• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI KOMUNIKASI PUSKESMAS BATANG KUIS DALAM MENSOSIALISASIKAN KESEHATAN IBU DAN ANAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "STRATEGI KOMUNIKASI PUSKESMAS BATANG KUIS DALAM MENSOSIALISASIKAN KESEHATAN IBU DAN ANAK"

Copied!
81
0
0

Teks penuh

Tesis ini merupakan syarat wajib bagi mahasiswa untuk menyelesaikan pendidikan sarjana di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara dengan judul Strategi Komunikasi Puskesmas Batang Kuis dalam Sosialisasi Kesehatan Ibu dan Anak. Zulfahmi, M.I.Kom selaku pimpinan yang selalu membimbing, mendidik, mendukung dan berkontribusi dalam penyelesaian skripsi ini. Muhammad Alqodri, Galuh Nandita .S.I.Kom dan Dwi Rizka Aryanti S.Pd serta selaku rekan pribadi yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

Kesehatan ibu dan anak merupakan permasalahan kesehatan yang sangat penting dan menjadi prioritas utama di Indonesia. Puskesmas sebagai salah satu fasilitas kesehatan di Kecamatan Batang Kuis mempunyai peranan penting dalam menyampaikan informasi dan edukasi tentang kesehatan ibu dan anak kepada masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi komunikasi yang digunakan Puskesmas Batang Kuis dalam sosialisasi kesehatan ibu dan anak serta mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas strategi komunikasi yang digunakan.

Data diperoleh melalui wawancara terhadap 3 orang responden yang terdiri dari petugas Puskesmas Batang Kuis dan masyarakat yang pernah mendapat informasi kesehatan ibu dan anak dari Puskesmas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Puskesmas Batang Kuis menggunakan beberapa strategi komunikasi dalam mensosialisasikan kesehatan ibu dan anak antara lain: brosur dan leaflet, kelas ibu hamil, kelompok ibu, dan kunjungan rumah.

  • Latar Belakang
  • Pembatasan Masalah
  • Rumusan Masalah
  • Tujuan Penelitian
  • Manfaat Penelitian
  • Sistematika Penulisan

Namun puskesmas setempat juga telah melakukan beberapa upaya untuk meningkatkan efektivitas kesehatan ibu dan anak. Pendekatan berbasis komunitas: Komunikasi yang sukses untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak harus mempertimbangkan keunikan dan keunikan masyarakat. Dalam penelitian ini penting untuk menganalisis strategi komunikasi yang efektif dalam mensosialisasikan kesehatan ibu dan anak.

Fokus pada Puskesmas Kajian ini akan membatasi fokus pada peran dan strategi komunikasi yang dilaksanakan Puskesmas dalam mensosialisasikan kesehatan ibu dan anak. Fokus pada Aspek Komunikasi: Penelitian ini akan lebih fokus pada strategi komunikasi yang digunakan oleh Puskesmas dalam mensosialisasikan kesehatan ibu dan anak. Untuk menganalisis dan memahami implementasi strategi komunikasi yang dilakukan puskesmas dalam mensosialisasikan kesehatan ibu dan anak.

Mengidentifikasi metode komunikasi yang digunakan puskesmas setempat dalam mensosialisasikan kesehatan ibu dan anak serta menganalisis efektivitas masing-masing metode. Bagi akademisi, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam mengembangkan analisis strategi sosialisasi kesehatan ibu dan anak.

Strategi

Komunikasi

Strategi Komunikasi

Sosialisasi

Puskesmas

Kesehatan

Kesehatan Ibu

Kesehatan Anak

Kesehatan Ibu dan Anak

Jenis Penelitian

Kerangka Konseptual

Defenisi Konsep

Kategorisasi Penelitian

Informan dan Narasumber

Teknik Pengumpulan Data

Teknik Analisis Data

Lokasi dan Waktu Penelitian

Hasil Penelitian

  • Sejarah Singkat Puskesmas Batang Kuis

Batang Kuis, sebuah kecamatan di Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara, Indonesia, terdiri dari 11 desa dan 72 dusun. Secara historis, kecamatan ini telah mengalami perubahan signifikan seiring dengan rencana relokasi Bandara Internasional Polonia, Medan, ke Bandara Internasional Kualanamu. Berdekatan dengan lokasi tersebut, Kecamatan Batang Kuis terus melakukan pembenahan dan mengembangkan diri menjadi “Kecamatan GAPURA (Pintu Gerbang dan Pintu Utama BandaRA)”.

Melalui kebijakan daerah pemerintah Kabupaten Deli Serdang yang dikenal dengan “Gerakan Membangun Deli Serdang”, kecamatan ini berhasil menghimpun partisipasi lembaga swadaya masyarakat dan pengusaha senilai Rp pada akhir tahun 2010. Prestasi tersebut membuat kecamatan ini berhasil meraih peringkat ketiga kecamatan terbaik tingkat provinsi Sumatera Utara tahun 2010. 2008. Dalam susunan pemerintahannya, sesuai dengan Peraturan Bupati Deli Serdang Nomor: 886 Tahun 2008 tentang Tugas Pokok-Pokok, fungsi dan rincian tugas jabatan perangkat daerah Di Kabupaten Deli Serdang, camat dalam pelaksanaan tugas sehari-hari didukung oleh tiga orang kepala suku, empat kepala dinas, enam orang staf, dan empat sekretaris desa.

Pada bab ini peneliti menguraikan hasil penelitian yang dilakukan dengan pendekatan kualitatif, yaitu dengan pengumpulan data melalui komunikasi langsung dengan sumber yang kredibel dan relevan untuk menjawab pertanyaan penelitian. Peneliti akan menyajikan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan serta menganalisis data yang diperoleh dari sumber. Kemudian peneliti akan menarik kesimpulan dari data yang diperoleh dan memberikan interpretasi terhadap hasil penelitian.

Fokus bab ini adalah untuk menjawab pertanyaan penelitian dan memberikan pemahaman mendalam tentang topik yang diteliti.

Hasil Wawancara

  • Hasil Wawancara Kepala Sub Bagian Umum Puskesmas
  • Hasil Wawancara Masyarakat

Puskesmas dapat bermitra dengan tokoh masyarakat atau kelompok ibu untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam program kesehatan ibu dan anak. Puskesmas menggunakan metode komunikasi modern untuk mempromosikan kesehatan ibu dan anak seperti media sosial, telepon dan pesan singkat. Kendala yang dihadapi puskesmas dalam sosialisasi kesehatan ibu dan anak mungkin adalah kurangnya partisipasi masyarakat.

Bentuk kolaborasi ini dapat membantu puskesmas menjangkau sasaran khalayak yang lebih luas dan meningkatkan efektivitas program kesehatan ibu dan anak. Selain itu, puskesmas juga dapat melibatkan masyarakat dalam proses evaluasi program kesehatan ibu dan anak dengan mengadakan diskusi dan survei terbuka. Secara keseluruhan, ia merasa sudah mendapatkan cukup informasi yang dibutuhkan dari Puskesmas terkait kesehatan ibu dan anak.

Sherly juga mengikuti program kesehatan ibu dan anak yang ditawarkan oleh Puskesmas, seperti imunisasi dan pemeriksaan kesehatan rutin. Secara keseluruhan Sherly merasa nyaman dan puas dengan pelayanan kesehatan ibu dan anak yang diterimanya dari Puskesmas. Tenaga kesehatan Puskesmas selalu siap memberikan informasi dan nasehat bermanfaat mengenai kesehatan ibu dan anak.

Selain itu, saya juga dapat mengikuti seminar atau pertemuan yang diadakan oleh Puskesmas yang membahas tentang kesehatan ibu dan anak. Ika menilai kualitas informasi yang diterima dari Puskesmas cukup baik, terutama dalam menjelaskan pentingnya menjaga kesehatan ibu dan anak. Ika pun merasa nyaman dan puas dengan pelayanan yang diberikan Puskesmas di bidang kesehatan ibu dan anak.

Ika merasa dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan terkait kesehatan ibu dan anak yang diterimanya dari Puskesmas. Terkadang Ika kesulitan untuk mengikuti program kesehatan ibu dan anak yang ditawarkan puskesmas karena jadwalnya yang padat dan jarak yang jauh. Ia juga menyampaikan bahwa Puskesmas memberikan informasi kesehatan ibu dan anak yang cukup lengkap dan detail.

Pembahasan

  • Bentuk Strategi Komunikasi Puskesmas Batang Kuis
  • Kendala Puskesmas Batang Kuis

Simpulan

Kesimpulan merupakan bagian penting dari makalah yang memberikan ringkasan singkat mengenai keseluruhan isi atau hasil penelitian. Tujuan utama dari kesimpulan adalah untuk memberikan gambaran menyeluruh, menyoroti temuan atau hasil penting, dan menyimpulkan artikel dengan ringkasan yang kuat. Berdasarkan hasil promosi kesehatan ibu dan anak yang dilakukan Puskesmas terlihat bahwa strategi komunikasi yang digunakan berhasil menarik respon positif dari masyarakat.

Dalam upaya meningkatkan kesehatan ibu dan anak, Puskesmas menggunakan metode komunikasi modern seperti media sosial dan pesan singkat serta metode komunikasi tradisional seperti poster dan brosur untuk menjangkau khalayak yang lebih luas. Hasil jangka panjang dari promosi kesehatan ibu dan anak di pusat kesehatan mencakup penurunan angka kematian ibu dan anak serta peningkatan partisipasi. Puskesmas juga dapat mengevaluasi efektivitas program dengan memantau tingkat partisipasi masyarakat, melakukan survei kepuasan masyarakat, dan menganalisis data kesehatan ibu dan anak.

Dengan evaluasi yang tepat, puskesmas dapat menentukan efektivitas program dan melakukan perbaikan atau perubahan yang diperlukan untuk meningkatkan efektivitas promosi kesehatan ibu dan anak. Ditemukan bahwa interaksi langsung antara petugas kesehatan dan masyarakat sangat penting dalam sosialisasi kesehatan ibu dan anak. Hal ini dikarenakan interaksi langsung dapat memberikan informasi yang lebih detail dan memberikan edukasi secara langsung kepada penontonnya.

Kolaborasi antara puskesmas dengan pihak terkait seperti pemerintah daerah dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) juga penting dalam sosialisasi kesehatan ibu dan anak. Kerja sama ini dapat memberikan dukungan dari segi sumber daya dan jaringan yang dapat memberikan dukungan dari segi sumber daya dan jaringan yang dapat memperluas jangkauan sosialisasi kesehatan ibu dan anak. Evaluasi terhadap program kesehatan ibu dan anak yang dilaksanakan oleh puskesmas sangat penting untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi program.

Evaluasi dapat dilakukan melalui survei kepuasan masyarakat, analisis data partisipasi masyarakat dalam program, dan pengukuran indikator. Penerapan strategi komunikasi yang tepat seperti penjangkauan yang tepat sasaran, penggunaan media sisal, dan keterlibatan pemangku kepentingan dapat meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam program kesehatan ibu dan anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatihan dan pengembangan kompetensi pegawai puskesmas untuk komunikasi efektif berpengaruh positif terhadap pemahaman dan penerimaan informasi di masyarakat.

Saran

Kesehatan ibu dan anak menggunakan berbagai media sehingga dapat dijangkau oleh masyarakat luas. Selain itu disarankan kepada pihak Puskesmas untuk melakukan upaya berupa seminar atau workshop secara rutin untuk memperjelas pentingnya kesehatan ibu dan anak di masyarakat serta memberikan penjelasan rinci mengenai manfaatnya, sehingga ibu dan anak memperoleh pengetahuan yang memadai. . dan layanan kesehatan. Peningkatan mutu dan diversifikasi materi pendidikan: Puskesmas hendaknya memperhatikan mutu materi pendidikan yang diberikan kepada masyarakat mengenai kesehatan ibu dan anak.

Melalui penelitian lebih lanjut, Puskesmas dapat mengevaluasi materi sosialisasi yang paling relevan dan efektif dalam mencapai tujuan penyadaran dan perubahan perilaku. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini dapat dijadikan referensi yang dapat digunakan sebagai bahan perbandingan ketika melakukan penelitian di masa yang akan datang. Memperkuat kemitraan dengan tokoh masyarakat dan kelompok ibu: Puskesmas harus membangun kemitraan yang kuat dengan tokoh masyarakat dan kelompok ibu di wilayahnya. Kolaborasi ini dapat memperluas jangkauan dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam program kesehatan ibu dan anak.

Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi: Puskesmas hendaknya memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, khususnya media sosial dan aplikasi seluler, sebagai alat komunikasi yang efektif. Di era digital ini, media sosial telah menjadi platform yang memungkinkan penyebaran informasi kesehatan ibu dan anak secara cepat dan luas kepada masyarakat. Puskesmas dapat mengembangkan konten menarik, berbagi tips kesehatan, mengadakan konsultasi online dan mengingatkan janji melalui aplikasi seluler untuk memperkuat interaksi dengan masyarakat.

Pengembangan Program Kesehatan Berbasis Masyarakat: Puskesmas dapat mengembangkan program kesehatan berbasis masyarakat yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat dalam pengembangan, pelaksanaan, dan evaluasi program. Program seperti kelompok ibu yang peduli, kelompok dukungan menyusui, atau kelompok pengasuhan anak dapat memberikan platform untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan dukungan di antara para ibu. Puskesmas dapat mengambil pendekatan partisipatif dalam merancang program-program tersebut agar lebih relevan dan efektif dalam mencapai tujuan kesehatan ibu dan anak.

Puskesmas harus melakukan evaluasi secara berkala terhadap strategi komunikasi yang digunakan dalam sosialisasi kesehatan ibu dan anak. Evaluasi ini dapat mencakup pemantauan partisipasi masyarakat, survei kepuasan masyarakat, analisis data kesehatan dan refleksi terhadap hasil yang dicapai. Untuk meningkatkan efektivitas komunikasi, Puskesmas dapat menggunakan pendekatan budaya dan kontekstual yang sesuai dengan karakteristik masyarakat setempat agar pesan tersampaikan.

Gambar

Tabel 3.1 Kategorisasi Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

PERSIAPAN SIDANG PPKI 18 -8- 1945 • Tentang Penggantian tujuh kata dalam Piagam Jakarta dengan kewajiban menjalankan syareat Islam bagi pemeluk-pemeluknya menjadi Yang Maha Esa •