• Tidak ada hasil yang ditemukan

Soal Sistem Kelistrikan

N/A
N/A
Mohammad Jum fiqrhi

Academic year: 2024

Membagikan "Soal Sistem Kelistrikan"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

NAMA : MOHAMMAD JUMFIQRHI NIM : 2203311053

KELAS : TL - 3B

I. Jawaban soal Esai

1. Buatlah blok diagram suatu sistem kelistrikan mulai dari Pembangkit – Transmisi + gardu induk PLN 150 kV/20 kV – Jaringan Tegangan Menengah 20 kV 3 fasa/3 kawat – gardu distribusi pasang luar (gardu portal) – panel tegangan rendah (LVMDP) 400/230 V sebanyak 2 jurusan (Jurusan A, dan B).

2. Dari blok diagram diatas, buat single line diagram (SLD) gardu distribusi pasangan luar (gardu portal) dan jelaskan komponen-komponen utama beserta fungsinya.

Pembangkit Transmisi + gardu induk PLN 150 kV/20 kV

Jaringan Tegangan Menengah 20 kV

Gardu Distribusi Pasang Luar

panel tegangan rendah (LVMDP) 400/230 V

Jurusan A Jurusan B

(2)

a) SUTM adalah saluran atau jaringan kabel distribusi dimana sumber tegangan menengah 20 kv disalurkan dari gardu induk menuju pusat pusat beban atau pelanggan tegangan menengah.

b) FCO ( Fuse Cut Out ) adalah komponen proteksi yang bekerja apabila arus yang melewatinya lebih besar dari arus maksimum yang diijinkan.

c) LA ( lightning Aresster ) adalah komponen proteksi yang akan melindungi sistem dari gangguan kenaikan tegangan karna sambaran petir ke saluran distribusi.

d) Transformator Distribusi adalah perangkat listrik yang bertugas untuk mengkonversikan tegangan menengah menjadi tengan rendah dan menyalurkan arus yang lebih besar ke pusat – pusat beban atau pelanggan.

e) PHB – TR ( Papan Hubung Bagi Tegangan Rendah ) adalah suatu kombinasi dari satu atau lebih perlengkapan hubung bagi tegangan rendah dengan peralatan kontrol, peralatan ukur, pengaman, dan kendali yang saling berhubungan. Keseluruhannya dirakit lengkap dengan sistem pengawatan dan mekanis pada bagian – bagian penyangganya. PHB-TR digunakan untuk membagi dan menyalurkan daya ke pusat-pusat beban dengan kapasitas yang lebih kecil.

3. Bagaimana cara membedakan antara gardu cantol, gardu portal, gardu beton dan gardu bergerak jika ditinjau dari sisi daya trafo yang digunakan dan dari sisi konstruksinya.

Jelaskan

A) Berdasarkan daya Trafo

 Gardu Cantol : Gardu Cantol adalah gardu distribusi dengan kapasitas transformator terbatas dengan daya ≤ 100 kVA. Transformator yang terpasang pada gardu ini adalah jenis CSP (Completely Self Protected Transformer) yang

(3)

merupakan peralatan switching dan proteksinya sudah terpasang lengkap dalam tangki transformator.

 Gardu Portal : Karena trafo berada di atas dan semakin besar daya trafo maka semakin berat trafo maka daya maksimal pada gardu portal adalah 400 kVA,

 Gardu Beton : Gardu beton memiliki kapasitas transformator yang besar dan dipakai untuk daerah padat beban tinggi.

 Gardu Bergerak : Gardu ini bangunan pelindungnya berupa sebuah mobil (diletakkan diatas mobil), sehingga bisa dipindah-pindah sesuai dengan tempat yang membutuhkan. Oleh karenanya gardu mobil ini pada umumnya untuk pemakaian sementara (darurat), yaitu untuk mengatasi kebutuhan daya yang sifatnya temporer.

B) Berdasarkan konstruksi

 Gardu Cantol : Peralatan Hubung Bagi Tegangan Rendah (PHB-TR) pada gardu

cantol sudah dipasang langsung pada tiang dengan satu tiang sebagai penopangnya.

 Gardu Portal : Gardu Portal merupakan gardu tiang tipe terbuka (outdoor) dengan kontruksi ditopang oleh dua tiang atau lebih. Dudukan transformer diletakan minimal sekitar 3 meter di atas tanah.

 Gardu Beton : Gardu Tembok adalah gardu yang seluruh komponen instalasi ada dalam sebuah bangunan sipil dari batu dan beton (seperti tembok).

Kontuksi Bangunan Gardu ini bertujuan untuk memenuhi persyaratan terbaik bagi sistem keamanan Ketenagalistrikan. Biasanya gardu ini difungsikan dengan saluran distribusi jenis kabel atau SKTM.

 Gardu Bergerak : Gardu ini nama sebenernya adalah gardu mobile atau gardu bergerak, karena biasanya dipasang didalam mobil maka orang-orang banyak menyebutnya gardu mobil. Gardu ini bangunan pelindungnya berupa sebuah mobil (diletakkan diatas mobil), sehingga bisa dipindah-pindah sesuai dengan tempat yang membutuhkan.

4. Sebelum melaksanakan pekerjaan suatu proyek, misalnya membangun gardu distribusi pasangan luar (gardu portal), perlu disiapkan dan diperhatikan terlebih dahulu adalah :

(4)

a. Survei lokasi

b. Standard Operation Procedure c. Job Safety Analysis

d. Instruksi Kerja (IK) e. Perintah Kerja (PK)

dari kelima point diatas, jelaskan pengertiannya dan mengapa hal ini harus perlu dipersiapkan ?

 survey lokasi adalah tahapan awal yang sangat penting dalam merencanakan suatu kegiatan perencanaan proyek dimana dalam survey lokasi tersebut kita dapat mengetahui letak keadaan tanah dan keadaan lingkungan tersebut sehingga perencana dapat semaksimal mungkin untuk dapat merencanakan bangunan yang akan didirikan di lokasi tersebut. Survey lokasi perlu dipersiapkan karena perencanaan baik itu penempatan material dan pengiriman jenis material banyak sedikitnya material dan material apa saja yang di dahulukan itu tergantung dari survey lapangan, penggunaan alat beratpun di hitung di dalam tahap survey lapangan.

 SOP merupakan dokumen yang berisi serangkaian instruksi tertulis yang memaparkan tentang langkah proses kerja atau cara melaksanakan kegiatan rutin perusahaan. SOP perlu dipersiapkan untuk memastikan bahwa semua karyawan melakukan pekerjaan mereka dengan cara yang sama dan sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh perusahaan.

 Job Safety Analysis (JSA) merupakan kegiatan pemeriksaan sistematis pekerjaan, yang tujuannya untuk mengidentifikasi potensi bahaya, menilai tingkat risiko, dan mengevaluasi langkah-langkah yang telah dilakukan untuk mengendalikan risiko. JSA dipersiapkan untuk identifikasi bahaya yang tidak dapat dikendalikan, tentunya akan diambil tindakan atau langkah-langkah untuk menghilangkan atau mengurangi mereka ke tingkat risiko yang dapat diterima oleh pekerja.

 Instruksi kerja adalah pedoman yang telah dibakukan di dalam suatu perusahaan dan digunakan oleh para pelaksana dalam melaksanakan suatu pekerjaan secara benar. instruksi kerja perlu dipersiapkan agar perkerjaan dilakukan dengan efisien dan efektif.

 instruksi kerja adalah petunjuk tertulis yang berisi detail tugas atau pekerjaan yang harus dilakukan oleh seseorang. Perintah kerja diperlukan karena untuk menyusun perintah kerja diperlukan hal-hal yang mencakup langkah yang jelas, tujuan proyek, dan batasan pekerjaan.

5. Pada suatu lokasi perumahan yang terdiri dari 300 buah rumah tipe 36/72 akan disambung suplai litsriknya dari gardu 2 tiang (garpor) milik PT. PLN Area Depok.

(5)

Daya yang dibutuhkan untuk satu rumah 1.300 VA sebanyak 225 rumah dan daya 2.200 VA sebanyak 75 rumah .

Buat dan tentukanlah :

a. Blok diagram kompleks perumahan tersebut beserta diagram garis tunggalnya (SLD)

b. Berapa kapasitas daya trafo distribusi yang dipasang pada gardu portal tersebut c. Berapa kapasitas/rating arus (A) fuse cut out (FCO) pada sisi tegangan

menengahnya

d. Berapa kapasitas/rating Main Switch (LBS) pada sisi tegangan rendahnya

e. Berapa jumlah sekering pisau (sekering HRC) yang dipasang jika terdapat 4 jurusan (line) pada PHB TR-nya.

f. Apa yang Saudara ketahui tentang Automatic tripping mechanism pada kubikel outgoing ?. Beri penjelasan dan beri salah satu contoh penggunaanya dilapangan/beban motor listrik 3 fasa.

a. Blog Diagram

Pembangkit Transmisi + gardu induk PLN 150 kV/20 kV

Jaringan Tegangan Menengah 20 kV

Gardu Distribusi Pasang Luar

panel tegangan rendah (LVMDP) 400/230 V

Konsumen 1.300 VA Konsumen 2.200 VA

(6)

Single Line Diagram

b. Kapasitas daya trafo distribusi yang dipasang pada gardu portal

 300 rumah 1300 VA = 225 rumah, 1300 VA*225 = 292.500 VA 2200 VA = 75 rumah, 2200 VA*75 = 165.000 VA 292.500 + 165.000 = 457,5 kVA

 0,85 faktor beban dan 10% pertimbangan penambahan rumah, sehingga daya

menjadi : 457,5 kVA +10% = 503,25 kVA

503,25 kVA * 0,85= 427,76 kVA

 Jadi trafo yang digunakan adalah 630 kVA menggunakan gardu portal, karena yang tersedia diatas 400 kVA adalah 630 kVA.

c. Rating FCO = S / √3 * V = 630 kVA / √3. 20kV

= 12,34 A, sehingga FCO yang digunakan adalah 25 A

d. Rating LBS = 630.000 / 380 * √3 = 957,185 = 1000 A

e. jumlah sekering pisau (sekering HRC) yang dipasang jika terdapat 4 jurusan (line) pada PHB TR yaitu 12 sekering.

(7)

f. Automatic Tripping Mechanism adalah jika salah satu fuse mati, maka fuse lain akan mati.

Contohnya adalah lift, jika terganggu salah satu fuse maka LBS akan memutuskan dengan menerima sinyal dari salahsatu fuse yang putus sehingga ketiga fasa akan padam.

II. Jawaban soal PG

1. D 6. A 11. A

2. B 7. C 12. D

3. A 8. B 13. B

4. A 9. B 14. D

5. A 10. D 15. B

III. Melengkapi Gambar

1. Conservator 8. Oil Drain / Sampling Valve

2. Oil Level Indicator 9. Roller

3. Primary Bushing 10. Spesification Diagram

4. Secondary Bushing 5. Radiator

6. Brand Marking 7. Earthing Terminal

(8)
(9)

Referensi

Dokumen terkait

Pada Tugas Akhir ini, studi aliran daya dilakukan pada sistem kelistrikan Sumatera Bagian Utara (SUMBAGUT) 150 kV pada kondisi normal saat seluruh pembangkit dan

Dari saluran transmisi, tegangan diturunkan lagi menjadi 20 kV dengan transformator penurun tegangan pada gardu induk distribusi, kemudian dengan sistem tegangan

Dari saluran transmisi, tegangan diturunkan lagi menjadi 20 kV menggunakan transformator penurun tegangan pada gardu induk distribusi yang kemudian dengan sistem

Dari saluran transmisi, tegangan diturunkan lagi menjadi 20 kV dengan transformator penurun tegangan pada gardu induk distribusi, kemudian dengan sistem

Sambungan Data Transmisi Sumbagut 150 kV. Data Transmisi Sumbagut

Dari saluran transmisi, tegangan diturunkan lagi menjadi 20 kV menggunakan transformator penurun tegangan pada gardu induk distribusi yang kemudian dengan sistem

Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan rekonfigurasi jaringan tegangan menengah 20 kV untuk peningkatan kualitas penyaluran daya sistem kelistrikan kampus

Pertama adalah sistem kelistrikan Kalimantan berdasarkan data-data PLN yang telah dituangkan dalam RUPTL 2018-2027, kemudian setelah mengetahui sistem kelistrikan