• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF KEDAI KOPI SAN SAN DALAM MENARIK MINAT PELANGGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF KEDAI KOPI SAN SAN DALAM MENARIK MINAT PELANGGAN"

Copied!
88
0
0

Teks penuh

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana Sansan Cafe menerapkan strategi komunikasi persuasif untuk menarik minat pelanggan. Dengan demikian peneliti sangat tertarik untuk mengkaji strategi komunikasi persuasif San San Cafe dalam menarik minat pelanggan. Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana strategi komunikasi persuasif kafe san san dalam menarik minat pelanggan.

Khusus untuk jenis penelitian kualitatif yang berkaitan dengan strategi komunikasi persuasif San San Cafe dalam menarik minat pelanggan.

Gambar 1. 1 Interaksi Barista Dengan Pelanggan
Gambar 1. 1 Interaksi Barista Dengan Pelanggan

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Sistematika Penulisan

URAIAN TEORITIS

Komunikasi Persuasif

  • Pengertian Komunikasi Persuasif

Strategi Komunikasi Persuasif

  • Strategi Psikodinamika
  • Strategi Persuasi Sosiokultural
  • Strategi The Meaning Construction

Inti dari strategi psikodinamik persuasi adalah pesan yang efektif mampu mengubah fungsi psikologis individu dengan berbagai cara, dimana pesan tersebut akan direspon secara terbuka dengan bentuk perilaku, sesuai keinginan atau sesuai dengan apa yang dikatakan oleh pemberi persuasi. Perilaku patuh dipengaruhi oleh faktor lingkungan, seperti lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, lingkungan teman sebaya, dan lingkungan kerja. Dalam strategi ini, pembujuk berusaha memanipulasi suatu pemahaman, agar mampu memberikan pemahaman yang lebih mudah dipahami oleh orang yang dibujuk.

Saat memperkenalkan sesuatu, pembujuk tidak menggunakan media iklan; Pembujuk cukup menjelaskan langsung kepada orang yang dibujuk dalam memberikan pemahaman, karena bagi pembujuk sangat efektif dan efisien, dan lembaga/lembaga cukup mengandalkan nama besar saja.

Elemen Komunikasi Persuasif

Komunikasi persuasif menggunakan informasi tentang situasi psikologis dan sosiologis serta budaya komunikator untuk mempengaruhi dirinya dan mencapai terwujudnya apa yang diinginkan komunikator. Komunikator, agar komunikasi yang dilakukan komunikator bersifat persuasif maka komunikator harus mempunyai kredibilitas yang tinggi. Berdasarkan penjelasan di atas, komunikasi persuasif mempunyai unsur yang sama dengan komunikasi lain yang biasa dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, hanya saja menurut pengertian komunikasi persuasif itu sendiri, ada tiga alat utama yang biasa digunakan untuk melakukan komunikasi persuasif, yaitu: sikap , keyakinan dan keyakinan, dan perilaku (behavior).

Dimana komunikasi tersebut akan memberikan dampak yang menyebabkan komunikator bertindak sesuai dengan pesan yang diberikan oleh komunikator.

Model Komunikasi Persuasif

Karakteristik kelompok sasaran, termasuk budaya, bahasa, adat istiadat, tingkat pendidikan, dan lain-lain, sangat penting dalam merumuskan pesan yang ingin disampaikan. Dengan tujuan mempengaruhi keyakinan, sikap dan perilaku komunikator. Ketiga unsur tersebut adalah pembicara yang mempunyai kredibilitas untuk mempengaruhi khalayaknya, isi pesan yang dirancang oleh pembicara dan pendengar yang diyakinkan oleh pembicara.

Model ini didasarkan pada pendekatan Yale yang menyatakan bahwa perhatian dan pemahaman menentukan apa yang akan dipelajari oleh penerima pesan dengan menekankan isi pesan komunikator. Proses lainnya, yang melibatkan perubahan motivasi, diasumsikan menentukan apakah penerima pesan akan menerima atau mengadopsi apa yang dia pelajari. Oleh karena itu, pengaruh komunikasi bergantung pada dua faktor, yaitu pembelajaran terhadap isi pesan dan penerimaan terhadap apa yang telah dipelajari.

Guire menyatakan bahwa proses persuasi melibatkan dua fase, yaitu menerima pesan dan menghasilkan apa yang dipahami. Penerima (kanan) adalah siapa saja yang menerima pesan ketika mencoba memuat saluran dan menambahkan interpretasi pribadinya ke dalamnya. Menurut Hugh Rank, dia mengusulkan sebuah model menarik yang membantu kita menjadi penerima pesan yang kritis.

Pangkat biasanya disebut skema atau skema intensifikasi/pengurangan atau intensifikasi atau pengurangan aspek tertentu. Ide dasar dari model persuasif ini adalah umumnya persuasif menggunakan dua jenis taktik untuk mencapai tujuannya, yaitu memperkuat atau mengurangi aspek tertentu atau kedua-duanya.

Tahapan-Tahapan Komunikasi Persuasif

Promosi

Semua variabel web promosi memerlukan pembagian sumber daya yang berbeda-beda karena berkaitan dengan media dan cara menerapkannya. Mempersiapkan anggaran promosi melibatkan banyak orang dan faktor lain seperti tindakan pesaing, target pasar, dan jenis produk. Target pasar sebaiknya terdiri dari individu-individu yang mempunyai respon positif yang mengarah pada kesediaan untuk membeli produk dalam jangka waktu yang diinginkan.

Kedai Kopi San San

Minat Konsumen

Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian kualitatif, menurut Bogdan (1984:5) metode penelitian kualitatif dapat diartikan sebagai penelitian yang menghasilkan data deskriptif yang berkaitan dengan kata-kata lisan dan tulisan, serta perilaku orang yang diteliti. Penelitian kualitatif yang berakar pada paradigma interpretatif pada awalnya muncul karena adanya ketidakpuasan atau reaksi dari paradigma positivis yang menjadi akar dari penelitian kualitatif (Isril & Ningrum, 2014). Peneliti menggunakan penelitian kualitatif untuk melakukan pendekatan mendalam terhadap para barista di kedai kopi San San yang menjadi subjek persuasi pelanggan.

Kerangka konseptual penelitian merupakan abstraksi dari kenyataan agar dapat dikomunikasikan dan dapat dibentuk suatu teori yang menjelaskan hubungan antar variabel. Konsep utama penelitian ini adalah bagaimana strategi komunikasi persuasif San San Cafe dalam menarik minat pelanggan.

Kategorisasi

Informan

Ketiga kriteria di atas merujuk pada Zizi Siregar selaku informan sebagai barista dan pemilik usaha kedai kopi yang menjalankan San San Coffee Shop.

Teknik Pengumpulan Data

Dokumentasi adalah suatu teknik pengumpulan data berupa catatan atau dokumen yang tersedia dan pengambilan foto di sekitar objek penelitian yang akan diuraikan dalam pembahasan, yang akan membantu dalam penyusunan hasil akhir penelitian.

Teknik Analisis Data

Dalam penelitian kualitatif, penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, diagram, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Penyajian data yang paling sering digunakan dalam penelitian kualitatif adalah teks naratif dan dirancang untuk menggabungkan informasi terstruktur sehingga mudah dipahami. Langkah selanjutnya adalah menarik kesimpulan, kesimpulan awal yang disampaikan masih bersifat sementara dan akan berubah apabila tidak ditemukan bukti-bukti pendukung yang kuat pada tahap pengumpulan data selanjutnya.

Namun apabila kesimpulan yang diambil pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten pada saat peneliti kembali ke lapangan untuk mengumpulkan data, maka kesimpulan yang diambil merupakan kesimpulan yang kredibel, sehingga kesimpulan tersebut dapat menjawab rumusan masalah, namun belum tentu demikian karena pada tahap awal. Penelitian Rumusan masalah kualitatif dapat bersifat sementara dan akan berkembang setelah penelitian dilakukan di lapangan. Dengan menggunakan metode ini, segala kemungkinan yang diperoleh di lapangan dapat dijelaskan dan dijelaskan secara umum dan luas.

Waktu dan Lokasi Penelitian

Zizi Siregar, pemilik sekaligus barista Kedai Kopi San San, awalnya gemar minum kopi sejak masih mahasiswa. Sedangkan komunikasi tidak langsung (melalui media sosial) fokus membangun interaksi antara kedai kopi San San dengan pelanggan. Budaya komunikasi yang terbentuk di kedai kopi San San membuat pelanggan betah berlama-lama berada di kedai tersebut.

Hal ini menjadi bukti bahwa kedai kopi San San merupakan tempat yang nyaman untuk menikmati kopi sambil ngobrol. Caption: Foto barista kedai kopi San San mengabadikan momen pelanggan datang ke kedai lalu diunggah ke Instagram Stories. Kedai kopi San San menerapkan budaya dimana pelanggan diminta untuk segera membersihkan meja setelah menikmati hidangan.

Hal ini mereka bangun untuk membentuk sikap saling menghormati antara tamu dengan kedai kopi San San. Dengan menggunakan komunikasi yang intens dari Zizi Siregar sebagai komunikator kepada setiap pelanggan di Kedai Kopi San San. Sehubungan dengan faktor lingkungan ini, barista kopi San San memanfaatkan lingkungan ramah mereka untuk menciptakan kesan pada pelanggan.

Barista kedai kopi San San memanfaatkan pelanggan untuk tertarik datang kembali ke kedai kopi San San. Terdapat tiga komponen dalam penerapan strategi komunikasi persuasif kedai kopi san san untuk menarik minat pelanggan.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

  • Hasil Observasi
  • Hasil Wawancara
  • Hasil Dokumentasi

Berdasarkan hasil observasi peneliti terlihat bahwa Kedai Kopi San San merupakan salah satu kedai kopi yang berada di Jl. Di Kedai Kopi San San hanya fokus menjual kopi hitam yaitu kopi saring yang diseduh dengan V60 dengan harga Rp. San San Cafe saat ini menawarkan berbagai jenis biji kopi dari berbagai daerah dengan proses pasca panen yang berbeda-beda.

Suasana toko juga dibuat senyaman mungkin dengan mengadopsi konsep rumah ala Jepang yang membuat San San Cafe sangat nyaman serasa di rumah sendiri. Hasil wawancara terkait saluran adalah proses penyampaian pesan di San San Cafe menggunakan saluran tatap muka langsung dan menggunakan media sosial. Dengan pendekatan komunikasi khas anak Medan dinilai berhasil menarik minat pelanggan untuk mendengarkan dan menciptakan komunikasi yang efektif di San San Cafe.

Strategi komunikasi dan edukasi yang diterapkan di kedai kopi San San terbukti mampu mendorong keinginan pelanggan untuk mencoba dan kembali lagi ke kedai kopi San San. Konsep toko yang santai dan lebih banyak interaksi dengan tamu mendorong pelanggan untuk kembali lagi ke kedai kopi San San. Kegiatan pertukaran informasi yang berlangsung di kedai kopi San San membangun budaya dimana pembuat bir atau barista dan pelanggan pada umumnya mempunyai interaksi yang baik, sehingga tercipta hubungan yang baik.

Hal ini terjadi karena momen atau pengalaman pelanggan di San San Cafe tidak bisa didapatkan di kafe lain. Deskripsi: Tampilan San San Cafe dari depan, desain tokonya terlihat seperti nuansa kafe Jepang.

Tabel 4.1 Engagement Rate
Tabel 4.1 Engagement Rate

Pembahasan

PENUTUP

Simpulan

Saran

Akan lebih baik jika kedai kopi San San bisa langsung memaksimalkan kekuatan persuasifnya melalui gimmick, seperti melalui promo yang disampaikan langsung oleh barista, dimana barista tetap bisa persuasif dalam kondisi ini sekaligus menawarkan promo dalam bentuk diskon bagi pelanggan yang berkunjung. untuk minum kopi di pagi hari. Kemudian dalam mengembangkan komunikasi massa, kedai kopi San San juga harus lebih aktif di media sosial Instagram, karena @sansan.medan memiliki pengikut aktif yang cukup banyak. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pembahasan lebih lanjut agar kedai kopi dengan konsep slow bar seperti Sansan semakin dikenal masyarakat khususnya di wilayah kota Medan.

Strategi Komunikasi Pemasaran Garud Plaza Hotel untuk Meningkatkan Minat Pengunjung Hotel di Masa Pandemi Covid-19. Komunikasi Persuasif Penjual Hewan Untuk Menarik Minat Pembeli Di Pasar Hewan Kecamatan Jetis Kabupaten Ponorogo. Peningkatan kemampuan desain grafis untuk meningkatkan kreativitas dakwah pada PC IPM Medan Area: Peningkatan kemampuan desain grafis untuk meningkatkan kreativitas dakwah pada PC IPM Medan Area.

Gambar

Gambar 1. 1 Interaksi Barista Dengan Pelanggan
Tabel 3.1 Kategorisasi
Tabel 4.1 Engagement Rate
Gambar 4.1 Foto Depan Kedai Kopi San San
+6

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Figure 2 – Iron-manganese ore of the "Zhomart" deposit 2 silica-carbonatic manganese oxide ore is a cycling between partings of silica-carbonatic composition and braunite- black