PEMERINTAH KABUPATEN SERUYAN
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS SANDUL
Alamat : Jl. Ahmad Yani No. 03 Desa Sandul Kec. Batu Ampar Kode Pos. 74281 e-mail : [email protected]
KERANGKA ACUAN
PEMBERIAN TABLET TAMBAH DARAH PADA REMAJA PUTRI TAHUN 2023
I. Pendahuluan
Salah satu faktor penyebab anemia gizi karena kurangnya asupan zat besi pada makanan yang dikonsumsi setiap hari yang ditandai dengan kadar hemoglobin (Hb) dibawah normal (Permenkes RI No 88 Tahun 2014).
Wanita Usia Subur (WUS) cenderung menderita anemia dikarenakan wanita mengalami menstruasi setiap bulan, dan ini akan diperberat jika asupan zat besi dari makanan sehari-hari rendah. WUS yang mengalami anemia gizi besi akan mudah sakit karena daya tahan tubuh yang rendah sehingga produktivitas kerja rendah (Permenkes RI No 888 Tahun 2014).
Pada ibu hamil anemia akan meningkatkan risiko melahirkan bayi dengan lahir rendah, keguguran, lahir sebelum waktunya, risiko perdarahan sebelum dan/atau pada saat persalinan yang dapat menyebabkan kematian ibu dan bayinya. Pada bayi dalam kandungan dapat mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan, tidak dapat mencapai tinggi optimal dan anak menjadi kurang cerdas (Permenkes RI No 88 Tahun 2014)
Pemberiaan Tablet Tambah Darah (TTD) sebagai salah satu upaya penting dalam pencegahan dan penanggulangan anemia yang merupakan cara yang efektif karena dapat mencegah dan menanggulangi anemia akibat kekurangan zat besi dan atau asam folat. TTD merupakan tablet yang diberikan kepada WUS dan ibu hamil. Bagi wanita usia subur diberikan sebanyak 1 (satu) kali seminggu dan 1 (satu) kali sehari selama haid dan untuk ibu hamil diberikan setiap hari selama masa kehamilannya atau minimal 90 (Sembilan puluh) tablet (Permenkes RI No 88 Tahun 2014).
Menurut Indikator Kinerja Gizi Masyarakat Tahun 2020-2024 Tablet Tambah Darah (TTD) pada remaja putri sebesar 50%. Di UPTD Puskesmas Sandul berdasarkan hasil capaian tahun 2020 dipetoleh jumlah pemberian tablet Fe untuk semua sasaran remaja putri di UPTD Puskesmas Sandul sebesar 55%.
II. Latar Belakang
Program perbaikan gizi masyarakat merupakan program pokok untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Masalah gizi merupakan masalah yang penanganannya harus dilaksanakan secara terpadu dengan berbagai sektor, bukan hanya dengan pendekatan medis. Masalah gizi berkaitan erat dengan masalah ekonomi dan perilaku serta pengetahuan masyarakat. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang kesehatan dipengaruhi oleh rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat akan pentingnya kesehatan dan dampak kedepan jika kesehatan terabaikan. Keadaan gizi masyarakat yang optimal, dapat meningkatkan produktifitas dan angka harapan hidup masyarakat.
Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan di Indonesia yang dapat dialami oleh semua kelompok umur, termasuk remaja putri (Kemenkes 2018). Berdasarkan data Riskesdas 2018 menunjukkan bahwa prevalensi anemia pada usia 15 - 24 tahun sebesar 32% dan pada ibu hamil adalah 48,9%.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut tidak bisa dikerjakan oleh sektor kesehatan sendiri akan tetapi memerlukan kerja sama lintas sektor untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Sebagai tindak lanjut maka puskesmas sebagai lini terdepan dari struktur jajaran kementrian kesehatan menjadi penggerak utama di masyarakat dalam penanggulangan masalah gizi yaitu dengan pemberian TTD pada remaja putri. Sekolah yang berisikan siswa/ remaja merupakan ujung tombak dalam pembangunan bangsa ini yang memiliki karakteristik berjiwa muda, semangat tinggi, loyalitas tinggi dan intelektual tinggi sehingga para remaja harus dalam keadaan sehat untuk meraih cita-citanya.
III. Tujuan
a. Tujuan Umum
Untuk menurunkan cakupan anemia pada remaja putri dan meningkatkan status gizi remaja putri
b. Tujuan Khusus
a). Meningkatkan pengetahuan remaja putri tentang anemia pada remaja.
b). Mencegah anemia pada remaja putri
c). Meningkatkan cadangan zat besi dalam tubuh sebagai bekal dalam mempersiapkan generasi yang sehat berkualitas dan produktif.
IV. Tata Nilai
S : Santun dalam bertutur dan berprilaku A : Amanah dalam pekerjaan
N : Niat yang tulus dalam melayani D : Disiplin pada aturan yang berlaku U : Unggul pada pelayanan
L : Lugas dan terampil dalam bekerja V. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
Distribusi TTD Kesekolah
Kegiatan dari pemberian TTD remaja ini adalah distribusi TTD dengan minum TTD bersama dihari yang telah ditentukan setiap minggu selama setahun.
VI. Cara Melaksanakan Kegiatan
Kegiatan pemberian Tablet Tambah Darah remaja dilakukan dengan cara 1. Persiapan
a. Menyiapkan data jumlah sasaran b. Menghitung kebutuhan TTD
d. Mengajukan permintaan Tablet Tambah Darah ke Gudang Obat Puskesmas e. Membuat rencana distribusi
d. Melakukan koordinasi dengan pihak sekolah 2. Pelaksanaan
a. Petugas Gizi melakukan distribusi TTD ke sekolah melalui kegiatan UKS sesuai dengan kebutuhan setiap bulan.
b. Mencatat hasil distribusi TTD bersama Tim UKS setiap bulan
c. Tim UKS melakukan distribusi obat TTD kepada siswa setiap minggu di hari yang telah ditentukan dan melakukan pemantauan kepatuhan mengkonsumsi TTD.
d. Melaporkan hasil distribusi dan pemberian TTD setiap bulan dengan format yang sdh ditentukan kepada Petugas UKS.
VII. Sasaran
Sasaran semua remaja putri sekolah setingkat SMP dan SMA/SMK di wilayah kecamatan Batu Ampar.
VIII. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
No Nama Sekolah Ja n
Fe b
Ma r
Ap r
Me i
Ju n
Jul Ag s
Sep Okt Nov Des
1 SMPN 1 Batu Ampar √ √ √ √
2 SMPN 2 Batu Ampar √ √ √ √
3 SMPN 3 Batu Ampar √ √ √ √
4 SMAN 1 Batu Ampar √ √ √ √
IX. Monitoring Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan
Monitoring evaluasi berdasarkan jumlah siswa yang mendapatkan TTD dan yang minum TTD, ketepatan waktu dan metode pemberian. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan melaporkan hasil kegiatan ke koordinator program UKM dan kepala puskesmas setelah kegiatan.
X. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi kegiatan
Dilakukan pencatatan jumlah siswa putri yang mendapatkan TTD dan minumTTD yang diberikan. Pencatatan dan pelaporan program UKS pemberian tablet Tambah Darah dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Seruyan per triwulan.