• Tidak ada hasil yang ditemukan

skripsi

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "skripsi"

Copied!
106
0
0

Teks penuh

PENERAPAN METODE COACHING UNTUK MENINGKATKAN HASIL SISWA KELAS V MATEMATIKA DI MI NURUL HUDA KABUPATEN SUKOHARJO. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan metode Drill dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas V MI Nurul Huda Sukoharjo Kecamatan Bumi Ratu Nuban Lampung Tengah tahun pelajaran 2014/2015.

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Sedangkan 52,17% lainnya atau 12 siswa tidak lulus karena nilainya masih di bawah kriteria yang telah ditentukan. Artinya pendidik tidak berhasil karena jumlah siswa yang tidak menuntaskan pelajaran lebih banyak daripada siswa yang menuntaskan pelajaran.

Identifikasi Masalah

Berdasarkan permasalahan dan alasan penggunaan metode drill di atas, maka penulis tertarik untuk mengambil judul “Penerapan Metode Drill Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Mata Pelajaran Matematika MI Nurul Huda Sukoharjo Kecamatan Bumi Ratu Nuban Lampung Tengah Kabupaten, Tahun Pelajaran. Hasil belajar siswa rendah karena nilai yang dicapai masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan yaitu.

Pembatasan Masalah

Rumusan Masalah

  • Manfaat Penelitian

Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mengubah Pecahan Menjadi Persentase dan Desimal dan Sebaliknya pada Matematika Kelas V MI Nurul Huda Sukoharjo Kecamatan Bumi Ratu Nuban Kabupaten Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2014/2015. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pembelajaran menggunakan latihan soal dalam meningkatkan hasil belajar Mengubah pecahan menjadi persen dan desimal dan sebaliknya pada pelajaran matematika kelas V MI Nurul Huda Sukoharjo Kecamatan Bumi Ratu Nuban Kabupaten Lampung Tengah.

Metode Drill

  • Pengertian Metode Drill
  • Macam-Macam Metode Drill
  • Tujuan Penggunaan Metode Drill
  • Prinsip Dan Petunjuk Menggunakan Metode Drill
  • Langkah-Langkah Implementasi Metode Drill

Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan latihan tersebut benar-benar memberi manfaat kepada pelajar untuk menguasai kemahiran tersebut. Pelajar akan mendapat fleksibiliti dan kemahiran dalam melakukan sesuatu selepas apa yang mereka pelajari.

Hasil Belajar

  • Pengertian Hasil Belajar
  • Faktor-faktor yang mempengaruhi Hasil Belajar
  • Indikator Hasil Belajar
  • Pembelajaran Matematika di SD/MI

Faktor eksternal yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa dapat digolongkan menjadi faktor sosial dan non sosial. Hasil belajar yang diharapkan meningkatkan nilai hasil belajar siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal (SCM) yaitu >60.

Hipotesis Tindakan

  • Definisi Operasional Variabel
    • Variabel Terikat
    • Variabel Bebas

Konsumsi adalah variabel dependen, sedangkan pendapatan adalah variabel independen.20 Oleh karena itu, variabel independen dalam penelitian ini adalah 'metode bor'. Implementasinya adalah dengan memberikan siswa latihan berulang-ulang tentang cara mengubah pecahan menjadi persen dan desimal dan sebaliknya, serta cara menjumlahkan dan mengurangkan bentuk pecahan yang berbeda, sehingga siswa lebih mahir dan dapat menghafal serta tertanam dalam ingatan, sehingga mereka tidak mudah lupa dan ketika diberikan pertanyaan tentang cara mengubah pecahan menjadi bentuk persen dan desimal dan sebaliknya serta cara menjumlahkan dan mengurangkan bentuk pecahan yang berbeda sehingga siswa dapat melakukannya dengan cepat dan akurat karena mereka telah dilatih sebelumnya. Menentukan dan menjelaskan kebiasaan, ucapan, keterampilan, dan gerakan tertentu yang akan dilatih agar siswa mengetahui dengan jelas apa yang harus dilakukan.

Setting Penelitian

Subjek penelitian

Prosedur Penelitian

  • SIKLUS I
  • SIKLUS II

Pendidik mencatat kesalahan umum yang dilakukan siswa dan mendiagnosis kesulitan yang dialami siswa. f) Guru memberikan pelajaran kepada siswa secara berulang-ulang. Dalam menganalisis data akan digunakan prosedur dan teknik yang sejalan dengan tujuan yang telah/akan dicapai. Pelaksanaan siklus II berdasarkan hasil refleksi siklus I, sehingga siklus II dilaksanakan jika proses pembelajaran pada siklus I kurang memuaskan, dimana aktivitas dan prestasi belajar siswa masih rendah.

Teknik Pengumpulan Data 1. Metode Observasi

  • Metode Dokumentasi
  • Pengukuran Test Hasil Belajar

Metode ini digunakan penulis untuk memperoleh data gambaran umum proses pembelajaran matematika dengan menggunakan metode drill di MI Nurul Huda Sukoharjo Kecamatan Bumi Ratu Nuban Kabupaten Lampung Tengah yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Kelebihan metode dokumentasi adalah: Sebagai “bukti” suatu penilaian, metode ini cocok untuk penelitian kualitatif karena sifatnya yang alami dalam kaitannya dengan konteks, metode ini mudah ditemukan dengan kajian isi. Berdasarkan keutamaan di atas, peneliti menggunakan metode ini sebagai metode untuk mengumpulkan data, yaitu.

Instrumen Penelitian

  • Validitas
  • Reliabilitas

Pengukuran tes prestasi belajar ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan melihat skor yang diperoleh siswa. Tes juga merupakan salah satu dari sejumlah kegiatan dalam penerapan metode resitasi dan drill dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa. Selain tes awal, tes juga dilakukan pada akhir setiap tindakan. Hasil tes ini akan digunakan untuk mengetahui tingkat pencapaian, hasil belajar dan keaktifan siswa dalam kaitannya dengan mata pelajaran matematika melalui metode resitasi dan drill.

Teknik Analisi Data

Data yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan akan dianalisis untuk memastikan bahwa penerapan metode drill and lecture meningkatkan motivasi siswa dalam mata pelajaran Matematika. Data yang diperoleh dari tindakan yang dilakukan dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif untuk memastikan bahwa penerapan metode drill dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Sedangkan data yang dikumpulkan berupa angka atau data kuantitatif secara sederhana dengan menggunakan analisis deskriptif dan penyajian visual.

Indikator Keberhasilan

Untuk mengetahui apakah hasil tindakan yang dilakukan dapat mengarah pada perbaikan, peningkatan dan perubahan dari keadaan sebelumnya, maka peneliti menggunakan rumus: 29. Keberhasilan proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dibuktikan dengan kesesuaian pelaksanaannya. pembelajaran dengan rencana yang dibuat. Penilaian hasil belajar berlangsung pada empat komponen yaitu isi, tipografi, imajinasi dan keaslian.

Hasil Penelitian

  • Deskripsi Lokasi Penelitian
  • Misi Madrasah
  • Keadaan Administrasi Peserta Didik a) Buku induk siswa
  • Keadaan Administrasi Pendidik a) KTSP
  • Keadaan Administrasi Pegawai / Karyawan a) Buku agenda surat menyurat
  • Perencanaan Tindakan Siklus I
  • Pelaksanaan Tindakan Siklus I
  • Observasi

Peserta didik mampu mengubah persentase menjadi pecahan biasa 3. Peserta didik mampu mengubah pecahan biasa menjadi desimal. Guru menyampaikan materi tentang mengubah pecahan biasa menjadi desimal dan sebaliknya sampai siswa paham. Pendidik membagikan lembar soal latihan mengubah pecahan biasa menjadi desimal dan sebaliknya untuk dikerjakan siswa dalam waktu 10 menit.

PENINGKATAN AKTIVITAS PENDIDIK SIKLUS I

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa terjadi peningkatan rata-rata aktivitas belajar siswa secara keseluruhan dari setiap pertemuan yaitu pada pertemuan pertama rata-rata 72,94, peningkatan pada pertemuan kedua dengan rata-rata 78,55. Untuk lebih jelasnya kegiatan siswa dalam siklus ini dapat ditabulasikan dalam bentuk grafik seperti gambar di bawah ini.

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK SIKLUS I

Tabel di atas menunjukkan bahwa setiap siswa mengalami peningkatan dari pre-test yang diberikan di awal pembelajaran menjadi post-test yang diberikan di akhir pembelajaran. Hasil belajar rata-rata pada pre-test adalah 55,91 dengan 13 siswa menyelesaikan kursus. Selanjutnya rata-rata hasil belajar pada saat post-test adalah 69,57, jumlah siswa yang tuntas belajar adalah 16 siswa, dengan peningkatan dari pre-test ke post-test pada Siklus I meningkat sebesar 16,03%.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SIKLUS I

Refleksi

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SIKLUS I. pembelajaran penuh masih kurang dari 70% dari seluruh siswa kelas V. Ini masih di bawah target 80%. b) Selama proses pembelajaran siswa masih terkesan malu-malu untuk bertanya, sehingga siswa kurang memahami permasalahan yang dihadapi siswa dalam proses pembelajaran.

Revisi Perencanaan

Pendidik mencatat kesalahan umum siswa dan mendiagnosis kesulitan yang dialami siswa. Guru memadukan latihan dengan nyanyian dan gerakan tubuh agar siswa tidak bosan dan tidak merasa lelah. Selain itu, pendidik mencatat kesalahan umum yang dilakukan siswa dan mendiagnosis kesulitan yang dialami siswa.

PENINGKATAN AKTIVITAS PENDIDIK SIKLUS II

Dari tabel di atas terlihat bahwa rata-rata aktivitas para pendidik secara keseluruhan meningkat dari setiap pertemuan yaitu pada pertemuan pertama rata-rata 75%, meningkat pada pertemuan kedua yaitu rata-rata 80,56% atau 5,56%. Untuk lebih jelasnya kegiatan guru dalam siklus ini dapat ditampilkan dalam bentuk grafik seperti gambar di bawah ini. Dari tabel di atas terlihat bahwa rata-rata aktivitas belajar siswa pada siklus ini secara keseluruhan mengalami peningkatan dari setiap pertemuan yaitu pada pertemuan pertama rata-rata 79,99 dan meningkat pada pertemuan kedua yaitu rata-rata 84,06. Dan peningkatan sebesar 5,09%.

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK SIKLUS II

Rata-rata hasil belajar siswa pada pretest adalah 72,39 dengan jumlah siswa yang menyelesaikan pelajaran 18 orang dengan persentase 78,26%. Selain itu rata-rata nilai belajar setelah post test meningkat menjadi 77,52 dengan jumlah siswa yang menyelesaikan pelajaran 21 orang dengan persentase 91,3%. Dengan demikian, hasil belajar telah mencapai tujuan yang ditentukan yaitu siswa yang tuntas belajar mencapai 91,3% pada akhir siklus II, melebihi tujuan yang ditentukan sebesar 80%.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SIKLUS II

Pembahasan

  • Aktivitas Pendidik dalam Pembelajaran

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa rata-rata persentase aktivitas pendidik dalam pembelajaran di I. dan II. tingkat dapat dilihat dari tabel di bawah ini. Berdasarkan tabel di atas, aktivitas pendidik di tingkat pertama rata-rata 66,45% dan di tingkat kedua 77,8%, yaitu meningkat sebesar 8,33%. Untuk lebih jelasnya kegiatan pendidik I. dan II. siklus dapat ditampilkan dalam bentuk grafik di bawah ini.

PERBANDINGAN AKTIVITAS PENDIDIK SIKLUS I - II

Aktivitas Belajar Peserta Didik

Pada tahap pelaksanaan siklus II siswa tampak antusias dan bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran yang direncanakan dibandingkan dengan siklus I. Berdasarkan hasil penelitian aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan metode drill melalui lembar observasi pada siklus I menggunakan. dan II dapat dilihat pada tabel berikut. Berdasarkan tabel di atas rata-rata aktivitas belajar siswa pada siklus I adalah 77,23 dan meningkat pada siklus II dengan rata-rata 82,02.

PERBANDINGAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK SIKLUS I - II

Hasil belajar Peserta Didik

Indikator ini tidak tercapai karena masih banyak ditemukan siswa yang tidak aktif mengerjakan soal-soal praktikum sehingga mempengaruhi hasil belajar siswa secara relatif. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, guru menerapkan beberapa langkah antara lain pemberian lolipop kepada setiap siswa yang menjawab soal latihan tepat waktu, sehingga tidak ada lagi siswa yang bermain sambil mengerjakan soal latihan. Selain itu, untuk lebih jelasnya perbandingan hasil belajar pada siklus I – II disajikan di bawah ini dalam bentuk grafik.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SIKLUS I DAN II

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan membuktikan bahwa penerapan metode drill dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa MI Nurul Huda Sukoharjo Kecamatan Bumi Ratu Nuban Kabupaten Lampung Tengah tahun ajaran 2014/2015. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan hasil belajar siswa dari rata-rata 64,87 pada Siklus I menjadi 77,52 pada Siklus II atau meningkat sebesar 19,5%.

Saran

Perlu adanya hasil dari seorang pendidik terhadap siswa terkait pembelajaran matematika agar siswa tidak merasa takut atau kesulitan dalam mempelajari matematika. Metode pembelajaran yang memposisikan siswa untuk giat mencari ilmu justru dapat meningkatkan kualitas belajarnya. Kemudian dilanjutkan di MTs Nurul Huda Sukoharjo, Kecamatan Bumi Ratu Nuban, Lampung Tengah, selesai tahun 1994.

DOKUMENTASI FOTO

Gambar

Grafik diatas menunjukan dengan jelas keberhasilan metode Drill dalam meningkatkan hasil belajar Matematika peserta didik kelas V di MI Nurul Huda Sukoharjo
FOTO BERSAMA

Referensi

Dokumen terkait

Perolehan Rata-Rata Hasil Tes Siklus I No Keterangan Perolehan Nilai 1 Nilai Tertinggi 80 2 Nilai Terendah 50 3 Jumlah Nilai 1770 4 Nilai Rata-Rata 68,08 Dari kedua tabel di atas