See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/382269785
Psikologi Anak Berkebutuhan Khusus
Book · June 2024
CITATIONS
0
READS
200 1 author:
Sri Nurhayati Selian 9PUBLICATIONS 22CITATIONS
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Sri Nurhayati Selian on 16 July 2024.
The user has requested enhancement of the downloaded file.
SRI NURHAYATI SELIAN
SYIAH KUALA UNIVERSITY PRESS
Psikologi Anak Psikologi Anak
Berkebutuhan Berkebutuhan
Khusus
Khusus
PSIKOLOGI ANAK BERKEBUTUHAN
KHUSUS
Sanksi Pelanggaran Pasal 113
Undang-Undang No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta
1. Setiap orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
2. Setiap orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan/atau huruf h untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
3. Setiap orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf e, dan/atau huruf g untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
4. Setiap orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang dilakukan dalam bentuk pembajakan, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah).
SYIAH KUALA UNIVERSITY PRESS
PSIKOLOGI ANAK BERKEBUTUHAN
KHUSUS
SRI NURHAYATI SELIAN
Judul Buku:
PSIKOLOGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Penulis:
Sri Nurhayati Selian Editor:
Rizanna Rosemary Penata Letak:
Haris Mustaqin Perancang Sampul:
Haris Mustaqin
ISBN: 978-623-264-974-3 ISBN: 978-623-264-975-0 (PDF) Pracetak dan Produksi:
SYIAH KUALA UNIVERSITY PRESS Penerbit:
Syiah Kuala University Press
Jl. Tgk Chik Pante Kulu No.1 Kopelma Darussalam 23111, Kec. Syiah Kuala. Banda Aceh, Aceh
Telp: 0651-8012221 Email:
[email protected] Website:
https://uskpress.usk.ac.id Cetakan Pertama, 2024 Digital, 2024
xiii + 247 Halaman (15,5 cm x 23 cm) Anggota IKAPI 018/DIA/2014 Anggota APPTI 005.101.1.09.2019
Dilarang keras memfotokopi atau memperbanyak sebagian atau seluruh buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit.
v Psikologi Anak Berkebutuhan Khusus
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR GAMBAR ... ix
SEKAPUR SIRIH ... xi
PRAKATA ... xiii
TINJAUAN MATA KULIAH ... 1
BAB 1 PENDAHULUAN ... 7
A. Latar Belakang ... 7
B. Tujuan Buku ... 11
C. Pengertian Anak Berkebutuhan Khusus ...13
D. Ruang Lingkup Studi ...16
E. Pentingnya Pemahaman Psikologi Anak Berkebutuhan Khusus ... 19
F. Peran Psikologi dalam Pendidikan dan Perkembangan Anak ... 23
G. Tantangan dalam Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus ... 26
H. Rangkuman ...30
I. Latihan ...31
BAB 2 PEMAHAMAN KEBUTUHAN KHUSUS ...33
A. Klasifikasi Kebutuhan Khusus ...33
B. Karakteristik Umum Anak Berkebutuhan Khusus ... 37
C. Identifikasi Dini Kebutuhan Khusus pada Anak ... 40
D. Rangkuman ...46
E. Latihan ...47
BAB 3 FAKTOR-FAKTOR MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN ANAK ..48
A. Genetika dan Faktor Keturunan ...48
B. Lingkungan dan Kondisi Khusus Anak ...55
C. Kesehatan Mental dan Emosional Anak Berkebutuhan Khusus ... 61
D. Rangkuman ...67
E. Latihan ...68
BAB 4 PENDEKATAN PSIKOLOGIS ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ....69
A. Beberapa Pendekatan Psikologis ...69
B. Teori Psikologis ...71
C. Model Pendekatan Psikologis ...75
D. Terapi dengan Pendekatan Psikologis...80
Sri Nurhayati Selian vi
E. Modifikasi Perilaku dan Pembelajaran Sosial ... 87
F. Rangkuman ...90
G. Latihan ...91
BAB 5 KATEGORI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ...93
A. Gangguan Pembelajaran ...93
B. Gangguan Perkembangan ...95
C. Gangguan Perhatian dan Hiperaktivitas ...96
D. Gangguan Penglihatan dan Pendengaran ...97
E. Gangguan Emosional dan Perilaku ...98
F. Keterbatasan Fisik ...99
G. Gangguan Kesehatan Mental ...100
H. Kondisi Medis Kronis ...102
I. Keterlambatan Mental ...103
J. Rangkuman ...105
K. Latihan ...105
BAB 6 PENANGANAN AWAL DAN INTERVENSI DINI ...107
A. Identifikasi Dini ...107
B. Evaluasi Komprehensif dan Perencanaan Individual ...112
C. Pemantauan dan Evaluasi Berkala ...120
D. Rangkuman ...125
E. Latihan ...126
BAB 7 PSIKOLOGI KOGNITIF ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ...127
A. Teori-Teori Kognitif dan Relevansinya pada ABK ...127
B. Proses Kognitif Anak Berkebutuhan Khusus ...133
C. Faktor-Faktor Mempengaruhi Proses Kognitif ABK ...143
D. Rangkuman ...144
E. Latihan ...145
BAB 8 ASPEK EMOSIONAL DAN SOSIAL ABK ...147
A. Aspek Emosional Anak Berkebutuhan Khusus ...147
B. Aspek Sosial Anak Berkebutuhan Khusus ...153
C. Rangkuman ...158
D. Latihan ...159
BAB 9 PENTINGNYA KOLABORASI ORANG TUA DAN GURU ...161
A. Pengertian Kolaborasi ...161
B. Peran Orang Tua dalam Kolaborasi ...164
C. Peran Guru dalam Kolaborasi ...165
vii Psikologi Anak Berkebutuhan Khusus
D. Manfaat Kolaborasi Orang Tua dan Guru ...166
E. Strategi untuk Meningkatkan Kolaborasi ...168
F. Rangkuman ...178
G. Latihan ...179
BAB 10 STRATEGI PEMBELAJARAN KHUSUS ...171
A. Pengenalan tentang Pembelajaran Khusus ...171
B. Analisis Kebutuhan...172
C. Penyesuaian Kurikulum ...174
D. Strategi Pembelajaran Aktif ...175
E. Evaluasi dan Penyesuaian Lanjutan ...176
F. Implementasi dan Pemantauan ...177
G. Rangkuman ...178
H. Latihan ...179
BAB 11 TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN INKLUSIF ...181
A. Peran Teknologi dalam Pendidikan Inklusif ...181
B. Konsep Pendidikan Inklusif ...183
C. Tantangan Menerapkan Pendidikan Inklusif ...184
D. Perangkat Lunak Pembelajaran Siswa Kebutuhan Khusus ...185
E. Contoh Perangkat Lunak Pembelajaran ...186
F. Rangkuman ...193
G. Latihan ...194
BAB 12 PEMAHAMAN TERHADAP KELUARGA ABK ...195
A. Ragam Kondisi Kebutuhan Khusus Anak ...195
B. Tantangan Merawat Anak Kebutuhan Khusus ...196
C. Permasalahan Sosial dan Psikologis Dihadapi Keluarga ...198
D. Dampak Finansial dan Dukungan Sosial ...199
E. Dukungan Keluarga dan Lingkungan Sekitar ...201
F. Membangun Kekuatan Keluarga ...202
G. Peran Pemerintah dan Lembaga Non-Pemerintah ...204
H. Edukasi dan Pemahaman Masyarakat...206
I. Rangkuman ...207
J. Latihan ...208
BAB 13 ETIKA DALAM PRAKTIK PSIKOLOGI ABK ...209
A. Kerahasiaan dan Privasi dalam Praktik Psikologi ...209
B. Keadilan dan Kesetaraan dalam Praktik Psikologi ...211
C. Kompetensi Profesional dalam Praktik Psikologi ...212
Sri Nurhayati Selian viii
D. Kekuatan dan Kelemahan dalam Praktik Psikologi ...213
E. Kepedulian dan Empati dalam Praktik Psikologi ...215
F. Kolaborasi dan Koordinasi dalam Praktik Psikologi ...216
G. Integritas dan Tanggung Jawab dalam Praktik Psikologi ...218
H. Tantangan Etika dalam Praktik Psikologi Abk ...219
I. Rangkuman ...220
J. Latihan ...221
BAB 14 EVALUASI DAN PENELITIAN DI BIDANG PSIKOLOGI ABK ...223
A. Pendahuluan ...223
B. Tinjauan Pustaka ...225
C. Metode Penelitian ...226
D. Temuan Penelitian ...227
E. Implikasi dan Rekomendasi...228
F. Kesimpulan ...229
G. Daftar Pustaka ...231
H. Rangkuman ...231
I. Latihan ...232
DAFTAR PUSTAKA ...233
GLOSARIUM ...235
LAMPIRAN KUNCI JAWABAN ...237
BIOGRAFI PENULIS ...247
ix Psikologi Anak Berkebutuhan Khusus
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Siswa Berkebutuhan Khusus Bergegas Menuju Kelasnya ...8
Gambar 2. Siswi Berkebutuhan Khusus Mengerjakan Tugas ...34
Gambar 3. Siswa Berkebutuhan Khusus Sedang Belajar ...49
Gambar 4. Siswa Berkebutuhan Khusus Latihan Menangkap Bola ...70
Gambar 5. Siswa Tunagrahita Belajar Menyusun Huruf ...94
Gambar 6. Materi Dikelas Membahas Tentang Ibu-ku ... 109
Gambar 7. Guru ABK Mendampingi ABK Tunagrahita Belajar ... 129
Gambar 8. Guru ABK Mendampingi Siswa Menggambar ... 148
Gambar 9. Guru ABK Memberi Arahan Untuk Pengerjaan Tugas ... 162
Gambar 10. Salah Satu Karya Lukis Siswa ABK ... 173
Gambar 11. Siswa Berkebutuhan Khusus Saling Membantu ... 182
Gambar 12. Guru Sedang Menjelaskan Materi Dikelas ... 197
Gambar 13. Salah Satu Desain Tangga di Sekolah Luar Biasa ... 210
Gambar 14. Siswa Berkebutuhan Khusus Ikut Kelas Olahraga ... 224
Sri Nurhayati Selian x
xi Psikologi Anak Berkebutuhan Khusus
SEKAPUR SIRIH
Segala puji senantiasa disampaikan kepada Allah Swt., yang telah memberikan kekuatan dan rahmat-Nya. Selawat dan salam kepada Rasulullah Saw. Alhamdulillah penyusunan buku ajar yang ditulis oleh Ibu Sri Selian dengan judul Psikologi Anak Berkebutuhan Khusus telah diterbitkan.
Buku ini terdiri dari beberapa bab yang memiliki perbedaan pembahasan pada masing-masing bab secara lengkap. Buku ini disusun dengan kerja keras penulis dan pihak-pihak yang turut berperan di dalamnya. Karena itu, kami pimpinan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Aceh, mengucapkan terima kasih kepada penulis karena telah menyelesaikan penyusunan buku dengan baik dan apik. Secara umum buku ini akan memberikan penjelasan tentang wawasan dan pengetahuan mengenai psikologi pada anak berkebutuhan khusus. Kita apresiasi kehadiran buku ajar ini, karena penulis telah memberikan kontribusi yang cukup bagus dalam penguatan tridarma perguruan tinggi serta sudah menambah referensi mahasiswa dalam memahami psikologi anak berkebutuhan khusus. Selamat kepada penulis yang telah memberikan karya terbaiknya dan membawa manfaat yang luas mahasiswa dan masyarakat serta keberkahan untuk penulis.
Hormat Kami,
Dekan Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Aceh Barmawi
Sri Nurhayati Selian xii
xiii Psikologi Anak Berkebutuhan Khusus
PRAKATA
Ketika kita memasuki dunia psikologi anak, kita dengan cepat menyadari bahwa setiap anak adalah unik. Namun, ada kelompok anak yang membutuhkan perhatian dan pemahaman khusus dalam perkembangannya. Mereka adalah anak-anak berkebutuhan khusus.
Buku ajar ini lahir dari kepedulian mendalam terhadap perkembangan psikologis anak-anak yang membutuhkan perhatian ekstra dalam proses pertumbuhan dan pembelajarannya. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan penelitian dalam bidang psikologi anak, penulis merasa penting untuk menyajikan informasi yang komprehensif dan mendalam tentang topik ini. Isi buku ini membahas mengenai pemahaman kebutuhan khusus, faktor-faktor mempengaruhi perkembangan anak, pendekatan psikologis anak berkebutuhan khusus, kategori anak berkebutuhan khusus, penanganan awal dan intervensi dini, psikologi kognitif anak berkebutuhan khusus, aspek emosional dan sosial ABK, pentingnya kolaborasi orang tua dan guru, strategi pembelajaran khusus, teknologi dan pendidikan inklusif, pemahaman terhadap keluarga ABK, etika dalam praktik psikologi ABK, dan yang terakhir buku ini juga membahas mengenai evaluasi dan penelitian di bidang psikologi ABK.
Akhirnya, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi dalam pembuatan buku ini khususnya kepada pihak Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Aceh, editor buku, dan seluruh tim yang terlibat, serta kepada pembaca yang telah memilih untuk membaca dan mempelajari isinya.
Banda Aceh, Juni 2024 Sri Nurhayati Selian
Sri Nurhayati Selian xiv
1 Psikologi Anak Berkebutuhan Khusus
TINJAUAN MATA KULIAH
A. DESKRIPSI SINGKAT
Mata Kuliah Psikologi Anak Berkebutuhan Khusus. Merupakan mata kuliah yang mendalami tentang perkembangan psikologis anak-anak dengan kebutuhan khusus, seperti anak-anak dengan autisme, gangguan pembelajaran, gangguan perkembangan, serta kebutuhan khusus lainnya.
Mata kuliah ini membahas berbagai teori dan konsep psikologi yang relevan dengan pemahaman terhadap anak-anak berkebutuhan khusus, termasuk aspek-aspek kognitif, emosional, sosial, dan perilaku. Selain itu, mahasiswa juga akan mempelajari strategi evaluasi dan intervensi yang sesuai untuk membantu anak-anak berkebutuhan khusus dalam mencapai potensi mereka secara optimal. Diskusi tentang pendekatan inklusif dalam pendidikan dan dukungan keluarga juga menjadi fokus penting dalam mata kuliah ini. Dengan demikian, mata kuliah Psikologi Anak Berkebutuhan Khusus memberikan landasan yang kokoh bagi mahasiswa yang tertarik dalam bidang psikologi anak untuk memahami dan mendukung perkembangan anak yang membutuhkan perhatian ekstra dalam proses pertumbuhan dan pembelajaran mereka.
B. RELEVANSI
Beberapa relevansi dari Mata Kuliah Psikologi Anak Berkebutuhan Khusus dalam konteks tinjauan mata kuliah:
1. Pemahaman Mendalam tentang Kebutuhan Anak: Mata kuliah ini memberikan pemahaman yang mendalam tentang kebutuhan anak- anak dengan kondisi khusus, seperti autisme, ADHD (attention deficit hyperactivity disorder), atau gangguan pembelajaran lainnya.
Mahasiswa akan belajar mengenali karakteristik, tantangan, dan potensi anak-anak tersebut dalam proses perkembangan mereka.
2. Pengembangan Keterampilan Evaluasi dan Intervensi: Mahasiswa akan mempelajari berbagai metode evaluasi dan intervensi yang sesuai untuk mendukung perkembangan anak-anak berkebutuhan khusus. Ini termasuk penilaian kemampuan, pengembangan program intervensi yang individual, dan penerapan teknik-teknik yang relevan
7 Psikologi Anak Berkebutuhan Khusus
BAB 1
PENDAHULUAN
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah:
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan definisi anak berkebutuhan khusus, pentingnya pemahaman psikologi anak berkebutuhan khusus, peran psikologi dalam pendidikan dan perkembangan anak, serta tantangan dalam pendidikan anak berkebutuhan khusus.
A. LATAR BELAKANG
Dalam keberagaman yang membingkai setiap langkah kehidupan kita, kita kerap kali dihadapkan pada realitas bahwa setiap individu membawa keunikan serta tantangan tersendiri. Tidak terkecuali, anak- anak yang merupakan harapan dan masa depan, acap kali menghadapi perjalanan perkembangan yang berbeda dan beragam. Inilah panggung utama bagi Psikologi Anak Berkebutuhan Khusus, sebuah bidang studi yang menggali kedalaman dunia psikologis anak-anak yang menghadapi tantangan dalam perkembangan mereka.
Dalam perjalanan memahami Psikologi Anak Berkebutuhan Khusus, kita harus mengawali perjalanan ini dengan membuka mata kita pada landasan konseptual yang mendalam. Anak-anak ini, mungkin saja dihadapkan pada spektrum gangguan perkembangan, dari autisme hingga hambatan kognitif, menuntut pemahaman dan pendekatan yang khusus untuk memastikan mereka mendapatkan dukungan dan pendidikan yang layak (Suyanto, 2006).
Di balik statistik dan klasifikasi medis, ada narasi yang perlu dipahami, anak-anak ini adalah pahlawan dalam perjalanan perkembangan mereka.
Mereka adalah individu dengan potensi dan bakat, meskipun mungkin memerlukan pendekatan yang berbeda dalam membuka potensi tersebut.
Inilah panggilan Psikologi Anak Berkebutuhan Khusus; untuk mendekati anak-anak ini dengan empati, pengertian, dan perencanaan yang matang.
Tantangan dalam pendidikan anak-anak berkebutuhan khusus juga tidak bisa diabaikan. Guru dan orang tua, sebagai pionir dalam perjalanan mereka, membutuhkan pemahaman yang mendalam tentang aspek
33 Psikologi Anak Berkebutuhan Khusus
BAB 2
PEMAHAMAN KEBUTUHAN KHUSUS
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah:
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan mengenai klasifikasi kebutuhan khusus, karakteristik umum anak berkebutuhan khusus, dan identifikasi dini kebutuhan khusus pada anak.
A. KLASIFIKASI KEBUTUHAN KHUSUS
Pemahaman Kebutuhan Khusus mencakup pemahaman terhadap individu atau kelompok anak yang memiliki kebutuhan pendidikan yang berbeda dari mayoritas. Ini termasuk anak-anak dengan berbagai gangguan perkembangan, gangguan belajar, dan kebutuhan khusus lainnya. Pemahaman ini penting untuk memberikan dukungan yang sesuai agar anak-anak tersebut dapat berkembang secara optimal. Pentingnya mengetahui dan memahami kebutuhan khusus individu dalam masyarakat yang merupakan menjadi landasan utama dalam memberikan layanan pendidikan yang inklusif dan berdaya saing. Klasifikasi kebutuhan khusus menjadi instrumen penting dalam mengidentifikasi kelompok-kelompok ini, memastikan bahwa pendekatan yang sesuai dan dukungan khusus dapat diberikan (Suyanto, 2006).
Dalam konteks pendidikan, klasifikasi kebutuhan khusus membahas sejumlah gangguan pembelajaran yang memerlukan perhatian ekstra.
Contohnya, disleksia, yang menghambat kemampuan membaca dan mengeja, serta diskalkulia, yang mengarah pada kesulitan dalam memahami konsep matematika. Gangguan perkembangan seperti autisme, dengan ciri-ciri kesulitan berkomunikasi dan berinteraksi sosial, serta ADHD yang melibatkan kekurangan perhatian dan hiperaktivitas, juga menjadi fokus utama. Klasifikasi ini juga mencakup gangguan sensoris seperti tuli atau buta, serta gangguan fisik seperti cerebral palsy atau kondisi medis kronis yang memerlukan perhatian khusus.
Dalam konteks ini, klasifikasi kebutuhan khusus bukan hanya sebagai alat identifikasi, tetapi sebagai landasan untuk merancang pendekatan yang personal dan mendukung (Selian, 2023). Pentingnya pengakuan atas
49 Psikologi Anak Berkebutuhan Khusus
BAB 3
FAKTOR-FAKTOR MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN ANAK
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah:
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan mengenai genetika dan faktor keturunan, lingkungan dan kondisi khusus anak, kesehatan mental dan emosional anak berkebutuhan khusus.
A. GENETIKA DAN FAKTOR KETURUNAN
Perkembangan anak dipengaruhi oleh berbagai faktor yang kompleks dan saling terkait. Beberapa faktor utama yang dapat memengaruhi perkembangan anak melibatkan aspek fisik, kognitif, sosial, dan emosional.
Warisan genetik dari orang tua dapat memengaruhi perkembangan fisik dan kecenderungan genetik terhadap perkembangan kognitif (Oktari, dkk., 2023).
Lingkungan tempat anak tinggal, tumbuh kembang, dan belajar memainkan peran penting. Kualitas udara, air, dan makanan, serta keamanan lingkungan, juga dapat memengaruhi kesehatan fisik anak. Asupan nutrisi yang cukup dan seimbang sangat penting untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan otak anak. Faktor-faktor seperti stimulasi otak, pembelajaran awal, dan interaksi dengan lingkungan belajar dapat memengaruhi perkembangan kognitif anak (Widyorini, dkk., 2013). Kualitas hubungan sosial, termasuk interaksi dengan orang tua, anggota keluarga, teman sebaya, dan guru, memainkan peran penting dalam perkembangan sosial dan emosional anak.
Lingkungan pendidikan dan peluang belajar yang diberikan oleh sistem pendidikan juga dapat memengaruhi perkembangan kognitif dan sosial anak.
Akses terhadap perawatan kesehatan yang baik, imunisasi, dan pencegahan penyakit berperan dalam kesehatan fisik anak. Faktor genetik dan lingkungan juga dapat berpengaruh pada kesehatan mental anak, termasuk risiko gangguan kesehatan mental (Kristiana, & Widayanti, 2021). Stabilitas dalam keluarga, keberlanjutan pernikahan, dan dukungan orang tua secara emosional dapat memengaruhi perkembangan sosial dan emosional anak.
Faktor ekonomi dapat mempengaruhi akses anak terhadap sumber daya dan
71 Psikologi Anak Berkebutuhan Khusus
BAB 4
PENDEKATAN PSIKOLOGIS ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah:
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan beberapa pendekatan psikologis, teori psikologis, model pendekatan psikologis, terapi dengan pendekatan psikologis, modifikasi perilaku dan pembelajaran sosial.
A. BEBERAPA PENDEKATAN PSIKOLOGIS
Pendekatan psikologis pada anak berkebutuhan khusus sangat penting untuk membantu mereka mengatasi tantangan dan mengembangkan potensi mereka. Setiap anak berkebutuhan khusus memiliki keunikan dan kebutuhan yang berbeda, oleh karena itu pendekatan yang digunakan harus disesuaikan dengan karakteristik individu mereka (Oktari, dkk., 2023). Berikut adalah beberapa pendekatan psikologis yang umumnya diterapkan: 1) Pendekatan Behavioristik, 2) Pendekatan Kognitif, 3) Pendekatan Sosial, 4) Pendekatan Psikodinamik, 5) Pendekatan Holistik, 6) Pendekatan Sensory Integration, 7) Pendekatan Terapi Perilaku Kognitif (CBT), 8) Pendekatan Terapi Terapan (ABA).
1. Pendekatan Behavioristik. Mendorong perilaku positif dengan memberikan penghargaan atau penguatan positif ketika anak melakukan sesuatu dengan baik. Menggunakan hukuman yang tepat dan konsekuensi logis untuk mengurangi perilaku yang tidak diinginkan.
2. Pendekatan Kognitif. Memberikan tugas yang sesuai dengan kemampuan anak untuk merangsang perkembangan kognitif mereka. Membantu anak berkebutuhan khusus dalam mengembangkan keterampilan pemecahan masalah.
3. Pendekatan Sosial. Mendorong interaksi sosial dengan anak-anak lain untuk meningkatkan keterampilan sosial mereka. Mengajarkan anak untuk memahami dan mengelola emosi mereka sendiri.
4. Pendekatan Psikodinamik. Menerapkan terapi berbicara untuk membantu anak mengatasi masalah emosional dan mengidentifikasi faktor-faktor
95 Psikologi Anak Berkebutuhan Khusus
BAB 5
KATEGORI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah:
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan gangguan pembelajaran, gangguan perkembangan, gangguan perhatian dan hiperaktivitas, gangguan penglihatan dan pendengaran, gangguan emosional dan perilaku, keterbatasan fisik, gangguan kesehatan mental, kondisi medis kronis, keterlambatan mental.
A. GANGGUAN PEMBELAJARAN
Anak berkebutuhan khusus adalah kelompok anak yang memerlukan perhatian dan dukungan khusus karena memiliki kebutuhan fisik, mental, emosional, atau pendidikan yang berbeda dari anak-anak pada umumnya.
Kategori anak berkebutuhan khusus dapat mencakup berbagai kondisi dan kebutuhan, dan di bawah ini beberapa kategori umum anak berkebutuhan khusus.
Gangguan pembelajaran adalah kondisi yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk memperoleh, menyimpan, memahami, dan menggunakan informasi. Kondisi ini dapat menghambat kemampuan seseorang untuk membaca, menulis, menghitung, atau memahami informasi verbal dan non-verbal (Suyanto, 2006). Berikut adalah beberapa jenis gangguan pembelajaran yang umum:
1. Disleksia. Kesulitan dalam membaca, mengartikan, dan mengeja kata- kata. Individu dengan disleksia mungkin mengalami kesulitan dalam mengenali huruf, menghubungkan suara dengan simbol tulisan, dan mengingat kata-kata secara tepat.
2. Diskalkulia. Kesulitan dalam memahami dan menggunakan konsep matematika. Ini melibatkan kesulitan dalam menghafal fakta matematika, menghitung, atau memahami hubungan matematika.
3. Disgrafia. Kesulitan dalam menulis, baik dari segi mekanik maupun ekspresif. Individu dengan disgrafia mungkin mengalami kesulitan dalam membuat huruf, menata kalimat, atau mengekspresikan ide secara tertulis.
109 Psikologi Anak Berkebutuhan Khusus
BAB 6
PENANGANAN AWAL DAN INTERVENSI DINI
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah:
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan identifikasi dini, evaluasi komprehensif dan perencanaan individual, serta pemantauan dan evaluasi berkala.
A. IDENTIFIKASI DINI
Penanganan awal dan intervensi dini bagi anak berkebutuhan khusus sangat penting untuk memaksimalkan potensi perkembangan anak tersebut.
Penting untuk mengidentifikasi anak-anak yang berpotensi memiliki kebutuhan khusus sejak dini. Hal ini dapat dilakukan melalui observasi oleh orang tua, guru, atau tenaga medis yang terlatih. Setelah identifikasi, anak perlu dievaluasi secara komprehensif oleh tim profesional kesehatan, pendidikan, dan sosial. Evaluasi ini dapat mencakup tes psikologis, tes perkembangan, serta observasi perilaku. Setelah diagnosis ditegakkan, penting untuk membuat rencana individual yang sesuai dengan kebutuhan anak tersebut. Rencana ini harus mencakup tujuan, strategi, dan intervensi yang akan dilakukan. Anak dengan kebutuhan khusus mungkin membutuhkan intervensi dari berbagai disiplin ilmu, termasuk psikolog, terapis fisik, terapis wicara, dan guru khusus. Kerja sama tim multidisipliner sangat penting untuk memberikan perawatan yang holistik.
Banyak negara telah mengadopsi pendekatan inklusif di sekolah- sekolah mereka, yang memungkinkan anak-anak berkebutuhan khusus untuk belajar bersama dengan teman sebaya mereka. Pendidikan inklusif dapat memberikan lingkungan yang mendukung bagi anak-anak tersebut.
Walau bagaimanapun, keluarga memainkan peran penting dalam mendukung perkembangan anak berkebutuhan khusus. Memberikan dukungan emosional, mendidik diri sendiri tentang kondisi anak, dan terlibat aktif dalam perencanaan dan intervensi adalah kunci dalam membantu anak mencapai potensinya. Proses intervensi perlu dipantau secara berkala untuk
129 Psikologi Anak Berkebutuhan Khusus
BAB 7
PSIKOLOGI KOGNITIF ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah:
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan mengenai teori-teori kognitif dan relevansinya pada ABK, proses kognitif anak berkebutuhan khusus, dan faktor-faktor mempengaruhi proses kognitif ABK.
A. TEORI-TEORI KOGNITIF DAN RELEVANSINYA PADA ABK
Psikologi kognitif pada Anak Berkebutuhan Khusus adalah cabang psikologi yang mempelajari proses kognitif (pikiran, pemahaman, persepsi, dan memori) pada anak dengan kebutuhan khusus, seperti autisme, disleksia, ADHD (Gangguan Hiperaktivitas dan Defisit Perhatian), atau gangguan perkembangan lainnya. Anak-anak dengan kebutuhan khusus mengalami berbagai tantangan dalam proses kognitif mereka. Misalnya, anak dengan autisme mungkin mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dan berinteraksi sosial, sementara anak dengan disleksia mungkin memiliki kesulitan dalam membaca dan memahami teks. Teori-teori perkembangan kognitif, seperti teori Piaget tentang tahap-tahap perkembangan kognitif, dan teori Vygotsky tentang zona perkembangan proksimal dapat memberikan wawasan tentang bagaimana anak berkebutuhan khusus memproses informasi dan memahami dunia di sekitar mereka. Penyesuaian teori-teori ini dapat membantu dalam merancang strategi intervensi yang sesuai untuk anak-anak ini. Terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi proses kognitif anak berkebutuhan khusus, termasuk faktor genetik, neurobiologis, lingkungan, dan sosial. Pemahaman terhadap faktor-faktor ini membantu dalam merancang intervensi yang efektif untuk mendukung perkembangan kognitif anak-anak ini. Dengan pemahaman yang mendalam tentang psikologi kognitif pada anak berkebutuhan khusus, maka dapat dikembangkan strategi intervensi yang lebih efektif untuk membantu mereka mencapai potensi kognitif mereka yang optimal.
Teori-teori kognitif merupakan kerangka kerja konseptual yang digunakan untuk memahami bagaimana individu memproses informasi, membangun pemahaman, dan mengembangkan kemampuan kognitifnya.
Relevansinya pada anak berkebutuhan khusus adalah untuk membantu
149 Psikologi Anak Berkebutuhan Khusus
BAB 8
ASPEK EMOSIONAL DAN SOSIAL ABK
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah:
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan aspek emosional anak berkebutuhan khusus dan aspek sosial anak berkebutuhan khusus.
A. ASPEK EMOSIONAL ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
Anak-anak dengan kebutuhan khusus mengalami perbedaan dalam pengalaman emosional mereka dibandingkan dengan anak-anak lain. Mereka mungkin menghadapi tantangan seperti kesulitan dalam mengungkapkan perasaan, mengidentifikasi emosi, atau mengatur respons emosional mereka. Selain itu anak-anak berkebutuhan khusus sering menghadapi kesulitan dalam berinteraksi sosial. Ini bisa disebabkan oleh kurangnya keterampilan sosial, kesulitan dalam membaca ekspresi wajah atau nada suara, atau kepayahan dalam situasi sosial. Sehingga beberapa anak berkebutuhan khusus memiliki kesulitan dalam mengelola emosi mereka dan juga mengalami keterbatasan dalam kemampuan komunikasi, baik itu verbal maupun non-verbal. Ini bisa termasuk kesulitan dalam mengatasi kecemasan, kemarahan, atau frustrasi. Kesulitan ini dapat memengaruhi kemampuan mereka untuk berinteraksi sosial dengan orang lain dan belajar.
Anak-anak berkebutuhan khusus sering mengalami perbedaan dalam pengalaman emosional mereka. Mereka mengalami kesulitan dalam mengungkapkan perasaan mereka atau memahami perasaan orang lain (Overgaard, et al., 2020). Misalnya, anak dengan autisme mungkin memiliki kesulitan dalam membaca ekspresi wajah atau mengekspresikan perasaan mereka dengan cara yang konvensional. Banyak anak berkebutuhan khusus menghadapi tantangan dalam mengelola emosi mereka. Ini bisa termasuk kesulitan dalam mengatasi kecemasan, marah, atau frustrasi.
Ketidakmampuan untuk mengelola emosi dengan baik dapat memengaruhi perilaku mereka dan interaksi sosial mereka.
Terapi bermain adalah pendekatan yang sering digunakan untuk membantu anak-anak berkebutuhan khusus mengungkapkan emosi
163 Psikologi Anak Berkebutuhan Khusus
BAB 9
PENTINGNYA KOLABORASI ORANG TUA DAN GURU
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah:
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan pengertian kolaborasi, peran orang tua dalam kolaborasi, peran guru dalam kolaborasi, manfaat kolaborasi orang tua dan guru, dan strategi untuk meningkatkan kolaborasi.
A. PENGERTIAN KOLABORASI
Kolaborasi antara orang tua dan guru memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung perkembangan dan kesuksesan pendidikan anak-anak.
Kolaborasi antara orang tua dan guru memastikan bahwa pembelajaran anak terintegrasi antara lingkungan di rumah dan di sekolah. Dengan demikian, pesan-pesan dan nilai-nilai yang diajarkan di kelas juga diperkuat dan diterapkan di rumah. Orang tua memiliki wawasan yang unik tentang anak mereka, termasuk kebutuhan khusus, minat, dan gaya belajar. Kolaborasi antara orang tua dan guru memungkinkan pertukaran informasi yang dapat membantu guru memahami siswa secara lebih baik, sehingga mereka dapat merencanakan pembelajaran yang lebih sesuai.
Ketika orang tua dan guru bekerja sama, mereka dapat saling mendukung dalam mendampingi anak melewati tantangan emosional dan akademik.
Dukungan dari dua sumber yang berbeda ini dapat menciptakan lingkungan yang aman dan terbuka bagi anak untuk mengungkapkan perasaannya dan mengatasi kesulitan. Kolaborasi dengan guru dapat meningkatkan keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak. Ketika orang tua merasa bahwa mereka dihargai dan terlibat dalam pembelajaran anak-anak mereka, mereka cenderung lebih aktif terlibat dalam proses pendidikan, baik di rumah maupun di sekolah.
Kolaborasi antara orang tua dan guru membangun hubungan yang kuat dan saling percaya antara dua pihak. Ini menciptakan lingkungan di mana informasi dapat dipertukarkan secara terbuka dan tanpa hambatan, sehingga masalah atau perubahan dalam perkembangan anak dapat segera diidentifikasi dan diatasi. Dengan dukungan dari kedua belah pihak, anak-
173 Psikologi Anak Berkebutuhan Khusus
BAB 10
STRATEGI PEMBELAJARAN KHUSUS
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah:
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang pembelajaran khusus, analisis kebutuhan, penyesuaian kurikulum, strategi pembelajaran aktif, evaluasi dan penyesuaian lanjutan, implementasi dan pemantauan.
A. PENGENALAN TENTANG PEMBELAJARAN KHUSUS
Pengenalan tentang pembelajaran khusus merupakan langkah awal yang penting dalam memahami konsep dan praktik pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan individu yang memiliki kebutuhan khusus.
Pembelajaran khusus merujuk pada pendekatan dalam pendidikan yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan belajar yang beragam dari siswa dengan kondisi khusus, seperti disabilitas fisik atau intelektual, kesulitan belajar, gangguan perkembangan, atau bakat dan minat yang luar biasa (Desiningrum, 2016; Hidayah, dkk., 2019; Oktari, dkk., 2023; Pratiwi, 2011).
Tujuan utama dari pembelajaran khusus adalah memberikan kesempatan yang setara bagi semua siswa untuk mencapai potensi maksimal mereka, meskipun memiliki perbedaan dalam gaya belajar, kecepatan belajar, atau kebutuhan belajar yang lain. Dalam pembelajaran khusus, pendekatan yang individualisasi sangat ditekankan. Setiap siswa dianggap sebagai individu unik dengan kebutuhan dan potensi belajar yang berbeda-beda. Oleh karena itu, strategi pembelajaran harus disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan masing-masing siswa. Prinsip inklusi menjadi fokus utama dalam pembelajaran khusus. Inklusi mengacu pada konsep menyediakan lingkungan belajar yang ramah bagi semua siswa, tanpa memandang perbedaan atau hambatan yang mereka miliki. Hal ini bertujuan untuk mempromosikan partisipasi, integrasi sosial, dan rasa memiliki bagi semua siswa.
Di banyak negara, ada kerangka hukum dan pedoman yang mengatur pendidikan khusus, seperti undang-undang tentang pendidikan inklusif,
183 Psikologi Anak Berkebutuhan Khusus
BAB 11
TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN INKLUSIF
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah:
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan peran teknologi dalam pendidikan inklusif, konsep pendidikan inklusif, tantangan menerapkan pendidikan inklusif, perangkat lunak pembelajaran siswa kebutuhan khusus, dan contoh perangkat lunak pembelajaran.
A. PERAN TEKNOLOGI DALAM PENDIDIKAN INKLUSIF
Peran teknologi dalam pendidikan inklusif sangatl signifikan karena dapat membantu memperluas aksesibilitas, mendukung penyesuaian pembelajaran, memfasilitasi kolaborasi, dan meningkatkan evaluasi dalam lingkungan pembelajaran yang inklusif (Desiningrum, 2016; Eva, 2015;
Kristiana, & Widayanti, 2021; Oktari, dkk., 2023; Selian, 2023). Berikut ini adalah penjelasan lebih rinci mengenai peran tersebut:
1. Aksesibilitas: Teknologi memainkan peran penting dalam meningkatkan aksesibilitas bagi semua siswa, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus. Melalui teknologi bantu, seperti perangkat lunak pembaca layar, perangkat pendengar, atau perangkat penulisan alternatif, siswa dengan disabilitas dapat mengakses materi pembelajaran dan berpartisipasi dalam aktivitas pembelajaran dengan lebih efektif.
2. Personalisasi: Teknologi memungkinkan penyesuaian pembelajaran yang lebih baik sesuai dengan kebutuhan dan kecepatan belajar masing- masing siswa. Pembelajaran adaptif menggunakan teknologi untuk menyesuaikan materi pembelajaran dan metode pengajaran secara dinamis berdasarkan kemajuan dan kebutuhan individu siswa. Selain itu, kurikulum berbasis teknologi dapat disesuaikan dengan minat, bakat, dan gaya belajar siswa, menciptakan pengalaman pembelajaran yang lebih menyenangkan dan efektif.
3. Kolaborasi: Teknologi memungkinkan siswa dari berbagai latar belakang dan kemampuan untuk berkolaborasi dalam pembelajaran. Platform pembelajaran online, seperti forum diskusi, Wiki, atau proyek kolaboratif, memfasilitasi interaksi antara siswa dengan berbagai kemampuan,
197 Psikologi Anak Berkebutuhan Khusus
BAB 12
PEMAHAMAN TERHADAP KELUARGA ABK
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah:
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan ragam kondisi kebutuhan khusus anak, tantangan merawat anak kebutuhan khusus, permasalahan sosial dan psikologis dihadapi keluarga, dampak finansial dan dukungan sosial, dukungan keluarga dan lingkungan sekitar, membangun kekuatan keluarga, peran pemerintah dan lembaga non- pemerintah, edukasi dan pemahaman masyarakat.
A. RAGAM KONDISI KEBUTUHAN KHUSUS ANAK
Sebagaimana telah dijelaskan pada bab sebelumnya, terdapat ragam kondisi atau kebutuhan khusus pada anak. Kondisi tersebut mencakup beragam kondisi fisik, mental, dan perkembangan yang memerlukan perhatian dan dukungan khusus dalam proses pertumbuhan dan perkembangan anak. Anak-anak dengan kondisi medis kronis seperti kanker, diabetes, asma, atau penyakit jantung membutuhkan perawatan khusus dan manajemen kondisi yang berkelanjutan (Adiputra, dkk., 2021; Eva, 2015; Hidayati, 2015; Juvonen, dkk., 2019; Nisa, Mambela,
& Badiah, 2018). Mereka memerlukan pengawasan medis yang ketat, pengobatan rutin, dan perubahan gaya hidup untuk menjaga kondisi kesehatan mereka. Sedangkan, anak-anak dengan gangguan neurologis sering menghadapi tantangan dalam komunikasi, interaksi sosial, dan pemahaman dunia sekitar mereka. Mereka memerlukan pendekatan pendidikan dan intervensi khusus yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka. Ini mencakup berbagai gangguan neurologis seperti autisme, ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder), dan sindrom Down.
Beberapa anak lainnya yang mengalami gangguan mental seperti depresi, kecemasan, atau gangguan bipolar dapat mempengaruhi fungsi sehari- hari anak, termasuk kinerja akademik dan interaksi sosial (Adiputra, dkk., 2021; Eva, 2015; Hidayati, 2015; Juvonen, dkk., 2019; Nisa, Mambela, &
Badiah, 2018). Dukungan psikologis, terapi, dan pengelolaan stres penting bagi anak-anak dengan kondisi ini.
211 Psikologi Anak Berkebutuhan Khusus
BAB 13
ETIKA DALAM PRAKTIK PSIKOLOGI ABK
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah:
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan kerahasiaan dan privasi dalam praktik psikologi, keadilan dan kesetaraan dalam praktik psikologi, kompetensi profesional dalam praktik psikologi, kekuatan dan kelemahan dalam praktik psikologi, kepedulian dan empati dalam praktik psikologi, kolaborasi dan koordinasi dalam praktik psikologi, integritas dan tanggung jawab dalam praktik psikologi, dan tantangan etika dalam praktik psikologi ABK.
A. KERAHASIAAN DAN PRIVASI DALAM PRAKTIK PSIKOLOGI
Kerahasiaan dan privasi adalah prinsip etika yang sangat penting dalam praktik psikologi, termasuk dalam konteks psikologi anak berkebutuhan khusus (Desiningrum, 2016; Kristiana, & Widayanti, 2021; Selian, 2023).
Berikut adalah beberapa aspek penting tentang kerahasiaan dan privasi dalam praktik psikologi:
1. Kerahasiaan Informasi: Psikolog memiliki kewajiban etis untuk menjaga kerahasiaan semua informasi yang diperoleh dalam konteks hubungan profesional dengan klien, termasuk anak-anak berkebutuhan khusus dan keluarganya. Ini mencakup segala bentuk informasi, seperti riwayat medis, hasil evaluasi, dan percakapan terapeutik.
2. Penggunaan dan Pengungkapan Informasi: Psikolog hanya boleh menggunakan informasi yang diperoleh dari anak berkebutuhan khusus untuk tujuan yang relevan dengan perawatan atau intervensi yang disediakan. Pengungkapan informasi kepada pihak lain hanya boleh dilakukan dengan persetujuan tertulis dari individu yang terkait atau wali yang sah, kecuali dalam situasi yang memerlukan intervensi segera untuk melindungi keamanan individu atau orang lain.
3. Perawatan Informasi: Informasi yang diambil atau dicatat dalam konteks perawatan psikologis anak berkebutuhan khusus harus disimpan secara aman dan dijaga dengan hati-hati. Ini mencakup penggunaan sistem penyimpanan elektronik yang aman dan penghapusan informasi yang
225 Psikologi Anak Berkebutuhan Khusus
BAB 14
EVALUASI DAN PENELITIAN DI BIDANG PSIKOLOGI ABK
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah:
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan pendahuluan, tinjauan pustaka, metode penelitian, temuan penelitian, implikasi dan rekomendasi, kesimpulan, daftar pustaka.
A. PENDAHULUAN
Pendahuluan dalam evaluasi dan penelitian di bidang psikologi anak berkebutuhan khusus merupakan bagian yang penting untuk memberikan pemahaman tentang latar belakang, urgensi, dan tujuan dari studi yang dilakukan (Kristiana, & Widayanti, 2021; Oktari, dkk., 2023; Selian, 2023).
Berikut adalah penjelasan mengenai komponen-komponen yang dapat dimasukkan dalam pendahuluan:
1. Pengenalan tentang Psikologi Anak Berkebutuhan Khusus: Pada bagian ini, penulis dapat memperkenalkan konsep psikologi anak berkebutuhan khusus, yang mencakup berbagai kondisi seperti gangguan perkembangan, disabilitas intelektual, gangguan autisme, ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder), dan lainnya. Dapat dijelaskan juga mengenai kompleksitas dan keragaman kebutuhan anak-anak dalam kategori ini.
2. Urgensi dan Relevansi: Penulis perlu menjelaskan mengapa penelitian dan evaluasi di bidang ini penting. Ini mungkin mencakup statistik tentang jumlah anak dengan kebutuhan khusus, dampaknya terhadap individu dan masyarakat, serta kebutuhan akan intervensi yang efektif untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.
3. Latar Belakang Teoritis: Pengenalan singkat tentang teori-teori psikologi yang relevan juga penting. Ini dapat mencakup teori perkembangan anak, teori pembelajaran, teori psikologi klinis, dan teori lain yang memiliki relevansi langsung dengan pemahaman tentang kebutuhan anak berkebutuhan khusus.
235 Psikologi Anak Berkebutuhan Khusus
DAFTAR PUSTAKA
Abaoud, A. A., & Almalki, N. S. (2015). Characteristics of Students with Emotional/Behavioral Disorders: Perspectives of General Education Teachers in Saudi Arabia. Psychology, 6, 525-532. http://dx.doi.
org/10.4236/psych.2015.65050
Adiputra, I. M. S., Yustikarini, N. L. A., Hana Yundari, A. A. I. D., Trisnadewi, N. W., & Oktaviani, N. P. W. (2021). Persepsi Guru Paud tentang Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) pada Anak Usia Prasekolah (3-6 Tahun). Jurnal Akademika Baiturrahim Jambi, 10(1), 9. https://doi.org/10.36565/jab.v10i1.263
Desiningrum, D. R. (2016). Psikologi Anak Berkebutuhan Khusus.
Yogyakarta: Psikosain.
Eva, N. (2015). Psikologi Anak Berkebutuhan Khusus. Malang: Fakultas Pendidikan Psikologi (FPPsi).
Hidayah, N., dkk. (2019). Pendidikan Inklusi dan Anak Berkebutuhan Khusus. Yogyakarta: Samudra Biru.
Hidayati, R. (2015). Peran Konselor Sekolah Dalam Meningkatkan Konsentrasi Pada Siswa Hiperaktif (ADHD). Refleksi Edukatika, 5(1). https://doi.org/10.24176/re.v5i1.431
Juvonen, J., Lessard, L. M., Rastogi, R., Schacter, H. L., & Smith, D.
S. (2019). Promoting Social Inclusion in Educational Settings:
Challenges and Opportunities. Educational Psychologist, 54(4), 250–270. https://doi.org/10.1080/00461520.2019.1655645
Nisa, K., Mambela, S., & Badiah, L. I. (2018). Karakteristik dan Kebutuhan Anak Berkebutuhan Khusus. Jurnal Abadimas Adi Buana, 2(1), 33–
40. https://doi.org/10.36456/abadimas.v2.i1.a1632.
Kristiana, I. F., & Widayanti, C. G. (2021). Buku Ajar Psikologi Anak Berkebutuhan Khusus. Semarang: UNDIP Press.
Nurmalita, E. M., & Kahija, Y. F. L. (2020). Pengalaman Menjadi Caregiver Anak Tunaganda: Interpretative Phenomenological Analysis. Jurnal Empati, 8(4), 816–823. https://doi.org/10.14710/empati.2019.26526 Oktari, S., Herik, E., Hidayati, I., Rifandi, A., dkk. (2023). Psikologi Anak
Berkebutuhan Khusus. Purbalingga: Eureka Media Aksara.
237 Psikologi Anak Berkebutuhan Khusus
GLOSARIUM
ABK : ABK adalah singkatan dari “Anak Berkebutuhan Khusus.”
Anak
Berkebutuhan Khusus
: Anak yang memiliki kebutuhan khusus dalam hal perkembangan fisik, mental, emosional, atau sosial yang memerlukan perhatian dan pendekatan khusus dalam pengasuhan dan pendidikannya.
Autisme : Gangguan perkembangan neurologis yang mempengaruhi interaksi sosial, komunikasi, dan perilaku anak.
Disleksia : Gangguan belajar yang memengaruhi
kemampuan membaca, mengeja, dan memahami kata-kata tertulis.
Gangguan Spektrum Autisme (GSA)
: Rentang gangguan neurologis yang mencakup autisme dan gangguan serupa yang mempengaruhi interaksi sosial, komunikasi, dan perilaku.
Gangguan Perhatian dan Hiperaktivitas (ADHD)
: Gangguan neuro developmental yang ditandai dengan kesulitan memperhatikan, hiperaktivitas, dan impulsivitas.
Gangguan
Sensoris : Gangguan yang mempengaruhi persepsi sensoris anak terhadap rangsangan dari lingkungan, seperti suara, sentuhan, atau cahaya.
Gangguan Mood : Gangguan yang mempengaruhi suasana hati anak, seperti depresi atau gangguan bipolar.
Inklusi : Pendekatan pendidikan yang memungkinkan anak berkebutuhan khusus untuk belajar bersama dengan anak-anak lain dalam lingkungan pendidikan yang biasa.
Kebutuhan
Edukasi Khusus : Kebutuhan tambahan dalam pendidikan yang diperlukan oleh anak berkebutuhan khusus untuk memfasilitasi pembelajaran dan perkembangannya.
Psikologi Pendidikan Khusus
: Cabang psikologi yang mempelajari kebutuhan dan strategi pembelajaran anak berkebutuhan khusus.
239 Psikologi Anak Berkebutuhan Khusus
LAMPIRAN KUNCI JAWABAN
BAB 1 PENDAHULUAN
1. Psikologi anak berkebutuhan khusus adalah cabang psikologi yang memfokuskan pada pemahaman perkembangan dan kebutuhan anak-anak yang menghadapi tantangan kesehatan, belajar, atau pengembangan spesifik.
2. Pemahaman psikologi anak berkebutuhan khusus penting karena memberikan wawasan mendalam tentang aspek-aspek kognitif, emosional, sosial, dan fisik anak-anak dengan kebutuhan spesifik, membantu merancang pendekatan yang sesuai dan mendukung lingkungan pembelajaran yang inklusif.
3. Pendekatan psikologis membantu mendukung perkembangan anak- anak berkebutuhan khusus melalui penilaian kebutuhan khusus, perencanaan pendekatan pembelajaran yang adaptif, dan penyediaan dukungan emosional yang sesuai.
4. Orang tua dan pendidik memainkan peran penting dalam mendukung anak-anak berkebutuhan khusus. Mereka terlibat dalam perencanaan pendidikan individual, memberikan dukungan emosional, dan menciptakan lingkungan inklusif yang mendukung pertumbuhan anak.
5. Menekankan potensi dan keunikan setiap anak berkebutuhan khusus penting untuk memberikan pandangan positif, memotivasi perkembangan, dan membantu anak merasa diterima dan dihargai dalam lingkungan pendidikan. Pendekatan ini mengakui bahwa setiap anak memiliki kemampuan dan potensi unik yang harus diperhatikan.
BAB 2 PEMAHAMAN KEBUTUHAN KHUSUS
1. Kebutuhan khusus merujuk pada kondisi atau tantangan yang memerlukan perhatian, dukungan, dan pendekatan khusus agar individu tersebut dapat berkembang secara optimal. Ini melibatkan berbagai kondisi fisik, mental, atau emosional yang memerlukan perhatian tambahan dalam konteks pendidikan dan pengembangan.
2. Identifikasi dini memainkan peran kunci dalam konteks kebutuhan khusus karena memungkinkan untuk mendeteksi potensi kebutuhan
249 Psikologi Anak Berkebutuhan Khusus
RIWAYAT HIDUP
Sri Nurhayati Selian, S.Psi., M.Ed., Ph.D
Penulis merupakan dosen tetap Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Aceh.
Penulis adalah individu yang aktif dalam menulis dan mempublikasikan tulisannya di beberapa jurnal Nasional maupun Internasional khususnya dibidang Psikologi Pendidikan. Penulis menyelesaikan Pendidikan Doktor (S-3) dari Universiti Malaya (UM), Malaysia pada tahun 2021 dengan spesialisasi
Psikologi Pendidikan. Beliau menamatkan pendidikan S-2 nya dari International Islamic University Malaysia (IIUM) pada tahun 2014, di bidang Psikologi Pendidikan. Untuk sarjana Psikologi (S-1), perempuan Aceh campur Batak Karo ini merupakan alumni dari Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta, Indonesia. Penulis tidak hanya mempunyai pengalaman bekerja di dunia pendidikan dan penelitian, namun penulis juga mempunyai pengalaman bekerja sebagai pekerja kemanusiaan di beberapa NGO lokal maupun Internasional/UN.
Ketika membahas topik-topik seperti autisme, ADHD, disleksia, dan gangguan sensoris, buku ini mengintegrasikan pengetahuan terbaru dari bidang psikologi, pendidikan khusus, dan terapis anak. Pembaca akan diberikan wawasan yang mendalam tentang bagaimana mengidentifikasi kebutuhan individual anak, merencanakan dan melaksanakan program pendukung, serta mengevaluasi efektivitas intervensi yang diterapkan. Buku ini menyajikan konsep-konsep psikologi anak berkebutuhan khusus secara sistematis dan terinci. Mulai dari memahami berbagai gangguan perkembangan hingga strategi intervensi yang efektif, setiap bab dirancang untuk membantu pembaca memperoleh pemahaman yang mendalam dan keterampilan yang diperlukan untuk bekerja dengan anak-anak berkebutuhan khusus.
Dengan semakin meningkatnya kesadaran akan kebutuhan anak-anak berkebutuhan khusus, pendidik, terapis, dan profesional kesehatan semakin dituntut untuk memahami dan merespons secara efektif terhadap kebutuhan mereka. Buku ini hadir sebagai panduan komprehensif yang memberikan landasan teoritis dan praktis untuk mengatasi tantangan ini dengan tepat. Dengan pendekatan yang inklusif dan berorientasi pada solusi, buku ini juga menekankan pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak yang terlibat dalam perawatan dan pendidikan anak-anak berkebutuhan khusus. Dengan demikian, buku ini bukan hanya menjadi sumber pengetahuan yang berharga, tetapi juga menjadi panduan praktis bagi siapa pun yang berkecimpung dalam upaya meningkatkan kualitas hidup anak-anak istimewa ini.
Diterbitkan oleh Percetakan & Penerbit
SYIAH KUALA UNIVERSITY PRESS Jln. Tgk. Chik Pante Kulu No. 1
Kopelma Darussalam Telp. 0651-812221 email:
https://uskpress.usk.ac.id
[email protected] [email protected]
ISBN 978-623-264-975-0 (PDF) ISBN 978-623-264-974-3
View publication stats