• Tidak ada hasil yang ditemukan

INFLUENCE OF WORD OF MOUTH LOCATION AND ATMOSPHERE OF THE ROOM TO DECISION

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "INFLUENCE OF WORD OF MOUTH LOCATION AND ATMOSPHERE OF THE ROOM TO DECISION"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

INFLUENCE OF WORD OF MOUTH LOCATION AND ATMOSPHERE OF THE ROOM TO DECISION

(Case study on visitors of Maxx Box coffee Cikarang Lippo )

Agustini Tanjung

Universitas Pelita Bangsa, agustini.tanjung@yahoo.com

Rahmat Hidayat

Universitas Pelita Bangsa, rahmat_hidayat@pelitabangsa.ac.id

ABSTRACT

This research will discuss about there is a influence between WOM, location, and atmosphere of the room to the purchase decision in the coffee shop room longing, given the number of visitors who come when there are many coffee shops in Cikarang. WOM that we know the communication from word of mouth is a communication process in the form of either individual or group recommendations on a product or a service aimed at providing personal information.

The location in relation to marketing activities is a special and interesting place because the land can be used to shop a variety of needs. There are several factors of atmospheric stores that could affect emotions, behaviors or purchasing decisions. These factors include exterior, layout and interior. The decision on the purchase of a product is influenced by many factors, aimed at fulfillment of needs and desires Researchers will use the entire coffee shop visitors as a population and will use 50 people as respondents, to collect data so that researchers will spread the questionnaire against visitors and then the data will be researchers using linear regression analysis techniques

Keywords: Word of mouth, location, atmosphere of room and purchasing decisions

PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Kehidupan bisnis pada jaman modern saat ini mengalami kemajuan yang ada karena semakin majunya pemikiran dan karya manusia, trend dan keinginan manusia yang ingin berubah dan berjalan menuju arah kemajuan sesuai dengan perkembangan zaman pada saat ini. Dengan adanya perubahan dan kemajuan tersebut, secara tidak langsung masyarakat dituntut untuk mengimbanginya. Pelaku usaha pada saat ini mengalami kondisi persaingan yang ketat dengan pelaku usaha lain, oleh karena itu pelaku usaha dituntut untuk memiliki keunggulan dan kelebihannya masing-masing pada bidang usaha yang dijalankannya.

Contohnya adalah pada bidang usaha yang berorientasi pada konsumen. Maka produsen harus mampu membuat seseorang tertarik dengan prodak yang di hasilkanya sehingga seseorang yang dulunya tidak mengenal prodak kita mau melakukan keputusan pembelian karna keunggulan dan kelebihan prodak yang di hasilkan.

Memutuskan untuk membeli adalah suatu proses bertambahnya keyakinan terhadap suatu merek dan dan apa yang mereka bayangkan terhadap merek yang akan meruka beli.

Selain dari hal tersebut, pelanggan juga memberikan penialain atas barang barang tersebut dan pempunayi keinginan untuk mulai mengguanakannya secara terus menerus. (Kotler dan Gary,2012).

Berikut adalah diagram pengunjung coffee shop di simpangan Lippo , terdapat dua coffee shop di simpangan yaitu Maxx Box coffee dan the wings coffee.

(2)

Suatu langkah langkah pembelian pada konsumen ditunjukkan dengan beberapa step proses yang mana konsumen melakukan proses pembelian suatu barang maupun jasa. Proses pembelian dimulai dengan adanya pengenalan kebutuhan konsumen, mencari berita, setelah membeli. Ferrell dan Hartline (2011:154)

Tabel 1.1 Data Pengunjung Cafe

Bidang usaha yang beroreintasi pada konsumen pasti menawarkan barang atau berupa penggunaan jasa yang bisa dipersembahkan kepada langganan. Barang atau jasa yang ditawarkan tersebut tentulah ada kekurangan dan kelebihanya. Maka oleh sebab itu akhirnya pelanggan memiliki berbagai pilihan dalam mengkonsumsi produk barang dan jasa yang ditawarkan oleh produsen. Tetapi untuk produsen, keadaan semacam ini dapat diartikan sebagai tantangan karena ketika banyaknya suatu barang ataupun pengguanaan jasa yang dapat dipilih kepada konsumen maka semakin berat pula persaingan yang ada didalam dunia bisnis. seperti persaingan yang sering terjadi adalah persaingan di dalam bisnis cafe. Hal ini dapat dipelajari dari banyaknya berbagai macam jenis usaha berbasis cafe yang menawarkan berbagai produknya kepada para konsumen, baik itu café yang baru maupun cafe yang baru berdiri. Cafe tersebut pasti mempunyai suatu kelebihan dan keunikannya masing-masing

Meningkatnya pelaku usaha yang mendirikan bidang usaha berbasis pada kuliner, baik itu berupa rumah makan tradisional, restoran mewah maupun cafe. Pada saat ini restoran maupun cafe sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia, oleh karena itu ada cafe sudah menjadi hal yang penting. Hal ini berhubungan dengan tingkat animo masyarakat yang semakin tinggi dan aktivitas kerja yang padat dan mengakibatkan semakin banyak masyarakat menggunakan waktunya di luar rumah sehingga masyarakat mencari sesuatu yang instan untuk memenuhi kebutuhan mereka, yaitu dengan datang ke rumah makan, restoran, food court dan cafe.

Di Indonesia sendiri, berbicara tentang konsumen yang terdiri dari berbagai sikap dan latar belakang, ada juga yang mengunjungi kedai kopi hanya untuk mengisi waktu luang. Dan banyak juga konsumen yang mengadakan meeting di kedai kopi atau yang sering dijadikan meeting point. Kedai kopi memiliki banyak manfaat bagi berbagai jenis konsumen. Konsumen memanfaatkan kedai kopi untuk keuntungan mereka. Berbagai jenis dan latar belakang konsumen yang berbeda menjadikan persaingan usaha menjadi sesuatu yang harus diperhatikan bagi para pengusaha dalam menjalankan dan mempertahankan usahanya. Semua bisnis memiliki kompetitornya masing-masing, sehingga hal ini menjadikan perusahaan harus memiliki strategi yang tepat agar dapat unggul dalam persaingan. Perusahaan harus jeli dan teliti untuk menjaga pelanggan mereka agar tidak beralih ke pesaing mereka. Apalagi di bisnis kedai kopi yang saat ini sedang ramai di Indonesia khususnya di kota-kota besar.

Kedai kopi sendiri merupakan hal yang tidak baru bagi masyarakat saat ini, banyak orang berkebangsaan indonesia yang lebih memilih minum kopi di kedai kopi langsung. Secara umum kedai kopi adalah tempat yang tersedia disana macam macam minuman yang diolah dari biji kopi untuk dikonsumsi oleh masyarakat. Tempat minum kopi merupakan bangunan yang dipergunakan sebagai tempat berjualan makanan maupun minuman. Kedai kopi pun ada untuk memenuhi kebutuhan produsen dalam melangsungkan hidup dengan menyediakan minuman atau prodak yaitu kopi selain adanya dan dibentuk oleh beberapa instrumen lain seperti budaya yang suka akan kopi dan menjadikan kedai kopi sebagai satu dari beberapa tempat untuk bersosialisasi dengan sesama masyarakat (BPPB 2015).

Kedai kopi adalah tempat yang disana tersedia kopi dan produk serupa sebagai

(3)

minuman inti dan minuman minuman lainnya seperti es, susu, teh dan coklat, selain tersedinya makanan kecil yang dihidangkan sebagai makanan tambahan saat minum kopi. Kedai kopi juga adalah saran tempat berkumpulnya orang-orang yang untuk relax atau melakukan hal hal kecil lainnya seperti diskusi, rapat, belajar, mengerjakan tugas bagi mahasiswa, membuat tugas dari pelajar hingga pengusaha sampai menikmati hiburan seperti musik

Pada saat ini, kedai kopi adalah sebuah tempat yang baik tempat meminum beberapa jenis minuman. Sebuah temapt untuk minum kopi dibuat dengan baik dan didesign dengan cara yang memikat sehingga membuat pelanggan tak hanya meminum kopi tapi juga menimati diri dalam suasana yang nyaman. Tapi tidak banyak yang sadar, sebelum kedai kopi nyaman yang tentu menggunakan WiFi dan perangkat pembuat kopi, warung kopi terus berubah dari waktu ke waktu. Sejarah warung kopi sudah ada dari waktu dahulu. Menyebar dan juga menjadi kebudayaan manusia dalam cangkir-cangkir kopi. Pada kesempatan ini, penulis ingin menerangkan sedikit perubahan dan perkembangan singkat tentang kedai kopi.

Warung kopi pertama yang tercatat di dunia muncul pada tahun 1475. Kedai kopi ini bernama Kiva Han dan terletak di Kota Konstantinopel Turki yang beribukota Istanbul. Warung kopi ini diketahui sebagai kedai kopi pertama yang buka dan melayani pengunjungnya dengan kopi Turki. Saat itu, kopi merupakan elemen penting dalam budaya Turki. Pentingnya Sangkin bahkan ada undang-undang yang menyebutkan jika seorang suami tidak memberikan bekal kopi yang cukup untuk istrinya, maka istrinya berhak menceraikan suaminya. Kopi di Turki disajikan dengan kental, hitam dan tanpa filter.

Masyarakat Turki senang meminum kopi mereka dengan membuatnya dengan pot gaya turki. Budaya minum kopi seperti ini masih diterapkan di Turki hingga sekarang”. “Kedai Kopi Pertama di Eropa. Ide minum kopi pertama dengan krim dan gula awalnya ada di Eropa pada 1529 dan ini adalah waktu sama saat kedai kopi pertama di Eropa didirikan. Pada masa itu, Kota Wina Austria diserbu oleh tentara Turki. Dan para tentara ini meninggalkan banyak sekali pasokan kopi di Wina pada saat mereka melarikan diri dari Wina. Adalah Franz Georg Kolschitzky yang mengklaim kopi-kopi tentara Turki ini sebagai rampasan perang. Lalu Kolschitzky membuka sebuah kedai kopi yang diketahui sebagai kedai kopi pertama di Eropa.

Kolschitzky ternyata dulu pernah tinggal di Turki dan dia merupakan satu-satunya orang di Wina yang mengetahui betapa berharganya biji kopi mengingat tidak popularnya kopi pada masa itu.

Di kedai kopinya ini Kolschitzky memperkenalkan gagasan minum kopi dengan menggunakan penyaring dan juga menikmati kopi dengan susu dengan gula.

Minuman yang digagas Kolschitzky ini mendapat sambutan baik dan sejak itu mulailah bermunculan kedai-kedai kopi yang tak hanya menjual kopi tetapi juga makanan manis sebagai teman minum kopi. Pada masa itu popularitas kopi merebak dan berkembang hingga ke Inggris.

Penyebaran kedai kopi semakin luas hingga sampai ke Inggris”. Warung kopi pertama di Englad ada pada 1652. Walaupun warung kopi sudah terjenal di benua tetangga Asia tersebut, keinginan adanya warung kopi di Inggris mengambil contoh dari Negara turki. Pengusaha Inggris yang menjual produk produk asal Turki dan kopi ditinggakan oleh dua budaknya yang berniat membuka bisnis mereka sendiri. Dan sejak itu sebuah kedai kopi bernama “The Turk’s Head” lahir di Inggris.

Belakangan ini kedai kopi banyak bermunculan di beberapa daerah di Indonesia. Gaya baru meminum kopi dari zaman zaman terus naik menjadikan bisnis kopi cukup disenangi, palagi oleh anak anak muda. Kedai kopi di cikarang juga sangat pesat pertumbuhanya, salah satunya kedai kopi bernama Maxx Box coffee yang beralamat di Lippo cikarang ruko terrace, kedai kopi yang terbilang masih baru tersebut mampu mendominasi pasar kopi di cikarang, kedai kopi itu di dirikan pada tahun 2018 oleh seorang pegiat kopi yang skill dan keahlianya sudah di akui, juno nughroho selain pendiri Maxx Box coffee ia juga seorang roastery sehingga kopi yang di tawarkan di Maxx Box coffee berkualitas terbaik karna proses pemilihan beans coffee hingga tersedia di meja bar teruji kualitasnya, selain menyediakan kopi, Maxx Box coffee juga menyediakan makanan dan minuman lain seperti teh, coklat, dll, sehingga mampu menarik banyak pelanggan karena mengingat banyaknya kedai kopi di cikarang tapi Maxx Box coffee mampu mendominasi pasar kopi di cikarang.

Arti dari pemasaran word of mouth merupakan cara yang membuat produk kita dikenal dan disukai oleh banyak orang hanya dari penyebarannya dari mulut ke mulut oleh para pelanggan yang pernah datang dan menikmati produk kita. Ada beberapa starategi yang digunanakn oleh para produsen supaya produk mereka menjadi perbincangan dari mulut ke mulut (Sernovitz, 2012).

From mouth to mouth information pada saat memperkenalkan produk kita, maka bantuan knsumen merupakan hal yang utama. Konsumen dapat menyebarkan pesan yang tidak bisa produsen sampaikan kepada orang lain, dengan kata lain konsumen akan menyampaikan

(4)

kepada konsumen lain yang yang bercerita perihal pengalamannya dalam menerima jasa tersebut. Word of mouth yang di sampaikan oleh konsumen kepada calon konsumen sangat berpengaruh terhadap keputusan pembelian, berikut adalah tabel dari word of moutth.

Mengingat banyaknya kedai kopi di cikarang terutama di simpangan Lippo ada beberapa kedai kopi seperti hiyra, cafe 24 namun Maxx Box coffee mampu menarik pelanggan lebih banyak dan mendominasi pasar kopi di cikarang dibuktikan dengan banyaknya produk kopi dari Maxx Box coffee yang beredar dimana- mana dan lokasi yang sangat strategis karna dekat dengan fasilitas umum dan atmosfer ruangan yang menyediakan, ac, free wifi, acara sastra bedah karya sastra maupun diskusi, serta Maxx Box coffee juga dihiasi oleh tanaman diluar maupun di dalam ruangan banyak sekali tumbuhan sehingga menciptakan suasana yang sejuk, maka Maxx Box coffee mampu memberikan sensasi minum kopi yang nyaman sehingga peneliti ingin menguji adakah pengaruh antara wom, lokasi, dan atmosphere ruangan terhadap keputusan pembelian.

Berdasarkan latar belakang diatas maka penelti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ PENGARUH WORD OF MOUTH, LOKASI, DAN ATMOSFER RUANGAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN” (Studi pada konsumen Maxx Box coffee cikarang Lippo ).

Rumusan Masalah

Meningkatnya pendirian cafe di berbagai tempat mencerminkan hasil dari permintaan pasar yang memang juga meningkat sehingga terdapat persaingan yang ketat pada era globalisasi saat ini salah satu contohnya adalah dalam bidang bisnis café atau coffee shop.

Persaingan yang ketat ini, cafe dituntut untuk selalu memberikan inovasi kepada konsumen agar dapat mempertahankan usahanya . Seperti halnya. Coffee shop Maxx Box coffee yang mampu terus bersaing di pasar kopi cikarang, mengingat banyaknya pelaku usaha serupa namun Maxx Box coffee mampu menarik pelanggan lebih banyak dan sangat loyal.

Berdasarkan kondisi tersebut, peneliti akan menggunakan variabel yang merupakan faktor- faktor melakukan keputusan pembelian. Variabel independen terdiri dari Wom (X1), Lokasi (X2), dan Atmosphere ruangan (X3). Dengan mealakukan penelitian secara parsial terhadap tiga variabel independen tersebut.

Berdasarkan latar belakang diatas maka permasalahan dapat penulis rumuskan sebagai berikut :

1. Apakah Word Of Mouth mempengaruhi tingkat keputusan pembelian di kedai kopi Maxx Box coffee?

2. Apakah lokasi kedai kopi akan mempengaruhi tingkat keputusan pembelian terhadap calon konsumen di kedai kopi Maxx Box coffee?

3. Apakah atmosfer ruangan akan berpengaruh pada keputusan pembelian calon konsumen di Maxx Box coffee?

TINJAUAN PUSTAKA Keputusan Pembelian

Memutuskan untuk membeli adalah suatu proses bertambahnya keyakinan terhadap suatu merek dan keadaan suatu merek berdasarkan masing-masing atribut yang pada akhirnya merujuk pada pembentukan citra produk dibenak konsumen. Hall lain yaitu pelanggan membuat sebuah pandangan pada produk-produk itu yang akan membuat niat untuk menggunaka merek favorit dan akhirnya berkeputusan untuk membelinya (Kotler,2012). Memutuskan untuk membeli suatu prduk atau jasa disebabkan oleh beberapa hal yang sangat penting, dimaksudkan supaya para pelanggan mera puas dengan produk atau jasa yang sajikan kepada mereka. (Ryu dan Han, 2010; Kamaladevi, 2010). Memutuskan membeli suatu barang dapat diartikan dengan membeli secara benar dan terus membeli pada saat yang akan datang. Ketika barang itu sudah habis, maka konsumen akan datang lagi untuk membelinya(Bastos dan Gallego, 2008). “Hal ini berhubungan dengan kepuasan dan ketidakpuasan konsumen terhadap produk tersebut.

Kepuasan pelanggan merupakan evaluasi penilaian setelah konsumen melakukan transaksi tertentu terhadap suatu produk”. (Bastos dan Gallego, 2008).

Informasi yang didapat oleh pembeli dari pembeli yang lain akan penjadi pertimbangan untuk konsumen yang yang baru apabila ingin membeli barang tersebut. Dengan mengetahui pendapat orang yang sudah pernah membeli barang tersebut merupakan hal yang paling pertama dilakukan leh pembeli sebelum mencobanya. Konsumen biasanya lebih percaya pada perkataaan orang yang sudah datang kesana dari pada apa yang disampaikan oleh penjual melalui iklan, brosur dan lain sebagainya. Apa yang disampaikan oleh pembeli yang sudah

(5)

punya pengalaman disana akan menjadi ketertarikan atau tidak ketertarikan seseorang pada barang atau jasa tersebut.

Sumardy dkk. (2011) menulis bahwa baik itu perusahaan yang besar atu perusahaan yang kecil, promosi dari mulut ke mulu mempunyai peran yang sangat besar terhadap keinginan untuk mengkonsumsi atau memakai produk atau jasa yang disajikan.

Pendapat Belch and Belch (2009;113) menyatakan “the customer purchase decision is generally viewed as consisting stages through which the buyer passes in purchasing a product or service”. Inti dari statemen yang disampaikan adalah memutuskan untuk memberi seorang pelanggan sebenarnya dapat dilihat merupakan tahap yang terdiri dari step step yang dilalui pelanggan dalam membeli sebuah produk atau jasa.

Keputusan pembelian pada dasarnya ada dua motif yaitu motif rasional dan secara emotional. Arti dari pada rasional disini adalah lebih dimaksudkan pada manfaat yang terdapat dari suatu produk, sedangkan arti dari kata motif emosional ikut pada gaya seseorang, seperti tred, strata ekonomi, penampilan, dan faktor pribadil lainnya.

Word of Mouth

maksud pemasaran word of mouth merupakan cara yang membuat produk kita dikenal dan disukai oleh banyak orang hanya dari penyebarannya dari mulut ke mulut oleh para pelanggan yang pernah datang dan menikmati produk kita. Ada beberapa starategi yang digunanakn oleh para produsen supaya produk mereka menjadi perbincangan dari mulut ke mulut (Sernovitz, 2012).

Mouth to mouth information pada saat memperkenalkan produk kita, maka bantuan knsumen merupakan hal yang utama. Konsumen dapat menyebarkan pesan yang tidak bisa produsen sampaikan kepada orang lain, dengan kata lain konsumen akan menyampaikan kepada konsumen lain yang yang bercerita perihal pengalamannya dalam menerima jasa tersebut. Word of mouth yang di sampaikan oleh konsumen kepada calon konsumen sangat berpengaruh terhadap keputusan pembelian, berikut adalah tabel dari word of moutth.

(Sernovitz, 2012).

Teknik dan cara marketing WOM ini bisa disebut word of mouth marketing yaitu cara pemasaran yang bergantung dengan para konsumen yang pernah datang atau menikmati prduk dan berbicara kepada orang lain tentang kelebihan yang dimiliki oleh produk kita (Kotler &

Keller, 2009). arti lain dari WOM strategy marketing pendapat sumardy (2011) adalah aktivitas marketing yang membuat pelanggan berbicata, promosi, rekomendsi bahkan sampai menjual merek suatu barang kepada calon pembeli lain.

Word of mouth memiliki kekuatan yang besar dan bisa berdampak pada perilaku pembelian konsumen. “Rekomendasi dari teman yang sudah dipercaya, asosiasi, dan konsumen lain berpotensi untuk lebih dipercaya dibandingkan dari sumber komersil, seperti iklan dan salespeople. Sebagian besar, word of mouth terjadi secara alami, konsumen mulai dengan membicarakan sebuah merek yang mereka gunakan kepada orang lain”. (Kotler &

Amstrong, 2012)

Berdasarkan teori mengenai word of mouth di atas, maka dapat kita simpulkan bahwa

“komunikasi dari mulu ke mulut merupakan media promosi yang sering dilakukan dengan perantara orang untuk menyampaikan pesan mengenai suatu nilai dari produk/jasa yang telah digunakan kepada orang lain dan berdampak pada penilaian terhadap produk/jasa tersebut”.

Lokasi

Tujuan lokasi dalam relasinya dengan marketing merupakan tempat yang spesial dan baik yang mana tempat itu dapat dipakai untuk aktivitas belanja. Lokasi sangat mempengaruhi hal hal penting dalam pembelian, seperti kesimpelan, posisi kompitisi, banyaknya permintaan, dan strategi yang fokus (ghanimata dan kamal, 2012). Ketika memutuskan tempat untuk usaha ini harus juga kita tau macam macam lokasi atau tempat untuk mendirikan usaha adalah letak usaha sesuai dengan lingkungan, letak usaha berdasarkan histori, perusahaan yang di tetapkan oleh pemerintah, letak usaha yang di pengaruhi oleh faktor ekonomi.

Peneliti Ghanimata (2012) mengatakan memilih tempat untuk mendirikan usaha yang baik akan memberikan pengaruh sukses atau tidak suksenya usaha itu di masa datang. Kotler (2010:84) ada beberapa ha; yang sangat perlu diperhatikan dalam menentukan temapt dalam memulai usaha, diantaranya: 1) Aksesnya . 2) terlihat. 3) Tempat parkirnya.4) pengembangannya. 5) bagai Lingkungan. Maka dari pendapat diatas dapat kita tarik sebuah benang merah bahwa tempat yang baik bisa memberikan daya tarik kepada para pelanggan yang akan datang ke temapat usaha.

(6)

Atmosfer Ruangan

Atmosfer meupaka upaya yang dilakukan seorrang penjual barang atau jasa dengan mengarut tata letak dan suasana yang diciptakan pada suatu tempat usaha, untuk meberikand aya tarik atau sesuatu yang spesial dengan tujuan menarik para pelanggan untuk datang dan nyaman ditempat tersebut. Ada dua hal yang akan digali dengan adanya atsmosfir yang baik, yang pertama adalah kesukaan akan ruanga tersesbut dan yang kedua adalah kenyamanan pada ruangan itu. (Kusumowidagdo,2010). Ada beberapa hal yang ahrus diperhatikan apabila seseorang ingin menyeting ruangan dengan maksud memberikan atsmosfir yang baik pada ruangannya. Mulai dari bagian luar, pengaturan tata letak ruangan, dan bagian dalamnya (Kusumowidagdo, 2010).

Peneliti yang bernama Nofiawati dkk (2014) menulis bahwa “bagian luar, pengaturan tata letak ruangan, dan bagian dalamnya berpengaruh besar pada keputusan pembelian”.

Begitu juga dengan penelitian Meldarianda dan Lisan (2010) bahwa pengaruran indoor memberikan pengaruh pada minat beli konsumen, sehingga dapat dijadikan salah satu alat pemasaran untuk menarik konsumen untuk berkunjung dan melakukan pembelian.

Lingkungan dalam pasar merupakan menciptakan suasana dalam merancang ruangan uang baik, lighting, pemberian warna, lagu, dan aroma untuk memancing kesuakaan dan kecintaan seseorang dan untuk memberikan pengaruh kepada orang untuk membeli barang.

Arti atsmosfer dari Berman dan Evan (2007:) “Atmosphere refers to the store’s physical characteristics that project an image and draw customer”.

METODOLOGI

Penelitian ini menggunaka teknik kuantitatif dengan variable sebagai variable eksogen adalah varibale WOM. Atsmsfer dan lokasi. Variabel varible ini aka diauji apakah memberikan pengaruh pada keputusan pembelian

.

Gambar 1. Desain Penelitian

Proses pengumpulan data, peneliti melakukannya dengan cara cara sebagai berikut:

1. Observasi langsung langsung di Maxx Box Coffee sebagai objek penelitian tentang keputusan Pembelian

2. Mewawancarai pelanggan.

3. Kuesioner

4. Studi literatur .

Populasi dan Sample

Populasi dalam penelitian adalah seluruh konsumen yang sedang membeli produk di wom

Keputusan Pembelian Lokasi

Atmosfir

(7)

kedai kopi Maxx Box coffee cikarang Lippo . Populasi penelitian ini termasuk populasi in-finit karena jumlah populasi dalam penelitian ini belum diketahui secara pasti. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan metode Incidental sampling. Teknik tersebut digunakan karena populasi dalam penelitian ini tidak diketahui jumlahnya secara pasti (Sugiyono,2015: 82)46. Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sebagian konsumen yang sedang membeli prduk di kedai kopi Maxx Box coffee cikarang Lippo dan bertemu langsung dengan peneliti pada saat di lakukan penelitian serta bersedia di jadikan sebagai sumber data. Dalam penelitian ini jumlah responden yang di gunakan sebanyak 50 orang konsumen Maxx Box coffee. Jumlah sampel penelitian ini di tentukan berdasarkan pendapat dari Roscoe dalam buku Research Methods For Business (1982, hlm.253) dalam Sugiyono (2012, hlm.129) yaitu Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai dengan 500.

Analisis data

Untuk analisa data, dilaksanakan beberapa uji. Yang pertama adalah uji validitas.

Validitas ialah untuk medapatkan tingkat kevalidan item. Instrumen bisa disimpulkan valid jika bisa menakar dan bisa mendapatkan data yang terdapat pada tiap tiap variable dengan baik. Validitas instrumen tinggi dan rendah menginformasikan sebaik apa data yang dikumpulkan tidak menyeleweng dari maksud dan tujuan validitas yang dinginkan.

Yang kedua adalah uji reabilitas. Sebagaimana yang dikatakan Arikunto , reliabilitas ialah instrumen yang cukup terpercaya dipakai untuk mendaaptkan data, sebab semua item tersebut bagus. Pada penelitian ini, supaya ditemukannya hasil yang baik, item yang berupa form alpha α, dengan alasan alat yang dipakai pada penelitian ini ialah dalam bentuk kuesioner atau daftar pertanyaan.

Normality tes ialah uji berikutnya yang berfungsi agar supaya kita tau apakah semua sample yang dipakai tersebar dengan normal atau tidak. Sedangkan regresi linier, perkiraan ini diperlihatkan oleh nilai kesalahan yang terdistribusi normal. Sebuah model regresi akan dinyatakan baik apabila terdistribusi dengan normal atau paling tidak dekat kepada normal, sehingga layak untuk diuji secara statistic. Untuk menguji nya dengan cara Kolmogorov- Smirnov.

Diambilnya keputusan mengacu pada nilai atau skor probability yang didapatkan yaitu pada :

1. Jika probability melebihi 0,05 artinya model dapat disimpulkan tersebar dengan normal.

2. jika probability kurang dari 0,05, artinya model dapat disimpulkann tidak tersebar dengan baik.

Regresi Linier Berganda

Dalam penelitian ini, kami sebagai peneliti ingin melakukan regresi liner berganda untuk mengetahui hasil penelitian. Disini peneliti ingi menguji apakah WOM berpengaruh secara signifikan atau tidak pada keputusan pembelian. Yang kedua ingin menguji apakan lokasi memberikan pengaruh pada keputusan pembelian atau tidak, dan yang terakhir peneliti ingin menguji apakah atsmosfir ruangan memberikan pengaruh pada keputusan pemberlian adi Maxx Box Coffee Lippo Cikarang

HASIL PEMBAHASAN

Analisis Data Penelitian

Analisis dan diskusi yang disajikan pada bagian ini menunjukkan result data analisis dilihat dengan dasar setelah mengamati dari kedua variable independen dan dependen yang digunakan pada model analisis regresi yang mana dalam penelitian ini peneliti menggunakan analysis linier berganda.

Uji Validitas

Valid atau tidak valid nya sebauah item adalah dengan menguji apakah r hitung hasil dari perhitungan lebih besar atau lebih keci dari r table. Maka dalam menghasilkan r tabel dapat dilakukan dengan tabel r product moment yaitu menentukan alpha 0.05 kemudian dengan sample berjumlah 50 responden sehingga dapat diperoleh nilai r tabel sebesar 0,273.

Berdasarkan hasil uji validitas diatas terlihat bahwa seluruh instrumen item pernyataan dalam variabel wom, lokasi, dan atmosphere ruangan menghasilkan r hitung diatas 0,273 sehingga

(8)

semua pernyataan dalam kuesioner artikel ini bisa disimpulkan valid dan bisa dipakai sebagai pernyataan pada penelitian.

Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas pada artikel ini memakai limit skor 0,60 serta menggunakan rumus Cronbach’s Alpha untuk menetapkan instrumen dalam artikel ini reliabel atau bahkan tidak reliable. Dari semua uji reliabilitas yang dudah dilakukan didapatkan sebuah hasil bahwa seluruh instrumen question dalam variabel wom, lokasi dan atmosphere ruangan dan keputusan pembelian memiliki nilai Cronbach’s Alpha diatas 0,60 . Sehingga dapat dikatakan bahwa seluruh pernyataan dalam kuesioner penelitian ini dapat dinyatakan reliabel.

Uji Parsial (Uji t)

Uji parsial digunakan untuk menunjukkan pengaruh secara masing-masing variabel independent (wom, lokasi, atmosphere ruangan) yang ada dalam model penelitian ini terhadap variabel dependen (keputusan pembelian). Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel independen dalam menjelaskan variabel independen. Apabila nilai signifikansi kurang dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel independen secara parsial atau masing-masing berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen, apabila nilai signifikansi lebih besar 0,05 maka dapat di simpulkan bahwa variabel independent kurang berpengaruh terhadap variable dependent.

a. Pengaruh Word Of Mouth Terhadap Keputusan Pembelian Tabel 4.11 Hasil Uji parsial X1

Ho: Tidak ada pengaruh secara signifikan wom terhadap keputusan pembelian.

Ha: Ada pengaruh secara signifikan antara wom terhadap keputusan pembelian.

Berdasarkan tabel diatas, diperoleh t hitung untuk variabel word of mouth (x1) sebesar 7,052 dan sig sebesar 0,000. Sedangkan nilai t tabel adalah 2,012. Karena t hitung > t tabel (7,052 > 2,012) dan nilai sig < 0.05 (0.000< 0.05) maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya secara parsial terdapat pengaruh signifikan antara word of mouth dengan Keputusan Pembelian Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara parsial word of mouth berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

b. Pengaruh Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian Tabel 4.12 Hasil Uji parsial X2

(9)

Ho: Tidak terdapat pengaruh secara pasti lokasi terhadap keputusan pembelian.

Ha: Ada ditemukannuya secara pasti antara lokasi terhadap keputusan pembelian

Maka melihat tabel diatas, diperoleh t hitung untuk variabel lokasi (x2) sebesar 7,112 dan sig sebesar 0,000. Sedangkan nilai t tabel adalah 2,012. Karena t hitung > t tabel (7,112>

2,012) dan nilai sig <0.05 karena 0.000 < 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya secara terpisah terdapat pengaruh signifikan antara lokasi dengan keputusan Pembelian Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara parsial lokasi berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

c. Pengaruh Atmosphere Ruangan Terhadap Keputusan Pembelian Tabel 4.13 Hasil Uji Parsial X3

Ho: Tidak ada pengaruh secara signifikan atmosphere terhadap keputusan pembelian.

Ha: Ada pengaruh secara signifikan antara atmosphere terhadap keputusan pembelian

Berdasarkan tabel diatas, diperoleh t hitung untuk variabel atmosphere ruangan (x3) sebesar 5,766 dan sig sebesar 0,000. Sedangkan nilai t tabel adalah 2,012. Karena t hitung > t tabel (5,766> 2,012) dan nilai sig < 0.05 (0.000<0.05) maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya secara parsial terdapat pengaruh variable atmosphere ruangan terhadap keputusan pembelian.

Berdasarkan dari hasil pengujian instrumen dan hasil analisis data diatas yang dilakukan dapat dijelaskan lebih detail pada pembahasan tentang pengaruh word of mouth, lokasi dan atmosphere ruangan pada konsumen Maxx Box coffee cikarang Lippo .

Analisis data yang telah dilakukan dengan menggunakan uji asumsi klasik, uji regresi linear berganda serta uji hipotesis dari masing- masing variabel maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Pengaruh word of mouth terhadap keputusan pembelian Berdasarkan deskripsi data penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa variable word of mouth berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian. Hal ini dibuktikan dengan data yang di peroleh dari t hitung lebih besar dari t tabel (2,918 > 2,012) dan nilai sig < 0.05 (0.005 < 0.05) maka artinya Ho di tolak dan Ha diterima artinya secara parsial terdapat pengaruh signifikan antara word of mouth dengan Keputusan Pembelian Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara parsial word of mouth berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

2. Pengaruh lokasi terhadap keputusan pembelian

Berdasarkan deskripsi data penelitian diatas dapat di simpulkan bahwa variabel lokasi berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian. Hal ini dibuktikan dengan data yang di peroleh dari t hitung lebih besar dari t tabel (3,160> 2,012) dan nilai sig <

0.05 (0.003 < 0.05) maka artinya Ho di tolak dan Ha diterima artinya secara parsial terdapat pengaruh signifikan antara lokasi dengan Keputusan Pembelian Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara parsial lokasi berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

3. Pengaruh atmosphere ruangan terhadap keputusan pembelian Berdasarkan deskripsi data penelitian diatas dapat kita simpulkan bahwa variabel atmosphere ruangan berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian. Hal ini dibuktikan dengan data yang di peroleh dari t hitung lebih kecil dari t tabel (5,766> 2,012) dan nilai sig < 0.05 (0.000<0.05) maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya.Variable atmosphere ruangan berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

(10)

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan dalam penelitian ini, yaitu terdapat “pengaruh positif antara variabel word of mouth, lokasi dan atmosfer ruangan terhadap keputusan pembelian”. Hal ini di buktikan dengan data yang di peroleh nilai t hitung lebih besar dari pada t tabel dan nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05 artinya variable word of mouth (x1), atau promosi dari mulut ke mulut serta di dukung oleh media sosial mampu membuat seseorang untuk melakukan keputusan pembelian, karna Maxx Box coffee menawarkan kopi yang kualitas terbaik dibuktikan dengan barista yang sudah tersertifikasi oleh negara artinya keahlian sudah di akui oleh lembaga yang sah dan sudah teruji dan Maxx Box coffee memilih kopinya langsung dari petani sebelum memprosesnya hingga ke meja bar, semua itu dilakukan sendiri dan dengan mesin roastery sendiri agar bisa memastikan bahwa kualitas kopi terbaiklah yang di sajikan dan di tambah lokasi (x2) yang yang strategis dekat dengan kampus dan perkantoran sehingga varaibel lokasi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian, serta di tambah atmosfer (x3) yang mampu membuat kenyamanan serta tata ruang yang bagus dan pencahayaan yang bagus dan tanaman yang menambah kesan alami mampu meningkatkan keputusan pembelian terhadap Maxx Box coffee cikarang Lippo .

Saran

Berdasarkan hasil analisis yang sudah didapatkan, maka peneliti memberikan beberapa saran agar kegiatan promosi melalui media sosial, Maxx Box coffee harus lebih aktif, karena word of mouth yang positif mampu membuat seseorang melakukan pengambilan keputusan pembelian, serta memberikan inovasi-inovasi dan penyajian pesan yang lebih menarik agar konsumen dapat lebih memahami dan tertarik dengan informasi yang diposting di media sosial, sehingga dapat lebih memberikan pengaruh dalam pengambilan keputusan pembelian, serta lokasi yang sudah strategis dekat dengan kampus dan perkantoran maka peneliti memberikan saran agar lahan parkir di perluas lagi kebersihan terus terjaga agar konsumen lebih nyaman.

Dan peneliti juga memberikan saran agar tata ruang, dekorasi interior dan exterior lebih di perhatikan lagi agar atmosphere ruangan lebih hidup sehingga konsumen dapat melakukan wod of mouth lebih positif yang dampaknya akan mampu mendatangkan konsumen lebih banyak lagi.

Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa hasil penelitian ini mendukung teori yang sudah ada. Hasil penelitian mengenai pengaruh wom loakasi dan atmosphere ruangan terhadap keputusan pembelian ini masih memliliki kekurangan dan kertebatasan. Oleh karena itu untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat dijadikan jembatan untuk melakukan penelitian lanjutan dengan menambahkan tingkat sampel dan lebih memperhatikan pada keseriusan responden dalam mengisi kuesioner, serta menambah jumlah responden sehingga dapat melengkapi keterbatasan.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Halaman 168.

Albert Kurniawan Purnomo. 2012. Pengaruh cafe atmosphere terhadap keputusan pembelian.

Jurnal ilmiah manajemen universitas Kristen maranatha. Vol16. No 2.

Bastos, J A.R. & Gallego, P.M (2008). Pharmacies customer satisfaction and loyalty: a framework analysis. Journal of Marketing. Universidad de Salamanca.

Bagas aji pamungkas. 2016. Jurnal pengaruh promosi di media sosial dan word of mouth terhadap keputusan pembelian. Jombang vol x, No 2

Belch, George E., Belch, Michael A. 2009. Advertising and Promotion : An Integrated Marketing Communication Perpective, 8th Edition. New York. McGraw-Hill Companies.

Ferrel, O.C and Michael D. Hartline, 2011. Marketing Strategy. Fifth Edition. United States of America : Thomson Corporation

Ghanimata Fifyanita dan Kamal Mustafa. 2012. Analisis Pengaruh Harga, Kualitas Produk dan Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian (Studi pada Pembeli Produk Bandeng Juwana Elrina Semarang). Diponegoro Journal of Management. Volume 1, No 2, Tahun 2012.

http://eprints.undip.ac.id/36184/ di akses pada 6-08-2020.

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan SPSS. Semarang: Badan Penerbit

(11)

UNDIP

Goyette, I., Ricard, L., Bergeron, J., and François Marticotte. 2010. e-WOM Scale: Word-of- Mouth Measurement Scale for e-Services Context. Canadian Journal of Administrative Sciences

Grace marleen wariki. 2015. Pengaruh bauran promosi persepsi harga dan lokasi terhadap keputusan pembelian. Jurnal ilmiah EMBA. Vol 3. No 2.

Imam santoso. 2016. Peran kualitas produk dan layanan harga dan atmosfer rumah makan cepat saji terhadap keputusan pembelian. Jurnal ilmiah manajemen brawaijaya. Vol 5. No 1

Kotler dan Keller. 2007. Manajemen Pemasaran, Jilid 1, Edisi 12. Jakarta. Indeks.

Kotler dan Keller. 2009. Manajemen Pemasaran, Jilid I, Edisi 13. Jakarta. Erlangga

Kotler, Philip dan Amstrong, Gary. 2012. Prinsip-Prinsip Pemasaran, Edisi 13, Jilid 2. Jakarta.

Erlangga.

Kotler, Philip. 2012. Manajemen Pemasaran : Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian, (alih bahasa : Hendro Teguh, dan Ronny A. Rusli) Jilid 2, Jakarta.

Prenhalindo.

Kotler, P. & Gary, A. (2007). Principles of marketing. Prentice-Hall International, Inc: New Jersey.

Kusumowidagdo, A. (2010). Pengaruh desain atmosfer toko terhadap perilaku belanja: studi atas pengaruh gender terhadap respon pengunjung toko. Integritas- Jurnal Manajemen Bisnis, 3(1), 17 – 32.

Kusmayasari, Kumadji, S. & Kusumawati, A. (2014). Pengaruh atribut produk terhadap keputusan pembelian dan kepuasan konsumen green product (survei pada konsumen sariayu martha tilaar yang tergabung dalam followers official account twitter

@Sariayu_Mt). Jurnal Administrasi Bisnis, 14(1), 1-10.

Meldarianda, R., & Lisan S, H. (2010). Pengaruh store atmosphere terhadap minat beli konsumen pada resort café atmosphere Bandung. Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE), 17(2), 97 – 108.

Mersid poturak dan merve turkylmas. 2018. The impact of ewom in social media on customer purchase decisions. Jurnal manajemen dan ekonomi bosnia. Vol 3, No 2.

Nurazizi RD. 2013. Kedai Kopi Dan Gaya Hidup Konsumen Simulacrum Jean P Baudrillard Di Excello Malang. [skripsi]. Surabaya (ID): Universitas Brawijaya.

Nanang Martono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta. Rajawali Pers Nofiawaty &

Yuliandi, B. (2014). Pengaruh store atmosphere terhadap

keputusan pembelian konsumen pada outlet Nyenyes Palembang. Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya, 12 (1): 55-73.

Ni putu dinda prameswari. 2019. peran word of mouth memediasi kualitas produk terhadap keputusan pembelian. Jurnal manajemen dan bisnis udayana bali. Vol 8, No 9

Ryu, K., & Han, H. (2010). Influence on the quality of food, service, and physical environment on customer satisfaction and behavioral intention in quick- casual restaurants: moderating role of perceived price. Journal of Hospitality and Tourism Research. 34(3), 310-329.

Samuel, H., Kosasih, A.V., & Novia, H. (2007). Perilaku dan keputusan pembelian konsumen restoran melalui stimulus 50% discount di Surabaya.Jurnal Manajemen Pemasaran, 2(2), 73-80.

Sernovitz, Andy. 2012. Word of Mouth Marketing. Amerika. Greenleaf Book Group Press.

Sriwedari, Enggal. 2011. Word Of Mouth Sebagai Efek Respon Positif Dari Kepuasan Konsumen Dan Dampaknya Pada Pembelian Kembali: Studi Kasus Mahasiswa Sebagai Konsumen Yoghurt Activia. Jakarta.

Sumardy, dkk., 2011. The Power of Word of Mouth Marketing. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama.

Suharso dan Yudi Sutarso. 2010. Marketing in Practice. Yogyakarta : Graha Ilmu

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D.

Bandung: Alfabeta.

Subagyo, Fatmawati, dkk, 1999. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, 3rd Edition, STIE YKPN. Yogyakarta.

sugiyono, 2012, Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung.

Sugiyono, 2015 dalam susilowati, pengaruh kualitas produk dan harga terhadap loyalitas melalui kepuasan pelanggan bolt

Sugiyono (2015). Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods). Bandung: Alfabeta Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta.

Sumardy, dkk., 2011. The Power of Word of Mouth Marketing. Jakarta. Gramedia Pustaka

(12)

Utama.

Sukma adi. 2018. Pengaruh diferensiasi harga lokasi dan penetapan harga terhadap keputusan pembelian. Jurnal ilmiah manajemen ekonomi. Vol 2. No 3

Tjiptono & Chandra. 2011. Service, Quality & Satisfaction. Yogyakarta: Andi Offset.

Tjiptono, Fandy. (2004). Strategi Pemasaran. Yogyakarta : Andi Offset.

http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/ . diakses pada tanggal,28-06- 2020 https://majalah.ottencoffee.co.id/evolusi-kedai-kopi/. diakses pada tanggal,28-06- 2020 https://swa.co.id/. diakses pada tanggal,28-06-2020

Referensi

Dokumen terkait

Dari sekian banyaknya persaingan bisnis ini, kedai kopi yang mampu bertahan adalah kedai kopi yang paling baik dalam memberikan keputusan pembelian, baik itu

Belwish Coffee Bandung juga memiliki berbagai macam kelebihan dibandingkan dengan kedai kopi lainnya yaitu selain menggunakan konsep kekeluargaan, kedai kopi ini juga

Penelitian ini adalah eksperiman laboratorium dengan desain Rancangan acak  Kelompok (RAK) yaitu untuk mengetahui pengaruh ekstrak takokak (Solanum Torvum swt  ) terhadap

Mata kuliah dalam lingkup Ujian Lokal, yang nilainya kelak tercantum dalam Transkrip Nilai Ujian Negara/Unas, meliputi:5. Teologi PL dan PB

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kedai Kopi/Roti Akur Bienam mampu bersaing dalam persaingan bisnis dengan coffee shop yang ada di Rantauprapat yang

Penelitian yang berjudul Makna Halal Kedai Kopi Bagi Konsumen Berhijab: Studi FDGnografi di Kedai Kopi XYZ ini melihat banyaknya umat muslim terutama di

Berdasarkan wawancara dengan General Manager Atmosphere Resort Cafe bahwa Electronic Word of Mouth melalui media instagram di Atmosphere Resort Cafe merupakan hal

Pengaruh Word of Mouth Terhadap Kepuasan Pelanggan yang di Mediasi Oleh Keputusan Pembelian (Studi pada Kedai Pesenkopi di Kota Malang)..