Tesis ini ditulis dalam rangka memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dalam penyusunan skripsi ini penulis mengambil judul : “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Tenaga Kerja Bekerja Ke Luar Negeri Pada Kantor BP3TKI Kota Makassar.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Bagi pemerintah Indonesia, masuknya tenaga kerja ke luar negeri merupakan salah satu cara untuk mengatasi masalah pengangguran dan menyumbang pendapatan devisa negara. Pekerja yang tidak dapat tertampung di dalam negeri (khususnya di Kota Makassar), dapat mencari pekerjaan di luar daerah asalnya (home). Jika mereka tidak bisa menampung mereka di luar wilayah asal (home), maka pilihan lainnya adalah bekerja di luar negeri. .
Rumusan Masalah
Dimana jumlah tenaga kerja yang bekerja di luar negeri asal Pinrang masih belum optimal dan peluang bekerja di luar negeri masih sangat tinggi dibandingkan dengan jumlah lapangan kerja dan jumlah pengangguran terbuka di kota Makassar. Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka sebagai peneliti saya tertarik untuk mengambil judul penelitian “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Pekerja Bekerja Ke Luar Negeri Pada Kantor BP3TKI Kota Makassar”.
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian 1. Manfaat Untuk Instansi
Pengertian Sumber Daya Manusia
Panggabaean menyatakan bahwa kegiatan di bidang sumber daya manusia dapat dilihat dari dua sudut pandang, yaitu dari sisi pekerjaan dan dari sisi pekerja. Sedangkan dari sisi pegawai meliputi kegiatan pengadaan tenaga kerja, penilaian prestasi kerja, pelatihan dan pengembangan, promosi, kompensasi, dan pemutusan hubungan kerja.
Model Manajemen Sumber Daya Manusia
Definisi yang dikemukakan oleh para ahli di atas menunjukkan pentingnya manajemen sumber daya manusia dalam mencapai tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat. Model ini mengasumsikan bahwa ilmu-ilmu perilaku seperti psikologi dan perilaku organisasi merupakan dasar dari aktivitas sumber daya manusia.
Fungsi-Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
Ide sentral dalam model ini adalah departemen sumber daya manusia dibentuk untuk mengembangkan dan memajukan nilai dan potensi sumber daya manusia dalam organisasi.
Tenaga Kerja
14 Tahun 1964 tentang Pokok-Pokok Ketenagakerjaan, yang mendefinisikan kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan baik di dalam maupun di luar pekerjaan untuk menghasilkan barang atau jasa guna memenuhi kebutuhan masyarakat. Setiap orang yang bekerja pada suatu perusahaan atau instansi dilindungi oleh peraturan perundang-undangan dan mempunyai perjanjian kerja antara perusahaan atau instansi tersebut dengan pekerjanya, sumber hukum dan perjanjian kerja tersebut adalah. Selain pernyataan di atas, Wahab dan Asikin menambahkan bahwa doktrin/pendapat para ahli hukum juga merupakan sumber hukum ketenagakerjaan.
Menurut Abdul Khakim, jika ada penambahan agama maka dimasukkan sebagai sumber hukum ketenagakerjaan karena ada kemungkinan penyelesaian masalah ketenagakerjaan melalui pendekatan ajaran agama yang dianutnya (Khakim, 2003:13. UU Ketenagakerjaan Angka 13 Tahun 2003 pada Pasal 1 Angka 3 memberikan pengertian, Pekerja/buruh adalah setiap orang yang bekerja dan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain.
GAJI
Secara umum pemerintah sebagai kekuasaan mempunyai fungsi pengawasan, dimana pengawasan terhadap pekerja di bidang ketenagakerjaan dilakukan oleh Departemen Tenaga Kerja. Pada umumnya upah dibayarkan secara tetap setiap bulannya, sedangkan upah pada umumnya merupakan pembayaran atas pemberian jasa yang dilakukan oleh pegawai pelaksana (pekerja). Pada umumnya upah dibayarkan secara tetap setiap bulan, sedangkan upah dibayarkan berdasarkan hari kerja, jam kerja, atau jumlah unit produk yang dihasilkan oleh karyawan.
Upah merupakan pembayaran kepada pegawai atau pekerja yang dibayarkan menurut lamanya jam kerja dan dibayarkan kepada mereka yang biasanya tidak mempunyai jaminan pekerjaan tetap. Sedangkan upah adalah pembayaran atas jasa yang dilakukan oleh pekerja berdasarkan jumlah pekerjaan yang dilakukan, misalnya jumlah unit produksi.
Kebijakan Pemerintah
Yang berwenang menentukan kebijakan nasional adalah MPR, Presiden dan DPR. Kebijakan nasional dituangkan dalam peraturan hukum berupa: UUD, ketetapan MPR, peraturan perundang-undangan (UU), peraturan pemerintah pengganti undang-undang (PERPU) . Kebijakan umum yang tertulis dapat berupa: Peraturan Pemerintah (PP), Keputusan Presiden (KEPPRES), Instruksi Presiden (INPRES).
Minat
Menurut Crow dan Crow, ada tiga faktor yang merangsang minat, yaitu faktor yang timbul dari dalam diri individu, motivasi sosial, dan faktor emosional yang ketiganya merangsang minat. Pandangan ini sejalan dengan apa yang menurut Sudarsono (1980:20), faktor-faktor yang menimbulkan minat dapat diklasifikasikan sebagai berikut. Faktor motif sosial: Munculnya minat pada diri seseorang dapat didorong oleh motif sosial, yaitu kebutuhan untuk mendapat pengakuan dan penghargaan dari lingkungan di mana ia berada. Jadi berdasarkan dua pendapat di atas, ada tiga faktor yang membangkitkan minat, yaitu dorongan dari individu, dorongan sosial, dan motif dan dorongan emosional.
Timbulnya minat pada diri individu bermula dari dalam diri individu, kemudian individu tersebut berinteraksi dengan lingkungannya sehingga menimbulkan dorongan sosial dan dorongan emosional. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat menurut Heri P (1998:26) merupakan faktor yang paling penting mempengaruhi minat, pekerjaan, sistem pendukung, kepribadian individu seseorang.
Hipotesis
Tempat Dan Waktu Penelitian
Populasi Dan Sampel 1. Populasi
Data kualitatif, yaitu data yang diperoleh dari perusahaan berupa keterangan baik lisan maupun tulisan, yang berfungsi sebagai data pendukung yang diperlukan, misalnya sejarah berdirinya perusahaan, struktur organisasi dan data-data lain yang menunjang pembahasan. Data sekunder merupakan data yang diperoleh dengan mengumpulkan dokumen dan sumber di luar perusahaan.
Teknik Pengumpulan Data
Dokumentasi, yaitu kegiatan pengumpulan data dari berbagai sumber yang diperlukan dan relevan dengan masalah penelitian. Wawancara yaitu kegiatan pengumpulan data melalui tanya jawab dengan departemen dalam perusahaan terkait dengan masalah yang diteliti. Kuesioner adalah teknik pengumpulan informasi yang memungkinkan analis mempelajari sikap, keyakinan, perilaku, dan karakteristik berbagai orang penting dalam organisasi yang mungkin terpengaruh oleh sistem yang diusulkan atau sistem yang sudah ada.
Analisis Data
Namun jika nilai signifikansi > 0,05 maka tidak terdapat pengaruh signifikan secara bersama-sama antara variabel independen terhadap variabel dependen. Kriteria pengujiannya (Sugiono: 2002) adalah: kita menolak Ho atau menerima H1 apabila nilai t-uji lebih besar dari t-tabel.
Sejarah Terbentuknya BP3TKI Makassar
Wilayah kerja BP3TKI Makassar yang sebelumnya terdiri dari 10 provinsi, dengan terbitnya Peraturan Kepala BNP2TKI Nomor PER 03/KA/II/2009 tanggal 13 Februari 2009 wilayah kerja diubah menjadi 8 provinsi yang terdiri dari.
Visi dan Misi a. Visi
Fungsi dan Tugas Karyawan
Identitas Responden
- Jenis Kelamin
- Kelompok Umur
- Tingkat Pendidikan
- Minat Kerja
Identitas tenaga kerja juga dapat ditunjukkan melalui kelompok umur yang menggambarkan sikap dan perilaku tenaga kerja. Untuk mengetahui distribusi frekuensi dan persentase jenis atau jenjang pendidikan yang dimiliki oleh seluruh pekerja yang menjadi sampel yang dapat kita teliti yaitu 50 orang, dapat dilihat pada Tabel 3 sebagai berikut. Minat kerja responden merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi setiap pekerja.
Hal ini dapat dibuktikan karena para pekerja mempunyai pengalaman kerja yang semakin dapat menguasai perilaku kerjanya dan juga memperdalam keterampilan kerjanya. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan terhadap 50 responden mengenai minat kerja dapat dijelaskan bahwa minat pekerja yang ingin bepergian ke luar negeri sangat tinggi yaitu sebanyak 30 responden (60%), sedangkan pekerja yang ingin berangkat sangat sedikit. luar negeri. di luar negeri yaitu 5 responden (10%).
Deskripsi Variabel Penelitian
- Variabel bebas X1 ( Keterampilan Tenaga Kerja )
- Variabel Bebas X2 ( Gaji )
- Variabel Bebas X3 (Kebijakan Pemerintah)
- Minat Tenaga Kerja Keluar Negeri
Tabel 6 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang disurvei, persepsi tenaga kerja secara keseluruhan terfokus pada variabel gaji (X2). Hal ini menunjukkan bahwa variabel gaji berpengaruh terhadap minat pegawai kantor BP3TKI Kota Makassar. Indikator yang mendapat respon paling tinggi adalah undang-undang ketenagakerjaan yaitu (74%), dan indikator yang mendapat respon sedang adalah perlindungan tenaga kerja (64%) dan indikator yang mendapat respon paling rendah adalah undang-undang perlindungan tenaga kerja (44%).
Hal ini menunjukkan bahwa variabel kebijakan pemerintah berpengaruh terhadap minat pegawai pada kantor BP3TKI Kota Makassar. Hal ini menunjukkan produktivitas tenaga kerja di kantor BP3TKI Kota Makassar baik.
Analisis Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas
- Variabel bebas X1
- Uji Reliabilitas
Berdasarkan Tabel 9 yaitu hasil olahan data mengenai uji validitas menunjukkan bahwa variabel jenis Minat Tenaga Kerja (Y), Keterampilan Tenaga Kerja (X1), Gaji (X2) dan Kebijakan Pemerintah (X3) masing-masing terbagi menjadi 3 indikator maka dapat disimpulkan 13 soal valid karena mempunyai nilai korelasi diatas 0,30. Reliabilitas menunjukkan suatu instrumen dapat digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut kredibel dan reliabel sehingga akan menghasilkan data yang dapat diandalkan Suatu data instrumen penelitian dikatakan reliabel menurut Ghozali apabila mempunyai nilai Cronbach’s alpha > 0,60. Berdasarkan tabel 10 yaitu hasil pengolahan data reliabilitas yang menunjukkan bahwa seluruh barang inventaris yang diserahkan dapat diandalkan.
Analisis Pembahasan Regresi Linear Berganda 1. Analisis Regresi
Pengujian Hipotesis
- Analisis Koefisien Determinasi ( R² ) Tabel 12
- Uji F (Uji Serempak)
- Uji T (Uji Parsial)
Dijelaskan juga bahwa R² = 0,665 yang berarti 66,5% pengaruh kualifikasi pekerja, upah dan kebijakan pemerintah terhadap kepentingan pekerja. Dengan demikian F-angka sebesar 29,118 > F tabel 2,81 sehingga penulis menyimpulkan hipotesis pertama yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan faktor keterampilan tenaga kerja (X1), gaji (X2) dan kebijakan pemerintah (X3) terhadap angkatan kerja. minat terbukti benar. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen berpengaruh positif secara parsial terhadap variabel dependen berdasarkan hasil regresi pada Tabel 12.
Dari ketiga variabel tersebut, keterampilan tenaga kerja (2,873) mempunyai pengaruh yang sedikit lebih besar terhadap minat kerja. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan terdapat pengaruh dominan gaji (X2) terhadap minat kerja pada angkatan kerja kantor BP3TKI kota Makassar adalah tidak benar.
Pembahasan
Berdasarkan hasil uji t diatas dapat disimpulkan bahwa ketiga variabel diatas secara parsial mempengaruhi penjualan. Berdasarkan uji hipotesis analisis koefisien determinasi (R2) dan uji F dengan menggunakan pengolahan data SPSS 15, dapat disimpulkan bahwa derajat keeratan ketiga faktor tersebut dengan minat kerja cukup kuat, dimana Fhitung lebih besar dari Ftabel sehingga menunjukkan bahwa keterampilan tenaga kerja, upah dan kebijakan pemerintah mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat kerja di kantor BP3TKi Kota Makassar terbukti secara empiris dan dapat diterima. Kebijakan pemerintah mempunyai pengaruh yang paling dominan terhadap minat kerja di kantor Bp3TKI Kota Makassar, dimana t hitung dari variabel kebijakan pemerintah sebesar 2,873 lebih besar dari variabel x1 dan x2, sehingga hipotesis kedua menyatakan bahwa faktor kebijakan pemerintah merupakan faktor yang paling dominan. Faktor meningkatnya minat bekerja di kantor BP3TKI Makassar ternyata nyata.
Saran
Kebijakan pemerintah diharapkan didasarkan pada undang-undang dan peraturan serta keahlian ketenagakerjaan sehingga pekerja terlindungi di negara tempat mereka bekerja.