PENDAHULUAN
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN PENELITIAN
KEGUNAAN PENELITIAN
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan perundang-undangan karena penulis ingin mengkaji Peraturan Daerah Pengelolaan Parkir Nomor 5 Tahun 2012 Kota Parepare. Lokasi penelitian yang akan dijadikan lokasi penelitian adalah Kementerian Perhubungan (DISHUB), pemerintah daerah atau instansi yang ada di kota Parepare sehubungan dengan permasalahan yang diangkat yaitu efektivitas penyelenggaraan fasilitas parkir oleh dinas angkutan. kota Parepare (Analisis Siyasah Al-Wadh'iyyah). Penelitian ini berfokus pada efisiensi pengelolaan parkir oleh Dinas Angkutan Kota Parepare (Analisis Siyasah Al-Wadh’iyyah).
Kementerian Perhubungan Kota Parepare bergerak masif dengan menata lahan parkir yang tersebar di ratusan titik di Parepare. Dinas Perhubungan Kota Parepare melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) Parkir melakukan patroli bekerjasama dengan Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Parepare menyisir sejumlah titik untuk mengatur pengaturan parkir di beberapa ruas jalan di Kota Parepare. Dinas Perhubungan Kota Parepare menyerahkan atribut Jukir saat melakukan aksi intensitas keberadaan petugas parkir liar yang tersebar di beberapa titik dan meresahkan masyarakat.
Penyelenggaraan fasilitas parkir sudah tersedia dari pemerintah kota parepare sesuai dengan peraturan daerah, baik rambu, marka, dan lain-lain. Berdasarkan hasil wawancara dan temuan di lapangan, dapat disimpulkan bahwa selama ini fasilitas parkir di pasar Lakessi memang sudah dipenuhi oleh pemerintah kota parepare, namun masih diperlukan beberapa tambahan fasilitas parkir untuk melengkapi pekerjaan masyarakat. mendukung. juru parkir yang telah ditunjuk. Berdasarkan hasil analisa peneliti yang diperoleh dari jukir seluruh titik parkir di Kota Parepare mengenai penyelenggaraan fasilitas parkir di Kota Parepare menyatakan bahwa fasilitas parkir, penataan dan keamanan parkir di Kota Parepare sudah sesuai dengan Peraturan Daerah No. .5 Tahun 2012.
Permasalahan parkir kendaraan liar seharusnya memaksa Kementerian Perhubungan untuk melakukan penertiban yang lebih ketat di berbagai ruas jalan di Kota Parepare untuk mencegah terganggunya arus lalu lintas akibat kemacetan di sekitar jalan tersebut. Berdasarkan hasil wawancara di atas, peneliti melakukan analisis berdasarkan Siyasah Al-Wadh’iyyah terhadap kebijakan pemerintah kota Parepara menurut peraturan daerah no. 5 Tahun 2012. Efektif atau tidaknya penerapan tersebut terlihat dari tingkat kepatuhan kontraktor dalam penerapan faktor-faktor yang berhubungan dengan proses penyelenggaraan parkir di kota Parepare.
Berdasarkan uraian dan temuan di atas, penulis dapat menyatakan bahwa penetapan areal dan lokasi parkir di jalan umum tidak sesuai dengan aturan yang tertuang dalam peraturan daerah kota parepare tentang peraturan tempat parkir. Jika peraturan daerah tentang pengelolaan parkir ini diterapkan dengan baik maka lalu lintas di Kota Parepare akan berjalan lancar, kemacetan akan berkurang, dan angka kecelakaan akibat tidak teraturnya transportasi juga akan berkurang. Namun fenomena yang terjadi di Kota Parepare adalah sering kita jumpai tempat parkir liar yang masih beroperasi dan belum tentu bermanfaat.
TINJAUAN PUSTAKA
TINJAUAN TEORI
- Teori Efektivitas Hukum
- Teori Siyasah Al-Wadh’iyyah
- Teori Kebijakan Pemerintah dalam bidang Hukum
Pengertian Efektivitas Penerapan Sarana Parkir Pada Dinas Perhubungan Kota Parepare Untuk menjelaskan gambaran penelitian ini, berikut penulis sajikan suatu kerangka kerja yang dapat mewakili isi penelitian ini secara umum, yang dapat dilihat pada gambar gambar berikut. Suku yang mendiami Kota Parepare adalah suku Bugis dan bahasa yang digunakan adalah bahasa Bugis dengan mayoritas penduduknya beragama Islam. Sama halnya dengan Kota Parepare yang merupakan negara berkembang, permasalahan perparkiran juga banyak terjadi, Banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya permasalahan mengenai parkir ini khususnya di Kota Parepare diantaranya adalah meningkatnya volume kendaraan yang tidak seimbang. . dengan banyaknya jalan dan ketersediaan tempat parkir, maka dari itu pemerintah daerah kota parepare mengeluarkan berbagai kebijakan mengenai parkir.
Bahkan ada kesan bahwa Pemerintah Daerah Kota Parepare masih membolehkan parkir liar di beberapa ruas jalan dan kurang tegas dalam menindak parkir liar. Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Kota Parepare juga telah mengembangkan kegiatan sosialisasi dan pelatihan kepada 75 pegawai parkir guna meningkatkan kualitas pelayanan petugas selama bertugas di lapangan. Dinas Perhubungan menyiapkan petugas untuk menciptakan kawasan Kota Parepare yang ramah dan aman bagi pengunjung, khususnya masyarakat yang meninggalkan kendaraannya di tempat parkir.
Pembagian ini diharapkan dapat memberi isyarat kepada para jukiri yang sedang bertugas, agar ada perbedaan antara jukiri ilegal dan jukiri resmi dari pemerintah kota parepare. Kebijakan pemerintah untuk menjamin penegakan pengendalian parkir pada jalan umum di kota Parepare belum berjalan secara maksimal disebabkan beberapa faktor karena kurangnya kesadaran masyarakat, banyaknya kendaraan bermotor dan terbatasnya tempat parkir di sisi umum. jalan raya. Fenomena yang terjadi di Kota Parepare adalah sering kita jumpai petugas parkir liar yang beroperasi dan belum tentu membantu dalam membantu memarkir kendaraan padahal Perda Nr. 2 Tahun 2012 tentang Pelayanan Publik tidak mewajibkan adanya juru parkir liar. namun juru parkir liar masih banyak ditemui meskipun pihak UPTD Parkir sudah mengambil tindakan.
Penyelenggaraan parkir di Kota Parepare ada dua, yaitu kaitannya dengan pendapatan asli daerah (PAD) dan pelayanannya, pelayanan dengan penyelenggaraan, pengelolaan dan pemeliharaan keselamatan kendaraan. Manfaat dan tujuan kebijakan pengelolaan parkir yang dilaksanakan selama ini oleh Dinas Perhubungan Kota Parepare dapat dikatakan sangat baik. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan penulis dapat disimpulkan bahwa permasalahan pengelolaan parkir di Kota Parepare sudah sesuai dengan ketentuan peraturan daerah dan dilaksanakan oleh dinas yang ditunjuk sesuai dengan peraturan daerah. dengan peraturan daerah.
Dalam mendukung pelaksanaan Perda Kota Parepare tentang pengelolaan parkir, petugas parkir/petugas parkir merupakan orang yang paling berkontribusi terhadap Perda tersebut. Oleh karena itu, hendaknya pemerintah daerah mengambil kebijakan yang unggul dan cerdas mengenai keberadaan peraturan daerah tentang parkir, sehingga diharapkan dapat menjadi pedoman atau acuan sebagai salah satu solusi untuk dapat mengungkap akar permasalahan parkir. di kota Parepare. Dari uraian dan temuan tersebut, peneliti berpendapat bahwa Peraturan Daerah tentang Pengelolaan Parkir ini belum secara maksimal memberikan dampak positif terhadap kelancaran arus lalu lintas di Kota Parepare.
KERANGKA KONSEPTUAL
- Efektivitas Penyelenggaraan
- Peran Dinas Perhubungan
- Parkir
KERANGKA PIKIR
METODE PENELITIAN
Lokasi Dan Waktu Penelitian
Setelah menyiapkan proposal penelitian dan memberikan seminar serta mendapat izin penelitian, penulis akan melakukan penelitian tersebut
Fokus Penelitian
Jenis Dan Sumber Data
Data sekunder adalah data yang dikumpulkan dan dilaporkan oleh instansi atau data yang diperoleh dari tulisan orang lain sebagai pelengkap sumber data primer dan sekunder.
Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data
Observasi adalah suatu kegiatan terhadap suatu objek secara cermat dan langsung di lokasi penelitian, serta pencatatan secara sistematis gejala-gejala yang diteliti 30 Pengamatan yang dilakukan menunjukkan bahwa segala kegiatan yang ada di lokasi penelitian akan diamati secara cermat untuk menunjang penulisan analisis data. . Dokumentasi merupakan pengumpulan data yang diperoleh dari dokumen dan literatur sebagai bahan analisis dalam penelitian ini.
Uji Keabsahan
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui keabsahan data atau memastikan bahwa hasil data yang diperoleh di lapangan dapat dipercaya dan benar-benar akurat dengan menggunakan triangulasi. Uji reliabilitas melalui audit terhadap seluruh proses penelitian yang dilakukan oleh peneliti oleh auditor atau supervisor yang netral.33.
Teknik Analisis Data
Wilayah Kotamadya Parepare terbagi menjadi 4 kecamatan dengan jumlah akhir 22 kecamatan. 38 Parepare sudah menjadi kota yang sibuk oleh karena itu penting untuk menata tempat parkir agar tidak terkesan semrawut dan membuat pengguna kendaraan lebih nyaman dan memberi kenyamanan. kesan yang baik bagi pengguna kendaraan. Tempat parkir umum pinggir jalan adalah fasilitas parkir kendaraan yang disediakan, dimiliki dan/atau dikelola oleh pemerintah daerah. Pelaksanaan kewenangan pemerintah daerah sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, khususnya di bidang transportasi, perlu diatur ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan lalu lintas dan angkutan jalan; bahwa seiring dengan perkembangan wilayah, serta bertambahnya jumlah jalan baru dan tingkat kepadatan lalu lintas, perlu dilakukan pengaturan lalu lintas dan sistem transportasi jalan guna mewujudkan keselamatan, keamanan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas dan angkutan jalan dalam wilayah rangka menunjang pembangunan perekonomian dan pembangunan wilayah Kota Parepare.
Pengelolaan tempat parkir di jalan umum oleh pihak ketiga dapat dilakukan melalui kerja sama administratif dalam bentuk kontrak kerja yang ditetapkan dengan menerbitkan surat tugas dari Daerah kepada pengelola. Selain pengelolaan parkir khususnya di berbagai tempat, beberapa upaya juga dilakukan Pemerintah Daerah Kota Parepare untuk menciptakan ketertiban dan kenyamanan bagi semua pihak khususnya masyarakat pengguna. Pemerintah Kota Parepare melibatkan unsur masyarakat untuk terlibat langsung dalam menjaga ketertiban jalan. Kota Parepare merupakan pusat pertumbuhan wilayah di Ajatapareng, salah satunya terlihat dari tingginya konsentrasi penduduk dan tingkat migrasi serta sosial budaya masyarakatnya.
Fasilitas parkir di RSUD Andi Makkasau tersedia dari DPRD Kota Parepare, baik rambu, marka, maupun penerangan. Hanya saja mereka tetap harus memberikan perlindungan keamanan terhadap kendaraan yang parkir di tempat parkir dari segi kehilangan dan kerusakan serta mewajibkan disediakannya fasilitas parkir. Penentuan penyelenggaraan parkir di pinggir jalan umum harus memperhatikan perencanaan kota, keselamatan dan fleksibilitas lalu lintas, desain dan keberlanjutan, serta kenyamanan bagi pengguna tempat parkir.
Namun dari hasil observasi yang dilakukan penulis, penulis menemukan bahwa pelaksanaan parkir di pinggir jalan umum untuk penentuan lokasi tidak sesuai dengan ketentuan rencana parkir dan aspek lain seperti keselamatan dan keamanan. kemudahan. Dalam hal ini pengguna jasa dapat melaporkan kepada pihak yang berwajib mengenai penyelenggaraan parkir di pinggir jalan umum. Pemerintah hendaknya memberikan perlindungan keamanan terhadap kendaraan yang diparkir di tempat parkir untuk mencegah kehilangan dan kerusakan serta mengendalikan penggunaan dan pemanfaatan fasilitas parkir.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bagaimana Analisis Siyasah Al-Wadh’iyyah terhadap kebijakan