• Tidak ada hasil yang ditemukan

SOS INDUSTRI UTS

N/A
N/A
syafrida syafrida

Academic year: 2025

Membagikan "SOS INDUSTRI UTS"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

NAMA: SYAFRIDA NIM: 2301126111

MATKUL: SOSIOLOGI INDUSTRI (UTS)

1. Jelaskan teori-teori utama dalam sosiologi industri. Bandingkan perspektif fungsionalisme, konflik, dan interaksionisme simbolik dalam memahami dinamika industri dan tenaga kerja!

2. Analisis bagaimana perkembangan industri mempengaruhi struktur dan fungsi keluarga. Berikan contoh nyata dari perubahan yang terjadi di masyarakat modern!

3. Bagaimana industri membentuk kurikulum dan pilihan pendidikan individu? Berikan contoh kebijakan pendidikan yang dipengaruhi oleh kebutuhan industri?

4. Jelaskan bagaimana perkembangan industri berkontribusi terhadap stratifikasi sosial. Bagaimana ketimpangan ekonomi dan kelas sosial muncul akibat industrialisasi!

5. Jelaskan bagaimana industrialisasi mempengaruhi perubahan sosial dalam masyarakat. Apa saja dampak positif dan negatif yang muncul!

6. Jelaskan bagaimana organisasi sosial terbentuk dalam lingkungan industri. Bagaimana hubungan kekuasaan dan birokrasi berperan dalam organisasi kerja!

JAWABAN

1. Teori utama dalam sosiologi industri ada 3 yang pertama Teori Fungsionalisme (Emile Durkheim) yang berarti Pemikiran struktural fungsional sangat dipengaruhi oleh pemikiran biologis yaitu menganggap masyarakat sebagai organisme biologis yaitu terdiri dari organ-organ yang saling ketergantungan, ketergantungan tersebut merupakan hasil atau konsekuensi agar organisme tersebut tetap dapat bertahan hidup. Sama halnya dengan pendekatan lainnya pendekatan struktural fungsional ini juga bertujuan untuk mencapai keteraturan sosial. Durkheim mengungkapkan bahwa masyarakat adalah sebuah kesatuan dimana di dalamnya terdapat bagian- bagian yang dibedakan. Bagian-bagian dari sistem tersebut mempunyai fungsi masing-masing yang membuat sistem menjadi seimbang. Bagian tersebut saling interdependensi satu sama lain dan fungsional, sehingga jika ada yang tidak berfungsi maka akan merusak keseimbangan sistem.

Dalam Fungsionalisme ini pandangan terhadap industri dan tenaga kerja dipandang sebagai sistem harmonis dimana setiap elemen berfungsi untuk mencapai efisiensi dan keseimbangan (Umanailo, 2019). Kedua ada Teori Konflik (Karl Marx) yang mana Menurut Karl Marx, hakekat kenyataan sosial adalah konflik. Konflik adalah satu kenyataan sosial yang bisa ditemukan di mana-mana.

(2)

Bagi Marx, konflik sosial adalah pertentangan antara segmen-segmen masyarakat untuk memperebutkan aset-aset yang bernilai. Jenis dari konflik sosial ini bisa bermacam-macam yakni konflik antara individu, konflik antara kelompok, dan bahkan konflik antara bangsa. Tetapi bentuk konflik yang paling menonjol menurut Marx adalah konflik yang disebabkan oleh cara produksi barang-barang material. Dalam Teori konflik ini pandangan terhadap industri dan tenaga kerja dipandang sebagai arena perjuangan antara pemilik modal (borjuis) dan pekerja (proletar) yang muncul karena eksploitasi tenaga kerja, dimana pemilik modal mendapat keuntungan dari buruh dengan membayar upah serendah mungkin (Raho, 2007). Ketiga ada Teori Interaksionisme simbolik yaitu yang merupakan salah satu perspektif yang ada dalam studi komunikasi, yang barngkali bersifat “humanis”. Menganggap setiap individu di dalam dirinya memiliki esensi kebudayaan, berinteraksi ditengah sosial masyarakat, dan menghasilkan makna “buah pikiran”

yang disepakati secara kolektif. Dan padaakhirnya, dapat dikatakan bahwa setiap bentuk interaksi sosial yang dilakukan oleh setiap individu, akan mempertimbangkan sisi individu tersebut, inilah salah ciri yang beraliran interaksinisme simbolik. Dalam Teori Interaksionisme Simbolik ini pandangan terhadap industri dan tenaga kerja dipandang sebagai arena interaksi sosial dimana individu membangun makna melalui symbol, Bahasa, dan komunikasi sehari-hari. Perspektif ini tidak hanya dilihat sebagai sistem ekonomi atau struktur sosial yang statis, tapi juga sebagai ruang dinamis dimana makna terus dinegosiasikan melalui interaksi sosial. Fokusnya bukan hanya pada aturan dan struktur formal, tapi bagaimana pekerja memahami dan membentuk realitas kerja mereka sehari-hari (Siregar, 2016).

2. Perkembangan industri telah memberikan dampak signifikan terhadap struktur dan fungsi keluarga dalam masyararakat modern. Berikut Pengaruh perkembangan industri terhadap struktur keluarga 1. Perubahan Bentuk Keluarga yaitu intustri telah mendorong pergeseran dari keluarga luas menuju keluarga inti. Dalam masyarakat agraris, anggota keluarga yang lebih tua dan anak-anak sering terlibat dalam produksi. Namun, dalam masyarakat industri, anak-anak dan orang tua yang tidak bekerja menjadi beban, sehingga fokus beralih kepada suami, istri, dan anak-anak yang aktif secara ekonomi.

2. Peran Suami dan Istri juga mengubah peran tradisional suami dan istri, Di banyak keluarga modern, baik suami maupun istri bekerja di luar rumah, yang mengakibatkan pergeseran tanggung jawab domestik dan pengambilan keputusan. Misalnya, dalam situasi di mana kedua pasangan

(3)

bekerja, keputusan dalam keluarga tidak lagi sepenuhnya dipegang oleh suami, melainkan lebih bersifat kolaboratif.

3. Mobilitas Sosial dan Ekonomi, Perkembangan industri juga meningkatkan mobilitas sosial dan ekonomi keluarga. Dengan adanya pekerjaan baru di sektor industri, banyak individu berpindah dari desa ke kota untuk mencari pekerjaan. Hal ini tidak hanya mengubah lokasi fisik keluarga tapi juga mempengaruhi norma-norma sosial dan nilai-nilai tradisional.

Contonya seperti Pendidikan Anak yang mana ketika kedua orang tua bekerja, pendidikan anak sering kali diserahkan kepada Lembaga pendidikan atau pengasuh. Hal ini yang menyebabkan perubahan dalam cara orang tua berinteraksi dengan anak-anak mereka dan melemahkan ikatan emosional (Hermawati, 2018).

3. Industri memainkan peran penting dalam membentuk kurikulum pendidikan dan pilihan pendidikan individu, terutama dalam konteks perkembangan teknologi dan kebutuhan pasar tenaga kerja. Dengan dinamika industri yang cepat, institusi pendidikan dituntut untuk beradaptasi agar lulusan yang dihasilkan dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Salah satu contoh nyata dari pengaruh ini adalah penerapan Kurikulum Merdeka di Indonesia, yang memungkinkan sekolah untuk menyesuaikan materi ajar sesuai dengan masukan dari industri. Melalui kebijakan ini, pemerintah mengajak industri untuk berkolaborasi dalam proses pendidikan, sehingga lulusan memiliki keterampilan yang relevan dan siap pakai (Sabila et al., 2024).

Keterlibatan industri dalam pendidikan tidak hanya terbatas pada penyusunan kurikulum, tetapi juga mencakup program kemitraan yang memberikan siswa kesempatan untuk melakukan praktik kerja langsung di lapangan. Misalnya, siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sering kali terlibat dalam praktik kerja industri (Prakerin) yang dirancang untuk meningkatkan keterampilan praktis mereka. Program-program ini membantu mengurangi kesenjangan antara teori yang diajarkan di sekolah dan praktik yang dibutuhkan di dunia kerja, sehingga lulusan lebih mudah diserap oleh industri (Fauzan et al., 2024)

4. Perkembangan industri memiliki dampak signifikan terhadap stratifikasi sosial dan munculnya ketimpangan ekonomi serta kelas sosial. Proses Industrialisasi mengubah struktur sosial masyarakat, yang sebelumnya agraris menjadi masyarakat industri, dan menciptakan hierarki baru dalam lapisan sosial. Secara Keseluruhan, perkembangan industri berkontribusi pada stratifikasi

(4)

sosial dengan menciptakan kelas-kelas baru berdasarkan pendidikan dan akses terhadap pekerjaan.

Ketimpangan ekonomi muncul sebagai akibat dari pergeseran ini, dimana tidak semua individu dapat menikmati manfaat dari industrialisasi secara merata. Hal ini dapat menimbulkan tantangan bagi masyarakat untuk mengatasi bahwa semua anggota masyarakat memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam ekonomi modern.

5. Industrialisasi mempengaruhi perubahan sosial dalam masyarakat meliputi 1)Pengaruh struktur ekonomi dan mata pencaharian yang menggeser masyarakat dari sektor agraris ke selktor industri, 2) Transformasi Budaya dan Gaya Hidup yang mana masyarakat mulai mengadopsi gaya hidup modern, seperti menghargai waktu, berorientasi pada efisiensi, dan meningkatkan etos kerja (Aditya et al., 2023).

Dampak Positif:

1. Menciptakan Lapangan Kerja

2. Kemajuan Pendidikan dan Teknologi 3. Pendidikan Ekonomi Lokal

Dampak Negatif 1. Kerusakan Lingkungan 2. Kesenjangan Sosial

3. Lunturnya Solidaritas Sosial

6. Organisasi sosial dalam lingkungan industri terbentuk melalui proses yang melibatkan struktur formal, nilai-nilai sosial, dan kebutuhan ekonomi. Dalam konteks ini, organisasi sosial didefinisikan sebagai sekumpulan individu yang terstruktur dan memiliki tujuan Bersama, yang diatur melalui norma atau aturan tertentu untuk mencapai efisiensi kerja. Hubungan kekuasaan dan birokrasi memainkan peran penting dalam mengatur oraganisasi kerja di lingkungan. Birokrasi menyediakan kerangka struktural untuk mengelola kekuasaan melalui hierarki kewenangan, aturan tertulis, dan spesialisasi tugas. Nmaun, Hubungan kekuasaan dalam organisasi industri seringkali menciptakan konflik antara efisiensi teknis dan kepentingan individua tau kelompok tertentu.

Misalnya, dalam beberapa kasus, keputusan strategis dapat dipengaruhi oleh kepentingan politik atau pribadi daripada pertimbangan rasionalitas ekonomi. Selain itu, tekanan untuk meningkatkan

(5)

produktivitas sering berbenturan dengan kebutuhan pekerja akan pengakuan dan kesejahteraan (Satari, 2006).

(6)

REFERENSI

Aditya, M. R., Karyawati, L., & Karnia, N. (2023). Perubahan Sosial Akibat Industrialisasi Dilihat dari Aspek Pendidikan. Jurnal Pendidikan Tambusai, 7, 13105–13113.

https://mail.jptam.org/index.php/jptam/article/view/8472

Fauzan, A., Arafat, Y., Pahlawan, P., Hairani, H., & Ardianti, I. (2024). Pengaruh Kurikulum Merdeka dan Keterlibatan Industri Terhadap Peningkatan Keterampilan Praktis Siswa di SMK.

JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 7(9), 10035–10042.

https://doi.org/10.54371/jiip.v7i9.5818

Hermawati. (2018). Perubahan Pola Kehidupan Keluarga Di Era Industri. Jurnal Bimbingan Dan Konseling Islam, 26–38.

Raho, B. (2007). Teori Sosiologi Modern.

Sabila, A., Sari, P. M., Yustisia, H., Teknologi, P., & Padang, U. N. (2024). Tinjauan Literatur : Peran Industri dalam Mengembangkan Kurikulum Pendidikan Kejuruan. 8, 31489–31494.

Satari, A. U. (2006). Organisasi Sosial dan Kepemimpinan. Pengertian Dan Tujuan Serta Tipe Dan Struktur Organisasi Sosial., 1–28.

Siregar, N. S. S. (2016). Hambatan Tentang Komunikasi Lintas Budaya. Perspektif, 1(2), 100–110.

Umanailo, M. C. B. (2019). Struktur Perubahan Sosial Dalam Masyarakat Industri. Jurnal Sosial Humaniora, 1(2), 1–19. https://doi.org/10.31219/osf.io/75rwj

Referensi

Dokumen terkait

Industri Karet Deli selama periode orde baru, ekonomi Indonesia telah mengalami suatu perubahan struktural yang besar dari suatu ekonomi dimana sektor pertanian ke

Dampak Industrialisasi dan Perubahan Sosial terhadap Munculnya Agresivitas Masyarakat : Suatu Analisis Sosiologis (Studi Kasus Desa Gunung Waja, Wilayah

Struktur ekonomi yang pada awalnya didominasi oleh sektor primer maka dalam jangka panjang akibat perubahan struktur ini akan meningkatkan peranan sektor sekunder

c. Industrialisasi telah menimbulkan corak kehidupan ekonomi baru dalam masyarakat. Dalam masyarakat agraris, semua anggota keluarga baik itu anak-anak, wanita, para orang tua dapat

Permasalahan dalam penelitian ini, adalah : bagaimana adalah bagaimana dampak industrialisasi terhadap perubahan sosial, ekonomi dan budaya masyarakat yang meliputi: (1)

Subtema: Industrialisasi Ekonomi Kebutuhan Perubahan Mekanisme Perubahan Orientasi Standar Operasional Prosedural yang disusun bersama Pemerintah secara formal ketegasan

Perubahan struktur ekonomi atau transformasi struktural ditandai dengan beberapa ciri yaitu pangsa sektor pertanian (primer) menurun dan pangsa sektor industri

Perubahan struktur ekonomi atau transformasi struktural ditandai dengan beberapa ciri yaitu pangsa sektor pertanian (primer) menurun dan pangsa sektor industri