• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi dan Evaluasi Pertumbuhan Pengaturan Produksi Hortikultura B

N/A
N/A
ALYA SYAHRA KHAIRUNNISA 1

Academic year: 2023

Membagikan "Strategi dan Evaluasi Pertumbuhan Pengaturan Produksi Hortikultura B"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Nama : Alya Syahra Khairunnisa NIM : A1D020055

Matkul : Strategi dan Evaluasi Pertumbuhan Pengaturan Produksi Hortikultura B

1. Rangkungan materi

Materi pertama membahas mengenai potensi sumberdaya/lokal yang meliputi sumberdaya lahan, sumberdaya iklim, sumberdaya vegetasi, tenaga kerja, sarana dan transportasi. Sumberdaya yang pertama yaitu sumberdaya lahan dimana sumberdaya ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: 1) jenis lahan, apakah lahan tersebut merupakan lahan kering atau lahan sawah); 2) status lahan, apakah lahan tersebut termasuk kategori subur, marginal, atau produktif); 3) jenis tanah, dari jenis tanah ini dapat diketahui subur tidaknya tanah, misalnya tanah yang kurang subur seperti pmk, ultisol dan regosol, sedangkan tanah yang subur seperti aluvial, andosol, dan tanah podsolik; 4) topografi, apakah lahan tersebut berada didataran rendah, tinggi (umumnya subur karena banyak bahan organiknya), atau dilahan yang memiliki kemiringan; 5) siklus hara dalam tanah, yaitu berupa banyaknya kandungan bahan organik disuatu lahan.

Sumberdaya kedua yaitu sumberdaya iklim dimana sumberdaya ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: 1) tipe iklim (dapat dilihat berdasarkan tipe iklim menurut ferguson); 2) curah hujan, apakah rendah, menegah, tinggi, atau sangat tinggi;

3) sumberdaya air, yaitu apakah air dilahan tersebut berasal dari irigasi/mata air, tadah hujan, atau air tanah; 4) suhu, apabila dataran tinggi maka suhunya rendah, sedangkan dataran rendah maka suhunya tinggi. sumberdaya ketiga yaitu sumberdaya vegetasi dimana sumberdaya ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: 1) jenis-jenis tanaman spesifik lokasi; 2) sumber genetik/plasma nutfah; 3) pemuliaan tanaman, yaitu seleksi, hibridisasi, introduksi; dan 4) kondisi ekosistem pertanian.

Sumberdaya keempat yaitu tenaga kerja dimana sumberdaya ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: 1) tingkat pendidikan, semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka tenaga kerja akan semakin baik dan berkualitas; 2) pengetahuan/ketrampilan di bidang pertanian,; 3) jumlah tenaga kerja di bidang pertanian; 4) karakter tenaga kerja; 5) kondisi sosial ekonomi; 6) besarnya upah tenaga kerja. dan sumberdaya terakhir yaitu sarana dan transportasi dimana sumberdaya ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: 1) sarana irigasi/pengairan; 2) alat

(2)

pertanian; 3) sarana produksi pertanian (saprodi); 4) infrastruktur/jalan; dan 5) alat transportasi.

Materi kedua membahas mengenai pemasaran produk hortikultura, dimana pemasaran itu sendiri merupakan runtutan kegiatan atau jasa yang dilakukan untuk memindahkan suatu produk dari titik produsen ke titik konsumen. Pemasaran memiliki tiga unsur penting yaitu kegiatan atau jasa, titik produsen, dan titik konsumen. Terdapat empat jenis kegunaan yang dilakukan pemasaran antara lain kegunaan bentuk (form utility), kegunaan tempat (place utility), kegunaan waktu (time utility), dan kegunaan milik (possession utility). Sistem pemasaran hasil pertanian adalah suatu sistem yang kompleks dalam berbagai subsistem yang berinteraksi satu sama lain dan dengan berbagai lingkungan pemasaran. Produk pertanian/horti memiliki beberapa karakteristik yaitu bersifat musiman, tidak dihasilkan di sembarang tempat, bersifat segar dan mudah rusak (perishability), bersifat volumeous dan bulky, merupakan bahan dasar, dan non homogeneity. Fungsi pemasaran dibedakan berdasarkan klasifikasinya yaitu fungsi penyimpanan, fungsi transportasi, fungsi grading dan standarisasi, dan fungsi periklanan (advertising).

Konsep dasar marjin pemasaran yaitu adanya perbedaan harga di antara tingkat lembaga dalam sistem pemasaran, atau perbedaan antara jumlah yang dibayar konsumen dengan jumlah yang diterima produsen atas suatu produk pertanian yang diperjualbelikan pada waktu, volume, dan kualitas yang sama. nilai marjin pemasaran terdiri dari 2 komponen yaitu marketing costs dan marketing charges. rincian kemungkinan biaya pemasaran antara lain yaitu: 1) biaya persiapan & biaya pengepakan, meliputi biaya pembersihan, sortasi dan grading, juga biaya pengepakan (packaging) yg tergantung tujuan tempat penjualan; 2) biaya handling, meliputi biaya dalam melakukan pengepakan (packed) dan pembukaan pak (unpacked), bongkar muat di berbagai tingkat lembaga pemasaran; 3) biaya produk yang hilang, baik karena kerusakan & penanganan yg kurang baik, jarak yg jauh, atau tidak laku saat panen raya; 4) biaya transportasi, meliputi biaya dalam melakukan pengangkutan produk dari satu tempat ke tempat lain, baik manusia, hewan, truk, atau container; 5) biaya penyimpanan; 6) biaya prosesing; 7) biaya modal, dan 8) biaya komisi atau pembayaran tidak resmi

2. Seandainya saya sebagai petani milenial komoditas singkong, saya akan berusaha memanfaatkan sumberdaya lokal sebaik mungkin mulai dari memilih lahan yang sesuai dan optimum untuk budidaya singkong yang nantinya diharapkan tanaman singkong

(3)

dapat tumbuh dengan baik. Singkong sangat cocok dibudidayakan di iklim tropis dimana hal ini sesuai dengan iklim diindonesia yaitu tropis. Tanaman singkong menghendaki iklim dengan curah hujan antara 1500-2500 mm/tahun, dengan suhu udara minimum 10oC dengan kelembaban 60-65%. Sementara itu, jenis tanah yang cocok untuk budidaya singkong adalah tanah yang kaya bahan organik, subur, gembur, tidak terlalu liat dan tidak terlalu porous. Kemudian untuk bibitnya, saya akan menggunakan jenis varietas unggul untuk mendapatkan singkong yang dapat berproduksi secara maksimal. Selain itu, saya juga akan memaksimalkan sarana dan prasarana sehingga dengan tersedianya sarana dan prasarana ini diharapkan dapat menunjang kegiatan usaha, meningkatkan produktivitas produk, dan mempermudah dalam menjalankan usaha keripik singkong ini mulai dari penanaman bibit singkong sampai pengolahan singkong menjadi keripik yang siap untuk dipasarkan.

Singkong ini nantinya akan diolah menjadi keripik dengan pengolahan yang difokuskan pada teknologi proses pengolahan yang efisien dengan mengoptimalkan potensi sumberdaya lokal yang ada. Kemudian untuk pemasarannya menggunakan strategi yang tepat untuk memastikan produk dapat dipasarkan secara efektif kepada konsumen serta dapat menaikkan penjualan produk keripik singkong. Strategi penjualan yang akan dilakukan yaitu: 1) membranding produk atau memperkenalkan produk keripik singkong baik secara online maupun offline. Dengan strategi ini, diharapkan dapat menimbulkan rasa penasaran bagi para konsumen; 2) memperluas jangkauan pasar dengan membuka sistem keagenan baik secara offline maupun online bagi para distributor makanan yang tertarik memasarkan produk keripik singkong ini; 3) dengan melakukan strategi promosi lain, seperti mengikuti berbagai pameran Usaha Kecil Menengah (UKM) yang diadakan.

Melalui pameran ini, diharapkan dapat mengenalkan produk keripik singkong ini kepada khalayak ramai, dan membuka peluang yang lebih besar untuk mengembangkan usaha tersebut.

3. Analisis SWOT adalah suatu cara untuk mengidentifikasikan berbagai faktor secara sistematis dalam rangka merumuskan strategi perusahaan. Faktor yang harus diperhatikan agar kegiatan pertanian yang saya tekuni berlangsung terus yaitu dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

(4)

Kekuatan (Strength) Kelemahan (Weakness) Peluang (Opportunity) Strategi Kekuatan-

Peluang (S-O) 1. Mempertahankan dan

meningkatkan mutu dalam rangka mempertahankan konsumen yang ada.

2. Meningkatkan produktivitas.

Strategi Kelemahan- Peluang (W-O) 1. Memperluas jangkauan

distribusi dan pemasaran.

2. Meningkatkan kualitas SDM dan produk dengan mengembangkan adopsi teknologi yang sesuai.

Ancaman (Threats) Strategi Kekuatan- Ancaman (S-T) 1. Meningkatkan

pengolahan lahan budidaya singkong untuk menghadapi perubahan musim di Indonesia yang mempengaruhi

kualitas dan kuantitas singkong.

2. Meningkatkan pengembangan

jaringan pasar dalam mengantisipasi

perubahan persaingan harga jual.

3. Meningkatkan

pengendalian hama tanaman singkong untuk menjaga dan meningkatkan kualitas dan kuantitas

Strategi Kelemahan- Ancaman (W-T) 1. Penerapan teknologi yang

sesuai dan dapat meningkatkan jumlah produksi dari olahan singkong serta daya simpan singkong.

2. Meningkatkan kegiatan promosi.

3. Menetapkan harga jual yang terjangkau masyarakat.

(5)

singkong.

4. Meningkatkan citra produk dalam rangka menanamkan loyalitas konsumen.

Referensi

Dokumen terkait

Tanaman jarak pagar sudah dikenal dapat tumbuh di daerah iklim kering dan lahan marginal di berbagai ekosistem atau memiliki daya adaptasi yang sangat luas, sehingga dapat tumbuh

Potensi pengembangan sentra jeruk Siam Pontianak selama ini dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal yaitu pertama : faktor eksternal meliputi (1) lahan yang belum

Pertumbuhan dan produksi padi gogo di lahan kering sangat dipengaruhi oleh ketersediaan sumberdaya air akibat jumlah dan distribusi hujan yang tidak merata. Hal ini menyebabkan

Rancangan percobaan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan faktor pertama yaitu jenis pupuk organik dan faktor kedua

Faktor ± faktor produksi yang mempengaruhi produksi usahatani jagung tanpa melihat jenis lahan (lahan sawah + lahan kering) menunjukkan variabel pupuk Urea berpengaruh

Sejalan dengan kebutuhan gula yang semakin mendesak dan dalam rangka mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya lahan khususnya lahan kering untuk pengembangan budidaya tanaman tebu

Hasil penelitian didapat hasil: 1 Pengolahan lahan pada tanaman hortikultura dalam meningkatkan produksi terdiri dari pembersihan lahan, membersihkan gulma/rumput, pemupukan, penyiangan

4, Oktober 2023 https://ojs.unud.ac.id/index.php/nandur 3.2.2 Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Cabai Merah Hasil evaluasi kesesuaian lahan untuk tanaman cabai merah pada lahan kering