• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sports Review Journal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Sports Review Journal"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Sports Review Journal

HUBUNGAN KOORDINASI MATA TANGAN DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH PADA PERMAINAN BULU TANGKIS MAHASISWA

PENJASKESREK STKIP YPUP MAKASSAR

THE CORRELATION OF EYE-HAND COORDINATION AND ARM MUSCLE STRENGTH ON SMASH ABILITY IN BADMINTON OF PENJASKESREK STUDENTS AT STKIP

YPUP MAKASSAR

Rahmat S1Akbar Yusuf2Andi Amry Yahya3

1Pendidikan Jasmani Kesehatan dan rekreasi, STKIP YPUP Makassar, Indonesia

2Pendidikan Jasmani Kesehatan dan rekreasi, STKIP YPUP Makassar, Indonesia

3Pendidikan Jasmani Kesehatan dan rekreasi, STKIP YPUP Makassar, Indonesia rahmat.suwandi2000@gmail.com1,Akbaryusuf0@gmail.com2,andiamryyahya@stkip.ypup.ac.id3

Abstrak

penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan melibatkan dua variabel bebas yaitu koordinasi mata tangan dan kekuatan otot lengan sedangkan variabel terikat yaitu kemampuan smash pada permainan bulutangkis. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa PENJASKESREK STKIP YPUP Makassar Angkatan 2018 pada semester genap tahun akademik 2021/2022, dengan sampel 30 orang yang diambil secara simple random sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah koefisien korelasi. hasil penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa: 1) Terdapat hubungan yang signifikan koordinasi mata tangan terhadap kemampuan smash pada permainan bulutangkis dengan nilai r = 0,681 (p<ɑ= 0,05); 2) Terdapat hubungan yang signifikan daya ledak otot lengan terhadap kemampuan smash pada permainan bulutangkis dengan nilai r = 0,597 (p<ɑ= 0,05); 3) Terdapat hubungan yang signifikan koordinasi mata tangan dan daya ledak otot lengan terhadap kemampuan smash pada permainan bulutangkis dengan nilai R2= 0,606 (p<ɑ= 0,05).

Kata kunci: koordinasi mata tangan dan kekuatan otot lengan terhadap kemampuan smash pada permainan bulutangkis.

Abstract

The research m ethod used quantitative and the research type w as a correlational research involving three independent variables, nam ely eye-hand coordination, arm m uscle strength and leg m uscle strength, while the dependent variable is the overhand pass ability in volleyball. The population in this research w ere students of Penjaskesrek STKIP YPUP M akassar batch 2018 in the even sem ester of the 2021/2022 academ ic year, w ith sam ple 30 participants taken by sim ple random sam pling. The data analysis technique used correlation coefficient. The results of the research showed that: 1) There w as a significant correlation of eye-hand coordination and sm ash ability in badm inton w ith a value of r = 0,681 (p <ɑ = 0.05); 2) There w as a significant correlation of arm m uscle strength and sm ash ability in badm inton w ith a value of r = 0,597 (p<ɑ= 0.05); 3) There w as a significant correlation of eye-hand eye coordination and arm m uscle strength on sm ash ability in badm inton w ith a determ ination value of R2 = 0,606 (p<ɑ= 0.05).

Keyw ords: Eye-hand coordination and arm m uscle strength sm ash ability.

(2)

Sports Review Journal

PENDAHULUAN

Prestasi olahraga telah menunjukkan kemajuan yang pesat, terutama pada beberapa tahun ini. Prestasi pada beberapa tahun lalu silang dibayangkan, sekarang dapat terjadi. Sejumlah atlet mampu memberikan prestasi optimal pada cabang olahraga tertentu. Olahraga sebagai salah satu model karya manusia, merupakan suatu bentuk aktivitas fisik yang memiliki dimensi sangat kompleks. Keterkaitan antara kegiatan olahraga dengan keberadaan manusia adalah sesuatu yang tidak dapat di pisahkan.

Olahraga adalah sebuah alat yang kuat untuk meningkatkan kebugaran jasmani, tapi bahkan merupakan sebuah alat yang lebih kuat untuk membangun modal sosial, dan mungkin sistem yang paling efektif yang kita punya, di luar keluarga, untuk memberikan kepada orang-orang muda model-model terang dan mentor-mentor dewasa yang positif dan kesempatan untuk pengembangan yang positif.

Bulutangkis adalah olahraga yang dapat di katakan olahraga yang terkenal atau memasyarakat. Olahraga ini menarik minat berbagai kelompok umur, berbagai tingkat keterampilan baik pria maupun wanita memainkan bulutangkis ini. Bulutangkis dapat dimainkan di dalam atau di luar ruangan guna untuk rekreasi atau sebagai ajang persaingan. Lapangan bulu tangkis dibagi menjadi dua sama besar dan di pisahkan oleh net yang tergantung di tiang net yang di tanam di pinggir lapangan. alat yang dipergunakan adalah sebuah raket sebagai alat pemukul serta shuttlecock sebagai bola yang di pukul.

Dalam permainan bulu tangkis tentunya ada beberapa teknik yang harus dikuasai antara lain servis, pukulan backhand dan ford hand serta smash.

Koordinasi adalah suatu kemampuan mototrik yang sangat kompleks. Koordinasi sangat erat kaitannya dengan kecepatan, kekuatan, daya tahan dan fleksibilitas.

Koordinasi juga penting bila seseorang berada dalam situasi dan lingkungan yang asing seperti perubahan lapangan pertandingan, peralatan, cuaca, lampu penerangan, dan lawan yang dihadapi

Kekuatan adalah tenaga kontraksi otot yang dicapai dalam sekali usaha maksimal.

Usaha maksimal dilakukan oleh otot atau sekelompok otot untuk mengatasi suatu tahanan.

Kekuatan merupakan unsur yang sangat penting dalam aktivitas olahraga karena kekuatan merupakan daya penggerak dan pencegah cedera.

Berdasarkan hasil observasi di kampus STKIP YPUP MAKASSAR yaitu pada saat proses perkuliahan mata kuliah bulutangkis khususnya pada saat melalukan smash

(3)

3

shuttlecook tersebut. 2) Sebagian mahasiswa pada saat melakukan pukulan smash, perkenaan shuttlecook tidak tepat mengenai senar pada raket melainkan mengenai kepala raket, hal ini mengakibatkan kurangnya kecepatan laju shuttlecook sehingga shuttlecook tersebut tidak melewati net atau daerah lawan. 3) Sebagian mahasiswa pada saat melakukan pukulan smash,ketika shuttlecock dipukul terlalu jauh sehingga shuttlecock jatuh diluar garis lapangan mengakibatkan pemain lawan mendapatkan point.

4) sebagian mahasiswa pada saat melakukan smash, tidak melompat sehingga shuttlecock tidak tajam/curam ke bawah.

METODE

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif. Menurut Sugiyono (2018:14) metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

1. Tempat Dan Waktu Penelitian

Tempat dan waktu penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kampus STKIP YPUP Makassar dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2022/2023.

2. Variabel Penelitian

a. Variabel bebas (variable independen) merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Adapun variabel bebas dalam penelitian ini yaitu:

 Koordinasi Mata Tangan ( X1 )

 Kekuatan otot lengan ( X2 )

b. Variabel terikat (variable dependen) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Adapun variabel bebas dalam penelitian ini yaitu:

 Kemampuan Smash Permainan Bulutangkis ( Y )

(4)

Sports Review Journal

3. Populasi dan Sampul

 Populasi

Menurut Sugiyono (2017:61) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek / subjek yang mempunyai kualitas serta karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa STKIP YPUP Makassar. Namun populasi tersebut dibatasi hanya mahasiswa putra agar mempunyai kesamaan sifat dalam hal jenis kelamin.

 Sampel

Menurut Mardalis (2014:55) sampling atau sampel berarti contoh sebagai bagian dari individu yang menjadi penelitian. Berdasarkan pengertian tersebut maka sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 30 diambil dengan cara simple random sampling.

4. Teknik Analisis Data

Setelah seluruh data penelitian terkumpul yakni data koordinasi mata-tangan dan kekuatan otot lengan terkait dengan kemampuan smash, untuk menguji hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini. Maka data tersebut disusun, diolah dan dianalisis dengan menggunakan analisis statistik dengan bantuan komputer dengan program SPSS versi 21.

Adapun langkah analisis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mentabulasi data hasil pengukuran dari lapangan 2. Analisis deskriptif

3. Analisis korelasi 4. Analisis regresi ganda

HASIL

Data empiris yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan menggunakan teknik statistik deskriptif dan statistik inferensial. Analisis data deskriptif dilakukan untuk mendapatkan gambaran umum data penelitian, kemudian dilanjutkan dengan pengujian persyaratan analisis yaitu dengan uji normalitas data.

Tabel 1. Hasil analisis deskriptif data koordinasi mata tangan dan kekuatan otot lengan terhadap kemampuan Smash dalam permainan bulutangkis

(5)

5

N 30 30 30

Mean 10,8000 25,0333 26,9000

Median 10,5 24,0000 27,0000

Modus 8 18 25

Std. Deviasi 2,17192 6,23938 3,20936

Variansi 4,717 38,930 10,300

Range 7 22 12

Minimum 8 18 23

Maximum 15 40 35

Sum 324 751 807

Uji Normalitas Data

Berdasarkan tabel hasil pengujian normalitas data menggunakan Uji Kolmogorov- Smirnov di atas dapat diketahui hasil untuk masing-masing variabel sebagai berikut:

a. Dalam pengujian normalitas data koordinasi mata tangan diperoleh nilai KS-Z = 0,787 dan P = 0,565 lebih besar dari α = 0,5. Dengan demikian data koordinasi mata tangan yang diperoleh berdistribusi normal.

b. Dalam pengujian normalitas data kekuatan otot lengan diperoleh nilai KS-Z = 0,742 dan P = 0,641 lebih besar dari α = 0,5. Dengan demikian data kekuatan otot lengan yang diperoleh berdistribusi normal.

c. Dalam pengujian normalitas data kemampuan smash diperoleh nilai KS-Z = 1,039 dan P = 0,230 lebih besar dari α = 0,5. Dengan demikian data kemampuan smash yang diperoleh berdistribusi normal.

Analisis Korelasi

Analisis korelasi dilakukan untuk mengetahui setiap hubungan variabel bebas dan variabel terikat. Analisis korelasi yang digunakan adalah korelasi tunggal (r) pada taraf signifikan 95% atau 0,05. Hasil-hasil analisis secara lengkap dapat dilihat pada lampiran sedangkan rangkuman hasil analisis tercantum pada tabel berikut:

(6)

Sports Review Journal

Tabel 2. Rangkuman hasil analisis korelasi data variabel koordinasi mata tangan dan kekuatan otot lengan terhadap kemampuan smash dalam permainan bulutangkis

Hipotesis N r/R R² F t Sig

Korelasi koordinasi mata tangan terhadap kemampuan smash

30 0,630 - - - 0,000

Korelasi Kekuatan otot lengan terhadap kemampuan smash

30 0,692 - - - 0,000

Korelasi koordinasi mata tangan dan Kekuatan otot

lengan, terhadap

kemampuan smash

30 0,769 0,591 19,525 6,718 0,000

Pembahasan

1. Hubungan Koordinasi Mata Tangan Terhadap Kemampuan Smash Mahasiswa PENJASKESREK STKIP YPUP Makassar

Dengan diketahuinya hasil pengujian pertama pada penelitian ini. Berdasarkan penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara koordinasi mata tangan (X1) terhadap kemampuan smash (Y) mahasiswa PENJASKESREK STKIP YPUP Makassar, dengan nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,630.

Hal tersebut berkaitan erat dengan teori yang dikemukakan oleh Ahmad Muchlisin (2020:9) koordinasi merupakan kemampuan untuk melakukan gerakan atau kerja dengan tepat dan efisien. Koordinasi menyatakan hubungan harmonis berbagai faktor yang terjadi pada suatu gerakan. Kemampuan koordinatif merupakan dasar yang baik bagi kemampuan belajar yang bersifat sensomotorik, makin baik tingkat kemampuan koordinasi, akan makin cepat dan efektif pula gerakan yang sulit dapat dilakukan

2. Hubungan kekuatan Otot Lengan Terhadap Kemampuan Smash Mahasiswa PENJASKESREK STKIP YPUP Makassar.

(7)

7

Menurut Ngatman Dan Andriyani (2017:90) secara fisiologis kekuatan otot adalah kemampuan otot atau sekelompok otot untuk melakukan satu kali kontraksi secara maksimal melawan tahanan atau beban atau beban.secara mekanis kekuatan otot didefinisikan sebagai gaya (force) yang dapat dihasilkan oleh otot atau sekelompok otot dalam suatu satu kontraksi maksimal. Kekuatan otot merupakan hal penting untuk setiap orang.

3. Hubungan Koordinasi Mata Tangan Dan Kekuatan Otot Lengan Terhadap Kemampuan Smash Mahasiswa STKIP YPUP Makassar.

Berdasarkan penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara koordinasi mata tangan (X1), kekuatan otot lengan (X2) terhadap kemampuan smash (Y) mahasiswa PENJASKESREK STKIP YPUP Makassar, dengan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar = 0,591 x 100% = 59,1. Berdasarkan hasil tersebut dapat dikatakan bahwa ada hubungan antara koordinasi mata tangan dan kekuatan otot lengan secara bersama- sama terhadap kemampuan smash mahasiswa PENJASKESREK STKIP YPUP Makassar sebesar 59,1 % dan sisa 40,9 % dipengaruhi oleh beberapa faktor lainnya.

Hal tersebut berkaitan erat dengan teori yang dikemukakan oleh Berutelstahl (2012:24-25) dalam skripsi Agus Kaswanto (2018:03) smash adalah suatu keahlian yang esensial, cara yang termudah untuk memenangkan angka. Untuk dapat mengembangkan teknik dasar smash, maka dibutuhkan penguasaan teknik yang sempurna dan kemampuan fisik yang menandai.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data, deskripsi, penguji hasil penelitian, dan pembahasan, dapat diambil kesimpulan bahwa:

1. Ada hubungan yang signifikan antara koordinasi mata tangan terhadap kemampuan smash mahasiswa PENJASKESREK STKIP YPUP Makassar

2. Ada hubungan yang signifikan antara kekuatan otot lengan terhadap kemampuan smash mahasiswa PENJASKESREK STKIP YPUP Makassar

(8)

Sports Review Journal

3. Ada hubungan yang signifikan antara koordinasi mata tangan dan kekuatan otot lengan terhadap kemampuan smash mahasiswa PENJASKESREK STKIP YPUP Makassar REFERENSI

Aji Sukma, 2016.Buku olahraga paling lengkap. Jakarta: Bumi Pamulung.

Darmawan, 2014.Metode penelitian kuantitatif. Bandung PT remaja Rosdakarya Deli, Mateus, 2017.Buku pintar bulutangkis. Jakarta timur: Anugrah.

Emral, 2017.Pengantar teori dan metodologi pelatihan fisik. Depok. Kencana.

Hidayat, Yusuf dkk, 2010.Pendidikan Jasmani Olahraga KesehatanSMA/MA/SMK Untuk Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Kementerian Nasional

Hanif, Achmad Sofian, 2017. Falsafah pengukuran dan teknik dasar shorinji kempo, Jakarta. Rajawali Perss.

Hidayat Dwi, 2019. Hubungan Power Otot Lengan Dan Koordinasi Mata Tangan Terhadap Hasil Servis Panjang Permainan Bulutangkis Pemain Junior PB Angkasa Prestasi Gemilang Pekan Baru. Skripsi

Indrawan, Rulli, 2017: metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan untuk manajemen dan pendidikan. Bandung: PT Rafika Aditama.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014. Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014.

Mardalis, 2014.Metode penelitian suatu pendekatan proposal, Jakarta: Bumi aksara.

Masrian, 2013.Pendidikan jasmani dan kesehatan, Jakarta: Erlangga.

Nur ichsan. 2011. Tes dan pengukuran, makassar: badan penerbit Universitas Negeri Makassar.

Pool, james, 2013.Belajar bulutangkis. Bandung: Pionir Jaya.

Rohendi, Aep, 2017.Perkembangan motorik. Bandung: Afabeta.

Sugiyono, 2013. Metode penelitian pendekatan kuantitaif, kualitatif dan R & D. Bandung:

Afabeta CV

Sugiyono, 2017.Metode penelitian pendidikan. Bandung: Alfabeta CV.

Susanto teguh, 2019.Buku olahraga pintar. Yogyakarta: pustaka bar press.

Sugiyono. 2018.Metode penelitian kuantitatif. Bandung: Afabeta. Vc

Wirasasmita, Ricky. (2014). Ilmuurai olahraga II optimalisasi pengembangan kemampuan melalui kenseptual keolahragaan. Bandung: Afabeta.

Widiastuti, 2015.Tes dan pengukuran olahraga. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

(9)

9

Referensi

Dokumen terkait

Setelah seluruh data penelitian terkumpul yakni data kekuatan otot tungkai, data koordinasi mata tangan, data kekuatan otot lengan, dan data kemampuan passing