• Tidak ada hasil yang ditemukan

skripsi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "skripsi"

Copied!
182
0
0

Teks penuh

“Meningkatkan motorik kasar melalui permainan melempar dan menangkap bola kelompok B di TK AL Aqsho Desa Tuk Karangsuwung Kecamatan Lemahabang.” Agar skripsi dapat diserahkan kepada Dekan Tarbiyah untuk diselesaikan. Makalah berjudul “Meningkatkan Keterampilan Motorik Kasar Melalui Permainan Melempar dan Menangkap Bola Kelompok B di TK AL Aqsho Desa Tuk Karangsuwung Kecamatan Lemahabang” oleh Yayah Hurriyyah NIM yang diserahkan pada sesi Munaqosah Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Bunga Bangsa Cirebon tanggal 7 Mei 2019. Dengan ini saya nyatakan skripsi yang berjudul “Peningkatan Keterampilan Motorik Kasar Melalui Permainan Melempar dan Menangkap Bola Kelompok B di TK AL Aqsho Desa Tuk Karangsuwung Lemahabang- Kabupaten." dan isinya benar-benar hasil karya saya sendiri, dan saya tidak menjiplak atau mengutip sesuatu pun yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku di sivitas akademika.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KOTOR MELALUI PERMAINAN lempar BOLA KELOMPOK B DI TK AL-AQSHO DESA TUK KARANGSUWUNG KABUPATEN LEMAHABANG. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh observasi di TK Al Aqsho Desa Tuk Karangsuwung Lemahabang yang menunjukkan bahwa kemampuan motorik kasar anak kurang baik. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar anak kelompok B di TK Al Aqsho Desa Tuk Karangsuwung Kecamatan Lemahabang Kabupaten Cirebon melalui permainan melempar dan menangkap bola.

Dalam perencanaan pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar anak melalui permainan menembak dan menangkap bola melalui kegiatan. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kemampuan motorik kasar pada anak kelompok B TK AL Aqsho Desa Tuk Karangsuwung Kecamatan Lemahabang Kabupaten Cirebon.

PENDAHULUAN

  • Identifikasi Masalah
  • Pembatasan Masalah
  • Perumusan Masalah
  • Tujuan Masalah
  • Kegunaan Penelitian

Penelitian hanya berfokus pada peningkatan motorik kasar anak melalui permainan lempar bola pada kelompok B. Bagaimana perencanaan pembelajaran untuk meningkatkan motorik kasar anak melalui permainan lempar bola pada kelompok B di TK Al Aqsho. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran untuk meningkatkan motorik kasar anak melalui permainan melempar dan menangkap bola pada kelompok B di TK Al Aqsho.

Bagaimana peningkatan kemampuan motorik kasar anak melalui permainan melempar dan menangkap bola pada kelompok B di TK Al Aqsho. Untuk mengetahui kemampuan motorik kasar anak sebelum melakukan permainan melempar dan menangkap bola pada kelompok B di TK Al Aqsho. Untuk mengetahui kemampuan motorik kasar anak setelah melakukan permainan lempar dan tangkap bola pada kelompok B di TK Al Aqsho.

Mengetahui cara meningkatkan kemampuan motorik kasar dengan bermain tangkap dan lempar, pembelajaran kelompok B di TK Al Aqsho dapat bermanfaat. Hasil penelitian ini memberikan informasi tentang peningkatan keterampilan motorik kasar anak melalui permainan tangkap dan lempar.

KAJIAN TEORI

Deskripsi Teoritik

  • Hakikat Motorik Kasar
  • Hakikat bermain usia dini
  • Hakikat Lempar Tangkap a. Melempar
  • Karakteristik anak Usia Taman Kanak-kanak
  • Indikator Perkembangan
  • Bola Besar
  • Keunggulan Bermain Bola Besar

Pada anak usia dini, otot berperan sebagai pengontrol motorik dan detak jantung sekitar 140 detak per menit. Khusus bagi anak usia dini, kebugaran jasmani sangatlah penting karena mempersiapkan mereka untuk beraktivitas di sekolah. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pendidik dalam prosesnya khususnya terhadap motorik kasar anak usia dini (3-6 tahun), sebagai berikut: (1) kesiapan belajar, (2) kesempatan belajar, (3) latihan. / latihan peluang, (4) mencontohkan hal-hal yang baik, (5) kepemimpinan, (6) motivasi.

Permainan anak merupakan ciri bawaan anak yang digunakan anak untuk mempersiapkan peran orang dewasa. Bermain merupakan faktor terpenting dalam kegiatan belajar dimana bermain harus menjadi jiwa dari setiap kegiatan belajar pada anak usia dini. Kemampuan menggenggam pada anak konsisten dengan kemampuan memperkirakan kecepatan suatu benda dan jarak benda yang akan digenggam serta ketepatan respon gerakan tangan anak.

Tuntutan terhadap aspek perkembangan motorik kasar pada anak secara alami sangatlah besar, anak harus melalui tahapan perkembangan fisik motorik setiap tahunnya yang selalu meningkat sesuai dengan kondisi tubuhnya yang semakin berkembang. Disini peneliti menggunakan permainan melempar dan menangkap bola besar untuk mengetahui keterampilan motorik kasar anak prasekolah.

Penelitian yang Relevan

Kerangka Berfikir

Definisi Operasional 1. Pengertian Bermain

Hipotesis

Jenis Penelitian

Desain Penelitian

Pengamatan

Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di TK Al Aqsho Desa Tuk Karangsuwung Kecamatan Lemahabang Kabupaten Cirebon Jawa Barat.

Subjek Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Instrumen Penelitian

Keseimbangan anak dapat mempertahankan posisi, kekuatan anak dalam melempar dan menangkap, kelenturan anak dalam melempar dan menangkap. Anak kurang keseimbangan dalam menjaga posisi badan sehingga menyebabkan terjatuh saat melempar dan menangkap bola. Mulai berkembang Anak belum bisa melempar atau menangkap. Belum Berkembang Anak belum mau melempar atau menangkap.

Tabel 1. Lembar Check list Motorik Kasar  MOTORIK KASAR
Tabel 1. Lembar Check list Motorik Kasar MOTORIK KASAR

Teknik Analisis Data

Acep Yoni, data yang dikumpulkan peneliti dianalisis untuk menentukan target prestasi belajar dengan menggunakan rumus.

Indikator Keberhasilan

HASIL PENELITIAN

  • Deskripsi Umum Lokasi Penelitian
  • Kondisi Awal Anak Sebelum Tindakan
  • Pelaksanaan Penelitian Siklus I
  • Pelaksanaan Penelitian Siklus II

Guru kemudian memberikan penjelasan, dilanjutkan dengan contoh permainan kepada anak, dan anak mendapat kesempatan untuk melempar dan menangkap bola satu per satu. Pada siklus I pertemuan ketiga, terdapat anak yang awalnya belum mengetahui cara melakukan gerakan melempar dan menangkap bola. Pada siklus I pertemuan ketiga terdapat 9 atau 53% anak yang mampu melempar dan menangkap bola dengan keseimbangan pada indikator keseimbangan, dan 9 atau 53% anak yang mampu memegang bola pada indikator kekuatan. .

Data di atas menunjukkan bahwa pada Siklus I pertemuan 1 pada saat anak melempar dan menangkap bola besar indikator keseimbangan 6 anak (35%) sudah berkembang sangat baik, 5 anak (29%) sudah berkembang sesuai harapan 3 anak (18%) sudah mulai berkembang dan 3 anak (18%) tidak berkembang. Data di atas menunjukkan bahwa pada Siklus I Pertemuan 2 pada saat anak melempar dan menangkap bola besar, indikator keseimbangan 7 anak (41%) sudah berkembang sangat baik, dan 6 anak (35%) sudah berkembang sesuai harapan, 3 anak (18%) mulai berkembang dan 1 anak (6%) belum berkembang. Data di atas menunjukkan bahwa pada siklus I pertemuan 3, pada saat anak melempar dan menangkap bola besar, indikator keseimbangan 9 anak (53%) sudah berkembang sangat baik, sedangkan 5 anak (29%) berkembang sesuai harapan. , 3 anak (18%) mulai tumbuh dan.

Peneliti juga menambahkan penunjang pada saat kegiatan melempar dan menangkap yaitu kertas berwarna cerah. Anak yang mampu melempar dan menangkap bola dengan keseimbangan, kekuatan dan ketangkasan akan mendapatkan hadiah di akhir sesi. Anak-anak mendapat kesempatan satu per satu untuk melempar dan menangkap bola.Setiap anak diberi kesempatan untuk melempar dan menangkap bola.

Pada siklus II pertemuan 1 indikator keseimbangan terdapat 12 anak atau 71% yang mampu menyeimbangkan dalam melempar dan menangkap bola. Pada siklus II pertemuan 2 indikator keseimbangan sebanyak 15 anak atau 88% yang mampu menyeimbangkan dalam melempar dan menangkap bola. Pada siklus II pertemuan 3 indikator keseimbangan sebanyak 16 anak atau 94% yang mampu menyeimbangkan dalam melempar dan menangkap bola.

Jelas dari data di atas bahwa pada II. siklus, sesi 1, saat anak melempar dan menangkap bola, keseimbangan berkembang sangat baik pada 12 anak (71%), 2 anak (12%) berkembang sesuai harapan, 2 anak (12%) mulai berkembang dan 1 anak (6) %) belum berkembang. Jelas dari data di atas bahwa pada II. Siklus pertemuan ke 2, pada saat anak melempar dan menangkap bola, secara keseluruhan 15 anak (88%) berkembang sangat baik dan 2 anak (12%) sesuai harapan. Jelas dari data di atas bahwa pada II. siklus sesi 3 anak melempar dan menangkap bola keseimbangan 16 anak (94%) berkembang sangat baik dan 1 anak (6%) berkembang sesuai harapan.

Tabel 6. Observasi Kemampuan Motorik Kasar Anak Pra Tindakan  No  Indikator  Pra Tindakan  Kriteria
Tabel 6. Observasi Kemampuan Motorik Kasar Anak Pra Tindakan No Indikator Pra Tindakan Kriteria

Pembahasan Hasil Penelitian

Bermain tangkap dan lempar dengan bola berukuran besar dapat merangsang motorik kasar anak karena anak bermain secara langsung. Melatih motorik kasar anak dengan cara bermain melempar dan menangkap bola terjadi karena anak masih dalam usia dini, karena motorik kasar anak pada usia dini meningkat jika mendapat rangsangan yang baik. Peneliti dan guru TK Al Aqsho mengadakan diskusi tentang cara meningkatkan motorik kasar anak dengan bermain tangkap lempar dengan bola besar sebagai upaya meningkatkan motorik kasar anak menunjukkan hal yang positif.

Penelitian berakhir pada Siklus II karena kemampuan motorik kasar anak pada Siklus II mengalami peningkatan sesuai dengan indikator keberhasilan dalam penelitian ini. Dari tabel tersebut, peningkatan kemampuan motorik kasar anak dari setiap siklus disajikan dalam grafik sebagai berikut. Berdasarkan tabel dan grafik di atas terlihat bahwa pada pra tindakan indikator keseimbangan hanya berjumlah 2 (12%) dari jumlah anak, pada siklus I meningkat menjadi 9 (53%) dari jumlah seluruh anak. anak-anak. anak dan pada siklus II meningkat menjadi 16 (94%), sehingga menunjukkan bahwa kemampuan motorik kasar anak mengalami peningkatan yang sangat baik.

Indikator kekuatan pratindakan hanya 1 (6%) dari jumlah anak yang berhasil, pada siklus I meningkat menjadi 9 (53%) dan pada siklus II meningkat menjadi 16 (94%), data tersebut menunjukkan. bahwa kemampuan motorik kasar anak telah mencapai kriteria baik. Dari grafik kemampuan motorik kasar terlihat bahwa kemampuan motorik kasar anak meningkat secara bertahap, dimana pada keterampilan awal anak hanya 12% anak yang memiliki kemampuan motorik kasar.

Tabel 30. Perbandingan ketercapaian kemampuan motorik kasar anak  No  Indikator  Sebelum  Siklus I  Siklus II
Tabel 30. Perbandingan ketercapaian kemampuan motorik kasar anak No Indikator Sebelum Siklus I Siklus II

Motorik Kasar

Keterbatasan Penelitian

Pada setiap pertemuan, guru dan peneliti harus bekerja sama untuk mengkondisikan kegiatan agar tetap berjalan sesuai rencana.

Kesimpulan

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi yang digunakan untuk mencatat peningkatan kemampuan kasar anak dalam bermain menangkap dan melempar bola besar. Dalam hal ini media yang disiapkan adalah bola plastik besar yang akan digunakan anak untuk melempar dan menangkap, landasannya adalah kertas berwarna agar terlihat jelas. Peralatan yang digunakan adalah bola berukuran sedang yang digunakan anak untuk berlatih melempar dan menangkap guna meningkatkan kekuatan, keseimbangan, dan kelenturan anak.

Sebelum memasuki kegiatan inti, anak bersama guru dan peneliti melakukan gerakan-gerakan pemanasan kecil dengan bernyanyi dan. Setelah anak memahami penjelasan guru, anak diberi kesempatan untuk melempar dan menangkap bola satu persatu kepada temannya. Setiap anak mendapat giliran secara bergiliran, sehingga anak perlu melatih kesabaran sambil menunggu giliran mendapatkan bola.

Saat anak melempar bola, sebagian besar anak masih terlihat kaku dan takut jika melempar dan menangkap tidak mengenai sasaran, sehingga banyak anak yang melempar dan menangkap tidak terlihat bagus. Pada siklus I pertemuan 1 terdapat 3 anak yang belum seimbang setelah melakukan aktivitas melempar dan menangkap bola, 1 anak yang belum kuat saat melempar bola dan 5 anak yang masih terlihat sangat kaku melakukan aktivitas sambil melempar dan menangkap bola. menangkap bola sehingga jumlah anak yang tidak bisa melempar dan menangkap bola dengan benar ada 9 anak. Kondisi anak yang sulit diatur membuat mereka kurang mampu berkonsentrasi, karena rangkaian kegiatan yang awalnya rapi menjadi tidak teratur dalam melakukan aktivitas, sehingga banyak anak yang tidak dapat berkembang dengan baik.

Setelah kegiatan inti selesai anak membantu peneliti menyimpan peralatan bekas dan kembali ke kelas untuk istirahat sejenak, anak diperbolehkan meminum air yang dibawa anak dari rumah. 2 anak (12%) mampu melakukan aktivitas melempar dan menangkap dengan seimbang, 1 anak (6%) dapat melakukan aktivitas melempar dan menangkap dengan kuat, dan 3 anak (18%) mampu melakukan aktivitas melempar dan memancing. . kegiatan melempar dan menangkap secara fleksibel. Pada keterampilan motorik keseimbangan pada siklus I sebanyak 9 anak (53%) mampu melempar dan menangkap secara seimbang, pada keterampilan motorik kekuatan 9 anak (53%) mampu melempar dan menangkap bola dengan kuat dan pada keterampilan motorik kelenturan 9 anak (53%) %) mampu melempar dan menangkap dengan luwes.

Saran

  • KOMPETENSI DASAR
  • MATERI
  • KEGIATAN PENYAMBUTAN SESUAI SOP
  • KEGIATAN PEMBELAJARAN a. Kegiatan Pembukaan
  • SUMBER BELAJAR a. Kurikulum 2013
  • INDIKATOR
  • KEGIATAN PEMBELAJARAN a) Kegiatan Pembukaan
  • TUJUAN PEMBELAJARAN
  • APE / ALAT / MEDIA
  • EVALUASI / PENILAIAN
  • KEGIATAN PEMBELAJARAN e. Kegiatan Pembukaan

Gambar

Gambar 1. Model Penelitian Tindakan Kelas Suharsimi Arikunto  (Suharsimi Arikunto, 2010 : 16)
Tabel 1. Lembar Check list Motorik Kasar  MOTORIK KASAR
Tabel 2. Kisi-kisi Instrumen  Kisi-kisi Instrumen  Variabel  Sub Variabel  Indikator  Kemampuan
Tabel 3. Rubrik Penilaian Keseimbangan  Rubrik Penilaian Kemampuan Keseimbangan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu fungsi menendang bola yaitu untuk mengumpan bola kepada teman satu tim, hal ini memudahkan temen satu tim dalam mencetak gol ke gawang lawan, pemain yang

- Guru mengajak anak untuk berbaris rapi di halaman sekolah Lalu memberi salam di lanjutkan dengan bersyahadat dan menyanyi - Kemudian anak melakukan motorik kasar menendang bola ke