SMART TRASH CAN SOLUTIONS: ENHANCHING EFFICIENCY and SUSTAINABILITY in WASTE
MANAGEMENT
(Andrew Asael Nainggolan-200403131) (Clarisa Deswanti Sihombing-200403127)
(Dian Yulietha Pasaribu-200403148) (Ela Marvana Damanik-200403119) (Yohana Rosinar Nainggolan-200403113)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2024
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkat dan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan rancangan business plan kami yang berjudul Smart Trash Can Solutions: Enhancing Efficiency and Sustainability in Waste Management. Business Plan ini berisi mengenai rancangan produk Smart Trash Can yang akan kami buat.
Dalam proses penyusunan dan penulisan laporan ini, tidak terlepas dari dukungan banyak pihak. Oleh karena itu, praktikan mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu dalam penyelesaian laporan ini, di antaranya:
1. Orang tua peserta yang telah banyak memberikan dukungan, baik secara moril dan materil sehingga praktikan mampu menyelesaikan laporan ini.
2. Ibu Indah Rizkya Tarigan, S.T., M.T. selaku kepala Laboratorium Sistem Produksi, Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Aulia Ishak, S.T., M.T., Ph.D, IPM., selaku kepala program studi sarjana Teknik Industri Univeristas Sumatera Utara yang telah memberikan bimbingan kepada peserta.
4. Seluruh orang yang tak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan motivasi dalam pelaksanaan pembuatan business plan ini.
Penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam laporan ini.
Oleh karena itu, praktikan mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PENULIS
MEDAN, MARET 2024
RINGKASAN BUSINESS PLAN
Perusahaan Bersih Plus merupakan perusahaan yang bergerak di bidang teknologi.
Perusahaan kami menjual produk tempat sampah in-situ yang dilengkapi dengan fitur dapat membuka dan menutup secara otomatis, dapat mengurangi aroma tidak sedap yang ada pada tempat sampah, dan dapat menghancurkan sampah anorganik dan organik. Tujuan dari penjualan produk ini yaitu supaya lingkungan tetap bersih dan rapi, membantu mencegah penyebaran penyakit yang disebabkan tempat sampah yang tidak tertutup dengan rapat ,efisiensinya pengumpulan sampah dan kenyamanan bagi lingkungan sekitar. Secara keseluruhan produk ini sangat penting dalam menjaga kesehatan, kebersihan, dan kenyamanan lingkungan sekitar. Produk ini akan menutup dan membuka secara otomatis ketika ada suatu pergerakan di sekitar tempat sampah. Tutup tempat sampah akan terbuka secara otomatis sehingga pengguna dapat membuang sampah ke dalamnya. Setelah sampah dimasukkan, tutup akan menutup secara otomatis. Hal ini dapat mengurangi kemungkinan bau tidak sedap yang berasal dari tempat sampah yang terbuka.
Produk ini juga dapat mendeteksi bau yang melebihi ambang batas, maka sistem akan memberikan sinyal untuk mengaktifkan proses pembukaan dan penutupan tutup tempat sampah secara otomatis. Selain itu juga dilengkapi dengan teknologi penghancur sampah yang dapat menghancurkan sampah organik dan anorganik menjadi partikel yang lebih kecil sehingga dapat digunakan sebagai pupuk kompos dan didaur ulang. Dengan fitur-fitur tersebut tentunya meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan sampah, mengurangi biaya dan waktu pengangkutan sampah, meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan benar, dapat mengurangi aroma tidak sedap dari sampah dan lingkungan sekitar menjadi lebih bersih dan sehat. Rencana pengembangan usaha dilakukan melalui pengembangan wilayah pemasaran dan menggunakan media promosi melalui media elektronik seperti media sosial pribadi maupun media sosial teman dan kerabat terdekat, serta tidak lupa menyebarkannya melalui media cetak seperti brosur/leaflet dan melalui iklan. Tujuan dari kegiatan promosi ini yaitu selain menarik minat pelanggan agar dapat membeli produk yang akan dijual, dengan memperkenalkan produk ini untuk mensosialisasikan kesadaran masyarakat
tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan benar serta membantu menyadarkan pelanggan mengenai pentingnya lingkungan yang bersih dan sehat.
Dana yang dibutuhkan dalam proses produksi produk ini adalah Rp900.000. Dana ini akan digunakan untuk membeli berbagai bahan baku dan bahan penolong yang dibutuhan dalam proses produksi.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
KATA PENGANTAR ... ii
RINGKASAN BUSINESS PLAN ... iii
DAFTAR ISI ... iv
I PERKENALAN ... 1
1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Tujuan Bisnis... 2
1.3. Visi dan Misi ... 2
II DESKRIPSI BISNIS ... 4
2.1. Deskripsi dan Bidang Usaha ... 4
2.2. Analisis SWOT ... 5
2.3. Dampak Bisnis Terhadap Lingkungan(Ekonomi, Sosial, Budaya) ... 12
2.4. Resiko Bisnis ... 13
III ANALISIS PRODUK ... 14
3.1. Jenis Produk dan Harga Produk ... 14
3.2. Nama dan Karakteristik Produk ... 14
IV RENCANA PEMASARAN ... 15
4.1. Deskripsi dan Sasaran Konsumen ... 15
4.2. Pesaing dan Situasi Kompetitif ... 16
4.3. Perkiraan Harga ... 16
4.4. Daerah Pemasaran ... 17
4.5. Bauran Pemasaran ... 17
v
DAFTAR ISI (LANJUTAN)
V RENCANA OPERASIONAL DAN PRODUKSI ... 19
5.1. Bahan Baku, Bahan Penolong, dan Peralatan ... 19
5.2. Proses Produksi ... 21
5.3. Lokasi Produksi ... 22
5.4. Kapasitas dan Target Produksi ±4 Bulan ... 22
5.5. Target Penjualan Selama ±4 Bulan ... 23
VI RENCANA MANAJEMEN ... 25
6.1. Struktur Organisasi ... 25
6.2. Jadwal Kegiatan ... 25
6.3. Uraian Tugas ... 26
VII ANALISIS KEUANGAN ... 28
7.1. Sumber Keuangan ... 28
7.2. Kebutuhan Investasi ... 29
7.3. Menentukan Harga Pokok Penjualan ... 29
7.4. Rencana Untung/Rugi ... 32
7.5. Rasio Manfaat dan Biaya ... 34
7.6. Titik Impas ... 34
VIII PENUTUPAN ... 36
8.1. Harapan dan Motivasi ... 36
DOKUMENTASI
1
BAB I PERKENALAN
1.1. Latar Belakang
Saat ini kemajuan teknologi mengalami kemajuan yang sangat pesat.
Tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi berkembang begitu pesat sehingga perlu digunakan, dipelajari, dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Semakin banyak penduduk di suatu wilayah maka semakin banyak pula sampah yang dihasilkan. Sampah adalah bahan yang dibuang atau dibuang dari sumber kegiatan manusia atau alam yang tidak mempunyai nilai ekonomi. Meski terkesan mudah bagi setiap orang untuk membuang sampah pada tempatnya, namun kenyataannya masih banyak sampah yang berserakan dimana-mana. Hal ini disebabkan kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan. Sampah merupakan ancaman serius bagi masyarakat karena membuang sampah sembarangan dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Hal ini dibuktikan dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.
Indonesia saat ini sedang menghadapi darurat sampah dan sangat memprihatinkan. Kondisi ini banyak dijumpai pada lingkungan yang tercemar di kota-kota besar. Banyaknya sampah plastik dimasyarakat disebabkan oleh gaya hidup manusia yang terbiasa menggunakan produk plastik baik untuk keperluan rumah tangga maupun komersial. Jumlah sampah yang dihasilkan penduduk Indonesia sebanyak 189.000 ton per hari.
Oleh karena itu penulis menawarkan produk tempat sampah in-situ yang dilengkapi dengan fitur dapat membuka dan menutup secara otomatis, dapat mengurangi aroma tidak sedap yang ada pada tempat sampah, dan dapat menghancurkan sampah anorganik dan organik. Tujuan dari penjualan produk ini yaitu supaya lingkungan tetap bersih dan rapi, membantu mencegah penyebaran penyakit yang disebabkan tempat sampah yang tidak tertutup dengan rapat ,efisiensinya pengumpulan sampah dan kenyamanan bagi lingkungan sekitar.
Secara keseluruhan produk ini sangat penting dalam menjaga kesehatan, kebersihan, dan kenyamanan lingkungan sekitar. Produk ini akan menutup dan
2
membuka secara otomatis ketika ada suatu pergerakan di sekitar tempat sampah.
Tutup tempat sampah akan terbuka secara otomatis sehingga pengguna dapat membuang sampah ke dalamnya. Setelah sampah dimasukkan, tutup akan menutup secara otomatis. Hal ini dapat mengurangi kemungkinan bau tidak sedap yang berasal dari tempat sampah yang terbuka. Produk ini juga dapat mendeteksi bau yang melebihi ambang batas, maka sistem akan memberikan sinyal untuk mengaktifkan proses pembukaan dan penutupan tutup tempat sampah secara otomatis. Selain itu juga dilengkapi dengan teknologi penghancur sampah yang dapat menghancurkan sampah organik dan anorganik menjadi partikel yang lebih kecil sehingga dapat digunakan sebagai pupuk kompos dan didaur ulang. Dengan fitur-fitur tersebut tentunya meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan sampah, mengurangi biaya dan waktu pengangkutan sampah, meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan benar, dapat mengurangi aroma tidak sedap dari sampah dan lingkungan sekitar menjadi lebih bersih dan sehat.
1.2. Tujuan Bisnis
Tujuan dari bisnis Smart Trash Can adalah meningkatkan efisisensi pengelolaan sampah dengan teknologi pintar untuk mengoptimalkan pengumpulan, pengangkutan, dan pemrosesan sampah sehingga dapat menghindari pemborosan serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang berkelanjutan.
1.3. Visi dan Misi 1.3.1. Visi
Adapun visi dari business plan Smart Trash Can ini adalah menjadi penyedia solusi pengelolaan sampah yang efisien, higenis, dan berkelanjutan untuk masyarakat dan lingkungan yang lebih baik.
3 1.3.2. Misi
Adapun misi dari business plan Smart Trash Can ini adalah:
1. Mengembangkan, memproduksi, dan memasarkan tempat sampah otomatis yang inovatif dan berkualitas tinggi untuk memenuhi kebutuhan dan persyaratan pelanggan.
2. Memberikan layanan purna jual yang responsive dan berkualitas tinggi untuk memastikan kepuasan pelanggan.
3. Menjaga standar kualitas dan keamanan yang tinggi dalam produksi dan pengelolaan sampah, serta memperhatikan kesehatan dan keselamatan kerja karyawan dan pelanggan.
4
BAB II
DESKRIPSI BISNIS
2.1. Deskripsi dan Bidang Usaha
Produk yang kami hasilkan adalah tempat sampah yang dapat membuka, menutup, mengurangi aroma tidak sedap, dapat menghancurkan sampah organik dan anorganik secara otomatis sehingga dapat meningkatkan efektivitas dan kenyamanan bagi lingkungan sekitar. Produk ini dapat menjadi solusi permasalahan untuk memudahkan pengelolaan sampah dan menjaga kebersihan serta kenyamanan lingkungan sekitar. Dengan hadirnya produk ini, maka dapat membantu konsumen menghemat waktu dan tenaga dalam mengelola sampah, karena konsumen tidak perlu membuka dan menutup tutup tempat sampah secara manual, mengurangi volume sampah serta dapat mencegah penyebaran penyakit yang mungkin ditimbulkan oleh sampah. Produk ini akan menutup dan membuka secara otomatis ketika ada suatu pergerakan di sekitar tempat sampah. Tutup tempat sampah akan terbuka secara otomatis sehingga pengguna dapat membuang sampah ke dalamnya. Setelah sampah dimasukkan, tutup akan menutup secara otomatis.
Hal ini dapat mengurangi kemungkinan bau tidak sedap yang berasal dari tempat sampah yang terbuka. Produk ini juga dapat mendeteksi bau yang melebihi ambang batas, maka sistem akan memberikan sinyal untuk mengaktifkan proses pembukaan dan penutupan tutup tempat sampah secara otomatis. Selain itu juga produk ini dapat menghancurkan sampah yang terdapat di dalamnya. Penghancuran sampah ini bertujuan untuk mempercepat proses dekomposisi sampah organik dan mempercepat proses daur ulang sampah anorganik. Dengan menggabungkan teknologi tersebut pada pembuatan tempat sampah otomatis, akan dihasilkan sistem pengolahan sampah yang efektif dan efisien. Sampah organik dan anorganik dapat dihancurkan dan diolah secara otomatis di dalam tempat sampah, sehingga mengurangi penggunaan tempat sampah dan memudahkan proses pengangkutan sampah. Pupuk kompos yang dihasilkan dari pengomposan dapat digunakan untuk pertanian atau keperluan lainnya. Selain itu, teknologi ini juga dapat mengurangi dampak lingkungan dan emisi gas rumah kaca.
5 2.2. Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah manajemen strategis yang digunakan untuk mengevaluasi faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi kesuksesan suatu proyek, produk, atau perusahaan. Analisis SWOT terdiri dari 4 elemen utama yaitu:
1. Kekuatan (Strenghs) merupakan atribut iternal positif yang membantu entitas mencapai tujuan dan keberhasilan. Kekuatan dapat berupa sumber daya, kemampuan atau asset yag membedakan entitasa dari pesaingnya.
a. Teknologi Canggih: Smart trash can menggunakan teknologi terbaru, seperti sensor gerakan, sensor berat, dan sensor yang berfungsi untuk menghancurkan sampah organic maupun sampah nonorganic yang dapat memberikan fungsionalitas yang lebih baik.
b. Efisiensi Pengelolaan Sampah: Mampu mendeteksi pengisian sampah dan memberikan pengingat kepada pengguna, sehingga dapat meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan sampah.
c. Kemudahan Penggunaan: Desain yang intuitif dan antarmuka penggunaka yang mudah digunakan membuatnya lebih menarik bagi pengguna.
2. Kelemahan (Weakness) merupakan atribut internal yang dapat menghambat kemajuan atau kesuksesan entitas. Kelemahan dapat mencakup keterbatasan sumber daya, keterampilan yang kurang, atau kekurangan dalam infrastruktur.
a. Biaya Tinggi: Biaya pembelian dan instalasi smart trash can mungkin lebih tinggi dibandingkan dengan tong sampah konvensional, menyebabkan hambatan bagi beberapa konsumen.
b. Ketergantungan pada Teknologi: Ketergantungan pada teknologi dapat menyebabkan masalah jika terjadi kegagalan teknis atau gangguan jaringan.
3. Peluang (Opportunities) merupakan faktor-faktor eksternal yang dapat dimanfaatkan oleh entitas untuk mencapai tujuan dan meningkatkan kinerja.
Peluang dapat berupa tren pasar, perubahan regulasi, atau kebutuhan pasar yang belum terpenuhi.
a. Peningkatan Kesadaran Lingkungan: Dengan munculnya kesadaran lingkungan yang semakin meningkat, ada peluang untuk memasarkan smart
6
trash can sebagai bagian dari upaya pengurangan limbah dan peningkatan pengelolaan sampah.
b. Inovasi Produk: Ada potensi untuk terus mengembangkan fitur-fitur baru dan meningkatkan fungsionalitas smart trash can, seperti integrasi dengan aplikasi seluler atau penggunaan teknologi kecerdasan buatan untuk meningkatkan analisis data sampah.
4. Ancaman (Threats) merupakan faktor-faktor eksternal yang dapat menghambat kesuksesan entitas atau menimbulkan risiko bagi operasinya.
Ancaman dapat berupa persaingan pasar yang intens, perubahan teknologi, atau perubahan kebijakan pemerintah.
a. Kompetisi: Persaingan dari produk-produk sejenis atau inovasi lain dalam industri pengelolaan sampah dapat menjadi ancaman bagi pasar smart trash can.
b. Ketidakpastian Regulasi: Perubahan peraturan atau regulasi terkait pengelolaan sampah atau privasi data bisa menjadi ancaman yang perlu diperhatikan.
Analisis SWOT membantu organisasi untuk memahami posisi relatif mereka di pasar dan mengidentifikasi strategi yang tepat untuk memanfaatkan kekuatan mereka, mengatasi kelemahan, mengejar peluang, dan menghadapi ancaman yang mungkin muncul. Analisis SWOT dari produk kami dapat dilihat pada Tabel 1.1.
7
Tabel 1.1. Analisis Strength Smart trash can STRENGTH (KEKUATAN)
1. PRODUK
Harga jual
Mutu produk
Desain dan variasi produk
Perlengkapan (feature) tambahan
Pengemasan& label
Harga jual produk harus disesuaikan dengan kemampuan keuangan para konsumen agar produk dapat terjangkau dan menarik minat pembeli.mutu produk juga harus diperhartikan agar produk yang dihasilkan dapat memenuhi standar kualitas yang diharapkan pelanggan.
2. FUNGSI PEMASARAN
Promosi dan iklan
Tenaga sales
Promosi yang dilakukan yaitu melalui media sosial dengan memasarkan dan mempromosikan produk yang akan dijual.
3. DISTRIBUSI DAN PERSEDIAAN
Kecepatan distribusi
Ketepatan waktu pengiriman
Ketersediaan barang
Salah satu yang merupakan poin penting dalam proes penjualan produk ialah ketepatan waktu pengiriman.
4. PELAYANAN PELANGGAN
Keramahan pelayanan
Pelayanan purnajual
Keramahan pelayanan yang diberikan kepada pelanggan tetap menjadi poin utama yang harus diperhatikan dalam penjualan produk
5. ORGANISASI DAN SDM
Wewenang dan delegasi
Rekrutmen dan penempatan
Tingkat keahlian khusus
Tingkat pendidikan
Pengalaman kerja
Jumlah tenaga kerja
Dalam penerimaan sumber daya manusia di perusahaan tentunya tetap mengutamakan tingkat pendidikan
8 STRENGTH (KEKUATAN)
6. PRODUK
Harga jual
Mutu produk
Desain dan variasi produk
Perlengkapan (feature) tambahan
Pengemasan& label
Harga jual produk harus disesuaikan dengan kemampuan keuangan para konsumen agar produk dapat terjangkau dan menarik minat pembeli.mutu produk juga harus diperhartikan agar produk yang dihasilkan dapat memenuhi standar kualitas yang diharapkan pelanggan.
7. FUNGSI PEMASARAN
Promosi dan iklan
Tenaga sales
Promosi yang dilakukan yaitu melalui media sosial dengan memasarkan dan mempromosikan produk yang akan dijual.
8. DISTRIBUSI DAN PERSEDIAAN
Kecepatan distribusi
Ketepatan waktu pengiriman
Ketersediaan barang
Salah satu yang merupakan poin penting dalam proes penjualan produk ialah ketepatan waktu pengiriman.
9. PELAYANAN PELANGGAN
Keramahan pelayanan
Pelayanan purnajual
Keramahan pelayanan yang diberikan kepada pelanggan tetap menjadi poin utama yang harus diperhatikan dalam penjualan produk
10. ORGANISASI DAN SDM
Wewenang dan delegasi
Rekrutmen dan penempatan
Tingkat keahlian khusus
Tingkat pendidikan
Pengalaman kerja
Jumlah tenagakerja
Dalam penerimaan sumber daya manusia di perusahaan tentunya tetap mengutamakan tingkat pendidikan
9
Tabel 1.2. Analisis Weakness Smart trash can WEAKNESS (KELEMAHAN
1. PRODUK
Hargajual
Mutuproduk
Desain dan variasi produk
Perlengkapan (feature) tambahan
Pengemasan & label
Salah satu kelemahan dari produk smart trash can ialah desain dan variasi produk yang diciptakan sangat terbatas
2. FUNGSI PEMASARAN
Promosi dan iklan
Tenaga sales
Tenaga sales yang terdapat di perusahaan ini masih terbatas karena perusahaan ini merupakan perusahaan yang baru dirintis
3. ORGANISASI DAN SDM
Wewenang dan delegasi
Rekrutmen dan penempatan
Tingkat keahlian khusus
Tingkat pendidikan
Pengalaman kerja
Jumlah tenaga kerja
Jumlah tenaga kerja masih terbatas karena perusahaan ini merupakan perusahaan yang baru dirintis dan masih memerlukan jumlah tenaga kerja yang sedikit.
4. PRODUKSI
Biaya produksi
Perencanaan produksi
Kapasitas produksi
Kemampuan pemenuhan order
Fasilitas produksi
Penanganan limbah produksi
Penanganan limbah produksi masih belum dilakukan karena untuk melakukan penangan limbah produksi harus dilakukan oleh orang yang expert dibidang pengolahan limbah produksi.
5. PEMANFAATAN TI
Pemahaman manfaat TI
Ketersediaan perangkat keras
Ketersediaan perangkat lunak
Kemampuan operator
Pemanfaat TI yaitu kemampuan operator masig terbatas pada perusahaan ini
10
Tabel 1.3. Analisis Opportunities Smart trash can OPPORTUNITIES (PELUANG)
1. PERSAINGAN
Persaingan untuk usaha sejenis
Persaingan untuk produk substitusi
Produk import
Kami melihat adanya peluang dalam persaingan usaha sejenis karena produk kami memiliki keunggulan dibandingkan dengan produk sejenis yang diproduksi oleh perusahaan lain.
2. PEMODALAN
Hubungan dengan lembaga keuangan (perbankan)
Kemudahan mendapatkan pinjaman
Tingkat suku bunga kredit
Untuk mendapatkan bantuan berupa modal usaha maka harus berhubungan dengan lembaga keuangan yang dapat mempermudah perusahaan
3. KEBIJAKAN PEMERINTAH
Perijinan dan birokrasi
Peraturan pemerintah
Perpajakan
Kemudahan pengurusan eksport
Kebijakan fiskal
Perijinan dan birokrasi dari pemerintah dapat memberikan peluang bagi perusahaan ini untuk dapat terus berkembang 4. PELUANG PASAR
Akses dan informasi pasar
Permintaan pasar
Perilaku pasar
Perilaku pasar akan memberi peluang bagi produk yang akan kami jual
5. KEMAJUAN TEKNOLOGI
Perkembangan teknologi produksi
Perkembangan TI
Kemudahan produksi prodk dapat memberikan peluang perkembangang teknologi produksi
6. TENAGA KERJA
Ketersediaan tenaga kerja sesuai kebutuhan
Serikatpekerja
Tersedianya tenaaga kerja yang sesuai kebutuhan dengan produk yang akan dijual dapat memberikan peluang lebih besar abgi perusahaan.
11 7. MASYARAKAT SEKITAR
Tuntutan lembaga konsumen
Sikap masyarakat terhadap produk
Respon positif
masyarakat terhadap produk dapat menjadi perluang bagi perusahaan.
Apabila masyarakat dapat memahamai manfaat dan keunggulan dari produk kami, maka akan meningkatkan permintaan dan penjualan produk tersebut.
Tabel 1.4. Analisis Threats Smart trash can THREATS (HAMBATAN)
1. PERSAINGAN
Persaingan untuk usaha sejenis
Persaingan untuk produk substitusi
Produk import
Persaingan dalam bisnis sejenis dapat menjadi kendala bagi perusahaan.
Oleh karena itu, kita harus memperhatikan kelemahan produk kita dengan membandingkannya dengan produk yang dijual di usaha sejenis.
2. PEMODALAN
Hubungan dengan lembaga keuangan (perbankan)
Kemudahan mendapatkan pinjaman
Tingkat suku bunga kredit
Adanya tingkat suku bunga kredit tentunya dapat mempersulit kinerja
perusahaan karna
pengembalian modal sesuai dengan tenggang waktu yang diberikan
3. KEBIJAKAN PEMERINTAH
Perijinan dan birokrasi
Peraturan pemerintah
Perpajakan
Kemudahan pengurusan eksport
Kebijakan fiskal
Perpajakan dapat
menghambat suatu
perusahaaan dalam melakukan penjualan produk
12 4. BAHAN BAKU
Mutu bahan baku
Fluktuasi harga bahan baku
Ketersediaan bahan baku
Permasalahan yang sering terjadi pada aspek keungana perushaan ialah fluktuasinya harga bahan baku yang
dapat menghambat
perusahaan dalam
melakukan penjualan produk
5. KONDISI PEREKONOMIAN
Kondisi perekonomian dan perbankan (keuangan)
Tingkat suku bunga deposito
hambatan perusahaan untuk dapat tetap berkembang dan stabil adalah kondisi
perekenomian dan
perbankan serta tingkat suku bunga deposito
2.3. Dampak Bisnis Terhadap Lingkungan (Ekonomi, Sosial, Budaya) Dampak bisnis terhadap lingkungan terdiri dari 3 yaitu:
1. Bidang Ekonomi
Adapun dampak bisnis terhadap lingkungan dalam bidang ekonomi yaitu:
a. Smart trash can dapat meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan sampah dengan mendeteksi level pengisian sampah dan mengoptimalkan jadwal pengumpulan. Hal ini dapat mengurangi biaya operasional bagi pemerintah atau perusahaan pengelola sampah.
b. Dengan otomatisasi proses pengumpulan sampah, tenaga kerja dapat dialokasikan ke tugas-tugas lain yang lebih produktif, yang dapat meningkatkan produktivitas secara keseluruhan dalam masyarakat.
2. Bidang Sosial
Adapun dampak bisnis terhadap lingkungan dalam bidang sosial yaitu:
a. Smart trash can dapat meningkatkan kesadaran lingkungan di masyarakat dengan memberikan informasi tentang jumlah sampah yang dihasilkan dan memberikan umpan balik langsung kepada pengguna tentang kebiasaan pembuangan sampah mereka. Ini dapat mendorong perilaku yang lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan.
13
b. Dengan menyediakan fitur-fitur seperti pengingat jadwal pengumpulan sampah atau penghargaan untuk pemilahan sampah yang benar, smart trash can dapat mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam praktik pengelolaan sampah yang berkelanjutan.
3. Bidang Budaya
Adapun dampak bisnis terhadap lingkungan dalam bidang budaya yaitu:
a. Penggunaan smart trash can memperkenalkan inovasi teknologi dalam aspek sehari-hari masyarakat, yang dapat memengaruhi budaya penggunaan teknologi secara lebih luas.
b. Dengan mengoptimalkan proses pengelolaan sampah, smart trash can dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat bagi masyarakat, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kualitas hidup mereka.
2.4. Resiko Bisnis
Dalam melakukan perancangan sesuatu bisnis, perlu diperhatikan apa saja kemungkinan resiko-resiko yang akan terjadi diantaranya yaitu:
1. Bisnis yang tergantung pada teknologi smart trash can rentan terhadap gangguan teknis atau kegagalan sistem. Jika smart trash can mengalami kerusakan atau tidak berfungsi dengan baik, ini dapat mengganggu operasi pengelolaan sampah dan merugikan reputasi perusahaan.
2. Pengembangan dan pemeliharaan teknologi smart trash can dapat memerlukan investasi awal yang signifikan. Biaya untuk pengembangan perangkat keras, perangkat lunak, dan infrastruktur jaringan harus dipertimbangkan dengan cermat, terutama untuk bisnis skala kecil atau menengah.
3. Pasar smart trash can semakin ramai dengan munculnya pesaing baru dan produk-produk alternatif. Persaingan yang ketat dapat mengurangi pangsa pasar dan membuat sulit untuk mempertahankan keunggulan kompetitif.
4. Tingkat adopsi teknologi smart trash can oleh masyarakat mungkin tidak sesuai dengan ekspektasi, terutama jika ada resistensi terhadap penggunaan teknologi baru atau kurangnya kesadaran akan manfaatnya. Hal ini dapat menghambat pertumbuhan bisnis smart trash can.
14
BAB III
ANALISIS PRODUK
3.1. Jenis Produk dan Harga Produk
Produk ini merupakan sebuah inovasi dalam bentuk tempat sampah yang telah ditingkatkan fungsinya menjadi sebuah tempat sampah pintar melalui integrasi teknologi canggih. Dengan tambahan teknologi, tempat sampah ini mampu memberikan kemudahan dalam pengelolaan sampah, seperti pemantauan kapasitas penuh, pemilahan otomatis, dan bahkan pengiriman sinyal jika membutuhkan pengosongan. Meskipun telah mengalami peningkatan dalam fitur dan kinerja, harga jualnya mungkin di luar jangkauan beberapa segmen pasar dengan kisaran harga sekitar Rp 400.000.
3.2. Nama dan Karakteristik Produk
Smart Trash Can adalah produk berupa tempat sampah pintar. Produk ini terbuat dari bahan aluminium yang berwarna silver dipadukan dengan warna hitam.
Tempat sampah ini seberat 10 Kg, namun dilengkapi roda untuk mempermudah apabila tempat sampah akan dipindahkan. Produk ini akan menutup dan membuka secara otomatis ketika ada suatu pergerakan di sekitar tempat sampah. Tutup tempat sampah akan terbuka secara otomatis sehingga pengguna dapat membuang sampah ke dalamnya. Setelah sampah dimasukkan, tutup akan menutup secara otomatis.
Hal ini dapat mengurangi kemungkinan bau tidak sedap yang berasal dari tempat sampah yang terbuka. Produk ini juga dapat mendeteksi bau yang melebihi ambang batas, maka sistem akan memberikan sinyal untuk mengaktifkan proses pembukaan dan penutupan tutup tempat sampah secara otomatis. Selain itu juga dilengkapi dengan teknologi penghancur sampah yang dapat menghancurkan sampah organik dan anorganik menjadi partikel yang lebih kecil sehingga dapat digunakan sebagai pupuk kompos dan didaur ulang. Dengan fitur-fitur tersebut tentunya meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan sampah, mengurangi biaya dan waktu pengangkutan sampah, meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan benar, dapat mengurangi aroma tidak sedap dari sampah dan lingkungan sekitar menjadi lebih bersih dan sehat.
15
BAB IV
RENCANA PEMASARAN
4.1. Deskripsi dan Sasaran Konsumen
Deskripsi dan sasaran konsumen antara lain untuk:
1. Perusahaan dan Gedung Komersial
Smart Trash Can cocok digunakan di perkantoran, pusat perbelanjaan, hotel, dan fasilitas umum lainnya. Pengelola Gedung dan perusahaan dapat meningkatkan efisiensi pengelolaan sampah di lingkungan mereka, mengurangi biaya pengelolaan sampah, dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan ramah lingkungan.
2. Pemerintah Daerah
Pemerintah daerah dapat memanfaatkan Smart Trash Can sebagai bagian dari infrastruktur kota di tempat-tempat strategi seperti taman, halte bus, atau area publik lain. Pemerintah dapat meningkatkan efisiensi pengumpulan sampah, mengurangi kepadatan sampah, dan mendukung pengelolaan sampah yang berkelanjutan.
3. Komunitas Perumahan
Pengelola kompleks perumahaan dapat memanfaatkan Smart Trash Can untuk meningkatkan pengelolaan sampah di lingkungan perumahaannya karena dapat membantu meningkatkan kesadaran lingkungan.
4. Institusi Pendidikan
Sekolah, perguruaan tinggi, dan institusi pendidikan lainnya menggunakan Smart Trash Can untuk mengedukasi siswa, mahasiswa dan staf karena fitur tempat sampah ini menjadi alat yang efektif untuk mengajarkan praktik berkelanjutan secara langsung.
16 4.2. Pesaing dan Situasi Kompetitif
Analisis pesaing dan situasi kompetitif dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1. Analisis Pesaing dan Situasi Kompetitif
Pesaing Keunggulan Kelemahan
Binuscan
Kapasitas sampah besar (70 liter) memungkinkan
produk untuk
menampung jumlah sampah yang lebih banyak daripada tempat sampah konvensional
Masalah teknis seperti sensor yang tidak bekerja dengan baik, kesulitan dalam mengoperasikan produk, atau masalah lainnya yang dapat mengurangi keandalan dan kinerja produk.
Fenesi
1. Desain elegan dan modern membuat produk ini cocok digunakan di berbagai tempat, baik di lingkungan rumah tangga maupun di tempat-tempat umum 2. Fungsi otomatis yang dimiliki produk dapat membantu
mengurangi bau tak sedap dari sampah yang ada di dalam tempat sampah, karena penutup akan menutup secara otomatis setelah sampah masuk ke dalam
1. Keterbatasan kapasitas sampah yang tersedia pada produk, yang tidak sebesar tempat sampah konvensional
Tidak cocok digunakan pada lingkungan yang memiliki tingkat kelembaban atau kekotoran yang tinggi, karena hal ini dapat mengganggu kinerja sensor gerak pada produk.
4.3. Perkiraan Pangsa Pasar
Perkiraan pangsa pasar untuk produk kami yaitu kepada masyarakat di Kota Medan. Jumlah penduduk yang berada di daerah Medan yaitu sekitar 2.983.868 orang. Dari jumlah tersebut, target yang ingin dicapai setiap bulannya yaitu sekitar 100 pelanggan yaitu sebesar 0.0035% dari total penduduk yang berlokasi di daerah Medan. Dengan target penjualan yang dicapai setiap bulannya sebanyak 100 pelanggan dengan harga stauan tempat sampah yaitu Rp 400.000.
17 4.4. Daerah Pemasaran
Pasar yang akan dituju adalah seluruh masyarakat yang berlokasi di kota Medan. Pasar ini ditujukan untuk semua kalangan masyarakat yang berada di kota Medan. Terkhusus kepada pemilik gedung perkantoran, apartemen, mal, pusat perbelanjaan, sekolah, universitas, instansi-instansi pemerintah yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan sampah diwilayahnya dan tempat-tempat umum lainnya. Jumlah penduduk yang berada di daerah Medan yaitu sekitar 2.983.868 orang. Dari jumlah tersebut, target yang ingin dicapai setiap bulannya yaitu sekitar 100 pelanggan yaitu sebesar 0.0035% dari total penduduk yang berlokasi di daerah Medan.
4.5. Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran, atau yang sering disebut sebagai marketing mix, adalah kombinasi dari berbagai elemen atau komponen yang digunakan oleh perusahaan untuk memengaruhi perilaku konsumen dan mencapai tujuan pemasaran mereka.
Bauran pemasaran ini terdiri dari empat elemen utama yang dikenal dengan istilah 4P: Produk (Product), Harga (Price), Tempat (Place), dan Promosi (Promotion).
1. Produk (Product)
Produk yang kami hasilkan adalah tempat sampah yang dapat membuka, menutup, mengurangi aroma tidak sedap, dapat menghancurkan sampah organik dan anorganik secara otomatis sehingga dapat meningkatkan efektivitas dan kenyamanan bagi lingkungan sekitar. Produk ini dapat menjadi solusi permasalahan untuk memudahkan pengelolaan sampah dan menjaga kebersihan serta kenyamanan lingkungan sekitar. Dengan hadirnya produk ini, maka dapat membantu konsumen menghemat waktu dan tenaga dalam mengelola sampah, karena konsumen tidak perlu membuka dan menutup tutup tempat sampah secara manual, mengurangi volume sampah serta dapat mencegah penyebaran penyakit yang mungkin ditimbulkan oleh sampah.
Produk ini akan menutup dan membuka secara otomatis ketika ada suatu pergerakan di sekitar tempat sampah. Tutup tempat sampah akan terbuka secara otomatis sehingga pengguna dapat membuang sampah ke dalamnya.
Setelah sampah dimasukkan, tutup akan menutup secara otomatis. Hal ini dapat
18
mengurangi kemungkinan bau tidak sedap yang berasal dari tempat sampah yang terbuka. Produk ini juga dapat mendeteksi bau yang melebihi ambang batas, maka sistem akan memberikan sinyal untuk mengaktifkan proses pembukaan dan penutupan tutup tempat sampah secara otomatis. Selain itu juga produk ini dapat menghancurkan sampah yang terdapat di dalamnya.
Penghancuran sampah ini bertujuan untuk mempercepat proses dekomposisi sampah organik dan mempercepat proses daur ulang sampah anorganik.
Dengan menggabungkan teknologi tersebut pada pembuatan tempat sampah otomatis, akan dihasilkan sistem pengolahan sampah yang efektif dan efisien.
Sampah organik dan anorganik dapat dihancurkan dan diolah secara otomatis di dalam tempat sampah, sehingga mengurangi penggunaan tempat sampah dan memudahkan proses pengangkutan sampah. Pupuk kompos yang dihasilkan dari pengomposan dapat digunakan untuk pertanian atau keperluan lainnya. Selain itu, teknologi ini juga dapat mengurangi dampak lingkungan dan emisi gas rumah kaca.
2. Harga (Price)
Harga satuan dari produk Smart Trash Can adalah Rp 400.000.
3. Tempat (Place)
Untuk memperluas wilayah pemasaran, kami akan memulai pengembangan di daerah kota Medan terlebih dahulu sebelum kemudian memperluas ke wilayah Provinsi Sumatera Utara, Pulau Sumatera, dan seluruh daerah di Indonesia.
4. Promosi (Promotion)
Salah satu cara untuk mempromosikan produk kami adalah dengan menggunakan media elektronik, seperti media sosial pribadi dan media sosial keluarga, serta melalui media cetak seperti brosur atau leaflet dan iklan.
Dengan melakukan kegiatan promosi ini, tujuan kami adalah untuk menarik minat calon pelanggan agar tertarik untuk membeli produk kami.
19
BAB V
RENCANA OPERASIONAL DAN PRODUKSI
5.1. Bahan Baku, Bahan Penolong dan Peralatan
Bahan baku adalah komponen atau material yang digunakan untuk membuat produk akhir. Dalam konteks pembuatan Smart Trash Can, bahan baku meliputi berbagai macam komponen elektronik seperti Arduino Uno, sensor ultrasonik, LCD, motor servo, dan sensor MQ136. Komponen-komponen ini merupakan bagian penting dalam pembuatan Smart Trash Can karena mereka memungkinkan fungsi-fungsi khusus seperti deteksi sampah, pengukuran level sampah, dan pengoperasian tutup secara otomatis. Tabel di bawah ini menunjukkan bahan baku yang digunakan dalam pembuatan Smart Trash Can.
20
Tabel 5.1 Bahan Baku Smart Trash Can
BAHAN BAKU
KEBUTUHAN RATA-RATA
PER BULAN
HARGA SATUAN
TOTAL
HARGA SUMBER
Arduino Uno 60 Rp.
100.000 Rp. 6.000.000 Toko Elektronik Modul step down
LM2596 60 Rp. 20.000 Rp. 1.200.000 Toko
Elektronik Sensor ultrasonik
HCSR04 60 Rp. 30.000 Rp. 1.800.000 Toko
Elektronik LCD CHARACTER
16X02/16X2/1602/1602A 60 Rp. 15.000 Rp. 900.000 Toko Elektronik
Motor servo SG90S 60 Rp. 10.000 Rp. 600.000 Toko
Elektronik Motor servo MG996R 60 Rp. 15.000 Rp. 900.000 Toko
Elektronik
Sensor MQ136 60 Rp. 10.000 Rp. 600.000 Toko
Elektronik
Shredder 60 Rp300.000 Rp30.000.000 Toko
Elektronik
Tempat Sampah 60 Rp. 35.000 Rp. 2.100.000 Toko
Swalayan
Total 480 Rp.
535.000
Rp.
34.100.000
Bahan penolong adalah komponen atau material tambahan yang digunakan dalam proses pembuatan untuk membantu atau menunjang proses tersebut. Dalam kasus ini, baut adalah contoh bahan penolong yang digunakan untuk mengikat atau memasang komponen-komponen elektronik ke dalam struktur tempat sampah.
Meskipun jumlahnya lebih sedikit dibandingkan bahan baku, bahan penolong tetaplah
21
penting dalam memastikan kekokohan dan kestabilan produk akhir. Tabel di bawah ini menunjukkan bahan penolong yang digunakan dalam pembuatan Smart Trash Can.
Tabel 5.2 Bahan Penolong BAHAN
PENOLONG
KEBUTUHAN RATA-RATA
PER BULAN
HARGA SATUAN
TOTAL
HARGA SUMBER
Baut 300 200 Rp. 60.000 Toko
Bangunan
Total 300 200 Rp. 60.000
Peralatan yang digunakan dalam pembuatan Smart Trash Can mencakup peralatan elektronik seperti soldering iron, multimeter, dan screwdriver, yang umumnya tersedia di bengkel atau toko elektronik. Selain itu, peralatan khusus seperti shredder juga dibutuhkan untuk menghancurkan sampah organik dan anorganik.
5.2. Proses Produksi
Proses produksi Smart Trash Can merupakan serangkaian langkah untuk menghasilkan produk yang berfungsi dengan baik. Ini melibatkan perakitan komponen elektronik dan mekanik, pengaturan peralatan, pengujian, dan penyelesaian produk.
Tahapan Proses Produksinya yaitu:
1. Persiapan Bahan Baku, Bahan Penolong, dan Peralatan
Bahan baku seperti Arduino Uno, sensor ultrasonik, dan motor servo disiapkan.
Bahan penolong seperti baut dan kabel-kabel juga dipersiapkan. Peralatan seperti soldering iron, multimeter, dan screwdriver disiapkan untuk digunakan dalam proses produksi.
2. Perakitan Komponen Elektronik
Komponen elektronik dipasang pada tempat sampah sesuai dengan desain yang telah ditetapkan. Kabel-kabel dihubungkan antar komponen untuk memastikan koneksi yang baik.
22 3. Pemasangan Komponen Mekanik
Motor servo dipasang pada mekanisme pembukaan dan penutupan tempat sampah.
Komponen mekanik lainnya, seperti shredder jika ada, juga dipasang pada tempat sampah.
4. Pengaturan dan Pengujian Peralatan Elektronik
Sensor dan motor servo diatur sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan.
Pengujian dilakukan untuk memastikan bahwa semua komponen elektronik berfungsi dengan baik.
5. Integrasi dan Uji Coba Sistem
Seluruh komponen elektronik dan mekanik diintegrasikan menjadi satu sistem.
Sistem diuji coba secara menyeluruh untuk memastikan bahwa Smart Trash Can dapat beroperasi sesuai dengan yang diinginkan.
6. Finishing dan Packaging
Produk diberikan finishing untuk penampilan yang estetis. Setelah itu, produk dikemas sesuai standar pengemasan yang telah ditetapkan sebelumnya.
5.3. Lokasi Produksi
Lokasi produksi dari produk smart trash can adalah Jl. Seroja V No.1, Tanjung Selamat, Medan Tuntungan, Medan, Sumatera Utara.
5.4. Kapasitas dan Target Produksi ± 4 Bulan
Berikut adalah kapasitas dan target produksi Smart Trash Can selama ± 4 bulan.
Tabel 5.3 Target Produksi/ Bulannya
Fasilitas & Mesin Produksi Jumlah Total Nilai
Obeng 3 Rp. 30.000
Bor 3 Rp. 300.000
Solder 3 Rp. 45.000
Total 9 Rp. 375.000
23
Berdasarkan kapasitas produksi rata-rata per bulan sebesar 60 buah 1. Kapasitas Produksi dan Target Produksi Smart Trash Can
Kapasitas produksi rata-rata per bulan: 60 buah Target Produksi selama 4 Bulan:
Target produksi per bulan: 60 buah
Total target produksi selama 4 bulan: 60 buah/bulan x 4 bulan = 240 buah 2. Evaluasi Fasilitas dan Mesin Produksi:
Mesin dan fasilitas produksi yang tersedia:
Obeng: 3 unit Bor: 3 unit Solder: 3 unit
Total nilai mesin dan fasilitas produksi: Rp. 375.000 Analisis Kapasitas Produksi:
Dengan kapasitas produksi 60 buah per bulan dan total target produksi selama 4 bulan sebanyak 240 buah, fasilitas dan mesin produksi yang tersedia dapat memenuhi kebutuhan produksi Smart Trash Can.
5.5. Target Penjualan Selama ± 4 Bulan
Berikut adalah ramalan target penjualan Smart Trash Can selama ± 4 bulan, dengan asumsi penjualan mengikuti tingkat produksi:
1. Bulan 1
Pada bulan pertama, target produksi dan penjualan Smart Trash Can adalah 60 buah. Karena ini adalah bulan pertama peluncuran produk, kita dapat mengasumsikan bahwa permintaan pasar masih relatif tinggi. Oleh karena itu, diasumsikan bahwa penjualan akan mencapai target produksi sebanyak 60 buah.
2. Bulan 2
Meskipun permintaan pasar masih cukup tinggi pada bulan kedua, beberapa faktor seperti penetrasi pasar dan efektivitas pemasaran mungkin mempengaruhi ketersediaan dan minat konsumen terhadap produk. Sebagai hasilnya, penjualan
24
mungkin sedikit turun menjadi 45 buah, yang masih merupakan 75% dari target produksi.
3. Bulan 3
Pada bulan ketiga, penjualan dapat meningkat kembali seiring dengan peningkatan kesadaran dan kepercayaan konsumen terhadap produk. Penjualan diperkirakan mencapai 55 buah, yang merupakan 92% dari target produksi.
4. Bulan 4
Pada bulan keempat, meskipun masih ada minat yang baik dari konsumen, penjualan mungkin sedikit menurun karena efek jenuh pasar atau persaingan dengan produk sejenis. Diperkirakan penjualan mencapai 50 buah, yang masih sebesar 83% dari target produksi.
25
BAB VI
RENCANA MANAJEMEN
6.1. Struktur Organisasi
Sebuah rencana bisnis membahas tentang bagaimana perusahaan akan diatur dan diorganisasikan untuk mencapai tujuan bisnisnya, oleh karena itu perlu dibentuknya struktur organisasi. Struktur organisasi ini mencakup pembagian tugas dan tanggung jawab, hierarki dalam perusahaan, serta hubungan antar bagian atau departemen. Dengan merinci struktur organisasi, rencana bisnis memberikan gambaran yang jelas tentang bagaimana komunikasi dan koordinasi akan dilakukan di dalam perusahaan, serta bagaimana keputusan akan diambil. Struktur organisasi pada Business Plan ini hanya berjumlah lima orang dan pembagian tugas cukup sederhana sesuai dengan kebutuhan organisasi ini. Struktur organisasi pada Business Plan ini adalah sebagai berikut:
Andrew Asael Nainggolan Ketua & Kepala Produksi
Clarisa Deswanti Sihombing Anggota Produksi
Dian Yulietha Pasaribu Bendahara & Anggota Produksi
Ela Marvana Damanik Sekretaris & Anggota Produksi
Yohana Rosinar Nainggolan Anggota Produksi
Gambar 6.1. Struktur Organisasi Bussines Plan
6.2. Jadwal Kegiatan
Sebuah perencanaan bisnis perlu melakukan timeline/ jadwal kegiatan dari rencana bisnis tersebut. Jadwal kegiatan ini berisikan target pencapaian setiap jenis kegiatan baik dalam bulan maupun hari beserta dengan orang yang bertanggung jawab atas suatu kegiatan tersebut. Jadwal kegiatan ini membantu mengatur dan mengarahkan langkah-langkah yang harus diambil dalam proses pelaksanaan rencana bisnis,
26
sehingga memastikan bahwa semua aspek bisnis berjalan sesuai rencana dan waktu yang telah ditetapkan. Jadwal kegiatan Business Plan Smart Trash Can dapat dilihat pada Tabel 6.1.
Tabel 6.1. Jadwal Kegiatan Business Plan
No Jenis Kegiatan Bulan Penanggung
Jawab 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Merencakan proses produksi Ketua
2 Tahap persiapan Ketua
3 Pemasaran online Yohana & Dian
4 Proses penjualan dan
pendistribusian Clarisa & Ela
5 Pembuatan laporan Ketua
6.3. Uraian Tugas
Uraian tugas menjelaskan tentang tanggung jawab dan pekerjaan yang harus dilakukan oleh tiap-tiap orang. Berikut adalah uraian untuk Business Plan Smart Trash Can:
1. Ketua
a. Memimpin tim produksi dengan memberikan arahan dan motivasi, serta memastikan bahwa tim bekerja secara efisien dan berkolaborasi dengan baik.
2. Kepala Produksi
a. Kepala produksi akan bertanggung jawab atas perencanaan produksi, termasuk penjadwalan produksi, pengadaan bahan baku, dan alokasi sumber daya produksi seperti tenaga kerja dan peralatan.
b. Kepala produksi akan mengawasi pelaksanaan proses produksi secara langsung.
3. Bendahara
a. Bendahara bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan yang akurat dan tepat waktu. Mereka akan memantau dan merekonsiliasi transaksi keuangan, mempersiapkan neraca, laporan rugi laba, dan laporan arus kas.
27 4. Sekretaris
a. Sekretaris memiliki peran utama dalam mendukung fungsi administratif dan operasional perusahaan.
5. Anggota Produksi
a. Memastikan bahwa produk yang dihasilkan memenuhi standar kualitas yang ditetapkan
b. Anggota produksi terlibat dalam proses pengemasan dan persiapan barang untuk pengiriman, memastikan bahwa produk siap untuk didistribusikan kepada pelanggan.
28
BAB VII
ANALISA KEUANGAN
7.1. Sumber Keuangan
Dalam menjalankan proses produksi produk Smart Trash Can tersebut, penting dilakukan perencanaan terkait kebutuhan keuangan yang harus dipertimbangkan dalam mendukung proses produksi Smart Trash Can, dan membantu memastikan bahwa perusahaan memiliki cukup sumber daya keuangan untuk berhasil menjalankan operasinya. Sumber keuangan merupakan landasan utama yang mendukung operasional dan pertumbuhan bisnis kami. Adapun sumber keuangan yang mendukung proses produksi Smart Trash Can tersebut adalah sebagai berikut :
1. Modal Sendiri: Para pendiri menyumbangkan modal sendiri yang untuk memulai operasi. Hal ini merupakan cerminan komitmen pendiri terhadap kesuksesan proses produksi Smart Trash Can yang berkelanjutan.
2. Pinjaman Bank: Mejalin hubungan dengan lembaga keuangan dan mengajukan proposal pinjaman modal kerja yang sesuai dengan kebutuhan produksi Smart Trash Can. Pinjaman ini akan digunakan untuk menutupi biaya operasional, pembelian inventaris tambahan, dan kebutuhan dana lainnya yang diperlukan dalam tahap awal.
3. Crowdfunding: Melakukan kampanye crowdfunding untuk melibatkan komunitas yang lebih luas dalam proses produksi Smart Trash Can. Melalui crowdfunding, akan mendapatkan dukungan finansial tambahan,
4. Pendapatan dari Penjualan Awal: Pendapatan akan digunakan kembali untuk mendukung pertumbuhan dan pengembangan proses produksi Smart Trash Can.
29 7.2. Kebutuhan Investasi
Untuk mendukung proses produksi Smart Trash Can dilakukan evaluasi terhadap kebutuhan investasi yang diperlukan untuk memulai dan mengembangkan produksi Smart Trash Can.
7.3. Menentukan Harga Pokok Penjualan
Dalam menetapkan harga, dilakukan pertimbangkan biaya yang dikeluarkan untuk membeli peralatan dan bahan baku yang digunakan dalam pembuatan tempat sampah dengan fitur membuka,menutup, mengurangi aroma tidak sedap, menghancurkan sampah secara otomatis.
Item Volume Harga/Unit Total Biaya
Bor 3 Rp. 300.000 Rp. 900.000
Solder 3 Rp. 45.000 Rp. 135.000
Sewa Bangunan 1 Rp. 10.000.000 Rp. 10.000.000
Total 7 Rp. 11.035.000
30 1. Bahan Baku dan Bahan Penolong
Bahan baku yang dibutuhkan dalam pembuatan Smart Trash Can dapat dilihat pada Tabel 7.1.
Tabel 7.1. Bahan Baku
BAHAN BAKU
KEBUTUHAN RATA-RATA
PER BULAN
HARGA SATUAN
TOTAL
HARGA SUMBER
Arduino Uno 60 Rp. 100.000 Rp. 6.000.000 Toko
Elektronik Modul step
down LM2596 60 Rp. 20.000 Rp. 1.200.000 Toko
Elektronik Sensor
ultrasonik HCSR04
60 Rp. 30.000 Rp. 1.800.000 Toko
Elektronik LCD
CHARACTER 16X02/16X2/16
02/1602A
60 Rp. 15.000 Rp. 900.000 Toko
Elektronik
Motor servo
SG90S 60 Rp. 10.000 Rp. 600.000 Toko
Elektronik Motor servo
MG996R 60 Rp. 15.000 Rp. 900.000 Toko
Elektronik
Sensor MQ136 60 Rp. 10.000 Rp. 600.000 Toko
Elektronik
Shredder 60 Rp300.000 Rp30.000.000 Toko
Elektronik Tempat Sampah 60 Rp. 35.000 Rp. 2.100.000 Toko Swalayan
Total 480 Rp. 535.000 Rp. 34.100.000
31
Bahan penolong pembuatan produk Smart Trash Can dapat dilihat pada Tabel 7.2.
Tabel 7.2. Bahan Penolong
BAHAN PENOLONG
KEBUTUHAN RATA-RATA
PER BULAN
HARGA SATUAN
TOTAL
HARGA SUMBER
Baut 300 200 Rp. 60.000 Toko Bangunan
Total 300 200 Rp. 60.000
2. Biaya Produksi
Biaya produksi yang diperlukan dalam proses pembuatan produk Smart trash Can dapat dilihat pada Tabel 7.3.
Tabel 7.3. Biaya Produksi
JENIS BIAYA RINCIAN BIAYA JUMLAH TOTAL
Biaya Produksi/Variabel
Upah Buruh Produksi 9.600.000
180.525.000 Transport (Pengiriman
Produk) 775.000
Biaya Lain-Lain 315.000
Biaya Tetap
GajiPimpinan 18.000.000
30.150.000 Gaji Staf Administrasi
dan Umum 12.000.000
BiayaPemeliharaan 150.000
Penyusutan -
Biaya Administrasi
BiayaPemasaran 550.000
2.165.000 AlatTulis Kantor 150.000
Listrik, Air, Telepon 1.465.000
32 3. Harga Penjualan
Harga penjualan produk Smart Trash Can dapat dilihat pada Tabel 7.4.
JENIS PRODUK JUMLAH HARGA
SATUAN
TOTAL NILAI (RP)
Tempat sampah 60 Rp400.000 Rp24.000.000
TOTAL 60 Rp400.000 Rp24.000.000
7.4. Rencana Untung/Rugi
Rencana untung/rugi berikut merupakan gambaran tentang perkiraan pendapatan dan biaya selama tahun pertama operasi produksi Smart Trash Can.
Rencana untung/rugi berikut didasarkan pada asumsi-asumsi yang rasional dan data yang tersedia pada saat ini. Namun, sepanjang keberlangsungan proses produksi, tidak menutup kemungkinan untuk adanya faktor-faktor eksternal yang tidak terduga dapat memengaruhi proses produksi. Berikut merupakan ringkasan proyeksi untung/rugi.
33
LAPORAN LABA RUGI [Bersih Plus]
TAHUN 2024
A. HASIL PENJUALAN
Penjualan 264.800.000
Sub Total HasilPenjualan 264.800.000
B. BIAYA PRODUKSI/VARIABEL
Bahan Baku 169.200.000
BahanPembantu 635.000
UpahBuruhProduksi 9.600.000
Transport (PengirimanProduk) 775.000
Biaya Lain-Lain 315.000
Sub Total BiayaProduksi 180.525.000
C. BIAYA TETAP
GajiPimpinan 18.000.000
Gaji Staf Administrasi dan Umum 12.000.000
BiayaPemeliharaan 150.000
Penyusutan -
Sub Total BiayaTetap 30.150.000
D. BIAYA ADMINISTRASI
BiayaPemasaran 550.000
AlatTulis Kantor 150.000
Listrik, Air, Telepon 1.465.000
Biaya Lain-Lain -
Sub Total BiayaAdministrasi 2.165.000
E. TOTAL BIAYA (B + C + D) 212.840.000
F. Laba Sebelum Pajak (A - E) 51.960.000
G. Pajak 1.435.000
H. LabaBersih (F - G) 50.525.000
34 7.5. Rasio Manfaat dan Biaya
Rasio manfaat dan biaya adalah cara yang digunakan untuk mengevaluasi efisiensi dan keuntungan dari investasi yang direncanakan dalam proses produksi.
Tujuannya adalah untuk memahami apakah manfaat yang diharapkan dari investasi sebanding dengan biaya yang dikeluarkan untuk melakukan investasi. Manfaat yang diharapkan adalah peningkatan pendapatan dari penjualan produk atau layanan, perluasan pangsa pasar, peningkatan keuntungan, dan peningkatan nilai merek. Selain manfaat finansial, ada juga manfaat non-keuangan seperti peningkatan loyalitas pelanggan, pengakuan merek yang lebih besar, dan pertumbuhan keberlanjutan bisnis.
7.6. Titik Impas
Titik impas merupakan titik dalam operasi bisnis di mana pendapatan dari penjualan produk atau layanan sama dengan total biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan bisnis tersebut. Pada titik ini, perusahaan tidak menghasilkan laba atau rugi. Analisis titik impas dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai biaya yang terkait dengan bisnis, termasuk biaya produksi, biaya pemasaran, biaya overhead, dan biaya administratif.
35 Break Even Poin (BEP) = Titik Balik Modal Perhitungan Titik Impas
Total Biaya = Rp. 212.840.000,- Jumlah yang diproduksi = 720 Buah
Harga/Unit (Ditentukan Penjual) =Rp.400.000,- Maka:
Harga Minimal = Total Biaya/Jumlah Produksi
Harga Minimal = = Rp. 212.840.000,- /720 Buah = Rp. 295.612,-
Maka harga minimal yang ditawarkan penjual kepada konsumen agar mencapai titik balik modal adalah Rp.295.612,- .Jika penjual ingin mencapai laba, maka bisa menaikkan harga jual dari harga minimal tersebut (Berapa %).
Jumlah Minimal = Total Biaya/Harga Per Unit
Jumlah Minimal = Rp. 212.840.000,-/Rp.400.000,-
= 533 Buah
Maka jumlah minimal yang harus terjual agar penjual mencapai titik balik modal adalah 533 Buah. Jika penjual berhasil menjual lebih dari jumlah minimal, maka bisa mendapatkan laba.
36
BAB VIII PENUTUPAN
8.1. Harapan dan Motivasi
Usaha dan harapan dari business plan ini adalah untuk menyediakan solusi teknologi yang dapat meningkatkan kebersihan lingkungan dengan produk tempat sampah otomatis. Harapannya adalah bahwa produk ini tidak hanya membantu menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan, tetapi juga efisien dalam pengumpulan sampah serta memberikan kenyamanan bagi pengguna.
Pengembangan usaha direncanakan melalui ekspansi wilayah pemasaran dan penggunaan media promosi elektronik dan cetak untuk meningkatkan kesadaran konsumen tentang pentingnya lingkungan yang bersih dan sehat.
Pembuatan smart trash can merupakan inovasi yang dapat memberikan berbagai manfaat bagi pengguna, lingkungan, dan masyarakat secara umum.
Berikut beberapa motivasi di balik pembuatan smart trash can
1. Smart trash can dapat membantu meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan sampah. Dengan teknologi sensor dan konektivitas internet, trash can dapat mendeteksi kapan waktunya untuk dikosongkan, menghindari kelebihan muatan atau pembuangan yang terlalu dini.
2. Dengan penggunaan sensor yang cerdas, smart trash can dapat membantu mengurangi pemborosan energi dan sumber daya. Misalnya, dengan hanya membuka penutup ketika ada sampah yang masuk, sehingga mengurangi kebocoran energi listrik pada motor penggerak penutup.
3. Dengan teknologi sensor yang dapat memilah jenis sampah yang masuk, smart trash can dapat membantu dalam pengurangan limbah dan pencemaran lingkungan. Misalnya, memilah antara sampah organik dan non-organik secara otomatis sehingga memudahkan proses pengolahan sampah.
4. Pembuatan smart trash can merupakan salah satu bentuk inovasi dalam teknologi lingkungan. Perusahaan atau pengembang yang memimpin dalam pengembangan teknologi ini dapat memperoleh keunggulan bersaing di pasar yang semakin sadar lingkungan.