KOMBINASI BISNIS
(Penggabungan Usaha)
MINGGU KE 1
Prodi S1 Akuntansi
PRODI S1 AKUNTANSI UG
Pengembangan & Penggabungan Usaha
Pada umumnya perusahaan menginginkan dan selalu berusaha agar dapat berkembang.
Untuk mengembangkan perusahaan dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu secara internal maupun eksternal.
Pengembangan Internal (Internal Business Expansion)
Dalam pengembangan ini dilakukan hanya dengan melibatkan unit-unit yang berada dalam organisasi perusahaan, contohnya :
1. Mengembangkan atau menambah jenis produk baru.
2. Membuka daerah pemasaran baru.
3. Megembangkan proses produksi baru.
PRODI S1 AKUNTANSI UG
Pengembangan & Penggabungan Usaha
Pada umumnya perusahaan menginginkan dan selalu berusaha agar dapat berkembang. Untuk mengembangkan perusahaan dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu secara internal maupun eksternal.
Pengembangan Eksternal (External Business Expansion)
Dalam pengembangan ini perusahaan melibatkan unit-unit diluar organisasi perusahaan. Unit-unit yang dilibatkan berupa pesaing, rekanan, perusahaan sejenis maupun perusahaan yang tidak mempunyai hubungan operasional.
PRODI S1 AKUNTANSI UG
Penggabungan Badan Usaha
Usaha untuk menggabungkan suatu perusahaan dengan satu atau lebih perusahaan lain ke dalam satu kesatuan ekonomi, sebagai upaya untuk memperluas usaha.
PRODI S1 AKUNTANSI UG
Latar Belakang
Investasi yang menguntungkan
Mendapatkan kendali atas perusahaan lain
Memasuki pasar baru (area produk baru) melalui perusahaan yang sudah menguasai pasar
Memastikan pasokan bahan baku (input produksi) lain
Memastikan output produksi bagi pelanggan
Diversivikasi usaha (kasus Boeing)
Ukuran perusahaan (skala perusahaan)
Mendapatkan teknologi baru
Mengurangi tingkat persaingan
Mengurangi risiko
CARA PENGGABUNGAN USAHA
Penggabungan Vertikal
Terjadi apabila perusahaan yang melakukan penggabungan badan usaha tersebut
mempunyai kegiatan yang berbeda akan tetapi saling berhubungan, yaitu sebagai rekanan dan langganan,
Keuntungannya :
1. Resiko terjadinya kesulitan dalam memperoleh bahan baku.
2. Mutu produksi lebih baik.
3. Biaya produksi per unit turun , karena proses produksi terintegrasi.
4. Pembayaran PPN ditunda.
CARA PENGGABUNGAN USAHA
Penggabungan Horizontal
Terjadi apabila perusahaan yang melakukan penggabungan badan usaha tersebut
mempunyai usaha yang sama, Keuntungannya :
1. Menghilangkan terjadinya persaingan di antara mereka.
2. Meningkatkan daya saing 3. Menurunkan biaya produksi
Penggabungan Konglomerasi
Penggabungan ini dapat berbentuk
penggabungan vertikal maupun horisontal, keuntungannya adalah menurunkan resiko yang diperoleh melalui diversifikasi.
BENTUK PENGGABUNGAN USAHA
Merger statutory (Merger)
Konsolidasi statutory (Konsolidasi)
Akuisisi saham
MERGER STATUTORI (MERGER)
Jenis penggabungan usaha dimana hanya ada satu dari
perusahaan yang bergabung yang bertahan dan perusahaan lainnya dibubarkan.
Aktiva dan kewajiban dari perusahaan yang diakuisisi
dipindahkan ke perusahaan pengakuisisi dan perusahaan yang diakuisisi dibubarkan atau dilikuidasi. Setelah merger operasi dari perusahaan yang dulunya terpisah sekarang berada di bawah satu entitas.
MERGER STATUTORI (MERGER)
Skema Merger
Perusahaan AA
Perusahaan BB
Perusahaan AA
KONSOLIDASI STATUTORI (KONSOLIDASI)
Penggabungan usaha di mana kedua perusahaan yang bergabung dibubarkan serta aktiva dan kewajiban dari perusahaan
perusahaan tersebut dipindahkan ke perusahaan yang baru dibentuk.
Operasi dari perusahaan yang dulunya terpisah sekarang berada di bawah satu entitas dan tidak satu pun perusahaan yang bergabung masih tetep berdiri sejak dilakukan konsolidasi
KONSOLIDASI STATUTORI (KONSOLIDASI)
Skema Konsolidasi
Perusahaan AA
Perusahaan BB
Perusahaan CC
AKUISISI SAHAM
Terjadi jika satu perusahaan mengakuisisi saham berhak suara dari perusahaan lain dan kedua perusahaan tetap beroperasi sebagai dua entitas yang terpisah, tetapi mempunyai hubungan istimewa (hubungan afiliasi).
Karena tidak ada perusahaan yang dilikuidasi, perusahaan pengakuisisi
memperlakukan kepemilikannya di perusahaan yang diakuisisi sebagai investasi.
Dalam akuisisi saham, perusahaan pengakuisisi tidak perlu mengakuisisi seluruh saham milik perusahaan yang diakuisisi untuk memperoleh kendali.
Hubungan yang timbul dari akuisisi saham disebut hubungan induk dan anak perusahaan. Induk perusahaan (parent company) adalah perusahaan yang mengendalikan perusahaan lain yang disebut sebagai perusahaan anak (subsidiary), biasanya melalui pemilikian mayoritas di saham biasa.
PRODI S1 AKUNTANSI UG
Skema Akuisisi Saham
Perusahaan AA
Perusahaan BB
Perusahaan AA
Perusahaan BB
MENENTUKAN JENIS PENGGABUNGAN USAHA
Perusahaan AA Berinvestasi pada Perusahaan BB
Akuisisi Aktiva bersih Akuisisi saham
Dicatat sebagai akuisisi saham dan Menimbulkan Anak
Perusahaan Dicatat sebagai Merger atau
konsolidasi
Perusahaan yang diakuisisi dilikuidasi ?
Ya
Tidak
FIGUR 1-2
• Seperti yang digambarkan pada Figur 1-2 akuisisi saham terjadi ketika sebuah perusahaan mengambil alih mayoritas hak suara perusahaan lain dan kedua perusahaan tetap beroperasi sebagai entitas legal yang terpisah setelah proses kombinasi bisnis.
• Merger dan konsolidasi dapat terjadi melalui akuisisi saham maupun melalui akuisisi aset bersih
• Untuk menyelesaiakan legel merger atau konsolidasi melalui
akuisisi saham, perusahaan yang diambil alih dilikuidasi dan hanya tinggal perusahaan yang mengambil alih atau perusahaan baru yang terbentuk.
MENENTUKAN JENIS PENGGABUNGAN USAHA
METODE AKUNTANSI DAN PELAPORAN
Purchase (Pembelian) : mengakui adanya goodwill, dengan nilai goodwill sebesar selisih dari harga beli dan harga wajar aktiva dan kewajiban yang diakuisisi.
Goodwill : dipandang sebagai semua faktor yang menyebabkan perusahaan dapat memperoleh laba di atas rata-rata.
Sebagaimana aktiva lainnya goodwill dinilai berdasarkan biaya perolehan awalnya dari pembeli jika dapat secara objective ditentukan.
Pooling of Interest (Penggabungan kepemilikan) : tidak mengakui adanya goodwill karena tidak ada harga beli, hanya nilai buku
yang terbawa (diakui).
PENENTUAN HARGA BELI
Pembeli memperhitungkan seluruh biaya perolehan sehubungan dengan akuisisi aktiva bersih atau saham perusahaan lain sebagai bagian dari harga beli.
Terdapat tiga jenis biaya yang dapat timbul dari penggabungan usaha:
1. biaya langsung : contoh imbal jasa bagi penemu (finder’s fee), akuntan, hukum dan penilaian.
2. biaya pengeluaran efek : biaya pendaftaran efek, audit, dan hukum sehubungan pendaftaran saham dan komisi pialang.
3. biaya tidak langsung dan umum : biaya gaji akuntan yang merupakan pegawai perusahaan pengakuisisi dalam
penggabungan usaha.
ILUSTRASI MERGER (AKUISISI AKTIVA BERSIH)
Pada tanggal 1 Januari 20x1, Point Corporation membeli semua aktiva dan kewajiban Sharp Company dalam satu merger dengan mengeluarkan 10.000 lembar saham Sharp dengan nilai nominal
$10. Saham yang dikeluaran tersebut mempunyai nilai pasar
$600.000.
Point mengeluarkan biaya legal dan biaya penilai sebesar $40.000 sehubungan dengan penggabungan usaha dan biaya pengeluaran saham sebesar $25.000.
Berapakah nilai Total harga beli saham, sama dengan nilai saham yang
dikeluarkan Point ditambah biaya tambahan yang terjadi sehubungan dengan akuisisi aktiva.
TOTAL HARGA BELI
Saham yang dikeluarkan oleh Point untuk melakukan penggabungan usaha dinilai pada nilai wajar dikurangi dengan biaya pengeluaran saham.
Penggabungan Usaha Melalui Pembelian Aktiva Bersih Sharp
Aktiva, Kewajiban dan Ekuitas Nilai buku ($) Nilai wajar ($)
Kas dan Piurang 45.000 45.000
Persediaan 65.000 75.000
Tanah 40.000 70.000
Bangunan dan Peralatan 400.000 350.000
Akumulasi Penyusutan (150.000)
Paten 80.000
Total Aktiva 400.000 620.000
Kewajiban Lancar 100.000 110.000
Saham Biasa (nominal $ 5 ) 100.000
Tambahan Modal disetor 50.000
Laba di Tahan 150.000
Total Kewajiban dan Ekuitas 400.000
Nilai Wajar Aktiva Bersih 510.000
CATATAN PENGGABUNGAN USAHA/ JURNAL
Kas dan Piutang 45.000
Persediaan 75.000
Tanah 70.000
Bangunan dan Peralatan 350.000
Paten 80.000
Goodwill 130.000*)1
Kewajiban lancar 110.000
Saham biasa 100.000*)2
Tambahan modal disetor 475.000*)3
Biaya merger tangguhan 40.000
Biaya pengeluaran Saham tangguhan 25.000
*)
1. adalah total harga beli aktiva bersih dikurangi dengan nilai wajar dari aktiva bersih (total aktiva – hutang lancar) yaitu; 640.000 – 510.000 = 130.000
2. nilai tercatat saham – saham biasa (575.000-100.000) 3. nilai saham biasa = $10 x 10.000