• Tidak ada hasil yang ditemukan

strategi guru pai dalam membentuk karakter

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "strategi guru pai dalam membentuk karakter"

Copied!
111
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Identifikasi Masalah

Identifikasi yang dapat disampaikan mengenai strategi guru PAI dalam membangun karakter kerja keras pada siswa di SMP Negeri 2 Pendopo Barat Empat Lawang adalah sebagai berikut.

Pembatasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Kegunaan praktis bagi guru dapat membantu dan mempermudah penyelesaian permasalahan dalam pembelajaran PAI (Pendidikan Agama Islam) dengan membentuk karakter pekerja keras siswa di SMP Negeri 2 Pendopo Barat Empat Lawang. Kegunaan praktis bagi siswa adalah untuk mendorong siswa SMP Negeri 2 Pendopo Barat Empat Lawang memiliki karakter kerja keras dalam kehidupan sehari-hari.

Sistematika Penulisan

KAJIAN TEORI

Konsep guru

Kompetensi ini mempunyai ciri-ciri memahami peserta didik, merancang pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, mengevaluasi hasil belajar dan mengembangkan potensi peserta didik. Kemampuan menguasai materi pembelajaran secara luas dan mendalam sehingga memungkinkan peserta didik dibimbing untuk mencapai standar kompetensi.

Pendidikan Agama Islam

Pelajaran agama Islam yang diselenggarakan di lembaga pendidikan hanya sebagai mata pelajaran atau mata kuliah f. Tujuan pendidikan dalam konsep Islam mengacu pada hakikat pendidikan yang mencakup beberapa aspek yaitu yang terdapat pada Al-Quran dan As-Sunnah. 23Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam di Sekolah, Madrasah dan Universitas (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), hal.

Syariah: berkaitan dengan tindakan lahiriah untuk mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhan, dan untuk mengatur hubungan manusia dan kehidupan. Moralitas: merupakan suatu bentuk amalan yang merupakan pelengkap sempurna dari kedua perbuatan di atas yang mengajarkan tentang tata cara hubungan antarmanusia24. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa strategi guru Pendidikan Agama Islam (IRA) adalah cara-cara atau langkah-langkah yang digunakan oleh seorang guru atau pendidik untuk menjelaskan materi pembelajaran agar peserta didik dapat memahami apa yang dipelajarinya dalam kehidupan sehari-hari dan dapat menerapkannya. dalam bidang Pendidikan Agama Islam yaitu tentang keesaan Allah SWT dan bagaimana bersikap dan berperilaku yang baik.

24 Halimatus Sadiyah, “Efektivitas Metode Diskusi dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Studi Kasus di SMP Yapia Ciputat),” (Skripsi Sarjana Fakultas Tarbiyah dan Pendidikan Guru, Uin Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010), hal.

Konsep Pembentukan Karakter

Raharjo menyatakan bahwa pendidikan karakter merupakan suatu proses pendidikan yang menyeluruh yang menghubungkan dimensi moral dengan lingkungan sosial kehidupan peserta didik sebagai landasan terbentuknya generasi berkualitas yang mampu hidup mandiri dan mempunyai prinsip kebenaran yang dapat ditegakkan. dicatat. . Creasy mengartikan pendidikan karakter sebagai upaya untuk mendorong peserta didik tumbuh dan berkembang dengan kompetensi berpikir dan berpegang teguh pada prinsip-prinsip moral dalam hidupnya serta berani berbuat benar meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan.27. Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter pada warga sekolah, yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa (YME), diri sendiri, orang lain, lingkungan dan kebangsaan, sehingga mereka menjadi manusia. 28.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter adalah upaya yang dilakukan guru untuk menanamkan kecerdasan dalam berpikir, penghayatan dalam bentuk sikap, dan pengamalan dalam bentuk perilaku yang selaras dengan nilai-nilai luhur yang kemudian menjadi peserta didik. .identitas dan dapat diwujudkan dalam interaksi dengan Tuhan, diri sendiri, sesama dan lingkungan. 3 Toleransi Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, suku, pendapat, sikap dan tindakan orang lain yang berbeda dengannya. 7 Mandiri Sikap dan perilaku yang tidak mudah bergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas.

Praktik pendidikan karakter di sekolah tidak hanya menjadi tanggung jawab mata pelajaran PAI (Pendidikan Agama Islam).

Konsep Kerja Keras

33Elisabet Rubiningsih, “Efektivitas Implementasi Pendidikan Karakter Kerja Keras Berbasis Layanan Bimbingan Belajar Klasik Kolaboratif Dengan Pendekatan Experiential Learning, (Studi Deskriptif dan Evaluatif Pra-Evaluatif pada Siswa Kelas VIII SMA Xaverius Gisting Karya S1 Lampung Tahun Pelajaran Fakultas Keguruan dan pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, 2016), hal. 34Renni Wijayanti, “Membangun Pendidikan Karakter Kerja Keras (Analisis Isi Tema Program Mario Teguh Pemecahan Sumber Kemalasan Pembelajaran Pancasila dan Pendidikan Kewarganegaraan),” (Tesis Magister Fakultas Keguruan pelatihan dan pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta 2014), hal. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kerja keras adalah usaha sungguh-sungguh untuk mengerjakan tugas/pekerjaan dengan sebaik-baiknya.

Berbagai kriteria dapat dijadikan tolak ukur untuk menilai keberhasilan pembentukan karakter melalui kerja keras. 40 Elisabet Rubiningsih, “Efektivitas Penerapan Pendidikan Karakter Kerja Keras Berbasis Layanan Bimbingan Klasik Kolaboratif Menggunakan Pendekatan Experiential Learning, (Penelitian Deskriptif dan Evaluatif Pra-Evaluatif pada Siswa Kelas VIII SMP Xaverius Gisting Tahun Pelajaran Skripsi, Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, 2016), hal.Upaya atau cara yang dapat digunakan guru (guru) untuk menanamkan dan mengembangkan karakter pekerja keras pada peserta didik, yaitu.

45Elisabet Rubiningsih, “Efektivitas pelaksanaan pendidikan karakter kerja keras berbasis layanan bimbingan belajar klasikal kolaboratif dengan pendekatan experiential learning, (studi deskriptif dan evaluatif praeksperimental pada siswa kelas VIII SMP Xaverius Gisting,.

Penelitian Terdahulu

Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk penanaman karakter kerja keras dan menghargai kinerja dapat diuraikan sebagai berikut. Penanaman karakter kerja keras pada mahasiswa jurusan seni tari diwujudkan dengan mahasiswa harus mampu menyelesaikan tugas, mengatur waktu dengan motto bekerja keras, mampu menjaga kesehatan menciptakan persaingan, dan mampu mencari solusi. terhadap permasalahan yang muncul. Persamaan penelitian diatas dengan penelitian yang akan peneliti lakukan adalah sama-sama menyelidiki karakter kerja keras siswa.

47 Siti Nurjanah, “Menumbuhkan karakter kerja keras dan menghargai prestasi pada peserta didik (Studi kasus pada Jurusan Tari SMK Negeri 8 Surakarta, Skripsi Universitas Tahun Akademik, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhamadiyah Surakarta, 2017) , Tesis Elisabet Rubiningsih (2016), Efektivitas Penerapan Pendidikan Karakter Kerja Keras Berbasis Layanan Pengajaran Kooperatif Klasik dengan Pendekatan Experiential Learning, (studi deskriptif dan evaluatif pra-eksperimental pada siswa kelas VIII SMA Xaverius Gisting tahun ajaran, Lampung, Persamaan penelitian yang ingin peneliti capai dengan skripsi di atas mengkaji tentang karakter kerja keras mahasiswa.

48Elisabet Rubiningsih, “Efektivitas pelaksanaan pendidikan karakter kerja keras berbasis layanan kooperatif pengajaran klasikal dengan pendekatan experiential learning, (Studi deskriptif dan evaluasi praeksperimental pada siswa kelas VIII SMP Xaverius Gisting Lampung A.of Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, 2016), hal.

Kerangka Berpikir

METODE PENELITIAN

  • Setting Penelitian
  • Subyek Dan Informan
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Keabsahan Data
  • Teknik Analisis Data

Teknik observasi ini digunakan untuk data tentang strategi guru PAI dalam membentuk karakter kerja keras pada siswa di SMP Negeri 2 Pendopo Barat Empat Lawang. Menurut Ny. Halimatus Sakdiah: Hasil pendidikan karakter kerja keras yang diterapkan di SMP Negeri 2 Pendopo Barat Empat Lawang sangat baik. Analisis proses implementasi dalam pembentukan pemahaman karakter kerja keras pada siswa SMP Negeri 2 Pendopo Barat Empat Lawang.

Kemudian timbul pertanyaan mengenai proses implementasi yang dilakukan oleh para guru khususnya guru PAI dalam membentuk karakter pekerja keras siswa di SMP Negeri 2 Pendopo Barat Empat Lawang. Seorang pendidik, khususnya guru pendidikan agama Islam, bertanggung jawab membentuk karakter pekerja keras peserta didik. Renni Wijayanti, “Membangun Pendidikan Karakter Kerja Keras (Analisis Isi Topik Program Mario Teguh Penyelesaian Sumber Kemalasan Belajar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan),” (Skripsi S1, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014).

Judul Tesis: Strategi Guru Pai dalam Membangun Karakter Pekerja Keras pada Siswa di SMP Negeri 2 Pendopo Barat Empat Lawang.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Sebagaimana telah dijelaskan pada bab II, guru memegang peranan yang sangat penting dalam melaksanakan pendidikan karakter kerja keras pada siswa. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan Ny. Halimatus Sakdiah selaku kepala sekolah, dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter kerja keras telah diterapkan di sekolah tersebut. Dari hasil wawancara yang dilakukan kepada kepala SMP Negeri 2 Pendopo Barat Empat Lawang dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter kerja keras memegang peranan yang sangat penting dalam proses pendidikan.

Sebagaimana telah dijelaskan pada uraian sebelumnya, guru Pendidikan Agama Islam mempunyai peranan yang sangat penting dalam membentuk karakter kerja keras. Menurut Ny. Wisdayanti pendidikan karakter kerja keras sangat penting agar siswa belajar mandiri dan bertanggung jawab. Beliau juga menjelaskan bahwa masih banyak kendala dalam pelaksanaan pendidikan karakter kerja keras.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru Pendidikan Agama Islam (PAI) SMP Negeri 2 Pendopo Empat Lawang dapat disimpulkan bahwa masih banyak kendala dalam membentuk karakter pekerja keras siswa.

Pembahasan Hasil Penelitian

Guru pendidikan agama Islam tersebut mengatakan bahwa setiap pembelajaran selalu menanamkan karakter pada diri siswa, baik itu karakter kerja keras maupun karakter lainnya. Banyak kendala yang dihadapi oleh para ustadz dalam menanamkan karakter kerja keras pada siswa, seperti yang diungkapkan oleh Ibu Fajria Yuliani dan Ibu Wisdayanti. Dari hasil wawancara yang dilakukan kepada kepala sekolah, guru pendidikan agama Islam (PAI) dan siswa di SMP Negeri 2 Pendopo Barat Empat Lawang dapat disimpulkan bahwa pendidikan kerja keras memegang peranan yang sangat penting dalam proses pendidikan.

Elisabet Rubiningsih, “Efektifitas pelaksanaan pendidikan karakter kerja keras berbasis layanan bimbingan belajar klasikal kolaboratif dengan pendekatan experiential learning, (studi deskriptif dan evaluasi praeksperimental pada siswa kelas VIII SMP Xaverius Gisting, Fakultas S1, Lampung Tahun Ajaran Pendidikan dan Pelatihan Keguruan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, 2016) Siti Nurjanah, “Menanam karakter kerja keras dan menghargai prestasi pada diri siswa (studi kasus di Jurusan Tari SMK Negeri 8 Surakarta, skripsi tahun akademik, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhamadiyah Surakarta, 2017). Apakah guru SMP Negeri 2 Pendopo Empat Lawang sudah dilatih penerapan pendidikan karakter khususnya karakter kerja keras?

Strategi apa yang Anda gunakan untuk menerapkan pendidikan karakter kerja keras dalam proses pembelajaran di kelas?

PENUTUP

Saran

  • Nilai-Nilai Pendidikan Karakter
  • Keadaan Tenaga Pendidik
  • Keadaan Peserta Didik Tahun 2018/2019
  • Keadaan Peserta Didik 6 Tahun Pelajaran Sebelumnya
  • Prestasi Yang Pernah Dicapai Peserta Didik
  • Keadaan Sarana Dan Prasarana

Bagi guru hendaknya lebih mempunyai pengetahuan tentang pendidikan karakter kerja keras agar dapat diterapkan pada siswa, dan guru hendaknya selalu memberikan dan mengawasi tingkah laku siswa terutama dalam sikap, tindakan dan perkataan. Bagi siswa diharapkan karakter kerja keras yang dikembangkan tidak hanya semasa bersekolah saja, namun dapat diaplikasikan dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi pihak manajemen sekolah, kami berharap dapat segera menjalin komunikasi yang baik dengan orang tua dan masyarakat lainnya untuk saling bersinergi menjadikan pendidikan karakter kerja sebagai suatu keharusan dan kebutuhan bersama.

Nita Warih Handayani dan Sumaryati, “Upaya Orang Tua Menanamkan Karakter Kerja Keras pada Anak Remaja di Dusun Tegalyoso, Banyuraden, Gamping, Sleman, Yogyakarta”, Kewarganegaraan, V,4 No.1 (Juli 2014). Ovi Dianah Nur Aini, “Menanamkan Karakter Kerja Keras Dalam Pembelajaran Matematika Pada Siswa Kelas VII SMP Al-Firdaus Tahun Pelajaran Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2016).

Referensi

Dokumen terkait

Kendala yang dihadapi para guru dalam mengimplementasikan pendidikan karakter, diantaranya; (a) Letak Geografis Sekolah yang jauh dari tempat tinggal para siswa, sehingga

Nilai peduli lingkungan melalui kegiatan bersih lingkungan, pembagian pokja dan pembelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup (3) Dampak dari strategi sekolah dalam membentuk

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran pola asuh orang tua dalam membentuk karakter peduli lingkungan pada anak tidak banyak berpengaruh karena dalam membentuk karakter

Dari berbagai pendapat-pendapat di atas, jelaslah bahwa kemitraan efektif adalah sesuatu yang mutlak dilakukan oleh sekolah dalam membetuk karakter siswa karena dengan

Pendidikan karakter melalui ajaran agama Islam mengajarkan pentingnya menjadi pemimpin yang adil, bertanggung jawab, dan peduli terhadap kesejahteraan orang lain Tantangan dan Solusi

Adapun hasil penelitian yang dilakukan peneliti selama 1 bulan lebih dapat disimpulkan bahwa strategi yang digunakan guru kelas IV MIN 01 Kota Bengkulu untuk membentuk karakter dan

Kerangka Penelitian Latar Belakang siswa yang kurang berprestasi bukan disebabkan oleh kemampuannya yang kurang, akan tetapi dikarenakan tidak adanya motivasi untuk belajar

Adapun Strategi Guru Dalam Membentuk Karakter siswa MI Terpadu Padangsidimpuan yaitu: Guru menerapkan metode pembelajaran yang melibatkan partisipatif aktif murid, Guru perlu