• Tidak ada hasil yang ditemukan

Slide PSY510 Materi Kuliah Pertemuan 6

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Slide PSY510 Materi Kuliah Pertemuan 6"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

Psikologi Psikologi

Lintas Budaya Lintas Budaya

Kuliah VI: Perbedaan Budaya dan Gender

(2)

- Apa yang dimaksud dengan Gender?

- Apa bedanya dengan jenis kelamin

(Sex)?

(3)

Jenis Kelamin (Sex) Gender Berdasarkan biologis dan

fisiologis Berdasarkan konstruksi sosial dan budaya

2 jenis kelamin Lebih dari 2 jenis gender Cenderung sama/universal Lebih beragam

Rahim biologis Rahim sosial Tidak bisa diubah (kodrat) Bisa diubah

Gender:

Mengacu pada tingkah laku atau pola-pola yang menurut masyarakat/budaya dianggap pantas dilakukan oleh laki-laki dan perempuan.

(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)

Perbedaan Gender akan menjadi masalah bila salah satu gender mengalami:

1.Penomorduaan (subordinasi) 2.Diskriminasi

3.Beban ganda 4.Peminggiran

5.Kekerasan (violence)

6.Pelabelan negatif (stereotype)

(13)

Istilah-Istilah yang sering digunakan terkait gender dan jenis kelamin

Sex roles:

Tingkah laku dari aktivitas laki-laki dan perempuan yang terkait dengan perbedaan biologis dan alat reporduksi.

Sex Identity (Identitas sex):

Kesadaran atau recognisi atas jenis kelamin atau

sex roles yang dimiliki oleh seseorang

(14)

Gender roles:

Tingkah laku/peran/pola-pola yang spesifik yang

mengatur bagaimana laki-laki dan perempuan bertingkah laku dan berperan sesuai dengan budaya

Identitas gender:

Kesadaran atau recognisi tentang peran gender yang dimiliki atau diadposi oleh seseorang.

Gender stereotype:

Karateristik-karakteristik psikologis dan tingkah laku yang secara tipikal diasosiasikan dengan laki-laki atau

perempuan.

(15)

Hubungan Antara Jenis Kelamin dan Gender Antar Budaya

• Perbedaan karakteristik fisik, Jenis kelamin biologis menjadi acuan bagaimana laki-laki dan perempuan bertingkah laku.

• Semua masyarakat /budaya di dunia membentuk peran

gender ini. Budaya mengatur apa yang dilakukan laki-laki , apa yang dilakukan perempuan dan bahkan mengatur “apa yang seharusnya” dilakukan dan tidak dilakukan.

• Penelitian di 30 negara menunjukkan kecenderungan yang sama tentang peran gender dalam fungsi rumah tangga.

Perempuan lebih dominan dalam pekerjaan-pekerjaan rumah tangga.

(16)

• Tiga tipe peran ayah-ibu di sebuah rumah tangga

1. Expressive: lingkungan dan dukungan di rumah tangga 2. Financial : keuangan rumah tangga

3. Childcare : pengasuhan dan perawatan anak

• Di hampir semua budaya secara berurut ayah berperan dalam hal 1). Finansial; 2). Expressive; dan 3.) Childcare.

• Sementara peran ibu lebih bervariasi di antar budaya. Di negara- negara yang kurang makmur, peran ibu lebih dominan untuk Childcare. Namun di negara-negara yang lebih sejahtera ibu melaksanakan tiga peran di atas.

(17)

• Suku Arapesh menganggap laki-laki dan perempuan bersifat feminim (peka, emosional, pasif); ayah dan ibu sama-sama mengasuh anak.

• Suku Mundugumor menganggap laki-laki dan perempuan bersifat maskulin, agresif dan suka berperang.

• Suku Tchambuli membalik peran laki-laki dan perempuan.

Perempuan: dominan, pekerjaan sehari-hari, mencari makan, memperbaiki sarana, membuat keputusan penting dalam

keluarga.

laki-laki: berhias dan mengasuh anak.

Suku di Papua Nugini

(18)

• Mempunyai 5 jenis gender

1. Bissu (gender laki-laki dan perempuan)

2. Calabai (laki-laki berperan sebagai perempuan) 3. Calalai (perempuan berperan sebagai laki-laki) 4. Laki-laki

5. Perepuan.

Suku di Bugis, Sulawesi

(19)

• Di budaya barat (western) terdapat 3 jenis gender:

1. Maskulin (Laki-Laki) 2. Feminim (Perempuan)

3. Androgyn (orang berjenis kelamin laki-laki atau perempuan yang bisa melaksanakan perang gender perempuan atau laki-laki)

• Sikap dan perilaku kita dituntun oleh skema gender.

Penelitian Sandra Bem (1976)

(20)

Penelitian Hostfede (1983)

Berbudaya Maskulin Berbudaya Feminim

Jepang, Austria, Venezuela, Italia Denmark, Belanda, Norwegia, Swedia Moral tinggi terhadap seks Terbuka dan apa adanya terhadap

seks

Standar ganda dalam seks Standar tunggal Fanatik terhadap agama, fokus pada

Tuhan atau Dewa Kurang mementingkan agama, fokus pada manusia

Tradisional Lebih modern

(21)

Gender Stereotypes

Karakteristk Pria Karakteristik Wanita Aktif

Petualang Agresif Arogan Bossy Capable

Percaya diri Humor

Individualistik Inisiatif

Pencari kesenangan Rasional

Realistis Rigid Serius

Affected Apresiatif Charming Confused Curious Dependent Emotioanal Fearful

Forgiving Fusy

Sensitif Pemalu Seksi Submisif

Tidak berambisi

Penelitian melibatkan 3000 partisisan dari 30 negara

(22)

- Di negara Jepang dan Afrika karakteristik laki-laki dinilai lebih positif/menyenangkan daripada karakteristik

perempuan.

- Di negara Italia dan Peru karakteristik perempuan dinilai lebih positif/menyenangkan daripada laki-laki.

-India lebih banyak mengendorse peran gender tradisional dibandingkan dengan Amerika.

- Ibu-ibu Jepang lebih banyak mengkontrol anak daripada ayah. Sementara ibu di Jerman kurang banyak kontrol.

Gender Stereotypes

(23)

• TUGAS Minggu Depan :

Presentasi identitas dan peran gender dari suku-suku di

Indonesia (Jelaskan dan deskripsikan terlebih dahulu

sukunya dari mana)

(24)

• TUGAS UTS :

• Pilih topik-topik tentang Psikologi Lintas Budaya 1. Bab I Pendahuluan (minimal 3 halaman)

- Latar Belakang - Permasalahan

2. Bab II Landasan Teori (minimal 5 halaman)

(25)

TUGAS Kelompok :

1. Jelaskan mengapa Gender merupakan produk dari budaya/lingkungan sosial

2. Berikan contoh dari:

- Peran Gender

- Perbedaan gender lintas budaya 3. Berikan contoh dari:

- Penomorduaan (subordinasi) - Diskriminasi

- Beban ganda

- Kekerasan (violence)

- Pelabelan negatif (stereotype)

Referensi

Dokumen terkait