• Tidak ada hasil yang ditemukan

hubungan koordinasi mata kaki,kekuatan otot

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "hubungan koordinasi mata kaki,kekuatan otot"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

1

HUBUNGAN KOORDINASI MATA KAKI,KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN FUTSAL PADA

MAHASISWA PENJASKESREK STKIP YPUP MAKASSAR

Samsul Alam1, Sarifuddin Arham2, Haeril3

1STKIP YPUP Makassar, Email: [email protected]

2STKIP YPUP Makassar, Email: [email protected]

3STKIP YPUP Makassar, Email: [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui; (1) Apakah ada hubungan koordinasi mata kaki terhadap kemampuan menggiring bola pada permainan futsal; (2) Apakah ada hubungan kekuatan otot tungkai terhadap kemampuan menggiring bola pada permainan futsal; (3) Apakah ada hubungan kelincahan terhadap kemampuan menggiring bola; (4) Apakah ada hubungan koordinasi mata kaki, kekuatan otot tungkai dan kelincahan terhadap kemampuan menggiring bola pada permainan futsal mahasiswa STKIP YPUP Makassar angkatan 2018. Sampel yang digunakan adalah mahasiswa laki-laki sebanyak 30 orang. Dalam penelitian ini cara pengambilan sampelnya yaitu dengan cara tekhnik simple random sampling dimana sampel diambil secara acak. Tekhnik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif, analisis korelasi, dan analisis regresi pada taraf signifikan α = 0,05 melalui program SPSS versi 24. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; (1) Ada hubungan yang signifikan koordinasi mata kaki terhadap kemampuan menggiring bola pada permainan futsal, dengan nilai r = 0,704 (p ˂ α = 0,05); (2) Ada hubungan yang signifikan kekuatan otot tungkai terhadap kemampuan menggiring bola pada permainan futsal, dengan nilai r = 0,764 (p ˂ α = 0,05); (3) Ada hubungan yang signifikan kelincahan terhadap kemampuan menggiring bola pada permainan futsal, dengan nilai r = 0,565 (p ˂ α = 0,05); (4) Ada hubungan yang signifikan antara koordinasi mata kaki, kekuatan otot tungkai, dan kelincahan terhadap kemampuan menggiring bola pada permainan futsal pada mahasiswa PENJASKESREK STKIP YPUP Makassar, dengan nilai koefisien determinan (𝑅2) = 0,698 atau 69,8%.

Kata kunci: Koordinasi mata kaki, kekuatan otot tungkai, kelicahan dan menggiring bola

PENDAHULUAN

Futsal merupakan olahraga permainan yang mengalami perkembangan yang sangat luar biasa di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya kompetisi futsal yang diselenggarakan baik tingkat umum, mahasiswa, maupu pelajar, sampai ada liga profesionalnya. Tujuan permainan futsal adalah memasukan bola ke gawang lawan, dengan memanipulasi bola dengan kaki. Setiap tim memiliki lima pemain utama dan di izinkan memiliki pemain cadangan. Dalam beberapa tahun terakhir ini, futsal sangat terkenal di Indonesia, baik di Jakarta maupun di

(2)

2 daerah lain. Untuk memperoleh prestasi yang baik dalam permainan futsal tentu saja harus di dukung oleh penguasaan teknik dasar yang baik (Sutiana et al., 2020).

Teknik dasar merupakan proses melakukan gerakan dasar yang dilakukan dalam kondisi sederhana dan mudah, Khususnya untuk olahraga futsal teknik dasar memegang peranan penting dan memang harus dikuasai dengan baik, karena dalam permainan olahraga futsal dituntut untuk tidak berlama-lama saat membawa bola, intensitas cepat dan tinggi, pertahanan yang kuat serta mempunyai pola dan skema penyerangan yang teratur. Dengan karakteristik olahraga futsal tersebut, maka dibutuhkan penguasaan teknik dasar bermain futsal yang sempurna. Kemampuan penguasaan teknik dasar dalam bermain futsal seperti mengumpan,menahan bola,mengumpan lambung, menggiring bola, dan menembak bola (Hariadi & Jaelani, 2020; Hutomo et al., 2019; Ilham et al., 2021;

Rahmadianti et al., 2019; Saputra et al., 2019).

Tekhnik menggiring bola adalah tekhnik dasar dalam permaninan yang menuntut seorang pemain memiliki kemampuan dalam menguasai bola untuk mengecoh lawannya. Dalam menggiring bola, kita bisa mengatur kecepatan sesuai dengan kebutuhan, bisa dengan berjalan atau berlari . Tekhnik menggiring bola juga bisa disesuaikan dengan gaya bermain, mulai dari berbelok hingga melalukan putaran untuk melewati lawan (Muhammad Rinaldi & Muhammad Syawal Rohaedi 2020:66).

Mendefinisikan koordinasi seagai hubungan yang harmonis dari hubungan saling pengaruh diantara kelompok-kelompok otot melakukan kerja yang ditunjukkan dengan berbagai tingkat kesukaran dengan cepatdan tepat secara efisien. Koordinasi yang baik akan dapat melakukan berbagai gerakan-gerakan dengan berbagai tingkat kesulitan secara cepat dan penuh sasaran dan tentunya koordinasi sangatlah penting karena akan menampilkan hasil yang baik dan maksimal dalam melakukan menggiring bola khususnya cabang olahraga futsal.

Koordinasi mata kaki adalah integrasi antara mata sebagai pemegang utama, dan kaki sebagai pemegang fungs yang melakukan gerakan tertentu, dalam hal ini kedua mata akan memberi tahukan kapan bola berada disuatu titik agar kaki langsung menerima dan langsung melakukan tendangan.

Faktor yang dapat menunjang kemampuan tekhnik menggiring bola dalam permainan futsal yaitu koordinasi. Menurut Thompson (Sukirno, 2016:227) koordinasi adalah kemampuan untuk untuk melakukan gerakan dengan berbagai tingkat kesulitan dengan cepat dan tepat serta efisien. Sedangkan menurut Kirkendalet (Sukirno, 2016:227) koordinasi diartikan sebagai keseluruhan daripada gerak sekelompok otot atau beberapa kelompok otot dan pada saatnya dapat melakukan penampilan gerak, sehingga pada akhirnya menghasilkan tingkat keterampilan. Hampir semua gerakan manusia baik dalam kegiatan sehari-hari

(3)

3 maupun pada gerakan olahraga tidak terlepas dari gerak koordinasi, berdasarkan beberapa teori tersebut, maka yang dimaksud dengan koordinasi mata dan kaki adalah seseorang yang mampu melakukan gerakan dengan cepat dan tepat dengan menggabungkan dan tepat dengan menggabungkan kedua komponen otot atau lebih. Seperti pada koordinasi mata dan kaki.jadi menggabungkan komponen otot mata dan otot kaki untuk menghasilkan suatu keterampilan gerak secara cepat dan tepat.

Kekuatan otot tungkai adalah kemampuan otot untuk menerima beban dalam waktu bekerja dimana kemampuan itu dihasilkan oleh adanya kontraksi otot yang terdapat pada tungkai, kontraksi ini timbul untuk melakukan gerakan yang mendukung. Kekuatan dapat diartikan sebagai kualitas tenaga otot atau sekelompok otot dalam membangun kontraksi secara maksimal untuk mengatasi beban yang datang baik dari dalam maupun dari luar. Kekuatan otot tergantung pada jumlah stimulasi saraf dan jumlah unit motorik aktif (Rezaimanesh, Amiri- farsani, & Saidian, 2017).

Kelincahan adalah mengacu pada perubahan arah atau posisi tubuh secara cepat yang dilakukan bersama sama dengan gerakan lainnya dan kelincahan memiliki peran yang penting demi tercapainya kemampuan penampilan secara baik untuk memiliki, memelihara dan menjaga agar kemampuan agility tetap menjadi satu kesatuan dengan kemampuan fisik lainnya.

Muhajir (dalam Satriaputra & Widodo, 2019) berpendapat bahwa kelincahan adalah kemampuan seseorang untuk mengubah arah dengan cepat dan akurat tanpa kehilangan keseimbangan saat bergerak. Karena kelincahan adalah kombinasi dari banyak komponen kecepatan, kekuatan, keseimbangan, dan koordinasi gerakan maka banyak cabang olahraga yang membutuhkan kelincahan.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasi. Menurut Mia Kusumawati (2015:49) berpendapat bahwa penelitian korelasi atau korelasional adalah penelitian yang digunakan untuk mengetahui hubungan dan tingkat hubungan antara variabel tanpa adanya upaya untuk mempengaruhi variabel tersebut sehingga tidak terdapat manipulasi variabel. Adanya tingkat variabel ini penting karena dengan mengetahui tingkat hubungan yang ada, penelitian akan dapat mengembangkannya sesuai dengan tujuan penelitian. Penelitian korelasional menggunakan instrumen untuk menentukan apakah, dan untuk tingkat apa, terdapat hubungan antara dua variabel atau lebih yang dapat dikuantitatifkan.

1) Variabel penelitian

(4)

4 Ada dua variabel yang terlibat dalam penelitian ini yaitu variabel bebas dan variabel terikat (Ma`ruf Abdullah, 2015:192):

a. Variabel Bebas (independen variable), adalah variabel yang menetukan arah atau perubahan tertentu pada variabel tergantung, sebaliknya variabel bebas berada pada posisi yang lepas dari pengaruh variabel tergantung (variabel yang mempengaruhi)

1) Koordinasi mata kaki 2) Kekuatan otot tungkai 3) Kelincahan

b. Variabel Terikat (dependend variable), adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel yang terpengaruhi)

1) Kemampuan menggiring bola 2) Defenisi Operasional Variabel

Sehubungan dengan penelitian ini, maka dipandang perlu untuk memberikan penjelasan tentang defenisi operasional variabel sebagai berikut:

1. Koordinasi mata kaki adalah kemampuan menginterasikan antara pandangan mata dan gerakan kaki secara bersmaan dalam melakukan suatu gerakan. Kemampuan ini dapat diketahui melalui Mitcel Soccer Test dimana dalam 20 detik seseorang dapat melakukan gerakan memantulkan bola pada tembok sebanyak mungkin menggunakan kaki.

2. Kekuatan otot tungkai adalah kamampuan otot atau sekelompok otot tungkai untuk mengangkat beban dan tahanan. Pengukuran ini di lakukan dengan menggunakan. Tes menggunakan Half Squat Jump.

3. Kelincahan adalah salah satu komponen kesegaran jasmani yang sangat diperlukan pada semua aktivitas yang membutuhkan kecepatan perubahan posisi tubuh dan bagian-bagiannya. Tes menggunakan Dodgig Run

4. Menggiring bola adalah kemampuan seseorang membawa bola menggunakan kaki melewati lawan atau rintangan hingga menuju titik terdekat sasaran gawang maupun umpan kepada teman. Kemampuan ini dapat diketahui melalui test menggiring bola zigzag melewati bendera mulai dari garis start hingga finish dengan satuan hasil yang digunakan yaitu menit atau detik.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Untuk mendapatkan gambaran umum data suatu penelitian maka digunakanlah analisis data deskriptif terhadap koordinasi mata kaki, kekuatan otot tungkai, dan kelincahan terhadap kemampuan menggiring bola pada permainan futsal oleh mahasiswa PENJASKESREK STKIP YPUP Makassar.

Hasil analisis deskriptif data tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

(5)

5 Tabel 4.1 Hasil analasis dekriptif data koordinasi mata kaki, kekuatan otot tungkai, dan kelincahan terhadap kemampuan menggiring bola pada permainan futsal mahasiswa PENJASKESREK STKIP YPUP Makassar.

Tabel tersebut

diatas merupakan

gambaran deskriptif

variabel koordinasi

mata kaki, kekuatan

otot tungkai dan

kelincahan terhadap

kemampuan menggiring

bola dalam permainan

futsal mahasiswa

PENJASKESREK STKIP YPUP Makassar.

1. Variabel Koordinasi Mata Kaki (X1)

Berdasarkan data hasil penelitian koordinasi mata kaki (X1) pada mahasiswa PENJASKESREK STKIP YPUP Makassar dari 30 jumlah sampel diperoleh total nilai sebanyak 415 kali, nilai mean sebanyak 13.83 kali, nilai median 14.00 kali, nilai mode 14 kali, dengan hasil std deviation 2.276 kali, nilai variance 5.178 kali nilai range 8 kali, nilai minimum 10 kali dan nilai maximum 18 kali.

2. Variabel Kekuatan Otot Tungkai (X2)

Berdasarkan data hasil penelitian koordinasi mata kaki (X2) pada mahasiswa PENJASKESREK STKIP YPUP Makassar dari 30 jumlah sampel diperoleh total nilai sebanyak 1.792 kali, nilai mean sebanyak 59.73 kali, nilai median 60.00 kali, nilai mode 58 kali, dengan hasil std deviation 3.571 kali, nilai variance 12.754 kali nilai range 15 kali, nilai minimum 50 kali dan nilai maximum 65 kali.

3. Variabel Kelincahan (X3) Statistik

Variabel

Koordinasi Mata Kaki

Kekuatan Otot

Tungkai Kelincahan

Menggring Bola

(X1) Kali (X2) Kali (X3) Detik (Y) Detik

N 30 30 30 30

Mean 13.83 59.73 12.8260 18.5147

Median 14.00 60.00 12.8500 18.1200

Mode 14 58a 12.85 18.34

Std.

Deviation

2.276 3.571 0.99202 2.31586

Variance 5.178 12.754 0.984 5.363

Range 8 15 3.55 8.88

Minimum 10 50 11.00 15.45

Maximum 18 65 14.55 24.33

Sum 415 1792 384.78 555.44

(6)

6 Berdasarkan data hasil penelitian kelincahan (X3) pada mahasiswa PENJASKESREK STKIP YPUP Makassar dari 30 jumlah sampel diperoleh total nilai sebanyak 384.78 detik, nilai mean sebanyak 12.82 detik, nilai median 12.85 detik, nilai mode 12.85 detik, dengan hasil std deviation 0.992 detik, nilai variance 0.984 detik nilai range 3.55 detik, nilai minimum 11.00 detik dan nilai maximum 14.55 detik.

4. Variabel Menggiring Bola (Y)

Berdasarkan data hasil penelitian menggiring bola (Y) pada mahasiswa PENJASKESREK STKIP YPUP Makassar dari 30 jumlah sampel diperoleh total nilai sebanyak 555.44 detik, nilai mean sebanyak 18.51 detik, nilai median 18.12 detik, nilai mode 18.34 detik, dengan hasil std deviation 2.315 detik, nilai variance 8.88 detik nilai range 8.88 detik, nilai minimum 15.45 detik dan nilai maximum 24.33 detik.

1. Uji Normalitas Data

Sebelum melakukan uji statistik, salah satu asumsi yang harus dipenuhi adalah data harus mengikuti sebaran normal, maka dilakukan uji normalitas data. Pengujian normalitas data dapat dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh pada hasil penelitian berada pada sebaran normal. Pengujian normalitas data dapat dilakukan dengan uji Kolmogorov Smirnov.

Kriteria untuk menyatakan apakah data berasal dari sampel yang digunakan berdistribusi normal atau tidak dapat dilakukan dengan membandingkan koefisien Sig. Atau nilai P dengan 0.05 (taraf signifikan). Apabila nilai P lebih besar dari 0.05 (taraf signifikan) yang berarti tidak signifikan, maka memiliki makna bahwa data berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Sebaliknya apabila P-Value lebih kecil dari 0.05, maka memiliki makna bahwa data berasal dari populasi yang berdistribusikan tidak normal.

Adapun hasil pegujian normalitas data variabel koordinasi mata kaki, kekuatan otot tungkai, dan kelincahan terhadap kemampuan menggiring bola pada mahasiswa PENJASKESREK STKIP YPUP Makassar dapat dilihat dari tabel berikut :

Tabel 4.2 Hasil Pengujian normalitas data variabel koordinasi mata kaki, kekuatan otot tungkai, dan kelincahan terhadap kemampuan menggiring bola pada permainan futsal mahasiswa PENJASKESREK STKIP YPUP Makassar.

VARIABEL KS-

Z P Sig Keterangan

Koordinasi

Mata Kaki 0,129 0,200 0,05 Normal Kekuatan

Otot Tungkai

0,120 0,200 0,05 Normal

(7)

7

Berdasarkan tabel hasil

pengujian normalitas data

menggunakan Kolmogorov

Smirnov diatas dapat diketahui hasil

untuk masing-masing variabel sebagai

berikut :

1. Variabel koordinasi mata kaki (X1) pada tabel diatas menunjukkan bahwa data tersebut berada pada sebaran normal, karena (P) lebih besar dari 0,05 ( taraf signifikan ) yaitu KS- Z=0,129(P=0,200>0,05)

2. Variabel kekuatan otot tungkai (X2) pada tabel diatas menunjukkan bahwa data tersebut berada pada sebaran normal, karena (P) lebih besar dari 0,05 ( taraf signifikan ) yaitu KS- Z=0,120(P=0,200>0,05)

3. Variabel kelincahan (X3) pada tabel diatas menunjukkan bahwa data tersebut berada pada sebaran normal, karena (P) lebih besar dari 0,05 ( taraf signifikan ) yaitu KS- Z=0,110(P=0,200>0,05)

4. Variabel menggiring bola (Y) pada tabel diatas menunjukkan bahwa data tersebut berada pada sebaran normal, karena (P) lebih besar dari 0,05 ( taraf signifikan ) yaitu KS- Z=0,163(P=0,140>0,05)

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa sampel penelitian ini berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Kesimpulan ini memberi implikasi bahwa analisis statistika dapat digunakan untuk menguji hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, sehingga syarat pertama untuk pengujian hipotesis telah dipenuhi.

A. Pengujian Hipotesis

Setelah dilakukan uji persyaratan normalitas data pada hipotesis yang akan diuji, maka selanjutnya dilakukan pengujian terhadap hipotesis untuk membuktikan kebenarannya. Hasil perhitungan statistik pada hipotesis penelitian diuraikan sebagai berikut :

a. Hubungan koordinasi mata kaki terhadap kemampuan mnggiring bola pada permainan futsal mahasiswa PENJASKESREK STKIP YPUP Makassar.

Hipotesis yang pertama yang diuji dalam penelitian ini yaitu “ada hubungan koordinasi mata kaki terhadap kemampuan menggiring bola pada permainan futsal mahasiswa PENJASKESREK STKIP YPUP Makassar.” Untuk mengetahui kebenarannya maka perlu dilakukan pengujian analisis korelasi tunggal.

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di STKIP YPUP Makassar, dimana hasil analisis korelasi yang berkaitan dengan nilai menggiring bola pada permainan futsal dengan koordinasi mata kaki disajikan dalam tabel 4.3 sebagai berikut :

Tabel 4.3 Hasil uji korelasi koordinasi mata kaki terhadap kemampuan menggiring pada permainan futsal mahasiswa PENJASKESREK STKIP YPUP Makassar.

Kelincahan 0,110 0,200 0,05 Normal Menggiring

bola 0,163 0,140 0,05 Normal

(8)

8 Keterangan :

r = Koefisien Korelasi Pvalue = Nilai Probabilitas N = Banyaknya Data

Secara statistik hipotesis dapat dirumuskan sebagai berikut :

H0: r x1y = 0 H1: r x1y ≠ 0

Berdasarkan hasil analisis korelasi diperoleh nilai sebesar 0,704 Dengan demikian hubungan koordinasi mata kaki terhadap menggiring bola pada permainan futsal mahasiswa PENJASKESREK STKIP YPUP Makassar menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan.

Berdasarkan hasil dari pengujian analisis korelasional data koordinasi mata kaki terhadap kemampuan menggiring pada permainan futsal. Maka memperoleh nilai korelasi (r) = 0,704 dengan tingkat probabilitas (0,000) kurang dari α 0,05. Maka H0 ditolak dan H1 diterima atau koefisien korelasi signifikan, atau koordinasi mata kaki berhubungan secara signifikan terhadap kemampuan menggiring bola pada permaian futsal mahasiswa PENJASKESREK STKIP YPUP Makassar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang sigfinikan antara koordinasi mata kaki terhadap kemampuan menggiring bola pada permainan futsal.

b. Hubungan kekuatan otot tungkai terhadap kemampuan menggiring bola pada permainan futsal mahasiswa PENJASKESREK STKIP YPUP Makassar

Variabel N r Pvalue Keterangan Koordinasi

Mata Kaki (X1)

30 0,704 0,000 Signifikan terhadap

kemampuan dalam menggiring bola pada permainan futsal (Y)

(9)

9 Hipotesis yang kedua yang diuji dalam penelitian ini yaitu “ada hubungan kekuatan otot tungkai terhadap kemampuan menggiring bola pada permainan futsal mahasiswa PENJASKESREK STKIP YPUP Makassar.” Untuk mengetahui kebenarannya maka perlu dilakukan pengujian analisis korelasi tunggal.

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di STKIP YPUP Makassar, dimana hasil analisis korelasi yang berkaitan dengan nilai menggiring bola pada permainan futsal dengan kekuatan otot tungkai disajikan dalam tabel 4.4 sebagai berikut :

Tabel 4.4 Hasil uji korelasi kekuatan otot tungkai terhadap kemampuan menggiring pada permainan futsal mahasiswa PENJASKESREK STKIP YPUP Makassar.

Keterangan :

r = Koefisien

Korelasi

Pvalue = Nilai

Probabilitas

N = Banyaknya

Data

Secara statistik hipotesis dapat

dirumuskan sebagai berikut :

H0: r x2y = 0 H1: r x2y ≠ 0

Berdasarkan hasil analisis korelasi diperoleh nilai sebesar 0,596. Dengan demikian hubungan kekuatan otot tungkai terhadap menggiring bola pada permainan futsal mahasiswa PENJASKESREK STKIP YPUP Makassar menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan.

Berdasarkan hasil dari pengujian analisis korelasional data kekuatan otot tungkai terhadap kemampuan menggiring pada permainan futsal. Maka memperoleh nilai korelasi (r) = 0,764

Variabel N r Pvalue Keterangan

Kekuatan otot tungkai (X2)

30 0,764 0,000 Signifikan terhadap

kemampuan dalam menggiring bola pada permainan futsal (Y)

(10)

10 dengan tingkat probabilitas (0,000) kurang dari α 0,05. Maka H0 ditolak dan H1 diterima atau koefisien korelasi signifikan, atau kekuatan otot tungkai berhubungan secara signifikan terhadap kemampuan menggiring bola pada permaian futsal mahasiswa PENJASKESREK STKIP YPUP Makassar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang sigfinikan antara kekuatan otot tungkai terhadap kemampuan menggiring bola pada permainan futsal.

c. Hubungan kelincahan terhadap kemampuan menggiring bola pada permainan futsal mahasiswa PENJASKESREK STKIP YPUP Makassar

Hipotesis yang ketiga yang diuji dalam penelitian ini yaitu “ada hubungan kelincahan terhadap kemampuan menggiring bola pada permainan futsal mahasiswa PENJASKESREK STKIP YPUP Makassar.” Untuk mengetahui kebenarannya maka perlu dilakukan pengujian analisis korelasi tunggal.

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di STKIP YPUP Makassar, dimana hasil analisis korelasi yang berkaitan dengan nilai menggiring bola pada permainan futsal dengan kelincahan disajikan dalam tabel 4.4 sebagai berikut:

Tabel 4.5 Hasil uji korelasi kelincahan terhadap kemampuan menggiring pada permainan futsal mahasiswa PENJASKESREK STKIP YPUP Makassar.

Keterangan :

r = Koefisien Korelasi

Pvalue = Nilai Probabilitas

N = Banyaknya Data

Secara statistik hipotesis dapat

dirumuskan sebagai berikut :

H0: r x3y = 0 H1: r x3y ≠ 0

Berdasarkan hasil analisis

korelasi diperoleh nilai sebesar 0,565. Dengan demikian hubungan kelincahan terhadap menggiring bola pada permainan futsal mahasiswa PENJASKESREK STKIP YPUP Makassar menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan.

Berdasarkan hasil dari pengujian analisis korelasional data kelincahan terhadap kemampuan menggiring pada permainan futsal. Maka memperoleh nilai korelasi (r) = 0,565 dengan tingkat probabilitas (0,000) kurang dari α 0,05. Maka H0 ditolak dan H1 diterima atau koefisien korelasi

Variabel N r Pvalue Keterangan

Kelincahan (X3)

30 0,565 0,000 Signifikan terhadap

kemampuan dalam menggiring bola pada permainan futsal (Y)

(11)

11 signifikan, atau kekuatan otot tungkai berhubungan secara signifikan terhadap kemampuan menggiring bola pada permaian futsal mahasiswa PENJASKESREK STKIP YPUP Makassar.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang sigfinikan antara kelincahan terhadap kemampuan menggiring bola pada permainan futsal.

d. Hubungan koordinasi mata kaki, kekuatan otot tungkai dan kelincahan terhadap kemampuan menggiring bola pada permainan futsal mahasiswa PENJASKESREK STKIP YPUP Makassar

Hipotesis yang ketiga yang diuji dalam penelitian ini yaitu “ada hubungan koordinasi mata kaki, kekuatan otot tungkai, dan kelincahan terhadap kemampuan menggiring bola pada permainan futsal mahasiswa PENJASKESREK STKIP YPUP Makassar.” Untuk mengetahui kebenarannya maka perlu dilakukan pengujian analisis korelasi tunggal.

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di STKIP YPUP Makassar, dimana hasil analisis korelasi yang berkaitan dengan nilai menggiring bola pada permainan futsal dengan koordinasi mata kaki, kekuatan otot tungkai dan kelincahan. disajikan dalam tabel 4.5 sebagai berikut:

Tabel 4.6 Hasil uji korelasi koordinasi mata kaki, kekuatan otot tungkai dan kelincahanterhadap kemampuan menggiring pada permainan futsal mahasiswa PENJASKESREK STKIP YPUP Makassar.

Keterangan :

R = Koefisien Korelasi 𝑅2=Koefisien Determinan F = Nilai F Hitung

Pvalue = Nilai Probabilitas N= Banyaknya Data

Secara statistik hipotesis dapat dirumuskan sebagai berikut :

Variabel N R R2 F Pvalue Keterangan

Koordinasi Mata Kaki (X1),

30 0,836 0,698 20,066 0,000 Signifikan Kekuatan Otot Tungkai (X2),

Dan Kelincahan (X3) dalam Menggiring Bola (Y) Pada Permainan Futsal

(12)

12 H0: RX1.2Y = 0

H1: RX1.2Y ≠ 0

Berdasarkan hasil analisis regresi diperoleh nilai F sebesar 20.066 sehingga hasil regresi yang didapatkan adalah signifikan. Dengan demikian perlu dilihat persamaan regresinya.

Berdasarkan persamaan regresi Ý = 29.671+ -0,383X1+ -0,236X2 + 0,642X3 dapat dikemukakan bahwa setiap peningkatan skor rata rata koordinasi mata kaki, maka akan diperoleh menggiring bola pada permainan futsal sebesar -0,383X1 setiap peningkatan skor rata-rata kekuatan otot tungkai, maka akan diikuti oleh menggiring bola pada permainan futsal sebesar -0,263X2, setiap dalam peningkatan skor rata-rata kelincahan, maka akan diikuti oleh menggiring bola pada permaianan futsal sebesar 0,642X3. Hasil analisis korelasi diperoleh nilai sebesar 0,698. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan secara bersama-sama yang signifikan antara koordinasi mata kaki, kekuatan otot tungkai dan kelincahan terhadap kemampuan menggiring bola pada permainan futsal mahasiswa PENJASKESREK STKIP YPUP Makassar.

Berdasarkan hasil pengujuian analisis regresi data antara koordinasi mata kaki, kekuatan otot tugkai dan kelincahan terhadap menggiring bola pada permainan futsal. Maka diperoleh nilai regresi (R) = 0,836 dengan tingkat probabilitas (0,000) lebih kecil dari α 0,05, untuk nilai 𝑅2 (koefisien determinan) = 0,698. Hal ini berarti 73,3% menggiring bola pada permainan futsal, koordinasi mata kaki, kekuatan otot tungkai dan kelincahan . Untuk sisanya (100% - 69,8% = 30,2% dipengaruhi oleh faktor lain. Didapat F hitung adalah 20,066 dengan tingkat signifikan (0,000) oleh karena probabilitas (0,000) kurang dari 0,05, sehingga model regresi dapat dipakai untuk memprediksi menggiring pada permainan futsal. Maka Ho ditolak dan H1 diterima atau koefisien korelasi signifikan, atau koordinasi mata kaki, kekuatan otot tungkai dan kelincahan benar-benar berhubungan secara signifikan terhadap menggiring bola pada permainan futsal.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara koordinasi mata kaki, kekuatan otot tungkai, dan kelincahan terhadap kemampuan menggiring bola pada permainan futsal.

Kesimpulan

Sesuai hasi analisis pengujian hipotesis dengan berdasarkan pada masalah yang diajukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Ada hubungan yang signifikan antara koordinasi mata kaki terhadap kemampuan menggiring bola pada permainan futsal mahasiswa PENJASKESREK STKIP YPUP Makassar.

2. Ada hubungan yang signifikan antara kekuatan otot tungkai terhadap kemampuan menggiring bola pada permainan futsal mahasiswa PENJASKESREK STKIP YPUP Makassar.

3. Ada hubungan yang signifikan antara kelincahan terhadap kemampuan menggiring bola pada permainan futsal mahasiswa PENJASKESREK STKIP YPUP Makassar.

(13)

13 4. Ada hubungan yang signifikan antara koordinasi mata kaki,kekuatan otot tungkai dan kelincahan terhadap kemampuan menggiring bola mahasiswa PENJASKESREK STKIP YPUP Makassar.

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Ma’ruf. 2015. Metode Penelitian Kuantitaif. Yogyakarta: Aswaja Pressindo

Budiwanto, Setyo. 2012. Metodologi Latihan Olahraga. Malang: Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Malang.

Hariadi, N., & Jaelani, A. H. (2020). Contribution of Training Variations to Improving Basic Skills in Playing Futsal. Proceedings of the 1st Progress in Social Sciences, Humanities and Education Research Symposium (PSSHERS 2019), 464, 983–985.

Muhammad Rinaldi & Syawal (2020). Buku Jago Futsal.Tangerang Selatan:Tim Cemerlang.

Mia kusumawati (2015). Penelitian pendidikan penjaskesrek. ALFAABETA.

Rezaimanesh, D., Amiri-Farsani, P., & Saidian, S. (2017). The Effect Of A 4 Week Plyometric Training Period On Lower Body Muscle Emg Changes In Futsal Players. Procedia - Social And Behavioral Sciences, 15(December 2011), 3138–3142.

Sutiana, Y. W., Kurniawan, F., Resita, C., & Gemael, Q. A. (2020). Tingkat Keterampilan Dasar Futsal Pada Ekstrakurikuler Futsal Di Sekolah Nihayatul Amal Purwasari. Halaman Olahraga Nusantara (Jurnal Ilmu Keolahragaan), 3(2), 124.

Sukirno. (2016) Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Palembang: Universitas Sriwijaya.

Satriaputra, G. C. D., & Widodo, A. (2019). Pengaruh Latihan Zig-Zag Run Terhadap Peningkatan Kelincahan Siswa Putra Usia 16-18 Tahun. Jurnal Kesehatan Olahraga, 7(2).

Setyo Budiwanto.(2012). Metode latihan olahraga. Malang: UM PRES.

Referensi

Dokumen terkait

Hubungan Antara Kekuatan Otot Tungkai Kelincahan Dan Koordinasi Mata-Kaki Terhadap Keterampilan Menggiring Bola Peserta Ekstrakurikuler Futsal Smp Negeri 2 Banguntapan

Maka dapat disimpulkan bahwa hubungan koordinasi, keseimbangan, dan power otot tungkai dengan kemampuan shooting futsal menggunakan punggung kaki pada olahraga

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat kontribusi kekuatan otot tungkai dan koordinasi mata dan kaki terhadap akurasi tendangan

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara koordinasi mata dan kaki dengan kekuatan otot tungkai secara bersama-sama terhadap keterampilan

Merujuk pada hasil analisis penelitian yang membuktikan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kekuatan otot tungkai dan koordinasi mata kaki terhadap akurasi

Untuk mengetahui apakah ada Kontribusi antara kelincahan, keseimbangan dan koordinasi mata-kaki dengan kemampuan menggiring bola dalam permainan sepakbola pada

Koordinasi mata-kaki, kelincahan, keseimbangan dan fleksibilitas togok pada kemampuan menggiring bola sangat dibutuhkan, karena pada saat pemain menggiring bola ke daerah

Ada hubungan yang signifikan antara kekuatan otot lengan dan koordinasi mata-tangan terhadap keterampilan passing bawah dalam permainan bola voli siswa SMA Negei 4 Makassar dengan