• Tidak ada hasil yang ditemukan

SPORTS REVIEW JOURNAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "SPORTS REVIEW JOURNAL"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

52

SPORTS REVIEW JOURNAL

http://ojs.stkip-ypup.ac.id/index.php/srj Vol 1, No, 1, Juni 2020

p-ISSN: xxxx-xxxx dan e-ISSN: xxxx-xxxx DOI.xxx-xxx

HUBUNGAN ANTARA KESEIMBANGAN DAN KELENTUKAN TOGOK TERHADAP KEMAMPUAN SEPAK MULA PADA PERMAINAN

SEPAK TAKRAW SISWA SMA KRISTEN KONDOSAPATA’

MAKASSAR

Nober Soje1 Andi Hasriadi Hasyim 2 Andi Sharul Jahrir3

1,2,3 Penjaskesrek STKIP YPUP Makassar

Email: [email protected]

Artikel info Artikel history:

Received; 02-05-2020 Revised: 13-05-2020 Accepted; 25-05-2020

Abstrak. Jenis penelitian ini adalah korelasional dengan variabel bebas adalah keseimbangan dan kelentukan togok, sedangkan variabel terikat adalah kemampuan sepak mula. Populasi penelitian adalah siswa SMA Kristen Kondo sapata’ Makassar dan Sampel yang diambil sebanyak 40 orang siswa. Teknik penentuan sampel adalah secara acak dengan cara undian (Simple Random Sampling). Teknik analisis yang dingunakan adalah analisis deskriptif, analisis korelasi, analisis regresi dan datanya dianalisis menggunakan aplikasi SPSS Versi 21. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1). Adanya hubungan yang signifikan antara keseimbangan dengan kemampuan sepak mula dalam permainan sepak takraw pada siswa SMA Kristen Kondosapata’ Makassar dengan nilai korelasi (r) = 0.849. 2). Ada hubungan yang signifikan antara kelentukan togok terhadap kemampuan sepak mula pada permainan sepak takraw siswa SMA Kristen Kondosapata’

Makassar dengan nilai korelasi (r) = 0.552. 3). Ada hubungan yang signifikan antara keseimbangan dan kelentukan togok terhadap kemampuan sepak mula pada permainan sepak takraw siswa SMA Kristen Kondosapata’

Makassar dengan nilai koefisien determinasi (r2) = 0.776 atau sama dengan 77.6%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara keseimbangan dan kelentukan togok terhadap kemampuan sepak mula pada permainan sepak takraw siswa SMA Kristen Kondosapata’

Makassar

Abstract. This type of research is correlational with the independent variables being the balance and flexibility of the togok, while the dependent variable is the ability to start football. The study population was the students of SMA Kristen Kondo Sapata 'Makassar and the samples were taken as many as 40 students. The technique of determining the sample is random by way of lottery (Simple Random Sampling). The analysis technique used is descriptive analysis, correlation analysis, regression analysis and the data were analyzed using the SPSS Version 21 application. The results showed that 1). There is a significant relationship between balance and football skills in the game of Sepak takraw on students of SMA Kristen Kondosapata 'Makassar with a correlation value (r) = 0.849. 2). There is a significant relationship between togok flexibility on the first-class soccer ability of the students of SMA Kristen Kondosapata 'Makassar with the correlation value (r) = 0.552. 3). There is a significant relationship between the balance and flexibility of the togok on the ability of the initial soccer in the football game for students of SMA Kristen Kondosapata 'Makassar with the coefficient of determination (r2) = 0.776 or equal to 77.6%. Thus it can be concluded that there is a significant relationship between balance and flexibility of the togok

(2)

53 on the ability of the beginning of the takraw game for students of SMA Kristen Kondosapata 'Makassar.

Kata kunci:

Keseimbangan,

Kelentukan Togok, Sepak Mula.

Coresponden author:

Email: [email protected] artikel dengan akses terbuka dibawah lisensi CC BY -4.0

(3)

52 PENDAHULUAN

Pendidikan adalah salah satu hal yang sangat penting untuk menciptakan sumber daya yang berkualitas, dan mampu bersaing serta dapat meningkatkan kesejahteraan semua warga Negara Indonesia. Dalam pendidikan terjadi proses belajar mengajar, proses inilah merupakan bagian terpenting dalam proses pendidikan yang didalamnya terdapat interaksi antara guru dan siswa.

Keberhasilan seorang siswa untuk dapat mengetahui suatu materi pelajaran dapat ditentukan oleh faktor internal siswa, seperti tingkat kecerdasan, dan ketekunan,

Ada banyak macam pendidikan salah satu diantaranya pendidikan yang paling banyak disenangi oleh siswa iyalah pendidikan jasmani Menurut Achmad Paturusi (2012:29) pendidikan jasamani berarti program pendidikan lewat gerak atau permainan dan olahraga. Di dalamnya terkandung arti bahwa gerakan, permainan atau cabang olahraga tertentu yang dipilih hanyalah alat untuk mendidik. Hal ini dapat berupa keterampilan fisik dan motorik, keterampilan berfikir dan keterampilan memecahkan masalah, dan bisa juga keterampilan emosional dan sosial.

Pendidikan jasmani merupakan bidang studi yang ada dalam kurikulum dan diajarkan pada tingkat sekolah dasar sampai sekolah menengah atas. Bahkan Pendidikan jasmani mengutamakan aktivitas jasmani mempunyai peranan peranan penting dalam pembinaan dan pengembangan individu dan kelompok dalam menunjang pertumbuhan dan perkembangan jasmani, mental, sosial, serta emosional yang serasi, selaras, dan seimbang. Pendidikan jasmani adalah proses pendidikan melalui penyediaan pengalaman belajar kepada siswa berupa aktivitas jasmani (Dini Rosdiani,2015:1).

Pindidikan jasmani juga biasa disebut sebagai pendidikan olahraga.

Adapun pendidikan olahraga adalah pendidikan yang membina anak agar menguasai cabang-cabang olahraga tertentu kepada siswa diperkenalkan berbagai cabang olahraga agar mereka menguasai keterampilan berolahraga.

Olahraga merupakan pola kerja terpadu pembinaan dan pengembangan keolahragaan sejak perumusan kebijaksanaan, perencanaan, pelaksanaan sampai pengendalian dan pengawasan dilakukan dengan pola kerja terpadu secara lintas sektoral dan lintas disiplin ilmu (Andi Ihsan dan Hasmiyati,2011:22). Olahraga merupakan aktivitas yang sangat penting untuk mempertahankan kebugaran seseorang, olahraga juga merupan sesuatu perilaku aktif yang menggiatkan metabolisme dan mempengaruhi fungsi kelenjar didalam tubuh untuk memproduksi sistem kekebalan tubuh dalam upaya mempertahankan tubuh dari penyakit serta stress.

Olahraga mencakup segala kegiatan manusia yang ditujukan untuk melaksanakan misi hidupnya, dan juga merupakan proses sistematik yang berupa segala kegiatan atau usaha yang dapat mendorong mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat dalam bentuk permainan, perlombaan/pertandingan, dan kegiatan jasmani yang intensif untuk memperoleh rekreasi, kemenangan dan prestasi puncak dalam rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya yang berkualitas berdasarkan Pancasila. Olahraga juga adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana untuk memelihara gerak (mempertahankan hidup) dan meningkatkan kemampuan gerak (meningkatkan kualitas hidup). Oleh karena itu

(4)

53 sangat dianjurkan kepada setiap orang untuk melakukan kegiatan olahraga secara rutin dan teratur dengan baik.

Didalam olahraga ada banyak bentuk, bagian-bagian atau cabang –cabang olahraga, salah satunya yaitu cabang olahraga Sepak Takraw. Sepak takraw di Indonesia banyak digemari oleh masyarakat bukan hanya anak muda tetapi anak- anak remaja dan juga orang tua. Sepak Takraw sebagai suatu permainan yang didominasi oleh kaki yang memainkan bola takraw di atas lapangan seluas lapangan bulu tangkis dan dipertandingkan antara dua regu yang saling berhadapan dengan jumlah pemain masing-masing 3 (tiga) orang. Pada awalnya olahraga sepak takraw ini pada zaman dahulu dimainkan oleh para bangsawan di sulawesi selatan yang dimainkan oleh 6-9 orang secara melingkar di suatu tempat terbuka, sebagai hiburan pengisi waktu senggang.

Permainan sepak takraw terdiri dari beberapa teknik dasar, untuk dapat bermain dengan baik, harus menguasai teknik dasar tersebut. Salah satu teknik dasar dalam permainan sepak takraw, yaitu sepak Mula yang diperankan oleh tekong. Teknik dasar ini sangat menentukan keberhasilan dalam suatu pertandingan. Tekong yang menguasai sepak mula dengan benar, akan membawah regunya berpeluang besar memenangkan pertandingan.

Menurut Achmad Sofyan Hanif (2017:28) bahwa sepak mula (servis) adalah permainan dimulai dengan lambungan bola yang terbuat dari rotan atau fiber oleh apit kiri atau apit kanan yang di arah kepada tekong. Servis adalah suatu gerak kerja yang penting dalam permainan sepak takraw, karena poin hanya dapat dibuat oleh regu yang melakukan sepak mula.

Dalam pengembangan teknik-teknik dasar permainan sepak takraw harus ditunjang oleh kemampuan dan unsur yang mempunyai keterkaitan dengan kemampuan dalam olahraga yang cukup kompleks ini, misalnya kelentukan togok dan juga tidak terlepas dari potensi postur tubuh yaitu keseimbangan. Adapun teknik dasar dalam permainan sepak takraw yang dikembangkan antara lain adalah sepak mula.

Dalam hal ini untuk mengembangkan teknik dasar sepak mula peneliti ingin melakukan penelitian di SMA Kristen Kondo Sapata’. Sekolah ini merupakan salah satu sekolah swasta yang berada di kota Makassar, dengan alamat tepat di jalan Sungai Saddang Lama 2 No.5 Maradekaya Selatan kecamatan Makassar Sulawesi selatan. Alasan peneliti memilih sekolah ini, yang pertama iyalah karena adanya pengamatan terlebih dahulu di sekolah ini dan melalui pengamatan peneliti melihat banyak siswa di sekolah SMA Kristen Kondo Sapata’ yang senang atau suka bermain sepak taktraw,

Alasan kedua yaitu mengenai fasilitas yang digunakan cukup memadai, dan alasan ketiga dan yang paling penting yaitu banyak siswa-siswa di SMA ini yang belum mengetahui cara-cara atau teknik-teknik yang baik pada saat melakukan sepak mula (servis), dilihat kepada siswa pada saat bermain sepak takraw khususnya pada saat melakukan servis bola yang di sepak belum efisien, banyak bola yang belum melalui net ketika siswa melakukan servis dan juga ada yang melalui net tetapi bolanya keluar dari lapangan.

Kesalahan atau kegagalan dalam melakukan sepak mula berarti hilangnya kesempatan bagi regu untuk memperoleh angka/poin. Siswa SMA Kristen Kondo Sapata’ Makassar dalam permainan sepak takraw selalu kesulitan dalam melakukan sepak mula, mereka beranggapan bahwa sepak mula yang dilakukan

(5)

54 hanya sekedar melewati net dan bahkan bola menyangkut net tanpa memperhatikan kualitas sepakan, setiap mengikuti pertandingan dan kekalahan terjadi karena sepak mula yang kurang maksimal. Bola meluncur dengan arah melambung dan pelan, sehingga mudah untuk diantisipasi oleh pemain lawan.

Untuk dapat melakukan gerakan sepak mula yang efektif,maka kedua unsur tersebut, yaitu keseimbangan badan saat melakukan sepak mula dan kelentukan togok harus diperhatikan. Sekalipun memiliki keseimbangan yang baik dan togok yang lentur tetapi tidak dibiasakan atau dilatih secara teratur maka pada akhirnya sulit untuk melakukan sepak mula sesuai dengan apa yang diharapkan.

Berkaitan dengan hal tersebut di atas, maka peneliti akan mengkaji tentang

“Hubungan Antara Keseimbangan dan Kelentukan Togok Dengan Kemampuan Sepak Mula Dalam Permainan Sepak Takraw Siswa SMA Kristen Kondo Sapata’

Makassar’’.

METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang akan di bahas dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan jenis penelitian korelasional. Menurut Emzir (2015:37-38 ) penelitian korelasional melibatkan pengumpulan data untuk menentukan apakah dan untuk tingkatan apa, terhadap hubungan antara dua atau lebih variabel.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian ini dilakukan di SMA Kristen Kondo Sapata’ Makassar dan waktu penelitian ini pada semester ganjil tahun ajaran 2019/2020.

C. Metode Penelitian

Metode merupakan cara atau teknik yang dingunakan untuk mencari pembuktian secara ilmiah yang dilakukan secara sistematis untuk mengungkapkan dan memberikan jawaban atas permasalahan yang dikemukakan dalam suatu penelitian. Menurut Ulber Silalahi (2018:3) bahwa Metode adalah cara yang sistemik untuk mendapatkan atau mencapai suatu tujuan yang diinginkan. Metode yang dingunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

Menurut Sukardi (2015:157) bahwa pada umumnya metode deskriptif dilakukan dengan tujuan utama, yaitu menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek atau subjek yang diteliti secara tepat.

(6)

55 1. Variabel Penelitian

Adapun variabel penelitian ini ada dua variabel yang terlibat, yakni

variabel bebas dan variabel terikat. Kedua variabel tersebut akan diidentifikasikan ke dalam penelitian ini sebagai berikut :

a. Variabel bebas adalah : 1) Keseimbangan (X1) 2) Kelentukan togok (X2) b. Variabel terikat yaitu :

1) Kemampuan sepak mula (Y) 2. Desain Penelitian

Desain penelitian sebagai rancangan yang dijadikan sebagai acuan dalam melakukan suatu penelitian. Penelitian ini adalah jenis penelitian yang bersifat deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara keseimbangan dan kelentukan togok dengan kemampuan sepak mula pada siswa SMA Kristen Kondo Sapata’ Makassar. Dengan demikian desain penelitian yang digunakan :

r r

R

R

r

Gambar 3.1: Desain Penelitian Sumber : Sugiyono (2018:44) Keterangan :

X1=Keseimbangan X2=Kelentukan togok

Y =Kemampuan sepak mula

R =Hubungan X1 dan X2 terhadap Y

D. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah wilayah Generalisasi yang terdiri atas: obyek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi adalah totalitas objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuhan dan benda yang mempunyai kesamaan untuk dijadikan data penelitian (Mia Kusumawati,2015:93). Sedangkan menurut Sugiyono (2018:80) Populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyekk yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.

Berdasarkan pendapat di atas, maka populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Kristen Kondo Sapata’ Makassar. Namun populasi tersebut

X1

Y X2

(7)

56 dibatasi pada 100 siswa laki-laki saja agar memiliki kesamaan sifat dan jenis kelamin.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang akan kita jadikan sebagai data untuk diteliti, artinya tidak ada sampel jika tidak ada populasi (Mia Kusumawati, 2015:94). Sedangkan menurut Sugiyono (2018:81) Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Karena jumlah populasi dalam penelitian ini relatif banyak, maka peneliti membatasi dengan melakukan pemilihan secara acak dengan mempergunakan teknik Sampel (Sampling) dengan cara “Random Sampling” (Undian) sehingga diperoleh jumlah sampel sebanyak 40 orang siswa SMA Kristen Kondo Sapata’ Makassar.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh data empirik sebagai bahan untuk menguji kebenaran hipotesis. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi : Keseimbangan, Kelentukan togok, dan kemampuan sepak mula.

1. Tes Keseimbangan

2. Tes Kelentukan Kelentukan Split 3. Tes Kemampuan Sepak Mula F. Teknik Analisis Data

Setelah seluruh data penelitian terkumpul yakni data Keseimbangan, data Kelentukan Togok, dan data Kemampuan Sepak Mula, maka untuk menguji hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, maka data tersebut disusun, diolah dan dianalisis statistik dengan bantuan komputer melalui program SPSS IBM Versi 21 dengan taraf signifikan 0,05.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian

Data-data yang telah diteliti dari SMA Kristen Kondo Sapata’ Makassar mengenai variabel-variabel yang ditelah ditentukan yaitu tentang keseimbangan, Kelentukan Togok dalam melakukan sepak mula pada permainan sepak takraw siswa SMA Kristen Kondo Sapata’ Makassar. Dari data yang diperoleh peneliti akan dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan rumus-rumus statistik.

a. variabel Keseimbangan (X1)

untuk data keseimbangan pada siswa SMA Kristen Kondosapata’

Makassar, dari 40 jumlah sampel diperoleh nilai rata-rata (Mean) sebesar 13.9133, median sebesar 13.7650, mode sebesar 9.34, standar deviasi sebesar 2.882, nilai Maksimum 18.35, dan nilai minimum sebesar 8.41.

b. Variabel Kelentukan Togok (X2)

Untuk kelentukan togok pada siswa SMA Kristen Kondosapata’ Makassar, dari 40 jumlah sampel diperoleh nilai rata-rata (Mean) sebesar 11.28, median sebesar 12.00, mode sebesar 8, standar deviasi sebesar 3.021, nilai Maksimum 19,dan nilai minimum sebesar 7.

(8)

57 c. Variabel Kemampuan Sepak Mula (Y)

untuk kemampuan sepak mula pada siswa SMA Kristen Kondosapata’

Makassar, dari 40 jumlah sampel diperoleh nilai rata-rata (Mean) sebesar 20.95, median sebesar 21.00, mode sebesar 21, standar deviasi sebesar 2.407, nilai Maksimum 25, dan nilai minimum sebesar 17.

2. Uji Normalitas Data

Sebelum dilakukan uji statistik lebih lanjut, diadakan uji normalitas data masing-masing variabel, yang berfungsi untuk mengetahui normal atau tidak normalnya sebuah data penelitian, serta berfungsi untuk menentukan teknik analisis data apa yang dipakai. Pengujian normalitas data dapat dilakukan dengan uji Kolmogorov Smirnov.

Kriteria untuk menyatakan apakah data berasal dari sampel yang digunakan berdistribusi normal atau tidak dapat dilakukan dengan membandingkan koefisien Sig. Atau nilai P dengan 0.05 (taraf Signifikan).

Apabila nilai P lebih besar dari 0.05 (taraf signifikansi) yang berarti tidak signifikan, maka memiliki makna bahwa data berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Sebaliknya apabila P-Value lebih kecil dari 0.05 yang berarti signifikan, maka memiliki makna bahwa data berasal dari populasi yang berdistribusikan tidak normal.

a. Dalam pengujian normalitas, data keseimbangan menunjukkan bahwa data tersebut berada pada sebaran normal, karena nilai Probabilitas (P) yang diperoleh lebih besar dari 0.05 (taraf signifikan) yaitu KS-Z = 0.552 dan P

= 0.921 lebih besar dari pada nilai α = 0.05.

b. Dalam pengujian normalitas, data kelentukan togok menunjukkan bahwa data tersebut berada pada sebaran normal, karena nilai Probabilitas (P) yang diperoleh lebih besar dari 0.05 (taraf signifikan) yaitu KS-Z = 0.859 dan P = 0.452 lebih besar dari nilai α 0.05.

c. Dalam pengujian normalitas, data Sepak Mula menunjukkan bahwa data tersebut berada pada sebaran normal, karena nilai Probabilitas (P) yang diperoleh lebih besar dari 0.05 (taraf signifikan) yaitu KS-Z = 0.734 dan P

= 0.654 lebih besar dari nilai α 0.05).

B . Hasil Pengujian Hipotesis

Setelah dilakukan uji persaratan normalitas data pada hipotesis yang akan diuji, maka lebih lanjut dilakukan pengujian terhadap pengujian hipotesis, pengujian hipotesis ini bertujuan untuk mengetahui sekaligus membuktikan hubungan antara keseimbangan dan kelentukan togok terhadap kemampuan sepak mula pada permainan sepak takraw.

1.Hubungan Keseimbangan terhadap Kemampuan Melakukan Sepak Mula Pada Permainan Sepak Takraw Siswa SMA Kristen Kondo Sapata’ Makassar.

Dari hasil analisis korelasi mengenai Keseimbangan terhadap sepak mula dalam permainan sepak takraw maka diperoleh nilai R =0.849. dengan demikian nilai probabilitas (0.000) lebih kecil dari α = 0.05. maka H0 ditolak dan H1 diterima dan koefisien korelasi signifikan, atau keseimbangan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan sepak mula. Dan dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara keseimbangan terhadap kemampuan sepak mula dalam permainan sepak takraw siswa SMA Kristen Kondo Sapata’ Makassar.

(9)

58 2 .Hubungan Kelentukan Togok Terhadap Kemampuan Melakukan Sepak Mula Dalam Permainan Sepak Takraw Siswa SMA Kristen Kondo Sapata’

Makassar.

Berdasarkan hasil analisis korelasi mengenai Kelentukan Togok terhadap sepak mula dalam permainan sepak takraw maka diperoleh nilai R =0.552. dengan demikian nilai probabilitas (0.000) lebih kecil dari α = 0.05. maka H0 ditolak dan H1 diterima dan koefisien korelasi signifikan, atau kelentukan togok memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan sepak mula. Dan dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kelentukan togok terhadap kemampuan sepak mula dalam permainan sepak takraw siswa SMA Kristen Kondo Sapata’ Makassar.

3.Hubungan Antara Keseimbangan dan Kelentukan Togok Terhadap Kemampuan Melakukan Sepak Mula Pada Permainan Sepak Takraw Siswa SMA Kristen Kondo Sapata’ Makassar

Hasil analisis regresi ganda mengenai data keseimbangan dan kelentukan togok terhadap kemampuan sepak mula dalam permainan sepak takraw diperoleh nilai F = 64.271 dan nilai korelasi (R) = 0.881 dengan demikian tingkat probabilitas (0.000) lebih kecil dari α = 0.05. maka H0 ditolak dan H1 diterima sehingga koefisien korelasi signifikan, sehingga dapat dikatakan bahwa keseimbangan dan kelentukan togok dapat memiliki hubungan secara signifikan dengan kemampuan sepak mula. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara keseimbangan dan kelentukan togok terhadap kemampuan sepak mula dalam pemainan sepak takraw siswa SMA Kristen Kondo Sapata’ Makassar.

Pembahasan

Hasil-hasil analisis koefisen korelasi ( r ) dengan berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara keseimbangan dan kelentukan togok terhadap kemampuan sepak mula dalam permainan sepak takraw siswa SMA Kristen Kondo Sapata’. Hasil penelitian yang di peroleh yaitu ada hubungan yang signifikan antara keseimbangan (X1) dengan kemampuan sepak mula (Y), terdapat hubungan yang signifikan kelentukan togok (X2) dengan kemampuan sepak mula (Y).

1.Hubungan Keseimbangan terhadap Kemampuan Melakukan Sepak Mula Pada Permainan Sepak Takraw Siswa SMA Kristen Kondo Sapata’ Makassar

Hipotesis pertama H0 ditolak dan H1 diterima yaitu; ada hubungan yang signifikan antara keseimbangan terhadap kemampuan melakukan sepak mula pada permainan sepak takraw siswa SMA Kristen Kondo Sapata’ Makassar.

Berdasarkan dari hasil penelitian ini dapat dikatakan bahwa keseimbangan sangat di perlukan terutama saat akan melakukan sepak mula. Karena dengan memiliki tingkat keseimbangan yang tinggi tekong dengan bertumpu pada satu kaki akan mampu mengarahkan bola pada sudut-sudut lapangan lawan tanpa kehilangan keseimbangannya. Keseimbangan juga merupakan hal yang sangat penting di dalam melakukan suatu gerakan karena dengan keseimbangan yang baik, maka seseorang mampu mengkoordinasikan gerakan-gerakan dan dalam beberapa ketangkasan unsur kelincahan. Keseimbangan merupakan kemampuan fisik yang sangat penting dalam olahraga. Tak terkecuali sepak takraw yang menggunakan satu kaki dalam menyepak bola. Terlebih sepak mula yaitu salah satu teknik sepak takraw yang membutuhkan keseimbangan. Karena dalam melakukan sepak mula

(10)

59 (servis) tekong hanya menggunakan satu kaki. Maka dari itu keseimbangan adalah komponen kebugaran fisik yang sangat penting untuk menunjang sepak mula yang efektif dan efisien.

2.Hubungan Kelentukan Togok terhadap Kemampuan Melakukan Sepak Mula Pada Permainan Sepak Takraw Siswa SMA Kristen Kondo Sapata’ Makassar

Hipotesis kedua H0 ditolak dan H1 diterima yaitu; ada hubungan yang signifikan antara kelentukan togok terhadap kemampuan melakukan sepak mula pada permainan sepak takraw siswa SMA Kristen Kondo Sapata’ Makassar. Hasil yang diperoleh tersebut apabila dikaitkan dengan kerangka berpikir maupun teori-teori yang mendasarinya, pada dasarnya hasil penelitian ini mendukung teori yang ada. Hal ini dapat dijelaskan bahwa kelentukan togok mendukung saat melakukan sepak mula, karena tungkai dengan pusat pergerakan yang terletak pada persendian panggul ketika tungkai akan diangkat untuk melakukan gerakan sepak mula maka terjadi gerakan refleksi. Dengan berpatokan dengan pusat gerakan disekitar persendian berarti otot pada togok dan sebagian otot sekitar paha menjadi lentur yang memungkinkan tekong akan lebih mudah mengangkat kakinya lebih tinggi saat melakukan sepak mula. Kelentukan adalah kemampuan tubuh mengulur diri seluas-luasnya yang ditunjang oleh luasnya gerakan pada sendi.

Kemampuan untuk menggerakkan tubuh dan anggota tubuh seluas-luasnya, berhubungan erat dengan kemampuan gerakan kelompok otot besar dan kapasitas kinerjanya.

Kelentukan berguna untuk efisiensi gerak dalam melakukan aktivitas gerak dan mencengah kemungkinan terjadinya cedera. Sedangkan menurut, Widiastuti (2011:153) bahwa kelentukan adalah kemampuan sendi untuk melakukan gerakan dalam ruang gerak sendi secara maksimal.

3.Hubungan Keseimbangan dan Kelentukan Togok terhadap Kemampuan

Melakukan Sepak Mula Pada Permainan Sepak Takraw Siswa SMA Kristen Kondo Sapata’ Makassar

Hipotesis ketiga H0 ditolak dan H1 diterima yaitu; ada hubungan yang sihnifikan antara keseimbangan dan Kelentukan togok terhadap kemampuan melakukan sepak mula pada permainan sepak takraw siswa SMA Kristen Kondo Sapata’ Makassar. Hal ini dapat dijelaskan bahwa kedua variabel bebas ini secara bersama-sama memberikan hubungan yang nyata dengan Kemampuan melakukan sepak mula pada permainan sepak takraw siswa SMA Kristen Kondo Sapata’

Makassar. Keseimbangan diperlukan agar dalam melakukan sepak mula pada permainan sepak takraw dapat lebih ideal tanpa kehilangan keseimbangannya karena seseorang hanya menggunakan satu kaki tumpu saat melakukan sepak mula dan kelentukan togok merupakan faktor utama dalam melakukan sepak mula karena ketika seseorang melakukan sepak mula hanya ada satu kaki tumpu dan kaki tumpu itu berfungsi pula sebagai bagian untuk menahan seluruh berat badan. Dan juga berkat dukungan kelentukan togok yang baik maka sepak mula yang dilakukan tekong akan semakin keras dan tajam. Dengan kata lain ketika seseorang memiliki keseimbangan dan kelentukan togok yang baik, pada saat melakukan sepak mula maka seseorang itu lebih mudah untuk melakukan sepak mula ke daerah lawan, begitu pun sebaliknya ketika seseorang memiliki keseimbangan dan kelentukan togok yang kurang baik maka pada saat melakukan sepak mula kearah lawan tidak stabil.

(11)

60 PENUTUP

KESIMPULAN

Dari hasil penelitian yang dilakukan dan menghasilkan data analisis secara sederhana, sehingga peneliti dapat menyimpulkan variabel-variabel yang di teliti sebagai berikut:

1. Ada hubungan yang signifikan antara keseimbangan terhadap kemampuan dalam melakukan sepak mula dalam permainan sepak takraw siswa SMA Kristen Kondo Sapata’ Makassar.

2. Ada hubungan yang signifikan antara kelentukan togok terhadap kemampuan melakukan sepak mula dalam permainan sepak takraw siswa SMA Kristen Kondo Sapata’ Makassar,

3. Ada hubungan yang signifikan antara keseimbangan dan kelentukan togok terhadap kemampuan melakukan sepak mula dalam permainan sepak takraw siswa SMA Kristen Kondo Sapata’ Makassar.

SARAN

Berdasarkan kesimpulan di atas dari hasil penelitian tentang hubungan keseimbangan dan kelentukan togok terhadap kemampuan sepak mula dalam permainan sepak takraw siswa SMA Kristen Kondo Sapata’ Makassar, maka dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut :

1. Didalam permainan sepak takraw pembina, pelatih atau guru penjaskesrek sebelum melakukan sepak takraw seharusnya dapat meningkatkan kondisi fisik (keseimbangan, kelentukan togok) yang dapat mempengaruhi seseorang dalam melakukan permainan sepak takraw khususnya pada saat melakukan sepak mula.

2. Kepada orang tua siswa diharapkan dapat memberikan motivasi kepada setiap anak untuk melakukan aktivitas latihan sepak takraw di luar jam sekolah.

Motivasi dimaksud berupa dukungan moral maupun motivasi untuk terus berlatih.

3. Bagi program studi pendidikan jasmani, hasil penelitian ini diharapkan menjadi gambaran dalam upaya pengembangan ilmu keolahragaan yang lebih luas khususnya dalam kemampuan bermain sepak takraw.

DAFTAR PUSTAKA

Aji, Sukma, 2016. Buku Olahraga Paling Lengkap. Jakarta: ILMU Bumi Pamulang-Bambu Apus Pamulang.

Emzir, 2015. Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif.

Makassar: PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.

Fenanlampir, Albertus dan Faruq, Muhammad Muhyi. 2015. Tes dan Pengukuran dalam Olahraga. Yogyakarta: CV ANDI OFFSET.

Hasmiyati dan Ihsan Andi, 2011. Manajemen Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, Makassar: Universitas Negeri Makassar.

Halim, Nur Ichsan, 2011. Tes dan pengukuran kesegaran jasmani. Makassar:

Badan penerbit UNM.

(12)

61 Halim, Nur Ichsan & Anwar, Khairi, 2018. Tes dan Pengukuran dalam bidang

Keolahragaan. Makassar: Badan Penerbit UNM.

Hanif, Sofyan Achmad, 2017. Kepelatihan Dasar Sepak Takraw. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Indrawansyah, 2011. Hubungan Panjang Tungkai, Kelentukan dan Keseimbangan Terhadap Kemampuan Servis Dalam Permainan Sepak Takraw pada Murid SD Negeri Panyikkokang 2 Makassar. http://digilib.unm.ac.id. (online) diakses pada tanggal 12 Mei 2019, pukul 20:17 WITA.

Ismaryati, Sarwono, dan Muhyi Muhammad, 2018. Tes dan Pengukuran Olahraga, Surakarta: UNS Press

Khoirudin, Muhamad, 2015. Hubungan antara Keseimbangan Tungkai, Kelentukan Togok dan Power Otot Tungkai Terhadap Keterampilan Sepak Mula Bagi Siswa Yang Mengikuti Ekstrakurikuler Sepak Takraw di SMP Negeri Panjatan Kulonprogo. http://eprints.uny.ac.id. (online) diakses pada tanggal 12 Mei 2019, pukul 21:13 WITA.

Kusumawati, Mia, 2015. Penelitian Pendidikan PENJASORKES (Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan). Bandung: Alfabeta.

Nala, Ngurah I Gusti, 2011. Prinsip Pelatihan Fisik Olahraga. Udayana University Press Kampus Universitas Udayana Denpasar.

Paturusi, Achmad, 2012. Manajemen Pendidikan Jasmani dan OLahraga, Jakarta:

PT RINEKA CIPTA.

Ramli. 2018. Sepak takraw. Makassar: Universitas Negeri Makassar.

Rosdiani, Dini, 2015. Kurikulum Pendidikan jasmani. Bandung: Alfabeta .

Silalahi, Ulber, 2018. Metodologi Analisis Data dan Interpretasi Hasil Untuk Penelitian Sosial Kuantitatif. Bandung: PT Refika Aditama.

Sugiyono, 2018. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sukardi, 2015. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: di Terbitkan oleh PT Bumi Aksara. Sutanto, Teguh 2016. Buku Pintar Olahraga. Yogyakarta:

Pustaka Baru Press.

Sutanto, Teguh, 2016. Buku Pintar Olahraga.Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Widiastuti, 2011. Tes dan Pengukuran Olahraga. Jakarta: PT Bumi Timur Jaya.

(13)

62 ola Voli.Malang.

Referensi

Dokumen terkait

| ISSN 2548-8201 Print | 2580-0469 Online | Islamic Education Planning Strategy at SMP Al-Wasliyah Berastagi Yusuf Hadijaya 1 , Yuni Syafriani 2 , Suci Ramadhani 3 , Fella Annisa

Box 344, Bisha 61922, Saudi Arabia iPhysics Department, Faculty of Science, Al-Azhar University, Assiut 71524, Egypt jDepartment of Applied Physics and Astronomy, University of