• Tidak ada hasil yang ditemukan

strategi guru dalam mengembangkan soft skill siswa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "strategi guru dalam mengembangkan soft skill siswa"

Copied!
139
0
0

Teks penuh

Mengembangkan Soft Skill Siswa Pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Di Kelas X MA Darussalam Kota Bengkulu". Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi guru dalam mengembangkan soft skill siswa pada mata pelajaran Aqidah Akhlak di Kelas X MA Darussalam Kota Bengkulu Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Strategi Guru Dalam Mengembangkan Soft Skill Siswa Pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Di Kelas X MA Darussalam Kota Bengkulu.

Temuan dalam penelitian ini, dengan mengembangkan soft skill siswa dengan menciptakan model karakter yang ingin dikembangkan, guru hendaknya membantu anak memperoleh kemampuan memahami dan menguasai soft skill, guru harus mampu menciptakan suasana yang dapat mengembangkan soft skill. dan menawarkan berbagai jenis kegiatan yang didasarkan pada nilai-nilai kehidupan dan aturan untuk dipelajari. Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan judul “Strategi guru dalam Mengembangkan soft skill peserta didik pada mata pelajaran Aqidah akhlak di Kelas X MA Darussalam Kota Bengkulu”.

PENDAHULUAN

Indentifikasi Masalah

8 Wawancara Ibu Fitri Elnaziah selaku guru pendidikan agama Islam MA Darussalam Kota Bengkulu pada hari Kamis tanggal 4 Juni 2020. Bagaimana strategi guru PAI dalam mengembangkan softskill siswa kelas X MA Darussalam Kota Bengkulu. Faktor apa saja yang mempengaruhi strategi guru PAI dalam mengembangkan soft skill siswa kelas X MA Darussalam Kota Bengkulu.

Tujuan Penelitian

Manfaat Peneletian

Sistematika Penulisan

  • Strategi Guru
  • Pengembangan Soft Skill Siswa
  • Strategi Pengembangan Soft Skill Siswa dalam Pembelajaran Aqidah Akhlak

Di sini dimaksudkan strategi untuk mengembangkan softskill siswa dalam pembelajaran pendidikan agama Islam. Soft skill merupakan sikap perilaku dasar, yaitu keterampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain (termasuk dirinya sendiri). Yang dimaksud di sini adalah strategi atau upaya untuk mengembangkan softskill siswa dalam pembelajaran pendidikan agama Islam.

Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa membantu anak memperoleh kemampuan memahami dan menguasai soft skill adalah dengan memberikan bimbingan dan arahan dari seorang guru. Metode pembelajaran secara umum pada dasarnya sama, namun dalam hal ini terdapat sinkronisasi dan relevansinya dengan pendidikan agama Islam khususnya pencapaian pengembangan soft skill peserta didik.

Penelitian Yang Relevan

Penelitian yang dilakukan oleh Khadiqoh Zakiah mahasiswa UIN Sunan Kalijaga angkatan 2016 berjudul “Pengembangan soft skill siswa dalam pembelajaran akhlak akhlak kelas VIII MT Giriloyo Bantul”. Tulisan ini membahas tentang upaya guru dalam mengembangkan soft skill siswa dalam proses pembelajaran yaitu pembelajaran keyakinan moral. Bertajuk “Dampak Soft Skill Guru Pendidikan Agama Islam Terhadap Kecerdasan Emosional di SMK PGRI I Surabaya”.

Permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah: (1) Apa saja soft skill guru pendidikan agama Islam di SMK PGRI I Surabaya. 2) Bagaimana kecerdasan emosional siswa SMK PGRI I Surabaya. 36Khadiqoh Zakiah, “Pengembangan Soft Skill Siswa Dalam Pembelajaran Aqidah Akhlak Kelas VIII MTs Giriloyo Bantul” Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Pendidikan Agama Islam UIN Sunan Kalijaga 2010, diunduh pada 10 Oktober 2016.

Kerangka Berfikir

Berdasarkan hasil yang diperoleh di lapangan dan perhitungan dengan menggunakan rumus regresi linier sederhana, maka dapat disimpulkan bahwa (1) persentase soft skill guru PAI mempunyai skor rata-rata sebesar 102 termasuk kategori sesuai, (2) persentase kecerdasan emosional siswa SMK PGRI I Surabaya mempunyai nilai rata-rata sebesar 97,308 dan termasuk dalam kategori cukup, (3) Hasil analisis regresi linier sederhana menunjukkan bahwa terdapat pengaruh soft skill guru PAI terhadap kecerdasan emosional siswa. siswi SMK PGRI I Surabaya.37.

Gambar 2.1  Kerangka Berfikir
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir

Jenis Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan setelah keluarnya izin penelitian dari fakultas Institut Agama Islam Negeri Bengkulu. Pasalnya di MA Darussalam Kota Bengkulu masih kurangnya strategi guru PAI dalam mengembangkan soft skill pada anak. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan, sumber data pertama adalah subjek yang diteliti.

Menurut Iskandar, informan penelitian dapat diartikan sebagai orang yang memberikan keterangan kepada penulis untuk memperoleh informasi tentang penelitian yang dilakukan, sehingga informan dapat dikatakan sama. Di sini penentuan orang yang menjadi sumber data dilakukan secara sengaja, yaitu dipilih dengan pertimbangan dan tujuan tertentu. Dalam hal ini subjek dan informan dalam penelitian ini adalah guru dan siswa Pendidikan Agama Islam.

Data sekunder merupakan data hasil karya orang lain sebagai data pendukung dalam penelitian ini, yang diperoleh dari berbagai sumber bacaan, wawancara dengan kepala sekolah, guru pendidikan agama Islam dan siswa. Ilmuwan hanya bisa mengerjakan data, yaitu fakta tentang dunia nyata yang diperoleh melalui observasi. Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab sehingga dapat dikonstruksikan makna mengenai suatu topik tertentu.44 Penulis menggunakan metode wawancara karena memungkinkan penulis memperoleh informasi mendalam dari informan mengenai strategi untuk mengembangkan soft skill peserta didik dalam pembelajaran pendidikan agama.

Dokumen yang berbentuk karya, misalnya karya seni, dapat berupa foto, patung film dan lain sebagainya.

Teknik Keabsahan Data

Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemfokusan, memperhatikan penyederhanaan, transformasi dasar “kasar” yang muncul dari catatan lapangan tertulis. Setelah memperoleh data lapangan melalui observasi dan wawancara, peneliti harus mengolah data tersebut dengan cara memilih data yang dianggap penting untuk dituangkan dalam laporan, serta kata-kata dokumentasinya harus jelas dan sesuai dengan data tersebut. disajikan. Visualisasi data merupakan hasil reduksi data, dimana data tersebut diolah hingga menghasilkan suatu laporan.

Deskripsi Wilayah Penelitian

  • Struktur Organisasi Lembaga

37 tahun berdirinya Pondok Pesantren Darussalam sejak lahir hingga saat ini menunjukkan bahwa lembaga pendidikan ini mampu bertahan dan beradaptasi terhadap perubahan zaman dan zaman, sedangkan Pondok Pesantren Darussalam menjadi salah satu dari dua Pondok Pesantren tertua di Kota Bengkulu. Dalam perkembangannya, Pondok Pesantren Darussalam didirikan di atas tanah wakaf seluas ± 2,5 hektar yang terletak di Desa Dusun Besar, Kecamatan Sinagaran Pati, Kota Bengkulu. Pondok Pesantren Darussalam mempunyai tiga jenjang pendidikan madrasah, yaitu: Madrasah Ibtidaiyah (tingkat SD), Madrasah Tsanawiyah (tingkat SMP), Madrasah Aliyah (tingkat SMA), yang seluruhnya berstatus terakreditasi, sedangkan jumlah santri aktifnya saat ini berjumlah 350 mahasiswa, sedangkan alumni sudah dilepas setelah melewati angka 1000.48.

MA Darussalam merupakan salah satu dari tiga lembaga binaan Yayasan Pondok Pesantren Darussalam. Seiring berjalannya waktu, Madrasah Diniyah Awal berdiri sekitar tahun 1976, menjadi Madrasah tertua kedua di Kota Bengkulu setelah Pondok Pesantren Pancasila yang berdiri pada tahun 1974. Karena besarnya antusiasme masyarakat terhadap sekolah menengah pertama, maka Madrasah Tsanawiyah Darussalam juga didirikan. berdiri pada tahun 1982 yang berkembang pesat seiring berjalannya waktu. Maka dari itu Madrasah Aliyah Darussalam didirikan pada tahun 1985, dari sinilah MA Darussalam mulai bangkit dalam dunia pendidikan khususnya dalam bidang agama pada awalnya.

MA Darussalam mempunyai 3 lokalitas yang sangat sederhana dengan 5 siswa tiap lokalitas, Ma Darussalam kemudian dipimpin oleh bapak. H. Salikin Mas’ud. Terakhir, bantuan diterima dari donatur dan lembaga pada tahun 2010, dana dicairkan, dan dibangun sarana pembelajaran lokal, perkantoran dan lantai keramik pada tahun 2011 dan 2012, bantuan diterima untuk rehabilitasi peralatan kantor pada tahun 2013 dan 2015, bantuan diterima untuk rehabilitasi peralatan kantor pada tahun 2013 dan 2015. buku referensi Belajar. Kini Madrasah Aliyah Darussalam telah meluluskan siswanya sebanyak 10 kali dari tahun 2000 hingga tahun 2017, sebagian siswanya melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi antara lain IAIN, UNIB dan perguruan tinggi lainnya di Kota Bengkulu.

Padahal, setelah menyekolahkan satu orang siswanya ke Universitas Gajah Mada pada tahun 2009, saat ini jumlah guru MA Darussalam kurang lebih berjumlah 20 orang. Dengan luas total madrasah lebih dari 250 m2, sedangkan tingkat akreditasi MA Darussalam sudah terakreditasi B, diharapkan MA Darussalam kedepannya dapat berkembang.51. Kegiatan penelitian ini bertempat di MA Darussalam yang beralamat di Jl. Jaya Wijaya No. 64, Dusun Besar, Kec. Singaran Pati, Kota Bengkulu, Bengkulu 38224.

Hasil Penelitian

  • Strategi guru PAI dalam mengembangkan soft skill siswa kelas X di MA Darussalam Kota Bengkulu
  • Faktor yang mempengaruhi strategi guru PAI pengembangan soft skill siswa kelas X di MA Darussalam Kota Bengkulu

Selanjutnya peneliti mewawancarai siswa di MA Darussalam tentang reaksi siswa ketika guru memberikan contoh tokoh dalam pembelajaran aqidah moral. Upaya yang saya lakukan agar siswa tidak melakukan pelanggaran adalah dengan selalu memberikan nasehat, arahan dan bimbingan kepada siswa. Upaya yang saya lakukan untuk mencegah siswa melakukan pelanggaran adalah dengan memberikan bimbingan dan arahan kepada siswa.

Salah satu cara memotivasi mahasiswa untuk mengembangkan soft skillnya adalah dengan memberikan bimbingan dan nasehat kepada mahasiswa. Wawancara peneliti dengan Ny. Fitri Elnaza selaku guru Aqidah Akhlak di MA Darussalam yang mengatakan bahwa,. Berdasarkan wawancara dengan siswa di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa cara guru dalam memberikan nasehat, arahan dan bimbingan kepada siswa adalah agar mereka dapat menerapkan akhlak.

Upaya yang saya lakukan agar siswa tidak terpengaruh oleh temannya adalah dengan memberikan bimbingan dan arahan kepada siswa. Mengajak orang tua untuk dapat membimbing siswa dan memberikan pemahaman kepada siswa agar dapat memilih teman yang baik.”90. Upaya guru untuk mencegah siswa bergaul dengan teman yang buruk adalah dengan memberikan bimbingan dan arahan kepada siswa agar dapat memilih teman yang baik.92.

Berdasarkan wawancara di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa upaya yang dilakukan guru agar siswa selalu didampingi teman yang baik adalah dengan memberikan nasehat dan arahan kepada siswa. Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa di MA Darussalam guru memberikan petunjuk kepada siswa dan orang tua agar bijak dalam menggunakan media sosial agar nantinya tidak terpengaruh oleh hal-hal negatif. Guru hendaknya menunjukkan akhlak yang baik kepada siswa dengan cara mendidik siswa jujur, disiplin, bertanggung jawab dan santun.

Nilai-nilai yang ditanamkan guru MA Darussalam kepada siswanya adalah nilai-nilai keagamaan. Guru kemudian memberikan contoh-contoh yang baik kepada siswa, sehingga siswa dapat menjadikan hal tersebut sebagai acuan dalam mengembangkan soft skill dalam dirinya.

PENUTUP

Saran

Perkembangan softskill siswa di MA Darussalam sudah baik, para guru telah mengupayakan hal-hal yang dapat mengantarkan siswa menjadi berkepribadian baik seperti memberi contoh, memberi nasehat dan membiasakan diri, secara keseluruhan sangat baik untuk selalu menjaga hal tersebut. Sebagai upaya untuk mengembangkan soft skill agar siswa selalu meningkatkan kualitas ibadahnya khususnya shalat fardu, sehingga kesadaran akan keteladanan akan selalu tumbuh di kalangan siswa. Syarbini Amirullah dan Akhmad Husaeri, Tips Mengajarkan Akhlak Remaja, (Jakarta: PT Elex Media Komputido, 2012.

Perkembangan Belajar Mengajar Wacana dan Praktik Pembelajaran dalam Pembangunan Nasional, Jogjakarta: Ar-ruzz Media. Pengembangan Pendidikan Soft Skill Dalam Pembelajaran Statistika”, Jurnal Ilmiah Pendidikan TARBAWIYAH (Metro: Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Jurai Siwo Metro), 13/no.

Gambar

Gambar 2.1  Kerangka Berfikir

Referensi

Dokumen terkait

Upaya Guru Membentuk Karakter Siswa Berbasis Soft Skill.... Penelitian yang Relevan