PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Bagaimana strategi guru dalam menerapkan pembelajaran tematik pada mata pelajaran Bahasa Indonesia pascapandemi di SDN 141 Bengkulu Utara? Apa saja faktor pendukung dan penghambat guru dalam melaksanakan pembelajaran tematik pada mata pelajaran Bahasa Indonesia pascapandemi di SDN 141 Bengkulu Utara? Penelitian ini berfokus pada strategi guru dalam pelaksanaan pembelajaran tematik pada kelas V mata pelajaran Bahasa Indonesia di SDN 141 Bengkulu Utara.
Tujuan Masalah
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini memberikan informasi berbagai permasalahan terkait strategi guru dalam melaksanakan pembelajaran pascapandemi di sekolah dasar. Dengan adanya hasil penelitian tersebut diharapkan SDN 141 Bengkulu Utara dapat mempengaruhi hasil kinerja guru dalam kegiatan pembelajaran, tidak hanya pada pembelajaran tematik saja, namun dapat diterapkan pada semua mata pelajaran. Kami berharap proses dan hasil penelitian ini dapat memberikan masukan dan pembelajaran yang sangat berharga khususnya bagi pengembangan ilmu penelitian.
LANDASAN TEORI
Strategi Pembelajaran
Menurut Kemp, strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dilaksanakan oleh pendidik dan peserta didik agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan efisien. 17. Berdasarkan uraian di atas, strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan efisien. Untuk membangun paradigma tersebut, para ahli membuat atau merumuskan strategi pembelajaran yang berpusat pada peserta.
Oleh karena itu, strategi pembelajaran harus mampu mengembangkan kepribadian seluruh siswa yang meliputi kognitif, afektif, dan psikomotorik secara terpadu. Strategi pembelajaran inkuiri merupakan salah satu bentuk pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa.
Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk menyempurnakan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa.32 Pembelajaran tematik juga dapat diartikan sebagai pola pembelajaran yang memadukan pengetahuan, keterampilan, kemampuan, nilai dan sikap belajar dengan menggunakan tema. 33. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang menggunakan tema-tema untuk menghubungkan beberapa mata pelajaran sehingga pembelajaran dapat lebih bermakna bagi siswa. BPSDMPK dan PMP Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyatakan bahwa tujuan pembelajaran pada pembelajaran tematik adalah sebagai berikut: a) Mudah.
34 Maulana Arafat Lubis & Nashran Azizan, Pembelajaran Tematik SD/MI (Jakarta: Kencana A, 2020) Halaman 8 dan 9 . 1) Prinsip pengembangan topik. Pembelajaran tematik memungkinkan hal ini dan guru hendaknya mencari cara untuk memunculkan hal-hal yang dicapai melalui pengaruh pendampingan.35. Hal ini mengembangkan guru dan siswa dalam meneliti mata pelajaran.36 e.. a) Landasan filosofis pembelajaran tematik sangat dipengaruhi oleh tiga aliran filsafat, yaitu: 1) progresivisme, 2) konstruktivisme dan 3) humanisme.
36 Umu Salamah, Model Pembelajaran Tematik Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar, Jurnal Pendidikan Agama Islam, Yogyakarta, 2014, Vol. Psikologi perkembangan diperlukan khususnya dalam menentukan isi/sumber belajar tematik yang ditawarkan kepada siswa agar tingkat keluasan dan kedalamannya sesuai dengan tahap perkembangan siswa. Psikologi pembelajaran berkontribusi pada cara bagaimana isi/materi pembelajaran tematik ditawarkan kepada siswa dan bagaimana siswa seharusnya mempelajarinya.
20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak memperoleh layanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya (bab V pasal 1-6b)37.
Pembelajaran Bahasa Indonesia
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran bahasa Indonesia mencakup aspek mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Kegiatan belajar siswa dituntut aktif, inovatif dan kreatif agar pembelajaran mudah dikuasai.
Pascapandemi
Kajian Pustaka
Jika guru memahami tujuan mata pelajaran ini maka akan berdampak pada kegiatan pembelajaran yang menyebabkan siswa mampu berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan oleh guru agar siswa mampu memahami dan menggunakan bahasa Indonesia secara efektif dan efisien baik lisan maupun tulisan.42. Artikel ini mencoba menjelaskan konsep strategi pembelajaran bahasa Indonesia, termasuk pendekatan pembelajaran, metode dan teknik pembelajaran yang sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan melalui argumentasi penulis.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa untuk menjadikan pembelajaran bahasa Indonesia di kelas menarik, guru diharapkan mampu melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan/menggunakan strategi (metode dan teknik) pengajaran yang tepat. Selain itu, penelitian Fernanda Yunita yang berjudul Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia (subtema keberagaman budaya bangsaku) bagi anak lamban belajar kelas IV SD pada masa pandemi Covid-19 tahun 2021 menunjukkan bahwa pandemi Covid-19 mengubah pembelajaran. disebabkan. 45 Ridwan Laki, Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, 2018, Vol.1, No.1, November, halaman 25.
Kesimpulan hasil penelitian adalah perencanaan pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar berdasarkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), jenis strategi pembelajaran yang digunakan guru pada masa pandemi Covid-19 adalah strategi pembelajaran eksplanatif dan strategi pembelajaran khusus. . strategi untuk anak lamban belajar yaitu strategi kunjungan rumah siswa lamban belajar, guru kelas 4B mengunjungi rumah siswa yang lamban belajar. Jurnal penelitian ini membahas tentang strategi pengajaran bahasa Indonesia, sedangkan penelitian saya membahas tentang strategi guru dalam pelaksanaan pembelajaran tematik pada mata pelajaran. 5 Fernanda Yunita, Strategi pembelajaran bahasa Indonesia (subtema keberagaman budaya bangsaku) bagi anak lamban belajar di kelas 4 SD saat itu.
Jurnal penelitian ini membahas tentang strategi pembelajaran bahasa Indonesia pada masa pandemi Covid-19, sedangkan penelitian saya membahas tentang strategi guru dalam penerapan i.
Kerangka Berfikir
Pada bagian ini peneliti akan menguraikan hasil penelitian berupa informasi tentang strategi guru dalam pelaksanaan pembelajaran tematik pada mata pelajaran bahasa Indonesia pascapandemi di SDN 141 Bengkulu Utara. Mengenai strategi yang digunakan guru dalam melaksanakan pembelajaran bahasa Indonesia sebagaimana dijelaskan oleh kepala sekolah sebagai berikut. Mengenai proses pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia di kelas V, kepala sekolah juga menjelaskan sebagai berikut.
Pedoman pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia. Dalam pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia diperlukan pedoman pengajaran seperti yang disampaikan oleh guru kelas V. Pedoman guru dalam melaksanakan pembelajaran bahasa Indonesia disesuaikan dengan RPP, kurikulum, sebagaimana dijelaskan oleh kepala sekolah sebagai berikut. Kepala sekolah menjelaskan bentuk-bentuk kendala yang muncul dalam pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia sebagai berikut.
Ini adalah metode pembelajaran yang digunakan guru dalam melaksanakan pembelajaran bahasa Indonesia pasca pandemi. Apa saja faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia pasca pandemi? Metode pengajaran apa yang digunakan guru kelas dalam melaksanakan pembelajaran bahasa Indonesia pasca pandemi ini?
Apa saja faktor pendukung dan penghambat guru kelas dalam melaksanakan pembelajaran bahasa Indonesia pasca pandemi?
METODE PENELITIAN
Tempat Dan Waktu Penelitian
Sumber Data
Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SDN 141 Bengkulu Utara, pada tanggal 10 Februari sampai dengan 24 Maret 2022. Sumber data primer adalah sumber data yang menjadi sumber data utama dalam penelitian ini, yang diperoleh dari kepala sekolah, guru kelas V di SDN 141 Bengkulu Utara. SDN 141 Bengkulu Utara. Sumber data sekunder merupakan sumber data pendukung, sumber data utama diperoleh dari siswa kelas V dan dokumen yang dapat melengkapi data penelitian penulis di SDN 141 Bengkulu Utara.
Fokus Penelitian
Teknik Pengumpulan Data
Tahapan observasi meliputi pemilihan lokasi penelitian, mencari jalan utama untuk memasuki komunitas subjek yang diteliti, menemukan fokus observasi, menemukan cara menyajikan hasil pencatatan observasi, menafsirkan hasil observasi. Pengamatan ini dimaksudkan agar penulis dapat melihat dan mengetahui kenyataan yang terjadi di dalam objek tersebut. Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan kepada responden dan mencatat atau mencatat jawaban responden. Menurut Sugiyono, wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan gagasan melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonsultasikan makna suatu topik tertentu.50.
Wawancara langsung dilakukan terhadap orang yang menjadi sumber data, dan tanpa perantara, tentang dia, untuk mengumpulkan data yang diperlukan. Dokumentasi ditunjukkan untuk memperoleh data langsung mengenai lokasi penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan, laporan kegiatan, foto, dokumenter dan data yang relevan.
Teknik Keabsahan Data
Teknik Analisis Data
Hipotesis dirumuskan berdasarkan data tersebut, kemudian data tersebut dicari berulang kali, sehingga dapat disimpulkan apakah hipotesis tersebut diterima atau ditolak berdasarkan data yang dikumpulkan. Reduksi data merupakan proses berpikir sensitif yang memerlukan kecerdasan, keluasan dan wawasan tingkat tinggi. Data yang terkumpul di lapangan dirangkum, dipilih hal-hal yang paling penting (fokus pada hal-hal yang penting) agar dapat segera dianalisis.
Peneliti akan memilih data yang relevan dan bermakna untuk disajikan dengan memilih data dasar yang berfokus pada strategi guru dalam menerapkan model pembelajaran bahasa Indonesia. Kesimpulan tersebut kita peroleh melalui penalaran induktif, yaitu dengan mengumpulkan fakta-fakta tertentu kemudian menarik kesimpulan.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dari penjelasan di atas maka strategi yang digunakan guru dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia adalah strategi eksplanasi yang menggunakan metode ceramah, dimana materi pembelajaran dijelaskan secara lisan kepada sekelompok pendengar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dalam waktu yang relatif besar. nomor. “Jika pembelajaran bahasa Indonesia pascapandemi dilaksanakan sama dengan pembelajaran mata pelajaran lain, karena berkaitan secara tematis, maka pembelajarannya sendiri sama dengan membaca, mendengarkan dan mendengarkan penjelasan guru”60. Membaca, menyimak dan menyimak penjelasan guru merupakan salah satu aspek dalam melakukan pembelajaran bahasa Indonesia sehingga dapat mendorong siswa untuk terus berpartisipasi dalam proses pembelajaran. Pada saat proses pembelajaran selesai, guru memperbolehkan siswa untuk bertanya.
Sedangkan untuk pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia di kelas V sendiri dilaksanakan seperti biasa, sebelum adanya pandemi, hanya saja dalam proses pembelajaran ini kami sebagai kepala sekolah memperketat prokes, seperti sebelum siswa masuk kelas, suhu tubuh diperiksa. Dengan adanya pedoman pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia diharapkan guru dapat memberikan materi yang lebih baik atau menarik dalam proses pembelajaran yang disusun secara rinci sesuai dengan RPP dan silabus. Sedangkan proses pembelajaran bahasa Indonesia menggunakan kurikulum 2013, dimana siswa diharapkan lebih aktif dalam melaksanakan pembelajaran, sedangkan proses pembelajaran kurikulum 2013 menitikberatkan pada siswa dengan pendekatan saintifik.
Faktor pendukung yang menunjang terlaksananya pembelajaran bahasa Indonesia di SDN 141 Bengkulu Utara dapat dilihat dari beberapa hal: manajemen sekolah yang baik sangat mendukung terlaksananya pembelajaran bahasa Indonesia, seperti dengan membuat RPP yang disesuaikan dengan waktu dan jam, yaitu ditentukan oleh sekolah dan dukungan siswa. Terserah Anda untuk belajar mandiri memahami pelajaran sebelum guru menjelaskannya. Dari penjelasan di atas, pembelajaran Bahasa Indonesia pascapandemi di SDN 141 Bengkulu Utara rutin dilaksanakan sesuai jam yang telah ditentukan oleh pihak sekolah, kegiatan tersebut berpedoman pada kurikulum, buku pedoman guru dan RPP. Kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia dilaksanakan dengan menggunakan metode yang berbeda-beda untuk mencapai kegiatan pembelajaran yang efektif dan efisien.
Laki Ridwa, Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, 2018, Vol.1, No.1, November 2018. Yunita Ferdan, Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia (subtema bangsaku keragaman budaya) untuk anak lamban belajar kelas 4 SD pada masa pandemi Covid-19, Jurnal Penelitian, Pendidikan dan Pembelajaran, 2021, Vol.16, No.14. Bagaimana pendapat anda mengenai strategi yang digunakan guru dalam melaksanakan pasca- pandemi pembelajaran bahasa Indonesia?