PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Defenisi Operasional
KAJIAN PUSTAKA,KERANGKA KONSEP
- Penelitian Terdahulu
- Pengertian Otonomi Daerah
- Tujuan dan Prinsip Otonomi Daerah
- Dampak Otonomi Daerah
- Industri Kecil
- Ciri-ciri Industri Kecil
- Faktor yang mempengaruhi Industri Kecil
- Lokasi Industri Kecil
- Teori-teori Sosiologi yang Relevan
- Kerangka Konsep
Sedangkan otonomi daerah adalah hak, wewenang dan kewajiban daerah untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pemerintahan Daerah, pengertian otonomi daerah adalah sebagai berikut: “Otonomi daerah adalah suatu hak. Otonomi daerah adalah hak penduduk yang tinggal di suatu daerah untuk mengatur, mengurus, mengendalikan, dan membina urusannya sendiri dengan menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan.
Jika dicermati, asas otonomi daerah yang dianut oleh Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 lebih mendekati makna dan hakikat otonomi, karena amanat dalam Pasal 18 UUD 1945 adalah penyelenggaraan pemerintahan di daerah dilaksanakan berdasarkan prinsip otonomi daerah. berdasarkan asas desentralisasi dan tidak mengatur penyelenggaraan pemerintahan daerah yang merupakan perwujudan asas devolusi. Dengan demikian, tujuan otonomi daerah pada hakikatnya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan publik kepada masyarakat dan memungkinkan masyarakat berpartisipasi dalam proses pembangunan. Asas otonomi daerah memanfaatkan asas otonomi seluas-luasnya dalam arti daerah diberi kekuasaan untuk mengurus dan mengatur semua urusan pemerintahan, di luar urusan pemerintahan yang diatur dalam Undang-undang ini.
Dampak positif dari otonomi daerah adalah pemerintah daerah dengan otonomi daerah mempunyai peluang untuk menampilkan identitas lokalnya di masyarakat. Dampak negatif otonomi daerah adalah terbukanya peluang bagi individu-individu dalam pemerintahan daerah untuk melakukan tindakan-tindakan yang dapat merugikan negara dan masyarakat, seperti korupsi, kolusi dan nepotisme. Hal ini dikarenakan dengan sistem otonomi daerah maka pemerintah pusat akan lebih sulit melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan pemerintahan di daerah, selain itu sistem otonomi daerah juga membuat peran pemerintah pusat menjadi kurang signifikan.
Era otonomi daerah tidak menjadi ancaman terhadap upaya pengembangan usaha kecil dan menengah, namun sebaliknya justru memberikan peluang dan dukungan bagi pengembangan UKM tersebut. Dengan adanya kewenangan yang dimiliki daerah untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakatnya, terbukalah peluang untuk mengembangkan UKM di daerah secara maksimal. Sesuai dengan kebijakan otonomi daerah yang memberikan kewenangan kepada kepala daerah untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakatnya, maka pengembangan usaha kecil dan menengah harus melibatkan seluruh komponen yang ada di daerah.
METODE PENELITIAN
Lokasi Penelitian
Informan Penelitian
Dalam penelitian ini, subjek atau informan penelitian adalah unsur pemerintah sebanyak 6 orang, pedagang industri sebanyak 4 orang, dan pengelola industri sebanyak 4 orang.
Fokus Penelitian
Instrumen Penelitian
Jenis Dan Sumber Data
Teknik Pengumpulan Data
Partisipasi adalah : Suatu gejala demokrasi dimana masyarakat berpartisipasi dalam perencanaan dan pelaksanaan serta mengambil tanggung jawab sesuai dengan tingkat kematangan dan tingkat komitmennya.
Teknik Analisis Data
Merupakan suatu teknik yang digunakan untuk meyakinkan masyarakat/masyarakat bahwa data yang diperoleh dapat dipercaya atau dapat dibuktikan kebenarannya, sehingga peneliti dapat berhati-hati dalam menginput data penelitian.Data masukan adalah data yang telah melalui berbagai tahapan keabsahan data. .
Sejarah Singkat Kabupaten Lembata
Dalam perjalanannya dari pulau Lapang dan Batang (Lepanbata) ke arah utara menyusuri laut, mereka bermukim dan menetap mula-mula di Wairiang, kemudian menuju ke utara dan menetap di Edang Aya Wei Laong di Ramu, suatu tempat yang terletak di antara Leo Hoeq, Atarodang dan Maramu dekat Leuwayang. Sementara buronan lainnya melanjutkan perjalanan ke Nuhalela, Lamalera, dan Lamabaka dan menyebar ke seluruh wilayah Lembata. Percaya atau tidak, ada kejadian kecil yang bisa dipetik dari kaburnya masyarakat Lembata dari Lapang dan Batang.
Terdapat sebilangan suku kaum yang ketika pendatang mereka mula-mula membuat perjanjian untuk mengikat tali persaudaraan mereka. Perjanjian itu adalah menggunakan perkataan LAMA untuk menamakan puak di bawah mereka. Justeru, semua suku kaum pendatang dari Lapang dan Batang menggunakan perkataan LAMA sebagai pengikat hubungan persaudaraan dan juga boleh mencari saudara mereka yang lain.
De stammen omvatten Ruman Laba Bae, Likur Lama Koma, Wahan Lama Bera, Wayan Lama Holen, Lida Lama Loru, Matan Lama Mangan, Kape Lama Bura, Witing Lama Hingan, Hapu Lama Boleng, Hoe. Lama Dike, Lera Lama Dike, Kowa Lama Botung, Nila Mani Tolo, Tolo Lama Ile, Watun Lama Gute, Wutun Lama Doan, Lama Blawa, Lama Helan, Lamaheku, Lama Ole, Lama Nepa, Lama Tonu Mata.
Gambaran Umum Wilayah Penelitian
Kabupaten Lembata beriklim tropis dengan musim hujan (bulan basah) yang relatif singkat : rata-rata 3-4 bulan dengan curah hujan rata-rata 50 mm/100 hari hujan dan musim kemarau yang relatif panjang (bulan kemarau): rata-rata 8 - 10 bulan. Secara umum jumlah penduduk Kabupaten Lembata pada akhir tahun 2014 atau awal tahun 2015 berdasarkan kecamatan dan jenis kelamin dapat disajikan pada Tabel 1 di bawah ini. Dari pemaparan Tabel 2 di atas menarik pula untuk disimak fakta bahwa jika dilihat dari jumlah penduduk Kabupaten Lembata, total.
Secara keseluruhan jika dicermati luas wilayah Kabupaten Lembata yaitu 1.266,39 jiwa dengan jumlah penduduk 134.931 jiwa, maka kepadatan penduduk Kabupaten Lembata masih sangat rendah, hanya berkisar 106-107 jiwa per kilometer persegi. Jika dirinci kepadatan penduduk kecamatannya, maka kepadatan penduduk 9 kecamatan di Kabupaten Lembata dapat dilihat pada tabel berikut. Dari pemaparan Tabel 4 di atas terlihat bahwa jumlah penduduk berkorelasi langsung dengan laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten Lembata yang ditunjukkan oleh angka perbandingan.
Jenis tanaman pangan yang paling dominan ditanam setiap tahun oleh penduduk Kabupaten Lembata adalah jagung, padi (padi sawah dan sawah), umbi-umbian (ubi kayu, singkong, dll) dan kacang-kacangan (kacang tanah, buncis, dll). Sedangkan tanaman buah-buahan yang dominan di Kabupaten Lembata adalah pisang, mangga, nanas, nangka, kates (pepaya), dll. Sistem transportasi darat di Kabupaten Lembata dilayani oleh angkutan kota dan beberapa jalur dilayani oleh bus.
Sistem Kebudayaan Masyarakat Lembata
Pelabuhan Laut Lewoleba merupakan salah satu pintu masuk Kabupaten Lembata yang utamanya melayani kapal barang dan penumpang dari dan ke Lembata. Selain Pelabuhan Laut Lewoleba, bahkan bisa melayani kapal Pelni, yang terbaru sejauh ini adalah kapal Bukit Siguntang. ke jalur penyeberangan Kupang Lewoleba dan jalur Alor. Pulau Lembata terletak di antara dua kabupaten yaitu di sebelah timur Alor dan di sebelah barat Kabupaten Flores Timur. Pola hidup masyarakat Lembata umumnya bertani di lahan berpindah dan memilih merantau ke Malaysia.
Salah satu yang paling terkenal adalah budaya penangkapan ikan paus dengan menggunakan alat dan metode yang sangat tradisional. Tak heran jika sering kita mendengar nelayan Lembata terdampar di perairan Australia karena perahunya ditarik ikan paus. Hal menarik lainnya adalah sistem perekonomian masyarakat Lembata yang masih menggunakan sistem barter atau yang dalam bahasa setempat disebut Gelu Gore atau Kelung Lodong.
Masyarakat Lembata hanya menggunakan uang sebagai alat tukar barang industri seperti pakaian, minyak, sabun dan gula. Penggunaan uang juga hanya sebatas untuk pembayaran fasilitas umum seperti pendidikan, kesehatan, dan transportasi.Sisa kebutuhan hidup sehari-hari masyarakat Lembata diperoleh melalui proses barter. Padahal kita tahu bahwa saat ini khususnya di kalangan remaja sering kali terpengaruh oleh hal-hal yang bersifat materi sehingga dapat merugikan pola pikirnya yang dapat menyebabkan mereka lupa akan suatu hal.
Visi dan Misi Kabupaten Lembata
Namun dengan adanya otonomi daerah membuat peran Kabupaten Lembata semakin penting dalam upaya pemberdayaan UKM. Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Lembata menjadi garda terdepan dalam pengembangan koperasi dan usaha kecil menengah di wilayah Lembata. Rumusan masalah ini menjelaskan keadaan perekonomian di Kabupaten Lembata pasca otonomi daerah.
Dilihat dari eksistensi industri kecil dan menengah di era otonomi daerah khususnya di Kabupaten Lembata, terlihat jelas bahwa usaha kecil dan menengah dalam menghadapi persaingan bebas dinilai jauh lebih siap dari segi kemampuan sumber daya manusia, skala usaha dan kemampuan untuk berinovasi dan mengakses pasar. Pemberdayaan kelompok usaha kecil dan menengah juga dapat dilakukan dalam pengembangan industri tenun ikat. Rumusan masalah ini menjelaskan apakah otonomi daerah berpengaruh terhadap perekonomian masyarakat industri kecil di kabupaten Lembata.
Dimana rata-rata usaha di Kabupaten Lembata bergerak pada dua kelompok tersebut, mulai dari usaha kecil hingga usaha besar. Langkah apa yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan industri kecil di Kabupaten Lembata pasca otonomi daerah? Apakah dengan adanya otonomi daerah di Kabupaten Lembata dapat membantu usaha industri kecil masyarakat Lembata?
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pembahasan
42 HORISSON FRESH JUANITA JUA LEMBANG SELANDORO PO 2011 INDUSTRI AIR MINUM DAN AIR MINERAL 2. 45 TUTO MURIN PETRUS MUDA PUE SELANDORO PO 2014 INDUSTRI AIR MINUM DAN AIR MINERAL AIR MINUM 2. 46 MINDA WATER STERILL ALIM KADIR SELANDORO PO 200 6 AIR MINUM DAN AIR MINERAL AIR MINUM INDUSTRI 2.
96 PURA KOTA SARE GABRIEL LEWOLEBA TIMUR PO 2005 INDUSTRI FURNITUR ROTAN DAN/ATAU BAMBU FURNITUR BAMBU 1 97 KELOMPOK BAMBU M1I JASA LADOANGIN PO LEWOLEBA TIMUR 2004 INDUSTRI BAMBU/ INDUSTRI BANNE RE 5. 109 DEPOT AIR DJON CROWN DI SELANDORO PO 2014 INDUSTRI AIR MINUM DAN AIR ISI ULANG AIR MINERAL 1. RODA VERONIKA DHOLO LEWOLEBA TIMUR PO 2014 INDUSTRI AIR MINUM DAN AIR MINERAL ISI ULANG 1.
118 AL AMIN DEPOT ABDUL RASYID BETHAN SELANDORO PO 2014 INDUSTRI AIR MINUM DAN AIR MINERAL AIR ISI ULANG 1.
PENUTUP
Saran
Sampai saat ini peran pemerintah dalam membantu perkembangan UKM yang ada dirasa cukup membantu perkembangan UKM yang ada dengan program yang memberikan transfer teknologi UKM, namun diharapkan akan lebih banyak lagi kebijakan pemerintah yang dapat meningkatkan pertumbuhan UKM di daerah. bahwa produk mereka dapat bersaing di pasar global dengan cara ini. mengadakan penyuluhan yang lebih rutin mengenai pengelolaan keuangan, pengolahan usaha, dan memberikan dukungan substansial terhadap pengembangan UKM. UKM yang ada di Kabupaten Lembata memberikan pengaruh positif terhadap pertumbuhan perekonomian masyarakat sekitar menjadi lebih sejahtera, oleh karena itu pemerintah harus menjaga UKM yang telah berkembang di Kabupaten Lembata agar jumlah UKM semakin bertambah dan berkembang setiap tahunnya. Peningkatan Daya Saing Industri Kecil untuk Mendukung Program LED, Makalah Seminar Peningkatan Daya Saing, Graha Suci Findo, Jakarta.
Kuncoro, M., (2002) Analisis Spasial dan Regional: Kajian Aglomerasi dan Klaster Industri Indonesia, UPP AMP YKPM, Yogyakarta. 1997), Pengembangan Pola Usaha Kecil dan Pengembangan Masyarakat di Sekitar Objek dan Kawasan Pariwisata, PT Asanah Wirasta Setia dan Deparpostel, Yogyakarta. Manan, Bagir, Hubungan Pusat Daerah dalam Penyelenggaraan Otonomi Daerah, Seminar Otonomi Daerah dan Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah, Hata International Legal Adviser, Jakarta, 20 Juli 1999.
Pardede, F.R., 2000, Analisis Kebijakan Pengembangan Industri Kecil di Indonesia, Tesis Magister, Program Studi Teknik dan Manajemen Industri, ITB. Sulekale Daniel Dalle, 2003, Pemberdayaan Masyarakat Miskin di Era Otonomi Daerah, Jurnal Ekonomi Kerakyatan, Artikel Th II-No.2-April 2000. Analisis Dampak Perkembangan Usaha Kecil Menengah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah di Indonesia : Data Panel Metode tahun 1998-2004.