DIREKTORAT PENATAGUNAAN TANAH DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN AGRARIA
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL 2017
Standardisasi Basisdata Spasial
Penatagunaan Tanah
Jln. KH. Agus Salim No. 58 Jakarta Pusat
Fax: 021-3154683
Email: [email protected]
KATA PENGANTAR
Standardisasi Basisdata Spasial Penatagunaan Tanah merupakan buku panduan yang berisi klasifikasi dan deskripsi Penggunaan Tanah dan Penguasaan Tanah di Indonesia untuk keperluan pembuatan, pengolahan dan analisis data spasial/peta/informasi geospasial tematik di Lingkungan Direktorat Penatagunaan Tanah, Direktorat Jenderal Penataan Agraria Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional.
Dalam buku panduan Standardisasi Basisdata Spasial Penatagunaan Tanah ini, skala kedetilan untuk klasifikasi jenis penggunaan tanah dibedakan antara wilayah perdesaan (rural) dan wilayah perkotaan (urban), sementara skala kedetilan untuk klasifikasi jenis penguasaan tanah dibedakan berdasarkan tingkat wilayah administrasi.
Skala kedetilan klasifikasi jenis penggunaan tanah di wilayah perdesaan dikelaskan/dikelompokkan dalam skala : 1:100K, 1:50K, 1:25K/12.5K dan untuk wilayah perkotaan dikelompokkan dalam skala : 1:25K, 1:10K dan 1:5K/2.5K. Sementara untuk skala kedetilan klasifikasi jenis penguasaan tanah dibedakan/dikelompokkan dalam 3 wilayah administrasi yaitu : (1) Nasional, Provinsi dan Pulau; (2) Kabupaten/Kota dan (3) Kecamatan dan Desa/Kelurahan.
Saat ini masih terdapat berbagai macam persepsi dan pengertian/definisi dalam klasifikasi jenis penggunaan tanah dan penguasaan tanah. Buku Standardisasi Basisdata Spasial Penatagunaan Tanah ini dimaksudkan untuk menyatukan/menyeragamkan persepsi, pengertian/definisi dan pemahaman sehingga akan memudahkan dalam pengumpulan data, pengolahan dan analisis data serta memudahkan terutama dalam hal integrasi data spasial dari tingkat wilayah terendah (kecamatan) sampai tingkat nasonal, atau dari sekala besar 1:5K menjadi sekala 1:250K.
Standardisasi Basisdata Spasial Penatagunaan Tanah ini mengacu pada Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 1 tahun 1997 tentang Pemetaan Penggunaan Tanah Perdesaan, Penggunaan Tanah Perkotaan, Kemampuan Tanah dan Penggunaan Simbol/Warna, yang saat ini dirasa sudah tidak memenuhi persyaratan teknis dalam hal simbol, warna dan keragaman jenis penggunaan tanah yang terus bertambah/berkembang.
Standardisasi Basisdata Spasial Penatagunaan Tanah ini merupakan salah satu kegiatan Direktorat Penatagunaan Tanah pada tahun anggaran 2017.
Jakarta, Desember 2017
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... ii
1. Pendahuluan ... 1
2. Konsep Model Data(Conceptual View) ...
23. Ruang Lingkup ... 3
4. Struktur Data (Logical View) ...
35. Penyimpanan Data (Physical View)...
36. Penyimpanan file (directory structure) ... 5
STRUKTUR TABEL ATRIBUT FITUR ... 6
DAFTAR KODE PROVINSI DI INDONESIA ... 10
KLASIFIKASI DAN SIMBOL JENIS PENGGUNAAN TANAH PERDESAAN SKALA ≤ 1 : 100.000 ... 11
KLASIFIKASI DAN SIMBOL JENIS PENGGUNAAN TANAH PERDESAAN SKALA 1 : 50.000 ... 12
KLASIFIKASI DAN SIMBOL JENIS PENGGUNAAN TANAH PERDESAAN SKALA 1 : 25.000/12.500 ... 15
KLASIFIKASI DAN SIMBOL JENIS PENGGUNAAN TANAH PERKOTAAN SKALA 1 : 25.000 ... 19
KLASIFIKASI DAN SIMBOL JENIS PENGGUNAAN TANAH PERKOTAAN SKALA 1 : 10.000 ... 20
KLASIFIKASI DAN SIMBOL JENIS PENGGUNAAN TANAH PERKOTAAN SKALA 1 : 5.000 / 1 : 2.500 ... 22
KLASIFIKASI DAN SIMBOL JENIS PENGUASAAN TANAH SKALA PROVINSI, PULAU DAN NASIONAL ... 28
KLASIFIKASI DAN SIMBOL JENIS PENGUASAAN TANAH SKALA KABUPATE/KOTA ... 28
KLASIFIKASI DAN SIMBOL JENIS PENGUASAAN TANAH SKALA KECAMATAN DAN DESA/KELURAHAN ... 30
Deskripsi Penggunaan Tanah ... 32
Deskripsi Gambaran Umum Penguasaan Tanah (GUPT) ... 45
Standarisasi Basisdata Spasial PENATAGUNAAN TANAH
1. Pendahuluan
Data dan informasi geospasial penggunaan tanah dan penguasaan tanah merupakan data yang wajib tersedia di lingkungan Direktorat Penatagunaan Tanah Direktorat Jenderal Penataan Agraria Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional. Dengan keluarnya Undang-undang Nomor 4 tahun 2011 tentang Geospasial jo. Peraturan Presiden nomor 6 tahun 2016 jo. Peraturan Kepala Badan Informasi Geospasial , Badan Pertanahan Nasional bertanggungjawab sebagai walidata peta penggunaan tanah dan peta penguasaan tanah dalam kebijakan gerakan menuju Satu Peta (one map policy).
Dengan berkembangnya teknologi informasi dalam bidang geospasial, Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 1 tahun 1997 tentang Pemetaan Penggunaan Tanah Perdesaan, Penggunaan Tanah Perkotaan, Kemampuan Tanah dan Penggunaan Simbol/Warna sudah tidak memnuhi persyaratan teknis dalam hal penggunaan symbol dan warna. Kegiatan Standardisasi Basisdata Penatagunaan Tanah ini diharapkan adanya keseragaman dalam pengklasifikasian peta penggunaan tanah maupun peta penguasan tanah berikut cara penggambarannya.
Klasifikasi data data penggunaan tanah untuk daerah perdesaan (rural), harus berbeda dengan klasifikasi data penggunaan tanah untuk daerah perkotaan(urban).
Begitu juga tingkat kedetilan untuk daerah perkotaan berbeda dengan tingkat kedetilan untuk daerah perdesaan. Klasifikasi dan tingkat kedetilan penguasaan tanah untuk wilayah desa dan kecamatan berbeda dengan wilayah kabupaten/kota maupun provinsi.
Dengan adanya Standarisasi Basisdata Spasial Penatagunaan Tanah ini, diharapkan dapat tercapai keseragaman dan kesatuan pendapat dalam pengertian dan wawasan terhadap penggunaan tanah perdesaan, penggunaan tanah perkotaan, dan gambaran umum penguasaan tanah serta penggunaan simbol/warna dan format peta sebagai sarana penyajiannya.
Hasil kegiatan Standarisasi Basisdata Spasial Penatagunaan Tanah ini dapat
digunakan sebagai bahan untuk menyusun SNI penggambaran peta penggunaan tanah
dan penguasaan tanah. Sehingga hasilnya dapat dikorelasikan dan digabungkan dalam rangka mendukung kebijakan gerakan menuju Satu Peta (one map policy).
2. Konsep Model Data (Conceptual View)
Lereng (B) Kdlm Efektif (U) Tekstur (X) Drainase (D) Erosi (E)
Faktor Pembatas (J) Penggunaan
Tanah (Q), (G)
Ijin Lokasi (I) RTRW
(W)
GUPT (O)
Kemampuan Tanah
(L) Peta Dasar
(A), (K) (H), (C), (T), Citra, DEM, Scan
RBI
- Kehutanan - Pertambangan - Jenis Tanah
Basis data Aplikasi data
Persediaan Tanah (S)
Pola Penatagunaan
Tanah (Y)
Ketersediaan Tanah (V)
Monitoring Alih Guna Tanah (M)
Neraca Penatagunaaan
Tanah (N)
3. Ruang Lingkup
Dalam kegiatan Standardisasi Basisdata Penatagunaan Tanah ini, lingkup pekerjaan yang harus diselesaikan adalah
a. Klasifikasi Penggunaan Tanah Perdesaan b. Klasifikasi Penggunaan Tanah Perkotaan c. Klasifikasi Penguasaan Tanah.
4. Struktur Data (Logical View)
Jenis-jenis data di dalam model data diterjemahkan menjadi sejumlah data tematik (tema) dan jenis fitur (feature type). Jenis tema dan feature type diuraikan di dalam sheet
“Rancangan Struktur Tabel Atribut Fitur” di dalam file “Struktur Data.xls”. Struktur atribut diupayakan agar dapat menampung keperluan pengolahan data spasial dan untuk keperluan kartografi. Klasifikasi tema dibuat secara hirarkis dan terbuka agar mudah menambahkan kelas sesuai perkembangan kebutuhan.
5. Penyimpanan Data (Physical View)
Format data:
Shapefile (.shp)
Satu shapefile terdiri dari:
<nama_file>.shp (menyimpan geometri fitur)
<nama_file>.shx (menyimpan index dari geometri fitur)
<nama_file>.dbf (menyimpan atribut fitur)
<nama_file>.sbn dan .sbx (menyimpan indeks spasial fitur, setelah ada proses join)
<nama_file>.ain dan .aih (menyimpan indeks atribut fitur, setelah ada proses link)
<nama_file>.prj (menyimpan definisi proyeksi peta)
<nama_file>.htm/xml (menyimpan metadata shapefile, menurut format FGDC STD-001-1998)
Nama folder/file:
Hindari penggunaan spasi pada nama folder/file
Nama wilayah:
Nama provinsi seragam sepanjang 3 huruf (lihat sheet “Nama_prov”)
Untuk nama provinsi yang menggunakan nama pulau, 2 huruf pertama adalah nama pulau (mis. SM untuk Sumatera, SL untuk Sulawesi, JW untuk Jawa, …).
Huruf ketiga adalah nama mataangin (U: Utara. B: Barat, S: Selatan, H: Tengah, M:
Timur, R: Tenggara).
Nama provinsi yang sudah lazim menggunakan 3 huruf tetap dipertahankan (NAD, DKI, DIY, NTB, NTT).
Nama provinsi lainnya sesuai kesepakatan.
Untuk nama wilayah di bawah provinsi gunakan akronim yang ringkas, namun mudah mengingatkan nama wilayah ybs. Gunakan nama yang sudah disepakati secara konsisten untuk semua data.
Nama file tema (shapefile):
[kode tema]_[nama-wilayah / no-blad / ...]_[jenis fitur]_[proyeksi peta]_[ ... ].shp Tambahkan akhiran (suffix) lainnya sesuai keperluan (mis. sumber data, tahun data, …)
Penamaan file yang terstruktur ini dimaksudkan agar mudah dalam mencari (querying & browsing) data
Contoh :
h_halbar_line_geo.shp, adalah shapefile mengenai:
tema : sungai (h)
nama wilayah : kabupaten halmahera barat (harus konsisten di semua tema) jenis fitur : garis/line/polyline
proyeksi peta : geografi
a_mlu_ point_utm.shp:
tema : administrasi (a)
wilayah : provinsi maluku utara (mlu)
jenis fitur : titik/point, menunjukkan letak tempat yang berhubungan dengan administrasi (ibukota kabupaten, kecamatan, …)
proyeksi peta : utm
kode tema lihat di ‘Kode peta.doc’
jenis fitur : poly utk poligon, line utk garis, point utk titik
proyeksi peta :
geo utk geografi utm utk proyeksi utm
mtr utk proyeksi mercator (utk wilayah yg cakupannya melebihi zone utm) parameter mercator :
false easting : 0
false northing : 1500000 central meridian : 90 standard parallel : 0
datum : WGS-84
file definisi proyeksi peta (.prj) harus ada di semua tema, agar mudah mengubah proyeksi
6. Penyimpanan file (directory structure) :
File basisdata disimpan di dalam directory/folder “Basisdata”. Di bawahnya minimal terdapat subdirectory sebagai berikut:
<drive>:\basisdata\
--doc
--dokumentasi mengenai basisdata --indo
--data cakupan indonesia --provinsi
–prov1 --kabu1 --kabu2 --kabu…
--prov2 --kabu1 --kabu2 --kabu…
--prov…
--kabu1 --kabu2 --kabu…
--karto
–data untuk keperluan kartografi/layout --tabel
--data tabular, kode atribut, look-up table, ...
--raster
–data data raster yag tidak dibatasi wilayah adm --subdir...
--subdir...
STRUKTUR TABEL ATRIBUT FITUR
1) Peta Dasar
Administrasi (A) - jenis fitur : poly (wilayah administrasi) Nama field Tipe data Precision Desimal Ket
Provcode Text 2 Kode provinsi (BPS)
Kabucode Text 4 Kode kabupaten/kota
Kecacode Text 7 Kode kecamatan/distrik
Desacode Text 10 Kode desa/kelurahan
Provname Text 40 Nama Provinsi
Kabuname Text 40 Nama Kabupaten/kota
Kecaname Text 40 Nama Kecamatan/distrik
Desaname Text 40 Nama desa/kelurahan
Administrasi (A) - jenis fitur : line (batas administrasi) Nama field Tipe data Precision Desimal Ket
Acode Numeric 4 0 Kode batas adm
Aname Text 30 Nama batas adm
Acode Aname
100 Batas negara
200 Batas provinsi
300 Batas kabupaten/kota 400 Batas kecamatan/distrik 500 Batas desa/kelurahan
Administrasi (A) - jenis fitur : point (pusat/ibu kota administrasi) Nama field Tipe data Precision Desimal Ket
Acode Numeric 4 0 Kode level adm
Aname Text 30 Nama level adm
Toponimi Text 40 Nama kota ybs
Acode Aname
100 Ibukota provinsi
200 Ibukota kabupaten/kota 300 Ibukota kecamatan/distrik 400 Ibukota desa/kelurahan Jalan (K) - jenis fitur : line
Nama field Tipe data Precision Desimal Ket
Kkcode Numeric 4 0 Kode kualitas jalan
Kfcode Numeric 4 0 Kode fungsi jalan
Kscode Numeric 4 0 Kode status jalan
Kkname Text 30 Kualitas/perkerasan jalan
Kfname Text 30 Fungsi jalan
Ksname Text 30 Status jalan
Toponimi Text 40 Nama jalan ybs
Kkcode Kkname
110 Jalan aspal
120 Jalan batu
130 Jalan beton
140 Jalan tanah
150 Jalan setapak
210 Jalan kereta api 1 jalur 220 Jalan kereta api 2 jalur
230 Jalan lori
240 Jalan monorail
Kfcode Kfname
410 Jalan arteri
420 Jalan kolektor
430 Jalan lokal
440 Jalan lain
450 Jalan tol
460 Jalan akses tol
Kscode Ksname
510 Jalan nasional
520 Jalan provinsi
530 Jalan kabupaten/kota
540 Jalan desa
550 Jalan lingkungan
560 Jalan logging
570 Jalan irigasi
580 Jalan khusus Bandara, pelabuhan, militer, ...
Komunikasi (K) - jenis fitur : point (prasarana perhubungan) Nama field Tipe data Precision Desimal Ket
Kcode Numeric 4 0 Kode prasarana perhubungan
Kname Text 30 Jenis prasarana
Toponimi Text 40 Nama prasarana ybs
Kcode Kname
110 Terminal bus
210 Stasiun kereta api
220 Terminal monorail
310 Pelabuhan laut
320 Pelabuhan sungai
330 Pelabuhan danau
340 Pelabuhan
penyeberangan
350 Dermaga
410 Lapangan terbang
420 Lapangan terbang
perintis
430 Pangkalan udara
Sungai (H) - jenis fitur : line
Nama field Tipe data Precision Desimal Ket
Hcode Numeric 4 0 Kode sungai
Hname Text 30 0 Jenis sungai
Toponimi Text 40 0 Nama sungai ybs
Hcode Hname
110 Sungai 1 garis
120 Sungai 2 garis
210 Irigasi primer
220 Irigasi sekunder
230 Irigasi tersier
310 Danau/situ
320 Waduk
330 Tambak/empang
410 Pantai
420 Pantai dalam (beting, gosong)
430 Muara
Sungai (H) - jenis fitur : poly
Nama field Tipe data Precision Desimal Ket
Hcode Numeric 4 0 Kode sungai
Hname Text 30 0 Jenis sungai
Toponimi Text 40 0 Nama sungai ybs
Hcode Hname
110 Sungai
210 Irigasi
310 Danau/situ
320 Waduk
330 Tambak/empang
Sungai (H) - jenis fitur : point (prasarana/unsur alami yg berkaitan dengan sungai) Nama field Tipe data Precision Desimal Ket
Hcode Numeric 4 0 Kode prasarana irigasi
Hname Text 30 0 Jenis prasarana
Toponimi Text 40 0 Nama prasarana ybs
Hcode Hname
100 Bendungan
110 Bendungan teknis
120 Bendungan semi teknis
130 Bendungan non teknis
200 Pintu air
300 Mata air
400 Sumber air panas
Anotasi (T) - jenis fitur : line (utk sudut rotasi teks <> 0)
Nama field Tipe
data Precision Desimal Ket
Tcode Numeric 4 0 Kode anotasi
Tname Text 30 0 Jenis anotasi
Toponimi Text 40 0 Teks anotasi
Tcode Tname
100 Nama jalan
200 Nama sungai
300 Nama pegunungan
Anotasi (T) - jenis fitur : point
Nama field Tipe
data Precision Desimal Ket
Tcode Numeric 4 0 Kode anotasi
Tname Text 30 0 Jenis anotasi
Toponimi Text 40 0 Teks anotasi
Tcode Tname
110 Nama kampung/tempat
210 Nama gunung
310 Nama pulau
320 Nama tanjung
410 Nama danau
420 Nama waduk
430 Nama sungai
510 Nama laut
520 Nama teluk
530 Nama selat
610 Nama kawasan
2) Penggunaan Tanah
Penggunaan tanah (Q/G) - jenis fitur : poly
Nama field Tipe data Precision Desimal Ket
Qcode100 Numeric 6 0 Kode pgt sekala 1:100000
Qcode50 Numeric 6 0 Kode pgt sekala 1:50000
Qcode25 Numeric 6 0 Kode pgt sekala 1:25000
Qname100 Text 30 Nama pgt sekala 1:100000
Qname50 Text 40 Nama pgt sekala 1:50000
Qname25 Text 50 Nama pgt sekala 1:25000
Qlabel Text 10 Teks utk label/anotasi
Fitcode Text 3 Kode kategori fitur pgt
Idsn Text 6 Kode fitur pgt di IDSN*
*) Infrastruktur Data Spasial
Nasional
3) Gambaran Umum Penguasaan Tanah GUPT (O) - jenis fitur : poly
Nama field Tipe data Precision Desimal Ket
Ocode1 Numeric 6 0 Kode kategori gupt
Ocode2 Numeric 6 0 Kode gupt
Oname1 Text 50 Nama kategori gupt
Oname2 Text 50 Nama gupt
DAFTAR KODE PROVINSI DI INDONESIA
NO PROVINSI KODE
PROV
NAMA
lazim NAMA_3 KETERANGAN
1 NANGGROE ACEH DARUSSALAM 11 NAD NAD lazim 3 huruf
2 SUMATERA UTARA 12 SUMUT SMU u = utara, sm =
sumatera
3 SUMATERA BARAT 13 SUMBAR SMB b = barat
4 RIAU 14 RIAU RIU
6 JAMBI 15 JAMBI JBI
7 SUMATERA SELATAN 16 SUMSEL SMS s = selatan
8 BENGKULU 17 BENGKULU BKL
9 LAMPUNG 18 LAMPUNG LPG
10 KEPULAUAN BANGKA BELITUNG 19 BABEL BBL
5 KEPULAUAN RIAU 20 KEPRI KRI
25 DKI JAKARTA 31 DKI DKI lazim 3 huruf
26 JAWA BARAT 32 JABAR JWB b = barat, jw = jawa
27 JAWA TENGAH 33 JATENG JWH
28 D I YOGYAKARTA 34 DIY DIY lazim 3 huruf
29 JAWA TIMUR 35 JATIM JWM
30 BANTEN 36 BANTEN BNT
31 BALI 51 BALI BLI
32 NUSA TENGGARA BARAT 52 NTB NTB lazim 3 huruf
33 NUSA TENGGARA TIMUR 53 NTT NTT lazim 3 huruf
21 KALIMANTAN BARAT 61 KALBAR KTB
22 KALIMANTAN TENGAH 62 KALTENG KTH
23 KALIMANTAN SELATAN 63 KALSEL KTS
24 KALIMANTAN TIMUR 64 KALTIM KTM m = timur,
kt = kalimantan
11 SULAWESI UTARA 71 SULUT SLU u = utara, sl = sulawesi
12 SULAWESI TENGAH 72 SULTENG SLH h = tengah
13 SULAWESI SELATAN 73 SULSEL SLS
15 SULAWESI TENGGARA 74 SULTRA SLR r = tenggara
16 GORONTALO 75 GORONTALO GTL
14 SULAWESI BARAT 76 SULBAR SLB b = barat, sl = sulawesi
19 MALUKU 81 MALUKU MLK
20 MALUKU UTARA 82 MALUT MLU
17 PAPUA BARAT 91 IRJABAR PPB
18 PAPUA 94 PAPUA PAP
34 KALIMANTAN UTARA 95 KALTARA KTU
KLASIFIKASI DAN SIMBOL
JENIS PENGGUNAAN TANAH PERDESAAN SKALA ≤ 1 : 100.000
CODE100 JENIS PENGGUNAAN TANAH SIMBOL
R.G.B KETERANGAN
1000 Permukiman Warna Solid
2000 Industri Warna Solid
3000 Pertambangan Warna Solid
4000 Persawahan Warna Solid
5000 Pertanian Tanah Kering Semusim Warna Solid
6000 Kebun Warna Solid
7000 Perkebunan Warna Solid
8000 Padang Warna Solid
9000 Hutan Warna Solid
10000 Perairan Darat Warna Solid
11000 Tanah Terbuka Warna Solid
KLASIFIKASI DAN SIMBOL
JENIS PENGGUNAAN TANAH PERDESAAN SKALA 1 : 50.000
CODE50 JENIS PENGGUNAAN TANAH SIMBOL
R.G.B KETERANGAN
1100 Kampung Warna Solid
1200 Perumahan Tebal garis 1, separasi 0
dan 90
1300 Emplasemen Tebal garis 1; angle 45;
separasi 0,8
1400 Bandar Udara Picture Grass, scale x = 1
scale y = 1
1500 Pelabuhan Picture Cyrcle4, scale x =
1 scale y = 1
1600 Sarana Olah Raga Tebal garis 1.5; angle 45;
separasi 1,2
1700 Kuburan/Makam Picture Usg620, angle
90; scale x 0,5 scale y 1
2100 Industri Pertanian Marker size 5; sparasi x
1,5 y 1,5
2200 Industri Non Pertanian Warna Solid
3100 Pertambangan Warna Solid
4100 Sawah irigasi Warna Solid
4200 Sawah Non-Irigasi Tebal garis 1; angle 0 -
90; separasi 1,2
5100 Tegalan/Ladang Warna Solid
5200 Sayuran Picture Usg619, angle 0;
scale x 1 scale y 1
5300 Bunga-bungaan Marker size 3; sparasi x
1,2 y 1,2
CODE50 JENIS PENGGUNAAN TANAH SIMBOL
R.G.B KETERANGAN
6100 Kebun Campuran Warna Solid
6200 Kebun Buah-buahan Marker size 5; angle 0;
sparasi x 2 y 2
7100 Perkebunan Besar Warna Solid
7200 Perkebunan Rakyat Tebal garis 1,2; angle 45
- 135; separasi 1,2
8100 Padang Rumput Warna Solid
8200 Semak Tebal garis 1; angle 90;
separasi 0,5
9100 Hutan Lebat Warna Solid
9200 Hutan Belukar Tebal garis 1,5; angle
90; separasi 1,5
9300 Hutan Sejenis Tebal garis 1; angle 0;
separasi 1
9400 Hutan Rawa Picture Grass, angle 0;
scale x 1 scale y 1
10100 Kolam Tebal garis 0,5; angle 0 -
90; separasi 1
10200 Tambak Picture Usgs627, angle
0; scale x 1 scale y 1
10300 Penggaraman Marker size 5; sparasi x
2 y 2
10400 Rawa Picture Shd100, angle 0;
scale x 1 scale y 1
10500 Sungai Warna Solid
10600 Danau/Telaga Warna Solid
10700 Waduk/Bendungan Warna Solid
CODE50 JENIS PENGGUNAAN TANAH SIMBOL
R.G.B KETERANGAN
10800 Situ Warna Solid
11100 Tanah Tandus Warna Solid
11200 Tanah Rusak Tebal garis 0,5; angle 45
- 315; separasi 1
11300 Tanah penggunaan lain Warna Solid
KLASIFIKASI DAN SIMBOL
JENIS PENGGUNAAN TANAH PERDESAAN SKALA 1 : 25.000/12.500
CODE50 JENIS PENGGUNAAN TANAH SIMBOL
R.G.B Q_Label KETERANGAN
1110 Kampung Jarang Warna Solid
1120 Kampung Padat Warna Solid
1210 Perumahan Jarang Tebal garis 1; angle 45 -
315; separasi 1,2
1220 Perumahan Padat Tebal garis 1; angle 0 -
90; separasi 1
1310 Emplasemen Tetap Tebal garis 1; angle 45;
separasi 0.8
1320 Emplasemen Sementara Tebal garis 1; angle 315;
separasi 0.8
1400 Bandar Udara Picture Grass, angle 0;
scale x 1 scale y 1
1610 Lapangan Olahraga OR Tebal garis 1.5; angle 45;
separasi 1,2
1620 Komplek Olahraga Picture Chert, angle 0;
scale x 0,2 scale y 0,5
1630 Gedung Olahraga Marker size 3; sparasi x
1,5 y 1,5
1640 Padang Golf Golf Picture Grass, angle 0;
scale x 1 scale y 1
1710 Kuburan Nyata Picture Usg620, angle
90; scale x 0,5 scale y 1
1720 Kuburan Tidak nyata Picture Usg619, angle
315; scale x 0,5 scale y 1
2110 Industri Aneka Pangan Picture Usg620, angle
0; scale x 1 scale y 1
2120 Industri Aneka Sandang
Picture Chertylimestone, angle
0; scale x 1 scale y 1
CODE50 JENIS PENGGUNAAN TANAH SIMBOL
R.G.B Q_Label KETERANGAN
2210 Industri Logam Picture Check, angle 0;
scale x 1 scale y 1
2220 Industri Kimia Tebal garis 1; angle 45 -
315; separasi 1,2
2230 Industri Lainnya Tebal garis 1,5. angle
90; separasi 1,2
3120 Pertambangan Tertutup Jns. Tbg Warna Solid
3110 Pertambangan Terbuka Jns. Tbg Tebal garis 1,2; angle 45
- 315; separasi 1,5
4110 Sawah Irigasi Teknis Warna Solid
4120 Sawah Irigasi Non-Teknis Tebal garis 1; angle 0;
separasi 1
4210 Sawah Tadah Hujan Tebal garis 1; angle 45 -
315; separasi 1
4220 Sawah Pasang Surut Picture Usgs616, angle
0; scale x 1 scale y 1
4230 Sawah Lebak Marker size 10; sparasi
x 2 y 2
5110 Tegalan Jns. Tnm Warna Solid
5120 Ladang Jns. Tnm
5200 Sayuran Jns. Tnm Picture Usgs619, angle
0; scale x 1 scale y 1
5300 Bunga-bungaan Jns. Tnm Marker size 3; sparasi x
1,2 y 1,2
6110 Kebun Campuran Belum Produksi B/Jns.
Tnm
Warna Solid Ditulis B/ 3 jenis tanaman
6120 Kebun Campuran Sudah Produksi S/Jns.
Tnm
Warna Solid Ditulis S/ 3 jenis tanaman
CODE50 JENIS PENGGUNAAN TANAH SIMBOL
R.G.B Q_Label KETERANGAN
6210 Kebun Buah-buahan Belum Produksi B/Jns.
Tnm
Marker size 5; sparasi x 2 y 2 Ditulis B/ 3 jns tnm
6220 Kebun Buah-buahan Sudah Produksi Jns. Tnm Marker size 5; sparasi x 2 y 2 Ditulis S/ 3 jns tnm
7110 Perkebunan Besar Belum Produksi B/Jns.
Tnm
Warna Solid Ditulis B/
jenis tanaman
7120 Perkebunan Besar Sudah Produksi S/Jns.
Tnm
Warna Solid Ditulis S/
jenis tanaman
7210 Perkebunan Rakyat Belum Produksi B/Jns.
Tnm
Tebal garis 1,2; angle 45 - 315 separasi 1,2 Ditulis B/ jenis tanaman
7220 Perkebunan Rakyat Sudah Produksi S/Jns.
Tnm
Tebal garis 1,2; angle 45 - 315 separasi 1,2 Ditulis S/ jenis tanaman
8100 Padang Rumput Warna Solid
8110 Alang-alang
Marker size 8; angle 180; sparasi x 2 y 2 Ditulis S/ 3 jns tnm
8200 Semak Tebal garis 1; angle 90
separasi 0.5
8210 Sabana Picture Usgs503, angle
0; scale x 1 scale y 1
8220 Bencah Picture Grass, angle 0;
scale x 1 scale y 1
9100 Hutan Lebat Jns. Tnm Warna Solid
9210 Hutan Belukar Buatan B/Jns.
Tnm
Tebal garis 1,5; angle 90 separasi 1.5 Ditulis B/ 3
jenis tanaman
9220 Hutan Belukar Alami A/Jns.
Tnm
Tebal garis 1,5; angle 90 separasi 1.5 Ditulis A/ 3
jenis tanaman
9310 Hutan Sejenis Buatan B/Jns.
Tnm
Tebal garis 1; angle 0 separasi 1 Ditulis B/ jenis
tanaman
CODE50 JENIS PENGGUNAAN TANAH SIMBOL
R.G.B Q_Label KETERANGAN
9320 Hutan Sejenis Alami A/Jns.
Tnm
Tebal garis 1; angle 0 separasi 1 Ditulis A/ jenis
tanaman
9400 Hutan Rawa Jns. Tnm Picture Grass, angle 0;
scale x 1 scale y 1
10100 Kolam Jns. Ikan
Tebal garis 0,5; angle 0 - 90; separasi 1; sebutkan
jenis ikan
10200 Tambak Jns. Ikan
Picture Usgs627, angle 0; scale x 1 scale y 1;
sebutkan jenis ikan
10300 Penggaraman Marker size 5; sparasi x
2 y 2
10400 Rawa Picture Shd100, angle 0;
scale x 1 scale y 1
10500 Sungai Warna Solid
10600 Danau Warna Solid
10610 Telaga Picture Usgs620, angle
0; scale x 1 scale y 1
10700 Waduk/Bendungan Warna Solid
10800 Situ Warna Solid
11100 Tanah Tandus Warna Solid
11200 Tanah Rusak Tebal garis 0,5; angle 45
- 135; separasi 1
11310 Land Clearing Warna Solid
11320 Hutan baru ditebang Tebal garis 1; angle 0;
separasi 1
*) Nama Jenis tanaman/ikan/penggunaan harus disingkat paling banyak 3 huruf
KLASIFIKASI DAN SIMBOL
JENIS PENGGUNAAN TANAH PERKOTAAN SKALA 1 : 25.000
CODE25 JENIS PENGGUNAAN TANAH SIMBOL
R.G.B KETERANGAN
100000 TANAH PERMUKIMAN Warna Solid
110000 TANAH PERKANTORAN DAN PERDAGANGAN Marker size 5; angle 45;
sparasi x 2 y 2
120000 TANAH INDUSTRI DAN PERGUDANGAN Warna Solid
130000 TANAH JASA Warna Solid
140000 TANAH TIDAK ADA BANGUNAN Warna Solid
150000 TAMAN Picture Usgs503, angle 0;
scale x 1 scale y 1
160000 PERAIRAN Warna Solid
170000 PENGGUNAAN TANAH LAINNYA Warna Solid
KLASIFIKASI DAN SIMBOL
JENIS PENGGUNAAN TANAH PERKOTAAN SKALA 1 : 10.000
CODE25 JENIS PENGGUNAAN TANAH SIMBOL
R.G.B KETERANGAN
100100 Perumahan Tebal garis 1; angle 0 - 90;
separasi 1
100200 Kampung Warna Solid
100300 Perumahan Bertingkat Marker size 3; angle 0;
sparasi x 1,5 y 1,5
100400 Pemakaman Picture Usg620, angle
90; scale x 0,5 scale y 1
110100 Pasar Marker size 1; angle 0;
sparasi x 1 y 1
110200 Perdagangan Umum Tebal garis 0,5; angle 90;
separasi 0,75
110300 Akomodasi dan Rekreasi Tebal garis 1; angle 45 -
315; separasi 1,2
110400 Lembaga Usaha Tebal garis 1; angle 90;
separasi 0,75
110500 Perkantoran Swasta Warna Solid
110600 Prasarana Transportasi Marker size 5; angle 45;
sparasi x 2 y 2
110700 Penggunaan Campuran Marker size 5; angle 0;
sparasi x 1,5 y 1,5
120100 Industri Pertanian Marker size 5; angle 0;
sparasi x 1,5 y 1,5
120200 Industri Non Pertanian Warna Solid
120300 Perbengkelan Warna Solid
120400 Pergudangan Warna Solid
120500 Instalasi Warna Solid
CODE25 JENIS PENGGUNAAN TANAH SIMBOL R.G.B KETERANGAN
130100 Fasilitas Pemerintahan Warna Solid
130200 Fasilitas Pendidikan Warna Solid
130300 Fasilitas Kesehatan Warna Solid
130400 Fasilitas Peribadatan Warna Solid
130500 Fasilitas Layanan Umum Warna Solid
130600 Fasilitas Olahraga Tebal garis 1.5; angle 45;
separasi 1,2
140100 Tanah Kosong Warna Solid
140200 Pertanian Tanah Basah Warna Solid
140300 Pertanian Tanah Kering Warna Solid
150100 Hutan Warna Solid
150200 Jalur Hijau Warna Solid
150300 Taman Kota Picture Usgs503, angle 0;
scale x 1 scale y 1
140500 Perikanan Tebal garis 0,5; angle 0 -
90; separasi 1
160100 Rawa Picture Shd100, angle 0;
scale x 1 scale y 1
160300 Sungai Warna Solid
160200 Danau/Situ/Waduk Warna Solid
160400 Saluran Irigasi Tebal garis 1; angle 45;
separasi 1
170000 JALAN Warna Solid
KLASIFIKASI DAN SIMBOL
JENIS PENGGUNAAN TANAH PERKOTAAN SKALA 1 : 5.000 / 1 : 2.500
CODE25 JENIS PENGGUNAAN TANAH SIMBOL
R.G.B Q_Label KETERANGAN
100110 Perumahan Jarang Tebal garis 1; angle 45 - 315;
separasi 1
100120 Perumahan Padat Tebal garis 1; angle 0 - 90;
separasi 1
100210 Kampung Jarang Warna Solid
100220 Kampung Padat Warna Solid
100310 Rumah Susun RS Marker size 3; angle 0; sparasi
x 1,5 y 1,5
100320 Rumah Susun Umum Picture Chertylimestone, angle
0; scale x 1 scale y 1
100330 Flat Picture Chertylimestone, angle
90; scale x 0.5 scale y 1
100410 Makam Umum Picture Usg620, angle 90;
scale x 0,5 scale y 1
100420 Makam Khusus Picture Sand4, angle 0;
scale x 0,5 scale y 0,5
100430 Makam Pahlawan Picture Usgs721, angle 0;
scale x 1 scale y 1
100440 Makam Komersial Picture Usg616, angle 0;
scale x 1 scale y 1
110110 Pasar Tradisional Marker size 1; angle 0;
sparasi x 1 y 1
110120 Pasar Modern Picture Usg616, angle 0;
scale x 0,5 scale y 0,5
110130 Pasar Khusus Picture Check, angle 0;
scale x 1 scale y 1
110210 Toko/Warung/Kios/Mart Tebal garis 0,5; angle 90;
separasi 0,75
110220 Pertokoan Tebal garis 0,5; angle 45;
separasi 0,75
CODE25 JENIS PENGGUNAAN TANAH SIMBOL
R.G.B Q_Label KETERANGAN
110230 Pusat Perbelanjan/Mall/Plaza Tebal garis 1,2; angle 0;
separasi 1,2
110310 Hotel/Motel/Penginapan Tebal garis 1; angle 45 - 315;
separasi 1,2
110320 Rumah Makan/Resto/Cafe Picture Pat015, angle 0;
scale x 0,30 scale y 0,30
110330 Bioskop Tebal garis 1; angle 90;
separasi 0,5
110340 Tempat Rekreasi Picture Usgs636, angle 0;
scale x 1 scale y 1
110350 Hiburan Khusus Marker size 1; angle 0;
sparasi x 1,2 y 1,2
110360 Museum Picture Check, angle 0;
scale x 1 scale y 1
110410 Lembaga Keuangan/Bank Tebal garis 1; angle 90;
separasi 0,75
110420 Lembaga Keuangan Bukan Bank Tebal garis 1,2; angle 0;
separasi 1,2
110510 Kantor Swasta Warna Solid
110520 Rumah Kantor (Rukan) RK Tebal garis 1; angle 45;
separasi 1
110530 Rumah Toko (Ruko) RT Tebal garis 1; angle 315;
separasi 1
110610 Terminal Umum/Bus Marker size 5; angle 45; sparasi
x 2 y 2
110620 Terminal Khusus/Pool Picture Usgs616, angle 0;
scale x 1 scale y 1
110630 Stasiun/Halte KA Picture Usgs503, angle 0;
scale x 1 scale y 1
110640 Bandar Udara Picture Grass, scale x = 1 scale y
= 1
110650 Pelabuhan Picture Cyrcle4, scale x = 1 scale
y = 1
CODE25 JENIS PENGGUNAAN TANAH SIMBOL
R.G.B Q_Label KETERANGAN
110660 Tempat Parkir Picture Usgs636, angle 0;
scale x 1 scale y 1
110700 Penggunaan Campuran Marker size 5; angle 0; sparasi
x 1,5 y 1,5 sebutkan jenis PT
120110 Industri Aneka Pangan Picture Usg620, angle 0; scale x 1 scale y 1
120120 Industri Aneka Sandang Picture Chertylimestone, angle 0; scale x 1 scale y 1
120210 Industri Logam Picture Check, angle 0; scale x 1
scale y 1
120220 Industri Kimia Tebal garis 1; angle 45 - 315;
separasi 1,2
120230 Industri Lainnya Tebal garis 1,5. angle 90;
separasi 1,2
120310 Perbengkelan Umum Warna Solid
120320 Perbengkelan Khusus Tebal garis 1; angle 0 - 90;
separasi 1
120410 Pergudangan Terbuka Tebal garis 1; angle 90;
separasi 1
120420 Pergudangan Tertutup Warna Solid
120510 Instalasi Listrik Warna Solid
120520 Instalasi Air Bersih Picture Check, angle 0;
scale x 1 scale y 1
120530 Instalasi Minyak/Gas Picture Usgs636, angle 0;
scale x 1 scale y 1
120540 Instalasi Telekomunikasi Marker size 3; angle 45; sparasi x 1,2 y 1,2
120550 Instalasi Iklim Picture Usgs503, angle 0;
scale x 1 scale y 1
120560 Instalasi lainnya Tebal garis 0,5; angle 45 - 315;
separasi 1,5
CODE25 JENIS PENGGUNAAN TANAH SIMBOL
R.G.B Q_Label KETERANGAN
130110 Kantor/Instansi Pemerintahan Warna Solid
130120 Kantor /Bangunan Militer Tebal garis 1,5; angle 90;
separasi 1,5
130210 Perguruan Tinggi Warna Solid
130220 Pendidikan Menengah Tebal garis 1,5; angle 90;
separasi 1
130230 Pendidikan Dasar Tebal garis 1; angle 0;
separasi 1
130240 Pendidikan Khusus Picture Usgs636, angle 0;
scale x 1 scale y 1
130250 Pendidikan Terpadu Picture ChertyLimeStone, angle
0; scale x 0 scale y 0
130260 Pusdiklat Tebal garis 0,5; angle 0 - 90;
separasi 1,2
130310 Rumah Sakit Umum Warna Solid
130320 Rumah Sakit Khusus Marker size 5; angle 0; sparasi
x 2 y 2
130330 Puskesmas/Balai Kesehatan Tebal garis 1; angle 90;
separasi 1
130340 Tempat Pengobatan Khusus Picture Usgs503, angle 0;
scale x 0 scale y 0
130410 Masjid/Langgar/Surau Warna Solid
130420 Gereja Picture Usgs638, angle 0;
scale x 1 scale y 1
130430 Vihara/Kuil/Klenteng Picture Usgs504, angle 0;
scale x 0.75 scale y 0.75
130440 Pura Tebal garis 0,5; angle 45 - 315;
separasi 1
130510 Kantor Pos/ekspedisi/Logistik Warna Solid
CODE25 JENIS PENGGUNAAN TANAH SIMBOL
R.G.B Q_Label KETERANGAN
130520 Kantor Telepon Tebal garis 1,2; angle 45;
separasi 1
130530 Gedung Pertemuan Tebal garis 1,2; angle 315;
separasi 1
130610 Lapangan Olahraga Tebal garis 1.5; angle 45;
separasi 1,2
130620 Komplek Olahraga Picture Chert, angle 0; scale x
0,2 scale y 0,5
130630 Gedung Olahraga Marker size 3; sparasi x 1,5 y
1,5
130640 Padang Golf Picture Grass, angle 0; scale x 1
scale y 1
140110 Tanah Kosong Sudah Diperuntukkan Warna Solid
140120 Tanah Kosong Belum Diperuntukkan Tebal garis 1; angle 0;
separasi 0,5
140210 Sawah Irigasi Warna Solid
140220 Sawah Non-Irigasi Tebal garis 1; angle 0 - 90;
separasi 1,2
140310 Tegalan/Ladang Warna Solid
140320 Kebun Warna Solid
150110 Hutan Warna Solid
150120 Padang Warna Solid
150210 Jalur Hijau Warna Solid
150220 Hutan Kota Tebal garis 1,5; angle 90;
separasi 1
150300 Taman Kota Picture Usgs503, angle 0; scale
x 1 scale y 1
CODE25 JENIS PENGGUNAAN TANAH SIMBOL
R.G.B Q_Label KETERANGAN
160110 Kolam/Empang/Tebat Tebal garis 0,5; angle 0 - 90;
separasi 1
160120 Tambak Picture Usgs627, angle 0; scale
x 1 scale y 1; sebutkan jenis ikan
160200 Rawa Picture Shd100, angle 0; scale x
1 scale y 1
160300 Sungai Warna Solid
160410 Danau Warna Solid
160420 Waduk Warna Solid
160430 Situ/Embung Warna Solid
160500 Saluran Irigasi Tebal garis 1; angle 45;
separasi 1
170000 JALAN Warna Solid
KLASIFIKASI DAN SIMBOL JENIS PENGUASAAN TANAH SKALA PROVINSI, PULAU DAN NASIONAL
OCODE JENIS PENGUASAAN TANAH SIMBOL
R-G-B KETERANGAN
10000 Tanah Sudah Terdaftar (HGU/Skala Besar) Warna Solid
20000 Tanah sudah Terdaftar skala kecil dan Tanah Belum Terdaftar
Marker size 3; angle 0;
sparasi x 1,5 y 1,5
30000 Tanah Negara (TN) Tebal garis 1,5; angle 90;
separasi 1
KLASIFIKASI DAN SIMBOL JENIS PENGUASAAN TANAH SKALA KABUPATEN DAN KOTA
OCODE JENIS PENGUASAAN TANAH SIMBOL
R-G-B KETERANGAN
11000
Hak Guna Usaha (HGU) - Perkebunan Warna Solid
12000 Hak Guna Usaha (HGU) - Peternakan Picture ChertyLimeStone,
angle 0; scale x 0 scale y 0
13000 Hak Guna Usaha (HGU) - Perikanan Picture Grass, scale x = 1
scale y = 1
14000 Hak Guna Bangunan (HGB) - Industri Warna Solid
15000 Hak Guna Banguna (HGB) – Pergudangan Tebal garis 1,5. angle 90;
separasi 1,2
16000 Hak Guna Bangunan (HGB) – Jasa Picture Check, angle 0; scale
x 1 scale y 1
17000 Hak Guna Bangunan (HGB) - Perumahan Marker size 5; angle 0;
sparasi x 1,5 y 1,5
18000 Hak Pengelolaan/HPL Tebal garis 0,5; angle 45 -
315; separasi 1
19000 Pakai (HP) - Instansi pemerintah Warna Solid
21000 Hak Milik (HM)/ Hak Guna Banguna (HGB)/ Hak Pakai (HP) - Perorangan/Badan Hukum
Marker size 3; angle 0;
sparasi x 1,5 y 1,5
OCODE JENIS PENGUASAAN TANAH SIMBOL
R-G-B KETERANGAN
22000 Tanah Milik Wakaf Marker size 5; angle 0;
sparasi x 2 y 2
23000
Tanah belum terdaftar Badan Hukum dan/atau
Perorangan Blank/ No Fill
31000 Tanah Negara (TN) - Dikuasai Badan Hukum dan/atau Perorangan
Tebal garis 1; angle 90;
separasi 0,5
32000 Tanah Negara (TN) - Komunal Marker size 3; angle 45;
sparasi x 1,2 y 1,2
33000 Tanah Negara (TN) - Dikuasai Negara Tebal garis 1,5; angle 90;
separasi 1
34000 Tanah Kas Desa Warna Solid
35000 Tanah Swapraja Tebal garis 1,5; angle 90;
separasi 1,5
KLASIFIKASI DAN SIMBOL JENIS PENGUASAAN TANAH SKALA KECAMATAN DAN DESA/KELURAHAN
OCODE JENIS PENGUASAAN TANAH SIMBOL
R-G-B KETERANGAN
11100 HGU/ Perkebunan Badan Hukum Warna Solid
11200 HGU/ Perkebunan Perorangan Marker size 5; sparasi x 2 y 2
12100 HGU/ Peternakan Badan Hukum Picture ChertyLimeStone, angle
0; scale x 0 scale y 0
12200 HGU/ Peternakan Perorangan Tebal garis 1; angle 0; separasi 1
13100 HGU/ Perikanan Badan Hukum Picture Grass, scale x = 1
scale y = 1
13200 HGU/ Perikanan Perorangan Picture Usgs503, angle 0; scale
x 1 scale y 1
14100 HGB/ Industri Badan Hukum Warna Solid
14200 HGB/ Industri Perorangan Marker size 5; angle 0; sparasi
x 1,5 y 1,5
15100 HGB/ Pergudangan Badan Hukum Tebal garis 1,5. angle 90;
separasi 1,2
15200 HGB/ Pergudangan Perorangan Tebal garis 1; angle 45 - 315;
separasi 1,2
16100 HGB/Jasa Badan Hukum Picture Check, angle 0; scale x 1
scale y 1
16200 HGB/Jasa Perorangan Picture Usg620, angle 0; scale x
1 scale y 1
17000 HGB/Perumahan Marker size 5; angle 0; sparasi
x 1,5 y 1,5
18000 Hak Pengelolaan Tebal garis 0,5; angle 45 - 315;
separasi 1
19000 HP Instansi Pemerintah Warna Solid
OCODE JENIS PENGUASAAN TANAH SIMBOL
R-G-B KETERANGAN
21100 HGB/ HP - (Rumah/kantor) Badan Hukum Marker size 3; angle 0; sparasi x 1,5 y 1,5
21200 HGB/ HP/HM - (Rumah/kantor) Perorangan Warna Solid
22100 Tanah Wakaf Terdaftar Marker size 5; angle 0; sparasi
x 2 y 2
22200 Tanah Wakaf Belum Terdaftar Picture Usgs620, angle 0; scale
x 1 scale y 1
23100 Tanah Milik Badan Hukum Belum Terdaftar Marker size 3; angle 45; sparasi x 1,2 y 1,2
23200 Tanah Milik Perorangan Belum Terdaftar Blank/ No Fill
31100 TN Dikuasai Badan Hukum Tebal garis 1; angle 90;
separasi 0,75
31200 TN Dikuasai Perorangan Tebal garis 1,2; angle 0;
separasi 1,2
32100 TN Komunal Sudah di Tetapkan Picture Usgs503, angle 0;
scale x 1 scale y 1
32200 TN Komunal Belum di Tetapkan Picture Usgs636, angle 0;
scale x 1 scale y 1
33000 TN Dikuasai Negara Tebal garis 1,5; angle 90;
separasi 1
34000 Tanah Kas Desa Warna Solid
35000 Tanah Swapraja Tebal garis 1,5; angle 90;
separasi 1,5
Deskripsi Penggunaan Tanah
MAKSUD DAN TUJUAN :
Agar tercapai keseragaman dan kesatuan pendapat dalam pengertian dan wawasan terhadap pemetaan penggunaan tanah perdesaan, penggunaan tanah perkotaan, dan penggunaan simbol/warna dan format peta sebagai sarana penyajiannya.
Penggunaan Tanah adalah wujud kegiatan menggunakan tanah baik secara lingkungan buatan maupun secara lingkungan alami.
Penggunaan Tanah Perdesaan adalah wujud kegiatan menggunakan tanah yang menitik beratkan di bidang pertanian dalam arti luas..
Penggunaan Tanah Perkotaan adalah wujud kegiatan menggunakan tanah yang menitik beratkan di bidang non-pertanian dalam arti luas.
Gambar-bambar dalam penjelasan ini bersumber dari Google hanya untuk sebagai ilustrasi saja, tidak semua pengertian disertai dengan ilustrasi/gambar.
NO PENGGUNAAN TANAH PENGERTIAN KETERANGAN
1 2 3 4
1 Permukiman :
bagian dari lingkungan hunian yang terdiri atas lebih dari satu satuan perumahan yang mempunyai prasarana, sarana, utilitas umum, serta mempunyai penunjang kegiatan fungsi lain di kawasan perkotaan atau kawasan perdesaan
2 Kampung :
kelompok bangunan padat ataupun jarang digunakan sebagai tempat tinggal penduduk dan dimukimi secara menetap.
3 Kampung Padat :
kelompok bangunan digunakan sebagai tempat tinggal penduduk dan dimukimi secara menetap yang didominasi dengan bangunan dengan KDB > 50%
4 Kampung Jarang :
kelompok bangunan digunakan sebagai tempat tinggal penduduk dan dimukimi secara menetap yang didominasi dengan bangunan KDB ≤ 50%
5 Perumahan :
areal tanah yang digunakan untuk kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggaL atau Jingkungan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarapa Jingkungan.
6 Perumahan Padat :
kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan yang didominasi dengan bangunan KDB > 50%
1 2 3 4
7 Perumahan Jarang :
kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan yang didominasi dengan bangunan KDB ≤ 50%
8 Perumahan Bertingkat : Kelompok hunian yang dibuat bertingkat secara vertikal
9 Rumah Susun :
Hunian bertingkat yang dibangun dalam satu lingkungan yang terbagi dalam bagian- bagian yang distrukturkan secara fungsional dalam arah horizontal maupun vertikal dan merupakan satuan-satuan yang masing- masing dapat dimiliki dan digunakan secara terpisah, yang berfungsi untuk tempat hunian, yang dilengkapi dengan bagian bersama, benda bersama dan tanah bersama
10 Rumah Susun Umum :
Hunian susun yang diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah
11 Flat :
Hunian beserta fasilitasnya dengan ketinggian bangunan sebesar-besarnya 4 (empat) lantai dengan tipe bangunan kopel.
12 Emplasemen :
Areal tanah yang di atasnya berdiri bangunan yang berada di sekitar kampung dan atau perumahan yand dapat mendukung keberadaan kampung maupun perumahan tsb. Juga dapat diartikan sebagai komplek bangunan yang utamanya dimaksudkan sebagai tempat perusahaa (seperti pabrik, kilang, stasiun dsb.)
Emplasemen dapat bersifat tetap maupun sementara
13 Emplasemen Tetap : Emplasemen yang dibuat permanen
14 Emplasemen Sementara :
Emplasemen yang dibuat sifatnya sementara karena adanya suatu kegiatan tertentu
15 Kuburan/Makam :
tanah areal pekuburan baik yang jelas terlihat adanya batu nisan atau gundukan maupun karena tuanya hanya berupa pepohonan yang hanya dapat diketahui dengan menanyakan kepada penduduk 16 Kuburan Nyata : Pekuburan yang nyata dengan adanya batu
nisan dan atau gundukan
1 2 3 4
17 Kuburan Tidak nyata : Pekuburan yang tidak nyata fisknya dan hanya diketahui dari penduduk
18 Makam Umum :
Makam/kuburan untuk memakamkan jenazah siapa saja yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana
19 Makam Khusus :
Makam/kuburan yang bersifat khusus, seperti : makam sultan/raja-raja, keluarga, makam berdasar agama dll
20 Makam Pahlawan :
Makam/kuburan yang diperuntukkan bagi pemakaman para pahlawan, pejuang dan perintis kemerdekaan
21 Makam Komersil : Makam/kuburan yang dibangun oleh suatu badan usaha yang mencari keuntungan 22 Sarana Olahraga :
Areal tanah atau bangunan permanen yang digunakan sebagai sarana Olahraga
23 Komplek Olahraga : Kelompok fasilitas tempat berolahraga
24 Gedung Olahraga : Fasilitas Olahraga berupa bangunan yang tertutup
25 Padang Golf : Fasilitas untuk olahraga dan berlatih golf yang terdiri dari lapangan rumput yang luas 26 Prasarana Transportasi :
Areal tanah sebagai tempat alat perhubungan bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya
27 Terminal Umum/Bus :
Prasarana beserta fasilitasnya untuk menurunkan dan menaikkan penumpang, perpindahan intra dan/atau antar moda transportasi serta mengatur kedatangan dan pemberangkatan kendaraan umum angkutan antar kota antar provinsi dan/atau angkutan lintas batas negara, angkutan antar kota dalam provinsi, angkutan kota dan angkutan pedesaan 28 Terminal Khusus/Pool :
Tempat penyimpanan, memelihara dan perbaikan kendaraan serta tempat menaikan dan menurunkan penumpang 29 Stasiun/Halte KA :
Prasarana kereta api sebagai tempat pemberangkatan dan pemberhentian kereta api.
30 Bandar Udara : Tempat yang mempunyai fasilitas lengkap untuk penerbangan dalam dan luar negeri
31 Pelabuhan :
Tempat yang digunakan sebagai tempat sandar dan berlabuhnya kapal laut/sungai beserta aktivitas penumpangnya dan bongkar muat kargo
32 Tempat Parkir :
Prasarana untuk memarkirkan kendaraan bermotor yang dapat berupa gedung parkir atau parkir terbuka.
1 2 3 4
33 Tanah Perkantoran dan
Perdagangan :
Areal tanah yang digunakan sebagai kegiatan bekerja/berkantor dan areal tanah yang digunakan bertransaksi barang dan/atau jasa
34 Pasar : Areal tanah usaha untuk melakukan jual beli berbagai macam barang dari berbagai pihak
35 Pasar Tradisional :
Pasar yang melakukan jual beli barang/jasa/dagangan melalui proses tawar menawar
36 Pasar Modern :
Pasar dengan bangunan yang tertutup, dikelola secara professional dengan melakukan jual beli barang/jasa/dagangan melalui tawar menawar atau harga terbuka
37 Pasar Khusus :
Pasar yang menjual barang yang khusus.
Seperti : Pasar bunga, pasar loak, pasar induk dll.
38 Perdagangan Umum : Area usaha untuk melakukan jual beli barang kebutuhan sehari-hari
39 Toko/Warung/ Kios/Mart :
Tempat usaha untuk melakukan penjualan barang secara eceran maupun sub grosiran langsung kepada konsumen akhir.
40 Pertokoan :
Kompleks toko atau deretan toko yang masing-masing dimiliki dan dikelola oleh perorangan atau badan hukum
41 Pusat
Perbelanjaan/Mall/Plaza :
Tempat usaha untuk melakukan usaha perdaga-ngan, rekreasi, restoran dan sebagainya yang diperuntukkan bagi kelompok, perorangan, perusahaan atau koperasi untuk melakukan penjualan barang-barang dan atau jasa, dan terletak dalam bangunan/ruang yang menyatu
42 Penggunaan Campuran :
Kelompok jenis penggunaan tanah di perkotaan yang menggunakan satu bidang tanah untuk berbagai keperluan yang dibangun secara efektif dan efisien.
43 Akomodasi dan
Rekreasi :
Areal tanah atau bangunan untuk memenuhi kebutuhan menginap dan atau rekreasi.
44 Hotel/Motel/ Penginapan :
Bangunan yang menyediakan akomodasi secara harian berupa kamar-kamar, dapat dilengkapi dengan jasa pelayanan makan dan minum, kegiatan hiburan serta fasilitas lainnya
45 Rumah Makan/
Resto/Cafe : Fasilitas penyediaan makanan dan/atau minuman dengan dipungut bayaran.
46 Bioskop :
Gedung/Bangunan yang digunakan seba-gai tempat jasa pelayanan hiburan de-ngan melaksanakan pertunjukan film-film layar lebar.
1 2 3 4
47 Tempat Rekreasi :
Tempat dengan daya tarik yang terdiri atas wahana permainan seperti wahana lintas-gunung (roller coaster) dan balap air.
Biasanya taman hiburan memiliki pilihan sejumlah jenis wahana permainan yang berbeda, bersama dengan toko, restoran, dan gerai (outlet) hiburan lainnya.
48 Hiburan Khusus :
Tempat yang dipergunakan sebagai jasa hiburan yang dapat menambah kebugaran, kesehatan maupun kesenangan.
49 Museum
:
Lembaga tempat penyimpanan, pera- watan, pengamanan, dan pemanfaatan benda-benda materiil hasil budaya manusia serta alam dan lingkungannya guna menunjang upaya perlindungan dan pelestarian kekayaan budaya bangsa
50 Lembaga Usaha
:
setiap badan hukum yang dapat berbentuk badan usaha milik negara, badan usaha milik daerah, koperasi, atau swasta yang didirikan sesuai dengan ketentuan peraturan per undang-undangan yang menjalankan jenis usaha tetap dan terus menerus yang bekerja dan berkedudukan dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
51 Lembaga
Keuangan/Bank :
Lembaga usaha yang kegiatan utamanya menyalurkan jasa dalam pembayaran dan peredaran uang serta pemberian kredit.
52 Lembaga Keuangan Non
Bank :
Lembaga usaha yang melakukan kegiatan dalam hal keuangan baik secara langsung maupun tidak langsung menghimpun dana dari masyarakat dengan mengeluarkan surat-surat berharga selanjutnya menyalur kannya untuk pembiayaan investasi peru sahaan-perusahaan.
54 Perkantoran Swasta :
Kawasan yang terpusat diperuntukkan bagi kegiatan perkantoran yang diharapkan mampu mendatangkan keuntungan bagi pemiliknya dan memberikan nilai tambah pada suatu kawasan perkotaan
55 Kantor Swasta : Kantor yang dimiliki oleh organisasi/
lembaga bukan pemerintah 56 Rumah Kantor (Rukan) :
Rumah tinggal yang merangkap tempat usaha, baik itu berupa usaha jasa, kantor hingga perdagangan.
57 Rumah Toko (Ruko) :
Rumah yang sekaligus untuk toko (toko di lantai dasar dan tempat tinggal di lantai kedua).
58 Tanah Industri dan
Pergudangan : Area tanah industri dan tempat penyimpanan barang.
59 Industri :
areal tanah yang digunakan untuk kegiatan ekonomi berupa proses pengolahan bahan- bahan baku menjadi barang jadi/setengah jadi dan/atau barang setengah jadi menjadi barang jadi.
1 2 3 4
60 Industri Pertanian :
Area yang digunakan untuk bangunan/
pabrik atau Industri yang mengolah bahan dasar dari hasil pertanian. (Termasuk di dalamnya industri peternakan unggas dan/atau ternak)
61 Industri Non-Pertanian :
Area yang digunakan untuk bangunan pabrik atau Industri yang mengolah dari bahan dasarnya bukan hasil pertanian 62 Industri Aneka Pangan :
Industri yang mengolah bahan pembuat dan/atau menghasilkan makanan dan/atau minuman
63 Industri Aneka Sandang :
Industri yang mengolah bahan pembuat dan/atau menghasilkan benang dan/atau pakaian
64 Industri Logam :
industri yang mengolah bahan mentah logam menjadi mesin-mesin berat atau rekayasa mesin dan perakitan.
65 Industri Kimia :
Industri yang mengolah bahan dasar dengan modal besar, keahlian tinggi dan menerapkan teknologi maju.
Seperti : industri bahan peledak dan industri bahan kimia tekstil; industri semen, industri asam sulfat, dan industri kaca; industri pupuk kimia dan industri pestisida; industri kertas, industri pulp, dan industri ban.
66 Industri Lainnya :
Industri yang mengolah diluar industri logam dan industri kimia.
Seperti : indutri rumah tangga, industri kecil 67 Perbengkelan :
bangunan yang menyediakan ruang untuk melakukan konstruksi atau manufaktur dan/atau memperbaiki benda.
68 Perbengkelan Umum :
Perbengkelan untuk kendaraan roda dua atau lebih maupun yang berkaitan dengan elektronika
69 Perbengkelan Khusus : Perbengkelan yang memperbaiki sarana/
peralatan khusus 70 Pergudangan :
Tempat kegiatan jasa penyimpanan barang untuk mendukung/ memperlancar kegiatan perdagangan barang.
71 Pergudangan Tertutup : Pergudangan yang tempatnya tertutup 72 Pergudangan Terbuka : Pergudangan yang tempatnya terbuka
73 Instalasi :
bangunan yang berfungsi sebagai yang penghasil/produsen, penyalur/distributor suatu benda.
74 Instalasi Listrik : Instalasi yang berhubungan dengan infrastruktur listrik
75 Instalasi Air Bersih : Instalasi yang berhubungan dengan infrastruktur air bersih
76 Instalasi Minyak/Gas : Instalasi yang berhubungan dengan infrastruktur bahan bakar minyak/gas 77 Instalasi Telekomunikasi :
Instalasi yang berhubungan dengan infrastruktur telekomunikasi
1 2 3 4 78 Instalasi Iklim : Instalasi yang berhubungan dengan
infrastruktur iklim
79 Instalasi Lainnya : Instalasi yang berhubungan dengan infrastruktur lainnya
80 Tanah Jasa :
Areal tanah atau bangunan yang diguna kan untuk suatu kegiatan pelayanan Sosial dan budaya masyarakat kota, yang dilaksanakan oleh badan dan/atau organisasi kemasyara- katan, pemerintah maupun swasta.
81 Fasilitas Pemerintahan : Tanah jasa pemerintahan baik pemerintahan sipil maupun militer
82 Kantor/Instansi
Pemerintahan :
Tempat kegiatan pemerintahan dan administrasi pemerintahan beserta fasilitasnya termasuk kepolisian dengan luas lahan yang disesuaikan dengan fungsinya.
83 Kantor /Bangunan
Militer :
Tempat kegiatan yang berkaitan dengan militer meliputi instalasi pertahanan dan keamanan, dan bangunan sejenis termasuk kantor militer, instalasi militer dsb
84 Fasilitas Pendidikan :
Areal atau bangunan tempat dilaksana- kannya pendidikan baik formal maupun non- formal.
85 Pendidikan Tinggi :
Jasa pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi dapat berbentuk akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut, atau universitas
86 Pendidikan Menengah :
Jasa pendidikan lanjutan pendidikan dasar yang terdiri atas pendidikan menengah umum dan pendidikan menengah kejuruan Dapat berbentuk Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat.
87 Pendidikan Dasar :
Jasa pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah, dapat berbentuk Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat serta Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs), atau bentuk lain yang sederaja
88 Pendidikan Khusus :
Jasa pendidikan bagi peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, mental, sosial, dan/atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa dapat berupa pendidikan bagi peserta didik di daerah terpencil atau terbelakang, masyarakat adat yang terpencil, dan/atau mengalami bencana alam, bencana sosial, dan tidak mampu dari segi ekonomi.
1 2 3 4 89 Pendidikan Terpadu : Jasa pendidikan yang terdiri dari lebih satu
jenjang pendidikan.
90 Pusdiklat :
Jasa pendidikan non-formal dalam rangka peningkatan dan/atau pendidikan suatu keahlian yang dilaksanakan oleh suatu lembaga baik pemerintah maupun swasta.
91 Fasilitas Kesehatan : Areal atau bangunan tempat dalam berbagai macam pelayanan kesehatan
92 Rumah Sakit Umum :
Jasa kesehatan yang melayani hampir seluruh penyakit umum dan biasanya memiliki institusi perawatan darurat yang siaga 24 jam (ruang gawat darurat) untuk mengatasi bahaya dalam waktu secepatnya dan memberikan pertolongan pertama 93 Rumah Sakit Khusus :
Jasa kesehatan yang melayani salah satu penyakit saja, seperti RS Bersalin, RS Jantung, RS Jiwa, RS Kanker dll.
94 Puskesmas/Balai
Kesehatan :
Jasa kesehatan tingkat paling rendah yang memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya.
95 Pengobatan Khusus :
Jasa kesehatan yang melayani pengobatan secara khusus, termasuk dalam hal ini tempat prakter dokter/bidan/dukun.
96 Fasilitas Peribadatan :
Areal atau bangunan tempat melaksana-kan peribadatan suatu agama dan/atau kepercayaan
97 Masjid/Langgar /Surau : Rumah ibadah agama Islam
98 Gereja : Rumah ibadah agama Protestan dan Katolik 99 Vihara/Kuil /Klenteng : Rumah ibadah agama Budha
100 Pura : Rumah ibadah agama Hindu
101 Fasilitas Layanan
Lainnya :
Areal atau bangunan yang digunakan sebagai sarana layanan umum untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
102 Kantor Pos/
ekspedisi/Logistik : Fasilitas layanan umum yang bergerak dalam bidang ekspedisi dan logistik
103 Kantor Telepon : Fasilitas layanan umum yang bergerak dalam bidang telekomunikasi
104 Gedung Pertemuan : Fasilitas layanan untuk pertemuan atau tempat sosialisasi masyarakat umum 105 Tanah Tidak Ada
Bangunan :
Areal tanah di dalam wilayah perkotaan yang belum atau tidak digunakan untuk pembangunan perkotaan
106 Tanah Kosong : Tanah tidak ada bangunan yang berupa tanah kering
107 Tanah Kosong Sudah
Diperuntukkan : Tanah tidak ada bangunan yang sudah ada rencana suatu pembangunan
108
Tanah Kosong Belum
Diperuntukkan : Tanah tidak ada bangunan yang belum ada rencana suatu pembangunan
1 2 3 4 109 Pertanian Tanah Basah : Tanah pertanian yang ditanami tanaman
yang harus diairi
110 Pertanian Tanah Kering : Tanah pertanian yang ditanami tanaman yang tidak harus diairi.
111 Taman :
Areal tanah yang tidak dibangun dan berfungsi sebagai ruang terbuka dan atau taman
112 Taman Kota :
Lahan terbuka yang berfungsi sosial dan estetik sebagai sarana kegiatan rekreatif, edukasi atau kegiatan lain pada tingkat kota
113 Jalur Hijau :
Areal tanah yang ditanami rumput dan tanaman perindang yang berfungsi untuk menyegarkan udara dalam kota.
114 Hutan Kota :
Hamparan l a h a n yang bertumbuhan pohon-pohon yang kompak dan rapat di dalam wilayah perkotaan baik pada tanah negara maupun tanah hak, yang ditetapkan sebagai hutan kota oleh pejabat yang berwenang
115 Pertambangan :
areal tanah yang dieksploitasi bagi pengambilan bahan-bahan galian yang dilakukan secara terbuka dan/atau tertutup
116 Pertambangan Tertutup :
areal pertambangan yang dieksploitasi bagi pengambilan bahan-ba han galian yang dilakukan secara tertutup di bawah permukaan bumi
117 Pertambangan Terbuka :
areal pertambangan yang dieksploitasi bagi pengambilan bahan-bahan galian yang dilakukan secara terbuka di permukaan bumi
118 Persawahan :
areal tanah pertanian yang digenangi air secara periodik dan/atau terus menerus, ditanarni padi dan atau diselingi dengan tanaman tebu, tembakau, dan/atau tanaman semusim lainnya
119 Sawah Irigasi :
sawah yang sumber airnya berasal dari tempat lain dan dialirkan melalui saluran yang sengaja dibuat untuk mengalirkannya 120 Sawah Non-Irigasi : Sawah yang tidak menggunakan teknik
saluran pengairan irigasi.
121 Sawah Irigasi Teknis :
sawah yang mempunyai jaringan irigasi yang dibangun oleh Pemerintah (PU) – termasuk didalamnya irigasi semi teknis dan irigasi sederhana.
122 Sawah Irigasi Non-Teknis :
sawah yang memperoleh pengairan dari sistem pengairan yang dikelola oleh masyarakat atau irigasi desa
123 Sawah Tadah Hujan :
sawah yang sistem pengairannya sangat mengandalkan curah hujan.
1 2 3 4
124 Sawah Pasang Surut :
sawah yang sistem pengairannya dipengaruhi oleh kondisi air pasang surut air laut atau sungai
125 Sawah Lebak :
Sawah yang diusahakan di lingkungan rawa- rawa.
Saat air di rawa menyusut, rawa dimanfaatkan dengan cara ditanami padi 126 Pertanian Tanah Keri