• Tidak ada hasil yang ditemukan

Status SosialEkonomi Orang Tua Terhadap Perilaku Konsumtif Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Parepare - Repository IAIN PAREPARE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Status SosialEkonomi Orang Tua Terhadap Perilaku Konsumtif Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Parepare - Repository IAIN PAREPARE"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

Pekerjaan inilah yang akan memberikan pemasukan atau pendapatan bagi orang tua siswa, yang nantinya akan menentukan kelas sosial ekonominya. Penghasilan orang tua siswa ini sekitar 1 juta per hari, Kak." 5 Pendapatan orang tua siswa ini sekitar Rp. Melihat pendidikan, pekerjaan, pendapatan dan harta benda orang tua narasumber, hal ini sesuai dengan Berdasarkan penelitian di kalangan mahasiswa FEBI IAIN Parepare, dapat disimpulkan bahwa banyak orang tua mahasiswa yang tidak berada pada jenjang kelas ekonomi tersebut.

Tingkat sosial ekonomi menengah, sebagian besar orang tua siswa berada pada tingkat kelas ekonomi ini. Adapun dari hasil wawancara dengan narasumber yang dilakukan peneliti ditemukan bahwa tidak banyak orang tua siswa yang memiliki tingkat pendidikan cukup tinggi. Oleh karena itu, jika pendapatan orang tua siswa dibagi menjadi jumlah bulanan, Rp.

30.000.000 sekali panen kemudian dibagi 12 bulan, hasil yang diraih orang tua siswa adalah Rp. Pendapatan yang diperoleh orang tua siswa sebanyak 35 karung sekali panen, dimana 1 karung dihargai Rp. Penghasilan orang tua siswa ini dari pekerjaannya sebagai petani adalah menghasilkan 20 karung sekali panen, sehingga jika dikalikan maka mendapat Rp.

Pendapatan orang tua siswa ini dari berjualan ikan sekitar Rp. Properti lain dari orang tua siswa adalah lokasi tempat orang tua bekerja dimiliki dan dioperasikan oleh mereka. Pendidikan orang tua siswa bersekolah di UNM sedangkan ibunya bersekolah di SMA 1 Parepare. Berdasarkan hasil survei.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumtif Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Perkembangan saat ini tidak hanya dirasakan oleh masyarakat kelas menengah ke atas saja namun juga dirasakan oleh masyarakat menengah ke bawah, hal ini ditandai dengan teknologi yang kini sangat mudah diakses oleh semua kelompok kelas sosial. media teknologi ini memberikan konsumen banyak pilihan dalam menentukan fashionnya. Seperti yang terjadi akhir-akhir ini, dimana para pelajar sangat mudah terpengaruh dengan fashion yang saat ini sedang berbeda-beda. Jika hal ini selalu diikuti oleh mahasiswa masa kini, maka hal ini tidak akan berhenti begitu saja.

Bukan hanya tren fesyen saja yang beredar saat ini, namun preferensi untuk mengunjungi tempat-tempat berkumpul dan hiburan seperti kedai kopi, kafe, karokean dan tempat hiburan lainnya juga menjadi salah satu tren yang sedang beredar di masyarakat. , yang tidak hanya dirasakan oleh segelintir orang saja, namun telah dirasakan oleh banyak kalangan, baik kelompok umur maupun golongan sosial ekonomi. Terlihat masyarakat saat ini sangat menyukai tempat pertemuan para pelajar tersebut di atas, lokasi di tepi tanggul ini sedang menjadi trend yang sedang beredar di kalangan penonton dan pelajar. Berdasarkan faktor-faktor di atas yang dialami oleh beberapa siswa, memberikan dampak yang cukup besar dengan membawa siswa tersebut ke dalam pola perilaku konsumeris yang mengutamakan keinginan dibandingkan kebutuhannya dan untuk memenuhinya mereka menggunakan uang jajan pemberian orang tuanya yang ditujukan untuk pengeluaran. Sebaliknya, ceramah digunakan untuk memenuhi keinginan yang mengikuti tren yang sedang beredar di masyarakat.

Seperti yang kita ketahui, akhir-akhir ini sebagian besar pelajar sangat mudah terpengaruh dengan barang-barang yang sedang ngetren atau paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat, apalagi jika barang tersebut mempunyai harga yang cukup murah dan harganya mudah dijangkau oleh para pelajar, dan hal tersebut tidak menutup kemungkinan untuk terjadi. kemungkinan barang tersebut dibeli oleh siswa, meskipun barang tersebut tidak mempunyai kegunaan yang berarti bagi siswa tersebut, atau dengan kata lain barang tersebut sebenarnya tidak dibutuhkan oleh siswa tersebut. Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa harga suatu barang akan mempengaruhi daya beli seseorang. Begitu pula dengan mahasiswa ini yang merasa daya belinya dipengaruhi oleh harga barang yang beredar saat ini. Apabila harga barang yang ditawarkan cukup rendah maka daya beli siswa akan tinggi sehingga ia akan memberi.

Banyaknya produk yang dikeluarkan oleh berbagai produsen memberikan banyak pilihan atau acuan bagi konsumen, dalam hal ini pelajar yang menjadi pusat pasar bagi produsen. Harga yang menjadi patokan bagi pelajar dalam melakukan pembelian, biarkan produsen melakukan produksi dengan menetapkan harga yang ditetapkan yaitu mudah dijangkau oleh pelajar.Harga yang relatif murah bagi pelajar menjadi peluang bagi mereka untuk melakukan pembelian dalam jumlah besar untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pelajar. Seperti yang diungkapkan mahasiswa ini, jika ia menemukan barang dengan harga yang relatif murah, ia akan menambah porsi barang yang dibelinya, dan sebaliknya, ketika harga barang naik, ia akan mengurangi porsi pembeliannya. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa telah menjadikan faktor harga sebagai faktor yang dapat mempengaruhi dirinya sehingga mengarah pada pola perilaku konsumen.

Dari hasil wawancara dengan beberapa siswa diatas terlihat bahwa siswa yang melakukan pembelian akan terpengaruh oleh harga barang itu sendiri, jika harga barang tersebut cukup tinggi maka akan menurunkan daya belinya, begitu pula sebaliknya jika Harga suatu barang relatif rendah, sehingga daya beli dan proporsi pembelian akan meningkat, sehingga barang-barang tersebut menumpuk dan tanpa disadari terbuang sia-sia sehingga menimbulkan pola perilaku konsumen. Sesuai dengan hasil wawancara yang diperoleh dari narasumber, faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumsi mahasiswa mengikuti tren yang beredar, dan harga komoditas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perilaku konsumsi mahasiswa. Kondisi Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Perilaku Konsumsi Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Parepare.

Kondisi Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Perilaku Konsumtif Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Parepare

Sesuai dengan hasil wawancara dengan narasumber di atas, terlihat bahwa perilaku siswa tersebut termasuk dalam perilaku konsumtif, karena pembelian tas yang dilakukan siswa tersebut tidak didasarkan pada kebutuhannya, dilihat dari merek tas tersebut. , yaitu Shopie Martin dengan harga yang cukup mahal sekitar Rp. 59Yohana Tarida Damayanti Sinaga, “Perbedaan Perilaku Konsumtif Remaja di Asrama dengan Remaja Putri di Asrama,” (Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma, 2008). Perilaku belanja pelajar ini merupakan perilaku yang mudah dipengaruhi oleh promosi penjualan dari produsen dimana ia hanya melihat dari model atau motif pakaiannya saja.

50.000, walaupun hanya soal harga, namun perilaku pembelian siswa ini menunjukkan perilaku konsumen karena ia membeli hanya karena keinginannya yang kuat tanpa melihat kegunaan pakaian itu untuk dirinya sendiri karena pakaian itu hanya dipakai sekali dan kemudian dihadiahkan kepada adiknya. karena dia tidak mencocokkan ukuran pakaian dengan sosokmu. Dari pembelian yang dilakukan oleh para pelajar, secara tidak sadar mereka telah masuk ke dalam pemborosan yang berujung pada perilaku konsumen. 61 Wawancara Suster Nur Ayu Annisa, mahasiswa FEBI, program studi Manajemen Zakat dan Wakaf, IAIN Parepare, (4 Januari 2020).

Sampah siswa ini ada pada konsumsi makanannya, dimana ia tidak mempertimbangkan berapa banyak dan makanan apa yang dibutuhkannya, karena ia mengutamakan keinginannya untuk mengkonsumsi secara berlebihan, dimana jenis makanan yang dipikirkannya akan ia coba beli, sesuai dengan keinginannya. hasil wawancara dia sering membeli makanan yaitu burger. 62 Wawancara Suster Marda Burhan, mahasiswa Program Studi Ekonomi Syariah FEBI, IAIN Parepare, (22 Desember 2020). Tas yang sering dibeli oleh para pelajar ini memiliki merk dan harga yang berbeda-beda, walaupun ada juga yang modelnya sama namun memiliki warna yang berbeda, seperti halnya dengan salah satu tas milik pelajar ini yaitu merk Charles yang dibanderol dengan harga sekitar Rp. .

Kecintaan mahasiswa ini terhadap sneakers telah membawanya pada pola perilaku konsumen yang suka mengoleksi dan membeli secara berlebihan. Dilihat dari cara yang dilakukan siswa saat ini dalam mencari kesenangan yaitu mengumpulkan suatu barang secara berlebihan tanpa mempertimbangkan kegunaan dan manfaat dari barang tersebut, Siswa ini mengutamakan keinginannya untuk berbelanja hanya karena menyukai barang tersebut maka dapat dikatakan ia memiliki konsumsi yang tinggi. perilakunya, tinggi karena dari perannya sebagai mahasiswa, hendaknya ia lebih fokus pada kebutuhannya sebagai mahasiswa, yang dapat menunjang pendidikan yang ditempuhnya. 68 Wawancara Suster Alifah Arina Fatiyah, mahasiswi Program Studi Bank Syariah FEBI, IAIN Parepare, (pada 31 Januari 2021).

69 Wawancara Suster Nur Hestiani, mahasiswa FEBI Program Studi Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah, IAIN Parepare, (4 Januari 2021). 70 Wawancara Suster Junita Jufri, mahasiswa Program Studi Pariwisata Syariah FEBI, IAIN Parepare, (29 Januari 2021). Berdasarkan perilaku siswa di atas, dimana ia mengisi waktu luangnya dengan pergi ke pusat perbelanjaan bersama teman-temannya, maka dapat dikatakan bahwa siswa tersebut memiliki perilaku konsumtif, karena seharusnya ia melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat menunjang pendidikannya atau menambah pengetahuannya. ketika mengisi waktu luangnya sebagai mahasiswa, seperti mengunjungi perpustakaan, mengikuti perkuliahan, dan kegiatan pembelajaran lainnya.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepada beberapa mahasiswa FEBI IAIN Parepare, jika melihat ketiga bentuk perilaku konsumsi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar mahasiswa yang diwawancarai nampaknya lebih suka mengarah pada perilaku konsumsi dengan mengedepankan ketiga bentuk tersebut. untuk perilaku konsumsi. perilaku. Dari perilaku para pelajar tersebut, hal ini sangat berdampak pada kondisi keuangan orang tuanya, hal ini dikarenakan adanya keinginan dari para pelajar yang setiap saat selalu ingin mengikuti gaya fashion yang sedang beredar di masyarakat tanpa memperdulikannya. kebutuhan dasar mereka dan situasi keuangan orang tua mereka. 71 Wawancara Suster Nurliana Mustamin, mahasiswa FEBI, Program Studi Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah, IAIN Pareprae, (31 Januari 2021).

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Media Sosial dan Gaya Hidup Hedonis terhadap Perilaku Konsumtif Mahasiswa (Studi Kasus pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Kudus Angkatan 2016)..

Yasmine Ihcene Nadjai Maximum Torque per Ampere Control of Permanent Magnet Assisted Synchronous Reluctance Motor: An Experimental Study First Author Title of Paper Shortly 𝑑𝑖𝑑