidak dapat sepenuhnya mendampingi siswa dalam pembelajaran, mengawasi kegiatan-kegiatan para siswa selama pembelajaran dari rumah, serta membimbing siswa dengan baik. Maka pada masa new normal seperti sekarang dimana pembelajaran sudah mulai diperbolehkan secara tatap muka namun tetap harus menjaga protokol kesehatan, guru mulai menata kembali strategi untuk perbaikan Kompetensi Inti dari kurikulum 2013 yang meliputi kognitif, afektif, dan psikomotorik. Terutama pada komponen afektif yang terdiri dari sikap sosial dan spiritual.

Karena peningkatan pembentukan sikap sosial dan sikap spiritual siswa tidak dapat dipantau oleh para guru selama pandemi, sehingga guru menilai bahwa pembentukan sikap sosial dan spiritual saat ini menjadi hal yang sangat krusial untuk ditingkatkan. Salah satunyanya yaitu dengan cara membangun komunikasiyang baik antara guru dengan siswa. Berdasarkan dari hasil observasi di sekolah SMP Islam Muqorrobin Singosari, peneliti membuat judul penelitian dengan judul “Peran Komunikasi Guru Dengan Siswa Dalam Pembentukan Sikap Spiritual Siswa di SMP Islam Muqorrobin Singosari”.

(12)

B. Fokus Penelitan

Berdasarkan konteks penelitian diatas maka, peneliti menghasilkan fokus penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana Perencanaan Komunikasi Guru dengan Siswa dalam Pembentukan Sikap Spiritual Siswa di SMP Islam Muqorrobin Singosari?

2. Bagaimana Model Komunikasi Guru dengan Siswa dalam Pembentukan Sikap Spiritual Siswa di SMP Islam Muqorrobin Singosari?

3. Bagaimana Hasil Implementasi Komunikasi Guru dengan Siswa dalam Pembentukan Sikap Spiritual Siswa di SMP Islam Muqorrobin Singosari?

4. Bagaimana Upaya Guru Dalam Menyikapi Rendahnya Sikap Spiritual Siswa di SMP Islam Muqorrobin Singosari?

C. Tujuan Penelitian

Dari fokus penelitian tersebut penulis menemukan tujuan penelitian yaitu, untuk :

1. Mendeskripsikan Perencanaan Komunikasi Guru dengan Siswa dalam Pembentukan Sikap Spiritual Siswa di SMP Islam Muqorrobin Singosari.

2. Mendeskripsikan Model Komunikasi Guru dengan Siswa dalam Pembentukan Sikap Spiritual Siswa di SMP Islam Muqorrobin Singosari.

3. Mendeskripsikan Hasil Implementasi Komunikasi Guru dengan Siswa dalam Pembentukan Sikap Spiritual siswa di SMP Islam Muqorrobin Singosari.

4. Mendeskripsikan Upaya Guru Dalam Menyikapi Rendahnya Sikap Spiritual Siswa di SMP Islam Muqorrobin Singosari

(13)

D. Kegunaan Penelitan

Dengan adanya penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pihak- pihak terkait. Adapun manfaat dan kegunaan dari penelitian ini sebagai berikut :

1. Secara Teoritis

Penelitian ini dapat memperkaya khazanah ilmu pengetahuan dan pengalaman pada tenaga pendidik dan peserta didik tentang pentingnya komunikasi dengan bersikap spiritual sebagai makhluk sosial dan berkewarganegaraan yang baik dan bijak.

2. Secara Praktis

a. Bagi sekolah, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan dapat menjadi bahan reverensi untuk pengajaran yang relevan dengan topik dalam penelitian ini.

b. Bagi guru, dapat memberikan pengalaman langsung sebagai calon pendidik dalam membiasakan berkomunikasi langsung dengan siswanya dalam membentuk sikap spiritual siswa di sekolah.

c. Bagi siswa, diharapkan penelitian menjadi tambahan sumber pembelajaran agar siswa mengetahui untuk menjadi siswa yang memiliki sikap spiritual yang baik.

d. Bagi peneliti selanjutnya, bisa sebagai bahan referensi dan perbandingan dalam meningkatkan mutu pendidikan dalam bersikap spiritual.

(14)

E. Definisi Operasional

Untuk mempermudah dalam meneliti, agar peneliti tidak ada kelasalahn dalam memahami istilah-istilah yang da didalam judul skripsi

“Peran Komunikasi Guru dengan Siswa dalam Pembentukan Sikap Spiritual Siswa di Smp Islam Muqorrobin Singosari” maka dari itu perlu djelaskan sebagai berikut.

1. Peran Komunikasi Guru

Peran komunikasi guru adalah kegiatan yang terjalin antara guru dengan sisiwa ketika proses kegiatan belajar mengajar. Guru sebagai sumber informasi atau komunikator yang berperan menyampaikan materi dengan berbagai cara atau berbagai metode dan media yang mendukung.

2. Peran komunikasi siswa

Peran komunikasi siswa adaalah suatu kegiatan yang terjalin antara siswa dengan guru, yakni siswa diberikan informasi atau materi dan sebaliknya siswa memberikan timbal balik kepda guru yang memberi informasi.

3. Pembentukan Sikap Spiritual

Pembentukan sikap spiritual adalah kemampuan peserta didik untuk selalu menghargai dan menghayati ajaran agama Islam dengan dibuktikannya perilaku iman dan taqwa kepada Allah SWT dan Rasul- Nya, serta senantiasa menjalankan sayariat-syariat dan menghindari semua larangan-Nya.

(15)

Jadi yang dimaksud dengan judul skripsi tentang peran komunikasi guru dengansiswa dalam pembentukan sikap spiritual siswa di SMP Islam Muqorobin Singosari adalah upaya guru dalam membentuk sikap spiritual sswa dengan cara berkomunikasi yang baik antar guru dengan siswa. Terkebih di tujukan kepada perkembangan siswa agar menjadi lulusan yang membanggakan dalam segi sikap spiritual.

(16)
(17)

BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan

1. Perencanaan yang di lakukan guru dalam pembentukan sikap spiritual sudah dilaksankan sesuai dengan Kurikulum 2013. Persiapan guru dalam melaksanakan penilaian yaitu awalnya memahami dahulu mengenai konsep dan indikator penilaian sikap spiritual, membuat pedoman penilaian, mengembangkan instrument penilaian, melaksanakan, menganalisis data hasil dan tindak lanjut. Sesudah mendapatkan hasilnya dan dilihat apabila peserta didik yang lulus maka diberi applause dan motivasi agar mempertahankan perilaku spiritualnya yang baik. Aksi guru atau Tindak lanjut untuk peserta didik yang belum lulus maka guru memberi pembinaan agar siswa dapat merubah perilakunya sehingga menjadi baik dan lulus. Adapun Tekhnik penilaian yang dilakukan oleh guru tekhnik observasi atau pengamatan langsung baik diluar kelas maupun didalam kelas.

2. Model yang di gunakan pada pembentukan sikap spiritual siswa di SMP Islam Muqorrobin Singosari ada bebrapa model komunikasi yakni Model Stimulus-Respon, Model Komunikasi Aristoteles, Model Komunikasi Tubbs. Dari ketiga model komuniksi ini berjalan sangat efektif dan menghasilkan hasil yang sangat maksimal kepada pembentukan sikap spiritual siswa.

3. Hasil dari implementasi komunikasi guru terhadap siswa menghasukkan Respon nyata dari peserta didik terhadap penilaian sikap spiritual yang terdiri dari respon positif dan respon negatif, respon positif yang terlihat

(18)

dari peserta didik ketika kegiatan penilaian adalah peserta didik menyiapkan kelas dan memberi salam ketika guru masuk didalam kelas tanpa adanya arahan dari guru lagi. Sedangkan respon negatif yang terlihat dari peserta didik yaitu masih adanya peserta didik yang tidak mengikuti shalat berjamaah berdasarkan hasil pegamatan selama dua hari ada tiga orang peserta didik yang tidak mengikuti shalat berjamaah. Jadi respon nyata peserta didik terhadap penilaian sikap spiritual sangat baik terlihat dari respon nyata peserta didik terhadap penilaian sikap spiritual yang tinggi termasuk dari kategori sangat baik.

4. Upaya yang dilakukan guru dalam menyikapi sikap spiritual siswa dengan cara melakukan pembiasaan seperti pembiasaan sikap spiritual yang tepat, seperti pembiasaaan memasuki kelas dengan mengucap salam dan mengetuk pintu, dan lain halnya. Dan juga meski terdapat faktor pendukung dan penghambat proses pembentukan sikap spiritual ini berlangsung dengan efektif. Upaya dalam mengatasi faktor penghmbat adalah guru melakukan kerjasama antar waki murid, memberi motivasi belajar kepada murid, danmemberi arahan kepada siswa untuk mengetahui lingkungan ang aik dan tidak baik.

B. Saran

1. Saran bagi lembaga agar selanjutnya mampu lebh tegas dalam membentuk sikap spiritual yang nantiny adiharapkan dapat menjadi lulusan yang mempunya nilai sikap spiritual yan tinggi, mengingat tujuan dari memperkuat pembentukan sikap apritual adalah memberi fasailitas

(19)

kepada siswa agar lebih terbiasa dan lebih mudah melakukan kegiatan yang menunjang sikap spiritual mereka dimanapun berada.

2. Bagi kepala sekolah harus lebih menyadari akan kemrosotan nilai sikap spiritual yang akan terjadi nantinya agar tidak terjadi kegagalan terhadap siswa yang lebih besar.

3. Bagi guru agar sesama guru mampu bekerja sama untuk senantiasa mengontro nilai nilai sikap spiritual siswa agar selalu terkondisikan dengan segala bentuk sikap spirital yang dilakukan siswa.

4. Bagi peneliti diharapkan setelah penelitin melakukan penelitian ini bisa dijadikan referensi selanjutnya untuk menambah pengetahuan dan sekaligus bahan perbandingan dalam melakukan penelitian selanjutnya.

(20)
(21)

DAFTAR RUJUKAN

Abdul Wahid Hasan. (2006). sq Nabi. Aplikasi Strategi dan Model Kecerdasan Spiritual (SP) Rasulullah di masa kini. Yogyakarta: IRCiSod.

Ahmadi dan Sofan Amri. (2011). Mengembangkan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan, Gembira dan Berbobot

“Sebuah Analisi Teoritis, Konseptual dan Praktik”. Jakarta:

Prestasi Pustakaraya.

Anas Salahudin, Irwanto Alkrienciehie. (2013). Pendidikan Karakter, Bandung : CV Pustaka Setia.

Arifin. Bambang Syamsul. 2008. Psikologi Agama, Bandung: CV Pustaka Setia,, cet. Ke-1, h

B. Uno, Hamzah. 2016. Teori motivasi dan pengukurannya. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Bruno, Frank J. (1989). Kamus Istilah Kunci Psikoligi. Yogyakarta: Kanisius.

Gunawan, Heri. (2014) Pendidikan Islam Kajian Teoritis Dan Pemikiran Tokoh, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, h. 260

Hafi Anshari. M. (1991). Dasar-Dasar ilmu Jiwa Agama,Jakarta, Usaha Nasional.

Hardani., dkk. (2020). Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif. Yogyakarta:

CV. Pustaka Ilmu Group Yogyakarta.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2013), Dokumen Kurikulum 2013, Jakarta: Kemendikbud.

Lestari, Solehah Putri. (2019). Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar Negeri Gohong Rawai II Kecamatan Rungan Kabupaten Gunung Mas. Palangkaraya: Fakultas Tarbiyah IAIN. Skripsi tidak diterbitkan.

Mulyana, Deddy dan Rakmat, Jalaludin. (2005).Komunikasi Antarbudaya Panduan Berkomunikasi Dengan Orang-Orang Berbeda Budaya.

Remaja Rosdakarya. Bandung.

Nafrion. (2018).Komunikasi Pendidikan Penerapan Teori Dan Konsep Komunikasi Dalam Pembelajaran .Jakarta. Prenamedia Groub.

(22)

Nasih, Munjih, Ahmad, S.Pd, M.Ag dan Kholidah, Nur, Lilik, S.Pd, M.Pd.I (2009). Metode dan Teknik Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.

Bandung: PT. Refika Adhitama.

Onong Uchjana Effendy. (2008). Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek.

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Permendikbud No. 104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik Pada Pendidikan Dasar dan Menengah.

Permendikbud No. 59 Tahun 2013 tentang Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah.

Permendikbud No. 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi.

Rahmawati.(2017). Sistem Informasi Inventory Stok Barang Pada CV Artha Palembang: Skripsi Universitas Islam Negeri Raden Fatah.

Rakhmat, J. (2009). Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Hal. 24.

Riyadi, (2002) Perencanaan Pembangunan Daerah Strategi Mengendalikan Potensi Dalam Mewujudkan Otonomi Daerah, Gramefia, Jakarta.

Riyadi. (2002). Perencanaan Pembangunan Daerah Strategi Mengendalikan Potensi Dalam Mewujudkan Otonomi Daerah. Jakarta. Gramedia. Soekanto, Soerjono. (2002). Sosiologi Suatu pengantar. Jakarta : PT Raja

Grafindo Persada.

Sugiyono, (2013) Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D, Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.

Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2015) Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods), Bandung:

Alfabeta.

Trianto. (2011). Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research).

Jakarta: Prestasi Pusdakarya.

Uhbiyati, Nur (1997). Ilmu Pendidikan Islam, Bandung: CV Pustaka Setia.

Wafa. Ali (2020). Strategi Pembinaan Sikap Spiritual Siswa. IAIN Salatiga Press.

(23)

Widyanimade., dkk. (2014). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Course Review Horay Berbantuan media Audio Visual Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD Saraswati 2 Denpasar. Jurnal Mimbar PGSD UniversitasPendidikan Ganesha. 2 (1).

Yusuf, Muri. (2014). Metode Penelitian: kuantitatif, kualitas, dan penelitian gabungan, Jakarta: Kencana.

Zubaedi. (2011). Pendidikan Karakter: Konsep Dan Aplikasinya Dalam Lembaga Pendidikan. Jakarta : Kencana.

Zubaedi. (2012) Desain Pendidikan Karakter; Konsep dan Aplikasinya Dalam Lembaga Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group.

(24)

Referensi

Dokumen terkait

Saran Hendaknya untuk terus-menerus tanpa henti melakukan beragam cara, upaya, dan inovasi supaya semakin banyak lagi umat Islam yang ikut bergabung serta sebagai generasi muda yang

Hal yang perlu diperhatikan sebagai saran-saran yaitu bagaimana langkah selanjutnya yang akan dilakukan oleh MTs Hidayatus Salam untuk dapat menjalankan administrasi pendidikan dengan

Manfaat Teoritis Dengan adanya hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi tambahan pengetahuan dan khazanah pendidikan khususnya tentang peran kyai sebagai sentral figur pendidik

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa 1 Problematika yang ada dalam pembelajaran pendidikan agama islam tidak hanya terletak pada lingkungan sekolah saja akan tetapi peran

UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI SEKOLAH DASAR ISLAM DIPONEGORO DAMPIT MALANG SKRIPSI Diajukan Kepada Universitas Islam

ANALISIS KELIMPAHAN GASTROPODA DI PERAIRAN PANTAI NGULING DI KECAMATAN NGULING KABUPATEN PASURUAN SKRIPSI Diajukan sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 S1

Dari hasil penelitian tersebut, peneliti menyarankan, yaitu agar pihak sekolah menambahkan kegiatan di luar sekolah yang berkaitan dengan program adiwiyata, meningkatkan perawatan

Tujuan dari penetian ini adalah untuk Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan, komunikasi, dan komitmen organisasi terhadap kinerja pengurus, baik secara simultan