KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan rahmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“Standar Akuntansi (SAK , SPAP dan IFRS) “. Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Harapan kami semoga makalah ini dapat membantu menambah pengetahuan dan sebagai sumber literasi bagi para pembaca.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Kupang, 17 April 2024
Penulis
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan dan Manfaat BAB II PEMBAHASAN
2.1 Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
2.2 Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) 2.3 Intrenasional Financial Reporting Standard (IFRS) BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan 3.2 Saran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
Hal yang dapat menjadi sarana penunjang yang diperlukan oleh suatu perusahaan atau suatu unit ekonomi adalah standar akuntansi yang memungkinkan terlaksananya sistem informasi manajemen dengan baik. Standar akuntansi dapat dipergunakan sebagai pedoman dalam menyusun laporan keuangan yang layak serta memiliki daya banding sehingga dapat menyajikan informasi yang bernilai bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Standar akuntansi merupakan landasan atau petunjuk bagi mereka untuk melakukan praktek atau kegiatan di bidang akuntansi, agar laporan keuangan lebih berguna dan tidak menyesatkan. Hal ini diperjelas oleh Ikatan Akuntansi Indonesia dalam Standar Akuntansi Keuangan (SAK) sebagai pedoman pokok penyusunan dan penyajian laporan keuangan bagi perusahaan, dana pensiun dan unit ekonomi lainnya adalah sangat penting, agar laporan keuangan lebih berguna, dapat dimengerti dan dapat diperbandingkan serta tidak menyesatkan.Standar Akuntansi Keuangan (SAK) ialah suatu kerangka dalam prosedur pembuatan laporan keuangan agar adanya keseragaman dalam penyampaian laporan keuangan (Suwardjono, 2008)
Dengan adanya standar akuntansi laporan keuangan dapat tersusun dengan baik.
Laporan keuangan yang tersusun dengan baik, mudah dimengerti, disajikan dengan wajar, relevan ini sangat membantu dalam meningkatkan perkembangan perusahaan dalam memperoleh bantuan dana dari pihak investor, dan lembaga keuangan seperti perbankan.
Usaha seseorang dalam memahami konsep standar yang baru sangat berdampak terhadap kualitas dari laporan keuangan yang telah disusun.
1.2 Rumusan Masalah
1. Jelaskan Mengenai Standar Akuntansi Keuangan?
2. Jelaskan Mengenai Standar Profesional Akuntan Publik?
3. Jelaskan Mengenai International Financial Reporting Standards (IFRS)?
1.3 Tujuan
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori Akuntansi
2. Untuk mengetahui dan memahami tentang Standar Akuntansi (SAK, SPAP dan IFRS)
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
A. Pengertian Standar Akuntansi Keuangan
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah suatu kerangka dalam prosedur pembuatan laporan keuangan agar terjadi keseragaman dalam penyajian laporan keuangan. Standar Akuntansi Keuangan (SAK) merupakan hasil perumusan Komite Prinsipil Akuntansi Indonesia pada tahun 1994 menggantikan Prinsip Akuntansi Indonesia tahun 1984. SAK di Indonesia merupakan terapan dari beberapa standard akuntansi yang ada seperti, IAS, IFRS, ETAP, GAAP. Selain itu ada juga PSAK syariah dan juga SAP. Sebagai akibat dari perkembangan teknologi yang cepat dan pertumbuhan ekonomi ang pesat diabad ini, telah timbul berbagai bidang spesialisasi dalam akuntansi.
Salah satu bidang spesialisasi akuntansi tersebut adalah akuntansi keuangan.
Menurut (Kieso, Weygandt, & D.Warfield, 2018) akuntansi keuangan adalah: "Proses yang berakhir pada penyusunan laporan keuangan yang berhubungan dengan perusahaan secara keseluruhan untuk digunakan, oleh pihak-pihak baik didalam maupun diluar perusahaan tersebut".
B. Tujuan Standar Akuntansi Keuangan
Adapun tujuan standar akuntansi keuangan yang baku adalah:
1. Dapat memberikan informasi tentang posisi keuangan perusahaan, prestasi dan kegiatan perusahaan, informasi yang disusun berdasarkan prinsip akuntansi yang lazim diharapkan mempunyai sifat jelas, konsisten, terpercaya dan dapat diperbandingkan.
2. Memberikan pedoman dan peraturan kerja bagi akuntan publik agar mereka dapat melaksanakan tugas dengan hati-hati, independen dan dapat mengabdikankeahliannya dan kejujurannya melalui penyusunan laporan akuntansi setelah melalui pemeriksaan akuntan.
3. Memberikan database pada pemerintah tentang berbagai informasi yang dianggap penting dalam perhitungan pajak, peraturan tentang perusahaan, perencanaan, dan pengaturan ekonomi dan peningkatan efisiensi ekonomi serta tujuan makro lainnya.
4. Dapat menarik perhatian para ahli dan praktisi dibidang teori dan prinsip akuntansi.
C. Kerangka Dasar SAK Umum
Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan (KKPK) merupakan pengaturan yang merumuskan konsep yang mendasari penyusunan dan penyajian laporan keuangan untuk pengguna eksternal. Kerangka Konseptual bukan merupakan PSAK sehingga tidak mendefinisikan standar untuk pengukuran atau isu pengungkapan tertentu. Kerangka Konseptual ini tidak mengungguli PSAK tertentu. Jika terdapat perbedaan antara PSAK dan KKPK, maka persyaratan yang ada dalam PSAK mengungguli persyaratan yang ada dalam Kerangka Konseptual
D. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
Definisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK adalah suatu kerangka prosedur petunjuk untuk pembuatan laporan keuangan akuntansi yang berisi peraturan yang berkaitan dengan pencatatan, penyusunan, perlakuan, serta penyajian laporan keuangan.
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) menetapkan dasar-dasar penyajian laporan keuangan yang memiliki tujuan umum untuk bisa dibandingkan dengan baik dengan laporan keuangan yang sebelumnya ataupun laporan keuangan lain
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan disusun oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) yang didasarkan pada kondisi yang sedang berjalan dan sudah disepakati dan sudah disahkan oleh institut atau lembaga resmi di Indonesia.
E. Jenis Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia 1. PSAK-IFRS
PSAK-IFRS merupakan singkatan dari Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan International Financial Report Standard. Kata PSAK sendiri merupakan nama lain dari kata SAK yang penggunaanya telah diterapkan sepenuhnya oleh Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) pada tahun 2012.
PSAK-IFRS ini diterapkan untuk badan dengan akuntabilitas publik/umum seperti perbankan, perusahaan publik, asuransi, BUMN, dan emiten. PSAK memberikan kemudahan dalam pencatatan laporan keuangan dan menyajikan informasi yang relevan bagi para pengguna laporan keuangan seperti perusahaan- perusahaan yang ada di Indonesia.
2. SAK-ETAP
SAK-ETAP memiliki kepanjangan yaitu Standar Akuntansi Keuangan - Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik. SAK-ETAP diterapkan untuk badan yang tidak memiliki akuntabilitas publik atau akuntabilitas publiknya tidak terlalu signifikan dan penyusunan laporan keuangannya bertujuan untuk umum bagi para pengguna eksternal. Standar akuntansi ini ditetapkan pada tahun 2009 dan mulai diaplikasikan awal tahun 2010. Namun, penggunaan standar akuntansi ini berlaku secara efektif pada tanggal 1 Januari 2011. SAK-ETAP sendiri menggunakan standar yang telah ditetapkan oleh IFRS yaitu pada bidang Small Medium Enterprise (Usaha Kecil Menengah). Standar akuntansi ini sebenarnya ditunjukkan untuk badan usaha menengah dan kecil.
3. PSAK Syariah
Standar akuntansi syariah termasuk salah satu cabang akuntansi yang tergolong baru. PSAK Syariah ini diterapkan untuk badan usaha yang bertransaksi berbasis/secara syariah baik itu dilakukan oleh lembaga syariah maupun non syariah. Pembuatan standar akuntansi berbasis syariah ini dilakukan dengan tujuan memudahkan penyelenggaraan berbagai lembaga berbasis syariah seperti koperasi syariah, pegadaian syariah, badan zakat, bank syariah, dan sebagainya.
4. SAP
SAP merupakan standar akuntansi pemerintah yang dibentuk oleh Komite Standar Akuntansi Pemerintah (KSAP). Penyusunan standar akuntansi ini mengacu pada kerangka konseptual akuntansi pemerintahan.
Penggunaan SAP diterapkan untuk pihak pemerintah dalam menyusun
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) dan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD). Tujuan penyusunan laporan keuangan dengan menggunakan SAP yaitu untuk menjamin transparansi, partisipasi, dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara agar terwujud pemerintahan yang lebih baik. SAP sendiri telah ditetapkan sebagai Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 24 Tahun 2005 pada tanggal 13 Juni 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah.
2.2Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) A. Pengertian SPAP
Standar Profesional Akuntan Publik (disingkat SPAP) adalah kodifikasi berbagai pernyataan standar teknis yang merupakan panduan dalam memberikan jasa bagi akuntan publik di Indonesia. SPAP dikeluarkan oleh Dewan Standar Profesional Akuntan Publik Institut Akuntan Publik Indonesia (DSPAP IAPI).
B. Standar yang tercakup dalam SPAP
Standar Auditing adalah sepuluh standar yang ditetapkan dan disahkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI), yang terdiri dari standar umum, standar pekerjaan lapangan, dan standar pelaporan beserta interpretasinya. Standar auditing merupakan pedoman audit atas laporan keuangan historis. Standar auditing terdiri atas sepuluh standar dan dirinci dalam bentuk Standar Perikatan Audit (SPA).
Dengan demikian SPA merupakan penjabaran lebih lanjut masing-masing standar yang tercantum di dalam standar auditing. Terdiri dari 3 standar umum, 3 standar pekerjaan lapangan, dan 4 standar pelaporan.
1. Standar Umum
Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor.
Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan, independensi dalam sikap mental harus dipertahankan oleh auditor.
Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama.
2. Standar Pekerjaan Lapangan
Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten harus disupervisi dengan semestinya.
Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup oengujian yang akan dilakukan.
Bukti audit yang kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan, dan konfirmasi sebagai dasar memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang diaudit.
3. Standar Pelaporan
Laporan harus menyebutkan asersi yang dilaporkan dan menyatakan sifat perikatan atestasi yang bersangkutan.
Laporan harus menyatakan simpulan praktisi mengenai apakah asersi disajikan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan atau kriteria yang dinyatakan dipakai sebagai alat pengukur.
Laporan harus menyatakan semua keberatan praktisi yang signifikan tentang perikatan dan penyajian asersi.
Laporan suatu perikatan untuk mengevaluasi suatu asersi yang disusun berdasarkan kriteria yang disepakati atau berdasarkan suatu perikatan untuk melaksanakan prosedur yang disepakati harus berisi suatu pernyataan tentang keterbatasan pemakaian laporan hanya oleh pihak- pihak yang menyepakati kriteria tersebut.
2.3 International Financial Reporting Standards (IFRS)
A. Pengertian International Financial Reporting Standards (IFRS)
Standar Pelaporan Keuangan Internasional (International Financial Reporting Standards (IFRS) adalah Standar dasar, Pengertian dan Kerangka Kerja yang diadaptasi oleh Badan Standar Akuntansi Internasional (International Accounting Standards Board (IASB)). Sejumlah standar yang dibentuk sebagai bagian dari IFRS dikenal dengan nama terdahulu Internasional Accounting Standards (IAS). IAS dikeluarkan antara tahun 1973 dan 2001 oleh Badan Komite Standar Akuntansi Internasional (Internasional
Accounting Standards Committee (IASC)).Pada tanggal 1 April 2001, IASB baru mengambil alih tanggung jawab guna menyusun Standar Akuntansi Internasional dari IASC. Selama pertemuan pertamanya, Badan baru ini mengadaptasi IAS dan SIC yang telah ada. IASB terus mengembangkan standar dan menamai standar-standar barunya dengan nama IFRS.
IFRS adalah singkatan dari International Financial Accounting Standard yang merupakan Standar Pelaporan Keuangan Internasional.IFRS adalah bagian dari akuntansi internasional yang mengatur dan melaporkan informasi keuangan setiap negara.IFRS kadang-kadang bertentangan dengan IAS (International Accounting Standards) yaitu standar international sebelum diganti dengan IFRS.International Financial Accounting Standard (IFRS) berasal dari pernyataan Akuntan yang berbasis di IASB atau London International Standards Board.IASB sendiri adalah Organisasi yang memiliki tujuan untuk mengembangkan dan mendorong penggunaan standar akuntansi global yangberkualitas tinggi, dapat dipahami dan dapat diperbandingkan.
Pada Awalnya, IFRS berguna sebagai upaya untuk menyelaraskan akuntansi di seluruh Uni Eropa, tetapi nilai harmonisasi cepat membuat konsep menarik di seluruh dunia. IFRS digunakan di banyak bagian dunia, termasuk Uni Eropa, India, Hong Kong, Australia, Malaysia, Pakistan, negara-negara GCC, Rusia, Chili, Filipina, Afrika Selatan, Singapura dan Turki, tapi tidak di Amerika Serikat. Saat ini, lebih dari 120 negara mengizinkan dan mengharuskan IFRS untuk perusahaan publik, dengan lebih banyak negara diharapkan untuk transisi ke IFRS pada tahun 2016.
B. Tujuan International Financial Reporting Standards
Tujuan IFRS adalah :memastikan bahwa laporan keungan interim perusahaan untuk periode- periode yang dimaksukan dalam laporan keuangan tahunan, mengandung informasi berkualitas tinggi yang :
Transparansi bagi para pengguna dan dapat dibandingkan sepanjang peiode yang disajikan.
Menyediakan titik awal yang memadai untuk akuntansi yang berdasarkan pada IFRS.
Dapat dihasilkan dengan biaya yang tidak melebihi manfaat untuk para pengguna.
C. Manfaat International Financial Reporting Standards Manfaat dari penerapan IFRS sebagai berikut :
Meningkatkan daya banding laporan keuangan
Memberikan informasi yang berkualitas di pasar modal Internasional.
Menghilangkan hambatan arus modal Internasional dengan mengurangi perbedaan dalam ketentuan pelaporan keuangan.
Mengurangi biaya pelaporan keuangan perusahaan multinasional dan biaya untuk analisis keuangan bagi para analis.
Meningkatkan kualitas pelaporan keuangan menuju best practice
D. Karakteristik IFRS
1. IFRS menggunakan principle base yang lebih menekankan pada interpretasi dan aplikasi atas standar sehingga berfokus pada spirit penerapan acuan tersebut.
2. IFRS membutuhkan penilaian atas substansi transaksi dan evaluasi atas presentasi akuntansi yang mencerminkan realitas ekonomi.
3. Standar internasional ini membutuhkan professional judgement dalam penerapan standar akuntansi.
4. IFRS banyak menggunakan fair value dalam setiap penilaiannya.
5. IFRS memiliki disclosure yang lebih banyak.
E. Standar Dalam IFRS
IFRS memiliki standar yang harus digunakan dalam penyajian laporan keuangan.
Berikut Ini standar yang perlu kamu pahami, yaitu:
1. Pernyataan pada Neraca Keuangan
IFRS punya kontribusi besar dalam menyusun neraca keuangan (balance sheet). Dengan demikian dapat diketahui bahwa terdapat perputaran aset pada perusahaan dan berjalan dengan semestinya.
2. Pernyataan Atas Perubahan Ekuitas
Perusahaan yang memperoleh laba, tidak semuanya akan dibagikan pada pemegang saham (stockholder). Sebagian laba tersebut akan disimpan perusahaan untuk berbagai keperluan misalnya untuk ekspansi bisnis.
Laba tersebut disebut laba ditahan dan biaya yang masuk akan mengubah ekuitas perusahaan. IFRS adalah standar yang cocok digunakan untuk membuat catatan laba ditahan karena investor perlu tahu laba ditahan tersebut digunakan untuk kegiatan bisnis apa saja.
3. Pernyataan Penghasilan yang Meliputi Banyak Hal
Penghasilan suatu perusahaan tidak hanya berasal dari satu sumber saja. Untuk menyajikan laporan keuangan, perusahaan membutuhkan IFRS sebagai acuan dalam membuat laporan keuangan sehingga laporan keuangan tersebut menjadi lebih spesifik dan mudah dikenali.
4. Penyajian Laporan Arus Kas
Laporan arus kas merupakan salah satu laporan yang mencatat semua transaksi dalam satu periode tertentu. Standar IFRS tentu akan membantu penyajian laporan arus kas ini yang diambil dari biaya operasional, pembiayaan lain, dan investasi
F. Penerapan IFRS di Indonesia
Sementara itu, untuk di Indonesia pengadopsian standar laporan akuntansi IFRS telah dimulai sejak tahun 2008. Adapun proses pengdopsian IFRS ke dalam PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) sampai tahun 2010. Kemudian pada 2011, Indonesia tengah mempersiapkan infrastruktur pendukung guna mengimplementasikan PSAK yang akan mengadopsi IFRS.
Baru pada tahun 2012 Indonesia secara penuh mengadopsi IFRS di perusahaan- perusahaan tertentu.
Perlu diketahui bahwa standar IFRS tidak diterapkan oleh seluruh lembaga yang ada di Indonesia. hanya beberapa lembaga saja yang wajib menerapkan atau menggunakan standar IFRS, antara lain perbankan, BUMN, perusahaan asuransi dan perusahaan publik. Alasan dari pemilihan beberapa lembaga di atas untuk menggunakan standar IFRS, karena lembaga-lembaga tersebut terlibat langsung dengan masyarakat. Hal ini dapat diartikan bahwa penggunaan standar IFRS berguna untuk memberi informasi relevan kepada semua pengguna atau pembaca laporan keuangan yang dimaksud.
BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Kesimpulan dari standar akuntansi seperti SAK (Standar Akuntansi Keuangan), SPAP (Standar Profesional Akuntan Publik), dan IFRS (International Financial Reporting Standards) adalah untuk memberikan kerangka kerja yang konsisten dan dapat dipercaya dalam menyajikan informasi keuangan suatu entitas kepada para pemangku kepentingan, seperti investor, kreditur, dan pengambil keputusan. Ini membantu memastikan bahwa laporan keuangan dapat dipahami, dibandingkan, dan diandalkan, sehingga memfasilitasi pengambilan keputusan yang baik.