• Tidak ada hasil yang ditemukan

Standar Operasional Prosedur Senam Nifas

N/A
N/A
nurhayati nong

Academic year: 2024

Membagikan "Standar Operasional Prosedur Senam Nifas"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Tugas Kelompok

“ Standar Oprasional Prosedur (SOP) Senam Nifas”

Mata Kuliah Evidance Base Midwifery Dosen Pengampu : Risnawati, S.ST., M.Keb

Oleh : Kelompok 3 Devi Rahmayanti

Dyan Arisca Miftahul Jannah

Veronika Junelin Kristina Tampubolon

Program Studi S1 Kebidanan

Institut Teknologi Kesehatan & Sains Wiyata Husada Samarinda

Tahun 2021

(2)

Pengertian Senam nifas merupakan suatu latihan yang dapat dilakukan 24 jam setelah melahirkan dengan gerakan yang telah disesuaikan dengan kondisi ibu-ibu setelah melahirkan.

Tujuan Tujuan dari pelaksanaan senam nifas yaitu : 1. Mengurangi sakit pada otot-otot 2. Melancarkan peredaran darah

3. Mengencangkan otot-otot dan perineum

4. Melancarkan pengeluaran lochea (sisa darah setelah melahirkan) 5. Mempercepat involusio uteri

6. Mencegah komplikasi : emboli, thrombus.

Alat dan Bahan 1. Matras 2. Bantal

Prosesdur 1. Jelaskan prosedur pada ibu dan jaga privacy.

2. Berbaring dengan lutut di tekuk. Tempatkan tangan diatas perut di bawah area iga-iga. Napas dalam dan lambat melalui hidung dan kemudian keluarkan melalui mulut.

SOP Senam Nifas

Mata Kuliah Evidence Based Midwifery Dosen Pengampu :

Risnawati, S.ST., M.Keb

Kelompok 3 Asuhan Kebidanan Pada

Masa Nifas Anggota : 1. Devi Rahmayanti 2. Dyan Arisca 3. Miftahul Jannah 4. Veronika Junelin

Kristina Tampubolon

(3)

3. Berbaring terlentang, lengan dikeataskan diatas kepala, telapak terbuka keatas. Kendurkan lengan kiri sedikit dan regangkan lengan kanan. Pada waktu yang bersamaaan rilekskan kaki kiri dan regangkan kaki kanan.

4. Berbaring terlentang. Kedua kaki sedikit diregangkan. Tarik dasar panggul, tahan selama tiga detik dan kemudian rileks.

5. Memiringkan panggul. Berbaring, lutut ditekuk. Kencangkan otot- otot perut sampai tulang punggung mendatar dan kencangkan otot- otot bokong tahan 3 detik kemudian rileks.

6. Berbaring terlentang, lutut ditekuk, lengan dijulurkan ke lutut.

Angkat kepala dan bahu kira-kira 45 derajat, tahan 3 detik dan rilekskan dengan perlahan.

7. Posisi yang sama seperti diatas. Tempatkan lengan lurus di bagian luar lutut kiri.

(4)

8. Tidur terlentang, kedua lengan di bawah kepala dan kedua kaki diluruskan. angkat kedua kaki sehingga pinggul dan lutut mendekati badan semaksimal mungkin. Lalu luruskan dan angkat kaki kiri dan kanan vertical dan perlahan-lahan turunkan kembali ke lantai.

9. Tidur terlentang dengan kaki terangkat ke atas, dengan jalan meletakkan kursi di ujung kasur, badan agak melengkung dengan letak paha dan kaki bawah lebih atas. Lakukan gerakan pada jari- jari kaki seperti mencakar dan meregangkan. Lakukan ini selama setengah menit.

10. Gerakan ujung kaki secara teratur seperti lingkaran dari luar ke dalam dan dari dalam keluar. Lakukan gerakan ini selama setengah menit.

11. Lakukan gerakan telapak kaki kiri dan kanan ke atas dan ke bawah seperti gerakan menggergaji. Lakukan selama setengah menit.

(5)

12. Tidur terlentang kedua tangan bebas bergerak. Lakukan gerakan dimana lutut mendekati badan, bergantian kaki kiri dan kaki kanan, sedangkan tangan memegang ujung kaki, dan urutlah mulai dari ujung kaki sampai batas betis, lutut dan paha. Lakukan gerakan ini 8 sampai 10 kali setiap hari.

13. Berbaring terlentang, kaki terangkat ke atas, kedua tangan di bawah kepala. Jepitlah bantal diantara kedua kaki dan tekanlah sekuat-kuatnya. Pada waktu bersamaan angkatlah pantat dari kasur dengan melengkungkan badan. Lakukan sebanyak 4 sampai 6 kali selama setengah menit.

14. Tidur terlentang, kaki terangkat ke atas, kedua lengan di samping badan. kaki kanan disilangkan di atas kaki kiri dan tekan yang kuat.

Pada saat yang sama tegangkan kaki dan kendorkan lagi perlahan- lahan dalam gerakan selama 4 detik. Lakukanlah ini 4 sampai 6 kali selama setengah menit.

15. Bereskan pasien dan alat

Rapikan alat bekas pakai dan persilahkan ibu untuk duduk

(6)

Kembali.

16. Dokumentasikan hasil penkes

Tulis hasil penkes dalam bentuk SOAP

Sumber Zakiyyah, M., Ekasari, T., & Natalia, M. S. (2018). PENDIDIKAN KESEHATAN DAN PELATIHAN SENAM NIFAS  . J-

PENGMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat), 2(1), 11–16.

https://ojshafshawaty.ac.id/index.php/jpengmas/article/view/120/60

Referensi

Dokumen terkait

Alasan mengapa ibu sesudah melahirkan perlu melakukan senam nifas, antara lain:Karena otot dasar panggul meregang, otot dinding perut kendor Sikap dan bentuk tubuh berubah

Tujuan: Karya Tulis Ilmiah ini bertujuan untuk mengetahui manfaat senam nifas pada kondisi post section caesarian yaitu untuk mengurangi nyeri di sekitar incisi, meningkatkan

Dari berbagai masalah yang telah penulis paparkan di atas, penulis membatasi permasalahan hanya pada pengaruh senam nifas terhadap kekuatan otot perut paska

Senam nifas adalah latihan gerak yang dilakukan secepat mungkin setelah ibu melahirkan agar otot-otot yang mengalami peregangan selama proses kehamilan dan

Senam kaki merupakan latihan yang dilakukan bagi penderita diabetes melitus untuk mencegah terjadinya komplikasi pada kaki (diabetic foot) dan membantu melancarkan

efek relaksasi karena gerakan-gerakan senam dapat membantu melancarkan peredaran darah yang berada di sekitar rahim, mengurangi produksi prostaglandin dan mengurangi

Kesimpulan: Berdasarkan hasil analisa Single-Case Research dengan AB Design dapat diambil kesimpulan bahwa senam nifas dapat meningkatkan kekuatan otot perut paska

Salah satu cara agar kontraksi tetap baik sampai akhir nifas adalah mobilisasi dan gerakan sederhana seperti senam nifas, karena dengan senam nifas maka otot-otot