• Tidak ada hasil yang ditemukan

Standardisasi Basisdata Spasial Penatagunaan Tanah

N/A
N/A
Aisya Nur Alina

Academic year: 2024

Membagikan "Standardisasi Basisdata Spasial Penatagunaan Tanah"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)

DIREKTORAT PENATAGUNAAN TANAH DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN AGRARIA

KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/

BADAN PERTANAHAN NASIONAL 2017

Standardisasi Basisdata Spasial

Penatagunaan Tanah

Jln. KH. Agus Salim No. 58 Jakarta Pusat

Fax: 021-3154683

Email: [email protected]

(2)

KATA PENGANTAR

Standardisasi Basisdata Spasial Penatagunaan Tanah merupakan buku panduan yang berisi klasifikasi dan deskripsi Penggunaan Tanah dan Penguasaan Tanah di Indonesia untuk keperluan pembuatan, pengolahan dan analisis data spasial/peta/informasi geospasial tematik di Lingkungan Direktorat Penatagunaan Tanah, Direktorat Jenderal Penataan Agraria Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional.

Dalam buku panduan Standardisasi Basisdata Spasial Penatagunaan Tanah ini, skala kedetilan untuk klasifikasi jenis penggunaan tanah dibedakan antara wilayah perdesaan (rural) dan wilayah perkotaan (urban), sementara skala kedetilan untuk klasifikasi jenis penguasaan tanah dibedakan berdasarkan tingkat wilayah administrasi.

Skala kedetilan klasifikasi jenis penggunaan tanah di wilayah perdesaan dikelaskan/dikelompokkan dalam skala : 1:100K, 1:50K, 1:25K/12.5K dan untuk wilayah perkotaan dikelompokkan dalam skala : 1:25K, 1:10K dan 1:5K/2.5K. Sementara untuk skala kedetilan klasifikasi jenis penguasaan tanah dibedakan/dikelompokkan dalam 3 wilayah administrasi yaitu : (1) Nasional, Provinsi dan Pulau; (2) Kabupaten/Kota dan (3) Kecamatan dan Desa/Kelurahan.

Saat ini masih terdapat berbagai macam persepsi dan pengertian/definisi dalam klasifikasi jenis penggunaan tanah dan penguasaan tanah. Buku Standardisasi Basisdata Spasial Penatagunaan Tanah ini dimaksudkan untuk menyatukan/menyeragamkan persepsi, pengertian/definisi dan pemahaman sehingga akan memudahkan dalam pengumpulan data, pengolahan dan analisis data serta memudahkan terutama dalam hal integrasi data spasial dari tingkat wilayah terendah (kecamatan) sampai tingkat nasonal, atau dari sekala besar 1:5K menjadi sekala 1:250K.

Standardisasi Basisdata Spasial Penatagunaan Tanah ini mengacu pada Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 1 tahun 1997 tentang Pemetaan Penggunaan Tanah Perdesaan, Penggunaan Tanah Perkotaan, Kemampuan Tanah dan Penggunaan Simbol/Warna, yang saat ini dirasa sudah tidak memenuhi persyaratan teknis dalam hal simbol, warna dan keragaman jenis penggunaan tanah yang terus bertambah/berkembang.

Standardisasi Basisdata Spasial Penatagunaan Tanah ini merupakan salah satu kegiatan Direktorat Penatagunaan Tanah pada tahun anggaran 2017.

Jakarta, Desember 2017

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

1. Pendahuluan ... 1

2. Konsep Model Data(Conceptual View) ...

2

3. Ruang Lingkup ... 3

4. Struktur Data (Logical View) ...

3

5. Penyimpanan Data (Physical View)...

3

6. Penyimpanan file (directory structure) ... 5

STRUKTUR TABEL ATRIBUT FITUR ... 6

DAFTAR KODE PROVINSI DI INDONESIA ... 10

KLASIFIKASI DAN SIMBOL JENIS PENGGUNAAN TANAH PERDESAAN SKALA ≤ 1 : 100.000 ... 11

KLASIFIKASI DAN SIMBOL JENIS PENGGUNAAN TANAH PERDESAAN SKALA 1 : 50.000 ... 12

KLASIFIKASI DAN SIMBOL JENIS PENGGUNAAN TANAH PERDESAAN SKALA 1 : 25.000/12.500 ... 15

KLASIFIKASI DAN SIMBOL JENIS PENGGUNAAN TANAH PERKOTAAN SKALA 1 : 25.000 ... 19

KLASIFIKASI DAN SIMBOL JENIS PENGGUNAAN TANAH PERKOTAAN SKALA 1 : 10.000 ... 20

KLASIFIKASI DAN SIMBOL JENIS PENGGUNAAN TANAH PERKOTAAN SKALA 1 : 5.000 / 1 : 2.500 ... 22

KLASIFIKASI DAN SIMBOL JENIS PENGUASAAN TANAH SKALA PROVINSI, PULAU DAN NASIONAL ... 28

KLASIFIKASI DAN SIMBOL JENIS PENGUASAAN TANAH SKALA KABUPATE/KOTA ... 28

KLASIFIKASI DAN SIMBOL JENIS PENGUASAAN TANAH SKALA KECAMATAN DAN DESA/KELURAHAN ... 30

Deskripsi Penggunaan Tanah ... 32

Deskripsi Gambaran Umum Penguasaan Tanah (GUPT) ... 45

(4)

Standarisasi Basisdata Spasial PENATAGUNAAN TANAH

1. Pendahuluan

Data dan informasi geospasial penggunaan tanah dan penguasaan tanah merupakan data yang wajib tersedia di lingkungan Direktorat Penatagunaan Tanah Direktorat Jenderal Penataan Agraria Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional. Dengan keluarnya Undang-undang Nomor 4 tahun 2011 tentang Geospasial jo. Peraturan Presiden nomor 6 tahun 2016 jo. Peraturan Kepala Badan Informasi Geospasial , Badan Pertanahan Nasional bertanggungjawab sebagai walidata peta penggunaan tanah dan peta penguasaan tanah dalam kebijakan gerakan menuju Satu Peta (one map policy).

Dengan berkembangnya teknologi informasi dalam bidang geospasial, Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 1 tahun 1997 tentang Pemetaan Penggunaan Tanah Perdesaan, Penggunaan Tanah Perkotaan, Kemampuan Tanah dan Penggunaan Simbol/Warna sudah tidak memnuhi persyaratan teknis dalam hal penggunaan symbol dan warna. Kegiatan Standardisasi Basisdata Penatagunaan Tanah ini diharapkan adanya keseragaman dalam pengklasifikasian peta penggunaan tanah maupun peta penguasan tanah berikut cara penggambarannya.

Klasifikasi data data penggunaan tanah untuk daerah perdesaan (rural), harus berbeda dengan klasifikasi data penggunaan tanah untuk daerah perkotaan(urban).

Begitu juga tingkat kedetilan untuk daerah perkotaan berbeda dengan tingkat kedetilan untuk daerah perdesaan. Klasifikasi dan tingkat kedetilan penguasaan tanah untuk wilayah desa dan kecamatan berbeda dengan wilayah kabupaten/kota maupun provinsi.

Dengan adanya Standarisasi Basisdata Spasial Penatagunaan Tanah ini, diharapkan dapat tercapai keseragaman dan kesatuan pendapat dalam pengertian dan wawasan terhadap penggunaan tanah perdesaan, penggunaan tanah perkotaan, dan gambaran umum penguasaan tanah serta penggunaan simbol/warna dan format peta sebagai sarana penyajiannya.

Hasil kegiatan Standarisasi Basisdata Spasial Penatagunaan Tanah ini dapat

digunakan sebagai bahan untuk menyusun SNI penggambaran peta penggunaan tanah

(5)

dan penguasaan tanah. Sehingga hasilnya dapat dikorelasikan dan digabungkan dalam rangka mendukung kebijakan gerakan menuju Satu Peta (one map policy).

2. Konsep Model Data (Conceptual View)

Lereng (B) Kdlm Efektif (U) Tekstur (X) Drainase (D) Erosi (E)

Faktor Pembatas (J) Penggunaan

Tanah (Q), (G)

Ijin Lokasi (I) RTRW

(W)

GUPT (O)

Kemampuan Tanah

(L) Peta Dasar

(A), (K) (H), (C), (T), Citra, DEM, Scan

RBI

- Kehutanan - Pertambangan - Jenis Tanah

Basis data Aplikasi data

Persediaan Tanah (S)

Pola Penatagunaan

Tanah (Y)

Ketersediaan Tanah (V)

Monitoring Alih Guna Tanah (M)

Neraca Penatagunaaan

Tanah (N)

(6)

3. Ruang Lingkup

Dalam kegiatan Standardisasi Basisdata Penatagunaan Tanah ini, lingkup pekerjaan yang harus diselesaikan adalah

a. Klasifikasi Penggunaan Tanah Perdesaan b. Klasifikasi Penggunaan Tanah Perkotaan c. Klasifikasi Penguasaan Tanah.

4. Struktur Data (Logical View)

Jenis-jenis data di dalam model data diterjemahkan menjadi sejumlah data tematik (tema) dan jenis fitur (feature type). Jenis tema dan feature type diuraikan di dalam sheet

“Rancangan Struktur Tabel Atribut Fitur” di dalam file “Struktur Data.xls”. Struktur atribut diupayakan agar dapat menampung keperluan pengolahan data spasial dan untuk keperluan kartografi. Klasifikasi tema dibuat secara hirarkis dan terbuka agar mudah menambahkan kelas sesuai perkembangan kebutuhan.

5. Penyimpanan Data (Physical View)

Format data:

Shapefile (.shp)

Satu shapefile terdiri dari:

<nama_file>.shp (menyimpan geometri fitur)

<nama_file>.shx (menyimpan index dari geometri fitur)

<nama_file>.dbf (menyimpan atribut fitur)

<nama_file>.sbn dan .sbx (menyimpan indeks spasial fitur, setelah ada proses join)

<nama_file>.ain dan .aih (menyimpan indeks atribut fitur, setelah ada proses link)

<nama_file>.prj (menyimpan definisi proyeksi peta)

<nama_file>.htm/xml (menyimpan metadata shapefile, menurut format FGDC STD-001-1998)

Nama folder/file:

Hindari penggunaan spasi pada nama folder/file

Nama wilayah:

Nama provinsi seragam sepanjang 3 huruf (lihat sheet “Nama_prov”)

(7)

Untuk nama provinsi yang menggunakan nama pulau, 2 huruf pertama adalah nama pulau (mis. SM untuk Sumatera, SL untuk Sulawesi, JW untuk Jawa, …).

Huruf ketiga adalah nama mataangin (U: Utara. B: Barat, S: Selatan, H: Tengah, M:

Timur, R: Tenggara).

Nama provinsi yang sudah lazim menggunakan 3 huruf tetap dipertahankan (NAD, DKI, DIY, NTB, NTT).

Nama provinsi lainnya sesuai kesepakatan.

Untuk nama wilayah di bawah provinsi gunakan akronim yang ringkas, namun mudah mengingatkan nama wilayah ybs. Gunakan nama yang sudah disepakati secara konsisten untuk semua data.

Nama file tema (shapefile):

[kode tema]_[nama-wilayah / no-blad / ...]_[jenis fitur]_[proyeksi peta]_[ ... ].shp Tambahkan akhiran (suffix) lainnya sesuai keperluan (mis. sumber data, tahun data, …)

Penamaan file yang terstruktur ini dimaksudkan agar mudah dalam mencari (querying & browsing) data

Contoh :

h_halbar_line_geo.shp, adalah shapefile mengenai:

tema : sungai (h)

nama wilayah : kabupaten halmahera barat (harus konsisten di semua tema) jenis fitur : garis/line/polyline

proyeksi peta : geografi

a_mlu_ point_utm.shp:

tema : administrasi (a)

wilayah : provinsi maluku utara (mlu)

jenis fitur : titik/point, menunjukkan letak tempat yang berhubungan dengan administrasi (ibukota kabupaten, kecamatan, …)

proyeksi peta : utm

kode tema lihat di ‘Kode peta.doc’

jenis fitur : poly utk poligon, line utk garis, point utk titik

proyeksi peta :

(8)

geo utk geografi utm utk proyeksi utm

mtr utk proyeksi mercator (utk wilayah yg cakupannya melebihi zone utm) parameter mercator :

false easting : 0

false northing : 1500000 central meridian : 90 standard parallel : 0

datum : WGS-84

file definisi proyeksi peta (.prj) harus ada di semua tema, agar mudah mengubah proyeksi

6. Penyimpanan file (directory structure) :

File basisdata disimpan di dalam directory/folder “Basisdata”. Di bawahnya minimal terdapat subdirectory sebagai berikut:

<drive>:\basisdata\

--doc

--dokumentasi mengenai basisdata --indo

--data cakupan indonesia --provinsi

–prov1 --kabu1 --kabu2 --kabu…

--prov2 --kabu1 --kabu2 --kabu…

--prov…

--kabu1 --kabu2 --kabu…

--karto

–data untuk keperluan kartografi/layout --tabel

--data tabular, kode atribut, look-up table, ...

--raster

–data data raster yag tidak dibatasi wilayah adm --subdir...

--subdir...

(9)

STRUKTUR TABEL ATRIBUT FITUR

1) Peta Dasar

Administrasi (A) - jenis fitur : poly (wilayah administrasi) Nama field Tipe data Precision Desimal Ket

Provcode Text 2 Kode provinsi (BPS)

Kabucode Text 4 Kode kabupaten/kota

Kecacode Text 7 Kode kecamatan/distrik

Desacode Text 10 Kode desa/kelurahan

Provname Text 40 Nama Provinsi

Kabuname Text 40 Nama Kabupaten/kota

Kecaname Text 40 Nama Kecamatan/distrik

Desaname Text 40 Nama desa/kelurahan

Administrasi (A) - jenis fitur : line (batas administrasi) Nama field Tipe data Precision Desimal Ket

Acode Numeric 4 0 Kode batas adm

Aname Text 30 Nama batas adm

Acode Aname

100 Batas negara

200 Batas provinsi

300 Batas kabupaten/kota 400 Batas kecamatan/distrik 500 Batas desa/kelurahan

Administrasi (A) - jenis fitur : point (pusat/ibu kota administrasi) Nama field Tipe data Precision Desimal Ket

Acode Numeric 4 0 Kode level adm

Aname Text 30 Nama level adm

Toponimi Text 40 Nama kota ybs

Acode Aname

100 Ibukota provinsi

200 Ibukota kabupaten/kota 300 Ibukota kecamatan/distrik 400 Ibukota desa/kelurahan Jalan (K) - jenis fitur : line

Nama field Tipe data Precision Desimal Ket

Kkcode Numeric 4 0 Kode kualitas jalan

Kfcode Numeric 4 0 Kode fungsi jalan

Kscode Numeric 4 0 Kode status jalan

Kkname Text 30 Kualitas/perkerasan jalan

Kfname Text 30 Fungsi jalan

Ksname Text 30 Status jalan

Toponimi Text 40 Nama jalan ybs

Kkcode Kkname

110 Jalan aspal

120 Jalan batu

(10)

130 Jalan beton

140 Jalan tanah

150 Jalan setapak

210 Jalan kereta api 1 jalur 220 Jalan kereta api 2 jalur

230 Jalan lori

240 Jalan monorail

Kfcode Kfname

410 Jalan arteri

420 Jalan kolektor

430 Jalan lokal

440 Jalan lain

450 Jalan tol

460 Jalan akses tol

Kscode Ksname

510 Jalan nasional

520 Jalan provinsi

530 Jalan kabupaten/kota

540 Jalan desa

550 Jalan lingkungan

560 Jalan logging

570 Jalan irigasi

580 Jalan khusus Bandara, pelabuhan, militer, ...

Komunikasi (K) - jenis fitur : point (prasarana perhubungan) Nama field Tipe data Precision Desimal Ket

Kcode Numeric 4 0 Kode prasarana perhubungan

Kname Text 30 Jenis prasarana

Toponimi Text 40 Nama prasarana ybs

Kcode Kname

110 Terminal bus

210 Stasiun kereta api

220 Terminal monorail

310 Pelabuhan laut

320 Pelabuhan sungai

330 Pelabuhan danau

340 Pelabuhan

penyeberangan

350 Dermaga

410 Lapangan terbang

420 Lapangan terbang

perintis

430 Pangkalan udara

Sungai (H) - jenis fitur : line

Nama field Tipe data Precision Desimal Ket

Hcode Numeric 4 0 Kode sungai

Hname Text 30 0 Jenis sungai

Toponimi Text 40 0 Nama sungai ybs

(11)

Hcode Hname

110 Sungai 1 garis

120 Sungai 2 garis

210 Irigasi primer

220 Irigasi sekunder

230 Irigasi tersier

310 Danau/situ

320 Waduk

330 Tambak/empang

410 Pantai

420 Pantai dalam (beting, gosong)

430 Muara

Sungai (H) - jenis fitur : poly

Nama field Tipe data Precision Desimal Ket

Hcode Numeric 4 0 Kode sungai

Hname Text 30 0 Jenis sungai

Toponimi Text 40 0 Nama sungai ybs

Hcode Hname

110 Sungai

210 Irigasi

310 Danau/situ

320 Waduk

330 Tambak/empang

Sungai (H) - jenis fitur : point (prasarana/unsur alami yg berkaitan dengan sungai) Nama field Tipe data Precision Desimal Ket

Hcode Numeric 4 0 Kode prasarana irigasi

Hname Text 30 0 Jenis prasarana

Toponimi Text 40 0 Nama prasarana ybs

Hcode Hname

100 Bendungan

110 Bendungan teknis

120 Bendungan semi teknis

130 Bendungan non teknis

200 Pintu air

300 Mata air

400 Sumber air panas

Anotasi (T) - jenis fitur : line (utk sudut rotasi teks <> 0)

Nama field Tipe

data Precision Desimal Ket

Tcode Numeric 4 0 Kode anotasi

Tname Text 30 0 Jenis anotasi

Toponimi Text 40 0 Teks anotasi

Tcode Tname

100 Nama jalan

200 Nama sungai

300 Nama pegunungan

(12)

Anotasi (T) - jenis fitur : point

Nama field Tipe

data Precision Desimal Ket

Tcode Numeric 4 0 Kode anotasi

Tname Text 30 0 Jenis anotasi

Toponimi Text 40 0 Teks anotasi

Tcode Tname

110 Nama kampung/tempat

210 Nama gunung

310 Nama pulau

320 Nama tanjung

410 Nama danau

420 Nama waduk

430 Nama sungai

510 Nama laut

520 Nama teluk

530 Nama selat

610 Nama kawasan

2) Penggunaan Tanah

Penggunaan tanah (Q/G) - jenis fitur : poly

Nama field Tipe data Precision Desimal Ket

Qcode100 Numeric 6 0 Kode pgt sekala 1:100000

Qcode50 Numeric 6 0 Kode pgt sekala 1:50000

Qcode25 Numeric 6 0 Kode pgt sekala 1:25000

Qname100 Text 30 Nama pgt sekala 1:100000

Qname50 Text 40 Nama pgt sekala 1:50000

Qname25 Text 50 Nama pgt sekala 1:25000

Qlabel Text 10 Teks utk label/anotasi

Fitcode Text 3 Kode kategori fitur pgt

Idsn Text 6 Kode fitur pgt di IDSN*

*) Infrastruktur Data Spasial

Nasional

3) Gambaran Umum Penguasaan Tanah GUPT (O) - jenis fitur : poly

Nama field Tipe data Precision Desimal Ket

Ocode1 Numeric 6 0 Kode kategori gupt

Ocode2 Numeric 6 0 Kode gupt

Oname1 Text 50 Nama kategori gupt

Oname2 Text 50 Nama gupt

(13)

DAFTAR KODE PROVINSI DI INDONESIA

NO PROVINSI KODE

PROV

NAMA

lazim NAMA_3 KETERANGAN

1 NANGGROE ACEH DARUSSALAM 11 NAD NAD lazim 3 huruf

2 SUMATERA UTARA 12 SUMUT SMU u = utara, sm =

sumatera

3 SUMATERA BARAT 13 SUMBAR SMB b = barat

4 RIAU 14 RIAU RIU

6 JAMBI 15 JAMBI JBI

7 SUMATERA SELATAN 16 SUMSEL SMS s = selatan

8 BENGKULU 17 BENGKULU BKL

9 LAMPUNG 18 LAMPUNG LPG

10 KEPULAUAN BANGKA BELITUNG 19 BABEL BBL

5 KEPULAUAN RIAU 20 KEPRI KRI

25 DKI JAKARTA 31 DKI DKI lazim 3 huruf

26 JAWA BARAT 32 JABAR JWB b = barat, jw = jawa

27 JAWA TENGAH 33 JATENG JWH

28 D I YOGYAKARTA 34 DIY DIY lazim 3 huruf

29 JAWA TIMUR 35 JATIM JWM

30 BANTEN 36 BANTEN BNT

31 BALI 51 BALI BLI

32 NUSA TENGGARA BARAT 52 NTB NTB lazim 3 huruf

33 NUSA TENGGARA TIMUR 53 NTT NTT lazim 3 huruf

21 KALIMANTAN BARAT 61 KALBAR KTB

22 KALIMANTAN TENGAH 62 KALTENG KTH

23 KALIMANTAN SELATAN 63 KALSEL KTS

24 KALIMANTAN TIMUR 64 KALTIM KTM m = timur,

kt = kalimantan

11 SULAWESI UTARA 71 SULUT SLU u = utara, sl = sulawesi

12 SULAWESI TENGAH 72 SULTENG SLH h = tengah

13 SULAWESI SELATAN 73 SULSEL SLS

15 SULAWESI TENGGARA 74 SULTRA SLR r = tenggara

16 GORONTALO 75 GORONTALO GTL

14 SULAWESI BARAT 76 SULBAR SLB b = barat, sl = sulawesi

19 MALUKU 81 MALUKU MLK

20 MALUKU UTARA 82 MALUT MLU

17 PAPUA BARAT 91 IRJABAR PPB

18 PAPUA 94 PAPUA PAP

34 KALIMANTAN UTARA 95 KALTARA KTU

(14)

KLASIFIKASI DAN SIMBOL

JENIS PENGGUNAAN TANAH PERDESAAN SKALA ≤ 1 : 100.000

CODE100 JENIS PENGGUNAAN TANAH SIMBOL

R.G.B KETERANGAN

1000 Permukiman Warna Solid

2000 Industri Warna Solid

3000 Pertambangan Warna Solid

4000 Persawahan Warna Solid

5000 Pertanian Tanah Kering Semusim Warna Solid

6000 Kebun Warna Solid

7000 Perkebunan Warna Solid

8000 Padang Warna Solid

9000 Hutan Warna Solid

10000 Perairan Darat Warna Solid

11000 Tanah Terbuka Warna Solid

(15)

KLASIFIKASI DAN SIMBOL

JENIS PENGGUNAAN TANAH PERDESAAN SKALA 1 : 50.000

CODE50 JENIS PENGGUNAAN TANAH SIMBOL

R.G.B KETERANGAN

1100 Kampung Warna Solid

1200 Perumahan Tebal garis 1, separasi 0

dan 90

1300 Emplasemen Tebal garis 1; angle 45;

separasi 0,8

1400 Bandar Udara Picture Grass, scale x = 1

scale y = 1

1500 Pelabuhan Picture Cyrcle4, scale x =

1 scale y = 1

1600 Sarana Olah Raga Tebal garis 1.5; angle 45;

separasi 1,2

1700 Kuburan/Makam Picture Usg620, angle

90; scale x 0,5 scale y 1

2100 Industri Pertanian Marker size 5; sparasi x

1,5 y 1,5

2200 Industri Non Pertanian Warna Solid

3100 Pertambangan Warna Solid

4100 Sawah irigasi Warna Solid

4200 Sawah Non-Irigasi Tebal garis 1; angle 0 -

90; separasi 1,2

5100 Tegalan/Ladang Warna Solid

5200 Sayuran Picture Usg619, angle 0;

scale x 1 scale y 1

5300 Bunga-bungaan Marker size 3; sparasi x

1,2 y 1,2

(16)

CODE50 JENIS PENGGUNAAN TANAH SIMBOL

R.G.B KETERANGAN

6100 Kebun Campuran Warna Solid

6200 Kebun Buah-buahan Marker size 5; angle 0;

sparasi x 2 y 2

7100 Perkebunan Besar Warna Solid

7200 Perkebunan Rakyat Tebal garis 1,2; angle 45

- 135; separasi 1,2

8100 Padang Rumput Warna Solid

8200 Semak Tebal garis 1; angle 90;

separasi 0,5

9100 Hutan Lebat Warna Solid

9200 Hutan Belukar Tebal garis 1,5; angle

90; separasi 1,5

9300 Hutan Sejenis Tebal garis 1; angle 0;

separasi 1

9400 Hutan Rawa Picture Grass, angle 0;

scale x 1 scale y 1

10100 Kolam Tebal garis 0,5; angle 0 -

90; separasi 1

10200 Tambak Picture Usgs627, angle

0; scale x 1 scale y 1

10300 Penggaraman Marker size 5; sparasi x

2 y 2

10400 Rawa Picture Shd100, angle 0;

scale x 1 scale y 1

10500 Sungai Warna Solid

10600 Danau/Telaga Warna Solid

10700 Waduk/Bendungan Warna Solid

(17)

CODE50 JENIS PENGGUNAAN TANAH SIMBOL

R.G.B KETERANGAN

10800 Situ Warna Solid

11100 Tanah Tandus Warna Solid

11200 Tanah Rusak Tebal garis 0,5; angle 45

- 315; separasi 1

11300 Tanah penggunaan lain Warna Solid

(18)

KLASIFIKASI DAN SIMBOL

JENIS PENGGUNAAN TANAH PERDESAAN SKALA 1 : 25.000/12.500

CODE50 JENIS PENGGUNAAN TANAH SIMBOL

R.G.B Q_Label KETERANGAN

1110 Kampung Jarang Warna Solid

1120 Kampung Padat Warna Solid

1210 Perumahan Jarang Tebal garis 1; angle 45 -

315; separasi 1,2

1220 Perumahan Padat Tebal garis 1; angle 0 -

90; separasi 1

1310 Emplasemen Tetap Tebal garis 1; angle 45;

separasi 0.8

1320 Emplasemen Sementara Tebal garis 1; angle 315;

separasi 0.8

1400 Bandar Udara Picture Grass, angle 0;

scale x 1 scale y 1

1610 Lapangan Olahraga OR Tebal garis 1.5; angle 45;

separasi 1,2

1620 Komplek Olahraga Picture Chert, angle 0;

scale x 0,2 scale y 0,5

1630 Gedung Olahraga Marker size 3; sparasi x

1,5 y 1,5

1640 Padang Golf Golf Picture Grass, angle 0;

scale x 1 scale y 1

1710 Kuburan Nyata Picture Usg620, angle

90; scale x 0,5 scale y 1

1720 Kuburan Tidak nyata Picture Usg619, angle

315; scale x 0,5 scale y 1

2110 Industri Aneka Pangan Picture Usg620, angle

0; scale x 1 scale y 1

2120 Industri Aneka Sandang

Picture Chertylimestone, angle

0; scale x 1 scale y 1

(19)

CODE50 JENIS PENGGUNAAN TANAH SIMBOL

R.G.B Q_Label KETERANGAN

2210 Industri Logam Picture Check, angle 0;

scale x 1 scale y 1

2220 Industri Kimia Tebal garis 1; angle 45 -

315; separasi 1,2

2230 Industri Lainnya Tebal garis 1,5. angle

90; separasi 1,2

3120 Pertambangan Tertutup Jns. Tbg Warna Solid

3110 Pertambangan Terbuka Jns. Tbg Tebal garis 1,2; angle 45

- 315; separasi 1,5

4110 Sawah Irigasi Teknis Warna Solid

4120 Sawah Irigasi Non-Teknis Tebal garis 1; angle 0;

separasi 1

4210 Sawah Tadah Hujan Tebal garis 1; angle 45 -

315; separasi 1

4220 Sawah Pasang Surut Picture Usgs616, angle

0; scale x 1 scale y 1

4230 Sawah Lebak Marker size 10; sparasi

x 2 y 2

5110 Tegalan Jns. Tnm Warna Solid

5120 Ladang Jns. Tnm

5200 Sayuran Jns. Tnm Picture Usgs619, angle

0; scale x 1 scale y 1

5300 Bunga-bungaan Jns. Tnm Marker size 3; sparasi x

1,2 y 1,2

6110 Kebun Campuran Belum Produksi B/Jns.

Tnm

Warna Solid Ditulis B/ 3 jenis tanaman

6120 Kebun Campuran Sudah Produksi S/Jns.

Tnm

Warna Solid Ditulis S/ 3 jenis tanaman

(20)

CODE50 JENIS PENGGUNAAN TANAH SIMBOL

R.G.B Q_Label KETERANGAN

6210 Kebun Buah-buahan Belum Produksi B/Jns.

Tnm

Marker size 5; sparasi x 2 y 2 Ditulis B/ 3 jns tnm

6220 Kebun Buah-buahan Sudah Produksi Jns. Tnm Marker size 5; sparasi x 2 y 2 Ditulis S/ 3 jns tnm

7110 Perkebunan Besar Belum Produksi B/Jns.

Tnm

Warna Solid Ditulis B/

jenis tanaman

7120 Perkebunan Besar Sudah Produksi S/Jns.

Tnm

Warna Solid Ditulis S/

jenis tanaman

7210 Perkebunan Rakyat Belum Produksi B/Jns.

Tnm

Tebal garis 1,2; angle 45 - 315 separasi 1,2 Ditulis B/ jenis tanaman

7220 Perkebunan Rakyat Sudah Produksi S/Jns.

Tnm

Tebal garis 1,2; angle 45 - 315 separasi 1,2 Ditulis S/ jenis tanaman

8100 Padang Rumput Warna Solid

8110 Alang-alang

Marker size 8; angle 180; sparasi x 2 y 2 Ditulis S/ 3 jns tnm

8200 Semak Tebal garis 1; angle 90

separasi 0.5

8210 Sabana Picture Usgs503, angle

0; scale x 1 scale y 1

8220 Bencah Picture Grass, angle 0;

scale x 1 scale y 1

9100 Hutan Lebat Jns. Tnm Warna Solid

9210 Hutan Belukar Buatan B/Jns.

Tnm

Tebal garis 1,5; angle 90 separasi 1.5 Ditulis B/ 3

jenis tanaman

9220 Hutan Belukar Alami A/Jns.

Tnm

Tebal garis 1,5; angle 90 separasi 1.5 Ditulis A/ 3

jenis tanaman

9310 Hutan Sejenis Buatan B/Jns.

Tnm

Tebal garis 1; angle 0 separasi 1 Ditulis B/ jenis

tanaman

(21)

CODE50 JENIS PENGGUNAAN TANAH SIMBOL

R.G.B Q_Label KETERANGAN

9320 Hutan Sejenis Alami A/Jns.

Tnm

Tebal garis 1; angle 0 separasi 1 Ditulis A/ jenis

tanaman

9400 Hutan Rawa Jns. Tnm Picture Grass, angle 0;

scale x 1 scale y 1

10100 Kolam Jns. Ikan

Tebal garis 0,5; angle 0 - 90; separasi 1; sebutkan

jenis ikan

10200 Tambak Jns. Ikan

Picture Usgs627, angle 0; scale x 1 scale y 1;

sebutkan jenis ikan

10300 Penggaraman Marker size 5; sparasi x

2 y 2

10400 Rawa Picture Shd100, angle 0;

scale x 1 scale y 1

10500 Sungai Warna Solid

10600 Danau Warna Solid

10610 Telaga Picture Usgs620, angle

0; scale x 1 scale y 1

10700 Waduk/Bendungan Warna Solid

10800 Situ Warna Solid

11100 Tanah Tandus Warna Solid

11200 Tanah Rusak Tebal garis 0,5; angle 45

- 135; separasi 1

11310 Land Clearing Warna Solid

11320 Hutan baru ditebang Tebal garis 1; angle 0;

separasi 1

*) Nama Jenis tanaman/ikan/penggunaan harus disingkat paling banyak 3 huruf

(22)

KLASIFIKASI DAN SIMBOL

JENIS PENGGUNAAN TANAH PERKOTAAN SKALA 1 : 25.000

CODE25 JENIS PENGGUNAAN TANAH SIMBOL

R.G.B KETERANGAN

100000 TANAH PERMUKIMAN Warna Solid

110000 TANAH PERKANTORAN DAN PERDAGANGAN Marker size 5; angle 45;

sparasi x 2 y 2

120000 TANAH INDUSTRI DAN PERGUDANGAN Warna Solid

130000 TANAH JASA Warna Solid

140000 TANAH TIDAK ADA BANGUNAN Warna Solid

150000 TAMAN Picture Usgs503, angle 0;

scale x 1 scale y 1

160000 PERAIRAN Warna Solid

170000 PENGGUNAAN TANAH LAINNYA Warna Solid

(23)

KLASIFIKASI DAN SIMBOL

JENIS PENGGUNAAN TANAH PERKOTAAN SKALA 1 : 10.000

CODE25 JENIS PENGGUNAAN TANAH SIMBOL

R.G.B KETERANGAN

100100 Perumahan Tebal garis 1; angle 0 - 90;

separasi 1

100200 Kampung Warna Solid

100300 Perumahan Bertingkat Marker size 3; angle 0;

sparasi x 1,5 y 1,5

100400 Pemakaman Picture Usg620, angle

90; scale x 0,5 scale y 1

110100 Pasar Marker size 1; angle 0;

sparasi x 1 y 1

110200 Perdagangan Umum Tebal garis 0,5; angle 90;

separasi 0,75

110300 Akomodasi dan Rekreasi Tebal garis 1; angle 45 -

315; separasi 1,2

110400 Lembaga Usaha Tebal garis 1; angle 90;

separasi 0,75

110500 Perkantoran Swasta Warna Solid

110600 Prasarana Transportasi Marker size 5; angle 45;

sparasi x 2 y 2

110700 Penggunaan Campuran Marker size 5; angle 0;

sparasi x 1,5 y 1,5

120100 Industri Pertanian Marker size 5; angle 0;

sparasi x 1,5 y 1,5

120200 Industri Non Pertanian Warna Solid

120300 Perbengkelan Warna Solid

120400 Pergudangan Warna Solid

120500 Instalasi Warna Solid

(24)

CODE25 JENIS PENGGUNAAN TANAH SIMBOL R.G.B KETERANGAN

130100 Fasilitas Pemerintahan Warna Solid

130200 Fasilitas Pendidikan Warna Solid

130300 Fasilitas Kesehatan Warna Solid

130400 Fasilitas Peribadatan Warna Solid

130500 Fasilitas Layanan Umum Warna Solid

130600 Fasilitas Olahraga Tebal garis 1.5; angle 45;

separasi 1,2

140100 Tanah Kosong Warna Solid

140200 Pertanian Tanah Basah Warna Solid

140300 Pertanian Tanah Kering Warna Solid

150100 Hutan Warna Solid

150200 Jalur Hijau Warna Solid

150300 Taman Kota Picture Usgs503, angle 0;

scale x 1 scale y 1

140500 Perikanan Tebal garis 0,5; angle 0 -

90; separasi 1

160100 Rawa Picture Shd100, angle 0;

scale x 1 scale y 1

160300 Sungai Warna Solid

160200 Danau/Situ/Waduk Warna Solid

160400 Saluran Irigasi Tebal garis 1; angle 45;

separasi 1

170000 JALAN Warna Solid

(25)

KLASIFIKASI DAN SIMBOL

JENIS PENGGUNAAN TANAH PERKOTAAN SKALA 1 : 5.000 / 1 : 2.500

CODE25 JENIS PENGGUNAAN TANAH SIMBOL

R.G.B Q_Label KETERANGAN

100110 Perumahan Jarang Tebal garis 1; angle 45 - 315;

separasi 1

100120 Perumahan Padat Tebal garis 1; angle 0 - 90;

separasi 1

100210 Kampung Jarang Warna Solid

100220 Kampung Padat Warna Solid

100310 Rumah Susun RS Marker size 3; angle 0; sparasi

x 1,5 y 1,5

100320 Rumah Susun Umum Picture Chertylimestone, angle

0; scale x 1 scale y 1

100330 Flat Picture Chertylimestone, angle

90; scale x 0.5 scale y 1

100410 Makam Umum Picture Usg620, angle 90;

scale x 0,5 scale y 1

100420 Makam Khusus Picture Sand4, angle 0;

scale x 0,5 scale y 0,5

100430 Makam Pahlawan Picture Usgs721, angle 0;

scale x 1 scale y 1

100440 Makam Komersial Picture Usg616, angle 0;

scale x 1 scale y 1

110110 Pasar Tradisional Marker size 1; angle 0;

sparasi x 1 y 1

110120 Pasar Modern Picture Usg616, angle 0;

scale x 0,5 scale y 0,5

110130 Pasar Khusus Picture Check, angle 0;

scale x 1 scale y 1

110210 Toko/Warung/Kios/Mart Tebal garis 0,5; angle 90;

separasi 0,75

110220 Pertokoan Tebal garis 0,5; angle 45;

separasi 0,75

(26)

CODE25 JENIS PENGGUNAAN TANAH SIMBOL

R.G.B Q_Label KETERANGAN

110230 Pusat Perbelanjan/Mall/Plaza Tebal garis 1,2; angle 0;

separasi 1,2

110310 Hotel/Motel/Penginapan Tebal garis 1; angle 45 - 315;

separasi 1,2

110320 Rumah Makan/Resto/Cafe Picture Pat015, angle 0;

scale x 0,30 scale y 0,30

110330 Bioskop Tebal garis 1; angle 90;

separasi 0,5

110340 Tempat Rekreasi Picture Usgs636, angle 0;

scale x 1 scale y 1

110350 Hiburan Khusus Marker size 1; angle 0;

sparasi x 1,2 y 1,2

110360 Museum Picture Check, angle 0;

scale x 1 scale y 1

110410 Lembaga Keuangan/Bank Tebal garis 1; angle 90;

separasi 0,75

110420 Lembaga Keuangan Bukan Bank Tebal garis 1,2; angle 0;

separasi 1,2

110510 Kantor Swasta Warna Solid

110520 Rumah Kantor (Rukan) RK Tebal garis 1; angle 45;

separasi 1

110530 Rumah Toko (Ruko) RT Tebal garis 1; angle 315;

separasi 1

110610 Terminal Umum/Bus Marker size 5; angle 45; sparasi

x 2 y 2

110620 Terminal Khusus/Pool Picture Usgs616, angle 0;

scale x 1 scale y 1

110630 Stasiun/Halte KA Picture Usgs503, angle 0;

scale x 1 scale y 1

110640 Bandar Udara Picture Grass, scale x = 1 scale y

= 1

110650 Pelabuhan Picture Cyrcle4, scale x = 1 scale

y = 1

(27)

CODE25 JENIS PENGGUNAAN TANAH SIMBOL

R.G.B Q_Label KETERANGAN

110660 Tempat Parkir Picture Usgs636, angle 0;

scale x 1 scale y 1

110700 Penggunaan Campuran Marker size 5; angle 0; sparasi

x 1,5 y 1,5 sebutkan jenis PT

120110 Industri Aneka Pangan Picture Usg620, angle 0; scale x 1 scale y 1

120120 Industri Aneka Sandang Picture Chertylimestone, angle 0; scale x 1 scale y 1

120210 Industri Logam Picture Check, angle 0; scale x 1

scale y 1

120220 Industri Kimia Tebal garis 1; angle 45 - 315;

separasi 1,2

120230 Industri Lainnya Tebal garis 1,5. angle 90;

separasi 1,2

120310 Perbengkelan Umum Warna Solid

120320 Perbengkelan Khusus Tebal garis 1; angle 0 - 90;

separasi 1

120410 Pergudangan Terbuka Tebal garis 1; angle 90;

separasi 1

120420 Pergudangan Tertutup Warna Solid

120510 Instalasi Listrik Warna Solid

120520 Instalasi Air Bersih Picture Check, angle 0;

scale x 1 scale y 1

120530 Instalasi Minyak/Gas Picture Usgs636, angle 0;

scale x 1 scale y 1

120540 Instalasi Telekomunikasi Marker size 3; angle 45; sparasi x 1,2 y 1,2

120550 Instalasi Iklim Picture Usgs503, angle 0;

scale x 1 scale y 1

120560 Instalasi lainnya Tebal garis 0,5; angle 45 - 315;

separasi 1,5

(28)

CODE25 JENIS PENGGUNAAN TANAH SIMBOL

R.G.B Q_Label KETERANGAN

130110 Kantor/Instansi Pemerintahan Warna Solid

130120 Kantor /Bangunan Militer Tebal garis 1,5; angle 90;

separasi 1,5

130210 Perguruan Tinggi Warna Solid

130220 Pendidikan Menengah Tebal garis 1,5; angle 90;

separasi 1

130230 Pendidikan Dasar Tebal garis 1; angle 0;

separasi 1

130240 Pendidikan Khusus Picture Usgs636, angle 0;

scale x 1 scale y 1

130250 Pendidikan Terpadu Picture ChertyLimeStone, angle

0; scale x 0 scale y 0

130260 Pusdiklat Tebal garis 0,5; angle 0 - 90;

separasi 1,2

130310 Rumah Sakit Umum Warna Solid

130320 Rumah Sakit Khusus Marker size 5; angle 0; sparasi

x 2 y 2

130330 Puskesmas/Balai Kesehatan Tebal garis 1; angle 90;

separasi 1

130340 Tempat Pengobatan Khusus Picture Usgs503, angle 0;

scale x 0 scale y 0

130410 Masjid/Langgar/Surau Warna Solid

130420 Gereja Picture Usgs638, angle 0;

scale x 1 scale y 1

130430 Vihara/Kuil/Klenteng Picture Usgs504, angle 0;

scale x 0.75 scale y 0.75

130440 Pura Tebal garis 0,5; angle 45 - 315;

separasi 1

130510 Kantor Pos/ekspedisi/Logistik Warna Solid

(29)

CODE25 JENIS PENGGUNAAN TANAH SIMBOL

R.G.B Q_Label KETERANGAN

130520 Kantor Telepon Tebal garis 1,2; angle 45;

separasi 1

130530 Gedung Pertemuan Tebal garis 1,2; angle 315;

separasi 1

130610 Lapangan Olahraga Tebal garis 1.5; angle 45;

separasi 1,2

130620 Komplek Olahraga Picture Chert, angle 0; scale x

0,2 scale y 0,5

130630 Gedung Olahraga Marker size 3; sparasi x 1,5 y

1,5

130640 Padang Golf Picture Grass, angle 0; scale x 1

scale y 1

140110 Tanah Kosong Sudah Diperuntukkan Warna Solid

140120 Tanah Kosong Belum Diperuntukkan Tebal garis 1; angle 0;

separasi 0,5

140210 Sawah Irigasi Warna Solid

140220 Sawah Non-Irigasi Tebal garis 1; angle 0 - 90;

separasi 1,2

140310 Tegalan/Ladang Warna Solid

140320 Kebun Warna Solid

150110 Hutan Warna Solid

150120 Padang Warna Solid

150210 Jalur Hijau Warna Solid

150220 Hutan Kota Tebal garis 1,5; angle 90;

separasi 1

150300 Taman Kota Picture Usgs503, angle 0; scale

x 1 scale y 1

(30)

CODE25 JENIS PENGGUNAAN TANAH SIMBOL

R.G.B Q_Label KETERANGAN

160110 Kolam/Empang/Tebat Tebal garis 0,5; angle 0 - 90;

separasi 1

160120 Tambak Picture Usgs627, angle 0; scale

x 1 scale y 1; sebutkan jenis ikan

160200 Rawa Picture Shd100, angle 0; scale x

1 scale y 1

160300 Sungai Warna Solid

160410 Danau Warna Solid

160420 Waduk Warna Solid

160430 Situ/Embung Warna Solid

160500 Saluran Irigasi Tebal garis 1; angle 45;

separasi 1

170000 JALAN Warna Solid

(31)

KLASIFIKASI DAN SIMBOL JENIS PENGUASAAN TANAH SKALA PROVINSI, PULAU DAN NASIONAL

OCODE JENIS PENGUASAAN TANAH SIMBOL

R-G-B KETERANGAN

10000 Tanah Sudah Terdaftar (HGU/Skala Besar) Warna Solid

20000 Tanah sudah Terdaftar skala kecil dan Tanah Belum Terdaftar

Marker size 3; angle 0;

sparasi x 1,5 y 1,5

30000 Tanah Negara (TN) Tebal garis 1,5; angle 90;

separasi 1

KLASIFIKASI DAN SIMBOL JENIS PENGUASAAN TANAH SKALA KABUPATEN DAN KOTA

OCODE JENIS PENGUASAAN TANAH SIMBOL

R-G-B KETERANGAN

11000

Hak Guna Usaha (HGU) - Perkebunan Warna Solid

12000 Hak Guna Usaha (HGU) - Peternakan Picture ChertyLimeStone,

angle 0; scale x 0 scale y 0

13000 Hak Guna Usaha (HGU) - Perikanan Picture Grass, scale x = 1

scale y = 1

14000 Hak Guna Bangunan (HGB) - Industri Warna Solid

15000 Hak Guna Banguna (HGB) – Pergudangan Tebal garis 1,5. angle 90;

separasi 1,2

16000 Hak Guna Bangunan (HGB) – Jasa Picture Check, angle 0; scale

x 1 scale y 1

17000 Hak Guna Bangunan (HGB) - Perumahan Marker size 5; angle 0;

sparasi x 1,5 y 1,5

18000 Hak Pengelolaan/HPL Tebal garis 0,5; angle 45 -

315; separasi 1

19000 Pakai (HP) - Instansi pemerintah Warna Solid

21000 Hak Milik (HM)/ Hak Guna Banguna (HGB)/ Hak Pakai (HP) - Perorangan/Badan Hukum

Marker size 3; angle 0;

sparasi x 1,5 y 1,5

(32)

OCODE JENIS PENGUASAAN TANAH SIMBOL

R-G-B KETERANGAN

22000 Tanah Milik Wakaf Marker size 5; angle 0;

sparasi x 2 y 2

23000

Tanah belum terdaftar Badan Hukum dan/atau

Perorangan Blank/ No Fill

31000 Tanah Negara (TN) - Dikuasai Badan Hukum dan/atau Perorangan

Tebal garis 1; angle 90;

separasi 0,5

32000 Tanah Negara (TN) - Komunal Marker size 3; angle 45;

sparasi x 1,2 y 1,2

33000 Tanah Negara (TN) - Dikuasai Negara Tebal garis 1,5; angle 90;

separasi 1

34000 Tanah Kas Desa Warna Solid

35000 Tanah Swapraja Tebal garis 1,5; angle 90;

separasi 1,5

(33)

KLASIFIKASI DAN SIMBOL JENIS PENGUASAAN TANAH SKALA KECAMATAN DAN DESA/KELURAHAN

OCODE JENIS PENGUASAAN TANAH SIMBOL

R-G-B KETERANGAN

11100 HGU/ Perkebunan Badan Hukum Warna Solid

11200 HGU/ Perkebunan Perorangan Marker size 5; sparasi x 2 y 2

12100 HGU/ Peternakan Badan Hukum Picture ChertyLimeStone, angle

0; scale x 0 scale y 0

12200 HGU/ Peternakan Perorangan Tebal garis 1; angle 0; separasi 1

13100 HGU/ Perikanan Badan Hukum Picture Grass, scale x = 1

scale y = 1

13200 HGU/ Perikanan Perorangan Picture Usgs503, angle 0; scale

x 1 scale y 1

14100 HGB/ Industri Badan Hukum Warna Solid

14200 HGB/ Industri Perorangan Marker size 5; angle 0; sparasi

x 1,5 y 1,5

15100 HGB/ Pergudangan Badan Hukum Tebal garis 1,5. angle 90;

separasi 1,2

15200 HGB/ Pergudangan Perorangan Tebal garis 1; angle 45 - 315;

separasi 1,2

16100 HGB/Jasa Badan Hukum Picture Check, angle 0; scale x 1

scale y 1

16200 HGB/Jasa Perorangan Picture Usg620, angle 0; scale x

1 scale y 1

17000 HGB/Perumahan Marker size 5; angle 0; sparasi

x 1,5 y 1,5

18000 Hak Pengelolaan Tebal garis 0,5; angle 45 - 315;

separasi 1

19000 HP Instansi Pemerintah Warna Solid

(34)

OCODE JENIS PENGUASAAN TANAH SIMBOL

R-G-B KETERANGAN

21100 HGB/ HP - (Rumah/kantor) Badan Hukum Marker size 3; angle 0; sparasi x 1,5 y 1,5

21200 HGB/ HP/HM - (Rumah/kantor) Perorangan Warna Solid

22100 Tanah Wakaf Terdaftar Marker size 5; angle 0; sparasi

x 2 y 2

22200 Tanah Wakaf Belum Terdaftar Picture Usgs620, angle 0; scale

x 1 scale y 1

23100 Tanah Milik Badan Hukum Belum Terdaftar Marker size 3; angle 45; sparasi x 1,2 y 1,2

23200 Tanah Milik Perorangan Belum Terdaftar Blank/ No Fill

31100 TN Dikuasai Badan Hukum Tebal garis 1; angle 90;

separasi 0,75

31200 TN Dikuasai Perorangan Tebal garis 1,2; angle 0;

separasi 1,2

32100 TN Komunal Sudah di Tetapkan Picture Usgs503, angle 0;

scale x 1 scale y 1

32200 TN Komunal Belum di Tetapkan Picture Usgs636, angle 0;

scale x 1 scale y 1

33000 TN Dikuasai Negara Tebal garis 1,5; angle 90;

separasi 1

34000 Tanah Kas Desa Warna Solid

35000 Tanah Swapraja Tebal garis 1,5; angle 90;

separasi 1,5

(35)

Deskripsi Penggunaan Tanah

MAKSUD DAN TUJUAN :

Agar tercapai keseragaman dan kesatuan pendapat dalam pengertian dan wawasan terhadap pemetaan penggunaan tanah perdesaan, penggunaan tanah perkotaan, dan penggunaan simbol/warna dan format peta sebagai sarana penyajiannya.

Penggunaan Tanah adalah wujud kegiatan menggunakan tanah baik secara lingkungan buatan maupun secara lingkungan alami.

Penggunaan Tanah Perdesaan adalah wujud kegiatan menggunakan tanah yang menitik beratkan di bidang pertanian dalam arti luas..

Penggunaan Tanah Perkotaan adalah wujud kegiatan menggunakan tanah yang menitik beratkan di bidang non-pertanian dalam arti luas.

Gambar-bambar dalam penjelasan ini bersumber dari Google hanya untuk sebagai ilustrasi saja, tidak semua pengertian disertai dengan ilustrasi/gambar.

NO PENGGUNAAN TANAH PENGERTIAN KETERANGAN

1 2 3 4

1 Permukiman :

bagian dari lingkungan hunian yang terdiri atas lebih dari satu satuan perumahan yang mempunyai prasarana, sarana, utilitas umum, serta mempunyai penunjang kegiatan fungsi lain di kawasan perkotaan atau kawasan perdesaan

2 Kampung :

kelompok bangunan padat ataupun jarang digunakan sebagai tempat tinggal penduduk dan dimukimi secara menetap.

3 Kampung Padat :

kelompok bangunan digunakan sebagai tempat tinggal penduduk dan dimukimi secara menetap yang didominasi dengan bangunan dengan KDB > 50%

4 Kampung Jarang :

kelompok bangunan digunakan sebagai tempat tinggal penduduk dan dimukimi secara menetap yang didominasi dengan bangunan KDB ≤ 50%

5 Perumahan :

areal tanah yang digunakan untuk kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggaL atau Jingkungan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarapa Jingkungan.

6 Perumahan Padat :

kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan yang didominasi dengan bangunan KDB > 50%

(36)

1 2 3 4

7 Perumahan Jarang :

kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan yang didominasi dengan bangunan KDB ≤ 50%

8 Perumahan Bertingkat : Kelompok hunian yang dibuat bertingkat secara vertikal

9 Rumah Susun :

Hunian bertingkat yang dibangun dalam satu lingkungan yang terbagi dalam bagian- bagian yang distrukturkan secara fungsional dalam arah horizontal maupun vertikal dan merupakan satuan-satuan yang masing- masing dapat dimiliki dan digunakan secara terpisah, yang berfungsi untuk tempat hunian, yang dilengkapi dengan bagian bersama, benda bersama dan tanah bersama

10 Rumah Susun Umum :

Hunian susun yang diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah

11 Flat :

Hunian beserta fasilitasnya dengan ketinggian bangunan sebesar-besarnya 4 (empat) lantai dengan tipe bangunan kopel.

12 Emplasemen :

Areal tanah yang di atasnya berdiri bangunan yang berada di sekitar kampung dan atau perumahan yand dapat mendukung keberadaan kampung maupun perumahan tsb. Juga dapat diartikan sebagai komplek bangunan yang utamanya dimaksudkan sebagai tempat perusahaa (seperti pabrik, kilang, stasiun dsb.)

Emplasemen dapat bersifat tetap maupun sementara

13 Emplasemen Tetap : Emplasemen yang dibuat permanen

14 Emplasemen Sementara :

Emplasemen yang dibuat sifatnya sementara karena adanya suatu kegiatan tertentu

15 Kuburan/Makam :

tanah areal pekuburan baik yang jelas terlihat adanya batu nisan atau gundukan maupun karena tuanya hanya berupa pepohonan yang hanya dapat diketahui dengan menanyakan kepada penduduk 16 Kuburan Nyata : Pekuburan yang nyata dengan adanya batu

nisan dan atau gundukan

(37)

1 2 3 4

17 Kuburan Tidak nyata : Pekuburan yang tidak nyata fisknya dan hanya diketahui dari penduduk

18 Makam Umum :

Makam/kuburan untuk memakamkan jenazah siapa saja yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana

19 Makam Khusus :

Makam/kuburan yang bersifat khusus, seperti : makam sultan/raja-raja, keluarga, makam berdasar agama dll

20 Makam Pahlawan :

Makam/kuburan yang diperuntukkan bagi pemakaman para pahlawan, pejuang dan perintis kemerdekaan

21 Makam Komersil : Makam/kuburan yang dibangun oleh suatu badan usaha yang mencari keuntungan 22 Sarana Olahraga :

Areal tanah atau bangunan permanen yang digunakan sebagai sarana Olahraga

23 Komplek Olahraga : Kelompok fasilitas tempat berolahraga

24 Gedung Olahraga : Fasilitas Olahraga berupa bangunan yang tertutup

25 Padang Golf : Fasilitas untuk olahraga dan berlatih golf yang terdiri dari lapangan rumput yang luas 26 Prasarana Transportasi :

Areal tanah sebagai tempat alat perhubungan bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya

27 Terminal Umum/Bus :

Prasarana beserta fasilitasnya untuk menurunkan dan menaikkan penumpang, perpindahan intra dan/atau antar moda transportasi serta mengatur kedatangan dan pemberangkatan kendaraan umum angkutan antar kota antar provinsi dan/atau angkutan lintas batas negara, angkutan antar kota dalam provinsi, angkutan kota dan angkutan pedesaan 28 Terminal Khusus/Pool :

Tempat penyimpanan, memelihara dan perbaikan kendaraan serta tempat menaikan dan menurunkan penumpang 29 Stasiun/Halte KA :

Prasarana kereta api sebagai tempat pemberangkatan dan pemberhentian kereta api.

30 Bandar Udara : Tempat yang mempunyai fasilitas lengkap untuk penerbangan dalam dan luar negeri

31 Pelabuhan :

Tempat yang digunakan sebagai tempat sandar dan berlabuhnya kapal laut/sungai beserta aktivitas penumpangnya dan bongkar muat kargo

32 Tempat Parkir :

Prasarana untuk memarkirkan kendaraan bermotor yang dapat berupa gedung parkir atau parkir terbuka.

(38)

1 2 3 4

33 Tanah Perkantoran dan

Perdagangan :

Areal tanah yang digunakan sebagai kegiatan bekerja/berkantor dan areal tanah yang digunakan bertransaksi barang dan/atau jasa

34 Pasar : Areal tanah usaha untuk melakukan jual beli berbagai macam barang dari berbagai pihak

35 Pasar Tradisional :

Pasar yang melakukan jual beli barang/jasa/dagangan melalui proses tawar menawar

36 Pasar Modern :

Pasar dengan bangunan yang tertutup, dikelola secara professional dengan melakukan jual beli barang/jasa/dagangan melalui tawar menawar atau harga terbuka

37 Pasar Khusus :

Pasar yang menjual barang yang khusus.

Seperti : Pasar bunga, pasar loak, pasar induk dll.

38 Perdagangan Umum : Area usaha untuk melakukan jual beli barang kebutuhan sehari-hari

39 Toko/Warung/ Kios/Mart :

Tempat usaha untuk melakukan penjualan barang secara eceran maupun sub grosiran langsung kepada konsumen akhir.

40 Pertokoan :

Kompleks toko atau deretan toko yang masing-masing dimiliki dan dikelola oleh perorangan atau badan hukum

41 Pusat

Perbelanjaan/Mall/Plaza :

Tempat usaha untuk melakukan usaha perdaga-ngan, rekreasi, restoran dan sebagainya yang diperuntukkan bagi kelompok, perorangan, perusahaan atau koperasi untuk melakukan penjualan barang-barang dan atau jasa, dan terletak dalam bangunan/ruang yang menyatu

42 Penggunaan Campuran :

Kelompok jenis penggunaan tanah di perkotaan yang menggunakan satu bidang tanah untuk berbagai keperluan yang dibangun secara efektif dan efisien.

43 Akomodasi dan

Rekreasi :

Areal tanah atau bangunan untuk memenuhi kebutuhan menginap dan atau rekreasi.

44 Hotel/Motel/ Penginapan :

Bangunan yang menyediakan akomodasi secara harian berupa kamar-kamar, dapat dilengkapi dengan jasa pelayanan makan dan minum, kegiatan hiburan serta fasilitas lainnya

45 Rumah Makan/

Resto/Cafe : Fasilitas penyediaan makanan dan/atau minuman dengan dipungut bayaran.

46 Bioskop :

Gedung/Bangunan yang digunakan seba-gai tempat jasa pelayanan hiburan de-ngan melaksanakan pertunjukan film-film layar lebar.

(39)

1 2 3 4

47 Tempat Rekreasi :

Tempat dengan daya tarik yang terdiri atas wahana permainan seperti wahana lintas-gunung (roller coaster) dan balap air.

Biasanya taman hiburan memiliki pilihan sejumlah jenis wahana permainan yang berbeda, bersama dengan toko, restoran, dan gerai (outlet) hiburan lainnya.

48 Hiburan Khusus :

Tempat yang dipergunakan sebagai jasa hiburan yang dapat menambah kebugaran, kesehatan maupun kesenangan.

49 Museum

:

Lembaga tempat penyimpanan, pera- watan, pengamanan, dan pemanfaatan benda-benda materiil hasil budaya manusia serta alam dan lingkungannya guna menunjang upaya perlindungan dan pelestarian kekayaan budaya bangsa

50 Lembaga Usaha

:

setiap badan hukum yang dapat berbentuk badan usaha milik negara, badan usaha milik daerah, koperasi, atau swasta yang didirikan sesuai dengan ketentuan peraturan per undang-undangan yang menjalankan jenis usaha tetap dan terus menerus yang bekerja dan berkedudukan dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia

51 Lembaga

Keuangan/Bank :

Lembaga usaha yang kegiatan utamanya menyalurkan jasa dalam pembayaran dan peredaran uang serta pemberian kredit.

52 Lembaga Keuangan Non

Bank :

Lembaga usaha yang melakukan kegiatan dalam hal keuangan baik secara langsung maupun tidak langsung menghimpun dana dari masyarakat dengan mengeluarkan surat-surat berharga selanjutnya menyalur kannya untuk pembiayaan investasi peru sahaan-perusahaan.

54 Perkantoran Swasta :

Kawasan yang terpusat diperuntukkan bagi kegiatan perkantoran yang diharapkan mampu mendatangkan keuntungan bagi pemiliknya dan memberikan nilai tambah pada suatu kawasan perkotaan

55 Kantor Swasta : Kantor yang dimiliki oleh organisasi/

lembaga bukan pemerintah 56 Rumah Kantor (Rukan) :

Rumah tinggal yang merangkap tempat usaha, baik itu berupa usaha jasa, kantor hingga perdagangan.

57 Rumah Toko (Ruko) :

Rumah yang sekaligus untuk toko (toko di lantai dasar dan tempat tinggal di lantai kedua).

58 Tanah Industri dan

Pergudangan : Area tanah industri dan tempat penyimpanan barang.

59 Industri :

areal tanah yang digunakan untuk kegiatan ekonomi berupa proses pengolahan bahan- bahan baku menjadi barang jadi/setengah jadi dan/atau barang setengah jadi menjadi barang jadi.

(40)

1 2 3 4

60 Industri Pertanian :

Area yang digunakan untuk bangunan/

pabrik atau Industri yang mengolah bahan dasar dari hasil pertanian. (Termasuk di dalamnya industri peternakan unggas dan/atau ternak)

61 Industri Non-Pertanian :

Area yang digunakan untuk bangunan pabrik atau Industri yang mengolah dari bahan dasarnya bukan hasil pertanian 62 Industri Aneka Pangan :

Industri yang mengolah bahan pembuat dan/atau menghasilkan makanan dan/atau minuman

63 Industri Aneka Sandang :

Industri yang mengolah bahan pembuat dan/atau menghasilkan benang dan/atau pakaian

64 Industri Logam :

industri yang mengolah bahan mentah logam menjadi mesin-mesin berat atau rekayasa mesin dan perakitan.

65 Industri Kimia :

Industri yang mengolah bahan dasar dengan modal besar, keahlian tinggi dan menerapkan teknologi maju.

Seperti : industri bahan peledak dan industri bahan kimia tekstil; industri semen, industri asam sulfat, dan industri kaca; industri pupuk kimia dan industri pestisida; industri kertas, industri pulp, dan industri ban.

66 Industri Lainnya :

Industri yang mengolah diluar industri logam dan industri kimia.

Seperti : indutri rumah tangga, industri kecil 67 Perbengkelan :

bangunan yang menyediakan ruang untuk melakukan konstruksi atau manufaktur dan/atau memperbaiki benda.

68 Perbengkelan Umum :

Perbengkelan untuk kendaraan roda dua atau lebih maupun yang berkaitan dengan elektronika

69 Perbengkelan Khusus : Perbengkelan yang memperbaiki sarana/

peralatan khusus 70 Pergudangan :

Tempat kegiatan jasa penyimpanan barang untuk mendukung/ memperlancar kegiatan perdagangan barang.

71 Pergudangan Tertutup : Pergudangan yang tempatnya tertutup 72 Pergudangan Terbuka : Pergudangan yang tempatnya terbuka

73 Instalasi :

bangunan yang berfungsi sebagai yang penghasil/produsen, penyalur/distributor suatu benda.

74 Instalasi Listrik : Instalasi yang berhubungan dengan infrastruktur listrik

75 Instalasi Air Bersih : Instalasi yang berhubungan dengan infrastruktur air bersih

76 Instalasi Minyak/Gas : Instalasi yang berhubungan dengan infrastruktur bahan bakar minyak/gas 77 Instalasi Telekomunikasi :

Instalasi yang berhubungan dengan infrastruktur telekomunikasi

(41)

1 2 3 4 78 Instalasi Iklim : Instalasi yang berhubungan dengan

infrastruktur iklim

79 Instalasi Lainnya : Instalasi yang berhubungan dengan infrastruktur lainnya

80 Tanah Jasa :

Areal tanah atau bangunan yang diguna kan untuk suatu kegiatan pelayanan Sosial dan budaya masyarakat kota, yang dilaksanakan oleh badan dan/atau organisasi kemasyara- katan, pemerintah maupun swasta.

81 Fasilitas Pemerintahan : Tanah jasa pemerintahan baik pemerintahan sipil maupun militer

82 Kantor/Instansi

Pemerintahan :

Tempat kegiatan pemerintahan dan administrasi pemerintahan beserta fasilitasnya termasuk kepolisian dengan luas lahan yang disesuaikan dengan fungsinya.

83 Kantor /Bangunan

Militer :

Tempat kegiatan yang berkaitan dengan militer meliputi instalasi pertahanan dan keamanan, dan bangunan sejenis termasuk kantor militer, instalasi militer dsb

84 Fasilitas Pendidikan :

Areal atau bangunan tempat dilaksana- kannya pendidikan baik formal maupun non- formal.

85 Pendidikan Tinggi :

Jasa pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi dapat berbentuk akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut, atau universitas

86 Pendidikan Menengah :

Jasa pendidikan lanjutan pendidikan dasar yang terdiri atas pendidikan menengah umum dan pendidikan menengah kejuruan Dapat berbentuk Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat.

87 Pendidikan Dasar :

Jasa pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah, dapat berbentuk Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat serta Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs), atau bentuk lain yang sederaja

88 Pendidikan Khusus :

Jasa pendidikan bagi peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, mental, sosial, dan/atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa dapat berupa pendidikan bagi peserta didik di daerah terpencil atau terbelakang, masyarakat adat yang terpencil, dan/atau mengalami bencana alam, bencana sosial, dan tidak mampu dari segi ekonomi.

(42)

1 2 3 4 89 Pendidikan Terpadu : Jasa pendidikan yang terdiri dari lebih satu

jenjang pendidikan.

90 Pusdiklat :

Jasa pendidikan non-formal dalam rangka peningkatan dan/atau pendidikan suatu keahlian yang dilaksanakan oleh suatu lembaga baik pemerintah maupun swasta.

91 Fasilitas Kesehatan : Areal atau bangunan tempat dalam berbagai macam pelayanan kesehatan

92 Rumah Sakit Umum :

Jasa kesehatan yang melayani hampir seluruh penyakit umum dan biasanya memiliki institusi perawatan darurat yang siaga 24 jam (ruang gawat darurat) untuk mengatasi bahaya dalam waktu secepatnya dan memberikan pertolongan pertama 93 Rumah Sakit Khusus :

Jasa kesehatan yang melayani salah satu penyakit saja, seperti RS Bersalin, RS Jantung, RS Jiwa, RS Kanker dll.

94 Puskesmas/Balai

Kesehatan :

Jasa kesehatan tingkat paling rendah yang memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya.

95 Pengobatan Khusus :

Jasa kesehatan yang melayani pengobatan secara khusus, termasuk dalam hal ini tempat prakter dokter/bidan/dukun.

96 Fasilitas Peribadatan :

Areal atau bangunan tempat melaksana-kan peribadatan suatu agama dan/atau kepercayaan

97 Masjid/Langgar /Surau : Rumah ibadah agama Islam

98 Gereja : Rumah ibadah agama Protestan dan Katolik 99 Vihara/Kuil /Klenteng : Rumah ibadah agama Budha

100 Pura : Rumah ibadah agama Hindu

101 Fasilitas Layanan

Lainnya :

Areal atau bangunan yang digunakan sebagai sarana layanan umum untuk memenuhi kebutuhan masyarakat

102 Kantor Pos/

ekspedisi/Logistik : Fasilitas layanan umum yang bergerak dalam bidang ekspedisi dan logistik

103 Kantor Telepon : Fasilitas layanan umum yang bergerak dalam bidang telekomunikasi

104 Gedung Pertemuan : Fasilitas layanan untuk pertemuan atau tempat sosialisasi masyarakat umum 105 Tanah Tidak Ada

Bangunan :

Areal tanah di dalam wilayah perkotaan yang belum atau tidak digunakan untuk pembangunan perkotaan

106 Tanah Kosong : Tanah tidak ada bangunan yang berupa tanah kering

107 Tanah Kosong Sudah

Diperuntukkan : Tanah tidak ada bangunan yang sudah ada rencana suatu pembangunan

108

Tanah Kosong Belum

Diperuntukkan : Tanah tidak ada bangunan yang belum ada rencana suatu pembangunan

(43)

1 2 3 4 109 Pertanian Tanah Basah : Tanah pertanian yang ditanami tanaman

yang harus diairi

110 Pertanian Tanah Kering : Tanah pertanian yang ditanami tanaman yang tidak harus diairi.

111 Taman :

Areal tanah yang tidak dibangun dan berfungsi sebagai ruang terbuka dan atau taman

112 Taman Kota :

Lahan terbuka yang berfungsi sosial dan estetik sebagai sarana kegiatan rekreatif, edukasi atau kegiatan lain pada tingkat kota

113 Jalur Hijau :

Areal tanah yang ditanami rumput dan tanaman perindang yang berfungsi untuk menyegarkan udara dalam kota.

114 Hutan Kota :

Hamparan l a h a n yang bertumbuhan pohon-pohon yang kompak dan rapat di dalam wilayah perkotaan baik pada tanah negara maupun tanah hak, yang ditetapkan sebagai hutan kota oleh pejabat yang berwenang

115 Pertambangan :

areal tanah yang dieksploitasi bagi pengambilan bahan-bahan galian yang dilakukan secara terbuka dan/atau tertutup

116 Pertambangan Tertutup :

areal pertambangan yang dieksploitasi bagi pengambilan bahan-ba han galian yang dilakukan secara tertutup di bawah permukaan bumi

117 Pertambangan Terbuka :

areal pertambangan yang dieksploitasi bagi pengambilan bahan-bahan galian yang dilakukan secara terbuka di permukaan bumi

118 Persawahan :

areal tanah pertanian yang digenangi air secara periodik dan/atau terus menerus, ditanarni padi dan atau diselingi dengan tanaman tebu, tembakau, dan/atau tanaman semusim lainnya

119 Sawah Irigasi :

sawah yang sumber airnya berasal dari tempat lain dan dialirkan melalui saluran yang sengaja dibuat untuk mengalirkannya 120 Sawah Non-Irigasi : Sawah yang tidak menggunakan teknik

saluran pengairan irigasi.

121 Sawah Irigasi Teknis :

sawah yang mempunyai jaringan irigasi yang dibangun oleh Pemerintah (PU) – termasuk didalamnya irigasi semi teknis dan irigasi sederhana.

122 Sawah Irigasi Non-Teknis :

sawah yang memperoleh pengairan dari sistem pengairan yang dikelola oleh masyarakat atau irigasi desa

123 Sawah Tadah Hujan :

sawah yang sistem pengairannya sangat mengandalkan curah hujan.

(44)

1 2 3 4

124 Sawah Pasang Surut :

sawah yang sistem pengairannya dipengaruhi oleh kondisi air pasang surut air laut atau sungai

125 Sawah Lebak :

Sawah yang diusahakan di lingkungan rawa- rawa.

Saat air di rawa menyusut, rawa dimanfaatkan dengan cara ditanami padi 126 Pertanian Tanah Keri

Referensi

Dokumen terkait

 Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga..  Perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan

tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan sarana dan

Menurut Ravianto (2009) mengemukakan bahwa perumahan kumuh atau permukiman kumuh adalah lingkungan hunian atau tempat tinggal/rumah beserta lingkungannya, yang berfungsi

Ravianto (2009) mengemukakan bahwa perumahan kumuh atau pemukiman kumuh adalah lingkungan hunian atau tempat tinggal/rumah beserta lingkungannya, yang berfungsi sebagai

Berdasarkan UU No 1 tahun 2011 tentang perumahan dan permukiman, perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau hunian

Kebutuhan akan Aktualisasi Diri self-actualization needs Perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan

Tinjauan Umum tentang Perumahan dan Pemukiman 1 Definisi Perumahan dan Pemukiman Perumahan merupakan sekelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan atau tempat tinggal / hunian

Tahun 1992[3] tentang perumahan dan permukiman, dikatakan bahwa perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau hunian yang dilengkapi dengan