• Tidak ada hasil yang ditemukan

STANDARISASI PELAKSANA DI LAPANGAN

N/A
N/A
DIMRIK Goes

Academic year: 2023

Membagikan "STANDARISASI PELAKSANA DI LAPANGAN"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

STANDARISASI PELAKSANA DI LAPANGAN

1. PELAKSANA HARUS TAHU PRODUKTIFITAS PEKERJA

Dalam melakukan pekerjaan, tukang mempunyai nilai produktifitas untuk satu hari kerja. Dalam berbagai analisa pekerjaan sudah dibuat, seperti AHSP,Bow,SNI,BUMN.

Yaitu dalam 1 hari tukang bisa menghasilkan volume wajar berapa m1.

NILAI PRODUKTIFITAS WAJAR TUKANG

NO JENIS PEKERJAAN VOLUME/OH

1 Pekerjaan pas batu bata 1/2 batu 1 : 5 10 m2 2 Pekerjaan pas pondasi batu kali rumah 1 : 4 0,8 m3 3 Pekerjaan plesteran dinding tebal 1,5 cm 1 : 6 12 m2

Dengan mengetahui produktifitas pekerja, pelaksana bisa membuat jadwal target capaian progres dan bisa memperkirakan berapa jumlah pekerja yang dibutuhkan dalam melakukan pekerjaan tersebut. Setidaknya pelaksana hafal 30 produktifitas pekerjaan di lapangan.

2. PELAKSANA PUNYA FORM/KEBUTUHAN BAHAN MATERIAL

Pelaksana punya hitungan jumlah kebutuhan material dilapangan, diambil dari data volume RAB/gambar kerja bangunan. Misalnya kebutuhan besi berapa batang ?

TABEL BESTAT BESI

NO LOKASI BENTUK D BESI PANJANG POT

JUMLAH POT

BERAT BESI

JUM BERAT

BUTUH

BESI SISA

Dengan menghitung kebutuhan global maka akan diperoleh jumlah yang dibutuhkan, pelaksana tinggal menjadwal untuk order bahan material. Untuk perhitungan bestat besi nilai wajar standar adalah kurang atau lebih 5 %. Yaitu misal kita menghitung kebutuhan besi habis 100 batang, maka aktual kebutuhannya 95 btg atau 105 btg.

(2)

3. PELAKSANA HARUS PUNYA MANAJEMEN PRESTASI Pekerjaan tanah & pasir

GALIAN >> URUG >> CUT AN FILL

Pekerjaan struktur beton

FOOTPLATE >> KOLOM >> SLOOF/TIE BEAM

RING BALK << PLAT DAK << BALOK

Pekerjaan pasangan & plesteran

PAS PONDASI >> PAS DINDING >> PLESTERAN&ACIAN Pekerjaan mekanikal elektrikal & plumbing

INS AIR BERSIH >> INS AIR KOTOR >> INS LISTRIK

Pekerjaan langit-langit/plafon

MATERIAL ELEVASI CH FINISHING

Pekerjaan Keramik/penutup lantai

RABAT LANTAI PAS LANTAI NAT,PLINT,TALI AIR

Pekerjaan seterusnya

Dalam melaksanakan pekerjaan, akan ada alur tahapan yang dilakuakn. Di sini peran pelaksana sangat penting, yaitu memprogram mana pekerjaan yang didahulukan untuk dikerjakan oleh mandor/tukang. Tentunya dibutuhkan jam terbang untuk proses ini, yaitu pelaksana melakukan TBM (Tool box meeting) dengan mandor/tukang. Faktor menentukan program kerja :

1. Jenis kerja ( galian tanah, pas bata, cor,pembesian,dll)

2. Pemilihan pekerja/tukang untuk melakukan pekerjaan tersebut 3. Pengaturan jumlah pekerja setiap lokasi/ruangan

4. Faktor alam yang sedang dijumpai.

Contoh : Pekerjaan plesteran dilakukan dari atas dinding pada area luar yang pada saat itu musim hujan, maka ketika hujan, pekerja bisa tetap bekerja didalam ruangan.

(3)

4. PELAKSANA PUNYA TEKNIS PEKERJAAN DI LAPANGAN

Melakukan pekerjaan dengan SOP yang benar pada setiap pekerjaan, bisa dijelaskan oleh tim lapangan kepada karyawan atau pelaksana baru. Misal : 1. Teknis pekerjaan bowplank

Dalam pekerjaan yang mulai dari 0%, melakukan ploting denah kemudian menentukan BM (Benc Mark). Kemudian membuat 2 patok untuk sudut siku bangunan. Kemudian peletakan patok sesuai denah dengan jarak sumbu AS 1,5 meter dioffsite keluar. Setelahnya pasang papan elevasi 0.00 dengan penentuan AS kolom dan lainya.

2. Teknis proses galian pondasi dan footplat

Proses penggalian dimulai dari sudut pinggir atau belakang bangunan atau akses jalan utama. Tujuannya tidak menggangu proses langsir batu dan juga adukan semen ke lokasi. Galian tanah biasanya dilebihkan 10cm kiri kanan.

Misal rencana pondasi ambang bawahnya 60 cm, maka galian tanah adalah 80 cm. Nantinya ada pekerjaan urugan kembali. Untuk galian footplat, alas harus dikasih pasir dan dirabat, kemudian di marking as kolom.

(4)

NO JENIS PEKERJAAN PENJELASAN

3 Teknis pekerjaan pembesian (footplat,kolom,sloof,balok,plat,ring) 4 Teknis pekerjaan bekisting (kolom,sloof,balok,plat,kantilever,lisp 5 Teknis pekerjaan pondasi batu kali (rumah,sumuran,DPT,talud) 6 Teknis pekerjaan pasangan dinding dan plesteran 7 Teknis pekerjaan marking kolom praktis dan ruangan 8 Teknis pekerjaan elevasi lantai,pintu,jendela,boven,topi",latiu 9 Teknis pekerjaan instalasi air kotor dan septictank,biofil,saluran 10 Teknis pekerjaan pengecoran (kolom,plat,balok,level) 11 Teknis pekerjaan marking tangga (1 bordes, 2 bordes,putar) 12 Teknis pekerjaan finishing dinding,sponengan,teksture,grc,hpl) 13 Teknis pekerjaan atap (rangka,genteng,krepus,ban"an,talang) 14 Teknis pekerjaan plafon (rangka,grc,kayu,gypsum,ternit,wpc,dll) 15 Teknis pekerjaan instalasi kelistrikan (stopkontak,saklar,lampu,dll) 16 Teknis pekerjaan lantai (membuat as pola keramik, elevasi) 17 Teknis pekerjaan pemasangan kusen (kayu,alumunium,dll) 18 Teknis pekerjaan beton meja dapur,washbak,bak lemak, dll 19 Teknis pekerjaan plamir dan pengecatan (interior,eksterior,kayu) 20 Teknis pekerjaan instalasi air bersih ( dari sumur ke tandon, PAM)

21 Dan seterusnya

5. PELAKSANA PUNYA FORM ADMINISTRASI

1. Buku order bahan material (pelaksana punya arsip ) 2. Buku penerimaan bahan material ( pelaksana punya arsip) 3. Form absensi pekerja ( pelaksana punya arsip)

4. Form progres volume ( nantinya di kirim ke QS(quantity surveor) 5. Form tambah kurang pekerjaan ( berisi addendum beserta ttd klien) 6. Form ceklis pekerjaan ( pra BAST )

7. Form perawatan bangunan ( temuan kerusakan serta penyelesaian) 8. Form pekerjaan borongan ( volum yang diopname, sisa borongan)

(5)

6. MINSET PELAKSANA

Pelaksana tidak boleh puas terhadap hasil pekerjaan, karena hasil pekerjaan itu sangat kompleks, artinya sangat banyak pembanding hasil pekerjaan diluar sana.

7. PELAKSANA MENGANALISA SEBAB AKIBAT PEKERJAAN Banyak kejadian ketika pelaksaan dan pasca pekerjaan, seperti misalnya

1. Atap tetangga yang berhubungan langsung dengan proyek 2. Penggantian atap disaat musim hujan, harus bagaimana 3. Pekerjaan bobok-bobok yang menimbulkan getaran dan suara 4. Pekerjaan galian footplate ketika musim hujan, seperti apa 5. Pekerjaan pengecoran dak harus bagaimana

6. Perawatan pasca cor, umur beton dan kekuatan bekisitng

7. Hasil dak tidak maksimal (kropos,rembes,retak) harus bagaimana 8. Pekerjaan pemasangan genteng,krepus (antisipasi bocor seperti apa) 9. Pekerjaan plafon yang benar ( jarak rangka, tebal hollow, ramset ) 10. Pengujian hasil pemasangan instalasi air besih/kotor

11. Pemasangan canopi yang menempel dinding, seperti apa

12. Pekerjaan pemadatan tanah seperti apa (resiko ambles/bergeser) 13. Pekerjaan waterproofing (talang beton, dak atap,km mandi, dll) 14. Pengujian sistem kelistrikan (lampu,stopkontak,saklar,panel,kabel) 15. Penggunaan bahan cat untuk item pekerjaan apa, aman ataun tidak 16. Pengamanan lantai bangunan jika ada renovasi diluar area itu

MELAKSANAKAN PEKERJAAN

KOMPLAIN HASIL

SERVICE PERBAIKAN

EVALUASI HASIL

TERAPKAN

(6)

STANDARISASI HASIL PEKERJAAN

1. Mandor harian /kepala tukang

Harus mempunyai basic masa tenaga kerja/tukang yang tetap, artinya seorang mandor mempunyai tukang yang tidak keluar masuk proyek, karena hasil pekerjaan tukang baru belum tentu sama dan tukang mempunyai selera hasil yang berbeda. Fungsinya mandor untuk menseragamkan hasil pekerjaan dengan cara yang tepat.

TENAGA

TUKANG KASAR

TUKANG BATU

MANDOR/KEPALA

TUKANG TUKANG FINISHING

TUKANG KERAMIK

TUKANG MEP

TUKANG REPAIR/SERVICE

Pemilihan tenaga kerja yang salah berakibat pada hasil yang tidak maksimal.

Peran mandor mencari tenaga kerja yang sesuai apa yang dikerjakan. Sehingga hasilnya terjamin.

MANDOR/KEPALA TUKANG

TUKANG-TUKANG

(7)

2. TUKANG-TUKANG

Melakukan management formasi pekerja di setiap item pekerjaan, bertujuan agar volume yang dihasilkan maksimal. seperti :

Pelaksana membuat aturan pekerjaan dengan tukang dilapangan, agar hasil pekerjaan bisa maksimal. Contohnya :

PEKERJAAN PLESTERAN

1.Dinding terlebih dahulu disiku per ruangan dan di lot sudut ke sudut 2. Membuat kepala plesteran hingga diatas elevasi plafon ( + 10cm )

Plafon Pekerjaan Pondasi

1 tukang : 3 tenaga

Pekerjaan Pas.Dinding batu bata

3 tukang : 2 tenaga

Pekerjaan Plesteran

2 tukang : 1 tenaga

Pekerjaan Acian

3 tukang : 1 tenaga

(8)

3. Jarak antar kepala plesteran dinding idealnya 90 – 100 cm

4. Perataan plesteran hanya menggunakan jidar holo ( dilarang roskam ) 5. Plesteran dimulai dari atas dinding dan kemudian sisi bawahnya 6. Dinding yang kering diharuskan dibasahi/disiram air lebih dahulu 7. Untuk plesteran yang tebal, maka dinding di camprot lebih dahulu 8. Untuk adukan semennya, pasir menggunakan saringan 0,5 cm 9. Untuk sudutan bangunan, kepala berjarak 10cm dari sudut

10. Untuk dinding yang ada plint lantai, maka berhenti di 15 cm dari 0.00 11. Untuk sambungan antar plesteran, harus di miringkan/plengsengkan

1. Pastikan plesteran sudah kering, atau paling tidak sudah 1 hari lebih

2. Bersihkan permukaan plesteran dan jika kering maka siram air secukupnya 3. Adonan acian baiknya di masukan kedalam air/ada drum air +- 10 menitan 4. Mengaci dari sisi paling atas dan baiknya menanjang ke samping

5. Proses acian dinding baiknya dilakukan dengan berkelompok 6. Supaya tidak retak dan cepat kering, Semen dicampur bahan Uzin 7. Menggosok acian ketika akan kering menggunakan spon/sak semen 8. Baiknya dihari besuk, dinding disiram air lagi (musim panas) 9. Untuk dinding yang ada openingan, acian tetap full mentok sudutan

PEKERJAAN ACIAN DINDING

(9)

STANDARISASI HARGA UPAH TENAGA KERJA

1. Tukang dibayar sesuai bidang keahlianya

Banyak sekali jenis tukang yang ada dilapangan, di proyek mengengah ke atas, umumnya terdapat lebih dari 15 macam tukang, dengan upah yang berbeda- beda. Mengapa harus berbeda upahnya? Padahal sama-sama tukang, karena jika tukang dibayar dengan harga sama, volume yang dihasilkan beda pada item kerjaan. Misal 1 hari mengerjakan :

TUKANG MENGERJAKAN

PLESTERAN >> 12 m2 >> 130.000 TUKANG MENGERJAKAN KERAMIK >> 9m2 >> 130.000

Dengan upah yang sama untuk tukang, bisa berakibat rugi terus menerus, analoginya :

1.Ketika tukang mengerjakan plesteran, volumenya masuk,

2. Ketika tukang mengerjakan keramik, volume kurang, sedangkan bayarnya sama.

Maka dari itu pelaksana membuat form list pekerjaan tukang dengan jenis tukang yang telah disepakati mandor. Sehingga tagihan cost upahnya bisa lebih terkontrol. Nilai wajar upah berdasarkan sub kerjanya di wilayah Jogja :

TENAGA 95.000 –

105.000

TUKANG KASAR 115.000

TUKANG BATU 120.000 – 130.000

TUKANG FINISHING 130.000 – 140.000

TUKANG KERAMIK 135.000 – 145.000

TUKANG MEP 140.000 – 150.000

(10)

Dengan adanya mandor harian, maka harga tukang atau tenaga kerja menjadi lebih murah,

TUKANG RUMAHAN

TUKANG PROYEKAN

Biasanya tukang rumahan memiliki harga yang lebih tinggi, karena mereka tidak punya standar harga baku di lokasi kerja, berbeda jika tukang proyekan. Mereka mau dengan harga yang lebih murah karena adanya standar harga dan keberlangsungan proyek lagi, sehingga penghasilan mereka bisa tetap.

STANDARISASI ALAT-ALAT KERJA

Dengan banyaknya proyek yang dikerjakan, maka perlu adanya gudang, logistik gudang bertugas mengelola aset aset alat kerja kantor. Yang nantinya ketika pelaksana meng order alat tersebut, maka sudah siap untuk dipergunakan.

Alat-alat yang semestinya ada dan dari kantor : 1. Mobil angkut/bak

2. Molen mixer cor (menggunakan dinamo 2,5 pk) atau disel

3. Jack hammer/dril ( ada dril besar dan kecil ) untuk proses bobok-bobok 4. Vibrator cor ( untuk memadatkan hasil cor dak ) dan stemper (pemadatan) 5. Cutting bar bending ( untuk memotong besi ukuran besar atau jumlah banyak) 6. Gerinda ( untuk pekerjaan potong keramik,dinding,besi,amplas dll)

7. Bor ( untuk pekerjaan stek dan pekerjaan kayu) 8. Angkong ( mobilisasi material ke lokasi kerja )

9. Pagar pengaman ( material disimpan dan digunakan kembali di proyek lain)

(11)

10. Scafolding ( mainframe,croos,join pen,jack base, u hade) 11. Kabel rol panjang ( umumnya diatas 30 meter)

12. Bodem besar ( memecah batu atau menghancurkan dinding)

13. Terpal atau deklit ( untuk melindungi lokasi kerja baik material/keamanan) 14. Hois ( lift barang untuk menaikan ke lantai 2 atau lebih) minimal kerek 15. Balok kayu dan kaso ( untuk pekerjaan bekisting dak, material di pakai lagi) Ketika pelaksana order alat alat diatas, maka ada bon pinjam alat dan ada waktu masa pinjam. Logistik gudang menjamin alat-alat kerja bisa kembali dengan jumlah yang sama. Kalau ada alat kerja yang rusak, maka akan diperbaiki.

STANDARISASI ONE DAY SERVISE/PEMAPARAN

MITRABANGUN.ID punya sampel material atau bentuk bahan yang akan dipakai oleh klien. Hal ini agar klien yakin dan tidak menyesal ketika banguannya besuk mengunakan material tersebut. Karena sangat banyak material, maka ada 2 bentuk knowledge produk, yaitu FISIK dan KATALOG.

1. Bentuk FISIK

1. Sampel keramik/granit ( lantai,dinding) 2. Sampel ukuran/tabel besi beton/ulir

3. Sampel Rangka (potongan 15 cm saja), bisa atap,kusen,plafon) 4. Sampel genteng

ONE DAY SERVISE

DED,3D,RAB

KNOWLEDGE PRODUK

(12)

5. Sampel Boven/angin-angin 6. Sampel Roster

7. Sampel kaca ( potongan saja +- 30cm)

8. Sampel aksesoris (handel,slot,kunci,jenis piting,lampu,stopkontak) 9. Sampel pelapis finishing ( HPL,Vinil,ACP,Wallpaper,dll)

10. Sampel sanitasi ( closet,urinoir,washtafel,washbak,kran,shower) 11. Sampel plafon ( potongan saja ) gypsum,grs,kalsiboard,conwood ) 12. Sampel talang air

13. Kabel instalasi, dll 2. Bentuk KATALOG

1. Jenis CAT eksterior interior, kayu, besi, genteng,dll 2. Aksesoris rumah yang tidak ada di sampel fisik

3. Penutup atap yang tidak ada di sampel, atau ukurannya

(13)

1. SISTEM PERMINTAAN BARANG/ORDER BAHAN MATERIAL

*Masalah di MITRABANGIN.ID :

1. Order hanya dihari Senin, Rabu, Jumat

2. Dibatasi waktu order hanya sampai jam 12.00 siang 3. Barang datang terlambat datang sampai berhari-hari

4. Barang tidak sesuai permintaan atau berbeda dengan keinginan.

Sebenarnya dengan banyaknya projec yang dikerjakan dan ada diberbagai tempat, maka sudah seharusnya ada sistem yang memadai untuk kelancaran pekerjaan, bukan terbatas waktu dan hari untuk order bahan. Berikut sistemnya

ALUR ORDER BAHAN

KEBUTUHAN >> FORM ORDER >> UPLOAD ORDER >> ACC &

TRANSFER

TERIMA << KIRIM << PEMBELIAN << GROUPING

1. KEBUTUHAN

Pelaksana mempunyai RPM, rencana penggunaan material proyek. Dibuat oleh pelaksana, yaitu program order material dilapangan. Misal kebutuhan besi suatu proyek kurang lebih 100 btg, maka pelaksana order besi secara bertahap sesuai dengan progres yang dikerjakan. Jadi pelaksana punya program order material.

2. FORM ORDER

Setiap pelaksana punya buku order/form order yang dibuat dari kantor FORM ORDER >> ADMIN LOGISTIK

(14)

Pelaksana menulis kebutuhan yang diperlukan dilapangan, dengan format menulis item macam barang. Misal : besi ulir D 13, satuan btg, butuh 10, nah keterangan berisi detail produk/kegunaan. Misal untuk pekerjaan plat dak. Yang nantinya akan di approve Site Manager/bag Teknik. Penulisan form ini rangkap 2 /dua lembar. Untuk kantor dan arsip pelaksana.

3. UPLOAD ORDER

Pelaksana mengirim form/buku orderan dengan persetujuan Site Manager/bag teknik, dikirim kepada admin logistik. Bisa secara langsung atau difoto dan dikirimkan. Namun baiknya secara langsung, agar pelaksana punya arsip.

4. ACC & TRANSFER

Admin logistik menerima dan mengecek semua orderan pelaksana kemudian meneruskan ke bagian logistik operasional.

5. GROUPING & PEMBELIAN

Logistik operasional mencari toko/supplier bahan material yang diorder.

biasanya ada supplier tetap/langganan. Nantinya orderan yang masuk ke toko bisa dibayar pihutang ke purchasing operasional. Mana saja proyek yang akan dikirim lebih dahulu ?, logistik operasional melakukan grouping dengan cara mana proyek yang urgent dan mana yang dekat dengan lainya.

6. KIRIM

Logistik operasional memilah semuan orderan, mana yang dikirim lewat driver kantor dan mana yang langsung dikirm lewat toko langsung. Kalau lewat driver order, maka logistik operasional membuat jadwal pengiriman material, dari satu proyek ke proyek lainya.

7. TERIMA

Pelaksana menerima dan mengecek apakah orderan sesuai dengan permintaan, baik jumlah maupun jenisnya. Jika terdapat perbedaan, misal jumlahnya kurang atau memang ketersedian ditoko habis, maka driver membuat note agar besuk dilengkapi material yang kurang tersebut.

ADMIN LOGISTIK >> LOGISTIK LAP

(15)

Untuk bahan material seperti, pasir,batu kali,split,urugan,buang material, harus ada tanda terima bahan. Terlebih jika material yang datang banyak dengan satuan rit/dam truk. Makanya perlu dibuat tanda terima bahan. Harusnya ada supplier material tetap.

2. SISTEM PROGRES PEKERJAAN DI LAPANGAN Pelaksana di MITRABANGUN.ID

1. Pelaksana tidak diberikan BQ,

2. Pelaksana tidak tahu batas wajar atau ambang batas untung rugi pekerjaan 3. Pelaksana harus membuat progres prestasi pekerjaan sendiri, tiap proyek 4. Jumlah tenaga kerja/tukang terlaku sedikit di setiap projec

Seharusnya :

TIME SCHEDULE >> PELAKSANA >> QS/PROJEC

CONTROLING >> PRESTASI

1.TIME SCHEDULE

Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan projec pekerjaan, di buat ketika akad bangun. Jika owner meminta waktu cepat, maka jumlah tenaga kerja juga meningkat. Time schedule dibuat oleh estimator enginer dengan koordinasi dengan pelaksana lapangan.

(16)

2. PELAKSANA

1. Gambar kerja, baik 2D 3D

2. BQ, hanya berisi volume item pekerjaan (tanpa ada harga satuannya) 3. RPD, jika tidak ada QS. harga total pekerja ( biasanya 10% dibawah) 4. Form progres excel otomatis. Kaitanya dengan harga pekerja tadi, misal Suatu proyek dengan nominal borongan 100 juta, dikerjakan dalam 5 minggu, artinya dalam seminggu pelaksana harus mencapai target 20% dan 20% biaya

Yaitu balance, NILAI PROGRES = NILAI BORONGAN TENAGA Sehingga minim untuk terjadinya rugi proyek, karena biaya dan progres selalu

Di kontrol setiap minggu. Misal ada keterlambatan progres, maka akan dikejar Untuk item item yang bisa dikerjakan.

5. Kemudian tugas pelaksana hanya mengisi volume aktual yang dikerjakan

3. QS/PROJEC KONTROLING

REKAP VOLUME >> KIRIM KE QS/PC

Quantity Surveor/Site manager bertugas membuat progres prestasi pekerjaan, sedangkan pelaksana mengirim maping volume pekerjaan, biasanya mingguan.

Untuk mengejar BAP & BAST pekerjaan, maka site manager membuat target item kerjaan mingguan secara berkala.

4. PRESTASI

Quantity surveor/PC membuat form progres volume untuk pelaksana sebagai acuan target dan form prestasi untuk BAP dan BAST. Serta membuat dokumen proyek seperti form pekerjaan borong.

(17)

3. SISTEM PEKERJAAN BORONG

Untuk pekerjaan yang diborongkan pelaksana harus mengetahui item apa saja yang menjadi pekerjaan borongan. Tertuang dalam form perjanjian kontrak borongan yang telah disepakati oleh mandor/bas borong dengan pihak Quantity surveor.

Pekerjaan yang biasanya diborongkan kepada mandor/bas borong : 1. Pekerjaan galian pondasi (sumuran,footplate,resapan,langsir,gwt) 2. Pekerjaan pondasi (pondasi tapak,talud,dpt)

3. Pekerjaan pembesian struktur (skala menengah) per kg Rp.2.000 4. Pekerjaan bekisitng struktur ( sklala menengah) per m2 Rp. 110.000 5. Pekerjaan pas batu bata

6. Pekerjaan plesteran dan acian (finishing)

7. Pekerjaan keramik/granit (dinding,lantai,plit,meja dapur,dll) 8. Pekerjaan pasang sanitasi (memasang closet,urinoir,washtafel,dll) 9. Pekerjaan memasang genteng (tanah liat)

10. Pekerjaan pengecatan eksterior dan interior 11. Pekerjaan pengecoran/tuang cor dan meratakan 12. Pekerjaan rabat lantai, rabat galian, cor screed.

MANDOR DIBERI GAMBAR

MANDOR MEMBUAT HARGA

MANAGER OPERASIONAL

QS NEGOSIASI HARGA

SPK KE MANDOR

PELAKSANA >> Memberikan jobdesk pekerjaan kepada bas borong

QC >> Melakukan controling hasil serta evaluasi pekerjaan

QS >> Menerima rekap volume capian dari pelaksana lapangan

ACCOUNTING >> Melakukan pembayaran terhadap bas borong

(18)

4. PEKERJAAN YANG DISUBKAN/PIHAK KE 2

1. Pekerjaan listrik (instalasi,panel,pasang baru,tambah daya,pasang ac,dll ) 2. Pekerjaan plafon/partisi ruangan (rangka+board+cat+lis+manhole) 3. Pekerjaan kusen pintu dan jendela alumunium (+aksesorisnya) 4. Pekerjaan atap dan penutup atap (rangka baja ringan/baja iwf ) 5. Pekerjaan railing, handrailing,canopi,pagar besi,mainan besi 6. Pekerjaan interior & finishing (pantry,wic,hpl,vinil,wpc) 5. KANTOR MEMBUAT/MENERBITAKN HARGA UPAH PER TAHUN

Membuat harga pekerja regional dengan standar yang telah disepakati oleh, pelaksana, mandor, site manager dan di setujui oleh direksi. Sehingga cost bisa terkontrol.

NO JENIS TUKANG UPAH/HARI (contoh)

1 Tenaga gali tanah 110.000

2 Tenaga proyek 105.000

3 Tukang Batu 120.000

4 Tukang kayu 125.000

5 Tukang besi 120.000

6 Tukang keramik 135.000

7 Tukang cat 115.000

8 Tukang pipa/instakasi listrik 135.000

9 Kepala tukang 140.000

10 Mandor Harian 150.000

Dalam 1 proyek yang dikerjakan, tukang bisa berganti harga jika bisa mengerjakan item kerjaan tersebut. Misal pada saat pekerjaan dinding, tukang dibayar dengan harga upah 120.000, pada saat pekerjaan keramik tukang dibayar 135.000.

(19)

STANDARISASI BELANJA PELAKSANA

Dengan banyaknya proyek yang dikerjakan oleh MITRABANGUN.ID, maka pasti kebutuhan material yang sifatnya kecil, pelaksana harus membelikan langsung tanpa harus order pihak admin logistik. Dengan begitu Pelaksana harus mempunyai KAS proyek yang diberikan oleh kantor. Maka kebijakannya adalah :

1. Pembelian barang per item dibawah nominal 100.000 2. Rekap nota tidak lebih dari 1 minggu dari tanggal pembelian

3. Nota harus disertai tanda tangan mandor/kepala tukang dan pelaksana 4. Nota harus ber KOP atau nama toko supplier jelas dengan no telp/stempel

5. Bon KAS dilayani pada hari Senin dan rekap nota dikembalikan di hari senin juga 6.Pembelian alat-alat seperti linggis,pacul,sekop,palu,kunci tangan,slenggrong,catut Menjadi tanggung jawab mandor harian, (mandor diberi modal kas /1tahun).

Karena alat” kerja itu biasanya rawan hilang atau rusak karena tidak hati-hati dalam penggunannya. Maka alat-alat tersebut disediakan mandor, harapannya mandor bisa menjaga ketersedianya alat kerja ketika dibutuhkan. Alat-alat yang di maksud :

1. Bor tangan (matabor tidak termasuk) 2. Gerinda (mata gerinda tidak termasuk) 3. Rol kabel minimal punya 4

4. Bodem besar minimal punya 3 dan gancu tanah 5. Linggis besar dan kecil minimal punya 5

6. Pacul,palu,gergaji,catut/gegep,sekop,slenggrong 7. Bar pen besi/ kunci besi, tang,tespen,obeng,kikir.

MANDOR

HARIAN >> DIBERI KAS/Tahun 3.000.000

Referensi

Dokumen terkait

- Kurang menguasai tahapan dalam pelaksanaan Pekerjaan, yaitu pasangan pondasi Batu Kali, Pasangan dinding bata, dan plesteran yang seharusnya Pekerjaan Pondasi Poer plat

Lingkup pekerjaan : Pekerjaan Pagar dengan pasangan batu bata asesoris batu alam tempel dan tiang beton bertulang serta pondasi batu belah, paving block halaman,

Berdasarkan uraian latar belakang, Peneliti akan melakukan penelitian Produktivitas Tukang Batu secara langsung di lapangan saat ini pada beberapa pekerjaan utama tukang

Berdasarkan uraian latar belakang, Peneliti akan melakukan penelitian Produktivitas Tukang Batu secara langsung di lapangan saat ini pada beberapa pekerjaan utama tukang

Kepala Tukang Batu Tukang batu Pembantu Tukang Jumlah: Nilai HSPK : Pekerjaan Beton K-175 Bahan: Pasir Cor/Beton. Batu Pecah Mesin 1/2 cm

Memasang 1m2 dinding bata merah tebal 1/2 bata, camp... Memasang 1 m2 bekisting

Menghitung Durasi Pekerjaan Pemasangan Dinding 1/2 Bata Berdasarkan data Analisis Harga Satuan AHSP untuk pekerjaan "Pemasangan 1 m2 Dinding 1/2 Batu campuran 1SP : 4PP" pada Gambar

PEKERJAAN : PEMBANGUNAN PUSKESMAS MARIAT LOKASI : MARIAT KABUPATEN SORONG TAHUN ANGGARAN : 2020 NO SAT.. PONDASI BATU BELAH 1