• Tidak ada hasil yang ditemukan

skripsi Zulia Novianti - Perpustakaan IAIN Metro.pdf

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "skripsi Zulia Novianti - Perpustakaan IAIN Metro.pdf"

Copied!
77
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Pertanyaan Penelitian

Bagaimana peran guru dalam meningkatkan kecerdasan emosional siswa di TK Aisyiyah Bustanul Atfal Lampung Tengah.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian Relevan

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah bahwa penelitian ini berfokus pada bagaimana meningkatkan kecerdasan emosional anak yang tidak hanya diakibatkan oleh faktor pendidikan saja, tetapi dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor internal dan eksternal.

LANDASAN TEORI

Pengertian Guru

Tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang berdedikasi dan ditunjuk untuk mendukung penyelenggaraan pendidikan. Sedangkan pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, pendidik konselor, pembina bimbingan, widya iswara, tutor, instruktur, fasilitator,.

Pengertian Peranan Guru

Oleh karena itu peran guru sebagai pendidik sangat penting dalam membangkitkan kecerdasan emosional anak, dalam membangkitkan kesadaran diri anak. Peran Guru dalam Meningkatkan Kecerdasan Emosi Anak di TK Aisyiyah Bustanul Atfal Sukajawa Kecamatan Bumiratu Nuban Lampung Tengah. Berdasarkan temuan peneliti di TK Aisyiyah Bustanul Atfal Lampung Tengah, guru berperan ganda dalam meningkatkan kecerdasan emosional anak.

Solusi Guru untuk Meningkatkan Kecerdasan Emosi Siswa Jika Anda ingin menyelesaikan suatu masalah, setidaknya Anda mengerti apa itu. Peran guru dalam meningkatkan kecerdasan emosional anak adalah menciptakan ruang kelas yang nyaman yang memberikan penghargaan kepada anak yang berprestasi. Indikator kecerdasan emosional di TK Aisyiyah Bustanul Atfal dapat dijadikan pedoman untuk meningkatkan kecerdasan emosional anak.

Macam-macam Peran Guru

Kecerdasan Emosional

  • Pengertian Kecerdasan Emosional
  • Macam-macam Kecerdasan Emosional
  • Ciri-ciri Kecerdasan Emosional
  • Faktor yang Mempengaruhi Kecerdasan Emosional

Berdasarkan pendapat di atas dapat dijelaskan bahwa studi lapangan kualitatif bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara meningkatkan kecerdasan emosional anak di TK Aisiyah Bustanul Atfal Kabupaten Lampung Tengah. Dalam hal ini peneliti dapat menyimpulkan bahwa peran guru dalam meningkatkan kecerdasan emosional siswa sangatlah sentral, dengan bimbingan dan arahan guru dilakukan dengan cara demikian. Adapun faktor pendukung guru dalam mengembangkan kecerdasan emosional siswa di sekolah ya ada di sekolah itu sendiri.

Peranan guru dalam meningkatkan kecerdasan emosional di TK Aisyiyah Bustanul Atfal Lampung Tengah yaitu peran guru dalam meningkatkan kecerdasan emosional anak yaitu mengasuh dan memberikan pelatihan, agar anak dapat mengekspresikan emosinya dengan baik dapat mengendalikan emosinya.

METODOLOGI PENELITIAN

Sumber Data

Konsekuensi lebih lanjut dari posisi sumber data tersebut dalam penelitian kualitatif, ketepatan pemilihan dan penentuan jenis sumber data akan menentukan kekayaan data yang diperoleh. Sumber data dalam penelitian ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu sumber primer dan sumber sekunder. Menurut sumber lain, pengertian data sekunder adalah data yang tidak secara langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya melalui orang lain atau melalui dokumen.

Berdasarkan pengertian di atas, dapat dipahami bahwa yang dimaksud dengan sumber data sekunder adalah sumber data kedua, yaitu sumber data yang diperoleh dari sumber lain yang tidak berkaitan langsung, seperti profil sekolah, istilah guru, rencana lokasi dan lain-lain. diterima. dari perpustakaan, termasuk buku-buku yang membahas peran guru dan kecerdasan emosional.

Metode Pengumpulan Data

Pendapat lain mengatakan bahwa wawancara adalah “suatu teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan penyelidikan pendahuluan untuk menemukan masalah yang akan diteliti”. Pengamatan adalah “pengamatan diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena yang diselidiki”. Metode dokumentasi adalah “cara yang digunakan untuk memperoleh informasi dari sumber atau dokumen tertulis, baik berupa buku, majalah, anggaran dasar, risalah rapat, catatan harian, dan sebagainya.

Dokumentasi adalah “kumpulan data variabel berupa tulisan, antara lain monumen, artefak, foto, dan sebagainya”. 39.

Teknik Penjamin Keabsahan Data

Data yang telah dikumpulkan kemudian diperjelas dengan sifat dan tujuan penelitian untuk mengecek kebenarannya. Triangulasi sumber adalah menguji kehandalan data yang dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh melalui beberapa sumber. Triangulasi teknis artinya menguji kehandalan data dengan cara mengecek data dari sumber yang sama dengan menggunakan teknik yang berbeda.

Triangulasi waktu digunakan untuk menguji kredibilitas data dengan cara menguji dan mengecek data. Dapat dilakukan dengan waktu tertentu melalui wawancara, observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda.

Teknik Analisis Data

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti melalui wawancara, observasi dan dokumentasi mengenai peran guru dalam meningkatkan kecerdasan emosional anak di TK Aisyiyah Bustanul Atfal, maka peneliti akan memaparkan hasil penelitiannya yaitu mengenai upaya guru dalam meningkatkan masa kanak-kanak. . Kecerdasan Emosi di TK Aisyiyah Bustanul Atfal. Hal ini karena ada dimensi proses pendidikan, atau lebih khusus dalam hal pembelajaran, yang diperankan oleh guru tidak dapat digantikan oleh orang lain.41 Dengan demikian, guru berperan sangat penting dalam meningkatkan kecerdasan emosional anak di Aisyiyah. TK Bustanul Atfal. Pihak sekolah, guru dan sistem sekolah, bahkan kepala sekolah sendiri, membantu guru meningkatkan kecerdasan emosional siswa menjadi lebih baik sehingga dapat menjadi pribadi yang baik dalam bersikap dan bertindak.”48.

Maka dari itu dapat peneliti simpulkan dari hasil wawancara di atas mengenai faktor penghambat upaya guru dalam meningkatkan kecerdasan emosional siswa yaitu siswa itu sendiri kurang paham begitu juga dengan orang tua sendiri. Berdasarkan hasil wawancara di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa guru selalu berusaha untuk memotivasi siswa agar kecerdasan emosional siswa dapat terbentuk dan kecerdasan emosional siswa dapat meningkat. Langkah guru meningkatkan kecerdasan emosional anak setiap hari dengan cara mengarahkan, membimbing dan memberikan permainan yang dapat membantu meningkatkan kreativitas anak, baik kecerdasan emosional anak, kecerdasan intelektual anak maupun kecerdasan emosional anak.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Sejarah Berdirinya TK Aisyiyah Bustanul Atfal

Visi Tk Aisyiah Bustanul Atfal

Dengan kecerdasan emosi yang baik dan pengelolaan emosi yang stabil maka sikap dan perilaku siswa juga akan menunjukkan perilaku yang baik. Dari hasil wawancara langsung dengan kepala sekolah dan beberapa guru TK Aisyiyah Bustanul Atfal Sukajawa Bumiratunuban Lampung Tengah tentang faktor pendukung guru dalam mengembangkan kecerdasan emosional siswa dapat disimpulkan bahwa faktor pendukung tersebut berasal dari sekolah itu sendiri yaitu kerjasama antara guru dengan kepala sekolah, guru dan sistem sekolah dalam pembinaan dan pengembangan peserta didik, khususnya dalam kecerdasan emosional anak untuk membentuk peserta didik menjadi pribadi yang baik. Pendidikan secara umum, termasuk pendidikan, biasanya berhasil dalam menumbuhkan kecerdasan intelektual dan keterampilan, tetapi kurang berhasil dalam menumbuhkan kecerdasan emosional.

Faktor pendukung dan penghambat guru dalam meningkatkan kecerdasan emosional anak merupakan faktor pendukung guru dalam meningkatkan kecerdasan emosional anak, antara lain: fasilitas yang memadai, komunikasi antara pendidik dengan siswa, dan lingkungan belajar. pada lingkungan sosial. Agar guru dapat memberikan perhatian yang cukup untuk meningkatkan kecerdasan emosional anak dan memahami apa itu kecerdasan emosional anak serta manfaatnya bagi anak dan guru. Karena kecerdasan emosional sangat menentukan keberhasilan anak dalam belajar, khususnya di sekolah, maka sebaiknya penentuan kebijakan kurikulum pendidikan harus mempertimbangkan kurikulum pendidikan.

Misi Tk Aisiyah Bustanul Atfal

Tujuan Tk Aisyiah Bustanul Atfal

Kecerdasan emosional pada siswa dapat ditingkatkan dengan berbagai cara dari siswa itu sendiri, ketika anak berada dalam lingkup sekolah maka gurulah yang berperan di dalamnya. Di sekolah ini, guru tidak hanya berperan sebagai pendidik, namun terkadang guru juga berperan sebagai orang tua.Membangun kecerdasan emosional tidaklah mudah, berbeda dengan memberikan pelajaran umum, hanya dituntut pemahaman siswa saja. Kemudian penjelasan Ibu Lilis selaku wali kelas mengatakan : Faktor pendukung perkembangan kecerdasan emosional anak di sekolah ini adalah guru saling membantu, karena tidak hanya guru kelas atau guru pendamping kelas yang berkontribusi terhadap perkembangan siswa tetapi semua guru lainnya. bermain juga peran 47.

Faktor penghambat kecerdasan emosional adalah orang tua dan anaknya sendiri, karena tidak mempunyai keinginan untuk berkembang, menjadi lebih baik dan terlalu terobsesi dengan dunianya saat ini, sedangkan orang tua hanya tahu. Dari anak-anak tersebut, kurang atau bahkan sebagian anak tidak dapat mengendalikan emosinya atau berubah menjadi lebih baik, selain itu lingkungan keluarga kurang mendapat perhatian dan kasih sayang dari orang tua, karena anak lebih banyak menghabiskan waktu bersama keluarga daripada waktu di sekolah, sehingga berperan penting. berperan dalam meningkatkan kecerdasan emosional orang tua sendiri, dan pihak sekolah memfasilitasi pendidikan siswa. Faktor penghambatnya dapat berupa kurangnya komunikasi antara guru dan orang tua dalam perkembangan kecerdasan emosional anak, kurangnya komunikasi dan kontrol orang tua terhadap perilaku anak di rumah, dan kurangnya fasilitas sekolah yang memadai.

Letak Geografis Tk Aisiyah Bustanul Atfal

Denah Lokasi Tk Aisiyah Bustanul Atfal

Struktur Kepengurusan

Dalam membentuk kecerdasan emosional siswa, hal ini saya lakukan dengan memberikan contoh kepada siswa dalam perilakunya, saya sering memberi contoh ketika bertemu, saya selalu menyapa siswa untuk menciptakan ikatan emosional yang erat, selain itu, setiap saya masuk kelas, saya sapa, saya melakukan ini untuk memberikan contoh bagi siswa untuk berperilaku baik". Tindakan yang dapat dilakukan seorang guru untuk mengatasi masalah tersebut juga dapat berupa pengingat, nasihat, motivasi bagi siswa, jika siswa melakukan penyimpangan, mereka juga dapat menawarkan. Hal ini dibuktikan dengan hasil wawancara, observasi dan dokumentasi yang peneliti lakukan terkait peran guru dalam pelatihan.

Berdasarkan uraian di atas, pengembangan kecerdasan emosional yang merupakan bagian dari potensi yang dimiliki manusia harus dilakukan oleh dunia pendidikan, agar lulusan pendidikan dapat mencapai kesuksesan dalam hidupnya. sejalan dengan tujuan yang sebenarnya. Peran guru dalam meningkatkan self-regulation adalah dengan memberikan kreatifitas kepada anak melalui permainan, karena pada dasarnya permainan dapat membuat anak menjadi lebih kreatif. Peran guru dalam memberikan empati, guru selalu memberikan nasehat dan pengertian kepada anak untuk selalu berbuat baik kepada orang lain.

Keadaan Guru Dan Siswa Tk Aisyiah Bustanul Atfal

Deskripsi Hasil Penelitian dan Pembahasan

Dari uraian di atas dapat dijelaskan bahwa peran guru sulit digantikan oleh orang lain, dalam hal pembelajaran peran guru dalam masyarakat Indonesia tetap dominan walaupun teknologi yang digunakan dalam proses pembelajaran dapat dikembangkan sedemikian rupa. dengan cepat. Terkadang guru juga berperan sebagai orang tuanya yang bertujuan untuk mencari informasi tentang permasalahan yang dialaminya, baik permasalahan yang ada di dalam pendidikannya maupun di luar pendidikannya. Namun seringkali yang dijumpai anak di rumah, misalnya orang tuanya bercerai, sering bertengkar, orang tua sibuk sehingga anak frustasi dan lain sebagainya.

Orang tua tidak bisa hanya mengandalkan sekolah untuk mendidik anaknya menjadi pribadi yang baik karena siswa tidak berada di lingkungan sekolah 24 jam, oleh karena itu disinilah peran orang tua untuk mengawasi anak ketika berada di lingkungan di luar sekolah.

Pembahasan

Dalam hal ini motivasi penting untuk masalah psikologis, afeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia.Motivasi akan digerakkan oleh suatu tujuan. Pasti ada kendala dalam prosesnya, seperti kegiatan belajar mengajar dan segala kegiatan didalamnya. Di tempat penelitian yang saya amati di TK Aisyiyah Bustanul Atfal, ada beberapa hal yang menghambat proses pemahaman emosi siswa. Metode pendidikan yang digunakan memandang muria sebagai gelas kosong yang dapat diisi sesuka hati oleh guru, dan tidak memandangnya sebagai makhluk dengan potensi-potensi umum yang perlu dipupuk, didorong, dikembangkan dan diarahkan agar potensi-potensi yang berbeda tersebut dapat tumbuh. tentu saja.

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil wawancara dan observasi yang peneliti lakukan tersebut dapat dianalisis bahwa hubungan antara peran radio sebagai media pelestari budaya dan

Penelitian dilakukan di kampus IAIN Metro, penelitian ini menggunakan tehnik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi Jenis penelitian ini adalah penelitian