Seberapa efektif metode pembelajaran PAI dalam membentuk karakter siswa SLB YPP Bajeng Raya Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa. Untuk mengetahui metode pembelajaran PAI pada siswa SLB YPP Bajeng Raya Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa.
Metode Pembelajaran PAI
Pendidikan Agama Islam a. Pengertian pendidikan
Maka dengan pendidikan kita berharap dapat menghasilkan keluaran manusia yang berkualitas, bertanggung jawab dan mampu menyongsong masa depan.” Para sahabat bertanya: “Ya Rasulullah, apakah kita mendapat pahala dalam menolong hewan?”, Nabi menjawab: “Barangsiapa mempunyai limpa yang hidup, maka dialah yang mendapat pahala.” (HR. Abu Abdillah Muhammad bin Ismail al-Bukhori al-Ju'fi).
Pembentukan Karakter
Individu yang berkarakter baik adalah individu yang mampu mengambil keputusan dan bersedia mempertanggungjawabkan apa yang dilakukannya atau mempunyai keberanian untuk dengan gagah berani memikul tanggung jawab atas akibat dari berbagai keputusan yang diambilnya. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa karakter adalah watak alami seseorang dalam menyikapi situasi secara moral, karena karakter adalah sesuatu yang ada dalam diri seseorang yang menjadikan orang tersebut mempunyai karakter tersebut.
Pendidikan Luar Biasa
Pendidikan khusus merupakan salah satu komponen dari sistem pemberian layanan kompleks yang membantu individu mencapai potensi maksimalnya. Oleh karena itu, jelas bahwa Sekolah Luar Biasa mempunyai dan melaksanakan tugas-tugas yang sulit namun penting. Hal ini mencerminkan rendahnya kualitas sumber daya manusia sebagai output pendidikan di sekolah luar biasa.
Tercapainya Sekolah Luar Biasa yang efektif dan produktif merupakan tanda keberhasilan sekolah dalam menjalankan dan melaksanakan tugas dan fungsinya. Sesuai dengan pandangan tersebut, organisasi pendidikan atau sekolah luar biasa tentunya harus melakukan beberapa hal.
S Al-a'laq (1-5) menjelaskan tentang pendidikan
Dengan kata lain, fenomena yang terjadi saat ini pada lembaga pendidikan Sekolah Luar Biasa adalah masih rendahnya kualitas pelayanannya. Upaya peningkatan mutu layanan pendidikan di Sekolah Luar Biasa tidak lepas dan harus didukung oleh berbagai pihak yang berkepentingan (stakeholder), termasuk masyarakat. Sejarawan pendidikan biasanya menggambarkan permulaan pendidikan khusus pada akhir abad kedelapan belas atau awal abad kesembilan belas.
Di Indonesia, sejarah perkembangan yang luar biasa dimulai ketika Belanda masuk ke Indonesia, mereka memperkenalkan sistem sekolah yang berorientasi barat. Tidak ada topik dalam pendidikan khusus yang mempunyai dampak luas atau menimbulkan kontroversi sebesar inklusi.
Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian
Pendekatan Penelitian
Pendekatan fenomenologi ini digunakan peneliti karena peneliti ingin menemukan dan memahami apa yang ada di balik fenomena yang terkadang merupakan sesuatu yang sulit untuk diketahui atau dipahami. Pendekatan ini juga diharapkan mampu memberikan penjelasan secara lengkap dan rinci mengenai fenomena yang menjadi fokus penelitian peneliti.
Sumber Data
Data diartikan sebagai fakta atau informasi yang diperoleh dari apa yang peneliti dengar, amati, rasakan dan pikirkan tentang kegiatan dan tempat yang diteliti. Sumber data primer di SLB YPP Bajeng Raya Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa adalah seluruh siswa di lokasi tersebut. Dukungan terhadap kedua subjek utama tersebut berkaitan langsung dengan permasalahan yang menjadi faktor dalam penelitian ini. Menurut Sugiyono, sumber sekunder adalah sumber data yang tidak memberikan data secara langsung kepada pengumpul data, misalnya melalui orang lain atau dokumen. Data yang diperoleh dari sumber sekunder atau informan pelengkap berupa cerita dari lingkungan sekolah dan luar sekolah seperti masyarakat atau orang tua, narasi atau catatan tentang model pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran.
Instrumen Penelitian
Bimbingan observasi merupakan suatu cara pengumpulan data dengan menggunakan indra manusia disertai pencatatan yang sistematis. Metode observasi sering disebut observasi dan bersifat langsung terhadap hal-hal yang berkaitan dengan objek penelitian dan juga merupakan cara yang efektif untuk memberikan sumbangan pengetahuan terhadap keadaan yang terjadi. Menurut Sugiyono, wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan menggunakan percakapan langsung atau tanya jawab dengan sumber data (objek yang diteliti).
Cara ini sangat nyaman digunakan untuk mendapatkan data konkrit atau dengan kata lain wawancara. Wawancara adalah suatu proses tanya jawab dalam penelitian yang berlangsung secara langsung dengan informasi atau sejenisnya.
Teknik Pengumpulan Data
Menurut Arikunto, metode dokumentasi adalah dengan mencari data tentang suatu hal yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, buku harian dan lain sebagainya. Metode dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh data tentang struktur organisasi, data guru dan identitas siswa. Observasi digunakan dalam pengumpulan data dengan cara mengamati permasalahan yang perlu dicatat secara sistematis untuk mendapatkan gambaran yang jelas dan memberikan petunjuk penyelesaian masalah yang diteliti.
Wawancara sering juga disebut dengan angket lisan, yaitu dialog yang dilakukan peneliti untuk memperoleh informasi dari orang yang diwawancarai. Triangulasi digunakan untuk memperkuat data yang diperoleh dengan menguji keandalan data melalui teknik pengumpulan data yang berbeda dan sumber data yang berbeda.
Teknik Pengolahan dan Análisis Data
Dokumentasi, yaitu pencatatan seluruh data langsung dari literatur dan informasi yang berkaitan dengan masalah penelitian. Moleong mengartikan analisis data sebagai suatu proses yang merinci upaya formal untuk menemukan tema dan merumuskan hipotesis (gagasan) sebagaimana disarankan oleh data, dan sebagai upaya memberikan dukungan terhadap tema dan hipotesis tersebut. Kegiatan-kegiatan tersebut terkadang berlangsung secara bersamaan, artinya hasil pengumpulan data kemudian dilanjutkan dengan pengumpulan data kembali.Analisis data dalam penelitian ini dilakukan sebelum memasuki lapangan, pada saat di lapangan, dan setelah proses pengumpulan data.
Perlunya menganalisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis yang sesuai dengan sifat dan jenis data yang ada, serta tujuan pembahasan dalam skripsi ini yaitu dengan menggunakan analisis data deskriptif, yaitu cara menganalisis dengan logika. , pemikiran menyeluruh, sistematis terhadap semua data yang telah dikumpulkan dengan cara mengidentifikasi, mengkategorikan dan menafsirkan. Proses analisis data dalam penelitian ini mengandung tiga komponen utama, yaitu: Reduksi data, penyajian data (Data Display) dan penarikan kesimpulan (Verifikasí).
Pengujian Keabsahan Data Peneütian
Analisis kasus negatif artinya peneliti mencari data yang berbeda atau bahkan bertentangan dengan data yang ditemukan, jika tidak ada lagi yang berbeda atau bertentangan dengan hasil, berarti data yang ditemukan dapat dipercaya. Namun apabila peneliti masih mendapatkan data yang bertentangan dengan data yang ditemukan, maka peneliti dapat mengubah temuannya. Caranya peneliti melakukan diskusi dengan rekan sejawat atau dengan pihak terkait yang berkompeten untuk menjaga keabsahan data. Semua itu dilakukan setelah data berhasil dikumpulkan oleh peneliti.
Deskripsi Lokasi Penelitian
- Sejarah berdirinya SLB YPP Bajeng Raya
- Visi dan Misi SLB YPP Bajeng Raya Visi
- Persoalan Sekolah
- Profil Sekoiah
- Keadaan Gurú
- Keadaan peserta didik di sekolah Luar Biasa YPP Bajeng Raya Keadaan peserta didik di SLB YPP Bajeng Raya kec. Bajeng
- Sarana dan Prasarana
Guru-guru SLB YPP Bajeng Raya telah berusaha menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dalam mendidik siswanya dengan sebaik-baiknya melalui berbagai disiplin ilmu yang dimilikinya. Kondisi siswa di SLB YPP Bajeng Raya Kondisi siswa di SLB YPP Kecamatan Bajeng Raya. Sarana dan Prasarana adalah segala fasilitas yang ada di SLB YPP Bajeng Raya yang menunjang kegiatan dan administrasi sekolah serta mencapai tujuan proses pembelajaran di sekolah, di samping tersedianya kegiatan ekstrakurikuler yang dapat dimanfaatkan siswa di sekolah.
Sarana dan Prasarana yang dimiliki SLB YPP Bajeng Raya Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa sebagaimana tercantum pada tabel diatas maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa sarana dan prasarana tersebut. Sebab sarana dan prasarana yang dimiliki SLB YPP Bajeng Raya tidak hanya fasilitas untuk siswa saja, namun juga fasilitas yang baik untuk guru seperti mangan dan lain-lain, walaupun belum terlalu memadai.
Metode pembelajaran PAI pada siswa SLB YPP Bajeng Raya kecamatan Bajeng kabupaten Gowa
Seperti halnya anak-anak abnormal lainnya di SLB YPP Bajeng Barat, mereka juga mengalami permasalahan perilaku psikososial yang sering terjadi, yaitu: 1. SLB YPP Bajeng Raya tidak mempunyai guru khusus IPS, namun setiap wali kelas mengajarkan pendidikan mata. Metode pembelajaran pendidikan agama Islam yang diberikan kepada setiap siswa berbeda-beda karena di SLB YPP Bajeng Raya terdapat anak tunanetra, tuna rungu, tuna grahita, dan tuna jasmani.
Metode pembelajaran agama Islam yang diberikan kepada siswa berkebutuhan khusus pada dasarnya tidak sebaik yang diberikan kepada siswa normal, namun hal terpenting yang dilakukan guru di SLB YPP Bajeng Barat adalah mencari tahu tentang pendidikan. Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan, yang sering dilakukan oleh siswa SLB YPP Bajeng Raya Kec.
Faktor kesulítan metode pembeiajaran PAI siswa SLB YPP Bajeng Raya kecamatan Bajeng kabupaten Gowa
Itu sebabnya anak tunagrahita punya hubungan sosial! dan hubungan emosional yang buruk dengan orang lain dan lingkungannya. Secara umum guru-guru di SLB YPP Bajeng Raya berpendapat bahwa permasalahan kepribadian yang dialami anak tunagrahita akan menurunkan motivasi anak untuk sukses. Selama anak tunagrahita berada bersama anak normal, maka anak tunagrahita tersebut akan dimanipulasi untuk dikendalikan lingkungannya oleh anak normal.
Sepanjang sejarah, telah terbukti bahwa anak-anak tunagrahita seringkali lebih sering gagal dalam melakukan suatu tugas dibandingkan anak-anak normal. Namun secara umum anak tunagrahita yang tinggal di lingkungan masyarakat yang akrab dan mempunyai sikap sosial yang positif terhadap anak tunagrahita akan mampu mengembangkan motivasi hidup anak.
Efektifitas metode pembelajaran PAI dalam pembentukan karakter siswa SLB YPP Bajeng Raya Kecamatan Bajeng
Dan bagi siswa yang kecerdasannya relatif normal, materi dari kurikulum sekolah reguler boleh dipertahankan atau tingkat kesulitannya diturunkan sedikit agar pembelajaran lebih mudah diserap. Bagi anak berkebutuhan khusus yang mempunyai kecerdasan rendah (anak lamban belajar/anak cacat cerdas), materi dalam kurikulum sekolah reguler dapat dipersingkat atau dikurangi tingkat kesulitannya bila diperlukan, atau bahkan ada bagian yang dihilangkan. Dengan pendekatan pembelajaran kompetitif, kami mendorong anak-anak untuk mencapai hasil setinggi mungkin melalui persaingan yang sehat.
Melalui kompetisi, anak akan berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai yang terbaik, “Sayalah yang menguasainya”, namun dengan pendekatan pembelajaran kompetitif ini terdapat dampak negatifnya, yaitu “egonya” dapat berkembang kurang baik. Untuk menghindari hal tersebut, pendekatan pembelajaran kompetitif ini harus diimbangi dengan pendekatan pembelajaran kooperatif.
PENUTUP
Sarán
Sehubungan dengan penelitian yang dilakukan, peneliti memberikan saran terkait pengaruh pendidikan agama Islam terhadap siswa. Sebaiknya sekolah menyiapkan guru agama Islam tersendiri agar siswa lebih fokus dan terarah pada pembelajaran agama Islam dan pembelajaran yang diberikan lebih berkembang kreativitasnya sehingga siswa lebih aktif dalam belajar. Dalam belajar tidak perlu malu atau merasa terkucil dengan keterbatasan yang ada, melainkan memotivasi diri sendiri agar mampu dan bahkan mampu melebihi siswa normal lainnya.