• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN PT. INDUSTRI KARET DELI SEJAK TAHUN 1956-1998 DI KECAMATAN MEDAN DELI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERKEMBANGAN PT. INDUSTRI KARET DELI SEJAK TAHUN 1956-1998 DI KECAMATAN MEDAN DELI."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PERKEMBANGAN PT. INDUSTRI KARET DELI SEJAK TAHUN 1956-1998 DI KECAMATAN MEDAN DELI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh : ELSA MUTHIA NIM. 3123321012

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

i ABSTRAK

Elsa Muthia. NIM. 3123321012. PERKEMBANGAN PT. INDUSTRI KARET DELI SEJAK TAHUN 1956-1998 DI KECAMATAN MEDAN DELI. Skripsi. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Medan. Medan 2017

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pertama latar belakang berdirinya PT. Industri Karet Deli di kecamatan Medan Deli, kedua untuk mengetahui perkembangan PT. Industri Karet Deli di Kecamatan Medan Deli. Untuk memperoleh data-data yang diperlukan, penulis menggunakan metode penelitian studi pustaka, teknik untuk mengumpulkan data dilakukan dengan cara observasi dilakukan di perusahaan ,wawancara dilakukan dengan Human Resources Development (HRD) PT. Industri Karet Deli,dan buku yang berhubungan dengan perkembangan PT.Industri Karet Deli, kemudian data dikelompokkan, dianalisis dan disimpulkan.

Hasil dari penelitian ini berdirinya PT. Industri Karet Deli dimulai berdirinya perkebunan karet perusahaan Belanda-Amerika yaitu Holland Amerikaance Plantage Matschappai (HAPM) pada tahun 1910, yang di dalamnya juga didirikan pabrik karet untuk memproduksi bongkahan karet yang siap di eksport

Setelah proses nasionalisasi pabrik karet tidak di kelola lagi oleh HAPM diambil alih oleh pemerintah pada tahun 1956 menjadi PT. Industri Karet Deli yang memproduksi macam-macam jenis industry karet, seperti sarung tangan karet, gelang karet, ban mobil. Kedua untuk mengetahui perkembangan PT. Industri Karet Deli selama periode orde baru, ekonomi Indonesia telah mengalami suatu perubahan struktural yang besar dari suatu ekonomi dimana sektor pertanian ke sektor industry memainkan suatu peran yang sangat dominan di dalam pembentukan /pertumbuhan Indonesia ekonomi dimana sumbangan pendapatan dari sektor industry tersebut menjadi meningkat.

Selama periode Orde Baru, ekonomi Indonesia telah mengalami suatu perubahan struktural yang besar dari suatu ekonomi dimana sektor pertanian ke sektor industri memainkan suatu peran yang sangat dominan di dalam pembentukan/pertumbuhan Indonesia ke suatu ekonomi dimana sumbangan Pendapatan dari sektor industri tersebut menjadi meningkat. Kemajuan di dalam pengolahan karet di PT Industri Karet Deli, membuat perusahaan ini tidak lagi memproduksi karet gelang, tetapi memproduksikonsentrat latex memproduksi sarung tangan operasi, kondom, benang karet (untuk pakaian renang), karet sponge dan karet foam (untuk furniture dan bantal atau matras), ban mobil, motor untuk kendaraan.

(6)

ii

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah peneliti ucapkan atas kehadiran Allah SWT dimana, atas rahat dan karunianya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul : “Perkembangan PT Industri Karet Deli Sejak Tahun 1956-1998 di Kecamatan

Medan Deli”. Shalawat berangkaikan salam dihadiahkan kepada junjungan besar Rasullulah Muhammad SAW, yang mana syafaatnya diharapkan di yaumul mahsyar kelak.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, baik isi tekhnik penelitian, maupun nilai ilmiahnya, mengingat keterbatasan pengetahuan, pengetahuan dan pengalaman. Oleh sebab itu, dengan segala kerendahan hati, peneliti mengharapkan saran dan kritikan. Maka dalam kesempatan ini peneliti menyampaikan rasa terima kasih serta pengharapan yang sebesar-besarnya kepada :

 Ayahanda dan Ibunda tercinta yang melahirkan, mendidik dan

memebsarkan peneliti. Karena doa dan restu mereka peneliti bisa menjadi saat sekarang ini dan sampai pada akhir untuk menyelesaikan studi dalam perkuliahan. Skripsi ini sengaja ananda persembahkan sebagai bukti bahwa ananda telah menyelesaikan amanat yang ayah dan ibu berikan kepada ananda. Kiranya Alla SWT selalu melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada mereka.

 Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri

(7)

iii

 Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial.

 Ibu Dr. Ida Liana Tanjung, M.Hum selaku Ketua Jurusan Pendidikan

Sejarah serta sebagai penguji yang telah banyak membantu dan memberi masukan kepada peneliti

 Ibu Dra. Flores Tanjung, MA selaku Dosen Pembimbing Skripsi, peneliti

mengucapkan terima kasih atas masukan dan kemudahan yang telah bapak berikan kepada peneliti mulai dari proses penyusunan proposal hingga penyelesaian skripsi.

 Ibu Dra. Hafnita Sari Dewi Lubis, M.Si selaku Dosen Pembimbing

Akademik dan penguji yang telah banyak memberi nasehat-nasehat bagi peneliti selama masa perkuliahan.

 Bapak Drs. Yushar Tanjung, M.Si selaku Dosen penguji atau pembanding

bebas yang banyak memberi inspirasi bagi peneliti.

 Dosen-dosen peneliti lain yang ada di Jurusan Pendidikan Sejarah, Pak

Ponirin, Pak Pristi Suhendro, Pak Hidayat, Ibu Lukita Ningsih, Ibu Samsidar Tanjung dan seluruh dosen lainnya yang telah memberikan ilmu dan pengalaman kepada peneliti selama mengikuti perkuliahan di Universiteas Negeri Medan.

 Adik-adik peneliti, Nanda Jupa Rezeki, Nazwan Bukhori, Putri Ayu

(8)

iv

 Bapak Zulkifli selaku Karyawan dan perwakilan dari serikat buruh

Indonesia yang telah banyak memberi Informasi bagi peneliti.

 Yang selalu menemani penulis saat penulis susah maupun senang, yang

selalu memberi semangat di saat penulis sedang malas, yang selalu menjadi bagian dari hari-hari penulis. Terima kasih untuk Fauzi Ramdhan Ritonga.

 Sahabat peneliti yang tercinta, Muhammad Novriansyah, Muhammad

Adnin Sumantri, Fauzi Ramdhan, Muhammad Iqbal, Fitra Jaka Restu, Lot Saputra, Bang Maulana, Rio Windra, Husnul Fuadi, Rinaldi, Uci Armayanti, Dian Puspita Sari, Nurul Azmi Sambas, Kartika Siregar, Regina Siburian, Wahyu Rahmadhani, Agnestasia Sinulingga, Sarah Amanda Gultom, , Janita Anggraini, Roziah, Ema Manisa, Ida Rosida, Nurmala, Ade Rafika, Masriani Hutasuhut, Duma Milanta, Romauli Tobing. Terima kasih buat pengalaman yang diberikan. Tidak akan pernah terlupakan kebersamaan ini.

 Rekan-rekan peneliti di PPLT SMA Negeri 1 Bangun Purba, Ulfa Hazima

Ritonga, Ade Lestari, Susanti, Dian, Dona. Terima kasih banyak atas waktu telah diberikan untuk membantu penulis dalam melaksanakan penelitian.

 Teman-teman Ekstensi 2012 Pendidikan Sejarah, Daniel Siburian, Roma

(9)

v

Akhir kata peneliti mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dan jika ada pihak yang terlewatkan mendapatkan ucapan terimakasih, peneliti meminta maaf atas kesalahan dan kekhilafan. Semoga skripsi ini bermanfat bagi pembaca dan menjadi bahan masukan bagi yang membacanya, khususnya di wilaya Faklutas Ilmu Sosial.

Medan, Maret 2017 Peneliti

(10)

vi DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... vi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 6

1.3 Batasan Masalah ... 6

1.4 Rumusan Masalah ... 6

1.5 Tujuan Penelitian ... 7

1.6 Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

2.1 Tinjauan Pustaka ... 8

2.2 Kerangka Konseptual ... 10

2.2.1 Pengertian Perkembangan Industri ... 10

2.2.2 Industri Karet Deli ... 17

2.2.3 Maksud danTujuan Perusahaan ... 18

2.3 Kerangka Berpikir ... 22

BAB III METODE PENELITIAN ... 25

3.1 Metode Penelitian ... 25

3.2 Lokasi Penelitian ... 26

3.3 Sumber Data ... 26

3.4 Teknik dan Alat Pengumpulan Data ... 27

3.5 Teknik Analisis Data ... 28

BAB IV PEMBAHASAN ... 30

4.1 Latar Belakang Berdirinya PT Industri Karet Deli ... 30

4.2 Sejarah Perkembangan PT Industri Karet Deli sejak 1956-1998 ... 40

4.2.1 Perkembangan PT Industri Karet Deli Masa Orde Lama (1956-1966) ... 40

(11)

vii

4.2.3 Perkembangan PT Industri Karet Deli Masa Reformasi

(1998-Sekarang) ... 45

4.2.4 Maksud dan Tujuan Perusahaan ... 50

4.2.5 Visi, Misi dan Kebijakan Perusahaan PT Industri Karet Deli ... 53

4.2.6 Ruang Lingkup dan Bidang Usaha ... 59

4.2.7 Tugas dan Wewenang Struktur Organisasi Perusahaan ... 59

BAB V PENUTUP ... 76

A. Kesimpulan ... 76

B. Saran ... 77

(12)
(13)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Perkembangan Industri Karet di Indonesia dimulai dengan dibukanya Perkebunan karet yaitu sekitar tahun 1864, untuk pertama kalinya tanaman karet diperkenalkan di Indonesia yang pada waktu itu masih jajahan Belanda. Di tahun 1876 Kew Botanical Garden juga mengirimkan 18 buah biji karet ke pemerintahan kolonial Hindia Belanda (sekarang Indonesia) namun demikian hanya dua buah biji yang berhasil tetap segar selama diperjalanan. Dua biji ini kemudian ditanam di Cultuurtuin Bogor sebagai koleksi dan menjadi pohon karet tertua di Indonesia. Dari tanaman koleksi, karet selanjutnya dikembangkan ke beberapa daerah sebagai tanaman perkebunan komersil. Daerah yang pertama kali digunakan sebagai tempat uji coba penanaman karet adalah Pamanukan, Ciasem, Jawa Barat. Jenis yang pertama kali diujicobakan di kedua daerah tersebut adalah species Ficus elastica atau karet rembung. Jenis karet Havea brasiliensis baru ditanam di Sumatera bagian Timur pada tahun 1902 dan di Jawa pada tahun 1906. (Bambang 2002: 204).

(14)

2

peluang penanaman modal bagi investor luar. Perusahaan Belanda–Amerika, Holland Amerikaance Plantage Matschappij (HAPM) pada tahun 1910-1911 ikut

menanamkan modal dalam membuka perkebunan karet di Sumatera Timur. Perluasan perkebunan karet di Sumatera Timur berlangsung mulus berkat tersedianya transportasi yang memadai. Para investor asing dalam mengelola perkebunan mengerahkan biaya, teknik budidaya yang ilmiah dan modern, serta teknik pemasaran yang modern. (Bambang 2002: 204).

Dengan berkembangan dan tingginya permintaan karet maka pemerintah Belanda mengeluarkan peraturan tentang Stbl.1936No.472 (staatsblad) dan thn 1937 No.432 tentang pembatasan atau restriksi dalam memproduksi karet dan ekspornya. Kemudian pada tahun 1937-1942 diberlakukan kupon karet yang berfungsi sebagai surat izin ekspor karet diberikan kepada petani pemilik karet, perusahaan perkebunan karet dan bukan kepada eksportir. Dengan sistem kupon ini petani karet dapat menjual karetnya ke luar negeri misalnya ke Singapura. Sedang untuk perkebunan yang memiliki pabrik atau industri karet boleh mengeksport ke negera Amerika dan Eropa.

(15)

3

pemilik yang terpenting terpenuhinya kebutuhan ekonomi rumah tangganya dari hasil penjualan kupon yang diterimanya walaupun pohon karetnya tidak disadap.

Kemudian pada tahun 1940 Perusahaan Belanda-Amerika, Holland-Amerikaance (HAPM) membangun Pabrik karet di dalam perkebunannya supaya nilai

jual dari lateks akan naik bila dipasarkan di Eropa, mulai saat itulah di perkebunan karet, berdiri pabri karet yang mengelola karet mentah menjadi bahan bantalan atau bongkahan karet dan lembaran-lembaran karet yang siap untuk di eksport ke luar negeri.

Pada tahun 1944 Pemerintah Jepang yang berkuasa waktu itu membuat peraturan larangan perluasan kebun karet. Produksi karet yang akan diekspor dikenai pajak yang tinggi yaitu sebesar 50% dari nilai keseluruhan. Kebijaksanaan tersebut berdampak menekan pada perkebunan karet. Pukulan yang menyakitkan ini tidak mematikan perkembangan perkebunan karet, karena perkebunan karet masih tetap berjalan dan para pengusaha karet masih percaya akan masa depan usahakaretnya. Pedagang perantara yang banyak menyediakan barang-barang kebutuhan pokok dan menjadi penyalur produksi karet dengan jalan membeli hasil produksinya merupakan mata rantai yang tetap mempertahankan kelangsungan usaha karet ini.

(16)

4

milik swasta asing. Pemerintah mengelola kembali perkebunan karet negara dan mengiatkan perkebunan karet yang diikuti oleh perkebunan karet swasta sehingga Indonesia menguasai pasaran karet alam internasional, tetapi perluasan areal karet dan peremajaan tanaman karet tua kurang perhatian akibatnya terjadi penurunan produksi karet alam Indonesia khususnya di Sumatera Timur.

Pada tahun 1956 pemerintah menjual sebahagian perkebunan karet dan pabrik karet yang ada di Simalungun kepada pihak asing seperti China, Jepang maka perusahaan Deliwork membeli perkebunan dan pabrik karet, kemudian perusahaan Jepang ini mengembangkan pabrik karet dengan membangun pabrik yang besar, menggunakan mesin-mesin dan memproduksi lateks menjadi barang jadi, sehingga perusahaan Deliworksekarang dikenal dengan industri Karet Deli,yang padaawalnya berdiri di Simalungun, setelah berganti kepemilikannya menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maka perusahaan ini pindah usahanya ke kota Medan dan berganti namanya menjadi Industri Karet Deli.

(17)

5

berguna bagi kehidupan sehari – hari maupun dalam usaha industri seperti mesin – mesin penggerak. Barang yang dapat dibuat oleh karet alam antara lain aneka ban kendaraan (dari ban sepeda, motor, mobil, traktor hingga pesawat terbang), sepatu karet, sabuk penggerak mesin besar dan mesin kecil, pipa karet, kabel, isolator dan bahan – bahan pembungkus logam.

Perkembangan industri karet deli di kota Medan merupakan salah satu komponen perekonomian yang penting dapat meningkatkan dan menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat disekitarnya. Perindustrian memungkinkan perekonomian kita berkembang pesat dan semakin baik, sehingga membawa perubahan dalam struktur perekonomian kota Medan. Pembangunan industri dapat berlangsung dengan baik bila didukung oleh berbagai faktor – faktortersebut selain faktor yang menyangkut teknologi industri dan juga tidak kurang pentingnya adalah faktor masyarakat dimana industri tersebut dibangun.

Pada penelitian ini alasan pemilihan tahun tahun 1956, karena pada tahun itu berdirinya dan dimulainya industri karet yang berdiri sendiri tidak berada dibawah perkebunan karet, serta menjadi milik perusahaan asing (Jepang) dengan nama Deliwork, kemudian tahun 1998 dimana perusahaan mengalami krisis produksi,

dimana banyak pengurangan tenaga kerja, produksi tidak dapat dieksport dan perusahaan vakum tidak beroperasi selama 2 tahun.

(18)

6 1.2. Identifikasi Masalah

Agar tidak terjadi kesalah pahaman pengertian masalah yang diteliti, maka perlu di identifikasikan masalah terkait dengan judul, yakni :

1. Sejarah berdirinya PT. Industri Karet Deli.

2. Latar belakang berdirinya PT. Industri Karet Deli.

3. Perkembangan PT. Industri Karet Deli sejak tahun 1965 – 1998. 4. Jumlah karyawan PT. Industri Karet Deli sejak tahun 1965 – 1998. 5. Proses produksi PT. Industri Karet Deli sejak tahun 1965 – 1998.

6. Pengaruh berdirinya PT. Industri Karet Deli terhadap masyarakat sekitar.

1.3. Pembatas Masalah

Karena luasnya masalah yang harus dibahas dalam hal ini penulis membatasi masalah yaitu: “Sejarah Perkembangan PT. Industri Karet Deli sejak Tahun 1956 – 1998” .

1.4. Perumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana latar belakang berdirinya PT. Industri Karet Deli di Kecamatan Medan Deli ?

(19)

7 1.5. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan masalah yang penulis kemukakan, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui latar belakang berdirinya PT. Industri Karet Deli di Kecamatan Medan Deli.

2. Untuk mengetahui Perkembangan PT. Industri Karet Deli di Kecamatan Medan Deli sejak Tahun 1956 – 1998.

1.6. Manfaat Penelitian

Peneliti yang dilaksanakan pada dasarnya merupakan pemecahan masalah sesuai dengan ruang lingkup yang diteliti, untuk itu diharapkan natinya penelitian ini memiliki manfaat sebagai berikut :

1. Memberikan tambahan wawasan bagi peneliti dan pembaca tentang Sejarah berdirinya PT. Industri Karet Deli.

2. Memberikan pengetahuan bagi peneliti dan pembaca tentang Perkembangan PT. Industri Karet Deli.

(20)

76 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

1. PT. Industri Karet Deli berada di jalan KL.Yos Sudarso km 8,3 kelurahan Tanjung Mulia kecamatan Medan Deli kota Medan. Perusahaan ini bergerak dibidang Industri Karet, Perusahaan ini mengelolah barang mentah menjadi barang jadi berupaBahan baku karet banyak digunakan untuk membuat perlengkapan seperti sekat atau tahanan alat – alat penghubung dan penahan getaran. Pemakain lapisan karet pada pintu, kaca pintu, kaca mobil, dan pada alat – alat lain membuat pintu terpasang kuat dan tahan getaran serta tidak tembus air.

2. Perkembangan PT. Industri Karet Deli di kota medan merupakan salah satu komponen perekonomian yang penting dapat meningkatkan dan menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat disekitarnya.

3. PT Industri Karet Deli pada awalnya merupakan industri Karet Perusahaan Belanda–Amerika, Holland Amerikaance Plantage Matschappij (HAPM) pada tahun 1910-1911 ikut menanamkan modal dalam membuka industri karet di Sumatera Timur khusus di daerah Simalungun.

(21)

77

5. Kemajuan di dalam pengolahan karet di PT Industri Karet Deli, membuat perusahaan ini tidak lagi memproduksi karet gelang, tetapi memproduksikonsentrat latex memproduksi sarung tangan operasi, kondom, benang karet (untuk pakaian renang), karet sponge dan karet foam (untuk furniture dan bantal atau matras), ban mobil, motor untuk kendaraan.

B.Saran

1. Bahan baku karet alam sangat di perlukan untuk proses pembuatan proses produk-produk industry, karena tidak dapat tergantikan 100% oleh karet sintesis yang karekteristiknya banyak kelemahannya dibandingkan dengan karekteristik karet alam.

2. Produk berbahan baku karet alam bersifat terbarukan (sustainable)dan ramah lingkungan, berbeda dengan karet sintesis yang bersifat sebaliknya apalagi pohon karet dari daun hingga batangnya semua dapat di manfaatkan untuk keperluan umat manusia.

(22)

78

DAFTAR PUSTAKA

Arif Muhamad.2011.Pengantar Kajian Sejarah.Bandung.Yrama Widya

Breman, J.1997. Menjinakan Sang Kuli, PolitikKolonial, Tuan Kebun dan Kuli di Sumatera Timur Abad ke 20.Jakarta:Gratifi Press.

Ginting Perdana, 2009. Perkembangan Industri Industri, Menuju Negara Industri Bandung: YramaWidya

Gottschalk, Louis.1985.Mengerti Sejarah.Jakarta:UI Press

Haryani, Sri.2002. Hubungan Industrialdi Indonesia.Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan AMP YKPN

Hugiono dan Poerwantana. 1992. Ilmu Sejarah.Jakarta:PT. Rineka Cipta.

Kartodirdjo Sartono dan Djoko Suryo.1991.Sejarah Perkebunan di Indonesia, Kajian Sosial Ekonomi, Yogyakarta:Aditya Media.

Kuntowijiyo.2003.Metodologi Sejarah.Yogyakarta:Tiara Wacana.

Lulofs Szekely.1985.Berpacu Nasib Di Kebun Karet.Jakarta:PT.Gratifi Pers. Lulofs Szekely.1985.Kuli.Jakarta:PT.Temprint.

Mubyarto.1991,” Tanah dan Tenaga Kerja Perkebunan: Kajian Sosial Ekonomi”. Jakarta. Aditya Media

Mubyarto 1985. Peluang Kerja dan berusaha di Pedesaan. Yogyakarta : BPFE Pramono Hari & Haliti Toha 1987. Hubungan kerja antara majikan dan buruh,

Jakarta :Bina Aksara

Pelzer J.Karl.1985.”Toean Keboen dan Petani; Politik Kolonial dan Perjuangan Agraria di SumateraTimur. 1863-1947”. Jakarta.Sinar harapan

(23)

79

Pujoalwanto Basuki.2014. Perekonomian Indonesia. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Purwanto, Bambang.2002.Ekonomi Karet di Sumatera, tahun 1890’an-1940 dalam J. Thomas Lindblad (ed.). Fondasi Historis Ekonomi Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar-Pusat StudiSosial Asia Tenggara UGM.

Said Mohammad.1977. Koeli Kontrak Tempo Doeloe.Medan:PercetakanWaspada. Syamsuddin Helius.2012. Metodologi Sejarah.Jogyakarta:Ombak.

Wie Thee Kian. 2010. Merajut Sejarah Ekonomi Indonesia.

Internet :

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui latar belakang perempuan bekerja sebagai buruh pabrik di Kecamatan Medan Deli Kelurahan Titipapan Lingkungan VI, untuk

Tujuan dari penelitian ini yang berjudul “Pengaruh Faktor Sosial dan Ekonomi Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja Industri Kecil Tahu (Studi Kasus: Kecamatan Medan Deli)” adalah

Tujuan dari penelitian ini yang berjudul “Pengaruh Faktor Sosial dan Ekonomi Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja Industri Kecil Tahu (Studi Kasus: Kecamatan Medan Deli)” adalah

sah pada suatu masyarakat sebagai pembatas lahan pertanian yang satu dengan yang.. lainya, tetapi lambat laun karet berubah dan dijadikan masyarakat

sementara itu dalam periode yang sama, luas lahan kelapa sawit rakyat mengalami.. Berikut luas lahan karet rakyat dan kelapa sawit

Batam merupakan kota dengan pertumbuhan ekonomi 7% pertahun, Kegiatan industri menjadi sektor dominan aktivitas ekonomi di Batam. Penelitian ini memiliki tujuan:

PABRIK FOOD DIVISION PT.CHAROEN POKPHAND INDONESIA KAWASAN INDUSTRI MEDAN (KIM) MABAR, KECAMATAN MEDAN DELI SUMATERA UTARA TAHUN 2014 ”.. Skripsi ini merupakan

Untuk sektor-sektor ekonomi yang terdapat dikawasan agropolitan, baik dalam hal penyerapan tenaga kerja, produksi dan PDRB, terutama di sektor pertanian di Kecamatan