• Tidak ada hasil yang ditemukan

skripsi - Universitas Muhammadiyah Makassar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "skripsi - Universitas Muhammadiyah Makassar"

Copied!
71
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Batasan Masalah

Manfaat Penelitian

Sistem Penulisan

TINJAUAN PUSTAKA

  • Sistem Distribusi Tenagpa Listrik
  • Jaringan Distribusi
  • Gardu Distribusi
  • FMEA (failure mode and effects analysis)
  • Konsep pendekatan FMEA
  • Standar Nilai Indeks Keandalan

Sistem distribusi ini berguna untuk menyalurkan energi listrik dari sumber listrik massal ke konsumen. Tenaga listrik yang dihasilkan oleh pembangkit listrik besar bertegangan 11 kV sampai dengan 24 kV dinaikkan tegangannya menjadi 70 kV, 154 kV, 220 kV atau 500 kV oleh gardu induk (GI) dengan trafo step-up kemudian disalurkan melalui saluran transmisi. Dari saluran transmisi tegangan diturunkan kembali menjadi 20 kV dengan trafo penurun tegangan pada stasiun distribusi, setelah itu dengan sistem tegangan ini penyaluran tenaga listrik dilakukan melalui saluran distribusi primer.

Dari saluran distribusi primer inilah stasiun distribusi mengambil tegangan untuk menurunkan tegangan tersebut dengan menggunakan trafo distribusi ke sistem tegangan rendah yaitu 220/380 volt. Dalam hal ini jelas bahwa sistem distribusi merupakan bagian penting dari sistem tenaga listrik secara keseluruhan. Jaringan distribusi terdiri dari dua bagian, yang pertama adalah jaringan tegangan menengah/primer (JTM) yang menyalurkan tenaga listrik dari stasiun transmisi sub transmisi ke stasiun trafo distribusi, jaringan distribusi primer menggunakan tiga kabel atau empat kabel untuk tiga fase.

Jaringan kedua adalah jaringan tegangan rendah (JTR) yang menyalurkan tenaga listrik dari gardu distribusi ke konsumen di tempat tegangan dulu berada. Sistem distribusi primer digunakan untuk mendistribusikan tenaga listrik dari gardu distribusi ke pusat beban. Saluran distribusi ini terbentang sepanjang area yang akan menyuplai tenaga listrik ke pusat beban.

Jaringan pada sistem distribusi tegangan menengah (Primer 20kV) dapat dikelompokkan menjadi lima model, yaitu Jaringan Radial, Jaringan Jalur Penghubung, Jaringan Loop, Jaringan Jari dan Sistem Cluster atau Cluster. Sistem distribusi Tie Line digunakan untuk pelanggan penting yang tidak dapat mengalami gangguan (bandara, rumah sakit, dll). Tipe ini lebih handal dalam penyaluran tenaga listriknya dibandingkan dengan tipe radial, namun biaya investasinya lebih mahal.

Sistem distribusi sekunder merupakan bagian dari sistem distribusi yang dimulai dari stasiun trafo hingga ke pengguna akhir atau pelanggan. Sistem distribusi sekunder digunakan untuk menyalurkan tenaga listrik dari stasiun trafo distribusi ke konsumen. Dilihat dari letaknya, sistem distribusi ini merupakan bagian yang terhubung langsung dengan konsumen, sehingga sistem ini bekerja dengan cara menerima tenaga listrik dari suatu sumber tenaga listrik (trafo distribusi) dan juga akan mengirimkan dan menyalurkan tenaga tersebut kepada konsumen.

Pengertian umum Gardu Distribusi Tenaga Listrik yang paling familiar adalah suatu bangunan gardu listrik yang didalamnya terdapat atau terdiri dari instalasi Peralatan Penyambung Tegangan Menengah (PHB-TM), Trafo Distribusi (TD) dan Peralatan Penyambung Tegangan Rendah ( PHB-)TR) untuk menyuplai kebutuhan listrik bagi pelanggan baik Tegangan Menengah (TM 20 kV) maupun Tegangan Rendah (TR 220/380V). Metode FMEA untuk mengevaluasi keandalan sistem distribusi didasarkan pada bagaimana kegagalan peralatan mempengaruhi pengoperasian sistem.

Gambar 2.1 Pengelompokan Sistem Distribusi Tenaga Listrik  B.  Jaringan Distribusi
Gambar 2.1 Pengelompokan Sistem Distribusi Tenaga Listrik B. Jaringan Distribusi

METODE PENELITIAN

  • Waktu Dan Tempat
  • Metode Penulisan
  • Langkah Penelitian
  • Teknik pengolahan data

Menghitung indeks keandalan dasar dari indikator-indikator (untuk menghitung indeks keandalan dasar dilakukan dengan persamaan sebagai berikut. Untuk menghitung indeks keandalan sistem dilakukan dengan cara membandingkan (tingkat kegagalan), r (rata-rata durasi pemadaman) dan U (rata-rata durasi pemadaman harian) Setelah diperoleh hasil perhitungan indeks keandalan dasar dan indeks keandalan sistem, maka proses FMEA selesai.

Kemudian ditentukan bulan mana yang telah melewati standar indeks reliabilitas menurut standar IEEE dan ditentukan nilai rata-rata SAIFI, SAIDI dan CAIDI. PLN (Persero) ULP Matoangging UP3 Makassar Selatan merupakan sistem distribusi pada penyulang Ak because yang mempunyai panjang jaringan penyulang sepanjang 17,25 km, total stasiun distribusi pada penyulang Ak because sebanyak 69 (enam puluh sembilan) stasiun distribusi. Dalam penelitian tersebut perolehan indeks reliabilitas dasar berdasarkan tabel data gangguan dapat dihitung sebagai berikut.

Tabel 4.3 menunjukkan hasil perhitungan indeks keandalan penyulang Akcepatan pada bulan Januari 2019 sampai dengan Juli 2020. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut terlihat bahwa yang mempunyai tingkat indeks keandalan tertinggi pada bulan Januari 2019 adalah SAIFI = 1,695 gangguan/pelanggan, SAIDI = 3,883 jam/klien dan sedangkan CAIDI = 2,290 jam/klien. Berdasarkan Tabel 4.3, terlihat dengan grafik SAIFI, SAIDI dan CAIDI terlihat jelas perubahan kenaikan yang terjadi pada penyulang Akcepatn dari bulan Januari 2019 hingga Juli 2020.

Jumlah dan jenis gangguan pada sistem distribusi ULP Mattoanging PT PLN (Persero) diperoleh dari data penilaian operasional pada bulan Januari 2019 sampai dengan Juli 2020. Dari hasil perhitungan dampak indeks keandalan berdasarkan jumlah gangguan (SAIFI) , menunjukkan bahwa pada bulan Januari 2019 terdapat nilai indeks SAIFI yang lebih tinggi yaitu 1695 gangguan/pelanggan. Dari hasil perhitungan dampak indeks keandalan berdasarkan jumlah gangguan (SAIDI) diperoleh hasil pada bulan Januari 2019 nilai indeks SAIDI sebesar 3.883 jam/pelanggan.

Dari hasil perhitungan pengaruh indeks keandalan CAIDI menunjukkan bahwa pada bulan Januari 2019 mempunyai nilai indeks tertinggi yaitu CAIDI 2.290 jam/pelanggan. Dari analisis indeks kehandalan pada penyulang Akcepatan bulan Januari 2019 sampai Juli 2020 diperoleh rata-rata indeks nilai SAIFI sebesar 0,313 gangguan/pelanggan, sedangkan rata-rata indeks nilai SAIDI sebesar 0,313 jam/pelanggan. PLN (Persero) ULP Penyulang Akcepat Mattoanging Januari 2019 sampai Juli 2019 yaitu pohon 20 gangguan, komponen JTM 15 gangguan, komodo 10 gangguan, hewan 8 gangguan, alam 6 gangguan. , 4 gangguan dan gardu induk mengalami 1 gangguan.

Gambar 3.1 Langkah-langkah penelitian
Gambar 3.1 Langkah-langkah penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN

Perhitungan indeks keandalan

Kemudian nilai purata SAIFI = 0.313 gangguan/pelanggan, nilai purata SAIDI = 0.313 jam/pelanggan dan manakala CAIDI = 2.416.

Tabel 4.3 Hasil perhitungan indeks keandalan Penyulang Akkarena pada bulan  Januari 2019 sampai Juli 2020
Tabel 4.3 Hasil perhitungan indeks keandalan Penyulang Akkarena pada bulan Januari 2019 sampai Juli 2020

Pembahasan

Keandalan kinerja sistem distribusi menjamin listrik terdistribusi dengan baik ke setiap pelanggan. Nilai indeks yang dapat menilai baik atau tidaknya suatu sistem distribusi tenaga listrik adalah dengan angka SAIDI (Average System Outage Duration Index) dan SAIFI (Average System Outage Frekuensi Index). Jadi, semakin kecil indeks SAIDI dan SAIFI maka keandalan kinerja sistem distribusi semakin baik.

Nilai SAIFI pada bulan Januari 2019 hingga Juli 2020 menunjukkan pada bulan Januari 2019 terdapat nilai indeks tertinggi yaitu SAIFI = 1.695 kekhawatiran/pelanggan, kemudian nilai SAIDI pada bulan Januari 2019 hingga Juli 2020 menunjukkan pada bulan Januari 2019 terdapat indeks nilai SAIDI = 3,883 jam/klien, sedangkan nilai CAIDI pada bulan Januari 2019 hingga Juli 2020 menunjukkan bahwa bulan Januari 2019 memiliki nilai indeks tertinggi yaitu CAIDI = 2,290 jam/klien. Penyebab gangguan yang terjadi pada bulan tersebut adalah gangguan berupa komponen JTM, pepohonan dan alam, dimana gangguan pada komponen JTM sebanyak 6 gangguan, sedangkan pohon sebanyak 2 gangguan dan alam sebanyak 3 gangguan. Saluran udara tegangan menengah dan rendah dengan kabel terbuka merupakan saluran yang paling rentan terhadap gangguan luar, yaitu gangguan yang ditimbulkan dari luar sistem itu sendiri.

Gangguan sesaat adalah gangguan yang dapat hilang dengan sendirinya pada saat alat pengaman distribusi seperti penutup otomatis (Recloser) atau Sectionalizer sedang beroperasi, contohnya akibat menyentuh pohon yang terangkat kembali oleh hembusan udara. angin menurut waktunya, dikatakan ada gangguan waktu saat ini jika waktu gangguan < 1 menit. Gangguan dengan waktu normalisasi > 1 menit dikategorikan sementara sebagai gangguan permanen. ULP PLN (Persero) Mattoangging yaitu yang bersumber dari peralatan, hewan, alam, pohon, naga dan penyebab gangguannya tidak ditemukan (tidak jelas), dimana gangguan ini merupakan gangguan yang menetap yang terjadi > 1 menit.

Banyaknya gangguan, baik yang bersifat sementara maupun permanen, disebabkan oleh cuaca buruk (hujan dan angin kencang). Selain itu, faktor lain yang menyebabkan tingginya angka gangguan adalah jaringan yang memerlukan pemeliharaan dan pemangkasan, terutama pohon-pohon tinggi dan pemeliharaan JTM yang sudah tua: cukup umur untuk pemeliharaan rutin dan penggantian jika pemeliharaan tidak memungkinkan. Faktor yang mempengaruhi lamanya pemadaman adalah kemampuan atau kecepatan operator/dispatcher dalam memulihkan (mengendalikan) kembalinya listrik sesaat setelah terjadi trip pada salah satu penyulang. Ketika sinyal suara alami terdengar yang mengindikasikan adanya kesalahan, ruang kendali akan berusaha memulihkan daya (pada kesempatan pertama).

Untuk melakukan manuver beban yaitu beban yang dipindahkan ke penyulang lain artinya energi berasal dari gardu induk dengan melihat beban penyulang lain yang mempunyai beban lebih kecil sehingga akan memberikan daya atau sebaliknya. PLN melakukan pengembangan dimana manuver daya dapat dilakukan antar beberapa gardu induk untuk saling menyuplai beban jika terjadi kekurangan daya pada salah satu gardu induk untuk manuver beban atau daya yang diperlukan dilakukan melalui fast feeder yaitu adalah saluran yang dimuat atau disuplai langsung dari gardu distribusi. Untuk memenuhi target PLN, penyulang yang keandalannya rendah harus dikonfigurasi ulang. Analisis Keandalan Sistem Distribusi 20 Kv pada Penyulang 8 dan 11" Pekalongan : Jurusan Teknik Elektro Universitas Diponegoro Semarang.

Tabel 4.4 Penyebab gangguan dan jumlah gangguan
Tabel 4.4 Penyebab gangguan dan jumlah gangguan

PENUTUP

Kesimpulan

Dimana penyulang Ak because masih dikategorikan reliabel karena nilai SAIFI dan SAIDI belum melebihi batas yang telah ditentukan.

Kritik Dan Saran

Gambar

Gambar 2.1 Pengelompokan Sistem Distribusi Tenaga Listrik  B.  Jaringan Distribusi
Gambar 2.2 Diagram Sistem Jaringan Distribusi Tenaga Listrik  1.  Jaringan sistem distribusi primer
Gambar 2.3 Bagian-bagian Sistem Distribusi Primer  Bagian-bagian sistem distribusi primer terdiri dari :
Gambar 2.4 Skema Saluran Sistem Radial
+7

Referensi

Dokumen terkait

Based on the result of interview with English teachers at seventh graders of SMP Negeri 02 Pubian, they said that the level of students reading comprehension is low, because either

The reader in Europe or anywhere else outside Africa will hardly be able to get an African xylophone or a likembe for a test; so the guitar is most probably his only possible means of